edit jiwaraga edisi ii 2013 -...

36
Jendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga Jendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga Jendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga iwaraga J Diterbitkan oleh : Diterbitkan oleh : Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga Diterbitkan oleh : Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga Edisi II Tahun 2013 SALATIGA R H I A R Y A H S B T A U J S A WA P R STI Ç Pasca Kenaikan BBM Pasca Kenaikan BBM Pasca Kenaikan BBM

Upload: truongdieu

Post on 04-May-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

Jendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga

iwaragaJ

Diterbitkan oleh :Diterbitkan oleh :Humas Sekretariat DPRD Kota SalatigaHumas Sekretariat DPRD Kota SalatigaDiterbitkan oleh :Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga

Edisi II Tahun 2013

SALATIGA

R HI AR YA HS BT AU J S AWA PRSTI

Ç

Pasca Kenaikan BBMPasca Kenaikan BBMPasca Kenaikan BBM

Page 2: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

Ketua DPRD dan Kapolres Salatiga saat menghadiri kegiatan Pendidikan karakter mewujudkan Salatiga yang

Smart. Adapun acara diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Salatiga.(Foto/ed: ss/lx)

Jiwaraga, Edisi II Tahun 20132

LensaLensaLensa

Page 3: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013 3

Karikatur

iwaragaJEdisi II Tahun 2013Edisi II Tahun 2013Edisi II Tahun 2013

Daftar Isi4 Redaksi: Pemimpin menurut H. Suniprat

6 Mimbar: Pasca Kenaikan BBM Dewan Pikirkan Nasib Honorer; UMKM terus “Berinovasi” untuk Menjajakan Produknya; Pemekaran Kutowinangun Mengadopsi Aspirasi Masyarakat.

10 Laporan Utama: Anggaran untuk Kepentingan Masyarakat; Walikota Serius, Visi Pemkot dapat Tercapai; Kurikulum Membaca Perlu Diterapkan; Menuju Opsi Wajar Tanpa Pengecualian; Perencanaan Matang Dilaksanakan Diawal Tahun Anggaran; Program Jam Belajar Perlu Digalakkan.

22 Opini: Buang Egoisme Penyebab Kerusakan Lingkungan

24 Wacana: Taman Pintar Perkuat Citra Kota Pendidikan

26 Artikel: Mengapa Perpustakaan Begitu Penting ?

28 Warta: Seputar kegiatan anggota DPRD Kota Salatiga.

33 Profil: Ismadi, Ingin Membuat Taman Eden

34 Rileks: Tebak Wajah Jiwaraga 19.

Galih/ss

Page 4: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

ak mudah menjadi pemimpin yang baik,

Tdemikian kata anggota DPRD Kota Salatiga H.

Suniprat. Dia beralasan ada beberapa kriteria

yang harus dipenuhi. "Salah satunya, pemimpin harus

dapat me-ngayomi anak buahnya, pemimpin harus benar-

benar menjadi pemimpin bukan penguasa," ujar H. Suniprat

saat bicara santai di depan ruang pertemuan Nusantara

DPRD Kota Salatiga sambil bercanda dengan beberapa staf

sekretariat yang sedang bertugas.

Suniprat berkata, sikap memimpin menjadi salah satu

kriteria paling sering dilupakan oleh pemimpin sekarang.

Jika seorang pemimpin atau pejabat bersikap menjadi

penguasa. Alhasil, maka ia akan menjadi serakah dan jauh

dengan masyarakat.

"Kalau pemimpin merasa jadi penguasa, maka

pemimpin itu akan menjadi serakah dan tidak mengayomi

anak buahnya, apa lagi mengayomi masyarakat” katanya

dengan nada serius meskipun tetap dalam koridor bercanda.

“Tak cuma sikap mengayomi saja, inti dari pemimpin

yang baik adalah mampu mendengar keluhan masyarakat.

Usai mendengarkan keluhan masyarakat, seorang pemimpin

harus mampu mendekatkan masyarakat, sedekat mungkin

dengan harapannya”, tambahnya.

Maka tidak mustahil jika ada anggota DPRD yang

blusukan ke mana-mana, hal itu merupakan cara dia untuk

mengerti akan rakyatnya. Di situlah akan didapatkan

gambaran rill tentang harapan masyarakat dan kemudian

berusaha untuk mencari solusi.

Redaksi

RedaksiRedaksiRedaksi

Jiwaraga, Edisi II Tahun 20134

Pemimpin Pemimpin Menurut H. Suniprat Menurut H. Suniprat Pemimpin Menurut H. Suniprat

Diterbitkan oleh : SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SALATIGA. PENASEHAT : Ketua DPRD, M. Teddy Sulistio, SE; Wakil Ketua DPRD, Iwan Setyo Purbowo, SE., M.Si; PEMBINA : Wakil Ketua DPRD, M. Fathurrahman, SE., M.M; PENGARAH : Sekretaris DPRD : Dra. Endang Dwi. W, M.Pd; PEMIMPIN REDAKSI : Kabag. Humas, Rumah Tangga dan Perpustakaan, Kukuh Ngudiono, SIP; REDAKTUR PELAKSANA : Kasubbag. Humas, Budi Susilo, S.Sos; KOORDINATOR LIPUTAN : Ign. Budi Kristiawan; PELIPUT/PENYUNTING : Esti Priyanti, Lukman Fahmi, S.HI, Dwi Kadarsih; SETTING & LAY OUT : Putra Karya Offset; DISTRIBUSI : Fatih Ashthifani, A.Md, Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga; ALAMAT REDAKSI : SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SALATIGA, Jl. Letjend. Sukowati No. 51 Salatiga 50731 Telp/Fax. (0298) 326674.

Redaksi menerima sumbangan naskah, tulisan, karikatur. Redaksi berhak mengubah atau mengedit tanpa menghilangkan esensinya. Tulisan/naskah yang dilengkapi foto dialamatkan ke Humas Sekretariat DPRD Kota Salatiga Jl. Letjend. Sukowati 51 Salatiga, atau ke email: [email protected]. Bagi yang dimuat, akan mendapat imbalan.

Jendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga

iwaragaiwaragaiwaragaJJJ

Page 5: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

alatiga memiliki 3 karakter kota yaitu : kota pendidikan, kota olahraga, dan kota transit wisata.

SPemerintah serta masyarakat Salatiga harus dapat menggali potensi besar yang dimiliki oleh kota Salatiga, untuk berkembang menjadi lebih baik. Pengembangan Potensi Kota Salatiga salah satunya

dengan mengembangkan potensi-potensi kebudayaan yang ada di SalatigaDengan visi “Terwujudnya Kota Salatiga Sebagai Kota Tujuan Wisata” dan misi Mengangkat seni dan

budaya kota Salatiga melalui kegiatan seni rupa, seni musik dan seni tari, Menggairahkan kepariwisataan di kota Salatiga, Memperkenalkan Batik Plumpungan yang berasal dari Kota Salatiga, Mengembangkan Kreatifitas anak muda mengembangkan seni budaya Kota Salatiga.

Terciptanya Batik Plumpungan khas Kota Salatiga, mengguggah generasi muda untuk membentuk suatu komunitas yang berisikan fashion costume carnival dirangkai dalam seni tari, seni rupa, dan seni musik dengan menggunakan motif batik Plumpungan yang diberi nama “SALATIGA PLUMPUNGAN BATIK CARNAVAL (Salatiga PBC)”.

Adapun pertimbangan mereka memilih nama Salatiga PLUMPUNGAN BATIK CARNAVAL adalah : Nama Plumpungan berasal dari nama prasasti di kota Salatiga yang dikembangkan untuk nama batik khas Salatiga, Batik Plumpungan merupakan ikon busana Salatiga, bermotif batu perlu lebih diperkenalkan kepada masyarakat Salatiga dan daerah lain, Sebagai generasi muda, turut merasa bangga Salatiga mempunyai motif batik, serta pada nama Plumpungan melekat sejarah lahirnya Salatiga.

Sukses selalu “SALATIGA PLUMPUNGAN BATIK CARNAVAL !”

Sumber: http://salatigapbc.blogspot.com/

Surat PembacaSurat PembacaSurat Pembaca

Dirgahayu SALATIGADirgahayu SALATIGADirgahayu SALATIGA

Melalui surat ini saya pembaca setia majalah Jiwaraga ingin mengucapkan DIRGAHAYU SALATIGA KOTAKU

TERCINTA!!! Saya lahir tumbuh dan bekerja di Salatiga, kota yang telah memiliki usia ribuan tahun, mungkin Salatiga merupakan salah satu wilayah administrasi yang tergolong tua di Indonesia. Tidak banyak wilayah administrasi yang bisa berumur hingga ribuan tahun. Semarang, Jakarta, Bandung dan kota-kota besar lainnya baru berumur ratusan tahun. Sedangkan Salatiga pada tahun ini berumur 1263 tahun.

Seiring bertambahnya usia Salatiga saya melihat perkembangan dimana-mana, berbagai sektor tumbuh berkembang dengan baik. Ekonomi, agama, kebudayaan berkembang dengan selaras. Salatiga yang memiliki julukan Indonesia mini bahkan mampu berkembang di tengah komposisi masyarakat yang sangat plural. Kalau kita lihat di kota lain yang memiliki komposisi masyarakat yang plural saat ini banyak sekali muncul konflik antar golongan, konflik sektarian dan sebagainya. Namun di kota yang sudah

berusia 1263 tahun ini tidak ditemukan konflik-konflik tersebut. Kalaupun ditemukan penyelesaiannya cukup dengan musyawarah yang hasilnya bisa diterima seluruh pihak. Saya berharap warga Salatiga dapat menjaga, mempertahankan bahkan meningkatkan kondisi yang sudah sangat baik ini. Ini prestasi yang patut kita banggakan!!! Dirgahayu Salatiga!!! Srir Astu Swasti Prajabyah!!!

Mohammad Arif-Dliko

5

dari Batik Menjadi KARYA SENIdari Batik Menjadi KARYA SENIdari Batik Menjadi KARYA SENI

Foto: istFoto: istFoto: ist

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Batu Prasasti Plumpungan

Page 6: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

6 Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

WacanaWacanaWacana

Pasca Kenaikan BBMPasca Kenaikan BBMPasca Kenaikan BBM

elambungnya sejumlah kebutuhan Mhidup pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu keresahan

kalangan anggota dewan terhadap nasib pegawai kontrak (honorer), khususnya dilingkungan Pemerintah Kota Salatiga.

Tercatat, berdasarkan data yang dimiliki Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Salatiga menyebutkan, sedikitnya masih ada sekitar 125 orang tenaga kontrak. Kondisi inilah yang menjadikan DPRD Kota Salatiga kepikiran dan mengupakan untuk meningkatkan nasib pegawai kecil ini agar bisa hidup lebih sejahtera.

Ketua DPRD Salatiga Teddy Sulistio, SE mengatakan, salah satu pokok pikiran DPRD Kota Salatiga yakni pegawai kontrak di lingkungan Pemkot minimal mendapatkan take home pay sesuai Upah Minimum Kota (UMK).

Namun, ironisnya, Pemkot Salatiga yang harusnya menjadi teladan bagi kesejahteraan pegawainya, ternyata masih ditemukan pegawai yang honornya memprihatinkan. "Masih ada (pegawai honorer Pemkot) dilakoni dengan upah Rp. 200 ribu per bulannya. Padahal, dengan harga BBM naik, semua pasti ikut naik. Ujung-ujungnya, proses pemiskinan pasti akan terjadi. Semua aspek naik," kata Teddy Sulistio, saat di ruang kerjanya.

Dikatakan Teddy, kenaikan BBM juga memicu daya beli masyarakat berkurang. "Jika tidak diimbangi dengan kebijakan progresif akan repot," tandas Teddy.

Untuk itu, lanjutnya, DPRD Salatiga memiliki bahan pokok pemikiran-pemikiran untuk sedikit memperbaiki nasib kalangan pegawai kontrak. Meski ia tak menapik, ada satu dua perusahaan termasuk kalangan dinas atau SKPD yang memberi upah jauh dari kewajaran. Hal ini, diakuinya sangat ironis.

