job shop

8
1. Job Shop Pada proses job shop, man dan machine dikelompokkan menjadi stasiun kerja (semua bor pada satu stasiun kerja, gerinda, dan sebagainya). Aliran produk dan job hanya pada stasiun kerja yang dibutuhkan. Keuntungannya, dengan mesin yang berfungsi umum ( general-purpose equipment ) dan operator berketerampilan tinggi membuat proses manufaktur job shop fleksibel dalam merespon perubahan disain dan volume pesanan konsumen. Kerugiannya, tidak efisien . 2. Flow Shop Flow shop, yaitu suatu proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut melalui urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya ditempatkan sepanjang suatu lintasan produksi. Proses jenis ini biasanya digunakan untuk produk yang mempunyai desain dasar yang tetap sepanjang waktu yang lama dan ditujukan untuk pasar yang luas sehingga diperlukan penyusunan bentuk proses produksi flow shop yang biasanya bersifat MTS (Make To Stock). Flow Shop disusun dari stasiun kerja

Upload: cncenen

Post on 19-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ppic 2

TRANSCRIPT

Page 1: Job Shop

1. Job Shop

Pada proses job shop, man dan machine dikelompokkan menjadi stasiun kerja

(semua bor pada satu stasiun kerja, gerinda, dan sebagainya). Aliran produk dan job

hanya pada stasiun kerja yang dibutuhkan. Keuntungannya, dengan mesin yang

berfungsi umum (general-purpose equipment) dan operator berketerampilan tinggi

membuat proses manufaktur job shop fleksibel dalam merespon perubahan disain

dan volume pesanan konsumen. Kerugiannya, tidak efisien.

2. Flow Shop

Flow shop, yaitu suatu proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut

melalui urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya ditempatkan

sepanjang suatu lintasan produksi. Proses jenis ini biasanya digunakan untuk produk

yang mempunyai desain dasar yang tetap sepanjang waktu yang lama dan ditujukan

untuk pasar yang luas sehingga diperlukan penyusunan bentuk proses produksi flow

shop yang biasanya bersifat MTS (Make To Stock). Flow Shop disusun dari stasiun

kerja dalam urutan operasi untuk membuat produk. Semua produk mengikuti standar

produk yang ditentukan. Lintas rakitan automobile merupakan contoh bagus untuk

proses flow shop.

3 tipe flow shop adalah:

1) Small-Batch Line Flow, mempunyai semua karakter flow shop, tetapi tidak

semua memproses produk yang sama secara terus menerus. Memproses

beberapa produk dengan ukuran batch kecil, dengan kebutuhan setup per

batch. Digunakan ketika biaya proses bisa dipertimbangkan, permintaan part

rendah, dan non-diskrit. Contohnya adalah farmasi.

2) Large-Batch (Repetitive) Line Flow, memproduksi produk diskrit dalam

volume besar tetapi tidak kontinu.

Page 2: Job Shop

3) Continuous Line Flow merefer pada proses kontinu dari fluida, bedak, logam,

dan lain-lain. Biasa digunakan pada industri gula, minyak, dan logam lainnya.

Tabel 1.4. Karakteristik Proses

Job Shop Batch Flow Small-Batch Line

Flow

Large-Batch

(Repetitive)

Continuous

Kelebihan Kualitas tinggi

Kualitas tinggi

Kualitas tinggi

Biaya bersaing

Biaya rendah

Variasi Fleksibilitas tinggi

Fleksibilitas sedang

Fleksibilitas sedang

Fleksibilitas rendah

Standard

Implikasi Biaya tinggi

Biaya tinggi

Biaya sedang

Otomasi Otomasi

Permesinan Berfungsi umum

Berfungsi umum

Berfungsi umum

Berfungsi khusus

Berfungsi khusus

Strategi Make to Order

Assemble to Order

Assemble to Order

Make to Stock

Make to Stock

Sumber: Fogarty, 1991

Adapun jenis-jenis aliran proses menurut Baker, yang secara umum dimiliki banyak

perusahaan yaitu:

a. Aliran proses flow shop

Yaitu lantai produksi yang memroses produknya dengan urutan proses yang

sama terhadap semua komponen produk yang bersangkutan dari mulai bahan

awal sampai produk selesai. Jadi setiap pekerjaan yang telah diproses pada suatu

mesin dan kemudian sedang diproses pada mesin yang lain tidak dapat diproses

kembali pada mesin yang telah dilalui sebelumnya.

