pemilukpemiluk ada 2017ada...

36
Diterbitkan oleh : Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga Edisi IV Tahun 2016 Edisi IV Tahun 2016 Edisi IV Tahun 2016 ARTIKEL ARTIKEL ARTIKEL LAPORAN UTAMA : LAPORAN UTAMA : LAPORAN UTAMA : ROAD SHOW ROAD SHOW Gubernur Jawa Tengah di Salatiga Gubernur Jawa Tengah di Salatiga ROAD SHOW Gubernur Jawa Tengah di Salatiga PERS DAN PENDIDIKAN POLITIK PERS DAN PENDIDIKAN POLITIK (Menyongsong Pilkada Kota Salatiga (Menyongsong Pilkada Kota Salatiga Tahun 2017) Tahun 2017) PERS DAN PENDIDIKAN POLITIK (Menyongsong Pilkada Kota Salatiga Tahun 2017) 9 772502 481007 ISSN : 2502-4817 Penentu Nasib Rakyat Salatiga Penentu Nasib Rakyat Salatiga Penentu Nasib Rakyat Salatiga PEMILUKADA 2017 PEMILUKADA 2017 PEMILUKADA 2017

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Diterbitkan oleh :Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga

Edisi IV Tahun 2016Edisi IV Tahun 2016Edisi IV Tahun 2016

ARTIKELARTIKELARTIKELLAPORAN UTAMA :LAPORAN UTAMA :LAPORAN UTAMA :

ROAD SHOWROAD SHOWGubernur Jawa Tengah di SalatigaGubernur Jawa Tengah di SalatigaROAD SHOWGubernur Jawa Tengah di Salatiga

PERS DAN PENDIDIKAN POLITIKPERS DAN PENDIDIKAN POLITIK(Menyongsong Pilkada Kota Salatiga(Menyongsong Pilkada Kota SalatigaTahun 2017)Tahun 2017)

PERS DAN PENDIDIKAN POLITIK(Menyongsong Pilkada Kota SalatigaTahun 2017)9 772502 481007

ISSN : 2502-4817

Penentu Nasib Rakyat SalatigaPenentu Nasib Rakyat SalatigaPenentu Nasib Rakyat SalatigaPEMILUKADA 2017PEMILUKADA 2017PEMILUKADA 2017

Page 2: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Lensa

2 Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016

agelaran Wayang Kulit DPRD Salatiga Pdengan lakon “Wahyu Cakraningrat“ dilaksanakan di Lapangan Pancasila

Jumat 18 Nopember 2016 dengan Dalang Ki. H. Manteb Sudarsono.

Hadir pada acara tersebut Ketua DPRD Salatiga M. Teddy Sulistio, SE beserta segenap anggota DPRD, Pj. Walikota Ahmad Rofa'I, Kapolres, Danrem 073/Makutarama, Kasdim Kodim 0714, Kepala SKPD se-kota Salatiga dan segenap warga Masyarakat pecinta wayang kulit.

Ketua DPRD yang biasa dipanggil Bung Teddy dalam sambutannya mengatakan bahwa bukan hanya kebudayaan Jawa yang harus berkembang, namun semua kebudayaan yang ada di tanah air. Menurut beliau terdapat 43 suku yang hidup rukun di Salatiga.

Beliau berharap agar SOTK (Struktur Organisasi Tata Kerja) Pemerintah Salatiga yang baru nantinya masalah budaya akan diampu oleh Dinas tersendiri. “Ini sesuai dengan perintah Proklamator kita Bung Karno yang mengatakan kita harus berkepribadian dalam kebudayaan.” ungkap Bung Teddy.

Pagelaran Wayang Kulit ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis tokoh wayang Abimanyu oleh Pj. Walikota dan Gunungan oleh Ketua DPRD kepada Ki Manteb Sudarsono.

Menurut Ki Dalang, Cerita wayang dengan lakon Wahyu Cakraningrat ini sangat sesuai dengan kondisi Kota Salatiga saat ini yang akan mengelar pemilihan Walikota Salatiga pada 15 Februari 2017.(wj/ss)

Foto: Boedy’s Foto: Boedy’s Foto: Boedy’s

Wayang KulitWayang KulitWayang Kulit

Selamat Hari NatalSelamat Hari NatalSelamat Hari Natal 2016 2016 2016

201720172017dan Tahun Barudan Tahun Barudan Tahun Baru

DPRD Salatiga di Lapangan PancasilaDPRD Salatiga di Lapangan PancasilaDPRD Salatiga di Lapangan Pancasila

Page 3: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 3

Surat Pembaca

asa kampanye Pemi l ihan

MWalikota Salatiga telah tiba seiring dengan musim hujan

menguyur kota ini. Kampaye identik dengan pemasangan spanduk, baliho dan pamflet dari para kandidat untuk mengaet simpatik warga.

Pemasangan gambar para kandidat disepanjang jalan dianggap masih sangat efektif sebagai media branding dari calon Walikota dan Wakil Walikota yang saling berkompetisi untuk dapat meraup suara warga.

Namun sayangnya pemasangan baliho dan tanda gambar masih tidak mengindahkan etika dan estetika dengan memasang di pohon, d i l okas i yang deka t dengan kan to r pemerintahan, sekolahan dan tempat ibadah.

Mohon para tim sukses yang dipasrahi untuk memasang tanda gambar para kandidat bisa lebih selektif dalam memilih lokasi yang akan dipakai untuk memasang baliho.

Mari kita jaga keindahan kota kita, tanpa mengurangi tujuan untuk mengenalkan diri para kandidat kepada warga. Saya kira warga akan lebih simpatik kepada kandidat yang turut menjaga lingkungan dan keindahan kota yang

baru saja menikmati efuria Adipura Kirana.(ss)

Cristian,

Warga Kota Salatiga

awai atau karnaval yang sekarang ini

Psering diadakan baik oleh instansi pemerintah maupun swasta bahkan

dari kalangan akademisi untuk memeperingati keagamaan maupun kegiatan yang lain mampu menyedot animo warga untuk meyaksikannya.

Arak-arakkan berupa kesenian tradisional terutama drumblek sangat digandrungi oleh warga sehingga rela berdiri disepanjang rute pawai demi menyaksikan hiburan tersebut.

N a m u n s e t e l a h p a w a i s e l e s a i pemandangan miris terpampang dihadapan kita, onggokan sampah terserak disepanjang rute yang dilewati pawai atau karnaval.

Sampah plastik baik dari bekas makanan ringan maupun botol minuman para penonton pawai yang membuang sampah sembarangan. Mereka tidak sadar telah diberikan tontonan gratis namun tidak bisa menjaga kebersihan.

Mohon kesadaran masyarakat penonton akan kebersihan, juga bagi para penyelenggara pawai untuk memikirkan kebersihaan usai penyelenggaraan pawai, meskipun instansi terkait telah mengantisipasi masalah sampah ini dengan menurunkan pasukan kebersihan untuk mengumpulkan sampah setelah pawai

selesai.(ss)

Niyaz,

Warga Sidomukti Salatiga

Usai Pawai, Sampah MerajarelaMasa Kampanye Tiba

Karikatur

Page 4: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Redaksi

emilukada untuk memilih Walikota dan Wakil Walikota yang akan dilaksanakan pada tanggal 15

PFebruari 2017 tinggal menghitung hari. Dalam Pemilukada kali ini ada 2 Pasangan Calon yang menjadi peserta. Para Pasangan Calon itulah yang nantinya akan menentukan masa depan

rakyat Salatiga selama lima tahun kedepan. Kita tentu berharap Pemilukada mendatang akan menghasilkan Pemimpin rakyat yang berkualitas, yang benar-benar bekerja untuk kepentingan Negara dan rakyatnya di atas kepentingan yang lainnya, selain itu juga menjadi pimpinan yang mengerti keinginan rakyat Salatiga.

Untuk mewujudkan harapan itu, sangat dibutuhkan kecermatan, kejujuran, dan kecerdasan dari rakyat sebagai pemilih sekaligus penentu utama dalam pergelaran demokrasi ini. Untuk itulah menjadi sangat penting bagi kita agar kita menjadi pemilih yang cerdas dan cerdas memilih dalam Pemilukada mendatang. Bagaimana memilih dengan cerdas dan berkualitas? Untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas, pemilih harus menggunakan hak pilihnya dengan cerdas. Memilih dengan cerdas, berarti memilih dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani. Memilih dengan akal sehat, berarti kita memilih dengan menggunakan penilaian yang objektif, tanpa dipengaruhi oleh faktor uang, hubungan kekerabatan, suku, daerah, agama, dan lain-lain.

Memilih dengan hati nurani, berarti kita harus melihat dengan hati nurani kita, siapa sebenarnya calon yang akan kita pilih, bagaimana kualitas moralnya, kualitas intelektualnya, dan keterampilan profesional yang dimilikinya. Ada empat cara memilih dengan cerdas dan berkualitas yaitu: kenali calonnya, ketahui visi misi dan programnya, pastikan pilihannya, dan awasi kinerjanya.

Redaksi

Daftar Isi4 Redaksi: Pemilih Cerdas, Pemilukada Berkualitas.

6 Mimbar: Pemilukada 2017 Penentu Nasib Rakyat Salatiga; Karakter Menjadi Penting; Bangun Sarana Pendidikan.

10 Artikel: Pers dan Pendidikan Politik (Menyongsong Pilkada Kota Salatiga Tahun 2017.

12 Opini: Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pemilukada 2017.

14 Laporan Utama: Road Show Gubernur Jawa Tengah di Salatiga; Partisipasi Masyarakat Kunci Pemilu Bersih; Slamet, Tidak Mau Anaknya Masuk Sekolah Mbilung; Mensejahterakan Rakyat dengan Memperhatikan Pendidikan; Revitalisasi Pasar Blauran Mendesak untuk Dilaksanakan; Sekolah Gratis Memanjakan Masyarakat.

26 Wacana: Karakter Pemilih Pilkada Salatiga.

28 Warta: Seputar Kegiatan Kota Salatiga.

33 Profil: Muda, Cantik, Berkreasi. Hobi Membuat Tropical Paper Flowers.

34 Rileks: Tebak Wajah Jiwaraga 33.

EDISI IV Tahun 2016

Diterbitkan oleh : SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SALATIGA. PENASEHAT : Ketua DPRD, M. Teddy Sulistio, SE; Wakil Ketua DPRD, M. Fathur Rahman, SE., MM; PEMBINA : Wakil Ketua DPRD, Ir. Hj. Diah Sunarsasi; PENGARAH : Plt. Sekretaris DPRD : Agung Susetyo, SH; PEMIMPIN REDAKSI : Plt. Kepala Bagian Humas, Rumah Tangga dan Perpustakaan, Sri Sumarni, SE; REDAKTUR PELAKSANA : Kepala Sub Bagian Humas, Budi Susilo, S.Sos; KOORDINATOR LIPUTAN : Ign. Budi Kristiawan; PELIPUT/PENYUNTING : Andy Wijayanto, S.Kom; Lukman Fahmi, S.HI; Dwi Kadarsih; Devyna Kristiyani; Sudibyo Budi Susanto, A.Md; Fatih Ashthifani; Hari Oktavia; SETTING & LAY OUT : Putra Karya Offset; DISTRIBUSI : Udiono, Kusno dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga; ALAMAT REDAKSI : SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SALATIGA, Jl. Letjend. Sukowati No. 51 Salatiga 50731 Telp/Fax. (0298) 326674.

Redaksi menerima sumbangan naskah, tulisan, karikatur. Redaksi berhak mengubah atau mengedit tanpa menghilangkan esensinya. Tulisan/naskah yang dilengkapi foto dialamatkan ke Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga Jl. Letjend. Sukowati 51 Salatiga, atau ke email: [email protected]. Bagi yang dimuat, akan mendapat imbalan.

Jendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga

iwaragaiwaragaiwaragaJJJ

PEMILIH CERDAS, PEMILUKADA BERKUALITASPEMILIH CERDAS, PEMILUKADA BERKUALITASPEMILIH CERDAS, PEMILUKADA BERKUALITAS

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 20164

Page 5: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 5

FORUM KOMUNIKASI DPRD SALATIGA

arnaval dalam rangka Peringatan HUT KTNI ini baru pertama kali digelar di Kota Salatiga. Adapun peserta berasal dari dua

daerah yakni warga Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Menurut Dandim Letkol Inf Budi Rahmawan, kegiatan ini bisa menjadi tradisi yang dilaksanakan setiap tahun.

Menurut Ketua DPRD, gagasan karnaval tercetus secara mendadak, tetapi mendapat respons dari sejumlah pihak sehingga dapat diikuti berbagai komponen masyarakat. Diharapkan, ke depan akan dikemas dengan lebih baik lagi.

Ketua DPRD M. Teddy Sulistio, SE yang berkostum pasukan perjuangan ikut rombongan pertama dalam karnaval tersebut. Beliau ikut dalam pasukan berkuda yang terdiri atas Plt Wali Kota Salatiga Achmad Rofai dengan kostum ala Pangeran Diponegoro, Kapolres Salatiga AKBP Happy Perdana Yudianto berkostum Raja Jawa, serta Ketua DPRD dengan kostum pasukan pejuang. Kemudian diiringi rombongan kendaraan Jip Willys, yang ditumpangi Dandim Letkol Inf Budi Rahmawan, Kepala Staf Korem Letkol Inf Agustinus Sinaga, serta Kepala Bappeda Tedjo Supriyanto.

Usai karnaval dilanjutkan dengan panggung hiburan rakyat di Lapangan Pancasila. Ketua DPRD merasa bangga dan senang karena meskipun karnaval diwarnai dengan hujan, namun tidak menghentikan antusias masyarakat untuk menyaksikannya.

Karnaval dimulai dari Markas Kodim 0714/Salatiga dan Korem 073/Makutarama yang berada di Jl Diponegoro, menuju Lapangan Pancasila melewati Jl Monginsidi, Jl Kartini, dan Jl Adisucipto. Di Lapangan Pancasila dilanjutkan dengan pentas musim panggung hiburan rakyat.

Karnaval terdiri atas berbagai kelompok masyarakat dimulai dari Paskibra, Drumband Korpri, iring-iringan pejabat Pemkot dan DPRD Salatiga, Polres Salatiga, Korem, Kodim, Koramil, sekolah-sekolah, grup dramblek, klub sepeda tua, dan lainnya.

Para peserta menggunakan kostum perjuangan, pakaian daerah, dan karya kreativitas masing-masing, sesuai dengan tema karnaval yakni Bhinneka Tunggal Ika. Adapun para pejabat Pemkot Salatiga berkostum ala para pahlawan nasional.(ss/ss)

Ketua DPRD jadi PejuangKetua DPRD jadi PejuangKetua DPRD jadi Pejuang

Segenap Kepala SKPD mengikuti Kegiatan Karnaval.Segenap Kepala SKPD mengikuti Kegiatan Karnaval.Segenap Kepala SKPD mengikuti Kegiatan Karnaval.