Adanya pemikiran perbaikan nasib bagi para pegawai kontrak, ditegaskan oleh pria yang juga dikenal sebagai Ketua DPC PDIP tersebut akan dilakukan secara bertahap. "Proses pemiskinan akan terseleksi, apalagi kenaikan BBM berbarengan dengan tiga hal yang memukul telak kehidupan yakni jelang lebaran, tahun ajaran baru dan dunia pendidikan," ungkapnya.

Adanya Bantuan Langsung Sejahtera Masyarakat (BLSM), dianggap Teddy, hanya sebagai sogokan. Ia mengibaratkan, “gula-gula” kepada anak kecil. "Rp 150 ribu untuk apa?. Melihat ini, daerah harus mengedepankan sensifitansnya. Jangan melihat hanya urusan pusat. Tapi lebih melihat dampaknya ke daerah," tungkas pria yang dikenal koboy ini.

Tak hanya berdampak ke kalangan pegawai kecil, usaha-usaha kecil setara UKM/UMKM, petani diyakininya kian “menjerit”. Bahkan, Teddy kembali mengingatkan kalangan pejabat Pemkot Salatiga sejak sebelum kenaikan BBM. Bahwa, ia pernah berujar, agar Eksekutif mengantisipasi kenaikan BBM."Ketika tahun lalu, usulan BBM naik saya sudah mengingatkan bahkan mengusulkan, agar Pemkot harus membentuk tim pengantisipasi kenaikan BBM. Bukan apa-apa, kenaikan BBM saat ini pukulan telak bagi rakyat," tuturnya.

Pukulan telak yang dimaksudnya, naiknya harga sembako, naiknya ongkos hidup, ditambah momen lebaran dan tahun ajaran baru (pendidikan). dan dipastikan, kantor Pegadaian akan menjadi solusi bagi wong cilik. Karena memang, mau tak mau apalagi untuk proses pendidikan.

"Apa artinya dikasih permen tapi dipukul 3 kali, KO!. Tidak hanya karyawan dilingkungan Pemkot, saya juga melihatnya di dunia usaha, saya minta jangan pelit memperhatikan karyawannya," sindir Teddy.

Foto: susFoto: susFoto: sus

Page 7: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

7Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Sungguhpun disektor usaha rumah tangga, harus tetap diantisipisi, imbuhnya.

Jika dikatakan usulannya dulu agar Eksekutif segera membentuk tim pengantisipasian kenaikan BBM, namun tak ada respon nyata dari jajaran Pemerintah, untuk saat ini terbilang terlambat, memang dibenarkan Teddy. Namun demikian, ia meminta agar semua pihak terutama dinas-dinas tidak bekerja sendiri. "Kumpul, bicara satu meja. Jangan diam, nggak boleh diem. Karena itu mereka dipilih menjadi pemimpin. Jika saat ini, terlambat. Meskinya antisipasi dari kemarin-kemarin. Buruh semakin miskin. Angkot minta kenaikan ongkos. Bisa jadi tsunami kalau dibiarkan," katanya.

Ia meminta, agar Eksekutif jangan membuat program-program mercusuar. Melainkan, lebih mengedepankan program-program pengembangan seperti pembinaan usaha kecil, rumah tangga produktif. Tak hanya itu, perlunya kesejahteraan bagi kalangan petani, buruh dan pelaku UMKM. "Kita ndak bangun gedung-gedung megah ndak pa-pa, yang penting rakyat bisa gumuyu” tungkasnya.

Adanya permintaan kenaikan upah buruh Kota Salatiga sebesar 30 persen, ditegaskan Teddy sangat wajar. Meski demikian, ia meminta tuntutan itu harus dikomunikasikan. "Kalangan pengusaha, antisipasi. Jangan disepelekan. Kenaikan BBM jangan dianggap sebagai hal yang biasa Seperti Matahari tenggelam dan timbul diwaktu yang sama," imbuhnya.

Sementara, sejumlah pegawai kontrak di Kota Salatiga antusias dan mendukung penuh pemikiran Ketua DPRD Salatiga. Seperti diungkap M. Udi Rahman, Guru SD 04 Kutowinangun. Udi mengaku, pertama menjadi guru wiyata dengan gaji Rp 75 ribu berjalan 3 tahun. Kemudian, naik menjadi Rp 150 ribu. Dan baru 5 bulan terakhir ia mendapatkan gaji Rp 400 ribu. Meski demikian, ia masih bersyukur lantaran nasib jauh dibawa dia masih banyak ditemukan.

"Masih banyak rekan-rekan saya yang gajinya, 250 ribuan sudah mengabdi 10 tahun. Padahal, kita kerja all out. Apalagi, pada saat pemutakhiran data pastilah guru-guru wiyata ini yang ditugaskan. Karena memang, guru-guru SD yang lama banyak masih gagap teknologi (gaptek)," papar Udi.

Kesehariannya, Udi yang harusnya menjadi guru mata pelajaran (mapel) namun karena kekurangan tenaga dilingkungan sekolahnya, ia kerap diperbantukan untuk guru kelas. Ia berharap besar, rencana DPRD memperbaiki nasib karyawan honorer seperti dirinya menjadi sebuah kenyataan.

Bagaimana tidak. Naiknya harga BBM, memicu kenaikan semua kebutuhan pokok. Padahal, ia harus masih harus menghidupi istri dan anaknya. "Bayangkan, biaya pendidikan seperti kebutuhan sekolah ikut-ikutan merangkak naik. Padahal, upah saya cuma Rp 400 per-bulan. Belum setengah bulan sudah habis," ujarnya.

Hal sama dilontarkan Fahmi. Pegawai honorer dibagian Humas Pemerintah Kota Salatiga ini telah 8 tahun ini mengabdi. Pria yang akrab

dikalangan awak media elektronik maupun cetak di Kota Salatiga ini pun, menyambut gembira pemikiran DPRD Salatiga, untuk memperbaiki nasib pegawai sepertinya. "Setidaknya, pengabdian kami lebih dihargai lagi. Apalagi, kenaikan BBM bagi pegawai honorer yang telah berkeluarga seperti saya ini. Dengan kondisi naiknya semua kebutuhan pokok sangat merepotkan. Dan dengan gaji saat ini Rp 670 ribu tidak nutup. Untuk itu, kami sangat berharap ada perbaikan nasib," timpal Fahmi yang tak pernah lelah mengabdi untuk Pemkot Salatiga.

Diungkapkannya, saat masuk pertama ia menggunakan ijazah Sarjanah Hukum Islam (S-1). Dengan gaji awal tahun 2005 kala itu, sebesar Rp 250 ribu. Gajinya, beranjak naik meski tak secara berkala."Pernah dua tahun tidak naik. Tapi sekali naik, langsung Rp. 200 ribuan. Kalau awal-awal masih bujang, tidak masalah gaji sebesar itu. Tapi sekarang, kondisi berbeda. Mau pindah kerja, ingat umur tidak mungkin lagi," ujarnya.

Esty Priyanti yang juga pegawai honorer di Sekretariat DPRD, saat berbincang dengan Ketua DPRD juga berharap agar ada pemikiran demi memperbaiki nasib karyawan honorer sesegera mungkin. “semoga pemikiran Pak Ketua untuk memperbaiki nasib kami dapat segera terrealisasi, kalau bisa, kami juga mau diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) biar tidak ada lagi yang honorer," harapnya.(ss/lx)

Foto: susFoto: susFoto: sus

Ketua DPRD saat berbincang dengan seorang tenaga honorer

Page 8: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

MimbarMimbarMimbar

8

ecamatan Sidomukti memberikan

Kpuluhan juta rupiah kepada warganya pada acara jalan sehat 31/6. Kegiatan

olah raga masyarakat tersebut dalam rangka memperingati hari jadi Salatiga yang ke-1263 dan menyambut hari proklamasi RI ke 68.

Jalan sehat dilepas langsung oleh Sekda Agus Rudianto. Beberapa pejabat yang tampak antara lain wakil ketua DPRD Fathurrahman, Asisten II, Kepala Perpustakaan, Kabag. Pembangunan, Kepala BKD dan camat Tingkir (yang keduanya mantan Camat Sidomukti) serta pejabat lainnya.

Rute yang ditempuh adalah dari kecamatan turun melalui Jl. Hasanuddin, perempatan Sidomulyo belok kiri sampai perempatan Grogol, belok kiri Jl.

Yudistira, mentok pertigaan Warak, kemudian belok kiri sampai Jl. Hasanuddin dan kembali lagi ke kecamatan.Hadiah yang ditampilkan diatas panggung antara lian: Kulkas dua buah, Tv, kompor gas, dispnaser, kipas angin, sepeda gunung serta hadiah hiburan lainnya.

Dalam kesempatan ini juga diadakan gelar produk UMKM, bentuk-bentuk riil yang begini ini yang merupakan kegiatan dari masyarakat untuk masyarakat. Dan sudah semestinya Pemerintah Kota memberikan dukungan penuh untuk even-even tersebut.

Jangan hanya saat peringatan hari-hari besar atau ulang tahun Salatiga mengadakan gelar produk UMKM, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM harus terus berinovasi untuk menciptakan momen-momen untuk acara serupa. Tidak harus pada acara yang resmi atau formal, namun bisa saja di acara car free day. Bila pelaku usaha terus diajak untuk menjajakan produknya tentu mereka akan senang dan bertambah semangat.

Manfaatkan saja selasar kartini, lokasi tersebut sudah menjadi tujuan favorit masyarakat. Dengan adanya keramaian tersebut buat saja even serupa, pameran produk UMKM atau bazaar misalnya. Namun ini juga harus dikoordinasikan dengan para penjaja jasa sepatu roda dan sebagainya agar tidak terjadi gesekan. Atau kalau tidak pemkot bisa membuatkan even-even yang bisa menampung mereka untuk menjajakan produk.

Bisa saja sementara memanfaatkan bangunan-bangunan yang ada, misalnya untuk satu-dua hari saja untuk pameran produk UMKM. Usaha yang dijalankan para pelaku tentunya akan terus berjalan karena diberi kesempatan pemkot dalam untuk

eksis.(lx/ss)

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

UMKM, terus UMKM, terus “Berinovasi”“Berinovasi”untuk Menjajakan Produknyauntuk Menjajakan Produknya

UMKM, terus “Berinovasi”untuk Menjajakan Produknya

M. Fathur Rahman, SE. M.Si

Foto: susFoto: susFoto: sus

Foto: susFoto: susFoto: sus

Page 9: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

9

emekaran Kelurahan Kutowinangun

Ptinggal menunggu hari. Meskipun ada sisi yang tidak menyenangkan ditengah warga

namun pasti banyak manfaat yang ditimbulkan. Misalnya saja koordinasi antara warga dengan Pengurus RT, RW dan LPMK atau lembaga lainya juga gampang apalagi antara warga dengan pemerintahan, dalam hal ini pemerintah kelurahan, hal tersebut karena wilayah lebih sempit sehingga terjangkau. Maka dengan wilayah yang tidak luas terlalu tersebut harapannya akan memudahkan dalam pelayanan.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Iwan Setyo Purbwo SE., yang kebetulan merupakan perwakilan dari wilayah Tingkir dimana Kelurahan Kutowinangun berada menganggap masyarakat tidak ada gejolak dengan adanya pemekaran wilayah kelurahan.

Secara fisik tampak wilayah Kutowinangun bagian utara pembangunannya terkesan tertinggal. Akan tetapi pasti semua pembangunan telah dimusyawarahkan berdasarkan unsur prioritas oleh perangkat kelurahan yang ada sejak RT, RW, Kelurahan dan seterusnya. Maka dengan begitu pada suatu kelurahan tidak akan ada yang membedakan wilayah, mana yang perlu didahulukan ya kita dahulukan dalam proses pengajuan proposal pembangunannya.

Secara kasat mata yang terlihat maupun terdengar tidak ada gejolak warga. Pemisahan antara wilayah Lor dan Kidul tidak menjadi persoalan, yang penting mereka ada pemisahan dengan harapan birokrasi menjadi mudah serta pelayanan bertambah baik. Disoal masalah adil dan tidaknya pembagian wilayah, tentunya pembagiannya telah direncanakan tentunya para pejabat yang berwenang juga memperhatikan unsur keadilan karena pemerintah kota konon mengadopsi aspirasi masyarakat.

