jiwaraga edisi i 2013 -...

36
Membangun Tata Kelola Membangun Tata Kelola Membangun Tata Kelola Jendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga Jendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga Jendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga iwaraga J Diterbitkan oleh : Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga Edisi I Tahun 2013

Upload: ledat

Post on 07-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

Membangun Tata KelolaMembangun Tata KelolaMembangun Tata Kelola

Jendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga

iwaragaJ

Diterbitkan oleh :Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga

Edisi I Tahun 2013

Page 2: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

Ketua DPRD, M. Teddy Sulistio, SE bersama Wakil Ketua M. Fathurrahman, SE, MM dan anggota DPRD

Bambang Soedowo saat menghadiri Musrenbang di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti

Salatiga.(Foto/ed: bdi/lux)

Jiwaraga, Edisi I Tahun 20132

LensaLensaLensa

Page 3: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013 3

Karikatur

iwaragaJEdisi I Tahun 2013Edisi I Tahun 2013Edisi I Tahun 2013

Daftar Isi

gambarclipart.blogspot.com

4 Redaksi: Peran Pemerintah dalam Menjamin Kesehatan rakyatnya.

6 Mimbar: Membangun Tata Kelola Transportasi yang Baik; Jadikan Rusunawa untuk Hunian Sementara!; Melalui Pembangunan Menciptakan Kemakmuran Rakyat.

10 Laporan Utama: Pasar di Salatiga Butuh Penataanyang Baik; Jalan Kartini Bisa Digunakan “Car Free day”; Penanganan HIV/AIDS Perlu Regulasi Pendamping; Upayakan Program Rehab Rumah; Harus Lebih Jeli dalam Penjaringan Jamkesmas !; Usulkanlah Raperda yang Bermanfaat !.

22 Opini: Alam Terbuka Jadi Guru di “Komunitas Lebah Putih”.

24 Wacana: PT. Agric Amarga Jaya, Bantu Ciptakan Lapangan Kerja.

26 Artikel: Memahami Etika Budaya Berkomunikasi.

28 Warta: Seputar kegiatan anggota DPRD Kota Salatiga.

33 Profil: Muha, Desainer yang Suka Bekerja di Salatiga

34 Rileks: Tebak Wajah Jiwaraga 18.

Page 4: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

JIWARAGA. Di bawah pangku kepemimpinan Walikota Yulianto, S.E., M.M dan Wakil Walikota H. Muh. Haris, S.S., M.Si, pemerintah

kota Salatiga mempunyai visi Salatiga yang sejahtera, mandiri dan bermartabat. Sejahtera mempunyai arti meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan pembangunan berwawasan kota Salatiga. Kesehatan adalah salahsatu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, oleh karena itu pemerintah mempunyai peranan penting dalam menjamin kesehatan rakyatnya.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, pemerintah telah membantu masyarakat untuk meringankan beban mereka, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu untuk dapat tergabung dalam program Jamkesmas dan Jamkesda demi mendapatkan jaminan kesehatan saat berobat.

Namun ironinya jika program tersebut tidak tersalurkan kepada masyarakat yang berhak mendapatkan, maka program Jamkesmas dan Jamkesda tersebut akan menjadi tidak tepat sasaran. Ada beberapa faktor yang harus dicermati dalam mekanisme secara langsung penyebab kurang maksimalnya program tersebut, sehingga sedikit melenceng dari harapan.

Yang pertama adalah masalah yang terkait dengan kesalahan pengisian data anggota Jamkesmas dan Jamkesda yang kebanyakan mengisi kolom pekerjaan dengan pekerjaan wiraswasta tanpa disebutkan pekerjaan secara spesifik. Dengan adanya hal tersebut mengakibatkan banyak warga yang seharusnya mendapatkan Jamkesmas dan Jemkesda menjadi tidak dapat terdaftar.

Menurut Anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Septi Maya H, A.Md, dari kesalahpahaman dalam pengisian data tersebut, banyak masyarakat yang seharusnya terjaring dalam program Jamkesmas dan Jamkesda menjadi tidak terjaring. Hal ini dikarenakan persepsi dari pemerintah yang jika pekerjaan sebagai wiraswasta dikatakan keluarga mampu. Dengan adanya temuan permasalahan seperti ini, sebagai bahan koreksi kedepan untuk dibenahi dan tidak terulang kembali.

Kedua permasalahn yang terjadi adalah kurangnya pengawasan yang terjadi dilapangan secara langsung, sehingga Jamkesmas dan Jamkesda tidak tersalurkan kepada masyarakat yang semestinya mendapatkan. Dalam hal ini perlu adanya peran langsung dalam pendataan di RT dan RW setempat. Karena RT dan RW lah yang paling mengetahui kondisi masyarakat sesungguhnya.

Redaksi

RedaksiRedaksiRedaksi

Jiwaraga, Edisi I Tahun 20134

Peran PemerintahPeran PemerintahPeran Pemerintah

Diterbitkan oleh : SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SALATIGA. PENASEHAT : Ketua DPRD, M. Teddy Sulistio, SE; Wakil Ketua DPRD, Iwan Setyo Purbowo, SE., M.Si; M. Fathurrahman, SE., M.M; PEMBINA : Walikota Salatiga, Yuliyanto, SE., MM; PENGARAH : Sekretaris DPRD : Dra. Endang Dwi. W, M.Pd; PEMIMPIN REDAKSI : Kabag. Humas, Rumah Tangga dan Perpustakaan, Kukuh Ngudiono, SIP; REDAKTUR PELAKSANA : Budi Susilo, S.Sos; KOORDINATOR. LIPUTAN : Joko Sutrisno AW., SH., Sri Sumarni, SE; PELIPUT/PENYUNTING : Misranto, Lukman Fahmi, S.HI; SETTING & LAY OUT : Putra Karya Offset; DISTRIBUSI : Mujiharjo, Lilik Eko Purwanto, Ign. Budi Kristiawan, Fatih Ashthifani, A.Md; ALAMAT REDAKSI : SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SALATIGA, Jl. Letjend. Sukowati No. 51 Salatiga 50731 Telp/Fax. (0298) 326674.

Redaksi menerima sumbangan naskah, tulisan, karikatur. Redaksi berhak mengubah atau mengedit tanpa menghilangkan esensinya. Tulisan/naskah yang dilengkapi foto dialamatkan ke Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga Jl. Letjend. Sukowati 51 Salatiga, atau ke email: [email protected]. Bagi yang dimuat, akan mendapat imbalan.

Jendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga

iwaragaiwaragaiwaragaJJJ

dalam Menjamin Kesehatan Rakyatnyadalam Menjamin Kesehatan Rakyatnyadalam Menjamin Kesehatan Rakyatnya

Foto: solopos.comFoto: solopos.comFoto: solopos.com

Page 5: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

aat ini warga kota salatiga memiliki ruang publik yang baru yaitu Selasar Kartini yang terletak di

Sjalan Kartini tepatnya depan SMAN 3 Salatiga. Kalau kita lihat banyak warga berbondong-bondong mendatangi fasum baru itu untuk berekreasi sekedar melepas penat. Bahkan fasum baru yang

peresmiannya baru saja diresmikan itu sudah mendatangkan berkah bagi sebagian orang melalui persewaan sepatu roda dan otoped. Selain sebagai sarana rekerasi kawasan itu juga digunakan warga sebagai wahana berolahraga dipagi hari.

Dimalam hari selasar itu juga banyak digunakan warga untuk berkumpul dan sekedar nongkrong. Selasar Kartini seperti menjadi magnet baru bagi warga kota Salatiga untuk mendekat kesana. Namun apabila dicermati pada pukul 24.00 keatas fasilitas umum itu juga digunakan oleh beberapa pihak yang kurang bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang tidak semestinya. Beberapa kali pada dini hari saya melihat muda mudi memarkir kendaraan roda 2nya di kios bawah selasar itu, hal itu menimbulkan pertanyaan dibenak saya, apa yang mereka lakukan ditempat se sepi itu? Saya tidak yakin mereka melakukan hal yang positif pada waktu seperti itu dan tempat seperti itu pula. Saya yakin mereka menghindari keramaian untuk melakukan hal-hal negatif.

Melalui surat ini saya mengajukan unsul supaya petugas piket malam polres maupun Satpol PP untuk mendatangi tempat itu sekedar melakukan inspeksi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita ingnkan. Saya khawatir apabila tidak diantisiapasi sejak dini, nantinya selasar itu dislahgunakan dan tentunya hal ini tidak sesuai dengan motto kota Salatiga yang Hatti Beriman itu.

Terima kasih.

Waluyo- Blotongan

Surat PembacaSurat PembacaSurat Pembaca

BENDOSARI Jalur BerbahayaBENDOSARI Jalur BerbahayaBENDOSARI Jalur Berbahaya

Redaksi Majalah Hati Beriman yang kami hormati, bersama ni saya bermaksud untuk melaporkan persoalan fasilitas umum yang ada di kota Salatiga khususnya perempatan

JLS Bendosari/ Salib Putih. Sebelumnya sebagai waga kota Salatiga saya sangat berterima kasih atas dibangunnya Jalur Lingkar Selatan yang sangat bermanfaat bagi warga maupun pengguna jalan yang melintasi kota Salatiga, walaupun pembangunannya sempat mendatangkan masalah bagi beberapa pihak namun secara keseluruhan pembangunan jalan itu sangat bermanfaat.

Redaksi yang berbahagia saya adalah warga Salatiga yang setiap hari melewati JLS utamanya perempatan Bendosari/ Salib Putih. Saya merasa perempatan itu membahayakan pada waktu malam hari utamanya pada waktu dini hari. Memang pada siang hari jalur itu tidak tampak membahayakan namun pada malam atau dini hari jalur itu sangat membahayakan. Pada jam-jam itu pengendara biasanya mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan yang tinggi. Hal yang

membahayakan adalah apabila ada kendaraan melaju kencang dari arah Kopeng. Pada malam hari penerangan dan rambu-rambu disekitar dan sebelum traffic light masih kurang sehingga pengendara yang belum menguasai medan akan cukup kesulitan mengetahui ada traffic light di depannya. Sudah sering terjadi kecelakaan di perempatan itu, kebanyakan karena pengendara tidak siap dengan traffic light di perempatan itu.

Kami berharap rambu-rambu maupun penerangan di sebelum perempatan Bendosari ditambah supaya pengendara dari arah kopeng dapat mempersiapkan kendaraannya atau bahkan mengkin perlu dibangun lajur penyelamatan seperti yang ada di jalan tol. Hal ini untuk mengantisipasi kendaraan yang melaju kencang dan remnya blong. Tentunya usul ini adalah untuk kebaikan bersama.

Demikian semoga berkenan dan terima kasih

Fitrianto -Sidomukti

5Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Selasar Kartini Dini HariSelasar Kartini Dini HariSelasar Kartini Dini Hari

Foto: istFoto: istFoto: ist

Page 6: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

MimbarMimbarMimbar

6

Membangun Tata KelolaMembangun Tata KelolaMembangun Tata Kelola

etua DPRD Kota Salatiga, M. Teddy

KSulistio, SE memerintahkan pemerintah untuk segera membangun subterminal di

Kota Salatiga. Ide pembangunan subterminal tersebut dimaksudkan untuk memecah pusat keramaian kota, memudahkan masyarakat yang hendak bepergian, serta menghindari rebutan penumpang di antara jenis-jenis kendaraan umum yang ada.

Memang Kota Salatiga sangat memperhatikan perkembangan sistem transportasi yang ada. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah anggaran dari tahun ke tahun. Pada 2012, Pemerintah Kota Salatiga telah menganggarkan sekitar Rp 2 miliar untuk perbaikan sistem transportasi. Adapun pada tahun 2013 ada kenaikan menjadi Rp 8,6 miliar.

Kenaikan yang sangat signifikan ini merupakan wujud keseriusan dari Pemerintah Kota Salatiga untuk menata dan mengembangkan sistem transportasi yang ada, sehingga menjadi lebih baik dan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat.

Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, langkah tersebut merupakan terobosan-terobosan yang harus diambil guna membangun tata kelola transportasi yang baik dan nyaman. Dengan transportasi yang baik, menjadikan wajah kota terutama di jalan raya tidak lagi semrawut. “Kesemrawutan kota sejatinya merupaan ironi Salatiga

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdi

Ketua DPRD Salatiga, M Teddy Sulistio SE bersama Kapolres AKBP Drs Asep Jenal Ahmnadi SH MH dan Danrem 073/MKT, Kolonel Arm Rufbin Marpaung,S.IP.

Foto: bdi

Page 7: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

sebagai kota pendidikan yang menc i r ikan ke te r t iban , disiplin, dan kebersihan” tutur Teddy.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menata s i s tem t ranspor tas i d i Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti dilakukan ke d e p a n , d i a n t a r a n y a m e m b a n g u n t e r m i n a l bongkar muat barang. Teddy menyoroti banyaknya truk yang misalnya membongkar barang-barang dagangan di depan toko masing-masing yang berada di pusat-pusat kota, padahal hal tersebut dapat mengganggu kapasitas jalan perkotaan.

Karena itulah Ketua DPC PDIP Salat iga i tu mengusulkan pembangunan terminal bongkar muat barang yang bisa dibangun di Jalan Lingkar Selatan. Bila terminal tersebut benar-benar terwujud apalagi dilengkapi pergudangan, maka truk-truk pegangkut barang tidak lagi masuk ke kota. Selain sebagai bagian sistem transportasi, terminal bongkar muat barang juga dapat dijadikan sumber baru pendapatan daerah.

' ' G e l i a t a k t i v i t a s keh idupan masyaraka t sebagian besar bukan karena APBD. Namun menjadi tugas Pemkot dan Dewan agar setiap tetes dana APBD menjadi stimulus bagi setiap usaha masyarakat menggerakkan ekonomi. Di antaranya dengan membangun sarana, prasarana, dan infrastruktur yang memadai. Ini yang harus kami pastikan berjalan baik,'' tandasnya.

Terminal TamansariSelain membangun subterminal guna

mendudung tata kelola transportasi yang baik, Ketua DPRD Kota Salatiga M. Teddy Sulistyo, SE juga menyoroti Terminal angkota Tamansari yang direncanakan akan dibangun tahun depan. Berdasarkan gambar kerja detil detail enginering des i gn , pembangunan t e rmina l t e r sebut membutuhkan anggaran sekitar Rp 7 miliar. Ketua DPRD Kota Salatiga ini menuturkan, sejatinya

pembangunan terminal angkota Tamansari akan dikerjakan tahun ini. Namun Pemerintah Kota Salatiga meminta penundaan, karena sedang mengusahakan dana pendampingan dari pemerintah pusat atau pemerintah provinsi.

Pembangunan terminal tersebut sangat peting, apalagi letaknya tepat di jantung kota. Bila sesuai gambar kerja, terminal dibangun dua tingkat yang mampu menampung 400 angkot, jauh lebih besar dibandingkan sekarang hanya berkapasitas 150 angkot.

''Kami sangat mendukung renana pembangunan terminal ini. Sebagai kota kecil, tidak seharusnya sarana transportasi ruwet, semrawut, bila managemen transportasi dibangun dan dijalankan dengan baik,'' ujar Teddy.(bdi/lis)

7Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Page 8: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

MimbarMimbarMimbar

8

Rumah Susun Sewa Sederhana a t a u

RUSUNAWA Kota Salatiga yang terletak di Kelurahan C a b e a n , K e c a m a t a n Sidomukti, Kota Salatiga resmi dihuni oleh warga.

Bangunan yang terdiri 196 unit ruang dengan luas 24 meter persegi dan terdiri e m p a t l a n t a i i n i d i p e r u n t u k k a n b a g i masyarakat Kota Salatiga, khususnya bagi mereka yang belum memiliki tempat tinggal. Peresmian dilakukan langsung oleh Walikota Yuliyanto, SE., MM pada tanggal 7 Desember 2011 di Aula Rusunawa blok I.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Muh Haris, Wakil Ketua DPRD M. Fathurrahman, SE., MM. Kasatlantas Polres Salatiga, Kepala Dinas Cipkataru Drs. Tejo Suprianto, Camat, Muspika, Lurah dan tokoh masyarakat Rt 3 RW XIV Cabean Mangunsari.

Wakil Ketua DPRD Salatiga M. Fathurrahman, SE., MM berharap agar warga penghuni Rusunawa yang telah dioperasionalkan sejak awal Desember 2012 lalu itu mampu bergaul dengan warga sekitar. Karena lokasinya ada di Cabean maka semua administrasi sekarang masih bergabung dengan RT dan RW setempat.

Maman juga berharap agar kekompakan dalam menjaga lingkungan perlu ditumbuh kembangkan. “Rusunawa di Salatiga terdapat 196 unit dan semua telah penuh. Untuk lantai I dihuni bagi warga difabel atau orang jompo, sedangkan dari lantai 2-4 dihuni masyarakat biasa. Bahkan sebagaimana telah diberitakan media masih ada 70 keluarga yang sudah mendaftar namun tidak kebagian. Bahkan makin hari

terus bertambah warga yang bertanya dan mendaftar, hal tersebut seperti yang diterangkan oleh Tejo Suprianto Kepala Dinas Cipkataru,” tambah Maman.

“Warga Cabean dahulu meminta agar akses di wilayah tersebut diberikan jalan yang langsung terhubung dengan jalan utama contohnya Jl. Osalamaliki. Mohon warga untuk bersabar karena semua dalam proses. Harapan saya program tersebut segera direalisasikan. Karena penduduknya bertambah banyak otomatis mobilitas juga menjadi tinggi. Jika jalan tetap sempit seperti sekarang ini tentunya tidak nyaman,” pinta politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Maman juga menyampaikan ucapan selamat kepada penghuni Rusunawa yang baru saja menempati rumahnya. “Meskipun tiap ruang di Rusunawa sudah dilengkapi kamar tamu, satu kamar tidur, satu kamar mandi, satu dapur serta balkon, namun saya tetap berharap semoga rusunawa ini hanya menjadi hunian sementara, jangan sampai terus menetap di sini. Akan lebih baik bila bapak-ibu penghuni terus berusaha memiliki rumah pribadi biar tidak perlu menyewa. Luas rumah juga sangat terbatas sehingga aktivitas keluarga juga terbatas. Saya turut berdoa semoga bapak-ibu semua segera memiliki rumah pribadi,” doa Maman.(lux/bdi)

M. Fathur Rahman, SE. M.Si

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdi

Foto: bdi

Jadikan Jadikan “Rusunawa”“Rusunawa”untuk Hunian Sementara !untuk Hunian Sementara !Jadikan “Rusunawa”untuk Hunian Sementara !

Page 9: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

9

emangat sinergi program pembangunan

Sdaerah bagi masyarakat kecil telah tertuang dalam UU 32/2004. Asas

otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah. Hal ini merupakan salah satu implementasi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan di segala bidang.

Semua pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah kota Salatiga adalah untuk menciptakan kemakmuran masyarakat. Terlebih lagi hal-hal yang bersinggungan dengan masyarakat secara langsung. Seperti halnya fasilitas pasar yang menjadi mata pencaharian para pedagang.

Hal ini mutlak adanya, sehingga segala upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat segera perlu untuk kita realisasikan. Jangan sampai berlarut-larut hanya karena kepentingan politis, sebab nasib rakyat tergantung dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

Terlihat jelas dengan adanya permasalahan beberapa pasar yang ada di kota Salatiga sehingga sampai saat ini masih menyisakan segala polemik yang belum jelas berujung sampai kapan dapat terselesaikan. Hal ini jelas akan menggantungkan nasib para pedagang untuk mengeksporasi dalam menjajakan barang dagangannya sehari-hari.

“Semua permasalahan yang menghimpit beberapa pasar di kota Salatiga, seperti yang ada di

Pasaraya dua, pasar Rejosari maupun pasar-pasar lain sebenarnya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk dapat dituntaskan. Sebab semua pihak masih dalam tahab pengolahan penyelesaian yang baik sehingga mekanisme dapat berjalan dengan baik untuk menghasilkan produk yang terbaik pula”, tandas Iwan Setyo Purbowo, SE,M.Si.

Seperti polemik yang menimpa Pasaraya dua saat ini tinggal menunggu keputusan dari Walikota. Yang mana dari pihak Matahari Mas Sejahtera selaku pengelola menghendaki untuk meminta pengembalian dana dengan sisa durasi menanamkan modal jika pengelolaan diambil alih oleh Pemerintah Kota.

“Dari dewan sudah membentuk pansus dalam pembangunannya, sehingga dengan hal tersebut diharapkan dapat menjembatani dengan pihak investor, bagi saya ramah investor dengan MOU yang jelas jangan sampai dirugikan tetapi sama-sama menuju kesejahteraan itulah modal utamanya”, sambut Praktisi Partai Demokrat yang kini menduduki Wakil Ketua DPRD Kota Salatiga.

Lebih lanjut lagi, Iwan Setyo Purbowo, selaku DPRD Salatiga mengharapkan keberadaan pasar-pasar yang belum berjalan secara maksimal segera diperdayagunakan agar dapat menggeliatkan perekonomian di kota Salatiga lebih baik.

Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kesadaran semua pihak dengan mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing sehingga dapat membawa pembangunan pasar yang mempunyai nilai

kesejahteraan. (miss/bdi)

Iwan Setyo Purbowo, SE, M.Si

MimbarMimbarMimbar

Melalui PembangunanMelalui PembangunanMenciptakan Kemakmuran RakyatMenciptakan Kemakmuran RakyatMelalui PembangunanMenciptakan Kemakmuran Rakyat

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdi

Page 10: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

Foto: bdi

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

10

JIWARAGA - Pasar adalah jantung perekonomian yang penting bagi para pedagang sebagai tulang punggung pendapatannya. Dapat diartikan bahwa jika perekonomian yang berada dipasar tradisional berjalan lancar, maka akan dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat, begitu pula sebaliknya. Namun ironisnya keadaan pasar di Salatiga saat ini terkesan kumuh sehingga terkesan kurang adanya perawatan, maka Pemerintah diharapkan untuk memperhatikan hal tersebut agar dapat mengentaskan permasalahan kebersihan pasar tradisional di Kota Salatiga.

Dibutuhkan follow up yang pasti “Untuk saat ini, kita meminta pemerintah untuk

segera memikirkan menyelesaikan semua permasalahan pasar yang ada di kota Salatiga, baik untuk pasar Pasaraya II, pasar Jetis, maupun pasar Rejosari. Pasar-pasar itu membutuhkan adanya penyelesaianan dan follow up yang pasti,” terang H. Suniprat di sela-sela kerjanya.

Dengan semakin lamanya penanganan masalah pasar yang ada, maka semakin lama pula nasib para pedagang yang dipertaruhkan. Oleh karena itu perlu adanya tindakan yang tegas sesuai dengan aturan

yang sudah ditetapkan. Pemerintah perlu menyikapi segala kendala yang terjadi untuk memperbaiki pasar-pasar tradisional yang ada di Salatiga.

“Yang tidak kalah pentingnya terkait dengan seluruh pasar yang ada di Salatiga adalah keadaan pasar di daerah Blauran. Diharapkan untuk mendapat perhatian juga dari pemerintah. Dalam penataan pasar tersebut agar tidak terkesan kumuh dan padat yang menyebabkan kemacetan. Oleh sebab itu, untuk kenyamanan bersama pemerintah perlu campur tangan dalam menata ulang kawasan pasar tersebut” ujar Suniprat.

Menurut politisi PDIP ini, konsep yang ditawarkan adalah pasar Blauran dibuat dua lantai, yang mana lantai dasar dipergunakan untuk lahan parkir dan juga sebagai terminal pembantu bagi mobil angkutan yang akan masuk diarea pasar. “jika hal tersebut dapat berjalan secara sistematis, nantinya disepanjang jalan pasar Blauran juga akan tertata dengan rapi” imbuh H.Suniprat mengusulkan.

