johari window

17
JOHARI WINDOW Komunikasi Efektif Guru terhadap Peserta Didik, Sejawat, Orang Tua/Wali, dan Masyarakat Melalui Johari Window Dalam konteks ilmu Komunikasi, maka komunikator (source, encoder), yaitu pihak yang mengirim pesan, memegang peranan penting dalam mengendalikan komunikasi, oleh karenanya untuk suatu komunikasi yang efektif, diperlukan komunikator (seperti guru) yang senantiasa menambah khasanah mengenal diri sendiri sebelum menjadi komunikator. Guru juga harus memiliki kepercayaan (credibility), daya tarik (attractive), dan kekuatan (power). Berikut ini akan dikemukakan keempat persyaratan yang diperlukan untuk menjadi komunikator yang afektif, secara berurut. 1) Mengenal Diri Sendiri Sebelum komunikator (guru) mengambil inisiatif melakukan komunikasi, ia mengenal dirinya sendiri terlebih dahulu, sehingga ia mengetahui hambatan yang mungkin terjadi yang berasal dari dalam dirinya. Misalnya berdasarkan kekuatan dirinya, komunikator memilih komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan, atau mengkombinasikannya. Joseph Luft dan Harrington Ingham (Cangara, 2009) mengenalkan konsep “Johari Window”. Menurut konsep Johari Window tersebut, setiap manusia mempunyai empat kaca jendela, yaitu wilayah terbuka (open area),wilayah tersembunyi (hidden area), wilayah tidak dikenal (unknown area), dan wilayah buta (blind area). Keempat wilayah tersebut digambarkan sebagai berikut: Information known Information unkown to self to self Information Kown to others Open Area Blind Area Hidden Area Unknown Area

Upload: syari-fitrah

Post on 18-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

konsep juhari window

TRANSCRIPT

JOHARI WINDOW

Komunikasi Efektif Guru terhadap Peserta Didik, Sejawat, OrangTua/Wali, dan Masyarakat Melalui Johari Window

Dalam konteks ilmu Komunikasi, maka komunikator(source, encoder),yaitu pihak yang mengirim pesan, memegang peranan penting dalam mengendalikan komunikasi, oleh karenanya untuk suatu komunikasi yang efektif, diperlukan komunikator (seperti guru) yang senantiasa menambah khasanah mengenal diri sendiri sebelum menjadi komunikator. Guru juga harus memiliki kepercayaan(credibility),daya tarik(attractive),dan kekuatan(power).Berikut ini akan dikemukakan keempat persyaratan yang diperlukan untuk menjadi komunikator yang afektif, secara berurut.1) Mengenal Diri Sendiri Sebelum komunikator (guru) mengambil inisiatif melakukan komunikasi, ia mengenal dirinya sendiri terlebih dahulu, sehingga ia mengetahui hambatan yang mungkin terjadi yang berasal dari dalam dirinya. Misalnya berdasarkan kekuatan dirinya, komunikator memilih komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan, atau mengkombinasikannya. Joseph Luft dan Harrington Ingham (Cangara, 2009) mengenalkan konsep Johari Window. Menurut konsep Johari Window tersebut, setiap manusia mempunyai empat kaca jendela, yaitu wilayah terbuka(open area),wilayah tersembunyi(hidden area),wilayah tidak dikenal(unknown area),dan wilayah buta(blind area).Keempat wilayah tersebut digambarkan sebagai berikut:

Information known Information unkown to self to self

Open Area

Blind Area

Hidden Area

Unknown Area

Information Kown to others

InformationUnknown to others

Open Area: Wilayah terbuka merupakan wilayah yang diketahui oleh subjek (misalnya guru) tentang dirinya, misalnya kekuatan dan kelemahan dirinya, bakatnya, minatnya, kesukaannya, kebaikannya. Demikian pula orang lain mengenal diri subjek (misalnya siswa, sejawat, orang tua/wali siswa).Blind Area: Wilayah buta merupakan wilayah yang tidak diketahui oleh subjek, akan tetapi diketahui oleh orang lain.Hidden Area: Wilayah tersembunyi merupakan wilayah yang diketahui oleh subjek, namun tidak diketahui oleh orang lain.Unknown Area: Wilayah yang tidak diketahui oleh subjek maupun orang lain.

