job sheet as
DESCRIPTION
JOBTRANSCRIPT
Job sheet mikro No.1 Juni 2013
JOB SHEET
Program Keahlian : Teknik Pemesinan Kelas: X_TPMMata Diklat : Kompetensi pengelasan dasar.Standar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Las.Kompetensi Dasar : Pengoperasian Mesin Las
A. Tujuan : 1. Siswa dapat menyalakan mesin las listrik.2. Siswa dapat meneyetel parameter las listrik.3. Siswa dapat menyalakan busur listrik.4. Siswa mampu membuat rigi rigi.
B. Keselamatan Kerja :1. Pakailah pakain kerja praktik yang telah ditentukan.2. Pakailah alat pelindung badan, tangan, wajah dan mata serta sepatu karet.3. Bekerjalah dengan penuh konsentrasi, jangan bersendagurau.4. Jangan coba-coba diluar prosedur pengelasan yang benar.5. Bacalah petunjuk pratikum.
C. Alat dan Bahan :a. Alat : b. Bahan :
1. alat keselematan diri 1. Mesin las dan perlengkapannya 2. palu3. tang
D. Langkah Kerja :1. Persiapkan alat dan bahan2. Identifikasi bagian – bagian mesin las 3. Identifikasi parameter - parameter yang terdapat pada mesin las
a. Menyalakan mesin lasb. Mengatur besar arus pengelasanc. Mengatur pengkutupan elektroda
4. Catat dan tulis data yang diperoleh pada lembar kerja.5. Pengaturan bagian – bagian dari mesin las, seperti arus dan pengkutupan.6. Bila sudah selesai bersihkan alat dan bahan praktek
1. GAMBAR BENDA KERJA
2. MATERI AJARA. Las
Adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas
dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang
ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom tersebut
membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang
terserap atau oksida-oksida.
B.1. Mesin las listrik
Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang
diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu lengkung
listrik las.
Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari:
Motor bensin atau diesel
Gardu induk
Tegangan pada mesin las listrik biasanya :
110 volt
220 volt
380 volt
2. Pengkutuban Elektroda
Pengkutuban Langsung
Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal negatif dan
kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut sebagai
sirkuit las istrik dengan elektroda negatif. (DC-).
Pengkutuban terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan
kabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutuban terbalik sering disebut
sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)
3. Tegangan dan Arus Listrik pada Mesin Las
Volt adalah suatu satuan tegangan listrik yang dapat diukur dengan suatu alat
voltmeter. Tegangan diantara elektroda dan bahan dasar menggerakkan elektron-
elektron melintasi busur.
Ampere adalah jumlah arus listrik yang mengalir yang dapat diukur dengan
amperemeter. Lengkung listrik yang panjang akan menurunkan arus dan menaikkan
tegangan.
Pembentukan busur listrik pada proses penyulutan
Pada pembentukan busur listrik elektroda keluar dari kutub negatif (katoda) dan
mengalir dengan kecepatan tinggi ke kutub positif (anoda). Dari kutub positif
mengalir partikel positif (ion positif) ke kutub negatif. Melalui proses ini ruang
udara diantara anoda dan katoda (benda kerja dan elektroda) dibuat untuk
menghantar arus listrik (diionisasikan) dan dimungkinkan pembentukan busur
listrik. Sebagai arah arus berlaku arah gerakan ion-ion positif. Jika elektroda
misalnya dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus searah, maka arah
arusnya dari benda kerja ke elektroda. Setelah arus elektroda didekatkan pada
lokasi jalur sambungan disentuhkan dan diangkat kembali pada jarak yang
pendek (garis tengah elektroda).
Dengan penyentuhan singkat elektroda logam pada bagian benda kerja yang
akan dilas, berlangsung hubungan singkat didalam rangkaian arus pengelasan,
suatu arus listrik yang kekuatannya tinggi mengalir, yang setelah pengangkatan
elektroda itu dari benda kerja menembus celah udara, membentuk busur cahaya
diantara elektroda dengan benda kerja, dan dengan demikian tetap mengalir.
Suhu busur cahaya yang demikian tinggi akan segera melelehkan ujung
elektroda dan lokasi pengelasan. Didalam rentetan yang cepat partikel elektroda
menetes, mengisi penuh celah sambungan las dan membentuk kepompong las.