Pasar di SalatigaPasar di SalatigaPasar di SalatigaButuh Penataan yang BaikButuh Penataan yang BaikButuh Penataan yang Baik

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: doc.jr

H. Suniprat

Page 11: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

11

Menjaga Fasilitas UmumLain halnya dengan permasalahan pasar yang

ada di Salatiga yang tak kunjung selesai, M Kemat S.Sos menyoroti tentang selasar jalan Kartini yang telah selesai tahab pembangunannya. Meskipun masih dalam tahab uji kelayakan, pemerintah perlu memperhatikan fasilitas yang telah dibuat dengan memberikan rambu-rambu untuk saling menjaga fasilitas umum agar dapat selalu dimanfaatkan untuk masyarakat.

Dari pengamatan saat ini, taman yang telah difungsikan namun belum diresmikan tersebut sudah menarik banyak peminat untuk memanjakan diri disepanjang taman Kartini sambil menikmati suasana ditaman tersebut. Sehingga jika hal itu tidak segera diperhatikan, maka dampak yang akan terjadi adalah adanya kerusakan fasilitas umum sebelum diresmikan.

“Menurut pengamatan saya disepanjang selasar Kartini pada hari-hari tertentu telah banyak digunakan untuk nongrong seperti layaknya tempat rekreasi, sehingga saya berharap keramaian tersebut diarahkan ke hal yang positif dengan selalu menjaga fasilitas-fasilitas yang ada, baik masalah kebersihan, ketertiban serta menjaga fasilits ditempat tersebut tetap utuh,” tegas M. Kemat, S.Sos mengingatkan.

Oleh karena itu, pemerintah harus tanggap dengan sesegera mungkin mempersiapkan managemen yang baik dalam mengatur pengelolaan taman di selasar Kartini. Tujuannya untuk menciptakan keteraturan, ketertiban serta kebersihan dilokasi area taman. Hal ini agar selalu dijaga sehingga lebih dapat

digunakan kedalam kegiatan yang positif.“Terlebih disepanjang selasar Kartini adalah

area pendidikan, sehingga saya mempunyai mimpi untuk dapat dikelola kearah yang lebih mendidik,” usul M. Kemat, S.Sos.

Terlepas dari hal tersebut, dengan pengelolaan yang profesional selasar Kartini dapat menjadikan sumber perekonomian bagi masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas pendukung berupa kios yang ada ditaman. Sebab itu perlu adanya pengelolaan yang lebih matang sehingga nantinya tidak ada pedagang liar yang berjumbal diarea tersebut.

“Kemungkinan dapat diberikan kepada pihak ketiga dalam teknis pengelolaannya, tetapi pemerintah tidak lepas tangan begitu saja, namun juga memberikan petugas untuk melakukan pengawasan

agar tetap terjaga teratur,” tambahnya.(miss/bdi)

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdi

M. Kemat, S.Sos

Page 12: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

12

rogram car free day (CFD) yang beberapa

Pwaktu yang lalu sempat dicanangkan di Bundaran Lapangan Pancasila, namun

ternyata masyarakat belum menerima dengan senang hati menjalankannya. Padahal kabupaten/kota lain telah memiliki kawasan yang diperuntukkan untuk CFD tersebut.

Kawasan Jalan Kartini atau yang dinamakan Selasar Kartini dipandang tepat untuk menjalankan program tersebut. Sekretaris Komisi III DPRD Kota Salatiga, FS Ariyadi berpendapat, bahwa sangat tepat jika masyarakat mengharapkan kawasan Jalan Kartini ditutup pada setiap hari Minggu.

“Penutupan jalan tersebut adalah dimaksudkan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai lokasi CFD. Hal ini akan memberikan kesempatan lebih kepada masyarakat untuk dapat menikmati Selasar Kartini. Lokasi ini sudah selayaknya bisa dinikmati menjadi ruang publik baru,” terang Ariadi.

Rencana CFD ini penting lantaran tiap Minggu dan libur, lokasi ini menjadi tempat tujuan bersantai masyarakat. Ariyadi mengungkapkan animo masyarakat sangat tinggi untuk datang dan menikmati hari libur atau Minggu di lokasi Selasar Kartini Salatiga.

“Tiap Minggu pagi Selasar Kartini sangat ramai dan banyak masyarakat yang bermain sepatu roda. Saya melihat perkembangan di Selasar Kartini cukup menggembirakan. CFD ada baiknya jika dilaksanakan usai peresmian atau dicanangkan saat peresmian Selasar Kartini.Untuk teknisnya tentunya harus

FS Ariyadi

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdi

Bisa Digunakan Bisa Digunakan Bisa Digunakan

Jalan Kartini Jalan Kartini Jalan Kartini“Car Free day” “Car Free day” “Car Free day”

Foto: bdi

Page 13: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

13

“Saya setuju kawasan Jalan Kartini dijadikan ajang CFD setiap hari Minggu. Pasalnya setiap hari Minggu tersebut kawasan ini selalu dipenuhi warga yang ingin olahraga dan sekedar santai. Selain itu, kawasan ini merupakan ruang publik baru,” terangnya, kemarin.

“Dengan dijadikannya kawasan CFD, maka di area Kartini ini akan muncul titik keramaian baru di Kota Salatiga. Selama ini, masyarakat masih terlalu fokus di Lapangan Pancasila dan JLS. Selain itu, harapannya masyarakat yang menggunakan Selasar Kartini tetap menjaga kebersihan dan kenyamanan di lokasi ini,” harap Maya.

Setiap sore hari maupun Minggu pagi, kawasan ini dipenuhi aktivitas masyarakat. Tiap sore hari banyak bermain sepatu roda, sedangkan pada minggu pagi banyak yang bermain mobil–mobilan maupun jalan santai. Dan yang lebih menarik adalah tiap minggu pagi diadakan senam sehat bersama masyarakat yang digelar oleh Komunitas Trail Salatiga

(KOTS) secara cuma-cuma.(lux/bdi).

disesuaikan, sebagai contoh pelaksanaan dimulai pukul 06.00 – 10.00. Pemerintah Kota Salatiga juga harus merangkul pihak yang berkompeten, Dinas Perhubungan harus bekerjasama denganpihak kepolisian agar program CFD bisa berjalan dengan baik,” ungkap Ariadi.

Respon PositifSelain Walikota Salatiga Yuliyanto, SE., MM,

Sekretaris Komisi I DPRD Kota Salatiga Septa Maya Hidayati, A.Md juga merespons keinginan masyarakat untuk melaksanakan car free day (CFD) di area Selasar Jalan Kartini Kota Salatiga. Kegiatan akan menjadi l eb ih be rman faa t j i ka masya raka t j uga mempersiapkan konsep dan wahana yang akan dikembangkan dalam kegiatan tersebut.

Menurut Septa Maya Hidayati, dengan banyaknya masukan dan harapan masyarakat agar kawasan ini dijadikan CFD pada setiap hari Minggu, maka Pemkot Salatiga harus dapat memaksimalkan Selasar Kartini sebagai ruang publik.

Septa Maya Hidayati, A.Md

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Page 14: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

14

asus penderita HIV AIDS di Kota

KSalatiga bisa dikatakan cukup tinggi, oleh karena itu membutuhkan

penanganan ekstra tinggi baik dari eksekutif maupun legislative. Demikian komentar Fahmi Asyhari anggota dewan dari Partai Amant Nasional.

Selain itu Fahmi juga menekankan , dua unsur tersebut pun tidak akan maksimal tanpa dukungan dari LSM, NGO dan masyarakat. “HIV AIDS bukan permasalahan kesehatan saja, namun lebih dari itu

dimana factor penyebab sangat dominan. Bukan virus HIV yang ditangani tapi budaya masyarakat dan pendidikan saling sinergi,” tekan Fahmi.

F a h m i b e r p e n d a p a t d e n g a n a k a n ditetapkannya Reprda Penanggulangan HIV AIDS akan menjadi legitimasi penegakan regulasi dan ketetapan hukum, sehinga akan memudahkan dalam pelaksanaannya. “Semua sektor harus bekerjasama dalam penggulangan penyakit yang menghantui masyarakat ini. Selanjutnya selain perda harus ada regulasi pendamping, baik itu perwali ataupun penerbitan SK Walikota. Misalnya saja perda kos-kosan yang menjadi salah satu upaya pengendalian pol ahidup masayarakt urban. Perda kos-kosan jangan hanya dibuat untuk pengaturan restribusi atau pendapatan semata, namun juga mengcover bagaimana tata cara kehidupan para penguninya,” terang anggota DPRD dari TIngkir ini.

Salatiga merupakan kota pendidikan maka kos-kosan memerlukan aturan baku berupa ayat-ayat yang tertulis. “Jangan aturan penderita HIV AIDS saja yang diatur sedemikian hingga, tapi tata cara penghuni kos pun diatur agar orang yang ngekos tahu bagaimana bersikap. Perda tersebut penting mengingat Salatiga sudah memproklamirkan diri sebagai kota pendidikan. Jadi pemkot jangan mengicar pendapatan tanpa memperhitungkan efek negatif yang ditimbulkan. Ini penting agar usaha kos-kosan bisa berjalan tapi juga aman dan memudahkan pengelola dalam menerapkan aturan kepada penghuni,” jelas Fahmi.

Penghuni kos adalah rata-rata orang luar daerah, sehingga cara bersikap mereka masih dipengaruhi oleh tata cara bergaul di daerah mereka. “Kita hidup yang masih mengedepankan budaya timur,

Penanganan HIV/AIDS Penanganan HIV/AIDS Perlu Regulasi PendampingPerlu Regulasi PendampingPenanganan HIV/AIDS Perlu Regulasi Pendamping

Fahmi Ashari

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Page 15: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

15

sebagai orang jawa etika dan unggah-ungguh masih dipegang oleh karenanya pendatang harus bersinergi dengan adat dan budaya lokal,” katanya.

Tidak Bisa Bekerja SendiriHal ini diperkuat dengan oleh Istiqomah,

menurutnya Raperda Penangulangan HIV dan AIDS yang telah di-Public hearingkan, hendaknya dinas Kesehatan tidak berjalan sendiri dalam menangani permasalahan tersebut.

“DKK tidak bisa kerja sendirian dalam menangani penyakit yang membahayakan bagi masyarakat tersebut. Dinas yang memiliki kompetensi didalamnya antara lain Dinsosnakertrans, Bapermasper dan KB, Disdikpora dan Disperindagkop dan UMKM. Instansi tersebut harus bersinergi dalam mengendalikan prilaku menyimpang masyarakat, sehingga HIV dan AIDS bisa ditekan penyebarannya,” lontar Istiqomah.

Penanganan penyebaran penyakit tersebut menurut Istiqomah sangat sulit karena penderita dirahasiakan. “Dinas menjaga hak asasi pengidap ODHA dengan tidak mengumumkan siapa saja yang terjangkit. Di sisi lain itu juga menjadi dilema karena masyarakat tidak tahu siapa yang kena, dengan begitu kehati-hatian masyarakat tidak bisa maksimal. Misalnya saja di lingkup keluarga, suami yang terjangkit tidak mungkin bercerita kepada isterinya. Wajar bila suami menutupi kebiasaan jajan diluar, untuk menjaga keutuhan keluarga. Padahal ini bisa membahayakan si isteri dan keturunannya,” terang Istiqomah.

“Jika demikian pemkot atau dinas sebagai leading sector harus memiliki cara tersendiri agar bisa melindungi ibu rumah tangga. Jangan sampai ibu yang telah berhati-hati namun karena suami yang bermain

api, isteri juga terkena dampaknya. Tolong dinas untuk mencarikan cara tepat untuk melindungi ibu rumah tangga,” pinta Istiqomah.

