job sheet 1 heat pump - mesin.pnj.ac.id 4...1 laboratorium konversi energi jurusan teknik mesin...
TRANSCRIPT
1
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
I. Tujuan percobaan
Setelah mempelajari dan melakukan pengujian pompa kalor, anda anda diharapkan
dapat :
Menjelaskan komponen utama dan fungsinya;
Menjelaskan prinsip pompa panas;
Menjelaskan karakteristik mesin pompa panas dan pendingin;
Menjelaskan pengaruh laju aliran air dan udara pada karakteristik mesin;
Menggambarkan keseimbangan energi pada sistem ;
Menjelaskan fungsi kendali pada sistem;
Menetukan langka – langka operasi untuk optimasi sistem.
II. Dasar teori
Gambar skematis pengujian
mesin pompa panas yang digunakan dalam percobaan ini adalah jenis siklus tekanan
uap Rankine. Secara skematis peralatan pengujian dipelihatkan seperti Gambar 6.1.
2
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
3
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
penjelasan
1. Bahan pending in (Refrigeran) yang diperlukan adalah Freon 12 (R12).
2. Kompresor berupa konpresor torak, semi hermetic, dengan pendingin udara.
Kapasitas 9,46 m3/jam pada putaran 1450 rpm.
3. Motor listrik 3 fasa 415 V 50 Hz dengan daya maksimum 2,5 kW. Daya yang digunakan
dapat dilihat pada meter daya.
4. AHU, (Air handling unit)
kipas udara terpasang pada AHU dengan 3 kecepatan yang berbeda. Maksimum laju
udara yang dihasilkan adalah 0,37 m3/det. Thermometer berfungsi mengukur
temperatur bola kering dan basah terpasang pada saluran masukan dan keluaran
AHU. Meter orifice yang dapat dipindah – pindah terpasang pada saluran AHU.
5. Kondensor, tipe shell dan tabung (tube).
6. Intrumentasi.
Ada 14 titik temperatur pada saluran yang diamati yang ditunjukkan dengan digital, yaitu
:
TA1 = temperature bola kering bola masuk.
TA2 = temperatur bola basah udara masuk.
TA4 = trperatur bola kering udara kelur.
TA5 = temperatur bola basah udara keluar.
TW7 = temperatur air masuk kondensor.
TW8 = temperature air keluar kondenser.
4
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
TF1 = temperatur fluida bahan dingin masuk ke kompresor.
TF2 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari kondensor.
TF3 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari pendingin.
TF4 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari penukar panas.
TF5 = temperatur fluida bahan pendingin masuk ke katup ekspansi.
TF6 = temperature fluida bahan pendingin masuk ke evaporator.
TF7 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari evaporator.
TF8 = temperatur fluida bahan pendingin setelah masuk ke penukaran panas kembali.
Empat meter tekanan yang bekerja secara analog terpasang seperti dalam rangkaian
untuk mengetahui tekanan fluida kerja.
Laju aliran air diukur menggunakan flowmeter
Laju aliran udara diukur menggunakan meter orifice yang dilengkapi dengan
manometer.
Meter daya digunakan untuk mengukur daya yang digunakan kompresor.
Pada peralatan mesin pompa panas ini dilengkapi juga Sembilan katup kendali.
V101= katup kendali aliran air.
V102= katup untuk menghentikan keluaran fluida kerja dari kondensor.
V103= katup untuk menghentikan keluaran fluida kerja dari kondensor.
V104= katup untuk menghentikan masuknya fluida kerja dari kondensor.
V105= katup seperti katup V104.
V106= katup ekspansi.
5
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
V107= katup untuk mengisi kembali fluida kerja.
V108= katup ekspansi otomatis.
Katup V101, katup kendali air. Katup ini yang diatur selama pengujian untuk mendapatkan
laju aliran air yang dikehendaki.
Katup – katup lain hanya berfungsi sebagai katup pemeliharaan. Khusus katup V108,
katup ini bekerja secara otomatis tergantung pada temperatur fluida pendingin keluaran
dari evapotor.
Siklus termodinamika
Prinsip kerja pompa kalor atau heat pump :
Fasa perubahan dari cairan ke uap (penguapan) dan uap ke cair (pengembunan/
kondensasi membutuhkan dan melepas sejumlah panas).
