job 5 sruktur balok
TRANSCRIPT
Laporan PraktikumLaboratorium Pengujian Beton2010 / 2011
JOB VPENGUJIAN STRUKTUR BALOK
A. TUJUAN
1. Membedakan tulangan pokok dan geser
2. Dapat melakukan percobaan uji lentur struktur balok.
3. Dapat menggunakan alat dan membuat benda uji.
4. Membedakan keruntuhan lentur dan geser pada struktur balok
5. Menerapkan keahlian dilapangan/proyek konstruksi keteknik sipilan
B. DASAR TEORI
Keruntuhan pada balok beton ada dua jenis yaitu keruntuhan geser dan keruntuhan
lentur. Keruntuhan geser diakibatkan oleh gaya lintang sedang keruntuhan lentur
diakibatkan oleh momen lentur. Gaya geser balok menyebabkan terjadinya keretakan geser
dimana geser yang lebuh besar terjadi lekat dengan tumpuan balok. Kondisi ini menjalar ke
arah vertikal-horisontal menuju tengah bentang balok. Keretakan ini semakin lama semakin
besar, sehingga kedua bagian bentang balok. Keretakan ini semakin lama semakin besar,
sehingga kedua bagian balok akan patah. Berdasarkan kejadian ini, bagian tulangan geser
pada arah vertikal adalah tulangan yang berhubungan langsug dengan keretakan geser
tersebut. Tulangan ini mencegah patahnya balok akibat adanya keretakan geser, karena
berfungsi untuk mengikat antara bagian balok dibawah retak geser dan bagian balok diatas
retak geser.
Balok memiliki dua jenis tulangan yaitu, tulangan tarik dan tulangan tekan. Tulangan
tekan tidak hanya berfungsi sebagai tulangan tekan tetapi juga berfungsi untuk mengurangi
lendutan jangka panjang akibat beban tetap, meningkatkan daktilitas serta mengubah
keruntuhan tekan menjadi keruntuhan tarik.
Kelas IIIC25
Laporan PraktikumLaboratorium Pengujian Beton2010 / 2011
C. DAFTAR ALAT DAN BAHAN
Alat Pengujian
a. Alat untuk pengujian karakteristik agregat: timbangan digital, analisa saringan, berat
jenis dan penyerapan, oven, dan lain-lain.
b. Alat untukpembuatan benda uji beton: Timbangan besar, molen, cetakan silinder
diameter 15cm, tinggi 30cm, meja getarm, slump test dan lain-lain.
c. Alat untuk tulangan struktur balok (memotong, membengkok dan merangkai)
d. Alat untuk membuat bekisting balok (bila beam mold tidak tersedia)
e. Mesin uji tekan (Comperssive test machine)
f. Beam Mold/Cetakan balok
Bahan Penelitian
a. Semen portland type I
b. Agregat halus dan kasar
c. Air PAM
d. Tulangan Ø10mm ( tulangan lentur), Ø6mm (Tulangan geser/beugel), kawat baja
D. LANGKAH KERJA
Pembuatan Benda Uji
a. Uji karakteristik bahan pembentuk beton ( agregat halus dan kasar)
b. Merancang campuran beton (f’c) tertentu
c. Buat cetakan atau bekisting balok 2 (dua) , dimensi disesuaikan dengan kemampuan
maksimum alat uji lentur (ukruran mesin uji dan kapasitas beban maksimum)
d. Menghitung kebutuhan tulangan pokok (gunakan Ø10mm) dan tulangan geser /beugel
diguanakan Ø8mm.
e. Memotong dan merangkai tulangang (tebal beton deking minimal 25mm) dengan
perlakuan benda uji:
1. 1(satu) struktur balok menggunakan tulangn pokok/lentur saja (tanpa beugel)
2. 1(satu) buah struktur balok menggunakan tulangan pokok /lentur dan geser/ beugel
3. 1(satu) Struktur balok tanpa menggunakan tulangan pokok maupun beugel.
Kelas IIIC26
Laporan PraktikumLaboratorium Pengujian Beton2010 / 2011
f. Siapkan peralatan untuk pembuatan atau pengecoran struktur balok beton
g. Timbang material (PC, agregat halus, agregat kasar, dan air) sesuai kebutuhan
h. Aduk beton dengan menggunakan mesin molen hingga homogen ( kira-kira 3 menit).
i. Tuangkan adukan beton kedalam cetakan silinder ( 3 buah) dan balok (sisi dalam
cetakan terlebih dahulu diolesi oli bekas)
j. Diamkan benda uji selama 24 jam dan buka cetakan
k. Lakukan perawatan selama 7 hari
l. Lakukan uji tekan dan lentur pada umur 7 hari
Pengujian Benda Uji
a. Mesin uji lentur dan balok-balok tumpuan disiapkan sehingga jarak tumpuan tepat
b. Balok uji doiletakkan simetris diatas kedua blok tumpuan
c. Blok beban diletakkan tepat ditengah-tengah antara kedua blok tumpuan pada posisi
sejajar
d. Blok beban diturunkan perlahan sampai menempel pada bidang atas balok
e. Celah-celah antara permukaan balok uji dengan permukaan blok beban dan blok-blok
tumpuan diamati. Bila terdapat celah > 0,38 mm maka segera diratakan (digerinda/diberi
caping)
f. Tidak boleh dilakukan pengerindahan kearah memanjang balok uji
g. Pada pembebanan sampai mencapai kurang lebih 50% dari beban maksimum yang
diperkirakan, kecepatan pembebanan boleh >6 KN. Sesudah itu diantara 4,3 KN – 6
KN/menit.
h. Catat semua perilaku pada benda uji selama percobaan berlangsung (pola retak akibat
lenturan/geser dan beban maksimum)
i. Bersihakan semua lokasi pengujian dari sisa benda uji dan serahkan kembali alat dan
bahan yang digunakan pada instruktur
Kelas IIIC27
Laporan PraktikumLaboratorium Pengujian Beton2010 / 2011
E. TABEL DATA ANALISA PERHITUNGAN
Tabel Data
Tabel balok
No
.