Selama ini yang dipikir dinas adalah penderita saja, sedangkan orang sekitar pengidap ODHA tidak mendapatkan informasi agar seseorang bisa berhati-hati. “Kalau yang terkena penyakit HIV AIDS bisa di tangani langsung, namun mereka yang tidak bersalah disekitar tidak diperhatikan. Penyakit ini tidak sama dengan TBC atau pun tipes yang jika diobati bisa sembut. Penyakit ini bahaya, satu orang terdeteksi bisa dipastikan banyak orang yang juga kena. Oleh karenanya pemkot harus memubuat program yang

melindungi keduanya,” pungkas Istiqomah.(lux/bdi)

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Istiqomah

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Page 16: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

Supriyono

16

bantuan yang diberikan dari Bapermas pada tahun ini hanya dalam bentuk bahan baku saja, selanjutnya penerima bertanggungjawab mengelola sendiri.

“Kalau mekanisme bantuan rehab rumah seperti itu, saya kasihan dengan masyarakat yang menerima bantuan. Mereka nantinya akan terbebani tenaga kerja dalam melakukan rehab rumahnya. Terlebih jika yang punya rumah tinggal janda tua, sehingga saya mengusulkan agar dibarengi dengan tenaga kerja agar program tersebut dapat tersalurkan dengan maksimal dengan harapan bantuan-bantuan tersebut tidak muspro” tandas Supriyono mengusulkan.

Bantuan Bergulir bagi UMKMSelain program rehab rumah bagi rumah-rumah

masyarakat yang tidak layak huni, pemerintah Kota Salatiga juga perlu meningkatkan perhatian dan dukungannya kepada UMKM (Usaha Micro Kecil Menengah). Menurut Anggota Dewan dari Kecamatan Sidomukti, Mahmudah, SP., yang menjadi kebutuhan mendasar bagi UMKM adalah dukungan berupa bantuan permodalan.

Mahmudah memberikan saran jika dana bantuan yang digulirkan melalui dinas terkait dalam hal ini Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM untuk melakukan kerja sama dalam hal pengucurannya.

UpayakanUpayakanUpayakanProgram Rehap RumahProgram Rehap RumahProgram Rehap Rumah

alam mewujudkan rumah layak huni

Dbagi seluruh masyarakat kota Salatiga, upaya yang harus ditempuh pemerintah

adalah dengan meluncurkan program rehab rumah bagi rumah-rumah masyarakat yang tidak layak huni. Pada tahun ini pemerintah Kota Salatiga mempunyai target 100 Kepala Keluarga yang akan mendapatkan bantuan langsung dalam merehab rumahnya. Hal ini memang perlu diupayakan dari pemerintah guna membantu masyarakat yang kurang beruntung, dengan harapan di Kota Salatiga dapat terbebas dari adanya rumah tidak layak huni.

“Alokasi dana untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang telah kami perjuangkan terkait dengan rehab rumah tidak layak huni sekarang mencapai 7,5 juta dari 5 juta alokasi dana pada tahun kemarin, sebab saya rasa untuk saat ini kurang relevan jika masih menggunakan aturan yang dulu”, ungkap Supriyono menjelaskan saat ditemui disela-sela kesibukan dikantornya.

Lebih tegas lagi, Supriyono memberikan himbauan dalam mekanisme pencairan dana bantuan rehab rumah yang memang semestinya dilakukan secara tuntas. Dalam arti, bantuan yang diberikan bukan hanya berupa material bahan bangunan saja namun untuk tenaga kerja dalam menuntaskan program rehab rumah juga patut diperhatikan. Karena

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Page 17: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

17

“Pengucuran tersebut bisa diserahkan kepada BPR, karena lembaga tersebut sudah berpengalaman dibidang penyaluran kredit. Karena BPR sudah biasa melayani para pelaku UMKM harapannya hasilnya dapat lebih efektif dan tepat sasaran,” tambah Mahmudah.

Selain itu dewan dari partai PPP ini juga berpendapat bahwa, BPR sudah pengalaman menangani kredit macet, dengan demikian pinjaman yang dikeluarkan oleh pemerintah juga dapat dicicil dengan lancar. Kelancaran tersebut bermanfaat pada peminjam selanjutnya karena dana tersebut adalah dana bergulir.

“Para pelaku UMKM biasanya terkendala permodalan, namuan mereka yang baru mualai melakoni profesi tersebut juga tidak memiliki jaminan yang akan dipergunakan sebagai agunan. Nah, yang mengalami kasus demikian pemkot juga harus memberikan perhatian lebih. Demikian pula bagi yang memiliki agunan tanah namun belum bersertifikat pemkot hendaknya juga memberikan subsidi pengurusan agar proses peinjaman mereka bisa keluar,” harap Mahmudah.

Selain itu Mahmudah juga turut membantu dalam perijinan serta pengurusan hak paten didalamnya hak merk. “Adanya aturan perlindungan bagi konsumen sudah sekian lama ada, namun aturan perlindungan terhadap produsen belum ada. Misalnya saja, produsen susu lokal sedang memulai usahanya, ketika sedah terlihat perkembangannya mendadat ada

kecelakaan ada anak keracuan. Kemudian usaha tersebut ditutup dan sampai sekarang tanpa ada perhatian dari pemerintah.

Dengan demikian usaha orang tersebut mati, harapan saya kasus semacam itu tidak terjadi di Salatiga, oleh karena itu dinas harus membantu melindungi produsen. Kalau terjadi kecelakaan semacam itu dinas harus terus membantu mencarikan solusi agar usahanya bisa bangkit lagi,” ide

Mahmudah.(mis_lux/bdi)

Foto: luxFoto: luxFoto: lux

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Mahmudah

Page 18: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

18

elaksanaan program Jamkesmas masih

Pm e n u a i k o n t r o f e r s i d a l a m pelaksanaannya dilapangan. Hal ini

dikarena data yang diperoleh tidak sinergis dengan realita yang ada dilapangan. Jika mengacu pada data yang ada, yang berhak untuk mendapat Jamkesmas di tahun ini tentu sudah berkurang. Hal ini dikarenakan bahwa kemiskinan telah berkurang. Namun kenyataannya warga miskin yang kemarin mendapatkan Jamkesmas dan sekarang seharusnya sudah tidak mendapatkan akan tetapi masih mendapatkan.

“Memang hingga saat ini, proses penjaringan data yang dilakukan masih menggunakan kriteria ketetapan dari pusat yang kemungkinan kurang dapat diterapkan di daerah, sehingga saya menghendaki dilakukan pendataan ulang dengan melibatkan RT dan RW untuk turun kerumah-rumah warga dengan melihat kondisi secara langsung”, usul Bambang

Soedowo..Kurang jelinya dalam proses pengumpulan

data Jamkesmas pada saat ini terlihat bahwa mekanisme penilaiaan yang berhak untuk mendapatkan program tersebut mengacu dengan bangunan fisik rumah mereka, bukan karena faktor kekurangan ekonomi yang dialami oleh masyarakat. Padahal rumah yang dimiliki bisa jadi rumah bantuan pemerintah ataupun warga. Fakta yang ditemui langsung di lapangan banyak warga yang perekonomiannya kurang mampu tetapi tidak mendapatkannya.

“Oleh karena itu, saya menyayangkan perolehan data untuk Jamkesmas yang melihat dari kriteria bangunan fisik saja dan mengesampingkan aspek perekonomian yang tengah dialami oleh masyarakat, sehingga warga yang seharusnya mendapatkan Jamkesmas untuk kali ini tidak mendapatkan lagi”, terang Bambang Soedowo

Bambang Sudowo

Harus Lebih JeliHarus Lebih JeliDalam Penjaringan Jamkesmas !Dalam Penjaringan Jamkesmas !

Harus Lebih JeliDalam Penjaringan Jamkesmas !

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdi

Page 19: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

19

menyesalkan mekanisme pendataan yang tengah berjalan.

L e b i h l a n j u t B a m b a n g S o e d o w o m e n j e l a s k a n u n t u k permasalahan tersebut diharapkan pemerintah memiliki kebijakan untuk m a s y a r a k a t y a n g selayaknya mendapatkan dapat terakomodir mungkin dari program Jamkesda, imbuhnya.

H e n t i k a n Kekerasan

terhadap Anak dan Perempuan !

Masalah lain yang tidak kalah penting adalah maraknya kasus kekerasan yang menimpa pada anak-anak dan perempuan yang muncul dibeberapa media masa selama ini. Hal ini membuat geram sejumlah anggota dewan DPRD kota Salatiga termasuk Muh Guntur FU, SH.

Untuk mengantisipasi agar kasus tersebut tidak terulang kembali khususnya di Kota Salatiga, perlu adanya solusi dalam mengentaskan problematika yang terjadi untuk melindungi status mereka. Salah satu usaha yang dapat dilakoni oleh pemerintah adalah dengan lebih menggalakkan peraturan tentang perlindungan anak-anak dan perempuan.

“Saya harap pansus perlindungan anak dan perempuan segera untuk direalisasikan dengan melihat kondisi yang ektra semakin kencengnya kasus kekerasan yang menimpa mereka di sejumlah wilayah, maka harapannya dengan regulasi yang lebih tegas kasus kekerasan tidak terjadi di kota Salatiga”, tandas Moch Guntur FU, SH mengungkapkan.

Kasus ini dapat terjadi dilatarbelakangi dengan adanya status perempuan dan anak-anak yang dominan lebih lemah sehingga kekerasan dapat timbul menimpa mereka, oleh sebab itu harus ada usaha untuk menguatkan status mereka agar tidak terus menerus menjadi korban kekerasan. Dengan diterbitkannya peraturan yang mengutkan perlindungan status perempuan dan anak-anak, diharapkan bagi yang ingin melakukan kekerasan dapat mikir-mikir dua kali.

“Sasaran utama adalah untuk melindungi status mereka, miris rasanya saya sebagai pihak laki-laki yang seharusnya melindungi, mengayomi dan

menjaga mereka dengan baik, malah justru menjadi aktor utama pelaku kekerasan”, sesal Moch Guntur FU, SH menyesalkan. (miss/bdi)

Foto: luxFoto: luxFoto: lux

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Moch. Guntur FU, SH

Page 20: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

20

Anggota Banleg (Badan Legislasi) DPRD Salatiga, Drs. Agung Wibowo, berha-

rap, Pemerintah Kota Salatiga dalam mengusulkan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) 2013 dalam skala yang diprioritaskan. Dengan harapan, jika nantinya telah menjadi Peraturan Daerah (Perda), maka rancangan tersebut akan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat kota Salatiga.

“Bukan banyak tidaknya Perda akan dihasilkan, melainkan seberapa banyak Perda nantinya akan banyak bermanfaat bagi masyarakat Salatiga. Karena itu, kita berharap agar Pemerintah Kota Salatiga merumuskan pengusulan Raperda yang diprioritaskan serta banyak memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelas Agung Wibowo.

Dalam Rapat Tim Raperda Eksekutif di Gedung Dewan, belum lama ini diikuti Tim Eksekutif Pemkot Salatiga yang diwakili Asisten I Bagian Hukum Pemkot Salatiga dan seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) tersebut mengusulkan beberapa Raperda, di antaranya Raperda inisiatif legislatif dan eksekutif, penyertaan modal, tata ruang dan wilayah (RTRW), perubahan Perda 2007 tentang kedudukan dan protokoler, dan Raperda Inklusi Asi (Air Susu Ibu).

Dalam rapat pembahasan tersebut, mengerucut Raperda seperti yang diusulkan Pemkot Salatiga, yakni

Raperda penyertaan modal. Dalam hal ini, Banleg DPRD Salatiga juga mengusulkan adanya Raperda Penanaman Modal.

“Pemkot mengusulkan sembilan Raperda dan DPRD Salatiga mengsulkan empat Raperda 2013. Dari sekian banyak usulan Raperda itu, baru satu Raperda dalam pembahasan yang sudah mengerucut, yakni Raperda penyertaan modal. Dewan mempunyai pandangan serupa, bahwa Salatiga butuh Raperda penanaman modal,” kata politikus PAN itu.

Agung menuturkan, dalam rapat pembahasan tersebut, juga dilakukan evaluasi terhadap sembilan Raperda 2012 yang hingga awal 2013 belum semuanya disahkan menjadi Perda. Baru satu Raperda yang telah disahkan menjadi Perda, yakni Perda Pembagian Kelurahan Kutowinangun menjadi dua kelurahan. Diharapkan pada April, delapan Raperda 2012 dapat semuanya disahkan.