Page 6: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Mimbar

i tengah kesibukan persiapan Komisi

DPemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Salatiga dalam menyongsong pilkada

2017, masyarakat harus bersiap-siap mengenali dan menentukan pilihan calon pemimpinnya untuk lima tahun kedepan.

Pilkada tahun depan akan dilaksanakan secara serentak (tahap 2) di seluruh Indonesia, dan merupakan penentuan nasib Kota Salatiga untuk lima tahun ke depan di bawah kepemimpinan kepala daerah yang baru. Maka dari itu perlu disadari bahwa memilih calon pemimpin tidak boleh main-main atau asal coblos apalagi sampai ada yang berniat untuk golput atau tidak mencoblos.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Salatiga M. Teddy Sulistio, SE di sela-sela kesibukannya. Menurut beliau, pemimpin yang akan memimpin Salatiga kedepan mempunyai kekuatan yang besar dalam mengatur Kota Salatiga. Apabila mendapatkan pemimpin yang ideal, (jujur, bersih, profesional, dan mau mengayomi rakyat secara utuh), Salatiga akan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Namun jika yang memimpin adalah orang yang doyan korupsi, membohongi rakyat dengan janji manis saat kampanye, niscaya Kota Salatiga akan ”terenggut hartanya” untuk pemimpin-pemimpinnya.

Dijelaskan Ketua DPRD bahwa faktor utama yang perlu dipahami oleh masyarakat dalam mengenal

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 20166

Penentu Nasib Rakyat SalatigaPenentu Nasib Rakyat SalatigaPenentu Nasib Rakyat Salatiga

PEMILUKADA 2017PEMILUKADA 2017PEMILUKADA 2017

Foto: Andy

Ketua DPRD berdiskusi dengan staf sekretariat Ketua DPRD berdiskusi dengan staf sekretariat Panwaslu Salatiga.Panwaslu Salatiga.Ketua DPRD berdiskusi dengan staf sekretariat Panwaslu Salatiga.

Foto: Boedy’s

M. Teddy Sulistio, SE terbiasa mengunjungi warga Salatiga.M. Teddy Sulistio, SE terbiasa mengunjungi warga Salatiga.M. Teddy Sulistio, SE terbiasa mengunjungi warga Salatiga.

Page 7: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

calon kepala daerah yang hendak dipilih salah satu diantaranya adalah rekam jejak. Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, rekam jejak sederhananya adalah catatan sejarah mengenai tindak tanduk seseorang.

“Tindak tanduk seseorang setiap harinya sangatlah penting sebagai bahan pertimbangan pokok untuk memilih calon pemimpin ideal yang bisa membangun Salatiga ke depannya” tandas Bung Teddy.

Rekam jejak adalah hal yang sangat penting untuk mendeteksi kemungkinan potensi baik maupun buruk dari masing-masing calon kepala daerah yang maju. Dalam arti, rekam jejaklah yang justru mampu memperlihatkan kepada masyarakat pemilih mengenai kemampuan calon kepala daerah yang maju dalam pilkada. Karena sejatinya salah besar, jika sampai masyarakat menilai calon kepala daerah mempunyai kemampuan memimpin hanya dari cara berbicara dan kekayaannya saja.

Melihat rekam jejak, berarti kita melihat apa yang sudah calon kepala daerah lakukan sebelum maju ke Pilkada, apa saja karya nyata yang dihasilkan, dan apakah yang bersangkutan pun bersih dari kasus-kasus yang berkenaan dengan hukum, seperti penipuan, kekerasan, ataupun korupsi.

Pengenalan dengan alat peraga Dalam hal pengenalan calon pemimpin,

diperlukan adanya alat peraga yang dipasang di

daerah-daerah strategis tanpa melanggar aturan yang ada sangatlah dibutuhkan masyarakat. Siapapun tidak boleh melakukan pengerusakan secara sengaja ataupun tidak sengaja terhadap alat peraga tersebut.

Menurut M. Teddy Sulistio, SE alat peraga pengenalan calon pemimpin tersebut ada koalisi partai dan semangat masyarakat, serta semua relawan pendukung masing-masing calon.

“Pengrusakan alat peraga pengenalan calon pemimpin sama saja ngajak perang, apalagi ada indikasi perusakan langsung, jika keberatan dipasang dilokasi tertentu, harus ngomong baik-baik” kata Ketua DPRD Kota Salatiga.

Ketua DPRD juga menjelaskan bahwa Pilkada Salatiga ini tidak hanya sekedar memenangkan Walikota saja. Namun lebih dari itu, karena ini merupakan pertarungan untuk kepentingan rakyat banyak.

“Saya berpesan kepada seluruh masyarakat Salatiga, agar dapat benar-benar hadir guna menentukan pilihan pemimpinnnya. Selain itu, semua elemen masyarakat harus berupaya melakukan pendidikan serta sosialisasi untuk menciptakan masyarakat pemilih yang cerdas, dengan begitu diharapkan masyarakat tidak akan salah dalam memilih pemimpinnya pada Pilkada 2017 mendatang, sebab kesalahan dalam menentukan pilihan, akan mengakibatkan kerugian bagi Kota Salatiga selama

lima tahun mendatang,” terang Bung Teddy.(ss/ss)

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 7

Foto: boedy’s

Ketua DPRD bersama Panwaslu Salatiga.Ketua DPRD bersama Panwaslu Salatiga.Ketua DPRD bersama Panwaslu Salatiga.

Page 8: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 20168

Mimbar

maya hingga apa manfaat dan bahayanya.“Kemajuan teknologi akan membawa dampak

baik bagi hasanah keilmuan, namun tidak bisa kita pungkiri setiap sesuatu utamanya teknologi informasi akan membawa dampak buruk pula bagi kita. Jika para pelajar tidak mendapatkan arahan dari orang tua dan guru maka mereka akan merasa bebas mengakses dunia maya tanpa batas,” jelasnya.

Ketika perkembangan zaman semakin maju akan berdampak pada menurunnya jati diri bangsa, karena kemudahan sarana akan menggerus adat istiadat yang ada.

“Bangsa kita memiliki karakter yang berbeda dengan bangsa lain seperti kesopanan, semangat gotong royong, ramah dan lain sebagainya. Karakter itulah yang mulai hilang. Terlebih dengan teknologi semakin maju akan mempersempit ruang interaksi, antar teman terlebih yang tua dengan yang muda. Padahal pertemuan yang terjadi akan melatih dan saling menjaga yang etika bergaul antara sesama manusia, ” tutur M. Fathur Rahman.

Sopan santun, yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda adalah sesuatu yang menjadikan bangsa Indonesia memiliki keunggulan di bandingkan dengan bangsa lain. Nilai-nilai luhur bangsa ini harus kita kedepankan agar bangsa kita menjadi bangsa yang istimewa. Oleh karenanya guru juga memiliki tugas mencetak karakter tersebut, selain orang tua.

Nilai lain yang tidak kalah penting adalah kejujuran, karena kejujuran akan membawa kebaika pada diri sendiri maupun orang lain, juga akan menciptakan kedamaian bagi masyarakat. Jika pendidikan hanya diproyeksikan pada capaian nilai akademik maka murid menjadi kering akan nilai-nilai karakter, padahal yang mampu bertahan adalah karakter bukan tingginya nilai dan prestasi.(lf/ss).

Karakter Menjadi Penting Karakter Menjadi Penting Karakter Menjadi Penting

M. Fathur Rahman, SE., MM.

Wa k i l K e t u a D P R D K o t a Salat iga, M.

Fathur Rahman menjelaskan bahwa dalam pendidikan, karakter menjadi inti dari tujuan pendidikan.

Dalam menjalankan dan mengop t ima lkan p roses pembentukan karakter, maka perlu upaya yang serius karena karakter akan mempengaruhi prilaku seseorang. Salah satu sarana atau agen tempat pembentukan karakter itu adalah di lingkungan sekolah.

Sebagai institusi pendidikan formal, sekolah memiliki potensi yang sangat besar dalam meletakkan pondasi dasar bagi terciptanya kehidupan masyarakat dengan terbentuknya karakter siswanya, sehingga sekolah harus mampu menyesuaikan diri untuk melakukan pembinaan karakter siswa dengan kurikulum yang diberlakukan pemerintah.

Demikian harap Wakil Ketua DPRD Salatiga, M. Fathur Rahman, SE. MM saat di temui.

Memerikan porsi kepada pelatihan guru, sebagai upaya peningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusianya menjadi penting. Hal itu menjadi perhatian khusus bagi beliau. Menurut beliau, kemampuan guru di bidang keilmuan menjadi sesuatu yang harus, oleh karenanya penting selalu menjaga kualitas guru tersebut.

“Pelatihan yang terkait dengan peningkatan kemampuan akademik guru untuk terus ditingkatkan jumlahnya. Tidak hanya mulai dari SD , SMP. SMA/SMK, namun juga guru taman kanak-kanak dan PAUD juga harus ditingkatkan,” ucap M. Fathr Rahman.

Dijelaskan bahwa tugas guru membutuhkan penyesuaian dengan zaman. Perkembangan sekarang ini sangat cepat terutama bidang teknologi informasi serta politik, maka pengetahuan para guru harus disesuaikan dengan perkembangan tersebut.

“Guru harus melek teknologi agar tidak ketinggalan, jangan sampai murid menguasai dunia internet sedangkan guru gagap. Ini akan menimbulkan probelamatika sendiri”, papar Beliau.

Tujuan dari pengetahuan guru di bidang teknologi informasi agar mengetahui apa saja yang disukai anak. Bagaimana pergaulan mereka di dunia

Page 9: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 9

Mimbar

akil Ketua DPRD Kota Salatiga Ir. Hj. WDiah Sunarsasi berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga memajukan

dunia pendidikan di sektor fasilitas penunjang. Demikian pintanya usai Sidang Paripura di Aula Gedung Dewan beberapa waktu yang lalu.

Meski secara makro, Ir. Hj. Diah Sunarsasi menilai kualitas pendidikan di Kota Salatiga sudah bagus, namun masih layak untuk ditingkatkan lagi. “Masih banyak ruang yang harus dilakukan Pemkot Salatiga dalam melengkapi prestasi yang dicapai. Hal tersebut jika ditelaah akan menjadi kekurangan kota, karena tidak mendapat perhatian yang serius. Pendidikan yang baik tidak saja dilihat dari proses belajar mengajar yang tengah berjalan, namun kemudahan sarana prasarana yang disediakan pemerintah juga menjadi penting dan menjadi segmen yang patut dinilai,” papar Ir. Hj. Diah Sunarsasi.

“Prestasi pendidikan kota ini memang banyak disuguhkan, baik prestasi secara keseluruhan misalnya dalam capaian ujian nasional. Prestasi para pendidik juga membanggakan baik tinggal regional maupun nasional. Prestasi para siswa juga tak kalah hebat, banyak siswa yang menorehkan prestasi diberbagai kompetisi. Namun dari segi fasilitas pendidikan yang disediakan Pemkot Salatiga tidak sebanding dengan prestasi yang telah diraih,” tambah wakil rakyat dari daerah pemilihan Sidorejo ini.

Ir. Hj. Diah Sunarsasi berpendapat bahwa peningkatan fasilitas pendidikan tersebut merupakan penghargaan bagi insan pendidikan. "Nama harum Salatiga banyak disumbangkan oleh dunia pendidikan maka sudah sewajarnya jika ada imbal balik berupa pembangunan infrastruktur bidang ini ditingkatkan. Misalnya saja fasilitas perpustakaan, fasilitas laboratorium atau fasilitas lain yang lebih unggul dari pada daerah lain. Ini akan menjadi pembeda kota kita yang selama ini sudah menjadikan pendidikan sebagai sesanti kota,” ungkapnya.

Pendidikan menjadi salah satu unggulan kota maka sektor ini hendaknya lebih baik dari pada sektor lain yang tidak diunggulkan. Ir. Hj. Diah Sunarsasi mencontohkan hal-hal yang harus dilakukan Pemkot Salatiga misalnya mendirikan perpustakaan daerah yang megah dan lengkap dan menarik. “Perpustakaan Kota Salatiga adalah contoh program yang berjalan bagus, perpustakaan ini mampu tumbuh pesat dan

telah menyabet berbagai p r ea tas i d i t i n gka t regional. Ini menjadi bukti bahwa j i ka Pemko t

Salatiga serius dalam menjalankan program hasilnya juga baik, bahkan menjadi rujukan daerah lain,” terangnya.

Ir. Hj. Diah Sunarsasi berharap, program unggulan jangan hanya mandeg di pembangunan perpustakaan saja, masih banyak sektor yang dapat ditonjolkan di kota ini. “Kita ambil saja contohnya pengelolaan RSUD yang baik juga dapat menjadikan rumah sakit milik daerah ini sebagai rujukan warga dari luar daerah. Jika fasilitas yang ada canggih, operator medisnya cakap, santun dan tenaga medisnya cekatan tidak mustahil RSUD Salatiga akan dipandang lebih dari RS lainnya,” harapnya.

Demikian juga di dalam sarana pendidikan, Ir. Hj. Diah Sunarsasi juga menginginkan ada fasilitas unggulan. “Ketika perpustakaan daerah sudah maju, Pemkot Salatiga perlu menabah lagi literatur yang khusus disediakan untuk pelajar. Perputakaan yang ada adalah perpustakaan umum yang mengakomodir semua usia menjadi pembaca. Akan menjadi menarik jika di kota ini ada perpustakaan yang khusus melayani pelajar. Buku ajar sangat banyak penerbitnya, oleh karenanya tidak semua sekolah seragam, untuk mengantisipasi keterbatasan koleksi maka perlu ada perpustakaan yang menjadi alternatif. Belum lagi buku-buku sains dan buku lain yang spesifikasi di bidang keilmuan,” tambahnya.

Ir. Hj. Diah Sunarsasi mengemukakan, jika daerah lain sekarang sudah maju pesat kenapa Salatiga tidak mencoba untuk bergerak cepat mengejar ketertinggalan sarana dan pembangunan. Namun spesifikasi dan pembeda dengan daerah lain harus ditonjolkan. “Jika pembangunan kita sama dengan daerah lain apa bedanya, dan menjadikan kota ini tidak menarik untuk menjadi tempat pilihan berkunjung. Namun jika pembangunan yang dilakukan memiliki keunikan sendiri dibandingkan dengan kota lain yang terjadi sebaliknya, Kota Salatiga akan menjadi rujukan kunjungan,” katanya.

