jtptunimus (buat referensi pengkategorian)

Upload: yudith-anindya

Post on 18-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 26

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan Metode Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu

    (quasi exsperiment). Meneliti pengaruh program pelatihan pencegahan diare

    pada ibu balita terhadap perubahan tingkat pengetahuan dan sikap antara

    kelompok eksperimen dengan kelompok pembanding dengan metode survey.

    Penelitian ini menggunakan metode atau rancangan non randomized control

    group pre test post test atau non equivalent control group design. Sebagai

    indikator adalah meningkatnya pengetahuan diukur dengan menggunakan

    kuesioner.18 , 19 , 20

    Bentuk rancangan bentuk non equivalent control group

    Pre test Perlakuan Post test

    Kelompok eksperimen O1 X O2Kelompok pembanding O1 - O2Keterangan :

    O1 = Pengamatan Pertama

    O2 = Pengamatan Kedua

    X = Intervensi

    Sumber : 17

    Pelatihan pencegahan diare diharapkan dapat meningkatkan

    pengetahuan dan sikap. Sebagai evaluasi dari pelaksanaan pelatihan maka

    dilakukan post test ulang satu bulan setelah pelatihan, tujuannya untuk

    menentukan apakah pelatihan memberikan perubahan dalam pengetahuan

    dan sikap.

    B. Subjek Penelitian

    1. Populasi

    Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita di

    Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur. Jumlah ibu balita

  • 27

    sebanyak 235 orang, populasi dipilih dengan melakukan pemilahan

    (screaning) yaitu ibu balita yang sama sekali belum mendapat penyuluhan

    tentang diare.

    2. Sampel

    Penelitian ini menggunakan sampel dengan rumus minimal sampel size.

    Besar sampel dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

    n = N

    1 + N ( d2 )

    Dimana :

    N = besar populasi

    n = besar sampel

    d = tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan

    Perhitungan :

    n = N

    1 + N ( d2 )

    = 235

    1 + 235 ( 0,12 )

    = 70,15 = 70 ibu balita

    Pengambilan sampel dilakukan secara Multi Stage Sampling. Dari 15 RW

    yang ada di Kelurahan Rejosari, RW yang akan menjadi sampel dipilih

    secara acak diperoleh RW 2, RW 5, RW 6, RW 9, RW 11, RW 13, RW

    14. Kemudian dari masing-masing RW tersebut diambil 10 orang sebagai

    sampel. Dari 70 orang tersebut kemudian dibagi menjadi dua yaitu 35

    orang sebagai kelompok eksperimen dan 35 orang sebagai kelompok

    kontrol.

    C. Variabel dan definisi operasional

    1. Variabel penelitian

    a. Variabel bebas yaitu program pelatihan pencegahan diare

    b. Variabel terikat yaitu

    1. Pengetahuan ibu balita tentang pencegah diare

  • 28

    2. Sikap ibu balita tentang pencegahan diare

    2. Definisi operasional

    a. Program pelatihan pencegahan diare adalah suatu upaya untuk

    meningkatkan pengetahuan, mengubah perilaku dan mengembangkan

    ketrampilan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit diare.

    Pelatihan dilakukan dalam waktu satu hari.

    Sebagai evaluasi maka dilakukan post test ulang pada satu bulan

    berikutnya. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah pelatihan

    memberikan perubahan dalam pengetahuan dan sikap.

    Skala : Nominal

    b. Tingkat pengetahuan adalah kemampuan respon ibu balita untuk

    menjawab pertanyaan tentang pengetahuan diare yang meliputi

    pengertian, penyebab, tanda/gejala, akibat dan pencegahan serta cara

    pembuatan larutan gula garam. Penilaian dapat dikelompokkan dari

    hasil nilai pre test dan post test dengan menggunakan kuesioner

    sebanyak 14 soal pengetahuan yang dilakukan dengan skoring.

    Skala : Interval

    c. Sikap adalah tanggapan emosional responden yang merupakan reaksi

    perasaan responden terhadap pencegahan penyakit diare. Yang diukur

    dengan menggunakan kuesioner sebanyak 3 soal sikap yang dilakukan

    dengan skoring untuk masing-masing pertanyaan, dimana skor

    terendah 1 dan skor tertinggi 4.

    Skala : Interval

    D. Metode Pengumpulan Data

    1. Sumber data

    a. Data primer, hasil pengisian angket menggunakan kuesioner dengan

    ibu balita di Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur. Jenis

    kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner

    diberikan kepada ibu balita Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang

    Timur yang menjadi sampel penelitian.

  • 29

    b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari program P2M yaitu data

    insiden penyakit diare di DKK Semarang, Puskesmas Halmahera serta

    mengutip data monografi di kantor Kelurahan Rejosari.

    2. Instrumen

    Alat yang digunakan adalah kuesioner.

    3. Alur penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada ibu yang mempunyai balita di Kelurahan

    Rejosari Kecamatan Semarang Timur, dimulai dari :

    a. Studi pendahuluan

    b. Uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan di Kelurahan Rejosari

    Kecamatan Semarang Timur pada ibu balita sebanyak 30 orang,

    dilakukan sebelum penelitian.16

    Uji validitas adalah pernyataan tentang sejauh mana alat ukur

    (pengukuran, tes, instrument) mengukur apa yang memang

    sesungguhnya hendak diukur.

    Cara mengukur validitas untuk mengetahui validitas instrument

    (kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor

    masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel

    (pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi

    secara signifikan dengan skor totalnya.

    Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product

    Moment.

    Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana

    hasil pengukuran tetap sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau

    lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama.

    Cara mengukur reliabilitas yaitu dengan cara One shot atau

    pengukuran sekali saja. Pengukuran dilakukan hanya sekali kemudian

    hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi

    antara jawaban pertanyaan. Mengukur reliabilitas dengan uji statistic

    Cronbach Alpha, nilai Cronbach Alpha > 0,6 dikatakan reliabel.

  • 30

    Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan pada tanggal 9-10 Mei 2007

    pada ibu balita yang sama sekali belum mendapat penyuluhan tentang

    diare di Kelurahan Rejosari Kecamatan Semarang Timur sebanyak 30

    oarang. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada kuesioner

    pengetahuan dan sikap.

    1) Uji validitas dan reliabilitas pengetahuan

    Dari 16 soal pertanyaan setelah dilakukan uji validitas, 14

    pertanyaan valid dan 2 pertanyaan tidak valid dengan skor

    pengetahuan benar 1 dan salah 0.

    Dikatakan valid apabila r hitung > r tabel didapat dari df = n 2 ,

    dimana n = jumlah responden, df = 30 2 = 28 dengan tingkat

    kemaknaan 5 %. Semua pengetahuan valid karena r hitung > 0,361.

    Setelah dilakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas, bila nilai

    Cronbach Alpha > 0,6 dikatakan reliabel. Diperoleh nilai Cronbach

    Alpha = 0,868 maka pertanyaan pengetahuan reliabel.

    2) Uji validitas dan reliabilitas sikap

    Dari 14 soal pertanyaan setelah dilakukan uji validitas semua

    pertanyaan valid dengan skor sikap bersifat positif (favorable) bila

    sangat setuju diberi skor 4, setuju 3, kurang setuju 2 dan tidak

    setuju 1, sedangakan untuk skor sikap bersifat negatif

    (unfavorable), bila sangat setuju 1, bila setuju 2, kurang setuju 3

    dan tidak setuju 4 benar 1 dan salah 0.

    Dikatakan valid apabila r hitung > r tabel didapat dari df = n 2 ,

    dimana n = jumlah responden, df = 30 2 = 28 dengan tingkat

    kemaknaan 5 %. Semua pengetahuan valid karena r hitung > 0,361.

    Setelah dilakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas, bila nilai

    Cronbach Alpha > 0,6 dikatakan reliabel. Diperoleh nilai Cronbach

    Alpha = 0,911 maka pertanyaan sikap reliabel.

    c. Pelaksanaan program dengan mengadakan pelatihan dan pengisian

    kuesioner tentang pencegahan penyakit diare

    d. Melakukan analisis data dengan menggunakan uji statistik.

  • 31

    E. Metode Pengolahan dan Analisis Data

    1. Pengolahan data

    Data pengetahuan diperoleh dari kuesioner dengan jumlah

    pertanyaan sebanyak 14. Penilaian dilakukan dengan skoring, jawaban

    yang benar skor 1 dan jawaban salah skor 0, khusus soal nomor 5 skor 10,

    total skor adalah 23. Dari hasil pre test dan post test dikategorikan baik,

    cukup, kurang menurut kriteria Waridjan, 1991 sebagai berikut :

    a. Kategori baik bila bisa menjawab 80 100 % dari pertanyaan yang

    benar

    b. Kategori cukup bila bisa menjawab 65 79 % dari pertanyaan yang

    benar

    c. Kategori kurang bila bisa menjawab < 65 % dari pertanyaan yang

    benar.21

    Setiap kategori respon dari pertanyaan yang bersifat positif

    (favorable) bila menjawab sangat setuju diberi skor 4 dan bila setuju 3,

    kurang setuju 2 dan tidak setuju 1, sedangakan untuk respon kategori dari

    pertanyaan yang bersifat negatif (unfavorable), bila menjawab sangat

    setuju 1, bila setuju 2, kurang setuju diberi skor 3 dan tidak setuju 4 ;

    sehingga tiap responden memiliki skor sikap. Dari hasil pre test dan post

    test dikategorikan mendukung dan tidak mendukung dengan ketentuan

    sebagai berikut :

    a. Jika data berdistribusi normal, maka dikategorikan :

    1 : Mendukung rata-rata skor sikap

    2 : Tidak mendukung < rata-rata skor sikap

    b. Jika data tidak berdistribusi normal, maka dikategorikan :

    1 : Mendukung median skor sikap

    2 : Tidak mendukung < median skor sikap

    2. Analisis data

    a. Analisa univariat

    Digunakan untuk mendiskripsikan setiap variabel secara terpisah

    dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi.

  • 32

    b. Analisa bivariat

    Digunakan untuk mencari hubungan dua variabel yaitu variabel bebas

    dan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini

    disesuaikan dengan tujuan skala datanya.22 , 23

    Sebelum variabel bebas dan variable terikat dianalisa, terlebih dahulu

    dilakukan uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui apakah data

    yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Setelah itu untuk

    mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel

    terikat maka menggunakan uji t sampel berpasangan atau paired

    sample t test jika data berdistribusi normal.19 Jika data tidak

    berdistribusi normal maka menggunakan uji Wilcoxon.

    Untuk menganalisis pengamatan kedua (O2) antara kelompok

    eksperimen dengan kelompok kontrol maka menggunakan uji t sampel

    bebas (Independen sample t test) jika data berdistribusi normal. Jika

    data tidak berdistribusi normal maka menggunakan Mann Whitney.