Manfaatkan Produk SusuLain halnya dengan Suyanto, anggota DPRD dari

Partai Golongan Karya ini menyoroti tentang peternak sapi perah yang ada di Kota Salatiga. Karena informasi

UsulkanlahUsulkanlahUsulkanlah

Raperda yang Bermanfaat !Raperda yang Bermanfaat !Raperda yang Bermanfaat !

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Drs. Agung Wibowo

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

Page 21: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

21

dari Dinas Pentanian terkait dengan hasil susu dari sapi perah pada tahun ini melimpah sampai ada yang dibuang.

Hal ini sangat disayangkan oleh Suyanto, karena susu yang dihasilkan terbuang sia-sia dan tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Dengan melihat realita dilapangan tersebut selayaknya ada campur tangan dari pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut, sehingga nantinya produksi susu dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

Seperti halnya dengan bantuan sapi perah dari pemerintah yang diberikan setiap tahunnya kepada peternak harus dibatasi dan dialihkan kepada bantuan sapi potong. Memang untuk peternak sapi potong yang ada di kota Salatiga relatif masih sedikit, sebab rata-rata peternak sapi perah.

“Saya harap masyarakat juga dapat membaca situasi terkini dan memanfaatkan peluang bahwa daging sapi sekarang masih termahal dan peternak sapi potong juga masih sedikit, maka saya harapkan masyarakat ada dorongan kearah kesana untuk menjadi peternak sapi potong”, harap Suyanto.

Lebih lanjut Suyanto membeberkan keinginan untuk kedepannya dari peternak sapi perah juga dapat menyuplai produksi susu sapi kepada salah satu perusahaan yang ada dikota Salatiga seperti PT Kievit Indonesia agar produksi susu tidak terbuang sia-sia.

Oleh sebab itu saya berharap pemerintah membantu memfasilitasi dalam mengupayakan untuk menghubungkan antara pihak perusahaan dengan peternak sapi perah. “kepada para peternak sapi perah agar senantiasa berusaha memberikan kualitas susu yang baik sehingga dapat melakukan kerjasama yang

baik” imbuhnya.(miss/bdi)

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Suyanto

Foto: dajamaatulikhwan.blogspot.comFoto: dajamaatulikhwan.blogspot.comFoto: dajamaatulikhwan.blogspot.com

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Page 22: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

OpiniOpiniOpini

22

omeschool bukanlah merupakan barang

Hbaru di Indonesia. H. Agus Salim adalah salah satu tokoh yang dikenal

menerapkan metode ini bagi putra-putrinya. H. Agus Salim menekankan pada aspek keteladanan di dalam proses belajar. Beliau berujar, “jika orang tuanya meringkik, anak juga ikut meringkik. Jika orang tua melenguh, anak juga akan melenguh…”.

Faktor utama dalam menjalankan homeschool adalah komitmen para pelakunya, yaitu anak dan orang tua. Perlu dipahami bahwa dalam homeschooling bukanlah anak belajar – orang tua mengajar, melainkan proses belajar bersama, tumbuh dan berkembang bersama.

Paradikmanya adalah setiap langkah adalah proses belajar, setiap jengkal tanah adalah laboratorium, setiap orang dapat menjadi guru. Tepatlah apa yang dinyatakan dalam pepatah Minang :

alam terkembang jadi guru.Homeschool banyak dilirik sebagai metode

pembelajaran alternative ditengah makin merosotnya kualitas pendidikan di Sekolah. Kita mungkin termasuk salah satu yang tertarik dengan homeschool, namun masih ragu untuk menerapkannya.

Banyak pertanyaan yang mungkin masih menggantung di benak kita, seperti : betulkah anak-anak homeschool tidak disiplin dan semaunya sendiri ?; katanya anak-anak homeschool sulit beradaptasi, tidak mudah bergaul, dan introvert ?; Apakah anak-anak homeschool tidak kesulitan menyesuaikan diri

ketika melanjutkan ke sekolah formal ?; apakah homeschool sudah diakui pemerintah ?; bagaimana dengan ijazahnya ?.

Metode yang DigunakanSeorang anak pada dasarnya adalah seseorang

yang dipenuhi rasa ingin tahu, bertanya dan mengumpulkan informasi. Fitrah anak ini sering kali hilang seiring berjalannya waktu. Rupanya kemampuan alamiah anak untuk memahami dunia dan kehidupan ini banyak dimatikan oleh orang dewasa dan di sekitarnya.

Proses ini tidak selalu didasarkan pada rasa tidak suka atau jengkel, seperti tidak tahan terus menerus ditanya, capek melihat anak yang super aktif, dan lain-lain. Tetapi bias juga karena didasarkan rasa kasih sayang, misalnya ingin cepat-cepat memberi jawaban, ingin segera menyelesaikan kesulitan yang dihadapi anak, menuruti setiap kemauan anak tanpa menyeleksi kemauannya, dan lain sebagainya.

Komunitas Lebah Putih ini ingin mengembalikan dan mengembangkan fitrah dasar anak sebagai “the inquirer” melalui proses aktif bertanya, atif memecahkan masalah dan aktif berpikir kritis dan kreatif.

Disini anak-anak akan belajar dalam suasana gembira, dengan halaman luas, dan kebun yang tenang. Anak-anak akan leluasa aktif bergerak, bermain, dan bersosialisasi dalam nuansa alami, belajar tanpa terasa, dan tanpa perasaan terpaksa.

“Komunitas Lebah Putih”“Komunitas Lebah Putih”“Komunitas Lebah Putih” Alam terkembang Jadi Guru Alam terkembang Jadi Guru Alam terkembang Jadi Guru

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Page 23: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

23

Ragam KegiatanKomunitas Lebah Putih yang bertempat di Jl.

Sidomulyo RT 11/RW 06 Ngawen, Salatiga dengan no Telp. (0298) 7173121 ini memiliki berbagai ragam kegiatan yang diantaranya :

Intelektual Curiosity : Mengasah rasa ingin tahu anak dengan melatih mereka agar menjadi trampil bertanya dan melihat tantangan.

Creative Imagination : Mendorong anak untuk b e r a n i m e n g u n g k a p k a n g a g a s a n d a n mengekspresikan diri.

Art of Discovery : Melatih anak merumuskan gagasan dan memecahkan persoalan; Mengasah kepekaan dengan merekontruksi jejak para peneliti dan penemu.

Noble Arttitude : Menumbuhkan karakter yang kokoh dan mengasah aspek spiritual.

Selain itu, Komunitas Lebah Putih juga memiliki ragam kegiatan Nyantrik : yaitu program mahgang 10 hari bersama orang hebat dan sukses. Komunitas Cantrik telah menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan banyak orang-orang hebat dan sukses.

Lern How To Learn : Melatih anak untuk trampil belajar secara mandiri, merencanakan topik dan tema belajar, mencari sumber informasi, menghubungi pakar/mengunjungi lokasi sesuai topik yang sedang dipelajari, dan lain-lain.

Prestasi : Melatih anak menyusun paparan dan memptresentasikan hasil belajarnya. menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan daya nalar serta kreativitas.

Serta Social Networking : Berkumpul dan bermain bersama teman-teman sebaya, menjalin hubungan dengan organisasi remaja nasional dan internasional.

Juga ada kegiatan Jarimatika, abacaBaca, Nirmana, Memanah, Taichi, Berenang dan Musik Cycle.

Mari kita kenali bakat dan potensi putra-putri kita sejak dini. Karena mereka yang beraktifitas sesuai bakat dan kekuatan potensialnya akan terbangun

karakter tangguh dengan sendirinya.(bdi/lis)

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Page 24: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

e r s o n a l i a s u d a h m e n j a d i

PkegemaranYulianik, SE Supervisor Personalia & Umum PT. Agric Amarga

Jaya Salatiga.Kegemaran itu sudah dimulainya sejakkecil. Karenaitu, tidak heran jika ia dipercaya menjadi Supervisor personalia PT. Agric Amarga Jaya.

Menurut wanita kelahiran Salatiga 16 Januari 1983 ini, dalam menggeluti pekerjaannya, mulai dari keagamaan sampai kemahasiswaan dibutuhkan kiat-kiat tersendiri supaya bagian yang dipimpin selalu berjalansesuai harapan.

Perusahaan dimana ia bekerja itu merupakan mitra Produksi sigaret (MPS) PT.HM Sampoerna Tbk Surabaya yang lebih sering dikenal dengan sebutan MPS SIDOMUKTI yang berdiri sejak tahun 1999 denganj umlah karyawan sampai dengan saat ini berjumlah kurang lebih 1.600 tenagakerja. Menurutnya, saa ini Perusahaan tersebut sedang memproduksi Sigaret dengan brand Dji Sam Soe-12.

Wanita yang telah menikah dan mempunyai 2 (dua) orang anak ini menambahkan bahwa Visi Perusahaannya adalah untuk Menjadi MPS yang terbaik, dar i seg i kual i tas maupun segi produkstivitas.Mensejahterakan dan memberikan fasilitas-fasilitas yang terbaik baiktenagakerja yang merupakan asset utamabagi perusahaan.

Sedangkan Misinya adalah Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja seh ingga mengurang i pengangguran dan mengentaskan kemiskinan masyarakat. Dan buktinya dengan adanya perusahaan ini sekitar 1.600 karyawan terserap,terciptanya lapangan usaha disekitar

WacanaWacanaWacana

24

perusahaan bagi masyarakatnya seperti banyak warga yang berdagang, rumah makan, bisnis kos,angkutan umum dan lain lain.

Yulianik yang kini tinggal di Tetep Rt.03 Rw.3 Kel.RanduacirKec. Argomulyo Salatiga juga memiliki hobi berorganisasi .Menurutnya, hobi berorganisisasi itu sudah dilakoninya sejak masih bersekolah dasar.Denganberorganisasi ia bias mengetahui karateristik, kegemaran, sosial dan harapan para tenagakerja yang ada.

"Organisasi merupakan sebuah lahan untuk berkontribusi kepada bangsa ini menjadi lebih baik.Perubahan harus kita mulai dari sekarang dan dari diriki tasendiri.Kemudian, dengan beroraganisasi kita akan banyak ilmu,banyak sosial, banyak teman dan banyak memberikan pendidikan dalam bidang rohani antar sesama," ungkap Yulianik yang sudah bekerja selama 8 tahun di PT. AgricAmarga Jaya Salatiga. Dengan berorganisasi, Yuli (sapaan akrabnya) juga dapat merasakan bagaimana ber-empati dengan sesama. Hal ini dapat dirasakan saat PT

Bantu Ciptakan Lapangan KerjaBantu Ciptakan Lapangan KerjaBantu Ciptakan Lapangan Kerja

PT. Argric Amarga JayaPT. Argric Amarga JayaPT. Argric Amarga Jaya

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Visi PT. Argric Amarga Jaya

adalah untuk menjadi MPS yang terbaik,

dari segi kualitas

maupun segi produkstivitas.

Mensejahterakan dan memberikan

fasilitas-fasilitas

yang terbaik baik tenaga kerja

yang merupakan asset utama bagi

perusahaan.

Sedangkan Misinya adalah

membantu pemerintah

dalam menciptakan lapangankerja

sehingga mengurangi

pengangguran dan mengentaskan

kemiskinan masyarakat.

Page 25: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

25

Agric Amarga Jaya beserta seluruh karyawan dan karyawati giat melakukan kegiatan Sosialnya “Peduli Merapi” dan “Sedekah Jumat untuk Sesama”.

Wanita yang memulai karirnya di Bagian QC ( Quality Control) di perusahaan ini telah mampu membuktikan kinerjanya. Bersama Tim MPS SDM-nya juga telah berhasil mengantarkan PT. Agric Amarga Jaya meraih prestasi antara lain: Juara Nasional KB tingkat Propinsi dan Tingkat Nasional serta sertifikasi SMK3 dengan kategori GOLD.