Saya berharap pemerintah kota betu-betul menyiapkan infrastruktur seperti kantor kelurahan satu lagi, balai kelurahan dan juga kesiapan perangkat baru dari lurah sampai dengan staf. Saya berharap dan yakin dengan dengan pemabangian wilayah ini pembangunan akan jauh lebih merata, dan semoga greget masyarakat dalam merasa memiliki wilayah akan lebih. Dengan demikian akan muncul pembangunan berbasis swadaya dari masyarakat.

Berbicara masyarakat, yang saya ketahui tidak ada permasalahan dengan pelaksanaan program tersebut. Yang terpenting menurut warga pembagian jangan didasarkan wilayah saja. Ada kultur dan budaya yang menurut kami jangan sampai dipisahkan.

Kebiasaan yang ada di dalam masyarakat, misalnya saja kerukuran warga dalam acara tertentu. Sebagai contoh, Pancuran ini kan satu kultur namun dalam administrasi ada yang masuk kelurahan Salatiga dan Keluraha Kutowinangun. Maka yang terjadi kadang pemisahan tersebut memisahakan kedekatan jiwa, dengan begitu dalam hajatan atau perayaan keagaman saling sungkan mengundang atau tidak.

Saya berharap pembagian wilayah dilakukan secara adil, serta jangan memisahkan geografis (memisahkan suatu kelompok masyarakat yang sudah kompak) yang ada. Yang lebih penting lagi pembagian perangkat atau staf kelurahan yang sekarang ini ada. Menurut saya juga harus dibagi yang menjabat sekarang ini, jangan sampai perangkat kelurahan baru nanti buta wilayah dan buta permasalahan masyarakat.

Yang menjadi pekerjaan utama pemkot adalah yang tampak dulu, yaitu pembangunan fisik. Jika dulu bantuan yang diberikan pemkot adalah satu untuk satu kelurahan, jika dibagi maka akan menjadi dua. Dengan demikian proses pembangunan fisik dan non fisik akan tumbuh. Yang penting adalah pembangunan bisa merata disemua wilayah. Misalnya saja dalam pelaksanaan program bedah rumah, bantuan nantinya target akan meningkat.

Yang terpenting dalam pemekaran suatu wilayah adalah masyarakat berharap kepastian dan kemudahan dalam memperoleh kepast ian administrasi berkaitan dengan kependudukan. Misalnya saja alamat atau KTP yang pasti juga semua berubah dan sertifikat tana, badan usaha dan lain sebagainya. Pemkot harus menanggung semua dampak dari perubahan itu, tidak mengapa masyarakat menanggung tenaga dalam pengurusan, namun alangkah bijaknya jika masyarakat dibebaskan dari beban biaya perubahan administrasi. Tujuan filosofis dari program ini adalah peningkatan pelayanan masyarakat, jika tidak terwujud itu

namanya sia-sia.(lx/ss)

MimbarMimbarMimbar

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Iwan Setyo Purbowo, SE, M.Si

Foto: sus

Mengadopsi Mengadopsi Aspirasi MasyarakatAspirasi MasyarakatMengadopsi Aspirasi Masyarakat

Pemekaran Kutowinangun

Page 10: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

10

ingkat kesesua ian pe laksanaan

Tpemerintahan dengan peraturan perundang-undangan telah dilaksanakan

sesuai prosedur meski secara realitas belum sepenuhnya memenuhi amanat peraturan yang ada sehingga didapatkan sebuah indikasi temuan kelemahan pengendalian internal. Sementara itu managemen pemerintahan belum sepenuhnya terjadi sinkronisasi kerja horizontal dan vertikal.

Untuk urusan wajib dan urusan pilihan telah dilaksanakan cukup baik, tetapi juga belum optimal. Sedangkan tugas desentralisasi, tugas pembantuan, tugas umum pemerintahan daerah belum sepenuhnya tepat waktu (on schedule) sehingga masih banyak program yang belum terlaksanakan. Meskipun demikian, kita turut bangga bahwa BPK-RI telah menetapkan penilaian Kinerja Pemerintahan Kota Salaliga untuk tahun anggaran 2012 masuk dalam katagori opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian). Itulah analisis administrasi publik sebagai pandangan umum Fraksi PDI Perjuangan Kota Salatiga terhadap laporan pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota tahun anggaran 2012.

Aspek Keuangan dan Pencapaian HasilMenurut Fraksi PDI Perjuangan Kota Salatig,

dalam analisis aspek keuangan, analisis pencapaian hasil pada LKPJ tahun 2012 terkait dengan kinerja

pendapatan, kinerja pelaksanaan dan pembelanjaan, Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2012 yang dianggarkan sebesar Rp. 541.313.035.000 dapat terealisasi sebesar Rp. 562.323.845.000 meningkat sebesar Rp. 21.010.810.000 atau dapat terealisasi 103,88%.

Terjadinya peningkatan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2012 disokong dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) berupa Pendapatan Pajak Daerah, Pendapatan Retribusi Daerah dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Pendapatan Asli Daerah yang dianggarkan sebesar Rp. 63.171.463.000 berhasil terealisasi sebesar Rp. 77.798.870.961 atau naik sebesar Rp. 14.627.407.961 atau rnencapai 123,16%.

Dari hasil analisis Fraksi PDI Perjuangan, bahwa terjadinya kenaikan Pendapatan Asli Daerah tersebut kita sampaikan apresiasi positif dan cukup menggembirakan. Namun disisi lain, hal itu adalah suatu yang wajar mengingat melonjaknya Pendapatan Asli Daerah karena akibat didukung dengan adanya sederet Peraturan Daerah (Perda) yang telah direvisi dan telah pula diberlakukan semisal Perda tentang Retribusi Parkir, Retribusi Kebersihan, Pajak Daerah, Hotel, Restoran/Rumah Makan dll yang besararinya dkiaikkan berlipat.

Sedangkan untuk Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 telah dianggarkan sebesar Rp.

AnggaranAnggaranAnggaranuntuk Kepentingan Masyarakatuntuk Kepentingan Masyarakatuntuk Kepentingan Masyarakat

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Supriyono

Diperlukan evaluasi dan pengkajian ulang

serta penegasan kebijakan

di dalam melakukan berbagai kerjasama

dan investasi daerah.

Pasaraya Mangkrak, Pasar Jetis Mangkrak,

Pasar Rejosari tak kunjung dikerjakan,

Pembangunan Perumahan Korpri

sangat memprihatinkan

sementara para konsumen Golongan 1 dan 2

sudah menyetorkan uang.

Foto: susFoto: susFoto: sus

Page 11: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

11

628.860.331.000. Sesuai laporan akhir Anggaran tersebut hanya terserap sebesar Rp.551.634.845.320 sehingga masih tersisa sebesar Rp. 77.225.485.680 atau hanya terlaksana 87,72% dari keseluruhan anggaran yang telah ditetapkan.

Pada evaluasi laporan akhir Tahun Anggaran sebelumnya (2011) juga terjadi Sisa Lebih Perhitungan A n g g a r a n ( S I L P A ) m e n c a p a i s e b e s a r Rp.71.193.740.131. Terlepas dari persoalan kegiatan luncuran atau kendala lain, Fraksi PDI Perjuangan mengingatkan, bahwa perolehan status opini WDP memang menggembirakan, tetapi pengalaman SILPA-SILPA yang selaras dua tahun terakhir ini berlebihan maka diharapkan dapat ditekan lebih kecil pada laporan akhir untuk Tahun Anggaran berikutnya. Ini sangat disayangkan, hal tersebut bisa digunakan kebutuhan lain termasuk untuk tenaga honorer.

Analisis Aspek KemasyarakatanUntuk kondisi dan situasi Tahun Anggaran

2012, tampak adanya pengembangan iklim demokrasi, penyerapan aspirasi dan transparansi penggunaan Anggaran untuk kepentingan masyarakat. Tetapi tingkat partisipasi masyarakat, tingkat pemberdayaan masyarakat, tingkat dan nilai-nilai gotong royong masyarakat masih harus ditumbuhkembangkan.

Belanja Bantuan Sosial untuk Tahun Anggaran 2012 yang hanya terserap 52%, maka diperlukan evaluasi. Sepanjang bantuan untuk kemasyarakatan tersebut dilaksanakan dengan penuh transparansi dan keadilan serta tidak keberpihakan, maka belanja bantuan sosial tersebut dapat ditingkatkan.

Sebagai evaluasi bersama, melalui Pandangan Umumnya Fraksi PDI Perjuangan menyampaikan beberapa masukan sebagai berikut:

1. Opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian) diharapkan meningkat menjadi WTP (Wajar Tanpa Pengecualian);

2. Melonjaknya Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2012 adalah masih wajar dan belum maksimal mengingat amanat dalam Perubahan dan Revisi sederet Peraturan Daerah terkait Retribusi, Pajak dll naik berlipat";

3. Terjadinya SILPA yang berlebihan dan berturut-turut agar segera diambil langkah-langkah koordinasi dan singkronisasi antar-inter sesama pemangku dan penanggungjawab kegiatan;

4. Sangat dilematis banyaknya kegiatan yang tidak sempat terserap sementara SDM di lingkungan Pemerintahan ini adalah sangat handal, sehingga setiap muncul peraturan baru maka terjadi gerakan cepat sebagai misal, mentauladani pemberlakuan ad-cost, KTP elektronik, Perda RTRW, sistem lelang Eprox;

5. Diperlukan evaluasi dan pengkajian ulang serta penegasan kebijakan di dalam melakukan berbagai kerjasama dan investasi daerah. Pasaraya Mangkrak, Pasar Jetis Mangkrak, Pasar Rejosari tak kunjung dikerjakan, Pembangunan Perumahan Korpri sangat memprihatinkan sementara para konsumen Golongan 1 dan 2 sudah menyetorkan uang.

6. Terakhir naiknya harga BBM memiliki dampak yang sangat berat bagi kebutuhan masyarakat. Solusi rencana pengucuran bantuan langsung pada masyarakat dari Pemerintah Pusat berdasar data statistik harus segera dikoordinasikan, mengingat yang mengetahui betul mengenai kondisi

masyarat adalah Pemerintah Daerah setempat.(ss/lx)

M. Kemat, S.Sos

Pedagang di Pasar Jalan Lingkar Salatiga

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: susFoto: susFoto: sus

Foto: susFoto: susFoto: sus

Page 12: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

12

etelah mencermati nota keuangan dalam

Srancangan peraturan daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Salatiga Tahun Anggaran 2012 yang disampaikan oleh Wakil Walikota pada tanggal 17 Juni 2013 Fraksi Partai Demokrat menyampaikan pandangan umum bahwa dipandang dari segi Keuangan Daerah realisasi APBD Kota Salatiga Tahun Anggaran 2012 mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, maka dari itu kami Fraksi Partai Demokrat memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Salatiga. Namun demikian

ada beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai catatan dalam realisasi APBD tersebut.

Pendapatan Asli Daerah (PAD)Dalam pengelolaan Keuangan Daerah Tahun

Anggaran 2012 pada PAD, Pemerintah Kota Salatiga telah mampu menaikkan pendapatan dari semula yang dianggarkan Rp. 63.171.463.000,- (enam puluh tiga milyard seratus tujuh puluh satu juta empat ratus enam puluh tiga ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp. 77.798.870.961,- (tujuh puluh tujuh milyard tujuh ratus sembilan puluh delapan juta delapan ratus tujuh puluh ribu sembilan ratus enam puluh satu rupiah).

Atas keberhasilan ini kami sampaikan apresiasi kepada Pemerintah serta harapan agar pada tahun anggaran berikutnya dapat ditingkatkan lagi, mengingat bahwa Perda Pajak dan Retribusi yang baru sudah dapat diberlakukan sepenuhnya.