“Saya menggaris bawahi bahwa Pemkot Salatiga harus membangun sarana pendidikan yang beda dengan kota lain, pemkot harus miliki cita-cita yang tinggi utamanya di pendidikan, pemkot juga harus membuat perencanaan kedepan yang matang dan jalankannya dengan konsisten,” pungkas Ir. Hj. Diah Sunarsasi.(lf/ss)

BANGUN SARANA PENDIDIKANBANGUN SARANA PENDIDIKANBANGUN SARANA PENDIDIKANIr. Hj. Diah Sunarsasi

Page 10: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Artikel

10 Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016

Pe r s y a n g m e l i p u t i media cetak,

media elektronik, dan media lainnya merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan pikiran secara lisan atau tulisan. Agar pers berfungsi secara maksimal sebagaimana diamanatkan UU Dasar

1945 maka diterbitkanlah UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Fungsi pers yang maksimal diperlukan karena kemerdekaan pers adalah salah satu perwujudan kedaulatan rakyat dan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis.

Pers sekaligus melaksanakan kontrol sosial untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan baik korupsi, kolusi, nepotisme, atau dalam bentuk lainnya. Dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban, dan peranannya, pers menghormati hak asasi setiap orang. Oleh karena itu dituntut pers yang profesional dan terbuka yang dikontrol oleh masyarakat. Ketentuan secara spesifik selanjutnya tertuang dalam UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. UU ini menyatakan bahwa kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum. Selain itu, kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara.

Menilik hal tersebut, baik esensi yang tertuang dalam UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers maupun UU Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional, pers mempunyai peran vital sebagai penyampai pesan dan informasi dengan berbagai bentuk karya jurnalistik kepada masyarakat. Hal tersebut karena pers turut memberikan warna dalam mengembangkan dinamika kehidupan sosial sebagai kebutuhan dalam menjembatani kepentingan masyarakat dan negara, maupun kepentingan antar masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kebebasan atau kemerdekaan yang dimiliki oleh pers membawa konsekuensi logis untuk saling menghormati hak asasi warga negara. Dengan kata lain, Kebebasan atau kemerdekaan Pers harus tetap dalam koridor penghormatan terhadap hak asasi manusia dan hukum, sehingga kebebasan Pers yang d i c a p a i a d a l a h k e b e b a s a n P e r s y a n g

PERS DAN PENDIDIKAN POLITIKPERS DAN PENDIDIKAN POLITIKPERS DAN PENDIDIKAN POLITIK

*)Oleh: Suryo Sakti Hadiwijoyo

(Menyongsong Pilkada Kota Salatiga Tahun 2017)(Menyongsong Pilkada Kota Salatiga Tahun 2017)(Menyongsong Pilkada Kota Salatiga Tahun 2017)

bertanggungjawab. Menurut Sri Ayu Astuti (2013), pers di ruang

demokrasi memiliki kebebasan bereskpresi yang dijamin oleh ketentuan UU sebagai pemenuhan hak masyarakat akan informasi. Pers bebas yang bertanggung jawab adalah hasil dari perkembangan perspektif pers di Amerika Serikat, yang telah lebih dulu banyak mengalami dinamika persoalan pers dengan masyarakat, dan pemerintahannya. Pers Amerika kini dalam melakukan penulisan berita dan pencarian bahan berita sebagai sumber berita lebih bijak dalam mengolah karya jurnalisitiknya untuk di siarkan kepada publik.

Kebebasan pers dalam era perkembangan media saat ini telah mengalami pergeseran makna. Dalam perspektif pers Indonesia, kebebasan pers diterjemahkan sebagai kebebasan absolut. Padahal di dalam kebebasan itu sebenarnya ada kebebasan orang lain yang juga mendapat perlindungan hukum sama dari konstitusi negara sebagai hak setiap manusia (Sri Ayu Astuti, 2013). Sejatinya, kebebasan pers yang didapat atas perlindungan hukum dalam ketentuan Pasal 4 Ayat (1) dalam UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers adalah sebuah penghargaan terhadap profesi dan menunjuk pada makna kata hak asasi yang berarti di dalamnya ada juga hak asasi orang lain sebagai pengakuan yang harus dihormati. Lebih tegasnya ada arah limitasi dalam bentuk tanggung jawab moral melalui “selfcensorship”, hingga pertanggung jawaban setiap orang yang melanggar ketentuan hukum atas perbuatan hukum yang dilakukannya, harus tetap dilakukan penegakan hukum dalam ranah hukum yang merupakan hak bagi subyek hukum dan diperoleh setiap orang yang hidup dalam negara hukum sebagai pemberlakuan asas hukum equality before the law.

Pers dalam negara demokrasiBerdasarkan ketentuan Pasal 33 UU Nomor 40

Tahun 1999 tentang Pers, fungsi pers ialah sebagai

media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol

sosial. Pasal 6 UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers menegaskan bahwa pers nasional melaksanakan 4 peran, yaitu memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui, menegakkkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia, dan menghormati kebhinekaan, mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar,

Page 11: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum, serta memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

Dalam dunia politik, media kerap disebut sebagai pilar keempat demokrasi selain eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Brian McNair (2003) mencatat 5 peran ideal media dalam mewujudkan kehidupan

demokratis. Pertama, menginformasikan apa yang

sedang terjadi. Kedua, mengedukasi masyarakat ihwal

fakta yang ditemukan di lapangan. Ketiga, menjadi wadah d i skursus yang kemud ian dapa t mempengaruhi opini publik. Pada peran ini, media memiliki kemampuan yang besar dari yang bisa dilakukan seorang politikus dalam membentuk

wacana publik. Keempat, sebagai pemantau pemerintah (watch dog). Dalam konteks ini, alih-alih menyanjung saja, media juga memiliki peran untuk

mengkritik pemerintah. Kelima, mengadvokasi beberapa pandangan politik. Artinya, media sebagai kanal yang digunakan beberapa partai politik untuk menyampaikan sudut pandangnya. Peran advokasi kemudian berpotensi untuk berkembang menjadi persuasif. Terlepas dari keadaan ideal tersebut, liputan-liputan politik di media cenderung bias, subyektif dan partisan, alih-alih obyektif atau tidak berpihak. Bias muncul karena realitas sebenarnya ditampilkan menjadi realitas media yang telah dikonstruksi oleh jurnalis saat membuat berita. Media tidak lagi merepresentasikan peristiwa secara utuh, tapi melalui beberapa sudut pandang yang dianggap menarik.

Selanjutnya sebagaimana diulas oleh Bagir Manan (2013), ditinjau dari perspektif ajaran Montesquieu, pernyataan bahwa pers sebagai kekuatan keempat negara demokrasi, tidak hanya menjadikan betapa substantif kekuasaan (kekuatan) pers dalam segala segi kehidupan, termasuk perikehidupan politik atau sistem kekuasaan. Pernyataan tersebut juga mengandung makna sebagai salah satu cabang kekuasaan, pers juga harus terpisah dan independen dari kekuasaan lain. Hal tersebut menurut Bagir Manan (2013) didasari argumen bahwa walaupun pers tidak menjalankan kekuasaan publik kenegaraan, tetapi menjalankan fungsi untuk kepentingan publik seperti menyampaikan dan menyebarkan informasi, membangun saling pengertian dan harmonisasi publik dan lain-lain. Demikian pula ditinjau dari konsepsi negara modern.

Negara modern tidak sekedar menjalankan dan menjamin kekuasaan. Tugas utama negara—menurut paham modern—justru bekerja untuk kepentingan publik. Makna kepentingan publik tidak lagi sekedar ketertiban dan keamanan. Negara berkewajiban mewujudkan keadilan, kesejahteraan, kemakmuran, kemajuan untuk segenap anggota masyarakat. Menurut Bagir Manan, dalam konsepsi ini, negara sekaligus sebagai pranata publik atau pranata sosial, di samping sebagai pranata kekuasaan. Menurut

Bagir Manan (2013) di sinilah titik temu pertama antara pers dan negara bersama-sama memikul tanggung jawab terhadap peri kehidupan publik. Dalam konteks Indonesia, titik temu ini adalah tanggung jawab mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.

Pers di kalangan ahli ilmu politik dimunculkan sebagai infrastruktur politik yang disandingkan dengan suprastruktur politik (state institutions). Menurut Bagir Manan (2013), dalam kaitan dengan penyelenggaraan negara, ada beberapa fungsi politik pers (sebagai infrastruktur politik) yaitu pers melakukan kontrol dan kritik, mengelola opini publik dan melakukan fungsi checks and balances. Pengawasan dan kritik merupakan keharusan dalam tatanan demokrasi sebagai wujud akuntabilitas publik. Tidak ada demokrasi tanpa akuntabilitas dan tidak ada akuntabilitas tanpa pengawasan dan kritik.

Pers sebagai wahana pendidikan politikMenjelaskan peran media (massa) dalam

konteks transformasi politik adalah mempengaruhi perilaku politik masyarakat. Rezim politik yang otoriter menuju reformasi merupakan pintu masuk bagi perubahan orientasi politik yang memberikan peran strategis bagi media. Meski begitu, proses reformasi yang mengedepankan demokratisasi di segala bidang termasuk media, tidak jarang melahirkan fragmentasi dan konflik politik di kalangan elite yang berafilisasi pada perilaku yang sama di masyarakat. Dalam konteks pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2017, memberikan arti penting bagi merefleksikan peran media dalam transformasi demokratisasi yang dalam hal ini diidentifikasi melalui pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah. Dalam kaitan tersebut, terdapat 3(tiga) peran media yang dapat dijelaskan.

Pertama, peran media sebagai konstruksi realitas peristiwa politik. Politik memiliki kontribusi dalam mewamai dinamika politik suksesi yang akan berlangung di Kota Salatiga. Media diharapkan dapat melakukan konstruksi terhadap realitas atau peristiwa politik yang melibatkan warga (publik) secara langsung untuk dipublikasikan. Proses suksesi menjadi perhatian media sehingga dikenal adanya istilah konstruksi dan agenda setting media. Dalam konteks peristiwa inilah sesungguhnya berita yang diliput atau disajikan media memiliki realitasnya sendiri. Sehingga hal krusial yang menjadi fokusnya dalam suksesi dan peran media adalah refleksi bagi berlangsung pendidikan politik yang terjadi. Dan media pun akan dapat secara langsung maupun tidak mempengaruhi perilaku politik masyarakat. Kehadiran media dalam membentuk kesadaran dan perilaku politik masyarakat menunjukan perubahan khususnya bagi memahami partisipasi (keikutsertaan) masyarakat dalam menyukseskan suksesi politik. Pilihan warga menjadi penting bukan karena mendukung salah seorang calon, melainkan pilihannya yang dipengaruhi media.

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 11

Page 12: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Kedua, peran media sebagai transformasi partisipasi terhadap dukungan. Diakui bahwa peran media merupakan bagian dari transformasi politik dalam menggerakan (menciptakan partisipasi) menuju arah pilihan. Pemberitaan calon kepala daerah diakui juga merupakan bagian dari dukungan media, yang secara tidak langsung diakui oleh masyarakat adalah bagian dari upaya (strategi) tim kampanye salah satu kandidat calon kepala daerah. Berdasarkan pada realita ini memperlihatkan bahwa hubungan media dengan demokrasi menjadi niscaya manakala kesadaran politik untuk memilih salah satu calon menjadi titik tolak perubahan prilaku politik. Sehingga kehadiran media dan perannya sebagai elemen

demokrasi dapat dimaknai bahwa pers (media) kelak

akan membangun kesadaran politik masyarakat. Kontribusi media cukup signifikan terhadap konstruk kesadaran, pemahaman dan perilaku politik masyarakat, termasuk kehadiran sejumlah media yang turut mempengaruhi perilaku masyarakat dalam berbagai aspeknya.

Ketiga, peran media dapat membangun citra politik kandidat (membangun imej). Lebih lanjut secara langsung juga diakui pada sisi lainnya bahwa peran media dapat membangun citra politik yang menjadi salah satu modal dasar sang kandidat maju dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah tersebut. Dalam konteks pelaksanaan pemilihan kepala daerah tidak dapat dipungkiri bahwa proses pencitraan dibangun melalui intensitas komunikasi politik dilakukan tidak lepas dari peran media.Secara berkesinambungan hingga berhasil meraup suara konstituen untuk

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201612

menjatuhkan pilihannya terhadap seorang kandidat diakui diperankan oleh media. Dalam konteks melihat posisi media sebagai saluran komunikasi politik tidak terlepas dari upaya membangun pencitraan. Dalam prosesnya, tidak terlepas dari bagaimana cara meningkatkan nilai jual dan investasi politik sang kandidat dan nalar politik masyarakat. Artinya, setiap figur harus mempersiapkan diri melalui sosialisasi secara dini untuk lebih dikenal publik yang dalam hal ini membutuhkan peran pers.

Berkaitan dengan peran pers sebagai wahana pendidikan politik masyarakat, setidaknya terdapat 2

hal yang dapat disimpulkan, pertama, media memberikan peran penting dalam menyukseskan pesta demokrasi. Rekonstruksi pemberitaan--meski tidak dapat dinilai oleh masyarakat sebagai berpihak atau tidaknya media terhadap salah satu kandidat--tetap berkontribusi positif bagi pendidikan politik warga. Berdasarkan kontribusi itulah memunculkan sikap kritis warga terhadap semua kandidat dalam

proses demokrasi tersebut. Kedua, masyarakat sesungguhnya menyadari arti penting media bagi pendesiminasian nilai-nilai demokrasi, tetapi sikap independensi media menjadi lebih penting. Sehingga, demokrasi dan media menjadi wahana yang efektif bagi pelaksanaan pendidikan politik warga.(SS)

*) Penulis adalah PNS pada Bagian

Organisasi Setda Kota Salatiga dan Dosen Tidak

Tetap pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Komunikasi (Fiskom) UKSW.

Page 13: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 13

Opini

omisi Pemilihan Umum Kota Salatiga

Kmembuat keputusan nomor : 15 /KpIs/KPU-SLH12.329537 /2016

tentang penetapan hari dan tanggal pemungutan suara pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga tahun 2017.

Menimbang: a.bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (41 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, dalam penyelenggaraan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga Tahun 2O17, Komisi Pemilihan Umum Kota Salatiga menetapkan hari dan tanggal Pemungutan Suara; b.bahwa berdasar ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Salatiga.

Mengingat: 1.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 195O tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat; 2.Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 2 Tahun 2011; 3.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2O11 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; 4.Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum; 5.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2O14 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015; 6.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi UndangUndang sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2015; 7.Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang; 8.Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Nomor 01 Tahun 2010; 9.Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,

Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten / Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 20O8; 10.Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Pemungutan dan Penghitungan S u a r a P e m i l i h a n G u b e r n u r d a n W a k i l Gubernur,Bupati dan Wakil Bupati, dan/ atau Walikota dan Wakil Walikota; 11.Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 17 Tahun 2015 tentang Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Memperhatikan : Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA Salinan sesuai dengan aslinya KOMISI PEMILITIAN UMUM Hukum Independen pemilihan Aceh dan Komisi pemiJihan U m u m / K o m i s i I n d e p e n d e n p e m i l i h a n Kabupaten/Kota; 12.Peraturan Komisi pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan, program dan Jadwal Penyelenggaraan pemitihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

Memperhatikan: Keputusan Rapat Pleno Komisi pemilihan Umum Kota Salatiga Nomor 33/BA/IV/2O15 Tanggal 27 April 2016 tentang Penetapan Hari dan Tanggal pemungutan Suara Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Salatiga Tahun 2017.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SAILATIGA TENTANG PENETAPAN HARI DAN TANGGAL PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA SALATIGA TAHUN 2O17

Kesatu: Penetapan Hari dan Tanggal Pemungutan Suara pemilihan Walikota dan Wakil

Walikota Salatiga Tahun 2O17. Kedua: Hari dan Tanggal Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud diktum KESATU, dilaksanakan pada hari Rabu,

tanggal 15 Februari 2017. Ketiga: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan seperlunya.