Keempat wilayah jendela tersebut dalam kaitannya dengan komunikasi yang efektif (komunikasi yang mengena), dikemukakan sebagai berikut:a)Komunikasi yang mengena memerlukan kemampuan mempertemukan karakteristik (seperti keinginan, sifat, motivasi, kelemahan, kelebihan) yang dimiliki oleh orang lain dengan karakteristik yang dimiliki oleh diri sendiri. Jika di dalam komunikasi tidak terdapat kesesuaian, misalnya subjek mendesakkan keinginan dirinya pada orang lain, maka komunikasi akan terganggu, bahkan terhambat. Untuk dapat mempertemukan subjek (guru) (yang mempunyai karakteristik dirinya) dengan orang lain (siswa, sejawat, orang tua/wali siswa) yang juga memiliki karakteristik dirinya, maka wilayahopen areaharus diperluas. Digambarkan sebagai berikut:

Information Information kown to self unknown to self

Open Area

Blind Area

Hidden AreaUnknown Area

Information Kown to others

Information Unknown to others

b) Sesuai dengan perluasan wilayahopen area,maka komunikasi akan mengena jikaunknown areadiperkecil.Unkown areayang kecil, akan memudahkan subjek untuk melakukan komunikasi yang tepat.c) Meletakkanhidden areayangover disclose(terlalu mengungkap yang seharusnya tersembunyi) danhidden areayangunder disclose(terlalu menyembunyikan yang seharusnya terbuka) secara tepat. Perilakuover disclosemisalnya, subjek membuka problem rumah tangganya pada sembarang orang, danunder disclousemisalnya, subjek menutup rapat kelemahan dirinya yang seharusnya dikemukakan pada orang tertentu agar komunikasi dapat berlangsung harmonis. Misalnya sifat guru yang selalu menuntut siswa mampu berpikir cepat.d)Memahami bahwaunknown areaadalah wilayah yang paling kritis dalam komunikasi, yang kerap menimbulkan persepsi yang salah, konflik, dan putus komunikasi. Wilayah ini harus dicermati sebagai wilayah yang seringkali menjadi sumber permasalahan komunikasi. Jika muncul permasalahan, maka subjek mempelajari dari sisiunknown areasehingga menjadiopen area. Pembukaan diri dilakukan secara terus menerus.Cara memperluasopen areadapat dilakukan dengan cara:a)Menerima masukan-masukan atau kritik-kritik dari orang lain mengenai diri sendiri dan meminta masukan-masukan maupun kritikan positif dari orang lain.b)Subjek menyesuaikan/menyocokkan diri dengan nilai-nilai, norma-norma, hukum-hukum yang berlaku Tiga Contohgamesyang dapat dilakukan.

Contohgames1:Judul : Tanda TanganTujuan : Siswa mengenal dirinya sebagaimana dikenal oleh oranglain.Waktu : Sekitar 30 menitTempat : Ruangan yang cukup luas untuk bergerak dan berjalanBahan : Lembar tanda tangan dan pensil/pena untuk setiap siswa peserta.Prosedur :(1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang akan dilakukan suatu permainan yangakan memberi pemahaman terhadap sesuatu, kepada siswa(2) Guru membagikan lembar tanda tangan dan alat tulis kepada siswa(3) Guru meminta siswa melaksanakan instruksi pada lembaran yang telah dibagikan, dan guru memberitahukan bahwa siswa diberi waktu selama 3 menit untuk memperoleh 10 ciri atau sifat yang menggambarkan dirinya, yang dipandang sesuai dengan pandangan atau penilaian siswa lain. Siswa hanya boleh meminta satu sifat (satu tanda tangan) dari sifat yang dipandang sesuai oleh siswa lain.(4) Ketika hampir seluruh siswa telah menyelesaikan tugasnya, guru menghentikan kegiatan mencari tanda tangan tersebut.(5) Siswa yang belum memperolah 10 tanda tangan, diminta untuk menanyakan persetujuan atau ketidaksetujuan siswa-siswa lain. Siswa meminta persetujuan atau ketidaksetujuan dihadapan seluruh siswa.(6) Guru menjelaskan makna dari permainan