Pendapatan Daerah yang Berasal dari

Pemerintah PusatPendapatan Daerah yang berasa! dari

Pemerintah Pusat yang berupa dana perimbangan mengalami sedikit kenaikan yaitu sebesar 1,84%, 380.030.167.000,- (tiga ratus delapan puluh milyard tiga puluh juta seratus enam puluh tujuh ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp. 387.037.577.686,- (tiga ratus delapan puluh tujuh milyard tiga puluh tujuh juta lima ratus tujuh puluh tujuh ribu enam ratus delapan puluh enam rupiah). Hal ini menurut kami Pemerintah Kota Salatiga perlu lebih meningkatkan pendekatan-pendekatan dengan Pemerintah Pusat dan Propinsi secara proaktif sehingga terbuka kemungkinan untuk

Drs. Slamet Ariyadi

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Visi Pemkot dapat Tercapai Visi Pemkot dapat Tercapai Visi Pemkot dapat Tercapai Walikota Serius Walikota Serius Walikota Serius

Foto: susFoto: susFoto: sus

Foto: susFoto: susFoto: sus

Page 13: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

13

agar visi Pemkot tercapai dan tahun-tahun ke depan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Salatiga dapat meraih opini wajar tanpa pengecualian.

Demikian penyampaian pendapat umum Fraksi Demokrat dengan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Salatiga Tahun Anggaran 2012, adapun beberapa catatan tersebut tidak tebih karena perhatiannya terhadap kelancaran pembangunan Kota Salatiga serta terhadap kinerja Pemerintah Kota Salatiga sebagai mitra kerja kami dalam rangka turut serta memajukan Kota Salatiga

tercinta.(lx/ss)

memaksimalkan alokasi bantuan keuangan dari Pemerintah Pusat maupun Propinsi.

Belanja DaerahDalam Tahun Anggaran 2012 Belanja Daerah

dianggarkan sebesar Rp. 628.860.331.000,- (enam ratus dua puluh delapan milyard delapan ratus enam puluh juta tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah) terealisasi sebesar Rp. 551.634.845.320,- (lima ratus lima puluh satu milyard enam ratus tiga puluh empat juta delapan ratus empat puluh lima ribu tiga ratus dua puluh rupiah) dengan demikian tidak terserap sebesar Rp. 77.225.485.680,- (tujuh puluh tujuh milyard dua ratus dua puluh lima juta empat ratus delapan puluh lima ribu enam ratus delapan puluh rupiah).

Hal ini menurut kami tidak semata-mata disebatakan karena adanya kegiatan yang diluncurkan dan dianggarkan Kembali pada tahun anggaran berikutnya tetapi juga ada faktor-faktor lain yang menyebabkan anggaran tidak terserap sesuai dengan target yang dianggarkan. Faktor penyebab dimungkinkan juga karena Perencanaan anggaran program kegiatan yang diampu oleh SKPD kurang baik atau kurang cermat; Kurangnya koordinasi perencanaan sehingga terdapat kegiatan sama dilaksanakan lebih dari satu SKPD; Kurangnya profesionafisme aparatur; Kurangnya sumber daya manusia yang profesionalis; Keterlambatan proses lelang; serta Keterlambatan petunjuk teknis dari pusat.

Untuk itu disarankan kepada Saudara Walikota agar serius dan secepatnya menyikapi kondisi tersebut

Bambang Soedowo

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: susFoto: susFoto: sus

Foto: susFoto: susFoto: sus

Pejabat Pemerintah dan segenap anggota DPRD saat menghadiri Sidang Pertanggungjawaban Walikota.

Page 14: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

14

endidikan dan membaca adalah sesuatu

Pyang tidak bisa dipisahkan. Program gemar membaca sangat baik jika

diterapkan bagi warga Kota Salatiga. Program tersebut bisa sebagai langkah Pemkot untuk mengupayakan dan menjadikan tolak ukur perkembangan masyarakat ke depan. Jika ingin merubah masa depan dan meningkatkan harkat martabat Salatiga maka harus mengambil langkah tersebut, karena itu jelas senafas dengan funding father negeri ini.

Menurut Fahmi Asyhari, SH., MH, anggaran 30 persen APBN dan APBD harus menjadi modal kota Salatiga dalam menangkap prospek untuk gerakkan masyarakat gemar membaca. Dan itu harus diterapkan secara riil di masyarakat, bukan jargor dan pencanangan semata namun setelah itu usai seremoni pembukaan masyarakat kembali kepada aktifitasnya masing-masing.

Filosofi gemar membaca harus diimbangi dengan karakter building, dengan demikian perlu adanya suatu kurikulum karakter building sejak usia dini hingga wajar belajar 12 tahun. Jika hal tersebut terlaksanakan dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, bangsa dan kota Salatiga ini akan jauh lebih maju karena generasi penerus bangsanya pintar.

Menurutnya karakter tersebut bisa dibentuk dengan membuat suatu kurikulum bagi anak didik untuk bisa gemar membaca atau tidak gagap membaca. Sebagai pemerintah atau pihak sekolah harus menunjukkan buku-buku yang berkualitas dan memadai bagi warganya. Kita ketahui bersama perpustakaan kita sudah semakin ramai, tugas Walikota adalah menggas pendidikan karakter

masyarakat sejak usia dini hingga perkuliahan. Membaca harus dijadikan kurikulum wajib yang harus diterapkan di dunia pendidikan di Salatiga, tentunya dengan program gemar membaca.

Dalam merajut masa depan bangsa kita harus menjadikan gemar membaca dimulai dari program yang ada disetiap SKPD yang mengampu seperti Disdikpora dan Persipda. Kalau birokrasi mencanangkan program gemar membaca sejak usia dini tanpa ada tumpang tindih.

Kurikulum Membaca Kurikulum Membaca Perlu diterapkan di SalatigaPerlu diterapkan di SalatigaKurikulum Membaca Perlu diterapkan di Salatiga

Fahmi Asyhari, SH., MH

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: susFoto: susFoto: sus

Foto: susFoto: susFoto: sus

Page 15: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

15

Dengan dibangunnya perpustakaan yang representatif di Salatiga, Fahmi berharap jangan ada lagi kendala, pendidikan harus segera ditingkatkan dengan tidak hanya membuat program saja namun perlu kreatifitas pula.

“Salatiga perlu membuat grand design terhadap keberlangsungan perpustakaan, disana sudah telihat pengunjung yang terus bertambah banyak. Rupanya perpustakaan sudah menjadi salah satu daya tarik

tersendiri. Inivasi pun perlu terus dilakukan mengingat hal itu penting karena untuk mendekatkan perpustakaan ke masyarakat”, katanya.

Perpustakaan yang VisionerMenurut Istiqomah, Pemerintah Kota Salatiga

harus mendekatkan bahan bacaan kepada masyarakat, “ini dapat dicapai bila perpustakaan tersebut hadir di tengah masyarakat. Bentuknya bisa saja rumah baca atau memperbanyak perpustakaan kelilingnya, kata anggota fraksi Amanat Keadilan dan Persatuan ini.

Menurutnya, perpustakaan harus dibuat dengan ide gerakan yang visioner agar perpustakaan yang Salatiga memiliki karakter tersendiri dari perpustakaan di kota lainnya. Sebagai contoh Blitar memiliki Perpustakaan Bung Karno yang menjadi kebanggaan daerah tersebut. Itu merupakan ekspektasi terhadap perpustakaan, karena perpustakaan tersebut juga bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Harapannya adalah bagaimana Salatiga memiliki kebijakan dari hulu sampai hilir, sehingga masyarakat bisa datang ke perpustakaan atau membaca buku di perpustakaan. Angan-angan itulah yang bisa dilakukan Pemerintah guna mencerdaskan bangsa. Dengan itu kita telah membuka celah ruang untuk masa depan bangsa.

Cita-cita itu bisa tercapai jika pemimpinnya mampu merepresentasikan, sehingga tidaklah mustahil ini menjadi langkah awal take off bagi

masyarakat Salatiga untuk lebih baik.(lx/ss)

Istiqomah

Foto: susFoto: susFoto: sus

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: susFoto: susFoto: sus

Page 16: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

16

mendatang dapat meraih opsi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

2. Pendapatan Daerah.Dari sisi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran

2012, terdapat kenaikan sebesar Rp. 21.010.810.006,- (Duapuluh satu milyar sepuluh juta delapan ratus sepuluh ribu enam rupiah) atau 103,88% Namun demikian ada beberapa pertanyaan yang perlu disampaikan terhadap kenaikkan tersebut, yaitu: Dari rincian Pendapatan Daerah terdapat kenaikan yang cukup fantastis, yakni : PAD (123%), Pajak Daerah (136%), Retribusi Daerah (121,74%), Lain-Lain PAD Yang Sah (120%).

Apakah kenaikan tersebut karena hasil intensifikasi atau ekstensifisi, atau apakah karena perencanaan yang kurang tepat atau karena adanya ,

kasadaran masyarakat Kota Salatiga dalam membayar pajak atau retribusi ?.

Namun demikian terhadap upaya meningkatkan pendapatan Daerah, Fraksi GOLKAR menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas jerih payah Eksekutif.

3. Belanja Daerah.Sebaliknya dari sisi Belanja Daerah Tahun 2012

hanya tarealisir sebesar 87,72%, Hal ini memberikan gambaran tentang adanya perencanaan yang kurang matang, sehingga diparlukan evaluasi dengan sungguh-sungguh, dengan merumuskan langkah-langkah yang tepat guna menentukan jalan yang terbaik bagi kelancaran pembangunan di Kota Salatiga, terlebih kita berencana untuk tahun mendatang ingin mencapai hasil evaluasi dengan opsi Wajar Tanpa Pangecualian (UTP).

Menuju OpsiMenuju OpsiMenuju OpsiWajar Tanpa PengecualianWajar Tanpa PengecualianWajar Tanpa Pengecualian

engan telah disampaikannya pengantar

DNota Keuangan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan

APBD Kota Salatiga Tahun Anggaran 2012 Fraksi partai GOLKAR menyampaikan Pandangan UMUM, sebagai berikut ;

1. Fraksi Golkar menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada segenap Eksekutif, atas kinerja selama Tahun 2012 yang telah dievaluasi oleh BPK dengan hasil Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Selanjutnya Fraksi GOLKAR sangat mendukung rencana Walikota untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga diharapkan hasil evaluasi BPK pada tahun

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: susFoto: susFoto: sus

Foto: susFoto: susFoto: sus

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

Rosa Darwanti, SH., M.Si

Page 17: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

17

4. Sisa Lebih pembiayaan Anggaran (SILPA). Dalam Tahun Anggaran 2012 terdapat Silpa sebesar Rp.100.208. 590.148,- (Seratus milyar dua ratus dalapan juta lima ratus sembilan puluh ribu seratus empat puluh delapan rupiah). Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terdapat kenaikkan kurang lebih Tiga Puluh Milyar. Tarhadap parmasalahan ini kita perlu intropeksi "Mengapa harus tarjadi”. Fraksi GOLKAR merasa khawatir apabila kondisi semacam ini akan terjadi setiap tahunnya.

Banyak kegiatan yang harus diluncurkan pada tahun berikutnya, berakibat masyarakat sebagai penerima manfaat harus tertunda untuk menikmati hasil kegiatan tersebut, Kekhawatiran ini dirasakan juga di tahun 2013 ini, karena sampai dengan saat ini banyak kegiatan yang belum dilelangkan.

Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa yang didanai APBD dalam upaya merekrut Panitia Pengadaan Barang/Jasa, ternyata gagal. Hal ini terbukti banyaknya peserta yang tidak lulus sertifikasi. Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga "enggan" untuk duduk dalam kepanitiaan Pengadaan Barang/Jasa. Mereka takut untuk menjadi Panitia Pengadaan Barang/Jasa, sehingga setiap mengikuti sertifikasi memilih untuk tidak lulus. Mereka mempunyai pemikiran bahwa sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa adalah sertifikat menuju penjara. Pertanyaannya, sampai kapankah kondisi ini berakhir ?

Terhadap kondisi semacam ini Fraksi Partai GOLKAR menyarankan dan mohon berkenan Forkompinda Kota Salatiga untuk ikut cawe-cawe guna mencarikan solusi yang terbaik mengatasi permasalahan ini. Pemahaman Golkar, dengan cancut t a l i w o n d o n y a F o r k o m p i n d a " i n s y a A l l a h " permasalahan tersebut akan terurai. Kegiatan akan berjalan lancar, Silpa akan menurun.