Menurut Yulianik,Perusahaan juga pernah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam kegiatan Pemeriksaan kesehatan terhadap 1.400 karyawannya sebagai program Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai (DBHCT) pada tahu 2011, dimana perusahaan menyambut baik terhadap program itu, karena manfaat Dana Bagi Hasil Cukai (DBHCT) dirasakan langsung oleh Pekerja sektor Rokok.

Menurutnya, Selain kegiatan tersebut secara rutin Perusahaan juga telah melaksanakan Pemeriksaan Kesehatan terhadap karyawannya yaitu Pemeriksaan Kesehatan awal, Pemeriksaan kesehatan Rutin (setiap tahun sekali) dan pemeriksaan kesehatan lanjutan. Seluruh karyawannya telah dikutkan program Jamsostek 4 Program yaitu Jaminan Kecelakaan kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari tua dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (termasuk suami/istri dan anak karyawan).Hal itu merupakan bentuk pelaksanaan Keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja, Perusahaan ini juga memberikan pelayanan KB gratis kepada seluruh karyawannya

dengan bekerja sama dengan BAPERMAS Kota Salatiga sebagai wujud misi Pemerintah dengan slogan Dua Anak Lebih Baik.

Diharapkan, PT. Agric Amarga Jaya tetap exist sekarang dan yang akan datang sehingga akan mampu membantu program pemerintah dalam rangka menciptakan lapangan kerja, dengan terpenuhinya lapangan kerja bagi masyarakat, maka akan dapat mengurangi pengangguran dan sekaligus dapat turut serta mengentaskan kemiskinan masyarakat I n d o n e s i a , k h u s u s n y a m a s y a r a k a t K o t a

Salatigadansekitarnya, Semoga !(lux/bdi)

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Page 26: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

etiap hari dimanapun kita bekerja tidak

Sbisa terlepas dari komunikasi, dan dalam melakukan komunikasi tersebut tidak

setiap orang mampu memahami dan melakukannya dengan baik dan benar. Terlebih lagi jika orang yang terlibat dalam komunikasi itu memiliki perbedaan budaya, strata, golongan maupun jabatan.

Berbicara masalah etika budaya berkomunikasi tidak dapat terpisahkan dari pengertian kebudayaan. Komunikasi dan kebudayaan tidak hanya sekedar dua kata tetapi merupakan dua konsep yang tidak dapat kita pisahkan. Karena komunikasi itu sendiri sangat beragam dan kontroversi dalam pendefenisiannya, atau dengan kata lain di antara para ahli komunikasi belum ada keseragaman. Tapi yang jelas menurut William B. Hart II (dalam Liliweri, 2003:8) menyatakan bahwa studi komunikasi antar budaya dapat diartikan sebagai studi yang menekankan pada efek kebudayaan terhadap komunikasi. Bahkan Edward T Hall (dalam Khotimah, 2000:48) dengan tegas menyatakan bahwa “culture is communication and is cultur” (kebudayaan adalah komunikasi dan budayanya).

Menurut Mulyana, 2001:v, Komunikasi antar budaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosioekonomi). Sedangkan menurut Liliweri (2003:9) komunikasi antar budaya adalah proses pengalihan pesan yang dilakukan seseorang melalui saluran tertentu kepada orang lain yang keduanya berasal dari latar belakang budaya yang berbeda dan menghasilkan efek tertentu.

Sementara itu menurut Dodd (1991:5) bahwa komunikasi antarbudaya meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi, dan kelompok, dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta. Dengan adanya latar belakang kebudayaan yang

Memahami Memahami Etika BudayaEtika Budaya Berkomunikasi Berkomunikasi

Memahami Etika Budaya Berkomunikasi

ArtikelArtikelArtikel

26

berbeda itulah maka dibutuhkan etika budaya dalam kita berkomunikasi.

Kesalahan dalam menyampaikan pesan, perilaku atau peristiwa komunikasi kadang tidak bisa dihindari. Dan Kesalahan ini dapat menyebabkan terjadinya suasana yang tidak diharapkan, menyakitkan orang lain dan bahkan dapat menimbul pertikaian yang menjurus munculnya suatu konflik.

Maka dari itu, dalam berkomunikasi dengan rekan sekerja, pimpinan maupun anak buah perlu dilakukan dengan cara yang ramah, profesional serta terbuka. Dalam melakukan komunikasi yang efektif ditempat kerja, sebaiknya bahasa yang digunakanpun adalah bahasa yang dimengerti oleh lingkungan tempat dia bekerja. Aktiv mendengar dan sering bertanya digunakan untuk memastikan adanya komunikasi dua arah yang efektif. Berkomunikasi secara efektif dengan partner kolega maupun pelanggan merupakan keterampilan yang seharusnya dimiliki. sebab hal ini mampu mengatasi keluhan atau terjadinya suatu konflik.

Komunikasi efektif dalam dunia kerja dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, baik diperusahaan ataupunun diluar perusahaan dengan suasana rileks tapi serius. Ditempat manapun dan kapanpun kita kerja komunikasi harus dibina dengan baik misal antara atasan dengan bawahan. maupun sesama kolega dan pelanggan.

Brakesley, seorang peneliti mengatakan “we live in different taste worlds”. Perbedaan sensasi dapat disebabkan oleh perbedaan pengalaman atau lingkungan budaya, disamping kapasitas alat indera yang berbeda. Dari hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa kita tidak bias memandang perilaku orang lain dalam konteks latar belakang kita sendiri dan bersifat subyektif. Karena konstruksi budaya yang dimiliki oleh seseorang diperoleh sejak masih kecil dan itu sangat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku dalam

Oleh : Budi Susilo, S.Sos

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Dalam berkomunikasi dengan rekan sekerja, pimpinan maupun anak buah perlu dilakukan dengan cara yang ramah, profesional serta terbuka.

Dalam melakukan komunikasi yang efektif ditempat kerja, sebaiknya bahasa yang digunakanpun

adalah bahasa yang dimengerti oleh lingkungan tempat dia bekerja. Aktiv mendengar dan sering bertanya

digunakan untuk memastikan adanya komunikasi dua arah yang efektif. Berkomunikasi secara efektif dengan partner kolega maupun pelanggan merupakan

keterampilan yang seharusnya dimiliki. sebab hal ini mampu mengatasi keluhan atau terjadinya suatu konflik.

Page 27: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

27

berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Maka tidaklah bijaksana apabila kita memandang perilaku orang lain dalam konteks latar belakang kita sendiri.

Maka, hal penting yang perlu dimiliki seseorang dalam berkomunikasi adalah memahami etika budaya dalam berkomunikasi itu sendiri. Dalam arti cara seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain apakah dengan orang yang sama derajat kepangkatannya maupun yang berbeda jenjang kepangkatannya harus berperilaku perlu kita jaga. Hal ini dimaksud agar tidak terjadi benturan persepsi antara komunikator dan komunikan. Hal yang sering kita jumpai sehari-hari komunikator tidak mampu memahami karakter dan watak maupun jabatan si Komunikan. Dan bilamana hal ini terjadi, maka akan berakibat fatal. Yang lebih parah lagi, kadang-kadang kita cenderung menganggap orang yang berbeda latar belakang tersebut salah, aneh dan tidak mengerti maksud kita.

Hal itu sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mulyana dan Liliweri yang memberi pemahaman bahwa komunikasi antar budaya terjadi antara orang-orang yang berbeda budaya, ras, bahasa, agama, tingkat pendidikan, status sosial, atau bahkan jenis kelamin, serta berkaitan erat dengan komunikasi insani (human communication), sebagaimana yang diungkapkan oleh Somavar dan Porter (1991:10), yang menyatakan bahwa “to understands intercultural interaction one must first understand human communication”

Selain memandang kedudukan komunikator dan komunikan, ada faktor lain yang sangat penting, yaitu pesan yang disampaikan. Pesan yang ditujukan dalam perilaku berkomunikasi bukan sekedar pesan

karena pengaruh diri pribadi tetapi pengaruh seluruh komunikannya. Karena pesan itu sama dengan simbol budaya masyarakat yang melingkupi suatu pribadi tertentu ketika ia berkomunikasi. Dengan demikian sikap, perilaku, tindakan seseorang dalam komunikasi bukan merupakan sikap, perilaku, tindakan pribadi melainkan simbol dari masyarakatnya. Pesan dalam komunikasi merupakan simbol-simbol yang di dalamnya terkandung karakteristik komunikator yang terdengar atau terlihat dalam pengalaman proses komunikasi antar pribadi di antara mereka yang berbeda etniknya.

Semakin besar derajat perbedaan budaya yang ada, maka akan semakin besar pula kehilangan peluang untuk merumuskan suatu tingkat kepastian sebuah komunikasi yang efektif, sehingga harus ada jaminan terhadap akurasi interpretasi pesan-pesan verbal maupun nonverbal. Hal ini disebabkan ketika kita berkomunikasi dengan seseorang dari kebudayaan yang berbeda, maka kita memiliki pula perbedaan dalam sejumlah hal, misalnya derajat pengetahuan, derajat kesulitan dalam peramalan, derajat ambiguitas, kebingungan, suasana misterius yang tak dapat dijelaskan, tidak bermanfaat bahkan tidak bersahabat. Maka etika budaya dalam hal berkomunikasi disini sangatlah mutlak adanya, sehingga akan memperkecil terjadinya peluang yang mengakibatkan timbulnya adanya suatu konflik dan yang terlebih lagi meminimalkan munculnya suatu pertikaian,

*)Penulis adalah Kasubbag. Humas Sekretariat DPRD

Kota Salatiga

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Page 28: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

d i t e t a p k a n sebesar nol koma sa tu persen.

Dengan c a t a t a n p e n e t a p a n tari f Cagar B u d a y a t e r l e b i h dahulu harus d i a t u r mengenai kriteria Cagar Budaya dan besaran tarif keringanan dalam pemberian pengurangan terkait PBB-P2.

“Guna menghindari alih fungsi tanah pertanian dan dalam rangka menjaga ketahanan pangan di Kota Salatiga disepakati bersama antara Pansus II dengan Tim Asistensi Perda untuk memberikan pengurangan PBB-P2 pada sawah lestari sebesar 0,025 %,” terang Agus Pramono.(lux/bdi)

Menungg a n g k u d a

m e m b u t u h k a n keterampilan dan kecakapan tersendiri. Sebab, kuda identik dengan kekuatan dan kecepatan. Hal itu dikemukakan Sandra Kusumawati (25), anggota DPRD Kota

Salatiga. Menurutnya, menunggang kuda memiliki sensasi tersendiri. Dia pun sering berkeliling desa menunggang kuda kesayangannya, Chivas. ”Jadi datanglah ke Tegalwaton, nikmati dan rasakan sensasi wisata berkuda”.

Desa Tegalwaton sebagai desa wisata berkuda telah dirintis sejak tahun 2001. Saat ini sudah ada sekitar 200 ekor kuda di Tegalwaton. Baik milik warga atau milik orang lain yang dipelihara di desa tersebut. Hal ini berdampak positif bagi warga setempat, seperti harga jual tanah di sekitar lapangan pacuan kuda melonjak.

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Sandra Kusumawati, SH

Selain itu, banyaknya warga yang mendapat pekerjaan, baik di Arrowhead atau Havana. Mereka menjadi pencari rumput atau mengurus kuda. ”Saya berharap Desa Tegalwaton ini bisa menjadi desa wisata berkuda yang berkembang. Namun ini dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak” kata anggota DPRD Salatiga ini.

Menurutnya, di kandang kuda Arrowhead terdapat puluhan kuda bertubuh gagah dan terawat. Jadi jangan heran, bila hewan yang memiliki nama latin Eguus Caballus tersebut harganya cukup mahal. Harga seekor kuda sangatlah mahal karena tidak ada standar harga yang pasti. Jadi jangan heran bila harga kuda bias selangit.

Di Arrowhead, kata dia, rata-rata harganya mencapai ratusan juta, bahkan ada yang mencapai satu miliar rupiah lebih. Adalah Chosen Light, nama kuda dari Australia di Arrowhead yang harganya, mencapai Rp 1,3 miliar.