Ditetapkan di Salatiga Pada tanggal 29 April 2O16 KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA ditandatangani Ketua KPU Salatiga (PUTNAWATI

KISTYANTO).(wj/ss)

Sumber : http://kpu-salatiga.go.id/

Hari dan Tanggal Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pemilukada Salatiga 2017Pemungutan Suara Pemilukada Salatiga 2017

Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pemilukada Salatiga 2017

Page 14: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201614

Laporan Utama

ejak menduduki jabatan sebagai

SGubernur Jawa Tengah, nama Ganjar Pranowo menjadi lebih dikenal oleh

publik. Gaya memimpin yang tegas dan cerdas membuatnya dikagumi oleh banyak orang khususnya masyarakat Jawa Tengah. Perjalanan hidup beliau sangat menginspirasi dan menjadi sosok panutan yang mampu memberi contoh yang baik.

Sikapnya yang santun namun jenaka membuat beliau mudah dicintai oleh rakyat. Selain itu, kehidupannya yang juga dihiasi oleh kisaan menjadi pesona tersendiri dan cinta romantis dengan istri membuat beliau juga menjadi tokoh yang diidolakan o l e h i b u - i b u .

Ganjar Pranowo yang menjadi Gubernur Jawa Tengah dilalui dengan menempuh jalan panjang berliku yang tentu tidak mudah. Para pemipin hebat umumnya dibentuk oleh kemampuan mereka melewati segala rintangan dan ujian hidup yang

membantu membentuk menjadi sosok-sosok luar biasa. Beliau lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada 28 Oktober 1968. Ayahnya bernama Pamuji dan i b u n y a b e r n a m a S r i S u p a r m i .

Ia memiliki lima saudara kandung. Ganjar merupakan anak yang cerdas. Ia tumbuh dalam keluarga yang mendukungnya untuk mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Riwayat pendidikannya dimulai dari pendidikan dasar yang ditempuh di SD 1 Kutoarjo dan lulus di tahun 1981 dan melanjutkan pendidikan ke SMP 1 Kutoarjo.

Saat menginjak masa remaja, Ganjar memilih untuk melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMA BOPKRI Yogyakarta. Kemudian pendidikan tinggi ditempuh di salah satu universitas ternama yaitu Universitas Gadjah Mada dengan mengambil konsentrasi pada bidang hukum.

Jiwa kepemimpinan Ganjar telah terasa sejak berada di bangku kuliah dengan aktif dalam

ROAD SHOWROAD SHOWROAD SHOWGubernur Jawa Tengah di SalatigaGubernur Jawa Tengah di SalatigaGubernur Jawa Tengah di Salatiga

Kebijakan Pemerintah Daerah Kota Salatiga

tentang moratorium

atau penghentian sementara

pemberian izin toko modern harus dilaksanakan.

Apalagi adanya beberapa toko modern

yang terlalu dekat dengan pasar tradisional,

ke depan izin perpanjangan tidak bisa diberikan

karena menyalahi Perda.

Syarat pendirian toko modern harus berjarak

minimal 500 meter dengan pasar tradisional,

jika ini tidak terpenuhi

maka toko modern tersebut harus

menyiapkan diri untuk pindah lokasi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajar siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga.Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajar siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga.Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajar siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga.

Foto: Andy

Page 15: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 15

yang baik. "Kejujuran adalah sangat penting dan harus ditanamkan sejak dini," tandas Ganjar. Beliau juga mengatakan bahwa akan menepati janjinya untuk membangun dua gedung di SD Muhamadiyah Plus Salatiga tersebut.

Hal itu dikarenakan dalam kesempatan tersebut salah satu siswa bernama Wildan yang dikenal sebagai Dai Cilik menagih janji Gubernur untuk membangun gedung SD Muhammadiyah Plus. "Gubernur harus menepati janjinya membangunkan dua gedung di SD Muhamadiyah Plus Salatiga sesuai janjinya saat saya masuk Pildacil (dai cilik) dulu," ujar Wildan disambut tepuk tangan siswa lainnya,

Selain itu, Gubernur berkenan memberikan pengarahan kepada SKPD Pemkot Salatiga di Gedung KORPRI di Jl. Kridanggo No.1. Road Show Gubernur di Salatiga juga mendatangi beberapa tempat antara lain seperti Mapolres Salatiga, dengan agenda selaturahmi dengan jajaran Polres dan dilanjutkan ke Markas Kodim 0714/Salatiga. Bapak Gubernur juga mendatangi Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadlin, serta Pondok Pesantren raden Paku Ainul

Yaqien.(ss/ss)

organisasi-organisasi kampus. Ganjar aktif dalam kegiatan di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Mapagama (Mahasiswa Pecinta Alam Gadjah Mada).

Sejak terpilih menjadi gubernur banyak gebrakan yang membuatnya diancungi jempol. Salah satu yang membuat heboh ketika inspeksi mendadaknya ke jembatan timbang di subang yang kemudian menjadi pemberitaan. Ganjar yang kala itu memergoki anak buahnya melakukan pungutan liar sehingga membuat ia kemudian naik pitam.

Selain itu ia juga dikenal sebagai gubernur twitter sebab ia menggunakan twitter sebagai sarana atau media komunikasi dalam dalam menampung aspirasi, keluhan dari rakyatnya terkait dengan pembangunan.

Saat berkunjung di Salatiga, dalam agenda Roadshow Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga mendapat sambutan yang sangat antusias, Agenda pertama Bapak Gubernur berkenan mengajar di SD Muhammadiyah Plus Salatiga. Pada kesempatan tersebut, beliau mengajar dan menanamkan kejujuran terhadap anak-anak sejak dini agar menjadi generasi

Siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga sangat bersemangat saat Bapak Gubernur memberi pertanyaan-pertanyaan.Siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga sangat bersemangat saat Bapak Gubernur memberi pertanyaan-pertanyaan.Siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga sangat bersemangat saat Bapak Gubernur memberi pertanyaan-pertanyaan.

Page 16: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201616

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

alam setiap pelaksanaan pemilu, baik

Dpemilu legislatif, pemilihan presiden maupun pemilihan kepala daerah,

selalu ada aturan yang menjadi rambu-rambu. Rambu-rambu itu sebagai hukum pemilu, yakni seperangkat aturan-aturan yang menjadi landasan untuk menjamin pelaksanaan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Dalam hukum pemilu ada rambu-rambu pelanggaran pemilu yang memang tidak boleh dilakukan. Bagi pelaku pelanggaran akan dikenai sanksi. Tujuannya agar pemilu bisa terlaksana sesuai dengan asas pemilu. Dalam setiap pemilu selalu saja ada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran, baik disengaja ataupun tidak. Mereka adalah orang-orang yang ingin memanfaatkan momentum pemilu untuk kepentingan tertentu.

Meski sanksi bagi pelaku pelanggaran sudah disiapkan, aparatur penegak hukum juga ada, sanksi sosial juga ada, tapi tetap saja potensi terjadinya pelanggaran selalu ada. Untuk menemukan pelanggaran itu tidak cukup diserahkan ke lembaga pengawas pemilu saja.

Karena jumlah jajaran panitia pengawas juga sangat terbatas. Dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga saat ini, jumlah anggota Panitia Pengawas Pemilihan Kota Salatiga hanya tiga orang, Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan tiga orang dan Pengawas Pemilihan Lapangan sebanyak 23 orang,

serta nantinya akan ada 386 orang Pengawas TPS. Jumlah ini tentu terbilang sedikit jika dibandingkan dengan luasan wilayah Kota Salatiga. Karena personil terbatas maka tidak bisa menjangkau untuk menemukan

pelanggaran yang terjadi.Atas dasar itulah partisipasi masyarakat dalam

ikut mengawasi pemilu sangat diharapkan. Masyarakat adalah “mata dan telinga” pengawasan pemilu di lapangan. Merekalah yang selalu dekat dengan realitas di lapangan. Merekalah yang mengetahui dengan cepat jika terjadi pelanggaran.

Siapa dapat melaporkan pelanggaran pemilu?, Laporan dugaan pelanggaran pilkada bisa dilakukan oleh siapa saja, seperti: 1) Warga Negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, 2) pemantau pemilu, 3) peserta pemilu.

Dimana dugaan pelanggaran dilaporkan?, Laporan dugaan pelanggaran pemilu pada setiap tahapan penyelenggaraan dapat disampaikan kepada: Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Panwas Kabupatan/Kota, Panwas Kecamatan, Pengawas Pemilihan Lapangan dan Pengawas TPS.

Apa isi laporannya?, Laporan pelanggaran pelaksanaan Pemilihan yang disampaikan pengawas pemilu berisi beberapa hal, yaitu: nama dan alamat/kontak person pelapor, waktu dan tempat kejadian perkara, nama dan alamat/kontak pelanggaran, nama dan alamat/kontak para saksi, uraian kejadian dugaan pelanggaran, serta bukti-bukti pendukung.

Syarat formil dan materiil, apa itu?, Sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pengawasan Pemilihan Umum menyatakan bahwa laporan pelanggaran harus mempertimbangkan syarat formil dan materiil. Syarat formil terdiri dari: pihak

Page 17: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 17

yang berhak melaporkan, waktu pelaporan tidak melebihi ketentuan batas waktu, dan keabsahan laporan dugaan pelanggaran yang meliputi kesesuaian tanda tangan dalam formulir laporan dugaan pelanggaran dengan kartu identitas, serta tanggal dan waktu pelaporan.

Adapun syarat materiil meliputi: identitas pelapor, nama dan alamat terlapor, peristiwa dan uraian kejadian, waktu dan tempat peristiwa terjadi, saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut dan barang bukti yang mungkin diperoleh atau diketahui.

Kapan laporan disampaikan?, Laporan dapat disampaikan ke Panwas terdekat sesuai dengan tingkatannya, paling lama 7 (tujuh) hari sejak diketahui atau ditemukan pelanggaran.

Bagaimana panwas menerima laporan?, Saat menerima laporan pelanggaran, Panwas melakukan beberapa hal yang mesti diketahui pelapor, yaitu: Panwas menerima laporan secara lisan dan/atau tertulis, Panwas menuangkan laporan pelanggaran pemilu yang disampaikan oleh pelapor ke dalam formulir penerimaan laporan. Laporan yang telah dituangkan dalam formulir laporan ditandatangani oleh pelapor dan pihak Panwas, kemudian Panwas memberikan tanda terima laporan kepada pihak pelapor.

Setelah laporan disampaikan, apa tindakan Panwas?, Setelah menerima laporan pelanggaran, Panwas melakukan penanganan laporan melalui proses sebagai berikut: 1. Panwas melakukan kajian setiap laporan. Kajian itu akan menghasilkan keputusan apakah laporan diterima atau tidak. Untuk menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti itu ada waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah laporan diterima; 2. Jika Panwas perlu meminta keterangan tambahan dari pelapor untuk melengkapi laporan, keputusan sebagaimana di atas dilakukan paling lama 5 (lima) hari setelah laporan diterima; 3. Panwas dapat mengundang pihak pelapor dan terlapor maupun pihak terkait lainnya untuk memberikan klarifikasi atas laporan yang diterima; 4. Hasil kajian terhadap laporan dikategorikan sebagai pelanggaran pilkada atau bukan pelanggaran pilkada. Pelanggaran Pilkada dapat berupa dugaan pelanggaran administrasi atau dugaan pelanggaran pidana pilkada. Sedangkan bukan pelanggaran pilkada dapat berupa sengketa pilkada; 5. Rapat pleno Panwas akan memutuskan apakah hasil kajian ditetapkan sebagai pelanggaran Pilkada ataukah tidak, dan bila pelanggaran maka juga diputuskan ke lembaga mana pelanggaran tersebut diteruskan untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut. Sedangkan bila diputuskan sebagai sengketa Pilkada (kecuali sengketa hasil) akan diselesaikan oleh Panwas sesuai tingkatan.

Bagaimana tindak lanjut laporan oleh Panwas?, Sesuai dengan manat undang-undang, lembaga Panwas bukanlah lembaga yang diberi amanat langsung melakukan penindakan. Panwas bukan lembaga eksekutor yang dapat melakukan eksekusi

secara sendiri terhadap pelanggaran yang terjadi. Panwas hanyalah pintu masuk penanganan terhadap pelanggaran pemilu. Setelah melakukan kajian dan rapat pleno penetapan status laporan, maka Panwas mengeluarkan rekomendasi sesuai dengan jenis pelanggarannya.

Jika pelanggaran administrasi maka akan diteruskan ke KPU Kabupaten/Kota atau PPK, sesuai tingkatannya. Jika jenis pelanggarannya berupa pidana pemilu maka Panwas akan membahasnya bersama dengan Sentra Gakumdu (kejaksaan dan kepolisian). Jika jenis pelanggaran etik penyelenggara pemilu maka bisa dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Jika pelanggarannya dilakukan oleh aparatur sipil Negara (ASN) maka bisa juga Panwas merekomendasikan ke Komisi Aparatur Sipil Negara.

Bagaimana dengan sengketa pemilu?, Dalam pemilu ada dua jenis sengketa, yaity: 1) sengketa antar peserta pemilihan, dan 2) sengketa antar peserta pemilihan dengan KPU Kabupaten/Kota.

Contohnya, dalam Pilkada Serentak 2015 lalu, Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Pemalang pernah menangani sengketa yang diajukan salah satu bakal calon kepala daerah setempat. Bakal calon ini tidak terima atas keputusan KPUD Pemalang yang tidak meloloskan pendaftaran sebagai calon. Sidang Panwas Kabupaten Pemalang memutuskan keputusan KPUD Pemalang keliru sehingga bakal calon yang tidak lolos tadi akhirnya bisa menjadi salah satu calon kepala daerah.

Uraian rangkaian penanganan pelanggaran tersebut di atas berdasarkan sumber peraturan dan bisa saja uraian tersebut berubah menyesuaikan perubahan peraturan kepemiluan di Indonesia yang sangat cepat.

Upaya Panwas Kota SalatigaUndang-Undang Nomor 15 Tahun 2011

Tentang Penyelenggara Pemilu juga memberi ruang kepada Bawaslu untuk melibatkan masyarakat dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan berupa pencegahan dan penindakan sebagai wujud dari pengawasan partisipatif. Bawaslu pada Pemilu Tahun 2014 telah mendorong kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu melalui Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu (GSRPP) secara nasional.