5. Lain-lain permasalahan.Dari hasil pengamatan fraksi GOLKAR di

lapangan, masih cukup banyak permasalahan yang menjadi pakerjaan rumah kita, yang perlu ditangani secara bijak, sehingga diharapkan kedepan masyarakat menjadi tenang dan nyaman. Permasalahan-permasalahan tersebut yang akan Kami kemukakan antara lain :

Permasalahan pembuatan E-KTP yang tak kunjung selesai; Masalah Jamkesmas dan Jamkesda yang selalu terangkat kepermukaan; Bantuan Kematian yang masa pencairannya terlalu lama; dan Kekhawatiran Ketua-Ketua RT/RW atas kebijakan pemerintah untuk memberikan BSLM, yang terkadang menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat; serta Pemberian Jaminan Kesehatan bagi Ketua RT/RW ataupun kelompok lain yang disetarakan kedudukannya setara dengan

mareka.(lx/ss)

Foto: susFoto: susFoto: sus

Foto: susFoto: susFoto: sus

Eny Tri Yuliastuti

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Pimpinan DPRD dan Wakil Walikota saat memimpin Sidang Pertanggungjawaban Walikota.

Page 18: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

18

erdasarkan Pasal 30 undang-undang

BNomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan undang-undang terkait

lainnya. Badan pemeriksa keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kota Salatiga per 31 desember 2012 , Laporan Realisasi anggaran serta laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Salatiga. Badan Pemeriksa Keuangan telah menerbitkan laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan atas laporan keuangan pemerintah Kota Salatiga Tahun 2012 yang memuat opini wajar dengan pengecualian.

D e n g a n t e m u a n B P K y a i t u a d a n y a ketidakpatuhan dan dalam pengujian kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pada Pemerintah Kota Salatiga, maka Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menghimbau Pemerintah Kota Salatiga segera menindaklanjuti rekomendasi BPK yang tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas S i s t e m P e n g e n d a l i a n I n t e r n N o m o r 3/LHP/XVHI.SMG/04/2012 tanggal 16 April 2012.

Sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 Tahun 2007, yang mengamanatkan Penyusunan : Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Salatiga Tahun Anggaran 2012 harus memenuhi asas Tertib dan taat peraturan; Ekonomis, efisien dan efektif; Transparan; Bertanggungjawab; Keadilan; Kepatutan, dan Manfaat.

Maka Fraksi PKS memberikan pandangan atas Raperda tanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota

Salatiga Tahun Anggaran 2012 berkaitan hal-hal sebagai berikut:

Pendapatan daerah.Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2012 yang

dianggarkan sebesar Rp. 541.313.035.000,- (lima ratus empat puluh satu miliar tiga ratus tiga belas juta tiga puluh lima ribu rupiah) terdapat realisasi sebesar Rp. 562.323.845,006,- (lima ratus enam puluh dua miliar tiga ratus dua puluh tiga juta delapan ratus empat puluh lima ribu enam rupiah) meningkat

Perencanaan MatangPerencanaan MatangDilaksanakan Diawal Tahun AnggaranDilaksanakan Diawal Tahun Anggaran

Perencanaan MatangDilaksanakan Diawal Tahun Anggaran

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

Malikhah, SP

Foto: susFoto: susFoto: sus

Foto: susFoto: susFoto: sus

Page 19: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

19Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

sebesar RP. 21.010.810.006,- (dua puluh satu miliar sepuluh juta delapan ratus sepuluh ribu enam rupiah) atau terealisasi sebesar 103,88%.

Belanja DaerahDalam Tahun Anggaran 2012 Belanja Daerah

dianggarkan sebesar Rp. 628.860.331.000,- (enam ratus dua puluh delapan miliar delapan ratus enam puluh juta tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah) terdapat realisasi sebesar Rp 551.634.845.320,- (lima ratus lima puluh satu miliar enam ratus tiga puluh empat juta delapan ratus empat puluh lima ribu tiga ratus dua puluh rupiah) kurang dari target yang ditetapkan sebesar Rp 77.225.485.680,- (tujuh puluh tujuh miliar dua ratus dua puluh lima juta empat ratus delapan puluh lima ribu enam ratus delapan puluh mpiah) atau sebesar 87,72%. Mohon penjelasan.

PembiayaanRealisasi pembiayaan netto sebesar Rp

89.519.590.462,00 (delapan puluh Sembilan miliar lima ratus Sembilan belas juta lima ratus Sembilan puluh ribu empat ratus enam puluh dua rupiah) lebih besar Rp 1.972.294.462,00 (satu miliar Sembilan ratus tujuh puluh dua juta dua ratus Sembilan puluh empat ribu empat ratus enam puluh dua rupiah) atau 102,25 % dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 87.547.296.000,00 (delapan puluh tujuh miliar lima ratus empat puluh tujuh juta dua ratus sembilan puluh enam ribu rupiah). Mohon penjelasan.

Selanjutnya Fraksi PKS menghimbau kepada Walikota atas pemeriksaan BPK untuk menindak lanjuti atas laporan keuangan dari Pemerintah Kota Salatiga terkait dengan:

Pengelolaan barang daerah.Berkomitmen melakukan inventarisasi atas aset

tetap; Melakukan penatausahaan dan melaporkan aset dengan tertib; Membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) mengenai pengelolaan aset berdasar ketentuan yang berlaku.

DAK (Dana Alokasi Khusus)Membentuk organisasi pelaksana atas

pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan DAK. Membuat pelaporan kegiatan DAK bidang pendidikan.

Dana hibahFraksi PKS berharap Pemerintah Kota Salatiga

Lebih cermat dalam melakukan kajian dan evaluasi proposal hibah. Melakukan pengendalian dan pengawasan yang baik dalam penyelenggaraan bantuan hibah. Melakukan penagihan LPJ (laporan pertanggungjawaban) penggunaan dana hibah.

Dari laporan Penggunaan APBD Tahun Anggaran 2012 ada beberapa SILPA diantaranya Dinas Cipkataru sebesar Rp 6.656.637.969,00 (enam miliar

enam ratus lima puluh enam juta enam ratus tiga puluh tujuh ribu Sembilan ratus enam puluh Sembilan rupiah); Disperindagkop sebesar Rp 1.139.366.903,00 (satu miliar seratus tiga puluh Sembilan juta tiga ratus enam puluh enam ribu Sembilan ratus tiga rupiah); Disosnakertran sebesar Rp 1.003.474.915,00 (satu miliar tiga juta empat ratus tujuh puluh empat ribu Sembilan ratus lima belas rupiah); RSUD sebesar Rp 7.071.025.061,00 (tujuh miliar tujuh puluh satu juta dua puluh lima ribu enam puluh satu rupiah); Dinas kesehatan sebesar Rp 6.529.843.703,00 (enam miliar lima ratus dua puluh Sernbilan juta delapan ratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus tiga rupiah); dan Disdikpora sebesar Rp 23.135.966.684,00 (dua puluh tiga seratus tiga puluh lima juta Sembilan ratus enam puluh enam ribu enam ratus delapan puluh empat rupiah).

Fraksi PKS memberi masukan kepada Walikota Salatiga agar Adanya tenaga ahli keuangan di masing-masing SKPD agar dalam pelaporan keuangan lebih akuntabel; Banyaknya SILPA Tahun Anggaran 2012 dimohon dalam hal perencanaan harus benar-benar matang, dan dilaksanakan di awal tahun anggaran. Dikarenakan banyak pekerjaan yang tidak terlaksana; Perencanaan yang kurang matang antara Dinas Cipkataru dengan pihak ketiga. Contoh penggalian kabel telepon seluler sehingga tidak memberikan jalan kepada penggunajalan; Pengadaan gedung kantor kelurahan salatiga belum dimanfaatkan dan juga banyaknya bangunan fisik yang tidak terlaksana sehingga tidak dapat dimanfaatkan. Contoh 1. GOR mini di kelurahan ledok 2. GOR kridanggo; Perlunya memanfaatkan aset daerah yang tidak terpakai. Contoh bekas gedung KPU; dan Belum tuntasnya permasalahan pasar yang ada di Salatiga contohnya pasar Rejosari, Pasar Raya 2, pasar jetis dan perlunya

percepatan penataan pasar.(lx/ss)

Suhadi

Foto: susFoto: susFoto: sus

Page 20: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

20

idak ada salahnya kita berkaca kepada

Tdaerah lain seperti Yogyakarta dahulu kala, di sana ada program belajar setelah

magrib. Ini sangat mungkin diterapkan di Salatiga, karena luasan wilayahnya yang kecil, saya kira para orang tua akan setuju dengan program tersebut.

Jam belajar memang terasa aneh, namun dari hal kecil tersebut akan membawa dampak luar biasa bagi pembangunan karakter masyarakat. Jika pemimpinnya telah mencanangkan program jam belajar di masyarakat tentu akan diikuti dengan antisipasi programikutan lainnya.

Di saat jam belajar berlangsung setiap rumah tidak boleh menyalakan TV yang dapat mengganggu kenyamanan anak dalam belajar. Meskipun dalam sehari hanya berlangsung 1-2 jam, tapi manfaatnya akan terasa. Di dalam benak dan alam bawah sadar masyarakat akan terbentuk kesadaran untuk belajar, tentunya orang tua dan para tokoh masyarakat serta pejabat publik juga harus memberikan contoh.

Bila di tengah masyarakat telah tercipta iklim yang kondusif untuk belajar, anak akan mudah dibentuk menjadi pribadi baik, tangguh dan punya karakter. Kedisiplinan juga akan tumbuh dengan sendirinya, tidak hanya dalam belajar tapi pada prilaku yang lain.

Sesekali walikota atau pejabat pemerintah berkeliling memantau keadaan masyarakat saat berlangsungnya jam belajar tentu akan membawa dampak besar bagi keberlangsungan program yang dicanangkan. Jika ini bisa berjalan, slogan Salatiga sebagai Kota Pendidikan akan tercapai dengan sendirinya. Karena iklim belajar tercipta, masyarakat

juga mau belajar, prestasi anak-anak di sekolah pun akan terangkat dengan sendirinya.

Ini adalah harapan untuk kebaikan dan kemajuan kota Salatiga, jika ini direspon positif oleh

Foto: luxFoto: luxFoto: lux

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Drs. Agung Wibowo

Foto: susFoto: susFoto: sus

Laporan UtamaLaporan UtamaLaporan Utama

Program Program Jam Belajar Jam Belajar Perlu digalakkanPerlu digalakkan

Program Jam Belajar Perlu digalakkan

Page 21: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

21

pengampu kebijakan jangan ditunda-tunda lagi. Virus berkunjung ke perpustakaan telah menggejala di masyarakat, ini harus segera ditangkap oleh pemerintah. Jangan sampai ini berhenti ditengah jalan tanpa adanya hasil yang jelas.

Pemkot harus mencukupi kebutuhan baca masyarakat, baik jumlah buku ataupun fasilitas lainnya yang menujang di perpustakaan Salatiga. Jangan sampai masyarakat kehabisan obyek bacaan. Jika kita lihat banyak orang tua yang mengantarkan anaknya untuk meminjam buku, tentu saja orang tuanya juga ikut meminjam. Dari situ dapat diketahui bahwa orang tua ikut-ikutan rajin membaca karena ikut anaknya.

Tolak Ukur Kemajuan BangsaPendidikan adalah tolak ukur kemajuan suatu

bangsa. Maju, baik, beradap dan moral suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas pendidikan bangsa tersebut. Di sisi lain kemajuan terhadap pendidikan juga tergantung kepada pemimpinnya, jika pemimpin memiliki jiwa pendidikan, nilai moral serta visioner bagaimana bangsa ke depan maka Negara akan menjadi maju.

Pendidikan menjadi tolak ukur terhadap kemajuan bangsa. Sebuah gambaran saat Jepang pada perang dunia ke-2, Ada suatu kata bijak pada

saat Negara itu di bom atom. Kaisar Jepang berkata, “tinggal berapa guru di negara kita” hal itulah yang dikatakan oleh keaisaran jepang. Dengan kejadian itu, pemerintahnya, mendatangkan guru-guru untuk mengajar. Mereka sadar bahwa pendidikan adalah modal dasar bagi bangsanya.