Proses pengelasan itu sendiri terdiri atas hubungan singkat yang terjadi sangat
cepat akibat pelelehan elektroda yang terus menerus menetes.
o Proses Penyulutan
Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan
disentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis
tengah elektroda).
o Menyalakan busur listrik
Untuk memperoleh busur yang baik di perlukan pengaturan arus (ampere) yang
tepat sesuai dengan type dan ukuran elektroda. Menyalakan busur dapat
dilakukan dengan 2 (dua) cara yakni :
a. Bila pesawat Las yang dipakai pesawat Las AC, menyalakan busur dilakukan
dengan menggoreskan elektroda pada benda kerja lihat gambar.
b. Untuk menyalakan busur pada pesawat Las DC, elektroda disentuhkan
seperti pada gambar.
Bila elektroda harus diganti sebelum pangelasan selesai, maka untuk
melanjutkan pengelasan, busur perlu dinyalakan lagi. Menyalakan busur
kembali ini dilakukan pada tempat kurang lebih 26 mm dimuka las berhenti
seperti pada gambar. Jika busur berhenti di B, busur dinyalakan lagi di A dan
kembali ke B untuk melanjutkan pengelasan. Bilamana busur sudah terjadi,
elektroda diangkat sedikit dari pekerjaan hingga jaraknya ± sama dengan
diameter elektroda. Untuk elektroda diameter 3,25 mm, jarak ujung
elektroda dengan permukaan bahan dasar ± 3,25 mm.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan :
Jika busur nyala terjadi, tahan sehingga jarak ujung elektroda ke logam
induk besarnya sama dengan diameter dari penampang elektroda dan
geser posisinya ke sisi logam induk.
Perbesar jarak tersebut(perpanjang nyala busur) menjadi dua kalinya
untuk memanaskan logam induk.
Kalau logam induk telah sebagian mencair, jarak elektroda dibuat sama
dengan garis tengah penampang tadi.
o Memadamkan busur listrik
Cara pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap mutu
penyambungan maniklas. Untuk mendapatkan sambungan maniklas yang baik
sebelum elektroda dijauhkan dari logam induk sebaiknya panjang busur
dikurangi lebih dahulu dan baru kemudian elektroda dijauhkan dengan arah
agak miring.
LEMBAR KERJA
Program Keahlian : Teknik Pemesinan Kelas: XI_TMP
Mata Diklat : Kompetensi pengelasan dasarStandar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin lasKompetensi Dasar : Pengoperasian Mesin Las
NO Gambar Komponen Fungsi
ALAT BANTU MESIN BUBUT
1 Gambar mesin las a. Prinsip kerja.............................
b. Komponen-komponen mesin bubut 1)......................................................
2).....................................................3).....................................................4).....................................................5)...................................................6)………………………………….7)………………………………….8)…………………………………
Alat bantu pada mesin las1 Generator las
a. Fungsi...............................................
2 Klem massaa. Fungsi..............................................
3 Tang penjepit a. Fungsi.1. ......................................................
..................................................
4 Pengatur arus a. Fungsi................................................................................................................................................
5 palu a. Fungsi.................................................................................................................................................
6 tang a. Fungsi................................................................................................................................................
7 elektroda a. Fungsi..............................................
SOAL
1. Jelaskan apa yang disebut mesin las listrik ? (bobot 25)
2. Jelaskan pengertian pengelasan? (bobot 25)
3. Sebutkan jenis pengkutupan pada mesin pengeasan busur metal manual? (bobot 25)
4. Jelaskan bagaimana cara memadamkan busur listrik? (bobot 25)
NILAI AKHIR = 25+25+25+25 = 100
KUNCI JAWABAN
1. Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang
diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu lengkung
listrik las.
Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari:
Motor bensin atau diesel
Gardu induk
Tegangan pada mesin las listrik biasanya :
110 volt
220 volt
380 volt
2. suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan
atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang
ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom tersebut
membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang
terserap atau oksida-oksida.
3. pengkutupan las listrik.
a. Pengkutuban Langsung
Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal negatif dan
kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut sebagai
sirkuit las istrik dengan elektroda negatif. (DC-).
b. Pengkutuban terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan
kabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutuban terbalik sering disebut
sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)
4. Cara pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap mutu
penyambungan maniklas. Untuk mendapatkan sambungan maniklas yang baik
sebelum elektroda dijauhkan dari logam induk sebaiknya panjang busur dikurangi
lebih dahulu dan baru kemudian elektroda dijauhkan dengan arah agak miring.