Temperatur pengembungan dan penguapan suatu zat tergantung tekanan. Makin
tinggi tekanan, makin tinggi temperatur penguapan maupun pengembunan. Sebagai
contoh, air akan menguap pada temperatur 0˚C jika pada kondisi vakum, dan
sebaliknya akan mengembun pada temperatur 200 ˚C bila tekanannya sangat besar.
Jenis cairan lain, seperti eter, refrigeran dan sejenisnya, akan menguap di bawah
temperature 0˚C jika tekanan berada di bawah tekanan atmosfer. Untuk itu sangat baik
mengunakan cairan yang akan menguap pada temperatur rendah dan tekanan sekitar 1
atmosfir. Dengan mempertahankan tekanan di atas 1 atmosfir, maka kebocoran yang
terjadi lebih mudah diketahui.
6
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
Prinsip kerja sebagai berikut, eter setelah memulai pompa hampa, diembunkan
dan dikembalikan ke cairan. Eter yang telah diembunkan kemudian lewatkan ke ketel
penguapan dan eter akan mulai menguap lagi, demikian seterusnya.
Dalam usaha untuk mengembunkan kebali uap, perlu menaikkan tekanan pada
pengembun (kondenser). Dengan menggunakan pompa, dibanding pompa vakum
sistem akan mempunyai tekanan diatas tekanan atmosfer. Dengan tekanan makin tinggi,
volume spesifik uap makin kecil, sehingga volume kompresor lebih kecil juga pipa – pipa
dan penukaran panas.
7
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
Cara kerja siklus pemampatan pompa panas secara rici dalah sebagai berikut
(lihat Gambar 6.1).
Fluida kerja dimampatkan kedalam kompresor dari tinggi 1 menjadi 2. Pada
tekanan tinggi ini, fluida kerja didinginkan dengan udara di kompresor dan dengan air
pendingin di kondensor pada tekanan tetap (2-3). Pada kondisi ini panas akan dibuang
ke air. Ini merupakan kerja dari pompa panas. Fluida kerja, kemudian dilewatkan
penukar panas (3-4), hingga kondisi pendinginan lanjut (sub cooled). Proses ini
berlangsung terus sampai kondisi 5.
Fluida kerja diekspansikan, dengan menggunakan katup ekspansi, tekanan akan
turun. (proses 5-6), dan fluida kerja akan menguap di dalam evaporator pada AHU
(proses 6-7).
Pada proses penguapan, fluida kerja akan menganbil panas dari udara yang
dilewatkan AHU. Untuk memastikan bahwa tidak ada fluida kerja dalam bentuk cair
sebelum masuk kompresor, fluida kerja R12 dilewatkan penukar panas (proses 7-8).
Kondisi uap panas lanjut terjadi sampai kompresor (8-1). Kerja yang dihasilkan mesin
pompa kalor yaitu dengan bertambah panasnya air pendingin pada pepengembun
(kondensor) ini dibanding dengan daya masuk kompresor tersebut coefficient of
performance (COP) mesin pompa kalor.
Kondisi termodinamik fluida kerja dalam sistem di atas dapat digambarkan pada
diagram T-S dan p-h seperti gambar dibawah ini.
Gambar 6.4 dan 6.5 tampak berbeda siklus P-h dengan menggunakan penukar
kalor (gambar 6.5) dan tampa penukar kalor (gambar 6.4) untuk proses P-h dengan
perbandingan lanjut (gambar 6.5) akan ddiproses COP yang lebih tinggi.
8
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
9
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
Keterangan gambar 6.1
Proses :
1-2. proses pemampatan, idealnya proses insentropik.
2-3. pelepasan kalor pada pendingin, idealnya isobarik.
2-4. pelepasan kalor pada pendingi, proses isobar dan isothermik.
3-4. pelepasan kalor pada penukar panas.
4-5. pelepasan kalor pada pipa saluran.
5-6. ekspansi, insenthalpik.
6-7. menyerapan panas pada evaporator (pengisat).
7-8. penyerapan panas pada penukar panas.
8-1. penyerapan panas pada pipa saluran.
Pada kenyataannya proses tak berlagsung ideal, pada kompresor fluida kerja naik
temperaturnya. Selain itu turun sepanjang pipa karena gesekan, sehingga diagram
yangdiperoleh tidak seperti diagram idealnya.
COP (coefficient of performance)
Pada mesin kalor, perbandingan keluaran dan masukan energi selalu lebih kecil
dari pada 1 dan dikenal sebagai efisiensi. Pada proses mesin pompa kalor, panas
10
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
diperoleh dari temperatur rendah ke temperatur yang lebih tinggi dengan menambahkan
kerja.