Negara kita, Indonesia oleh funding father kita sebenarnya sangat serius dalam menanggapi akan pentingnya pendidikan bagi rakyatnya. Hal tersebut terbukti dengan dituangkannya dalam UUD 1945 pada pasal 31 yang berbunyi setiap warga Negara berhak atas pendidikan yang layak.

Dengan munculnya ayat tersebut dalam konstitusi maka menjadi kewajiban Negara dalam mengatur dan memenuhi hak masyarakat atas pendidikan yang layak dan terjangkau. Dalam hal ini fungsi dari Pemkot Salatiga adalah harus konsisten dalam hal pendidikan, dan harus menjadikan pendidikan sebagai tujuan utama.

Hal tersebut tidak bisa ditawar lagi karena kota Salatiga yang kita cintai ini sudah terlanjur memasukkan slogan bahwa Salatiga adalah kota pendidikan dalam tri fungsi kotanya. Memang tidak ada cara lain untuk menjadikan Salatiga ini menjadi kota yang menarik kecuali meciptakan iklim belajar mengajar disemua lembaga pendidikan unggul dari

daerah lain.(lx/ss)

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: luxFoto: luxFoto: lux

Gedung SMK Megeri 2 Salatiga sebagai salah satu sekolah kejuruan kebanggaan di Kota Salatiga

Page 22: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

OpiniOpiniOpini

22

ingkungan hidup merupakan anugerah

Ldan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dijaga, dilestarikan, dan

dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber penunjang hidup bagi manusia dan makluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri. Pencemaran dan perusakan lingkungan secara signifikan yang dilakukan oleh manusia secara tidak langsung telah menambah deretan panjang berbagai kerusakan di bumi tercinta ini. Berbagai bentuk pencemaran dan perusakan lingkungan secara tidak langsung akan berdampak pula pada penurunan kualitas lingkungan, yang pada akhirnya akan dirasakan akibatnya oleh manusia itu sendiri.

Beberapa waktu yang lalu, negara-negara baik dari negara berkembang maupun negara maju mengadakan Konferensi Perubahan Iklim PBB di Kopenhagen, Denmark. Dari pertemuan antar petinggi dan perwakilan dari negara-negara tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan banyak pihak. Kesepakatan belum tercapai lantaran karena adanya perbedaan kepentingan dan egoisme dari masing-masing negara. Padahal bumi ini tak bisa menunggu lebih lama lagi, jika tidak memikirkan jalan keluar dari permasalahan perubahan iklim ini maka kiamat kecil berupa bencana alam pun akan terus terjadi.

Semakin panasnya cuaca setiap harinya yang kita rasakan, banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir, angin puting beliung, badai, semburan gas, semburan lumpur hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun terus mewarnai kekhawatiran akan segera hancurnya bumi ini. Data-data yang ada memang menunjukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang

mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Sadarilah bahwa semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran.

Ini mengingatkan saya terhadap Film 2012 yang kemarin menuai kontroversi di beberapa kalangan masyarakat. Dimana dalam f i lm tersebut menggambarkan bencana alam dahsyat yang melanda bumi ini. Memang takdir Tuhan Yang Maha Esa yang berkehendak atas terjadinya suatu bencana. Akan tetapi, campur tangan dan egoisme manusia yang tidak bertanggung jawab yang tidak mencintai dan menyayangi lingkungan hidup turut pula membawa andil yang sangat besar. Sehingga pemanasan global (Global warming) dan krisis iklim (Climate crisis) yang dari hari ke hari semakin mengancam bumi kita tercinta. Tetapi sayangnya porsi pemberitaan kedua topik yang sangat perlu diketahui masyarakat, justru sangat minim di media massa maupun media elektronik.

Penelitian yang telah dilakukan beberapa para ahli selama dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami dan manusialah berkontribusi terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.

Mungkin terlintas dalam pikiran kita, bagaimana mungkin pemanasan global bisa mengancam kehidupan planet bumi? Ada beberapa fakta yang perlu kita cermati dengan seksama. Pertama, pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas Kota Surabaya) di Antartika runtuh. Padahal bongkahan es itu berada disana sejak 1.500 tahun lalu. Setelah adanya bongkahan es runtuh, kini bongkahan es yang tersisa tinggal 12.950 kilometer persegi. Dr. H. J. Zwally, seorang ahli iklim NASA membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan : Hampir semua es di Kutub Utara akan lenyap pada

Buang EgoismeBuang EgoismeBuang Egoisme Penyebab Kerusakan Alam dan Lingkungan Penyebab Kerusakan Alam dan Lingkungan Penyebab Kerusakan Alam dan Lingkungan

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Oleh : Nana Rosita Sari, SH

Page 23: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

23

akhir musim panas tahun 2012. Kedua, mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila seluruh es di Greenland mencair, level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter. Cukup untuk menenggelamkan seluruh pelabuhan dan dataran rendah di seluruh dunia. Ketiga, semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi. Kita tentu menyadari betapa panasnya suhu di sekitar kita belakangan ini pada waktu siang hari. Dan tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan

Dari sederetan fakta-fakta menyeramkan yang menghantui bumi kita tercinta, adakah solusi dari semua permasalahan ini. Ada, kita masih punya kesempatan untuk menghentikannya jika ada kemauan kuat dari dalam diri kita untuk melakukan suatu perubahan. Ada dua hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan planet bumi ini. Pertama, matikan peralatan listrik ketika tidak digunakan. Gunakan lampu yang hemat energi. Indonesia adalah termasuk negara yang banyak menggunakan bahan bakar fosil (minyak, batubara) untuk pembangkit listriknya. Mungkin sudah saatnya memulai pemberdayaan sumber-sumber energi alternati f yang t idak menghasi lkan emisi karbondioksida (CO2) seperti tenaga matahari, air, angin, nuklir. Saya yakin sumber daya menusia (SDM) Negara Indonesia mampu untuk menciptakan sumber energi alternatif tanpa harus mengandalkan negara asing. Bila terpaksa harus menggunakan bahan bakar fosil, gunakanlah secara bijak dan efisien. Kedua, menanam banyak pohon di sekitar kita. Tanaman hijau banyak menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringannya. Tetapi jika pohon mati, pohon akan melepaskan kembali CO2 ke udara. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga

kelestarian tanaman terutama pohon. Jika tidak, maka karbon yang sudah tersimpan dalam pohon akan kembali terlepas ke atmosfer sebagai CO2. Peneliti dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap 0,4 hektar pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari mengendarai sebuah mobil selama setahun.

Renungkanlah, berapa banyak energi dan sumber daya yang harus terbuang sia-sia hanya karena kita ingin menikmati kenyamanan pribadi yang sesungguhnya tidak benar-benar kita perlukan. Berapa banyak energi dan sumber daya yang terbuang sia-sia hanya karena kita ingin terlihat tampil bergengsi dan tak ketinggalan zaman. Jangan hanya memikirkan kenyamanan hidup kita sendiri. Setidaknya pikirkanlah keadaan anak cucu kita lima tahun mendatang, mereka harus menjalani hidup dengan segala sumber daya yang sangat terbatas karena ulah kita, kakek nenek, dan nenek moyangnya di masa lalu.

Yang terpenting ada keinginan dan motivasi dari kita sendiri untuk mulai berubah. Saran-saran di atas tidak akan berarti dan bermanfaat jika hanya menjadi bahan bacaan tanpa ada tindakan yang nyata dari kita s e n d i r i . K i t a h a r u s b e n a r - b e n a r m u l a i mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak perlu mengambil langkah ekstrim untuk langsung berubah hanya dalam waktu semalam. Lakukanlah secara bertahap tetapi dengan komitmen dan kontinu. Terkadang hal yang paling mudah justru yang sering kita abaikan, seperti tidak membuang sampah tidak pada tempatnya (sembarangan). Marilah kita bertindak dari hal-hal yang mudah, yang dapat kita kerjakan.

*)Penulis adalah Mahasiswi Magister Hukum

Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: luxFoto: luxFoto: lux

Sampah yang tidak dikelola akan menjadi penyebab kerusakan alam dan lingkungan.

Page 24: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

ntuk memperkuat citra Salatiga sebagai

Ukota pendidikan, berbagai fasilitas penunjang pendidikan harus dibangun.

Fasilitas-fasilitas itu nantinya harus dikembangkan maksimal, agar tidak hanya menarik perhatian warga Salatiga, namun juga bisa menjadi jujugan wisata.

Perlu diketahui bahwa pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan bagi masyarakat diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Sejatinya pengembangan pendidikan masyarakat merupakan upaya peningkatan kemampuan seseorang sebagai anggota masyarakat yang pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai investasi masyarakat pada umumnya.

Kita harus selalu berupaya meningkatkan keaksaraan masyarakat melalui berbagai program yang terintegritasi dengan program keaksaraan usaha mandiri, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan, pendidikan keorangtuaan, dan penataan kelembagaan penyelenggara pendidikan masyarakat.

Dengan adanya kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang makin kompleks, maka kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal makin berkembang. Dengan demikian, untuk meningkatkan mutu pendidikan masyarakat,

MimbarMimbarMimbar

maka diperlukan adanya terobosan-terobosan baru.Seiring dengan hal tersebut, Ketua DPRD Kota

Salatiga M. Teddy Sulistio, SE memiliki gagasan yang luar biasa bagi dunia pendidikan di Kota Salatiga. Yaitu pembangunan taman pintar yang menyatu dengan objek wisata kuliner di bekas terminal Soka yang akan dibangun tahun ini.

Diharapkan Taman Pintar nantinya dapat sebagai sarana pemberdayaan masyarakat serta dapat mewadahi berbagai kegiatan baik dari pendidikan anak usia dini, remaja, kaum perempuan juga kelompok lanjut usia. Melalui Rumah Pintar tersebut juga akan terbangun masyarakat yang cerdas, inovatif, kreatif, mandiri yang sejahtera.

Kebutuhan taman pintar dirasa mendesak. Apalagi di Salatiga saat ini belum banyak tempat representatif yang bisa digunakan warga terutama anak-anak untuk belajar menyenangkan. Padahal roh Salatiga sebagai kota pendidikan, bukan sekadar citra namun betul-betul terasa.

Teddy mengungkapkan, dirinya tertegun ketika menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional, beberapa hari lalu. Saat itu, sekitar 7.000 anak didik Pendidikan Anak Usia Dini, Kelompok Bermain, Tempat Penitipan Anak, dan Taman Kanak-Kanak, begitu bergembira mengikuti acara di Lapangan Pancasila meski dengan fasilitas terbatas.

''Melihat hal itu, saya lalu berbicara kepada Pak Wali, bahwa kami belum bisa menyediakan tempat yang representatif untuk anak-anak bermain dan

Perkuat Citra Kota PendidikanPerkuat Citra Kota PendidikanPerkuat Citra Kota Pendidikan

Taman PintarTaman PintarTaman Pintar

Foto: susFoto: susFoto: sus

Taman pintar Salatiga

dapat dibangun di tempat wisata kuliner Soka.

Pembangunan taman pintar dengan

berbagai fasilitasnya, akan menjadi ikon

dan magnet baru bagi wisata kuliner Soka.

Keduanya bisa saling mendukung

dan menguntungkan.

Tempat bermain dan belajar ini di Salatiga ini

dapat dimanfaatkan anak-anak dengan berbagai

latar belakang, baik anak-anak dari keluarga

yang beruntung maupun kurang

beruntung, tanpa diskriminasi apapun.

24 Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Page 25: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

belajar. Meski begitu mereka tampak antusias, walaupun sarana dan prasarananya belum memmadai. Saya benar-benar terketuk melihatnya,'' ujarnya.

Taman pintar yang digagasnya terinspirasi oleh Taman Pintar Yogyakarta. Di dalam taman itu, anak-anak belajar, bermain, sembari berwisata. Taman pintar tersebut juga menjadi destinasi wisata yang sangat ramai di Yogyakarta.

Ketua DPC PDIP Salatiga itu menambahkan, pola yang sama dapat dibangun di tempat wisata kuliner Soka. Pembangunan taman pintar dengan berbagai fasilitasnya, akan menjadi ikon dan magnet baru bagi wisata kuliner Soka. Keduanya bisa saling mendukung dan menguntungkan.