Ukuran
(cm)
Jenis Balok Berat
(Kg)
Kuat Tekan
(KN)
1. 10 x 10 x 40 Bebas 14 0
2. 10 x 10 x 40 Tanpa sengkang 21,4 13,8
3. 10 x 10 x 40 Dengan sengkang 24 22
Tabel Silinder
No
.
Ukuran
(cm)
Type silinder Berat
(Kg)
P Max
(Kg)
Kuat Tekan
(Kg)
1. t = 30 cm, r =15cm I 12,4 8000 45,3
2. t = 30 cm, r =15cm II 13 6000 33,975
3. t = 30 cm, r =15cm III 12,7 9800 55,492
ANALISAPERHITUNGAN
Pola retak struktur balok.
1. Jenis Balok Tanpa Tulangan
Kelas IIIC28
Laporan PraktikumLaboratorium Pengujian Beton2010 / 2011
2. Jenis Balok dengan Tulangan Tanpa Sengkang
3. Jenis Balok dengan Tulangan dan Sengkang
PERHITUNGAN
Kelas IIIC29
Laporan PraktikumLaboratorium Pengujian Beton2010 / 2011
Fic = PA
Dimana :
P = Beban yang bekerja (Kg)
A = Luas penampang bendauji (cm2)
Fic = PA
= 8000
176,625 = 45,30 Kg/cm2
Fic = PA
= 6000
176,625 = 33,97 Kg/cm2
Fic = PA
= 9800
176,625 = 55,48 Kg/cm2
Nilai kuat tekan rata-rata ( Fcr ) =
FicKoefisienumur 28 hari
= 45,300,65
= 69,69 Kg/cm2
FicKoefisienumur 28 hari
= 33,970,65
= 55,26 Kg/cm2
FicKoefisienumur 28 hari
= 55,480,65
= 85,35 Kg/cm2
Jadi, Fcr = 69,69+55,26+85,35
3= 70,10 Kg/cm2
G. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan struktur balok diperoleh hasil pola retak yang berbeda
antara balok yang tidak memakai tulangan, yang memakai tulangan tanpa sengkang, dan
yang memakai tulangan dan sengkang. Untuk balok tanpa tulangan, hasil yang
sebenarnya bukanlah 0 (nol), hal ini disebabkan kuat tarik beton yang sangat kecil
sehingga tidak dapat terbaca oleh alat dimana secara teoritis kuat tarik beton hanya
berkisar 9% - 15% dari kuat tekannya,Misalnya 10 % dari kuat tekan 45,3 kg/cm²
menjadi 4,53 kg/cm² sehingga pembacaan yang sebenarnya bukanlah 0 (Nol) untuk
balok tanpa tulangan dan adapun perbedaan kuat lentur dan geser,sebagai berikut:
Kelas IIIC30
Laporan PraktikumLaboratorium Pengujian Beton2010 / 2011
1. Untuk uji lentur struktur balok menggunakan tulangan pokok dan tulangan
geser.
2. Untuk uji lentur (Modulus of repture) kuat tarik beton tanpa tulangan pokok
dan tulangan geser.
3. Uji lentur pada saat mencapai penekanan maksimal benda uji akan hancur
sedangkan Uji geser hanya terjadi retak-retak pada benda uji pada penekanan
maksimal.
F. KESELAMATAN KERJA
a. Memakai jas praktek dengan rapi dan lengkap
b. Dalam melakukan percobaan harus konsentrasi dan teliti
c. Menggunakan alat sesuai fungsinya
d. Peralatan dan bahan yang digunakan ditempatkan sedimikian agar tidak mengganggu
aktifitas perakte.
e. Meminta petunjuk dari pembimbing atau teknisi mengenai prosedur penggunaan alat
( jangan mengoperasikan alat jika belum mengetahui cara pemakaian dan petunjuk
keselamatan kerja).
f. Membersihkan semua peralatan dan sisa material bila selesai peraktek.
g. Apabila terjadi kecelakan kerja/perkatek segeralah melapor ke instruktur untuk
dilakukan P3K
G. GAMBAR ALAT
Kelas IIIC31
Laporan PraktikumLaboratorium Pengujian Beton2010 / 2011
Gambar Alat Uji Lentur
H. LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM
Kelas IIIC
Mesin Uji lentur
Parameter Pembacaan Uji Lentur
32
Laporan PraktikumLaboratorium Pengujian Beton2010 / 2011
Kelas IIIC
Benda Uji sebelum di tekan
Beton tulangan geser yang sedang di uji
Mesin Uji Lentur
Beton Tulangan Tarik
Beton Tulangan Geser
Beton Tanpa Tulangan
33