Silsilah Chosen Light berasal dari Sire Danehill Amerika Serikat dan Dam Star of Light Australia. Hobi berkuda itu didasarkan pada kecintaan, sehingga harga kuda memang tidak ada patokan yang pasti.(lux/bdi)

Sensasi Wisata BerkudaSensasi Wisata BerkudaSensasi Wisata Berkuda

u n a m e n c e g a h p e r k e m b a n g a n

Gperumahan ke daerah sawah produktif, Pemkot Salatiga perlu memberikan

keringanan pajak. Demikian juga Bangunan Cagar Budaya (BCB), ungkap Agus Pramono, selaku juru bicara Badan Legislasi DPRD Kota Salatiga.

Setelah beberapa waktu Badan Legislasi DPRD Kota Salatiga dan Pansus pembahasan Raperda melakukan pembahasan terhadap 2 (dua) raperda yang terdiri dari : Raperda atas Inisiatif DPRD tentang Perubahan Perda Nomor 11 Tahun 2007 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Salatiga; dan Raperda atas Inisiatif Walikota tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

Menurut Pasal 9 ayat (1): Dalam hal Objek Pajak berupa Bangunan Cagar Budaya dan/atau lingkungan Bangunan Cagar Budaya, tarif PBB-P2 ditetapkan sebagai berikut: untuk NJOP sampai dengan satu miliar rupiah ditetapkan sebesar nol koma nol lima persen untuk NJOP lebih dari satu miliar rupiah

WartaWartaWarta

28 Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: luxFoto: luxFoto: lux

Agus Pramono, SH.

BCB dan Sawah Lestari BCB dan Sawah Lestari Perlu dapat Keringanan Pajak Perlu dapat Keringanan Pajak

BCB dan Sawah Lestari Perlu dapat Keringanan Pajak

Page 29: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

Pe s t a d e m o -k r a s i

dalam Pemilihan L e g i s l a t i f 2 0 1 4 masih lama, namun nuansa panasnya politik sudah terasa dikursi DPRD, hal ini terbukti dengan adanya beberapa partai politik yang sudah meluncurkan senjata, berlomba-

lomba merekrut kader guna maju dalam Pileg. 2014. Sehingga posisi anggota dewan pada saat ini seperti dua sisi mata uang antara menjalankan tugas kedewanan dengan kembali kepartai politik.

Rosa Darwanti, SH.M.Si menghimbau kepada rekan anggota dewan untuk selalu proporsional dalam menjalankan tugas kedewanan dengan menjaga kondusifitas antara lembaga dengan masyarakat. Terlebih dengan mendekati moment pemilu yang akan segera terlaksana, anggota dewan harus tetap fokus dengan tugasnya dalam melayani masyarakat. Proporsional yang profesional disini adalah sebagai anggota dewan yang memiliki tugas dan fungsi sebagai wakil rakyat jangan dengan mendekati pemilu menjadi

p e d a g a n g . Sehingga petani mempunyai dua f u n g s i y a i t u sebagai pengelola l a h a n , d a n pedagang dari hasil tanamnya sendiri. Dengan mekanisme itu dapat dipastikan tingkat kesejahteraan petani dapat meningkat dan akan berimbas pada pengurangan angka kemiskinan.

Usaha i tu dapat d i lakukan mela lu i pendampingan petani disetiap RW dengan melibatkan peran mahasiswa. Hal ini dimaksud agar para petani lebih produktif sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya.

“Saya berharap pada tahun depan Dinas Pertanian memiliki program yang mengarah pada usaha tersebut. Kota Salatiga pastinya akan lebih baik jika diterapkan program tersebut”, harap Ellysabeth

Dwi Kurniasih.(miss/bdi)

terkesan tebang pilih dengan mengeklaim dari dapil saja namun yang seharusnya dapat merata.

“Sebagai anggota dewan harus tetap fokus dengan menjalankan fungsi kedewanan, sebab hingga saat ini secara lembaga sosialisasi yang dilakukan anggota dewan belum berjalan maksimal,” tandas Rosa Darwanti, SH.M.Si.

Lebih lanjut Rosa Darwanti menjelaskan alasan kurang maksimalnya dalam menjalankan fungsi kedewanan karena beberapa faktor, diantaranya karena terganjal dengan aturan main yang hanya mempunyai tiga fungsi sehingga tidak dapat langsung menindaklanjuti. Selain itu karena segala permasalahan yang masuk tidak dapat menyelesaikan dengan tuntas, sebab untuk lapangan diberikan kepada yang berwenang.

Dengan adanya permasalahan diatas, dapat menjadi koreksi bersama bahwa anggota dewan mesti selalu melakukan sosialisasi secara langsung dengan

memaksimalkan fungsi kontroling.(miss/lnt)

paya mengentaskan kemiskinan melalui

Upeningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui bidang Pertanian

yang merupakan salah satu bagian pendukung dalam terwujudnya program pemerintah. Dengan selalu memberdayakan bidang pertanian, akan memaksa kita untuk lebih mendayagunakan para petani kita dengan baik.

“Hasil pertanian adalah hal penting bagi kelangsungan hidup manusia, salain sebagai bahan pokok, tentunya juga berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat” ungkap Ellysabeth Dwi Kurniasih, SH., M.Si.

Campur tangan pemerintah dalam persoalan ini dipandang masih sebelah mata, selama ini perhatian pemerintah hanya tertuju pada pembangunan fisik. Hal inilah yang menjadikan kurang maksimalnya pengelolaan pertanian di masyarakat.

Menurut Ellysabeth, pemerintah harus berupaya mengarahkan para petani. Karena selain menjadi petani, biasanya mereka juga sebagai

29

WartaWartaWarta

DPRD harus Fokus DPRD harus Fokus Melayani MasyarakatMelayani MasyarakatDPRD harus Fokus Melayani Masyarakat

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

E Dwi Kurniasih, SH. M.Si

Rosa Darwanti, SH. M.Si

Pendampingan Para PetaniPendampingan Para PetaniPendampingan Para PetaniPerlu adanyaPerlu adanyaPerlu adanya

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Page 30: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

alian-galian trotoar yang selama ini

Gberlangsung sangatlah mengganggu aktivitas masyarakat. Begitulah

pendapat Suhadi selaku angota DPRD Kota Salatiga dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dapil Kecamatan Argomulyo di gedung dewan baru-baru ini.

“Galian kabel optic yang membentang sepanjang jalan di Salatiga itu mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat. Adanya galian yang tidak terprogram tersebut tentu bertentangan dengan pembangunan trotoar yang telah dilaksanakan dinas Cipkataru. Saya

melihat kadang galian dibiarkan, dan beberapa hari baru diselesaikan,” papar Suhadi.

Selain galian mengganggu pejalan kaki, Suhadi juga menilai mengganggo perputaran roda ekonomi masyarakat. “Yang memiliki program galian kabel optic pasti pihak swasta dan tidak ada kontribusinya atau ganti rugi kepada masyarakat yang melakukan aktivitas ekonomi di trotoar. Biasanya mereka adalah PKL,” lontar Suhadi.

Suhadi berharap dinas terkait dalam hal ini Dinas Cipkataru untuk mensingkronkan program pembangunannya dengan proyek pihak lain. “Dinas harus memiliki planning jelas dan terintegritas, jangan sampai trotoar selesai dibangun beberapa hari atau bulan kemudian digali lagi oelh pihak lain untuk pemasangan instalasi. Ini tidak terjadi kali ini saja, selain kabel ada juga galian pipa atau perbaikan proyek lain,” imbuh Suhadi.

“ Alangkah baiknya jika dibawah trotoar itu dibuatkan kanal untuk antisipasi proyek pemasangan instalasi oleh pihak lain. Jika ada kanal maka dikemudian hari tidak perlu bongkar pasang

kembali.(mis/bdi)

MemperhatikanMemperhatikanAset Daerah di Luar KotaAset Daerah di Luar Kota

MemperhatikanAset Daerah di Luar Kota

set tanah milik pemerintah kota Salatiga

Ayang tersebar di luar daerah belum dikelola secara maksimal. Hal ini terbukti

dari beberapa aset tanah yang telah dikelola belum dapat memberikan pemasukan untuk Pemerintah Kota Salatiga seperti yang diharapkan.

Menurut Eny Tri Yuliastuti, hal itu terganjal dengan permasalahan tentang pembagian hasil dari pengelolaan lahan produktif yang diperoleh pengelola maupun Pemerintah belum berjalan secara profesional seperti halnya dengan kesepakatan awal.

“Berdasarkan rapat komisi II DPRD Kota Salatiga, kami mengusulkan bahwa aset-aset tanah yang berlokasi diluar daerah Kota Salatiga untuk dapat dijual atau ditukar guling dengan pemerintah setempat,” ungkap Eny Tri Yuliastuti.

Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya pengelolaan aset daerah yang kurang maksimal. Dengan adanya aset yang berada diluar kota, maka pengawasan yang dilakukan oleh

WartaWartaWarta

30

P e m e r i n t a h Kota Salatiga t idak dapat berjalan secara m a k s i m a l , sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi d a l a m h a l p e n g e l o l a a n aset-aset tersebut.

Menurutnya, memang tanah yang ada diluar daerah Salatiga harus ada solusi pemecahannya, entah dijual yang nantinya diganti dengan tanah yang berada di Salatiga, ataupun dengan solusi lain.

“Jika aset kita masih dipertahankan, maka harus ada tim pengawas khusus dari pemerintah untuk melakukan koordinasi dengan pihak pengelola, hal ini agar dapat menuai aspek manfaat bagi

pemerintah Kota Salatiga”, imbuhnya. (miss/bdi)

Eny Tri Yuliastuti

Suhadi

Buat KanalBuat KanalDibawah Trotoar KotaDibawah Trotoar KotaBuat KanalDibawah Trotoar Kota

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Page 31: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

aulana Ibnu Sina, SE adalah putra

Mpertama pelatih atletik klub Lokomotif Salatiga, Alwy Mugiyanto. Anos-

panggilan akarab Maulana siap meneruskan perjuangan ayahnya untuk menghasilkan atlet berprestasi dunia. Setiap hari, pria kelahiran 17 Oktober 1982 ini terlihat menunggui para atletnya berlatih baik di Stadion Kridanggo maupun di komplek rumahnya.

31

“Saya belum bisa menyerap ilmu kepelatihan seluruhnya dari ayah. Tetapi saya yakin pelan-pelan nanti saya bisa mewariskan ilmu kepelatihan,” kata pria yang sudah memiliki sertifikat kepelatihan atletik sejak tahun 2006 itu.

Anos bertekad mencetak Triyaningsih-Triyaningsih baru. Oleh karena itu, proses ke arah itu terus dilakukan di antaranya dengan memotivasi atletnya untuk berlatih lebih keras.

“Siapa lagi kalau bukan saya yang meneruskan perjuangan ayah. Jadi nama besar klub Locomotif yang telah menelorkan atlet sekaliber internasional harus dipertahankan,” kata alumnus SMAN 3 Salatiga ini.

Dia yang juga Wakil Ketua KNPI Salatiga mengaku tak akan berhenti untuk terus belajar dari siapa pun dalam bidang apa pun. Selain ilmu kepelatihan atletik, pria lajang ini juga terus belajar dalam hal berpolitik. Meski sudah cukup lama menjadi anggota DPRD, ia merasa ilmu politik yang dimilikinya belum ada seberapa.

“Yang penting saya punya tekat belajar dan terus belajar. Dengan perjuangan keras, saya optimistis cita-cita bisa diraih” kata pria yang tinggal di Jalan

Dlikosari No 28 Blotongan Salatiga ini.(lux/bdi)

WartaWartaWarta

araknya pembangunan fisik yang

Mdilakukan pemerintah kota Salatiga untuk menambah pundi-pundi

keindahan wajah kota melalui pembangun fisik terus diupayakan. Hal ini juga dilakukan bagi rumah wakil rakyat DPRD Salatiga dengan harapan semakin kenceng juga untuk menjalankan tugas dan fungsinya duduk dilembaga pemerintahan dalam mewakili suara rakyat.