Tempat bermain dan belajar ini dapat dimanfaatkan anak-anak di Salatiga dengan berbagai latar belakang, baik anak-anak dari keluarga yang beruntung maupun kurang beruntung, tanpa diskriminasi apapun.

Hal itu dapat dijadikan sebagai wahana pendidikan masyarakat sebagai bagian dari pendidikan nonformal dan sistem pendidikan nasional

dan memiliki tugas yang sama dengan pendidikan formal yakni memberikan pelayanan terbaik dalam memenuhi kebutuhan belajar masyarakat.

Dan perlu kita ketahui bersama bahwa sasaran pendidikan masyarakat saat ini memang semakin luas tidak hanya sekadar berhubungan dengan masyarakat miskin dan terbelakang , buta pendidikan dasar, putus sekolah pendidikan formal, dan kelompok marjinal lainnya saja, akan tetapi terus meluas sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan lapangan pekerjaan dan perubahan masyarakat saat ini, terutama berkaitan dengan budaya masyarakat kita sendiri. Mengingat keluasan sasaran tersebut, maka program kegiatan pendidikan masyarakat juga harus terus diperluas sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perkembangan masyarakat kita, diantaranya membangun rumah pintar.

Untuk pembangunan objek wisata kuliner Soka, tahun ini Pemkot Salatiga menganggarkan dana Rp 9,5 miliar. ''Bila memang dibutuhkan, kami akan mengupayakan penambahan anggaran di tahun 2014, agar prooyek ini betul-betul bermanfaat bagi rakyat

Salatiga,'' tandasnya.(ss/lx)

Foto: susFoto: susFoto: sus

25Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Ketua DPRD mengikuti senam bersama anak-anak PAUD saat peringatan Hari Anak Nasional.

Page 26: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

Mencerdaskan keh idupan bangsa. Itulah salah satu tujuan kita berbangsa dan

bernegara. Pengalan kalimat itu secara nyata ada di pembukaan UUD 1945 yang sampai sekarang kita merdeka hampir 68 tahun belum pernah ada niatan untuk direvisi atau bahkan diganti. Para Bapak Bangsa kita yang rumuskannya sadar dan paham akan arti pentingnya pendidikan yang mencerdaskan. Karena bangsa yang cerdas akan melahirkan k e k u a t a n y a n g n i s c a y a m e m b a w a pembaharuan dalam seluruh aspek kehidupannya. Bangsa yang cerdas akan mampu berfikir dan mencari akar masalah yang dihadapi dan memecahkanya.

Perpustakaan juga didirikan untuk m e n y o k o n g t u j u a n n e g a r a d a l a m mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejak pertama kali merdeka para pendiri bangsa sudah dihadapkan pada kenyataan bahwa 90% warganya adalah buta huruf. Bagaimana akan mengisi kemerdekaan dengan modal literacy yang semacam ini? Maka kemudian pemerintah mengambil langkah, salah satunya dengan mendirikan berbagai perpustakaan di daerah. Langkah ini dinilai tepat untuk mempercepat proses pencerdasan rakyat, selain infrastruktur embrio organisasi perpustakaan sendiri, telah ada di berbagai daerah sebagai warisan Belanda.

Empat tahun setelah merdeka, dan masih dalam suasana perang, tepatnya pada tahun 1949 pemerintah mendirikan Perpustakaan Negara di Kota Yogyakarta. Kemudian disusul dengan pendirian Perpustakaan Negara di wilayah Indonesia lain yaitu di Ambon (1952); Bandung (1953); Ujung Pandang (1954); Padang (1956); Palembang (1957); Jakarta (1958); Palangkaraya, Singaraja, Mataram, Medan, Pekanbaru dan Surabaya (1959). Setelah itu menyusul kemudian Perpustakaan Nagara di Banjarmasin (1960); Manado (1961); Kupang dan Samarinda (1964). Sementara pada tahun 1950 juga didirikan Perpustakaan Yayasan Bung Hatta.

Walaupun kemudian Perpustakaan Nasional secara resmi dibentuk pada tanggal 17 Mei 1980, melalui Keputusan Menteri P dan K No. 0164/0/1980. Status kelembagaannya pun masih sebagai salah satu UPT dari Ditjen Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pendirian Perpustakaan Nasional merupakan gabungan dari empat perpustakaan yang telah ada sebelumnya. YaituPerpustakaan Museum Nasional (semula Bataviaasch Genootschap van Kunsten Wetenschapen), Perpustakaan Sejarah Politik

Mengapa Begitu Penting?Mengapa Begitu Penting?PerpustakaanPerpustakaan Mengapa Begitu Penting?Perpustakaan

ArtikelArtikelArtikel

26

dan Sosial, (semula perpustakaan Sticusa), Kantor Bibliografi Nasional; dan Perpustakaan Wilayah (Negara) Jakarta.

Pendidikan di bidang Perpustakaan sendiri sebenarnya sudah hadir secara nyata pada tahun 1952 dengan dibukanya Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan oleh Biro Perpustakaan Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudayaan tepatnya pada tanggal 15 Oktober 1952. Dari kursus inilah kemudian berkembang sebagai Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu pengetahuan Budaya Universitas Indonesia seperti sekarang.

Bidang kepustakawanan bahkan juga pernah mencatatkan sejarahnya di Salatiga, tepatnya di kampus UKSW. Seorang Kepala Perpustakaan UKSW pernah memulai langkah brilian untuk membuat literature standar dalam pengelolaan bahan pustaka. Wujudnya adalah buku dengan judul “Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey” yang edisi pertamanya terbit tahun 1978, namum masih dicetak dan relevan sampai sekarang. Bahkan di kampus yang sama, pada tahun ini akan dibuka salah satu program studi ilmu perpustakaan yang berada di bawah Fakultas Teknologi Informasi.

Pasang surut dan timbul tenggelamnya perpustakaan dari pandangan dan ingatan masyarakat serta kebijakan yang dibuat pemerintah, tidak melunturkan fungsi penting lembaga itu. Setiap kita sadar bahwa perpustakaan mengemban fungsi pendidikan, penelitian, pelestarian, rekreatif, sosial, dan budaya. Perpustakaan walaupun di pinggir dan

Oleh : Rinaldi Anggoro Shakti, S.Sos

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Buku Perpustakaan sangat dibutuhkan anak-anak sekarang.

Foto: istFoto: istFoto: ist

Page 27: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

27

tertatih tetap bisa hidup untuk tetap memberikan sumbangsihnya dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa.

Demikian pula perpustakaan umum di Salatiga. Perpustakaan Daerah sebagai perpustakaan umum yang dimiliki oleh pemerintah daerah sejak mulai berdiri sekitar tahun 1970-an sampai sekarang juga diwarnai dengan pahit getir melayani masyarakat yang mebutuhkan informasi dari buku-buku yang menjadi koleksinya. Gedung perpustakaan yang menjadi tempat bernaung koleksi yang dimilikinya bahkan harus mengalah beberapa kali untuk dipindahkan. Tercatat gedung perpustakaan pernah berpindah sebanyak 4 kali sebelum akhirnya dibagunkan gedung perpustakaan seperti yang ada sekarang, di jalan Adisucipto No.7 Salatiga.

Dalam UU No.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan disebutkan bahwa pemerintah daerah salah satunya berkewajiban untuk menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat. Perpustakaan lewat himpunan koleksi yang dimilikinya dan sarana prasarana yang dimilikinya harus dapat menjadi tempat masyarakat untuk belajar. Malah bukan hanya itu, institusi ini harus berperan secara pokok sebagai “Pusat” sumber belajar. Perpustakaan mau tidak mau harus diposisikan sebagai institusi yang penting! Bukan malah termajinalkan dalam kebijakan, anggaran, sumber daya manusia, dan pengembangannya secara organisatoris.

Berdasar PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Bidang PERPUSTAKAAN adalah Urusan Pemerintahan yang Wajib diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kota Salatiga, karena berkaitan dengan pelayanan dasar masyarakat. Jadi pelayanan perpustakaan adalah pelayanan dasar yang mau tidak mau harus dipenuhi. Malah apabila

pemerintah daerah tidak mampu dan lalai melaksanakan, urusan ini akan diambil alih oleh pemerintah (pasal 8 ayat 2). Hal ini menunjukkan bahwa bahwa pemerintah tidak mau main-main untuk menyelenggarakan perpustakaan.

Hal ini diperkuat dengan PP No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyususnan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, yang menyebutkan bahwa urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga Negara yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan kepada daerah.

Dari amanat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Perpustakaan, Peraturan Pemerintah sampai para pendiri dan pemimpin bangsa ini telah menempatkan perpustakaan sebagi bagian dari visi bangsa dan negara. Untuk itu tidak ada alasan lagi bagi kita sekarang memarjinalkan perpustakaan dan membawanya semakin tersingkir ke pinggir. Meskipun kita tahu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mencari informasi termasuk kepada pengaruhnya pada keberadaan perpustakaan. Perpustakaan seharusnya tidak disingkirkan, melainkan harus memainkan peran untuk ikut memberi kontribusi yang baik bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi, terlebih lagi bagi pewujudan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kalau Kota Salatiga masih menganggap dirinya sebagai Kota Pendidikan, alangkah baiknya untuk tetap menempatkan perpustakaan sebagai bagian dari visi pembangunannya. Perpustakaan harus tetap di core kebijakan pokok pelayanan public. Bukan hanya karena diwajibkan peraturan perundang-undangan, namun terutama karena dilandasi semangat untuk melaksanakan perubahan social masyarakatnya lewat pendidikan yang dapat mencerdaskan kehidupan.

Akses pendidikan yang berkualitas, murah dan bahkah gratis pun dapat dirasakan masyarakat lewat perpustakaan. Keberadaan perpustakaan daerah adalah untuk mengakomodir golongan masyarakat rentan dari aspek social ekonomi untuk tumbuh bersama mengenyam pendidikan. Disadari atau tidak, lewat koleksi perpustakaan dan sarana yang dimilikinya, perpustakaan dapat mendidik masyarakat untuk dapat belajar mulai dari belajar membaca, belajar menyimak, sampai belajar menganalisis dan membuat penelitian.

Kalau visi ini disadari dan diamini oleh kita warga Kota Salatiga, bukan tidak mungkin visi salatiga yang SMART akan dapat kita wujudkan bersama. Itu harapan kita.

*)Penulis adalah Kasi Bina Perpustakaan

dan Kearsipan pada Kantor Persipda

Kota Salatiga

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: susFoto: susFoto: sus

Kepala Persipda Salatiga saat mendampingi kunju-ngan Ketua DPRD ke Kantor Perpusda.

Page 28: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

edung Perpustakaan Daerah telah

Gs e l e s a i d i b a n g u n d a n b i s a dimanfaatkan. Bangunan megah

tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar t idak sia-sia. Begitu Sandra Kusumawati mengomentari te lah dibukanya pelayanan perpustakaan Salatiga.

Agar perpustakaan dapat berperan dan berfungsi dengan baik, perlu dikelola oleh tenaga profesional yang memang benar-benar ahli dalam bidangnya. “Tenaga pengelola saat ini sedikit yang menguasai ilmu perpustakaan, sehingga masih perlu terus mengembangkan kemampuannya dalam mengelola perpustakaan” kata Sandra.

Kemampuan yang minimal harus dimiliki pustakawan antara lain wawasan bidang keahlian perpustakaan, menguasai organisasi tempat ia bekerja (termasuk mengetahui tujuan yang ingin dicapai oleh lembaganya).

Selain itu pustakawan juga harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas untuk memupuk dan pembinaan koleksi. Memiliki supel, ramah, dan pandai berkomunikasi. Aktif, lincah dan terampil dalam mencari/menyebarluaskan informasi. Memiliki hubungan luas dengan penerbit, toko buku, dan lembaga terkait.