Masyarakat sebagai pemilih juga harus berpartisipasi ikut mengawasi pemilu agar jujur, adil dan bersih. Pemilu yang baik mensyaratkan masyarakat memilih berdasarkan pertimbangan visi, misi dan program calon, bukan pertimbangan siapa yang memberikan uang. Pembangunan mental pemilih juga sangat penting.

Memperbaiki kualitas pemilu tidak bisa hanya diserahkan pada satu pihak saja. Mendorong pemilu bersih butuh komitmen dari berbagai pihak sesuai

dengan peranan masing-masing.(ag/ss)

Page 18: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201618

Laporan Utama

Slamet, Slamet, Tidak Mau Anaknya Masuk Kelas "Mbilung”Tidak Mau Anaknya Masuk Kelas "Mbilung”

Slamet, Tidak Mau Anaknya Masuk Kelas "Mbilung”

etika memilih sekolah, anda pasti

Kmenginginkan sekolah yang berkualitas untuk anak kita. Karena sekolah yang

berkualitas akan mempengaruhi pendidikan yang akan diterima oleh anak kita nanti. Ciri-ciri sekolah berkualitas itu tidak dilihat dari bangunan sekolah yang megah, fasilitas pembelajaran yang lengkap, serta label internasional yang disandang sekolah tersebut. Karena itu tidak menjamin bahwa sekolah itu benar-benar berkualitas dan cocok dengan pola belajar anak.

Disini, dalam memilih sekolah semua orang tua pasti menginginkan anaknya masuk di sekolah favorit, harapannya adalah kemampuan anak mampu lebih berkembang. Lingkungan sekolah favorit dinilai masih menjanjikan untuk meningkatkan kemampuan akademik anak. Karena hal tersebut tidak sedikit orang tua yang meminta anaknya untuk masuk di sekolah favorit.

Namun di sisi lain terkadang orang tua tidak melihat kemampuan anaknya, orang tua beranggapan mampu atau tidak ketika sudah masuk sekolah favorit, anak akan mengikuti teman-teman lainnya. Padahal itu perlu diwaspadai oleh orang tua sendiri, jangan sampai anak menjadi minder karena tidak mampu mengimbangi teman lainnya yang lebih di bidang akademik.

Yang terkadang tidak terpikirkan adalah

kecerdasn anak itu berbeda-beda, ada yang cerdas akademik, ada yang cerdar motorik, ada yang cerdas humornya, ada yang cerdas seni, cerdas yang lainnya. Orang tua menganggap cerdas itu hanya unggul di nilai pelajaran yang diajarkan sekolah, padahal sekolah hanya memiliki sedikit parameter penilaian kecakapan dan kecerdasan anak.

Berikut wawancara dengan salah seorang wali siswa yang memiliki tiga anak dan tidak pernah memaksa anaknya untuk bersekolah di sekolah yang dinilai favorit. Yang bersangkutan adalah Slamet staf di bagian Umum Pemkot Salatiga.

“Prinsip saya dalam mendidik anak adalah tidak pernah membebani mereka untuk menempuh pendidikan di sekolah yang bukan berdasarkan kemampuannnya. Misalnya saya memaksa sekolah di sekolah yang ketentuan nilainya tidak memenuhi. Ketiga anak saya, semua saya berikan arahan agar belajar yang rajin, namun jika mereka tidak belasjar maksimal sedangkan pada waktu ujian nilainya rendah, ya saya sekolahkan sesuai dengan syarat nilainya sampai,” terang Slamet.

“Saya memiliki 4 anak, yang dua orang sudah lulus pendidikan setingkat SMA Wisnu dan Radit dan yang nomer 3 Ninda masih duduk di bangku SMP, sedangkan seorang lagi masih balita. Ketiga anak saya yang sekolah tidak pernah saya paksa untuk meraih

Page 19: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 19

sekolah yang favorit. Mereka saya sarankan untuk belajar yang sungguh-sungguh hasil ujian yang menentukan mereka akan masuk sekolah mana yang bisa dimasuki,” tambah Slamet.

“Pernah saya ditanya orang, kenapa kerja dekat dengan para pejabat tidak nitip anak untuk bisa masuk sekolah favorit, kan bisa? Saya jawab, saya tidak mau merepotkan orang. Saya juga tidak mau anak saya belajar yang mereka tidak mampu mengikuti. Kalau itu saya lakukan kasihan anak, karena pelajaran tidak bisa mengimbangi rekannya. Yang malu tentunya anak saya, oleh karenanya ketiga anak saya hanya saya suruh belajar tidak menuntut yang lebih,” jelasnya.

“Sekarang anak saya yang pertama sudah bekerja di SPBU di Salatiga, sedang yang kedua juga bekerja di PT Unza Vitalis. Usai lulus SMA swasta yang nomer satu tidak mau kuliah dan minta menganggur selama satu tahun. Setelah itu bekerja di Pizza di Semarang, setelah itu masuk SPBU dan berkeluarga.

Sedang yang ke dua juga hampir sama, lulus dari SMKN 3 Salatiga juga minta menganggur satu tahun. Keduanya tidak pernah merepotkan minta ini dan itu ketika belum bekerja, ketika mereka sadar bahwa tidak bekerja tidak bisa beli yang mereka mau mereka akan bersemangat mencari kerja,” ungkapnya.

“Sedang anak saya yang ke tiga Ninda ingin sekolah di SMP N 9 atau SMP N 4 seperti kakaknya yang kedua. Ketika menjelang ujian saya ingatkan untuk belajar serius, kalau ingin masuk sekolah seperti kakaknya.

Namun kelihatannya memang kemampuannya beda sehingga nilainya tidak mencukupi masih di SMP seperti keinginannya, dan sekarang ketika sekolah di SMPN 7 malah terlihat enjoy. Kemudian saya ingatkan kembali ketika tidak belajar serius maka sekolah yang didapati yang tidak sesuai dengan keinginan, begitu juga nanti ketika masuk SMA, jika belajar menjelang ujian tidak serius tentu akan bernasib sama,"

ceritanya.(lf/ss)

Page 20: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201620

Laporan Utama

Mensejahterakan RakyatMensejahterakan Rakyatdengan Memperhatikan dengan Memperhatikan PendidikanPendidikan

Mensejahterakan Rakyatdengan Memperhatikan Pendidikan

embangun masyarakat menuju

Mkesejahteraan adalah sebuah impian bersama. Semua itu dibutuhkan peran

yang serius oleh semua unsur baik pemerintah maupun masyarakat untuk mewujudkannya.

Membangun kesejahteraan rakyat memang tidak mudah. Sebab semua kembali kepada individu masing-masing. Namun semua itu tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk memberikan ruang kepada masyarakat melalui lapangan pekerjaan dan kebijakan-kebijakan yang pro rakyat. Tidak hanya dengan membuka lapangan pekerjaan itu saja namun melalui perhatian peran pendidikan formal serta non formal.

Menurut Ketua Komisi C DPRD Salatiga H. Kemat, S.Sos saat ini tingkat kesejahteraan

masyarakat Salatiga masih relatif rendah, salah satu buktinya adalah kurangnya pemberdayaan pendidikan yang diartikan sebagai proses belajar mengajar yang dilakukan secara terencana untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri masyarakat sehingga mampu melakukan transformasi sosial.

“Masyarakat kita memiliki sumberdaya yang sangat terbatas, salah satu penyebab hal tersebut adalah rendahnya tingkat pendidikan kita. Pendidikan merupakan sektor yang paling strategis dalam pembangunan masyarakat, oleh karena itu aspek yang sangat penting dan perlu diperhatikan dalam memberdayakan masyarakat menuju pembangunan adalah pendidikan. Pendidikan tidak hanya mempunyai bekal pengetahuan tetapi juga memiliki

H. Kemat S.Sos.

H. Kemat, S.Sos bersama Ketua DPRD berkunjung ke SMA 3 Salatiga.H. Kemat, S.Sos bersama Ketua DPRD berkunjung ke SMA 3 Salatiga.H. Kemat, S.Sos bersama Ketua DPRD berkunjung ke SMA 3 Salatiga.

Page 21: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 21

kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembangunan masyarakat” kata H. Kemat S.Sos.

Diharapkan kedepan pendidikan dapat menjadi salah satu sarana mensejahterakan rakyat, meskipun belum sepenuhnya dinikmati oleh seluruh rakyat kita, karena yang terjadi saat ini masih banyak masyarakat yang tidak dapat menikmati pendidikan gratis yang selama ini didengungkan.

“Upaya apapun yang dilakukan untuk kesejahteraan rakyat tidak akan tercapai jika tidak dimulai dari rakyat kalangan bawah yang merupakan bagian terbesar di masyarakat kita” jelas Politisi PDI Perjuangan tersebut.

Saat ini, kita memasuki era perdagangan bebas. Ketika Negara lain sudah mencapai rata-rata pendidikan hingga perguruan tinggi, kita masih berada di lulusan SMP dan SMA. Sehinga perlu peran pemerintah untuk menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas salah satu upaya pemerintah untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam bidang pendidikan adalah menyediakan guru yang mumpuni.

Para calon guru harus diseleksi termasuk tes psikologi agar yang diterima merupakan guru yang terbaik, sedang mereka yang sudah menjadi guru perlu diberi pelatihan untuk menambah ilmu pengetahuan dan teknik mengajar yang baik, menyediakan sarana dan prasarana kependidikan seperti gedung sekolah yang memadai dan cukup serta segala prasarana yang dipelukan. Selain itu menyediakan lingkungan pendidikan yang kondusif juga tidak kalah pentingnya.

Menurut sosok laki-laki yang humoris ini, masyarakat sendiri juga harus sadar akan pentingnya

pendidikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bagi masyarakat sendiri setidaknya harus mengutamakan pendidikan bagi keluarga. Masalah kesulitan ekonomi tidak menjadikan alasan untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi dan berkualitas.

“Tidak hanya pendidikan formal saja yang harus kita tingkatkan, pendidikan non formal juga tak kalah penting untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini, Pemerintah harus bisa memberikan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat, agar nantinya masyarakat mampu menyumbangkan keahlian yang

dimiliki” pungkas H. Kemat, S.Sos.(pris/ss)

Siswa siswi salah satu SMK di Salatiga sedang melaksanakan Upacara Bendera.Siswa siswi salah satu SMK di Salatiga sedang melaksanakan Upacara Bendera.Siswa siswi salah satu SMK di Salatiga sedang melaksanakan Upacara Bendera.

Page 22: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201622

Laporan Utama

enyediakan sayuran yang lengkap,

Mruangan bersih, tidak bau, area parkir yang memadai, itu seklumit harapan

dari para konsumen untuk mewujudkan pasar tradisional yang ada di Salatiga dapat dikelola dengan baik. Namun hal tersebut tampaknya masih jauh dari harapan ketika konsumen berbelanja ke Pasar Blauran Salatiga. Realitanya di pasar tradisional yang terletak di Jalan Pahlawan tersebut jauh dari harapan. 

Kondisi tersebut diperparah dengan kosongnya los-los Pasar Blauran yang ditinggalkan para pedagang dengan lebih memilih berjualan di luar di lokasi Jalan Pahlawan. Hal tersebut bukannya tanpa sebab, para pedagang mengeluh karena konsumen enggan masuk ke bangunan Pasar Blauran. Hal tersebut karena menurut sebagian konsumen pasarnya kurang representatif untuk melaksanakan aktivitas jual beli.

Kurang tegasnya pemerintah untuk menertibkan para pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Pahlawan tersebut membuat pedagang lain ikut-ikutan berjualan di jalan. Kondisi tersebut selain membuat kurang nyaman dipandang mata juga berakibat Jalan Pahlawan macet.

Hal tersebut menggerakan Komisi B, Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kota Salatiga untuk meninjau kondisi yang ada di Pasar Blauran Salatiga. Bersama lurah Pasar Blauran Komisi B menelusuri Los-Los Pasar Blauran dan melihat secara langsung kondisi Pasar Blauran.

Selaku Ketua Komisi, Budi Santoso berinisiatif akan mengusulkan revitalisasi pasar Blauran di penetapan Tahun Anggaran 2017.

“Untuk bangunan atap nantinya akan di buat lebih tinggi dengan harapan sirkulasi udara akan lebih baik. Jalan masuk pasar akan diperlebar dan rencananya akan membuat akses jalan diujung bangunan los pasar sehingga para konsumen akan lebih leluasa dalam melakukan aktivitas jual beli disana” ungkap politisi Budi Santoso.

Ditambahkan Budi Santoso bahwa lapak-lapak yang saat ini terbuat dari kayu akan dibuat dari keramik, dengan harapan agar lapak para pedagang menjadi seragam ketinggiannya. Dengan begitu para pembeli tidak akan susah memilih dan membeli barang yang ada.

Budi Santoso berharap dengan adanya rencana revitalisasi tersebut segala permasalahan yang ada selama ini dapat teratasi. Karena kedepan persaingan akan semakin ketat dalam dunia usaha. “Apalagi dengan menjamurnya pasar-pasar modern, itu akan mengancam kelansungan pasar tradisional. Jika pasar tradisioanal di kota Salatiga tidak dikelola dengan baik, akan ditinggal pembeli, padahal pasar tradisional adalah simpul ekonomi kerakyatan yang menjadi andalan perekonomian di Kota Salatiga” tutur Budi santoso.

Usai meninjau di Pasar Blauran Segenap rombongan melanjutkan meninjau lokasi pasar loak Taman Sari. Pasar tersebut menjual barang bekas yang

Revitalisasi Pasar Blauran Revitalisasi Pasar Blauran Mendesak untuk DilaksanakanMendesak untuk DilaksanakanRevitalisasi Pasar Blauran Mendesak untuk Dilaksanakan

Page 23: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 23

masih layak pakai, para pedagang mengeluhkan sebagian dagangannya tidak muat disimpan dilos yang mereka punya, hal tersebut mengakibatkan barang dagangannya dibiarkan di luar pasar dan menggunakan area parkir kendaraan para pembeli, hal tersebut selain menggangu kenyamanan para pembeli yang akan memarkirkan kendaraanya juga sangat mengganggu pemandangan.

Bernardus Supriyono, SE Sekretaris Komisi B dari Fraksi PDI Perjuangan menyikapi hal tersebut dengan harapan kedepan los-los untuk menyimpan barang pedagang dibuat seragam dan dibuat dengan material yang sesuai dengan kebutuhan para pedagang.

Beliau mengungkapkan bahwa inisiatif tesebut akan dirapatkan lebih lanjut di tingkat Komisi bersama SKPD terkait yang mana akan kami bahas masalah kebutuhan-kebutuhan.