Lembar Tanda Tangan:

Lembar Tanda Tangan

Petunjuk:1. Pilih 10 ciri atau sifat berikut ini yang menurut anda menggambarkan diri anda,kemudian tandatangani masing-masing sifat tersebut pada kolom sebelah kiri yang tersedia.2. Tanyakan pada teman anda apakah ia setuju atas ciri/sifat yang menurut anda menggambarkan diri anda. Jika teman anda setuju, maka ia memberi tandatangannya pada kolom sebelah kanan, pada ciri/sifat yang ia setujui. Satu orang teman hanya boleh memberi persetujuan pada satu buah ciri/sifat anda.3. Anda diberi waktu sangat terbatas, oleh karenanya selesaikan tugas anda secepat mungkin.Tanda Tangan AndaNo.Ciri/SifatTanda Tangan Teman Anda

1Terbuka

2Datang tepat waktu

3Terlambat bangun pagi

4Pemalu

5Senang minta bantuan

6Percaya tahyul

7Mudah tersinggung

8Tertutup

9Menyelesaikan PR pada penghujung waktu

10Sering marah

11Malas menyikat gigi

12Pemarah

13Suka memakan makan kecil (ngemil)

14Menikmati musik

15Ikut berpergian bersama orang tua

16Menarik dipandang

17Cengeng

18Berhati-hati

19Senang memelihara kembang/bunga

20Senang bekerja dalam kelompok

Contohgames2:Judul : Saya AndaTujuan : Siswa mengenal temannyaWaktu : Sekitar 30 menitTempat : Ruangan kelasBahan : Kursi dudukProsedur :1. Masing-masing sepasang siswa duduk berhadapan2. Seorang siswa dari pasangan menyebut satu sifat/ciri dirinya, dengan dimulai kata: Saya ...3. Seorang siswa yang lain dari pasangan tersebut menyebut satu sifat/ciri diri teman dihadapannya, dengan dimulai oleh kata: Anda ... Demikian dilakukan oleh pasangan Jumlah menyebutkan bebas, misalnya sampai 3 , 5 ciri/sifat.4. Kegiatan yang sama dilakukan oleh pasangan-pasangan siswa lainnya.5. Guru menjelaskan makna dari permainanContohgames3:Judul : Bahasa Nonverbal (Bahasa Tubuh)Tujuan : Siswa mampu memahami perasaan orang lainWaktu : Sekitar 30 menitTempat : Ruangan kelasBahan : Kursi dudukProsedur :1. Siswa mencari pasangannya2. Pasangan siswa duduk berhadapan atau berdiri berhadapan3. Satu anggota pasangan menyampaikan perasaannya secara nonverbal (bahasa isyarat) kepada pasangannya.4. Pasangan menyimpulkan perasaan yang diperlihatkan oleh pasangannya, misalnya perasaan marah kepada teman, perasaan sedih karena sahabat pergi, perasaan lucu.5. Pasangan pemberi isyarat mengemukakan perasaannya6. Pasangan mengomentari jika terjadi perbedaan penafsiran perasaan. Demikian dilakukan oleh masing-masing pasangan siswa.7. Guru menjelaskan makna permainan. Selain konsep Johari Window, Weaver (1978) mengenalkan empat konsep diri, yaituself awareness, self acceptance, self actualization, dan self disclose. Self awarenessadalah kesadaran diri tentang siapakah aku, dimana aku berada, bagaimana orang lain memandang diriku.Self acceptanceadalah penerimaan atas kenyataan diri, danself actualizationadalah perwujudan potensi diri.Discloseadalah mengungkap diri sehingga orang lain mengetahui yang diinginkan. Melakukandisclosememerlukan keterampilan, sehingga komunikasi yang dilakukan memperoleh sasarannya.2) Kepercayaan(Credibility) Kepercayaan yang dimiliki komunikator (seperti orator, guru, kepala sekolah, penyuluh) membuat khalayak mengikuti pemikiran dan perbuatannya. Kekuatan tersebut diperoleh melaluiethos(kekuatan karakter pribadi), melaluipathos(kekuatan mengendalikan emosi), dan kekuatan