Fungsi dari sarana penunjang adalah untuk mempermudah kinerja dari dewan, sehingga gedung baru yang menggunakan dana rakyat tidak mempunyai fungsi jika anggota dewan tidak bisa melaksanakan apa yang diinginkan masyarakat.

Hal ini ditegaskan pula oleh Agung Setiyono. SH salah satu anggota dewan kota Salatiga bahwa fungsi dewan harus dijalankan secara maksimal, yaitu fungsi pengawasan dan pelayanan kepada masyarakat. Pasalnya untuk saat ini dirasa masuh kurang maksimal dalam menjalankan fungsi kontrol terhadap pembangunan-pembangunan yang berjalan, sehingga sampai saat ini proses pembangunan menjadi kurang

t e r k a v e r dengan baik d a n menjad ikan s e j u m l a h b a n g u n a n terlepas dari a s p e k pemanfaatann y a d a n m e n j a d i mangkrak.

“Hal ini menjadi bahan koreksi kita semua bahwa dengan adanya sejumlah beberapa bangunan yang mangkrak, berarti ada yang salah dalam proses pembangunan tersebut, sehingga anggota dewan harus menggunakan fungsi kontrol dan pengawasan secara langsung dengan turun kepada masyarakat agar dapat mengetahui permasalahan dengan yang diharapkan oleh masyarakat,” tandas Agung Setiyono.

SH memberikan solusi yang tengah terjadi. (miss/bdi)

Fungsi DPRDFungsi DPRDHarus Berjalan Maksimal !Harus Berjalan Maksimal !

Fungsi DPRDHarus Berjalan Maksimal !

Belajar dan terus BelajarBelajar dan terus BelajarBelajar dan terus Belajar

Agung Setiyono, SH

Maulana Ibnussina, SE

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Page 32: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

u n t u k w a j i b p a j a k d a p a t m e n i n g k a t ” , u n g k a p Malikhah, SP.

Malikhah, S P s e l a k u anggota DPRD ko ta Sa la t i ga m e n j e l a s k a n pada saat proses pembahasan peraturan tentang perpajakan bahwa ada beberapa poin yang telah diperjuangkan oleh kawan-kawan anggota dewan yang dipandang sangat penting untuk dipertahankan untuk masyarakat.

“Dengan adanya peraturan yang kami per juangkan tersebut , harapannya dapat meringankan masyarakat terlebih Lahan pertanian yang sangat sentral untuk dipergunakan sebagai lahan pertanian, sehingga sawah lestari yang ada dikota Salatiga jangan sampai habis dipergunakan untuk

bangunan fisik”. ujar Malikhah. (miss/bdi)

Dengan t i d a k diberla

kukannya RSBI di dunia pendidikan Basirin, anggota dewan dari Partai Indonesia Sejahtera ( P I S ) m e n g a k u gembira. Karena

aturan tersebut ditiadakan akan memungkinkan warga tidak mampu belajar di sekolah favorit.

“Saya sangat mendukung pembubaran RSBI, pendidikan yang layak bukanlah milik orang yang berduit saja. Jika RSBI terus berjalan ini akan menelantarkan anak-anak yang pintar sedangkan keluargannya tidak mampu. Akhirnya anak tersebut sekolah di lembaga yang biasa saja, prestasinya pun tidak bisa berkembang,” dukung Basirin.

Menurut anggota dewan yang belum lama dilantik ini, amanat UU adalah mencerdaskan bangsa bukan mencerdaskan golongan tertentu. “Oleh karena

WartaWartaWarta

32

itu jangan sampai orang yang tidak mampu, sedangkan dia cerdas tidak bisa bersekolah di sekolah favorit. Karena sudah RSBI tidak berlaku lagi maka semua kembali seperti dahulu, proses penerimaan siswa pun berdasarkan hasil nilai UAN.

Bila diadakan tes lokal seperti kemarin akan memungkinkan terjadinya tawar menawar bangku. Kebanyakan kasus anak tidak bisa masuk sekolah favorit karena mentok tes wanwancara yang didalamnya ada penawaran sumbangan,” ungkap Basirin.

Selain itu Basirin juga berharap, janganlah sekolah membedakan hak anak untuk belajar, agar mereka yang miskin bisa meneruskan pendidikan ke universitas yang favorit pula. “Kalau bisa pendidikan dibuat semurah mungkin karena itu kewajiban Negara. Kalau kemarin sekolah negeri favorit biayanya pasti tinggi karena menggunakan kurikulum RSBI. Kurikulum tersebut membutuhkan biaya macam-macam sebai pendukung, sehingga menutup pintu bagi siswa kurang mampu,” pungkas dewan dari

Kecamatan Sidorejo ini.(lux/bdi)

Regulasi PBBRegulasi PBBakan Direalisasi Tahun 2014akan Direalisasi Tahun 2014

Regulasi PBBakan Direalisasi Tahun 2014

egulasi yang mengatur masalah Pajak

RBumi dan Bangunan (PBB) sudah selesai ditetapkan ditataran anggota DPRD kota

Salatiga. Peraturan tersebut akan direalisasikan pada tahun 2014 mendatang. Saat ini pajak tersebut masih diampu oleh Pajak Pratama, yang mana pada periode kedepan akan dikelola oleh DPPKAD (Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) kota Salatiga.

Dengan sehingga waktu yang tersisa ini harus dipergunakan secara maksimal guna mempersiapkan proses mengawal masalah PBB di kota Salatiga agar nantinya dapat berjalan dengan baik. Terlebih kesadaran masyarakat pada saat ini masih mencapai 75% untuk sadar membayar pajak, maka untuk periode kedepan dapat ditingkatkan lagi sebab telah dikelola langsung oleh pemerintah daerah.

“Saya menghimbau kepada yang dikasih kewenangan dalam menangani masalah perpajakan yaitu DPPKAD, dengan waktu yang tersisa pada tahun ini dipergunankan untuk belajar, sehingga kedepannya dapat mengantisipasi kekurangan yang terjadi pada tahun kemarin dan kesadaran masyarakat

Basirin

Jangan BedakanJangan BedakanHal Anak untuk Belajar !Hal Anak untuk Belajar !Jangan BedakanHal Anak untuk Belajar !

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Malikhah, SP

Page 33: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

SosokSosokSosok

Tentunya istilah Desain Grafis saat ini sudah merupakan hal yang tidak asing lagi. Desain Grafis

merupakan suatu bentuk komunikasi visual y a n g m e n g g u n a k a n g a m b a r u n t u k menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan.

Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

Muha, salah satu penggemar desain grafis yang saat ini bekerja di percetakan “peka offset” di Kota Salatiga ini merasa bahwa Ilmu desain grafis belum begitu lama ada. Menurutnya, Istilah graphic design yang berarti Desain Grafis pertama kali dikemukakan oleh William Addison Dwiggins pada tahun 1922, sebenarnya sejak zaman prasejarah sudah ada aktivitas manusia untuk membuat seni yang seperti desain grafis, beberapa diantaranya adalah di Gua Lascaux, Kolom Trajan Roma, Manuskrip abad pertengahan, dan Neon Ginza. Dalam sejarah yang panjang dan seiring perkembangan komunikasi visual di abad 20 dan 21, Banyak terjadi kesaaman pada seni periklanan, desain grafis, dan seni rupa.

Anak ketiga dari empat bersaudara yang memiliki hobi menggambar dan juga tertarik dengan hal yang berhubungan dengan seni khususnya Desain Grafis ini sangat menyukai Kota Salatiga yang berhawa sejuk dan bersahabat.

Menyorot i tentang Waki l Rakyatnya, Menurutnya Kota Salatiga dapat dibilang baik. Dari berbagai tantangan yang menghadang pekerjaan semua anggota DPRDnya , dengan semangat tingi para anggota dewan dapat bertindak dan berperan dengan percaya diri. Mereka mampu mengubah mencitrakan image positif. Keinginan untuk mereformasi pola disegala bidang juga perlu diacungkan jempol melalui keberhasilannya dalam menyelesaikan tugas dengan baik.

Sebenarnya, Muha yang lahir di Grobogan, tanggal 16 juli 1992 ini dari kecil bercita-cita menjadi seorang Guru. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia ingin melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) tetapi karena ayahnya menyarankan untuk masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan alasan agar bisa mengembangkan keterampilannya. Awal mulanya ia sedikit menolak, tetapi ia terima saran dari Ayahnya itu.

Setelah mencari sekolah mana yang cocok, akhirnya ia mendaftar dan diterima di salah satu sekolah menengah kejuruan di Semarang, yaitu SMK N 11 Semarang (Grafika). Ia mengambil jurusan Persiapan Grafika yang meliputi : Desain Grafis, Setting, dan Fotoreprodksi. Muha mendapatkan banyak ilmu di sekolah, dan juga ilmu saat Muha Prakerin/PKL/Magang di Kompas Gramedia Majalah - Kebun jeruk.

Setelah tamat sekolah ia bekerja di salah satu percetakan di Semarang selama 1 tahun dan akhirnya

bekerja ke Kota Salatiga sampai sekarang.(bdi/lux)

33

Muha, DesainerMuha, Desaineryang Suka Bekerja di Salatiga yang Suka Bekerja di Salatiga Muha, Desaineryang Suka Bekerja di Salatiga

Foto: istFoto: istFoto: ist

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Page 34: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

Tebak WajahTebak WajahTebak Wajah

34

TEBAK WAJAH JIWARAGA 18Total Hadiah Rp. 250.000,00

untuk 5 orang Pemenang @ Rp. 50.000,00

KUPON TEBAK WAJAH JIWARAGA 17

1. INTAN FATMAWATI Jl. KH, Ahmad Dahlan 135 Soka - Salatiga

2. SRI WAHYUNI Cebongan RT. 05/01 Kec. Argomulyo - Salatiga

3. DIAH DANIATI Modangan, RT 01/08 Blotongan - Salatiga

4. SLAMET SUGIYONO Karangduwet 10/11 Kec. Kutowinangun Salatiga

5. ANI DARIYANTI SMK PGR3 3 Salatiga

Jawaban Tebak Wajah Jawaban Tebak Wajah Jiwaraga 17 :Jiwaraga 17 :

BASIRINBASIRIN

Jawaban Tebak Wajah Jiwaraga 17 :

BASIRIN

BASIRINBASIRINBASIRIN

PEMENANG TEBAK WAJAHJIWARAGA 17

KETENTUAN MENEBAK :

1. Susunlah penggalan foto salah seorang anggota DPRD Kota Salatiga ini di kartu pos sehingga membentuk foto aslinya secara utuh.

2. Sebutkan identitas namanya. 3. Cantumkan Kupon Tebak Wajah Jiwaraga 18 yang telah

disediakan.4. Jawaban dikirim ke kantor Redaksi Majalah Jiwaraga, dengan

alamat Sekretariat DPRD Kota Salatiga, Jalan Letjend. Sukowati Nomor 51 Salatiga.

5. Tulis nama dan alamat lengkap pengirim.6. Jawaban diterima Redaksi majalah Jiwaraga paling lambat

tanggal 18 Mei 2013.7. Akan diundi 5 (lima) orang pemenang masing-masing berhak

mendapat hadiah Rp. 50.000,00.8. Pemenang akan diumumkan pada Majalah Jiwaraga Edisi II

Tahun 20139. Pemenang dapat mengambil hadiah di Kantor Redaksi dengan

menyertai foto copy identitas diri.

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Page 35: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

LensaLensaLensa

35

Ketua DPRD, M. Teddy Sulistio, SE dan Walikota Salatiga Yulianto, SE., MM. saat menghadiri rapat paripurna

DPRD dalam rangka penandatanganan persetujuan bersama terhadap raperda tentang pajak bumi dan

bangunan perdesaan dan perkotaan.(Foto/ed: bdi/lux)

Jiwaraga, Edisi I Tahun 2013

Page 36: JIWARAGA EDISI I 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013-01.pdf · sistem transportasi di Salatiga. Upaya-upaya lain yang mesti

Jendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga

iwaragaiwaragaiwaragaJJJ