“Kita akan meminta segera dibuat DED (Detail Engineering Design) dari rencana pembangunan revitalisasi pasar guna menentukan besaran anggaran yang dibutuhkan. Yang pasti Komisi B DPRD Kota Salatiga akan terus memperjuangkan untuk kepentingan masyarakat luas”, pungkas Bernardus

Supriyono, SE.(is/ss)

Page 24: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201624

Laporan Utama

esempa tan un tuk mempero l eh

Kpendidikan yang layak, relevan dan bermutu adalah merupakan hak dari

setiap warga negara sebagaimana yang di tetapkan dalam peraturan perundang-undangan namun bicara pendidikan gratis Niken Lidiastuti selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga berpendapat “ketika kita memberikan gratis kepada Peserta didik kenyataannya membebani APBD” hal tersebut ungkapan Bu Niken sapaan mantan Inspektur Kota Salatiga tersebut, dijelaskan bahwa alokasi APBD di Kota Salatiga tidak semua untuk pendidikan, untuk di Salatiga Alokasi Pendidikan sudah +37% dari APBD, alokasi tersebut telah melebihi dari ketentuan perundang-undangan yang notabene ketentuannya adalah anggaran pedidikan minimal 20% dari total APBD, ditambahnya “apabila menerapkan gratis justru memanjakan masyarakat, artinya masyarakat tidak kita latih untuk berkreat i f i tas baga imana mereka mampu menyekolahkan putra-putrinya karena sesungguhnya tanggung jawab mendidik itu ada pada kedua orantuanya”.

Selanjutnya terkait fasilitas pendidikan di Kota Salatiga, “kalau kita ingin membentuk peserta didik yang berkualitas tentu butuh sarana dan prasarana yang memadai, dan kita tau tidak semua bisa

didukung oleh anggaran pemerintah, entah itu dana alokasi khusus bidang pendidikan maupun APBD, hal tersebut dikarenakan mekanisme untuk merealisir dana alokasi pendidikan tersebut dibatasi dengan ketentuan perundang-undangan, sebagai contoh DAK bidang pendidikan yang baru saja dibahas antara Dinas Pendidikan dengan Badan Anggaran DPRD Kota Salatiga tidak semuanya bisa terealisir secara maksimal karena petunjuk teknisnya harus 40% non fisik dan 60% fisik padahal kebutuhan masing-masing satuan pendidikan tidak sama. Kalau semua dibebankan kepada APBD tentu belum saatnya menurut mantan Inspektur Kota Salatiga tersebut.

Lebih-lebih Menteri Pendidikan yang baru Muhadjir Effendy meberikan wacana full day scholl itu artinya anak-anak akan berada di sekolah seharian, untuk itu tentunya butuh sarana dan prasana yang mamadai agar wacana tersebut dapat terealisir dengan baik, lebih-lebih untuk anak didik Sekolah Dasar yang mana secara fisik dinilai belum mampu untuk belajar secara nonstop berada disekolah. Kalaupun wacana itu harus direalisir konsekuensinya pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai sehingga anak merasa nyaman dan kesehatannya terjaga, sebagaimana contoh di SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) disamping kontribusi biaya dari orang

SEKOLAH GRATIS SEKOLAH GRATIS MEMANJAKAN MASYARAKAT MEMANJAKAN MASYARAKAT SEKOLAH GRATIS MEMANJAKAN MASYARAKAT

Page 25: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 25

tua murid besar, mereka juga menyediakan fasilitas-fasilitas yang layak sehingga peserta didik bertahan sehari penuh, untuk itu partisipasi dari masyarakat juga diperlukan.

Apabila sekolah digratiskan tentu APBD Kota Salatiga akan terbebani, dikarenakan penjabaran APBD itu tidak mudah, Dinas Pendidikan mengedepankan gagasan dan rencana yang dituangkan pada Rencana Anggaran APBD yang benar-benar bisa dikerjakan sehingga diharapkan tidak ada Silpa atau tidak ada sisa kegiatan yang tidak bisa dikerjakan. Dengan kata lain Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga kurang sependapat dengan adanya wacana pendidikan gratis, yang mana sebetulnya tanggungjawab utama pendidikan adalah orang tua wali murid.

Menurut UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disitu dituangkan terkait pendidikan menjadi tanggungjawab pemerintah dan masyarakat. Ada signyal bahwa tidak mungkin pendidikan hanya ditanggung oleh pemerintah, “Okelah kami memang pelayan dibidang pendidikan tetapi pasti ada batasan-batasan tertentu sesuai peraturan perundan-undangan yang berlaku yang mengharuskan kami mentaati rambu-rambu tersebut. Sehingga tidak setiap usulan dapat diterapkan” ujar ibu yang bernuansa religius tersebut.

Niken Lidiastuti juga menjelaskan bahwa Permendikbud RI no 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakuler Pendidikan Dasar dan Menengah, mengacu hal tersebut dikaitkan dengan bakat peserta didik tidak mungkin semua dibiayai oleh dana BOS yang sudah disediakan, pasti ada tambahan-tambahan tertentu yang seharusnya orangtua wali murid ikut berkontribusi jadi menurut pengalaman di Salatiga tidak semua kegiatan ekstrakurikuler dapat terealisir di satuan pendidikan, sebagaimana contoh untuk di Sekolah yang notabene kurang favorit dan dampaknya murid sedikit sehingga droping dana BOS pun sedikit sehingga sekolah tersebut tidak bisa

leluasa dibandikan dengan sekolah yang banyak diminati oleh orang tua wali murid yang menyekolahkan anaknya disitu. “Untuk mengadakan kegiatan ekstrakurikuler juga memerlukan tenaga ahli sesuat minat bakat para siswa, padahal tidak semua guru atau tenaga pengajar menguasai apa yang menjadi minat bakat masing-masing siswa, untuk itu diperlukan tenaga ahli agar minat bakat para siswa dapat tersalurkan dengan baik”.

Tekait mutu kualitas pendidikan di Salatiga, Kepala Disdikpora Salatiga mengakui guru-guru diSalatiga banyak yang berprestasi ditingkat nasional meskipun tidak semua guru, sehingga hal ini membuat orang tua harus mencarikan anaknya bimbingan belajar agar kualitas pendidikan dapat terpenuhi dengan baik, harapannya peran orang tua untuk memperhatikan dan mengutamakan pendidikan bagi anaknya. Terkait sarana prasarana Dinas Pendidikan di tahun 2016 akan membuat Anjungan Informasi yang akan di tempatkan di Kantor Dinas Pendidikan yang diperuntukkan kepada masyarakat dan pelaku pendidikan, dimana anjungan tersebut akan menampilkan data-data pendidikan di Salatiga yang berisi data pokok pendidik, pelayanan guru, tenaga pendidikan secara umum.

Disinggung terkait wacana Salatiga sebagai Kota Literasi sebagaimana telah dicanangkan oleh Walikota Salatiga pada 2 Mei 2016 bertepatan pada Hari Pedidikan Nasional yang lalu, menanggapi terkait hal tesebut Niken Lidiastuti menjelaskan bagaimana merealisir Kota Salatiga untuk menuju kota literasi, idealnya sekolah menyediakan buku pustaka yang menarik minat baca bagi anak. “Bukankah setiap sekolah yang telah diberikan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) seharusnya minimal 5% dari dana tersebut harus dialokasikan untuk membeli buku”. Dalam mengelola perpustakaan di Sekolah tersebut tergantung kepada kepiawaian Kepala Sekolah untuk mewujudkan perpustakaan sekolahnya masing-masing.

Terkait langkah-langkah peningkatan mutu pendidikan, Dinas Pendidikan Kota Salatiga telah m e l a k u k a n b e r b a g a i p e r b a i k a n , m e l a u i pengembangan Capacity Building atau pengembangan mutu guru, guru diharapkan terus belajar meskipun dia sudah menjadi guru, kemudian pemerintah pusat juga telah mengadakan uji kompetensi guru, bagi guru yang nilai ujiannya tinggi mereka akan direkrut untuk menjadi instruktur nasional dan dilatih dahulu diberbagai regional. Selanjutnya guru yang sudah mempunyai serifikat menjadi instruktur nasional akan menjadi narasumber kepada guru-guru di lingkungannya. Untuk perbaikan mutu pendidikan, guru harus memiliki 4 kompetensi diantaranya kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, sosial. Sehingga guru-guru tidak hanya menyalurkan kemampuan intelektual, tetapi juga kecerdasan sosial

dan emosional kepada siswa.(sbn/ss)

Ibu Niken, Kepala Dinas Pendidikan Salatiga.Ibu Niken, Kepala Dinas Pendidikan Salatiga.Ibu Niken, Kepala Dinas Pendidikan Salatiga.

Page 26: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Wacana

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201626

inamika politik di Kota Salatiga

Dmenjelang pemilihan Kepala Daerah pada tanggal 15 Pebruari 2017 belum

menunjukkan kristalisasi calon Walikota dan Wakil Walikota terutama yang digadang-gadang dari PDI Perjuangan sebagai partai yang mendapatkan suara terbanyak di Gedung Manggis. Baru satu pasangan yang sudah jelas tampil yang berasal dari petahana Yuliyanto dan Moh Haris (Yaris Jilid II) melalui kendaraan politik PKS, Demokrat serta dukungan dari Golkar. Mengamati pelaksanaan pesta demokrasi yang tinggal tujuh bulan lagi, tentu partai politik saat ini sudah mempersiapkan sosok putra terbaik untuk meramaikan bursa calon kepala daerah. Meskipun perkembangan terakhir, ada dua calon yang menyatakan mengundurkan diri dari kandidat Walikota Salatiga, yaitu Bambang Wiryawan dari PPP dan Teddy Sulistio, Ketua DPC PDI Perjuangan, tetapi masih kelihatan abu-abu, belum mengerucutnya calon Walikota dan Wakil Walikota. S u d a h r a m a i c a l o n l e w a t j a l u r perorangan/independen yang bermunculan melalui media publikasi, tetapi sampai batas terakhir pendaftaran calon independen, tidak ada peserta yang mengajukan. Ada kecenderungan hanya ingin meramaikan ritual politik lima tahunan di kota yang berpenduduk kurang lebih 195 ribu jiwa. Karena banyak calon setelah terpampang wajahnya dan ungkapan visinya, kemudian tidak lagi muncul untuk melakukan ‘kampanye’ persuasif serta empati ke berbagai komponen masyarakat. Ketika pekerja politik masih melakukan pendekatan ‘silaturahmi politik’ di eksternal partai politik, tiba-tiba hadir nama Miftahudin Afandi mantan pejabat Perhutani yang diusung dari Partai Gerindra. Berbarengan itu, muncul figur mantan Walikota Semarang periode 2010-2015 yang saat ini sudah mulai memperkenalkan diri ke publik. Dari diskusi kecil penulis dengan Teddy Sulistio saat penerbangan ke Jakarta, ada kesimpulan yang dapat diambil bahwa kalau bicara masalah politik amat sangat cepat berubah/dinamis. Dan yang jelas penentu rekomendasi terakhir untuk merndapatkan legalitas pencalonannya berada di tangan DPP PDI Perjuangan. Nama Sumarmo HS, sebetulnya tidak asing lagi untuk masyarakat Jawa Tengah terutama di Kota

Semarang. Karena sosok yang low profil ini di awal kariernya berasal dari lingkungan birokrasi murni yang pernah menduduki jabatan strategi dari mulai lurah, camat, Kepala Bapeda dan terakhir menjadi Sekda Kota Semarang tahun 2006.

KARAKTER PEMILIH Mengamati banyaknya figur yang akan mencalonkan menjadi kepala daerah, tentu berdampak pada naiknya suhu politik di Kota Hati Beriman ini. Situasi demikian, mempermudah pemilih untuk mendapatkan banyak alternatif pilihan dalam upaya menentukan calon kepala daerah terbaik. Manuver yang sekarang dilakukan beberapa partai politik untuk dapat mencalonkan kepala daerah membutuhkan strategi tersendiri, agar tidak salah pilihan dalam permainan di arena demokrasi. Di pihak lain, suara rakyat sebagai pemilih yang akan menentukan keberhasilan seorang calon masih dalam posisi menyimak perkembangan, belum tertarik untuk bereaksi maupun menentukan sikap. Kondisi ini bukan berarti antusiasme mereka terhadap kegiatan pilkada rendah, sebaliknya berdasarkan hasil pilkada tahun 2011 di Kota Salatiga bahwa tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi, hampir lebih dari 80 % (KPU Salatiga, 2011). Pemahami mentalitas pemilih di kota yang memiliki luas lahan hanya 56, 78 km ini, perlu mempelajari secara cermat sifat yang dimiliki. Sekurang-kurangnya ada 4 (empat) karakter yang sangat menonjol dari hasil pengamatan pilkada tahun sebelumnya. Pertama, sifat pemilih intelektual (cerdas), ada kecenderungan mereka lebih melek informasi dan wawasan pengetahuannya lebih masif. Sehingga menjatuhkan pilihan berdasarkan kematangan visi dan misi, janji-janji politik yang rasional serta isu-isu kontemporer. Persoalan yang terkait dengan asal daerah, karismatik personal, warna kulit, wajah dan bentuk tubuh tidak menjadi prioritas. Yang penting bagaimana calon benar-benar dapat memperjuangkan kebenaran, keadilan, kesejahteraan rakyat sesuai dengan hati nurani. Biasanya pemilih yang mempunyai tipologi demikian bertempat di daerah perkotaan, bukan di daerah pinggiran. Kedua, pemilih yang mudah emosional, karakter pemilih ini lebih mengedepankan persoalan

KARAKTER PEMILIH KARAKTER PEMILIH KARAKTER PEMILIH PILKADA SALATIGAPILKADA SALATIGAPILKADA SALATIGA

Oleh: Prasetiyo Ichtiarto*)