melaluilogos(kekuatan pengetahuan). Menurut bentuknya, kredibilitas dibedakan atasinitial credibility, derived credibility, danterminal credibility. Initial credibilityadalah kepercayaan yang dimiliki komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung, misalnya pembicara yang mempunyai nama besar, mendatangkan banyak pendengar. Contohnya, kepala sekolah yang mengontrol datang ke kelas, membuat siswa lebih tertib.Derived credibilityadalah kepercayaan yang dimiliki oleh komunikator pada saat komunikasi berlangsung. Ekspresi pendengar seperti tepukan tangan.Terminal credibilityadalah kepercayaan yang diperoleh setelah komunikator menyampaikan pembicaraan/pidatonya. Kepercayaan terhadap komunikator didukung oleh pengetahuan yang luas tentang substansi, sikap bersahabat, dan kemampuan melibatkan unsur sistem sosial, dan budaya.3) Daya tarik(Attractiveness) Daya tarik yang dimiliki komunikator (guru, dan lainnya) akan membuat khalayak (siswa) menaruh perhatian, simpati, dan mengikuti. Daya tarik dapat bersumber dari adanya kesamaan(similarity), familiarity(perasaan dekat),liking(perasaan menyukai), dan fisik (cantik, menarik, ganteng, gagah). Perasaan kesamaan, perasaan dekat, perasaan suka pendengar pada komunikator didapat dari bahasa yang sama, suku yang sama, seagama, satu daerah asal, satu partai, kesamaan ideologi, dan keramahan pribadi. Siswa sering menyukai guru bahasa Inggeris yang ramah-menarik, yang selalu tersenyum pada saat mengajar. Siswa suka berkomunikasi pada guru BK oleh karena guru BK penuh penerimaan, penuh pengertian, dan selalu tampil simpati.4) Kekuatan/Kekuasaan(Power) Komunikator yang mempunyai kekuasaan akan lebih mudah mempengaruhi orang tujuannya.Misalnya guru Matematika lebih mudah mempengaruhi siswa dalam pelajaran Matematika daripada guru bahasa. Di samping komunikasi efektif yang dapat dilakukan oleh guru terhadap siswa, sejawat, orang tua/wali siswa, maupun individu lain di masyarakat, yang telah dikemukakan di atas (yaitu mempunyai pengenalan diri, kepercayaan diri, daya tarik, kekuasaan), hal lain yang dapat dilakukan oleh guru agar komunikasi guru terhadap siswa, sejawat, orang tua/wali siswa, maupun terhadap masyarakat luas adalah dengan melakukan hal berikut:1) Berinteraksi dengan menggunakan bahasa (verbal) yang jelas, tepat, dan mengikuti kaidah-kaidah dalam bahasa Indonesia yang benar2) Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulisan yang benar3) Mengkombinasikan bahasa lisan dan bahasa tulisan, agar informasi (pesan) yang hendak disampaikan mencapai sasarannya.4) Melengkapi keterampilan berbahasa lisan dan tulisan dengan keterampilan bahasa nonverbal5) Senantiasa melatih diri meningkatkan keterampilan berbahasa lisan, tulisan, dan bahasa nonverbal.http://11111gm.blogspot.com/2012/05/johari-window.html

Empat Jendela Johari20 Februari 2010Darin Dindi FadhilahPernah dengar Johari Window..? Ituloh.. Jendela yangmencerminkan 4 Kepribadian pada diri sendiri. Istilah kerennya jendela Johari. Jendela ini dibuat agar kita lebih mudah mengenal diri kita sendiri, psikolog terkenal dari Amerika Serikat bernamaJoseph LuftdanHarrington Inghammenciptakan sebuah konsep bernamaJohari WindowatauJendela Joharipada tahun 1955. Konsep ini bilang bahwa ada empat jendela yang bisa menggambarkan pengenalan diri kita, yaitu