Perbandinga keluaran dan masukan daya ini lebih besar dari 1 dan biasa disebut
coefficient of performance (COP). COP ini dapat dihitung dari hasil pengukuran kondisi
thermodnamika maupun hasil pengukuran daya kompresor, kalor pemanas air, dan
pendinginan udara.
Secara thermodinamika dengan mengetahui tekanan dan teperatur fluida kerja
pada titik tijauan seperti gambar 6.1, 6.4, dan 6.5, COP dapat dituliskan sebagai
berikut :
𝐶𝑂𝑃 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 = ℎ1−ℎ6
ℎ2−ℎ1
𝐶𝑂𝑃 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 = ℎ2 − ℎ5
ℎ2 − ℎ1
Untuk menghitung COP cara lain, dibutuhkan parameter – parameter lain.
Perlu diinget dalam menentukan COP secara riil, masukkan energi pada peralatan
tambahan seperti fan dan pompa perlu diperhitungkan.
11
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
Rumus yang digunakan dan perhitungan.
Untuk menentukan COP di atas diperlukan rumus dan data sesuai dengan gambar
6.1 sebagai berikut:
𝑇𝐴1
𝑇𝐹3
𝑇𝐴2
𝑇𝐹4
𝑇𝐴4
𝑇𝐹5
𝑇𝐴5
𝑇𝐹6
𝑇𝐴8
𝑇𝐹7
𝑇𝐹1
𝑇𝐹8
𝑇𝐹2
12
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
Keterangan dapat dilihat pada gambar 6.1
Tekanan masuk kompresor (P1).
Tekanan keluar kompresor (P2).
Tekanan masuk katup ekspansi (P5).
Tekanan keluaran evaporator (P7).
Laju aliran fluida kerja (F1).
Laju aliran air (F2).
Daya masukan kompresor (Wc).
Penurunan manometer (ΔP).
Rumus yang digunakan .
1. Laju aliran udara.
𝑀𝑢 = 0,0830 (𝜌 𝑢 𝛥 𝑃)0,5
mu = laju aliran udara (kg/det).
U = kerapatan udara (kg/m3).
P = u (volume spesifik).
Ρ = diperoleh dari tabel atau psychometric chart.
13
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
2. 𝑄𝑢𝑑 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑄𝑢𝑒𝑉 = 𝑚𝑢𝑑(ℎ𝑢1 − ℎ𝑢2)(𝑘𝑊)
14
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
𝑄𝑢𝑑𝑒𝑉 − 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 (𝑘𝑊)
ℎ𝑢1 − 𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙𝑝𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖𝑢𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 (𝑘𝐽
𝑘𝑔)
ℎ𝑢2 − 𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙𝑝𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖𝑢𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 (𝑘𝑗
𝑘𝑔)
hu1 dan hu2 diperoleh dengan mengukur temperatur bola basah TA2 dan temperatur
bola kering TA1 masuk untuk h1 dan temperatur keluaran bola TA4 dan bola kering TA3
untuk menghitung h2.
3. Q air, pada pengembun/kondenser.
𝑄𝑎 = 𝑚𝑎 𝐶𝑝 (𝑇𝑤8 – 𝑇𝑤7)
𝑄𝑎 = 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 (𝑘𝑊)
𝐶𝑃 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘 𝑎𝑖𝑟 (𝑘𝑗
𝑘𝑔)
𝑇𝑤8 = 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 (°𝐶)
𝑇𝑤7 = 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 (°𝐶)
𝑚𝑎 = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 (𝑘𝑔
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)
4. Daya kompresor (wk)
Rumusnya dapat dilihat dari meter daya (kW) secara langsung
5. Coeficien of performance
𝐶𝑂𝑃 = 1 −𝑇𝐿
𝑇ℎ=
𝑇𝐻 − 𝑇𝐿
𝑇𝐻
H = temperature tinggi
L = temperatur rendah
15
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESSOR
JOB SHEET 1 PENGUJIAN POMPA KALOR
HEAT PUMP 200 MENIT
Pada mesin refrigerasi
𝐶𝑂𝑃 = 𝑇𝐿
𝑇𝐻 − 𝑇𝐿
= 𝑇𝐿
𝑇𝐻𝑇𝐿
− 1