Page 27: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 27

emosi semata. Sifatnya sangat prakmatis dan tidak terlalu dipusingkan dengan nilai-nilai yang diperjuangkan calon yang akan dipilih. Yang diharapkan calon bisa memberikan apa yang dibutuhkan secara pragmatis. Seperti uang sogokan (money pol it ics) untuk memil ih, kegiatan pembangunan gedung pertemuan (pos keamanan) warga dibiayai sepenuhnya oleh calon dan kegiatan lain dalam usaha pengembangan infrastruktur yang diperlukan warga. Selain itu juga bentuk tubuh dan wajah serta pencitraan media menjadi pertimbangan sangat penting. Karakteristik pemilih ini akan berdampak pada pencideraian nilai yang ada dalam roh demokrasi, karena nantinya akan menghasilkan seorang pemimpin yang hanya berjuang untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Keberadaan pemilih ini lebih banyak yang tinggal di lingkungan perkampungan dan sedikit perkotaan Ketiga, pemilih yang menitikberatkan pada karakter konservatif. Sifat pemilih ini lebih condong pada kandidat berdasarkan pada aspek-aspek subyektivitas, misalnya kebersamaan dalam budaya, suku, agama, moral, norma dan psikografis. Kalau para calon ini dapat mengelola sifat pemilih ini dengan baik, maka mereka akan mendapatkan basis masa tradisional. Sehingga karakter pemilih ini lebih banyak terjadi di desa-desa dan sedikit berada di perkotaan. Karena ikatan primordialisme yang sangat kuat akan menimbulkan loyalitas pemilih yang tidak dapat dipengaruhi oleh pihak lain. Kalau terjadi penyusupan dari parpol yang tidak dikehendaki, maka mereka akan membalas reaksi berupa gejolak politik yang berkepanjangan Keempat, merupakan gabungan dari ketiga sifat pemilih di atas meliputi intelektual, prakmatis dan konservatif. Karakter pemilih ini memang sangat ambivalen, karena selain mereka mempunyai

kemampuan pengetahuan yang baik dan jaringan interaksi media sosial yang luas, juga masih memiliki sifat mudah emosional serta ikatan primodialisme yang sangat kuat. Jumlah pemilih ini memang tidak begitu banyak, tetapi bagi para calon (tim survai/sukses) harus dapat mengkaji aspirasi mereka terkait dengan kebutuhan yang diminta. Kalau pemilih ini dapat dikelola dengan baik, maka besar kemungkinan akan muncul pemilih yang totalitas bahkan dapat menjadi juru kampanye terhadap program kegiatan yang disampaikan pada masyarakat. Keberadaan mereka tidak hanya di perkotaan, tetapi ada yang tinggal di pinggiran. Meski untuk menentukan calon Walikota dan Wakil Walikota baik yang diusung dari partai politik maupun gabungan parpol sudah mendasarkan pada hasil survai/jejak pendapat, tetapi sebaiknya perlu melakukan pemetaan tipolagi pemilih yang akan menjadi sasaran pengambilan suara. Karakter pemilih ini sangat strategis dalam rangka untuk mengetahui p o s i s i a s a l , j u m l a h p r o s e n t a s e d a n keinginan/kebutuhannya. Mari kita sukseskan pentahapan Pilkada 2017 di Salatiga dalam kerangka melaksanakan pesta demokrasi yang hakiki. Melalui persepsi dan gerak langkah yang sama akan mengurangi tensi politik dalam upaya mewujudkan situasi yang aman dan kondusif. Semua itu dengan harapan, semoga Pilkada tahun ini dapat menghasilkan seorang pemimpin yang dapat berubah Kota Salatiga akan lebih indah, sehat, teduh dan nyaman. Dan yang terpenting bagaimana dapat mensejahterakan masyarakat untuk masa lima

tahun yang akan datang.(ss)

*) Penulis adalah Karyawan KLH

Pemerintah Kota Salatiga

Page 28: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201628

Warta

nggota Komisi VI DPR RI yang

Am e m b i d a n g i P e r d a g a n g a n , Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM

& BUMN, Standarisasi Nasional, Juliari P Batubara mengadakan kegiatan reses di Kota Salatiga pada Senin 07 November 2016.

Bertempat di dua lokasi yakni Kelurahan Kauman Kidul Kec Sidorejo dan Kelurahan Kumpulrejo

Kec Argomulyo, Politisi PDIP ini menyambangi kontituante-nya guna menyerap aspirasi di Daerah Pemilihan beliau yakni Dapil I Jawa Tengah.

Kegiatan reses ini terbilang istimewa karena berkenan hadir dalam kesempatan ini Walikota Semarang Hendar Prihadi, Ketua DPRD Kota Salatiga M.Teddy Sulistio,SE dan segenap anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Salatiga, warga masyarakat serta tokoh-tokoh masyarakat yang ada di kedua kelurahan tersebut.

“Reses ini adalah kesempatan yang baik bagi saya selaku wakil panjenengan di DPR untuk mengetahui apa yang menjadi keluhan panjenengan semua, sebagai bahan kami merumuskan kebijakan dengan Eksekutif terutama terkait kesejahteraan rakyat.” Kata Wakil Bendahara DPP PDI Perjuangan.

Dalam kesempatan ini Pak Ari panggilan akrab Juliari, melakukan dialog langsung dengan warga yang hadir dalam kegiatan reses ini. Beragam masalah dikemukan para warga terutama tentang harga sembako yang terus melambung tinggi, sulitnya memperolah lapangan pekerjaan, sistem outsourcing yang sangat merugikan kaum

pekerja.(wj/ss).

Komisi VI DPR RI Laksanakan Reses di Kauman Kidul Salatiga

abungan aktivis mahasiswa Salatiga

Gmengadakan orasi di Kota Salatiga, gabungan mahasiswa diantaranya dari

HMI, PMII, FPPI, KAMMI, IMM dan GMKI melakukan orasi dengan damai di jalan Jendral Sudirman dengan membawa spanduk menolak terorisme dan radikalisme pada 21 Juli 2016. Aksi mahasiswa tersebut dilatar belakangi gejolak yang terjadi di m a s y a r a k a t d i m a n a s e b a g i a n k e l o m p o k mengatasnamanakan agama tertentu yang mengajak pada permusuhan dan disitregrasi sosial budaya.

Usai berorasi di Jendral Sudirman kemudian gabungan pergerakan mahasiswa Salatiga dengan pengamanan ketat melanjutkan orasi dedepan kantor DPRD Salatiga dan diterima oleh Ketua DPRD Salatiga M. Teddy Sulistio, Komandan Kodim 0714 Salatiga Letkol Budi Rahmawan, Kapolres Salatiga AKBP Yudo Hermanto dan Kepala Kesbangpol Drs. Susanto. Peryataan sikap aktivis mahasiswa Salatiga disampaikan oleh kalim salah satu perwakilan pendemo “menolak paham radikalisme dan terorisme serta mengecam tindakan yang menebarkan teror yang mengancam keutuhan NKRI” ditambahnya lagi “kondisi saat ini telah terjadi proses degradasi identitas

kebangsaan dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara”.

Dukungan juga disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Salatiga M. Teddy Sulistio dalam menanggapi orasi dari gabungan mahasiswa.

“Republik ini butuh kalian generasi yang menyuarakan nilai-nilai kebangsaan yuk kita mengurus kota ini bareng-bareng” ajakan Ketua DPRD.

“Tidak cukup kota ini diuruh hanya oleh pemerintah saja, jika semua terlibat saya kira masalah yang ada didepan mata akan mudah

terselesaikan” tambah Bung Teddy.(sbn/ss)

MENOLAK Terorisme Dan Radikalisme

Juli Ari P Batubara siap menampung aspirasi masyarakat Juli Ari P Batubara siap menampung aspirasi masyarakat Kota SalatigaKota SalatigaJuli Ari P Batubara siap menampung aspirasi masyarakat Kota Salatiga

Aktivis Mahasiswa Salatiga bersama Forkompimda serta Aktivis Mahasiswa Salatiga bersama Forkompimda serta anggota DPRD. anggota DPRD. Aktivis Mahasiswa Salatiga bersama Forkompimda serta anggota DPRD.

Page 29: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 29

Warta

asyarakat Buddha Kota Salatiga

Mmengadakan acara Pindapatta Gema Asalha dengan mengambil tempat di

Klenteng Hok Tek Bio Jl. Sukowati Salatiga pada Minggu 24 Juli 2016.

Pindapatta merupakan tradisi Buddhis yang telah ada sejak zaman kehidupan Buddha Gaotama. D a l a m p e l a k s a n a a n P i n d a p a t t a p a r a bhikku/samanera dengan berjalan kaki dan kepala tertunduk,tanpa kata-kata meminta sambil membawa patta (bowl) untuk menerima dana makanan yang diberikan secara tulus dan iklhas dari para umat. Dana yang terkumpul guna kekuatan sangha dalam melestarikan Dhamma.

Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Kota Salatiga M. Teddy Sulistio, SE, Pj Walikota Salatiga Drs. Agus Rudianto, MM, Wakapolres Salatiga Dyah Muryaning Hapsari, Perwakila dari Kodim 0714 Salatiga, perwakilan dari pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kementrian Agama Prov Jawa Tengah dan masyarakat Buddha Kota Salatiga. “ Momentum ini adalah momentum yang baik bagi kita untuk belajar saling peduli dan berbagi .” kata Bung Teddy dalam sambutannya.

Panitya Gema Asalha, Juliantono mengatakan Pindapatta ini dilaksanakan dalam rangka Gema Asalha dan sekaligus merayakan Hari Jadi Kota Salatiga ke-1266. Para bikku menelusuri Jl. Sukowati menuju Jl. Merbabu untuk menerima dana dari masyarakat Buddha yang telah sedari pagi hari berjajar di sepanjang jalan.Manfaat dari Pindapatta ini bagi para penderma diyakini dapat memberikan kebahagian juga untuk mengikis kemeletan dan

keegoaan diri.(wj/ss)

Pindapatta Gema AsalhaBelajar Saling Peduli Dan Berbagi

enyerahan jamban kepada masyarakat

Pkerjasama Kodim 0714 Salatiga dengan Polres Salatiga, PT Pegadaian dan Bank

Jateng Cabang Salatiga yang dilaksanakan di dukuh Ngemplak Kel. Randuacir Kec Argomulyo Kota Salatiga.

Hadir dalam acara ini Pj Walikota Salatiga drs Agus Rudianto,MM, Komandan Kodim Letkol Inf. Budi Rahmawan, Wakil Kapolres Salatiga, Ketua DPRD M. Teddy Sulistio,SE, Kepala Pegadaian, perwakilan PT Kievit, Direktur Bank Jateng Cabang Salatiga, Direktur

Bank Mandiri Cabang Salatiga, Kepala DKK, dan Lurah, Camat Argomulyo.

Dandim 0714 Salatiga Letkol Inf. Budi Rahmawan dalam sambutannya mengatakan program jambanisasi ini merupakan CSR (Corporate social Respontibility ) dari PT Pegadaian(persero) yang dipercayakan kepada Kodim 0714 untuk menggarapnya. “80 unit jamban ini dikerjakan secara kerja bakti antara personel Kodim dengan masyarakat atas dukungan PT Kievit, Bank Jateng Cabang Salatiga, Bank Mandiri Cabang Salatiga, juga Pemkot Salatiga, Polres Salatiga, serta DPRD Kota Salatiga.” Ungkap Budi.

Ketua DPRD Kota Salatiga dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dandim 0714 yang turut membantu memecahkan masalah jamban yang seharusnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota dan DPRD Kota Salatiga.

“Untuk itu pada APBD Perubahan kita push secara masiv dan terstruktur untuk mengatasi 9000 warga yang belum mempunyai jamban, disamping program bedah rumah yang juga harus kita

selesaikan.” ujar Bung Teddy.(sdb/ss)

Kodim 0714 dan PolresSerahkan Jamban Kepada Masyarakat

Suasana tradisi Buddhis di Salatiga.Suasana tradisi Buddhis di Salatiga.Suasana tradisi Buddhis di Salatiga.

Ketua DPRD berkenan memberi bingkisan kepada penerimaKetua DPRD berkenan memberi bingkisan kepada penerimaprogram Jambanisasi.program Jambanisasi.Ketua DPRD berkenan memberi bingkisan kepada penerimaprogram Jambanisasi.

Page 30: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201630

Warta

ertempat di halaman Kantor DPRD Kota

BSalatiga diselenggarakan Pagelaran Wayang Kulit Dalang Cilik pada Kamis

malam 25 Agustus 2016, pagelaran wayang tersebut terselenggara atas kerjasama antara DPRD dengan Disdikpora dan SMP N 8 Salatiga, adapun dalang cilik yang tampil pada pegelaran adalah Anggoro Dwi Sadono siswa kelas VII SMP Negeri 8 Salatiga, Anthasius Allan Darma Saputra siswa kelas V SD N Salatiga 2, dan Ericsyah Ferdian Diva Pastio siswa kelas VIII SMP N 8 Salatiga. Acara ini diselenggarakan sebagai uji coba Pentas kesenian para dalang cilik sebelum mereka pentas kesenian di PRPP pada tanggal 2 September 2016 mendatang.

Hadir pada kesempatan tersebut Penjabat Walikota Salatiga Agus Rudianto, segenap anggota DPRD, Forkompinda Kota Salatiga, Kepala SKPD dan orang tua wali murid siswa-siswi. Pada kesempatan tersebut B. Supriyono, SE selaku wakil dari DPRD menyampaikan Sambutannya dalam Bahasa Jawa. “Anak-anak SD kalian SMP mawon kerso nguri-nguri kabudayan Jawi, monggo kitho dados tiyang sepuh monggo dipun sengkuyung” ajakan Supriyono selaku Sekretaris Komisi B DPRD Kota Salatiga untuk selalu

medukung dan melestarikan kebudayaan Jawa di Salatiga. Supriyono juga menyampaikan bahwa DPRD saat ini sedang menyusun Raperda kesenian Salatiga harapanya kebudayaan di Kota Salatiga dapat dipelihara dan dikelola dengan baik oleh pemerintah. Acara dilanjutkan penyerahan lakon wayang yang diserahkaan oleh Penjabat Walikota, DPRD dan Forkompinda kepada 3 dalang

cilik.(sdb/ss)

Dalang Cilik Ramaikan Kantor DPRD

etua DPRD Kota Salatiga M. Teddy

KSulistio, SE bersama Kepala Dinas Perkejaan Umum didampingi Kasi

Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air meninjau bantaran sungai di kilometer 2 Jalan Lingkar Selatan Salatiga pada 4 Agustus 2016. Di lokasi tersebut bantaran sungai belum ada pengelolaan yang baik, yang dikwatirkan apabila hujan deras dan aliran dapat merusak bantaran sungai dan menggerus tanah tanah pinggiran sungai.

Usai meninjau bantaran sungai di Jalan Lingkar Selatan Ketua DPRD bersama Dinas Pekerjaan Umum meninjau lokasi di Jetis RT.09 RW. 10 kelurahan Sidorejo Lor Salatiga, lokasi tersebut terdapat pemukiman warga yang berdekatan dengan aliran sungai dengan kedalaman 5 meter, namun bantaran sungai tersebut juga belum memiliki tanggul yang memadai, sehingga apabila hujan turun lebat aliran sungai menerjang deras tebing aliran sungai sehingga menggerus tanggul bahkan pondas perumahan warga. Kondisi tersebut sangat diresahkan oleh warga.

Ketua DPRD berharap pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum kota Salatiga dapat menganggarkan untuk perbaikan di lokasi tersebut. sehingga dapat

memberikan ketenangan bagi warga yang tinggal di pinggiran sungai. Melihat kondisi tersebut kepala Dinas Pekerjaan Umum akan menghitung dan membuat rancangan pekerjaan perbaikan talud kedua sungai tersebut agar pembangunan dapat

terealisasi secepatnya.(sdb/ss)

Ketua DPRDPeduli Bantaran Sungai JLS

Bernardus Supriyono, SE memberi sambutan saat pentas Bernardus Supriyono, SE memberi sambutan saat pentas dalang cilik di halaman DPRDdalang cilik di halaman DPRDBernardus Supriyono, SE memberi sambutan saat pentas dalang cilik di halaman DPRD

Ketua DPRD melihat secara langsung kondisi bantaran Ketua DPRD melihat secara langsung kondisi bantaran sungai di Jalan Lingkar Selatan Salatiga.sungai di Jalan Lingkar Selatan Salatiga.Ketua DPRD melihat secara langsung kondisi bantaran sungai di Jalan Lingkar Selatan Salatiga.