1.Open AreaJendela ini menggambarkan hal-hal (bisa perilaku, persepsi, emosi, pengetahuan, pola pikir, dan keahlian) yang kita ketahui dan orang lain juga tahu tentang hal itu. Misalnya, kita adalah ketua OSIS yang punya kemampuan sebagai pemimpin, jago bikin keputusan sekaligus disiplin. Makanya, teman teman dan gurupun nggak ragu dengan kapasitas kita sebagai OSIS.Pengaruhnya:Jendela yang terbuka ini bisa dibilang sebagai sisi dimana hubungan kita dan orang lain berjalan dengan lancar dan bebas hambatan. Soalnya, kedua pihak saling mengenal dengan baik dan punya banyak informasi tentang dirinya masing masing. Komunikasi yang lancar ini membuat konflik jadi gampang dihindari. Misalnya, anak buah kita di OSIS nggak ragu untuk curhat tentang masalahnya kepada kita, karena mereka percaya bahwa kita bisa diandalkan dan bisa memberi solusi yang bagus. Mereka juga menjalankan tugasnya dengan baik karena sadar kalau kedisiplinan adalah hal yang kita junjung tinggi.2.Blind AreaJendela yang satu ini melukiskan diri kita yang kita sendiri nggak nyadar akan hal itu, tapi orang lain tahu sisi yang bersembunyi dari diri kita, kita itu dibikin buta oleh kurangnya wawasan kita mengenai diri sendiri. Maksudnya, ada hal-hal tersembunyi dari diri kita yang hanya orang lain yang tahu, uniknya kita sendiri nggak tahu kehadiranya.Pengaruhnya :Dibalik jendela ini merupakan bagian dimana hubungan kita dengan orang lain berjalan dengan baik, karena kedua belah pihak tahu apa-apa saja di pendampingnya, namun, kurangnya komunikasi bisa hancurin hubungan itu. Apalagi salah ambil langkah. Ambil contoh saja, si A tahu kalau si B orangnya sok tahu, namun saking setianya si A tidak jujur kalau sebenernya ia gerah sama sifat satu itu. Karena itu, si A ninggalin si B tanpa keterangan. Nah, hal seperti itu bias dicegah dengan adanya komunikasi yang lancar, dengan gitu, gak ada lagi salam perpisahan dan jendela ini bermetamorfosis menjadi sisi jendela Open Area.3.Hidden AreaJendela ini adalah daerah yang merupakan antonim dari Blind Area, yaps, jendela ini memperlihatkan hal-hal yang bersifat pribadi, hanya kita yang tahu namun orang lain tidak tahu akan hal ini, misalnya, kita paling jago main basket dari teman teman kita, namun, teman teman sekitar kita tidak pernah mengetahuinya, jendela ini lebih menonjolkan sifat-sifat orang yang pendiam, yang nggak suka bergaul dengan orang lain.Pengaruhnya :sisi yang ada di hadapan jendela ini hanya akan merugikan satu pihak saja, yaitu pihak yang selalu menyembunyikan informasi tentang dirinya. Soalnya, pihak ini nggak suka ada orang lain ikut campur dalam masalahnya, biasanya orang ini banyak tertekan karena kemisteriusannya. Akibatnya, orang ini hanya merangkul wawasan tentang diri sendiri, wah, pasti kalau ditanya hari ulang tahun salah satu teman di kelasnya dia bakal ?????4. Unknow AreaJendela misteri ini benar-benar misteri dalam diri kita, pasalnya, jendela ini menyembunyikan hal-hal yang kita miliki, karena kurangnya wawasan perihal diri sendiri, hal-hal itu bersembunyi dalam diri kita, seremnya lagi, nggak ada orang yang tahu akan hal ini, ketemuin aja nggak. Misalnya, kita punya suara biasa saja, namun kita nggak pernah nge-tes suara ke board casting, nah, ketika teman kita me-lelang kesempatan nge-tes di board casting, kita coba atas dukungan teman-teman kita, ternyata hasilnya memuaskan maka bakat kita ini nggak jadi misteri lagi kan?. Nah, Bagi yang ingin melenyapkan jendela misteri ini, satu cara,! hanya dengan tambah pengalaman dengan hal-hal baru.Pengaruhnya ;wah, basa basi tentang pengaruhnya, memang misteri! Karena kita sendiri nggak tahu apa yang jadi misteri. Yang jelas terbukanya jendela misteri ini merupakan suatu jalan menuju masa depan cerah, seperti yang tertera di atas kitapun jadi bisa koreksi diri lebih dalam lagi.Bagi yang ingin mencoba, cara mainnya, pilih teman yang paling ngerti dirimu. Sahabat atau keluarga, teresrah deh lalu, minta mereka mengisi kepribadian kita di 4 kolom. Beri nama setiap kolom, contohnya kolom open area, maka temanmu itu akan mengisikan apapun tentang dirimu yang ia tahu dan yang sekiranya kamu juga menyadari itu ada dalam dirimu. Selamat mencoba..https://cepink.wordpress.com/2010/02/20/empat-jendela-johari/