Page 3: Job Shop

Adapun variasi dari aliran proses flow shop yaitu:

1. Simple Flow Shop

Semua jenis pekerjaan melalui urutan proses yang sama. Contohnya pada pabrik

Terigu.

2. Skip Flow Shop

Aliran pekerjaan pada jenis aliran proses ini cenderung melalui urutan proses

yang sama, tetapi ada beberapa pekerjaan yang tidak diproses pada mesin-mesin

tertentu. Contohnya pada Pabrik Minuman Kemasan. Lebih jelasnya dapat di

lihat pada gambar 2.2.

3. Reentrant flow shop

Yakni aliran proses dimana terdapat penggunaan satu atau beberapa mesin lebih

dari sekali dalam membuat produk dimaksud. Contohnya pada pabrik elektroda.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3.

Page 4: Job Shop

4. Compound Flow Shop

Yakni aliran proses yang memuat kelompok jenis mesin pada setiap tahap

prosesnya. Kelompok mesin biasanya berupa mesin-mesin paralel seperti terli

pada gambar 2.4.

(Sumber: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/64/jbptunikompp-gdl-s1-2006-jovanmaxyt-3157-bab-

2.pdf)

Aplikasi Flow Shop yaitu :

Untuk membuat produk roti dimanfaatkan : departemen penimbangan, departemen

pembakaran, departemen pencampuran bahan, departemen pencetakan dan

departemen penyelesaian. Misalnya departemen adonan dapat menyelesaikan

pengerjaan setara 60 kg campuran bahan perjam. Untuk memperoleh keseimbangan

kapasitas kerja perusahaan sebaiknya menyediakan 2 unit mesin pencampuran dan 3

unit mesin pencetakan. Dengan demikian, dalam satuan waktu 1 jam, departemen

bersangkutan dapat menyelesaikan volume yang sama, sehingga tidak terjadi

pengangguran pada departemen tertentu dan menumpuknya sediaan dalam pengerjaan

pada departemen lain.

Page 5: Job Shop

3. Batch

Batch merupakan bentuk satu langkah kedepan dibandingkan job shop dalam hal

standarisasi seperti pada produk yang dihasilkan pada aliran lintasan perakitan flow

shop. Sistem batch memproduksi banyak variasi produk dan volume, lama proses

produksi untuk tiap produk agak pendek, dan satu lintasan produksi dapat dipakai

untuk beberapa tipe produk.

Pada sistem ini, pembuatan produk dengan tipe yang berbeda akan

mengakibatkan pergantian peralatan produksi, sehingga sistem tersebut harus “

general purpose” dan fleksibel untuk produk dengan volume rendah tetapi variasinya

tinggi. Tetapi, volume batch yang lebih banyak dapat diproses secara berbeda,

misalnya memproduksi beberapa batch lebih untuk tujuan MTS dibandingkan MTO.

Banyak dari pabrik dengan jenis MTS memproduksi produk yang berbeda pada

fasilitas-fasilitas yang umum. Sebagai contoh pabrik minuman ringan yang mungkin

memproduksi beberapa rasa minuman yang berbeda pada satu fasilitas atau

perusahaan sabun yang mengemas produknya dalam beberapa ukuran yang berbeda

pada lintasan pengepakan yang sama.

Ciri-ciri Batch:

a. Muncul biaya set up setiap berganti produk

b. Penggantian produk biasanya dalam hitungan jam atau hari

c. Membutuhkan Quality Control.

d. Biaya lintasan produksi dapat dihitung.

e. Diterapkannya Lot Size.

f. Peralatan bersifat general purpose.

g. Penjadwalan mesin dan pekerja terus menerus.

h. Peralatan dapat dibersihkan dan disesuaikan setiap item.

Page 6: Job Shop