Page 31: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 31

Warta

ewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

DKota Salatiga, mengadakan kegiatan Halal Bi Halal dalam rangkaian acara

Hari Raya Idul Fitri 1437 H di Halaman Sekretariat DPRD Kota Salatiga Jl. Sukowati 51 Salatiga.

Acara di hadiri oleh Pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kota Salatiga, berkenan hadir unsur Forkompinda Kota Salatiga, anggota DPD RI dari Jawa Tengah Drs. H. Akhmad Muqowam, anggota DPR RI Drs. Fadholi, Kepala dan Pejabat SKPD se-Salatiga, Kepala Sekolah dari tingkat dasar hingga menengah baik negeri dan swasta serta Ketua RW (Rukun Warga) dan sejumlah tokoh agama dan masyarakat Kota Salatiga. Ketua DPRD Kota Salatiga, M. Teddy Sulistio, SE dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan jembatan silaturahmi antara wakil rakyat dan masyarakat Salatiga. Maka dari itu untuk lebih mengenalkan para legislator pada masyarakat, Bung Teddy memperkenalkan satu persatu anggota DPRD Kota Salatiga. “Dalam kesempatan ini kami haturkan permohonan maaf jika dalam setahun ini kami berjuang ada salah dan kekeliruan. Kemudian kami mohon doa supaya kedepan kami bisa lebih amanah

dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.” tutur Bung Teddy. Di penghujung acara, lantunan doa dari KH. Somwasi Rois Suriah NU Salatiga menambah khusyuk dan terberkahinya suasana di malam itu. Kemudian dilanjutkan dengan acara saling bersalam-salaman masyarakat yang hadir dengan

para anggota DPRD Kota Salatiga.(an/ss)

Halal Bi Halal Hari Raya Idul Fitri 1437 HAnggota DPRD

alam rangka memperingati Hari

DLingkungan Hidup dan Hari Ulang Tahun ke-1266 Kota Salatiga,

halaman dan gedung DPRD Kota Salatiga dijadikan tempat terselenggaranya pameran kreativitas

mengolah sampah dan talkshow bertema “earthducation : strategi teknologi dan bumi untuk salatiga”. Berbagai karya kreativitas mahasiswa UKSW yang bernilai ekonomi serta memanfaatkan sampah lingkungan dipamerkan dalam pameran ini. Kegiatan tersebut terlaksana pada Jum’at s/d Sabtu, 5 s/d 6 Agustus tahun 2016.

Kegiatan yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) memamerkan berbagai produk daur ulang seperti tas, souvenir, aksesoris, hiasan rumah, pakaian dari sampah dan lainnya.

Pameran ini dirangkai dengan talkshow di ruang Bhinneka Tunggal Ika gedung DPRD Kota Salatiga. Adapun pembicara dalam talkshow yaitu Ketua DPRD Kota Salatiga M. Teddy Sulistio, SE, Kepala KLH Prasetyo Ichtiarto,

Kepala Dinas Cipkataru Valentino Haribowo, Ketua Pusat Penelitian dan Studi Gender UKSW Arianti Ina Restiani Hunga, perwakilan komunitas kampung solo, serta ketua karang taruna desa Rowoboni Kabupaten

Semarang. (is/ss)

Mahasiswa Gelar Pameran dan Talkshow Di Gedung DPRD

Ketua DPRD memperkenalkan anggotanya ke masyarakat.Ketua DPRD memperkenalkan anggotanya ke masyarakat.Ketua DPRD memperkenalkan anggotanya ke masyarakat.

Ketua DPRD melihat-lihat hasil karya Mahasiswa UKSWKetua DPRD melihat-lihat hasil karya Mahasiswa UKSWKetua DPRD melihat-lihat hasil karya Mahasiswa UKSW

Page 32: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201632

Warta

eredaran vaksin palsu di beberapa kota di

PIndonesia saat ini membuat para orang tua yang memiliki balita resah. Oleh

karena hal tersebut Komisi A DPRD Kota Salatiga memiliki inisiatif untuk melakukan sidak ke Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan RSU Puri Asih Kota Salatiga guna mendapatkan penjelasan mengenai vaks in pa lsu yang baru-baru in i ramai

diperbincangkan. Pada kegiatan sidak tersebut, Bambang

Riantoko selaku Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Salatiga meminta agar pihak Rumah Sakit maupun Puskesmas memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai vaksin palsu maupun asli.

Dewan juga meminta data-data distributor vaksin di Kota Salatiga, agar ada kejelasan sehingga masyarakat Kota Salatiga tidak resah terhadap vaksin palsu yang saat ini beredar. DKK juga diminta melakukan sosialisasi tentang vaksin asli, sehingga masyarakat menjadi tenang dan tidak terganggu dengan beredarnya vaksin palsu.

Sidak tersebut memperoleh kesimpulan bahwa di Kota Salatiga belum ditemukan vaksin palsu yang beredar di Rumah Sakit maupun Puskesmas. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Dokter Sovie Haryanti bahwa selama ini pasokannya dari lembaga yang legal, termasuk dari produsen legal. Selain itu DKK dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan Semarang, telah melakukan penelitian di sejumlah Rumah Sakit dan Puskesmas, dan tidak ada laporan

adanya vaksin palsu.(is/ss)

Sidak Komisi A DPRD ke DKK dan RSU Puri Asih

Ru a n g r a p a t Bhinneka Tunggal I k a J u m a t , 1 2

A g u s t u s 2 0 1 6 t e l a h diselenggarakan Rapat Paripurna dalam Rangka Penandatanganan Persetujuan Bersama terhadap R a p e r d a t e n t a n g P e r t a n g g u n g j a w a b a n Pelaksanaan APBD Kota Salatiga T a h u n 2 0 1 5 , P e n e t a p a n Perubahan Propemperda Tahun 2016, Penyampaian KUA PPAS Perubahan Tahun 2016 dan Penyampaian Raperda tentang Pembentukan dan sususan Perangkat Daerah Kota Salatiga Tahun 2016. Rapat Paripurna di hadiri oleh Forkompinda, Ketua DPRD Kota Salatiga beserta anggota, seluruh Kepala SKPD di Kota Salatiga, Rektor maupun Ketua Perguruan Tinggi di Kota Salatiga, serta Kepala Badan Usaha Milik Daerah se Salatiga. Ketua DPRD Kota Salatiga pada kesempatan itu menyatakan, pada forum Rapat Paripurna tersebut Program Pembentukan Peraturan Daerah

(Propemperda) Kota Salatiga Tahun 2016 sedikit mengalami perubahan yaitu RaperdaInisiatif DPRD yang semula enam menjadi empat. Sedangkan Raperda atas Inisiatif Walikota semula delapan menjadi sepuluh. Kemudian pembacaan rancangan KUA PPAS Perubahan Tahun 2016 disampaikan oleh PJ Walikota

Agus Rudianto. (is/ss)

Rapat Paripurna DPRD Kota Salatiga

Ketua DPRD M. Teddy Sulistio, SE saat memimpin Sidang Paripurna. Ketua DPRD M. Teddy Sulistio, SE saat memimpin Sidang Paripurna. Ketua DPRD M. Teddy Sulistio, SE saat memimpin Sidang Paripurna.

Komisi A DPRD melakukan sidak di RS Puriasih.. Komisi A DPRD melakukan sidak di RS Puriasih.. Komisi A DPRD melakukan sidak di RS Puriasih..

Page 33: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016 33

Sosok

ren Tropical Paper Flowers saat ini sedang

Thits dikalangn mahasiswa. Seni membuat kumpulan bunga dengan kertas memang

lagi menjadi favorit. Teknik serta pengaplikasian dibalut dengan kreativitas dan membutuhkan kejelian yang rumit.

Seperti yang dilakukan oleh Nurul Indah Windayani warga Jln. Argorumekso 1 RT 10 RW 01 Ringinawe Ledok Salatiga. Berawal dari hobi membuat bunga hingga akhirnya terpikir untuk membuat peluang usaha dengan tropical papers flowers. Kerajinan itu pun semakin menjadi ketika Winda melihat banyaknya kertas bekas hasil percetakan yang masih bisa dimanfaatkan untuk membuat bunga yang ia buat.

Selain itu bunga segar yang selama ini dijual di pasaran mudah layu dan lebih mahal jadi terpikir untuk membuat bunga dari kertas dengan memanfaatkan kertas limbah percetakan maupun kertas yang masih baru.

Gadis kelahiran 19 November 1991 ini melakukan usahanya berdua bersama rekan kuliah Habibah Abidin 19 Oktober 1993. Keduanya berasal

dari jurusan Perikanan Universitas Diponegor Semarang.

Usaha tropical paper flowers ini tercipta lantaran saat mengerjakan skripsi masih banyak waktu luang sehingga terfikir olehnya tropical paper ini dijadikan sampingan kuliahnya sebagai usaha.

Pelanggannya rata-rata dari kalangan mahasiswa, namun setelah dilihat hasilnya lebih cantik dan lebih awet dari bunga asli saat ini pesanan melebar hampir kesemua lapisan masyarakat.

“Tadinya tropical paper flowers ditujukan untuk mahasiswa sebagai hadiah sidang atau wisuda namun sekarang sudah bisa dijadikan hadiah ulang tahun hadiah pernikahan wedding bouquet dan bisa digunakan sebagai dekorasi ruangan dan backdrop untuk dekorasi photoboth pernikahan dan pesta”, ujar Winda.

Usahanya pun tak hanya dijual di sekitarnya namun penjualan tropical paper flowers juga dilakukn dengan onlineshop. Hingga saat ini pelanggan terjauh dari Bandar Lampung, Bukit Tinggi, Pulau Bali, Banjarmasin bahkan terakhir bisa import

Jerman.(is/ss)

Muda, Cantik, BerkreasiMuda, Cantik, BerkreasiHobi MembuatHobi Membuat“Tropical Paper Flowers”“Tropical Paper Flowers”

Muda, Cantik, BerkreasiHobi Membuat“Tropical Paper Flowers”

Page 34: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Jiwaraga, Edisi IV Tahun 201634

Tebak Wajah

TEBAK WAJAH JIWARAGA 33

PEMENANG TEBAK WAJAHJIWARAGA 32

KETENTUAN MENEBAK :

1. Susunlah penggalan foto ini dikartu pos sehingga membentuk foto aslinya secara utuh.

2. Sebutkan identitas namanya.3. Cantumkan Kupon Tebak Wajah Jiwaraga

33 yang telah disediakan.4. Jawaban dikirim ke kantor Redaksi

Majalah Jiwaraga, dengan alamat Sekretariat DPRD Kota Salatiga, Jl. Letjend. Sukowati No. 51 Salatiga.

5. Tulis nama dan alamat lengkap pengirim serta Nomor Telepon.

6. Jawaban diterima Redaksi Majalah Jiwaraga paling lambat tanggal

7. Akan diundi 5(lima) orang pemenang masing-masing berhak mendapat hadiah senilai Rp. 100.000 dari Bank Jateng

8. Pemenang akan diumumkan pada Majalah Jiwaraga Edisi V Tahun 2016

9. Pemenang dapat mengambil hadiah di Kantor Redaksi Majalah Jiwaraga dengan menyertai fotocopy identitas diri.

1. Wahyudianto Perum Kota baru 104 RT. 03 RW.13,

Blotongan Salatiga2. Sarinah Jl. Abioso No.34 RT.03 RW.I Dukuh

Krajan Salatiga3. Ngatinah Jl. Mutiara No.37 / A kel. Bugel RT.01

RW.02 Sidorejo Salatiga4. Qurrotu Aini Cabean RT.01 RW. 01 Mangunsari

Sidomukti Salatiga5. Murniati Jl. Karang Taruna 25 / 514 Turusan RT.

01 RW.07 Salatiga

Ir. Hj. DIAH SUNARSASI

Page 35: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Lensa

35Jiwaraga, Edisi IV Tahun 2016

omisi B DPRD Salat iga yang

Kmembidangi ekonomi keuangan baru-baru ini mendengarkan Ekspose dari

Direktur Bank Jateng terhadap penyaluran Kredit kepada UMKM dan mitra binaan di Kota Salatiga.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi Budi Santoso. Hadir pada kesempatan tersebut wakil ketua DPRD kota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasih, seluruh anggota Komisi, Direktur beserta karyawan Bank Jateng Salatiga serta para pelaku usaha mitra binaan Bank Jateng.

Dalam sambuatannya Budi santoso mengatakan bahwa adanya keinginan pelaku usaha yang ada di kota Salatiga dapat mengembangkan usahanya, mulai dari yang mikro menjadi kecil, yang kecil menjadi menengah, dan yang menengah menjadi besar.

Bernardus Supriyono, SE selaku sekretaris Komisi B mengharapkan kepada bank jateng agar dapat membatu para pelaku usaha, tidak hanya dari kredit saja melainkan dapat membantu para pelaku usah dari program CSR (Tanggung jawab sosial perusahaan).

Politisi PDI Perjuangan tersebut menghimbau agar yang mendapatkan program CSR bisa merata kepada seluruh pelaku usaha.

“Bank Jateng dapat berkoordinasi dengan Disperindagkop untuk penyaluran CSR” kata

Sekretaris Komisi B. (wj/ss).

Diharap dapat Membatu Pelaku UsahaDiharap dapat Membatu Pelaku UsahaDiharap dapat Membatu Pelaku UsahaProgram CSRProgram CSRProgram CSR

Foto: AndyFoto: AndyFoto: Andy

Foto: AndyFoto: AndyFoto: Andy

Page 36: PEMILUKPEMILUK ADA 2017ADA 2017dprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2017/01/jiwaraga-2016-0… · awai atau karnaval yang sekarang ini sering diadakan baik oleh instansi pemerintah

Je

nd

ela

Info

rma

si W

ak

il Ra

ky

at S

ala

tiga

Je

nd

ela

Info

rma

si W

ak

il Ra

ky

at S

ala

tiga

Je

nd

ela

Info

rma

si W

ak

il Ra

ky

at S

ala

tiga

iwara

ga

iwara

ga

iwara

ga

JJJP

erg

ela

ran

Wayan

g K

ulit D

PR

D S

ala

tiga

Perg

ela

ran

Wayan

g K

ulit D

PR

D S

ala

tiga

di L

ap

an

gan

Pan

casila

den

gan

Dala

ng

di L

ap

an

gan

Pan

casila

den

gan

Dala

ng

Ki H

. Man

teb

Su

dars

on

o

Ki H

. Man

teb

Su

dars

on

o

Perg

ela

ran

Wayan

g K

ulit D

PR

D S

ala

tiga

di L

ap

an

gan

Pan

casila

den

gan

Dala

ng

Ki H

. Man

teb

Su

dars

on

o