MEMAHAMI TRUST MELALUI JOHARI WINDOW

Jendela Johari (Johari Window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harry Ingram (karenanya disebutJohari).Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkat saling pengertian antarorang yang berinteraksi. Menurutnya ada4 kategori, yakni 1) area terbuka (open area) di manaorang lain lain mengetahuiapa yang saya juga ketahui tentang diri saya,2) area buta (blind area)di manaorang lain mengetahui sesuatu pada diri saya yang saya sendiri tidak mengetahui, 3) area tertutup (hidden area) di mana orang lain tidak mengetahui sesuatu yang hanya saya sendiri yang mengetahui dan 4) area tidak diketahui (unknown area) di mana orang lain dan saya juga tidak mengetahui apa yang sebetulnya ada pada diri saya.Dalam proses fasilitasi kelompok, JendelaJoharidapat dijadikan salah satu model untuk membanguntrustdi dalam kelompok. Intinya, fasilitator harus membantu agar open area semakin lama semakin membesar, sementara area-area lain semakin mengecil.Untuk memperbesar open area dan mengecilkan area buta, fasilitator dapat meningkatkan proses umpan balik antaranggota kelompok. Caranya bisa bermacam-macam. Cara sederhana bisa dalam bentukgame, misalnya satu partisipan menceritakan sesuatu yang bisa salah atau benar tentang dirinya dan kemudian partisipan lain diminta menilai, apakah cerita ybs benar atau salah? Cara lain misalnya dengan memberi feedback tertulis di kertas yang menempel di punggung semua partisipan. Cara lain adalah dengan menulis feedback dalam bentuk surat tanpa diketahui alamat pengirimnya. Namun, seiring dengan kedewasaan anggota kelompok, feedback dapat diberikan langsung secara lisan. Yang penting adalah anggota kelompok sudah paham dan terampil dalam memberikan feedback (teknik-teknik feedback akan dibahas dalam tulisan lain).Untuk mengecilkan area tertutup dan area yang tidak diketahui, fasilitator mesti membantu mengembangkan suasana interaksi yang nyaman di kelompok dan juga mengenalkan dan membantu anggota menjadi pendengar aktif atau active listener (bahasan tentang teknik-teknik mendengar aktif akan disampaikan dalam tulisan berbeda). Dengan suasana interaksi yang nyaman dan keterampilan mendengar aktif yang mumpuni, diharapkan terjadi pembukaan diri (self disclosure) yang lebih besar dan penemuan bersama (common discovery).Sebagian diambil dari Manktelow,Mind Tools(2007).http://www.lapangankecil.org/refleksi_dan_riset43_memahami_trust_melalui_jendela_johari.html

JENDELA JOHARI : JOHARI WINDOW09.57ILMU KOMUNIKASI1 COMMENT

Jendela Johari(Johari Window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harry Ingram (karenanya disebut Johari). Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkat saling pengertian antarorang yang berinteraksi.Jendela Johariini mencerminkan tingkat keterbukaan seseorang yang dibagi dalam empat kuadran, Kuadran-kuadran tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:

OpenMenggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya. Orang yang Open bila bertemu dengan seseorang akan selalu membuka diri dengan menjabat tangan atau secara formal memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri yang terbuka, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri demikian juga orang lain diluar dirinya dapat mengenalinya. BlindDisebut Blind karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia bersikap seolah-olah seorang yang sok akrab, padahal orang lain melihatnya begitu berhati-hati dan sangat tertutup, tampak formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan. Orang ini sering disebut sebagai seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat dirinya sendiri, tidak jujur dalam menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat ketidak tulusannya. HiddenAda hal-hal atau bagian yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering teramati, ketika seseorang menjelaskan mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. Saya ingat betul bagaimana rasanya dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu mempercayainya. Luka hati masa lalunya tidak diketahui orang lain, tetapi ia sendiri tak pernah melupakannya. UnknownDikatakan Unknown, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam kelompoknya tidak mengetahui hal itu secara individu. Sepertinya semua serba misteriusJendela Johari juga bisa menjelaskan tingkat keterbukaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.Orang tipe I:Merupakan orang yang terbuka. Terbuka kepada orang lain dan terbuka untuk orang lain menilai dan memberi masukan tentang dirinya.Orang tipe II :Merupakan orang yang menyembunyikan sebagian dari kebenaran tentang dirinya. Artinya ada hal-hal atau bagian yang dia sendiri tahu tapi orang lain tidak. Contohnya orang yang sakit hati dengan orang lain. Orang lain belum tentu tahu, tapi dia tahu.Orang tipe III:Merupakan orang yang buta. Disebut buta karena orang itu tidak tahu tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Contohnya adalah orang yang sok akrab, padahal orang lain melihat dia sebagai seorang yang sangat berhati-hati dan tertutup, formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan.Orang tipe IV:Merupakan orang tipe paling tertutup. Tidak mau membuka dirinya keluar maupun menerima pendapat/masukan/feedback dari luar. Panggilan yang tepat untuk yang yang demikian adalah orang yang misterius.Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi.Johari Awareness Model terdiri dari sebuah persegi yang terbagi menjadi empat kuadran, yaitu OPEN, BLIND, HIDDEN, dan UNKNOWN.- Kuadran 1 (Open) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain. (Quadrant 1, the open quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to self and others)- Kuadran 2 (Blind) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri. (Quadrant 2, the blind quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to others but not to self)- Kuadran 3 (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain. (Quadrant 3, the hidden quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known to self but not to others)- Kuadran 4 (Unknown) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang tidak diketahui, baik oleh diri kita sendiri ataupun oleh orang lain. (Quadrant 4, the unknown quadrant, refers to behavior, feelings, and motivation known neither to self nor others)Tes Jendela Johari dilakukan dengan memberi daftar berisi 55 kata sifat kepada subyek tes. Dari 55 kata sifat tersebut, subyek tes akan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang paling mencerminkan diri mereka. Anggota peer dari subyek tes ini kemudian akan diberikan daftar yang sama dan diminta untuk memilih lima atau enam kata sifat yang menurut mereka paling menggambarkan pribadi sang subyek tes. Hasil tersebut akan dicek silang dan dimasukkan dalam kuadran-kuadran yang tersedia.Ke 55 kata sifat tersebut adalah: able, accepting, adaptable, bold, brave, calm, caring, cheerful, clever, complex, confident, dependable, dignified, energetic, extroverted, friendly, giving, happy, helpful, idealistic, independent, ingenious, intelligent, introverted, kind, knowledgeable, logical, loving, mature, modest, nervous, observant, organized, patient, powerful, proud, quiet, reflective, relaxed, religious, responsive, searching, self-assertive, self-conscious, sensible, sentimental, shy, silly, spontaneous, sympathetic, tense, dan trustworthy.Joseph Luft berpendapat bahwa kita harus terus meningkatkan self-awareness kita dengan mengurangi ukuran dari Kuadran 2-area Blind kita. Kuadran 2 merupakan area rapuh yang berisikan apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita ketahui, atau lebih kita anggap tidak ada dan tidak kita pedulikan. Mengurangi are Blind kita juga berarti bahwa kita memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang dapat berarti bahwa self-awareness serta hubungan interpersonal kita mungkin akan mengalami peningkatan.Demikianlah konsepJendela Johari ByKuKahttp://duniailmukomunikasi.blogspot.com/2011/05/jendela-johari-johari-window.html