Kriteria di atas cukup berat untuk memenuhi kualifikasi seorang pengelola/pustakawan yang diinginkan. Tetapi bila dijalankan dengan rasa ikhlas dan penuh hati dapat menjadikan seorang pustakawan yang handal dan nantinya dapat menggerakkan roda perpustakaan ke arah tercapainya visi dan misi guna menghadapi era globalisasi. Namun demikian, perlu disadari bahwa siap tidaknya perpustakaan sekolah memasuki era globalisasi tidak cukup diselesaikan dari segi pengelolanya saja, akan terlebih pada

Foto: susFoto: susFoto: sus

Sandra Kusumawati, SH

Jangan Hanya Jangan Hanya Bangunan yang MewahBangunan yang MewahJangan Hanya Bangunan yang Mewah

WartaWartaWarta

28 Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: susFoto: susFoto: sus

H. Suniprat

TerimakasihTerimakasihatas Hibah 1000 Bukuatas Hibah 1000 BukuTerimakasihatas Hibah 1000 Buku

erpustakaan Kota Salatiga mendapatkan

Ptambahan koleksi buku baru yang berasal dari sumbangan Paguyuban Warga

Salatiga (Pawarsa) dan Alumni SMA I (Smansa) angkatan '80. Acara penyerahan telah dilaksanakan secara simbolis di Hall Perpustakaan Kota Salatiga.

Selain menyerahkan 1000 buku Pawarsa kota Salatiga juga menyerahkan bantuan berupa 100 sak semen, sehubungan dengan adanya program bedah rumah Pemkot dengan alokasi 19 juta per rumah.

H. Azis Said, SE ketua Pawarsa Jakarta menerangkan itu adalah wujud kepedulian kami setelah kami sekitar sebulan sebelumnya mendengar tentang komitmen Pemerintah Kota Salatiga tentang pendidikan dengan membangun Perpustakaan yang cukup megah ini.

Menanggapi hal tersebut anggota DPRD Salatiga dari Kecamatan Tingkir Suniprat, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. “Saya selaku wakil masyarakat tentunya mengucapkan terimakasih atas

prakarsa dan inisiatif Pawarsa dan Alumni Smansa “80. Ini adalah salah satu bentuk peran swasta dalam mengembangkan perpustakaan kita. Saya sangat memberikan apresiasi kepada mereka,” papar Suniprat.

“Namun saya juga sangat berharap agar pemerintah kota Salatiga juga tidak tinggal diam, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk meningkatkan aset perpustakaan tersebut utamanya media bacaan. Dengan adanya gedung yang representative tersebut maka harus diimbangi dengan peningkatan layanan. Tentunya anggaran harus disiapkan dengan baik agar perpustakaan terus

berkembang,” tekan Suniprat.(lx/ss)

Page 29: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

memasukkan usulan tambahan, namun karena hal tersebut keluarnya tetap sama dengan yang kemarin.

Ditambahkan Tatik, tahun depan wacananya pengusulan bantuan melalui kecamatan. Hingga dimungkinkan jumlah bantuan bisa berbeda karena bentuknnya bantuan kegiatan bukan berupa hibah.

Menanggapi tidak naiknya insentif bagi RT dan RW, Agung Setiono berharap Pemkot Salatiga bisa memberikan solusi. “Paling tidak penyesuaian harga, sekarang ini harga BBM naik, tentunya kebutuhan yang berkaitan dengan administrasi, harganya juga turut naik. Lebih bijaknya nominalnya disesuaian,”

tekan Agung.(lx/ss)

aya bangga masyarakat Salatiga pada

Stahun ini mengadakan peringatan ulang tahun Salatiga yang ke-1263. Masyarakat

cukup antusias terbukti di tiap kecamatan mengadakan peringatan tersebut, seperti halnya Kecamatan Argomulyo acara digabungkan dengan peringatan HUT ke-20 Kecamatan dan menyambut HUT proklamasi ke-68.

Saya anggap ini momen tepat bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam partisipasinya membangun Kota Salatiga. Dari semua unsur tumpah ruang dalam peringatan ini.

Kegiatan sosial dalam rangka peringatan hari jadi semacam ini akan bermanfaat bagi masyarakat secara langsung, harapannya bertambah hari akan semakin bertambah acaranya. Untuk bazar, yang menjajakan dagangan adalah para pelaku usaha rumahan atau UMKM. Pemkot juga harus berpikir agar usaha mereka tetap berjalan dan tentunya lebih maju.

Pemberian pelatihan dan bantuan modal perlu untuk diteruskan, agar mampu mengatasi problem klasik para pelaku UMKM yaitu modal pengembangan. Selain itu Pemkot juga harus memberikan mereka ruang untuk berjualan, misalnya saja saat peringatan ulang tahun Salatiga atau pada kegiatan lainnya.

Yang tidak kalah penting juga adalah pelatihan administrasi atau pencatatan dan pembukuan usaha mereka. Mungkin terlihat sepele karena usaha yang dijalankan masih berskala kecil, namun hal tersebut menjadi penting. Dengan hal yang kecil akan diketahui potensi usahanya, perkembangannya bagaimana serta labanya berapa. Dengan begitu seorang pelaku usaha akan berpikir untuk memperbesar jaringan usaha bila

mengetahui usahanya layak dikembangkan.(lx/ss).

ebanyak 1.259 RT/RW se-Salatiga

Smenerima bantuan insentif sebesar satu juta rupiah. Kegiatan dijadwalkan di

masing-masing Kecamatanpemberian dilaksanakan di empat Kecamatan di Salatiga

Secara simbolis Asisten I Y Tri Priyo Nugroho memberikan bantuan kepada perwakilan RT/RW. Selain pemberian bantuan dilaksanakan pula sharing tanya jawab antara pemkot dengan RT dan RW. Pemberian bantuan keuangan sesuai Perwali Salatiga No. 10 Tahun 2013 sebesar Rp. 1.000.000,- per RT/RW dengan rincian: 1. Bantuan kelengkapan administrasi bagi RT dan RW sebesar Rp. 300.000,-. 2. Bantuan kelengkapan administrasi bagi kelompok PKK RT dan RW sebesar Rp. 200.000,- dan 3. Insentif bagi ketua RT dan RW sebesar Rp. 500.000,- dan khusus insentif ini dikenakan PPh pasal 21 sebesar 5 persen.

Tatik Rusmiati, Kabag. Tata Pemerintahan memberikan penjelasan, kenapa tidak naik nominalnya adalah disebabkan kemampuan APBD yang masih terbatas. Sebenarnya kita sudah

29

WartaWartaWarta

Agung Setiono, SH

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: susFoto: susFoto: sus

PentingnyaPentingnyaPelatihan AdministrasiPelatihan AdministrasiPentingnyaPelatihan Administrasi

Foto: susFoto: susFoto: sus

Insentif RT dan RWInsentif RT dan RWMenyesuaikan HargaMenyesuaikan HargaInsentif RT dan RWMenyesuaikan Harga

Agus Pramono, SH

Page 30: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

eharusnya Salatiga sudah memiliki

Ssekolah inklusi sejak dulu, saya sudah bicara tentang hal itu sejak tahun 2006.

Demikian komentar Alysabeth Dwi Kurniasih saat ditanya kesiapan sekolah inklusi di Kota Salatiga.

Sekarang ini banyak orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) kesulitan menyekolahkan anaknya. Dengan dicanangkannya beberapa sekolah di Salatiga sebagai sekolah inklusi tentunya saya sangat mendukung.

Namun yang perlu diingat adalah pihak sekolah harus menyediakan sarana prasarana yang memadai. Jika sarana yang ada tidak mendukung maka pencangan akan menjadi sia-sia. ABK juga memiliki hak belajar yang sama dengan anak yang normal, dengan dicanangkannya sekolah inklusi maka akan memberi ruang bagi ABK.

Yang perlu disiapkan oleh ABK dan anak lainnya, ABK akan harus belajar bersosialisasi dengan anak pada umumnya, sedangkan anak lain akan belajar toleransi. Sementara itu sekolah juga menyiapkan para guru, karena sangat tidak mungkin ABK ditangani oleh guru yang biasa-biasa saja.

Selanjutnya tidak hanya sekolah saja yang mendukung ABK, namun fasilitas lain seperti RSU, penyeberangan jalan dan prasarana umum kota seperti taman juga harus menerima ABK. Kota Salatiga h a r u s m e n g a c u k e s a n a k a r e n a s u d a h mendeklarasikan diri sebagai kota inklusi.

Salatiga harus mampu menampung semua kebutuhan pendidikan anak, baik yang normal maupun yang ABK. Sekolah yang sudah menerima ABK harus berkelanjutan, jangan sampai satu periode belajar kemudian tidak ada kelanjutannya. Jika sekolah iklusi terus bisa menampung ABK, maka dana

yang dikeluarkan pemerintah tidaklah sia-sia .(lx/ss)

Ulang TahunUlang TahunSalatiga Harus Lebih BaikSalatiga Harus Lebih Baik

Ulang TahunSalatiga Harus Lebih Baik

WartaWartaWarta

30

Sementara bidang kesehatan lebih kepada peningkatan pelayanan. Hilangkan kesan pelayanan buruk yang diberikan RSUD, pegawainya harus ramah dalam melayani pasien. Jangan bedakan mereka yang meggunakan Jamkesmas ataupun Jamkesda dengan mereka yang menggunakan dana pribadi.

Sedangkan peningkatan dalam bidang ekonomi jelas terjadinya pengurangan pengangguran. Pemerintah harus terus mendorong warganya agar mau bekerja, syaratnya tentu tersedianya lapangan kerja. Alternatif lain adalah memupuk jiwa wirausaha masyarakat, “tumbuhnya UMKM adalah potret dari

kemajuan sebuah kota”, tutupnya.(lx/ss)

Mahmudah, SH

Sekolah HarusSekolah HarusSiapkan Prasarana ABKSiapkan Prasarana ABKSekolah HarusSiapkan Prasarana ABK

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

enyambut ulang tahun Salatiga ke-

M1263, Mahmudah anggota dewan dari PPP berharap Kota ini menjadi lebih

baik. Perbaikan tersebut harus menyebar diberbagai sektor yaitu pendidikan, kesehatan dan kemajuan di bidang ekonomi.

Perbaikan bidang pendidikan ini indikator utamanya adalah prestasi bagi para siswa, baik akademik ataupun ketrampilan siswa. Ketrampilan tersebut didalamnya olah raga, kesenian, budaya dan kemampuan lain yang sering dijadikan perlombaan.

Selain itu juga perbaikan dalam fasilitas untuk pendidikan baik untuk siswa maupun sarana bagi proses mengajar guru. Dan yang lebih penting lagi adalah murahnya pendidikan, sedang untuk bagi siswa yang tidak mampu harap tidak ada pungutan apa pun. Pihak sekolah dalam hal ini harus berupaya bagaimana agar mereka yang tidak mampu dapat mengenyam pendidikan sebagaimana mereka yang mampu. Jangan ada kesan perbedaan sedikit pun diantara mereka dalam hal fasilitas yang diberikan.

Foto: susFoto: susFoto: sus

E Dwi Kurniasih, SH. M.Si

Foto: susFoto: susFoto: sus

Page 31: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

lain, namun yang penting nyaman untuk membaca,” tambahnya.

Masih menurut Maya, yang terpenting perpustakaan ini secepatnya dikembangkan, jangan sampai minat baca masyarakat yang sudah tinggi ini patah ditengah jalan karena buku bacaan yang kurang atau sarana membaca yang sempit.

“Jangan sampai masalah hukum menghalangi pembangunan dan pengembangan perpustakaan. Perpustakaan saat ini termasuk kebutuhan masyarakat mendasar dan merupakan pendukung pendidikan. Jangan halangi pemenuhan kebutuhan

masyarakat hanya karena hal itu,” tekan Maya.(lx/ss)

e n g a n d i b a n g u n n y a g e d u n g

Dperpustakaan yang representative s e k a r a n g i n i p e m k o t h a r u s

menyosialisasikan keberadaannya. Ini penting, karena belum tentu masyarakat mengetahui bahwa Salatiga memiliki perpustakaan umum yang siapapun berhak kesana. Demikian pinta Suyanto anggota dewan dari Tingkir.

“Pihak perpustakaan harus memberitahukan bahwa perpustakaan telah bisa digunakan untuk masyarakat umum. Pasalnya dalam benak masyarakat perpustakaan itu yang biasanya adalah hanya untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Misalanya perpustakaan kampus dan perpustakaan sekolah, sehingga masyarakat tahunya koleksi buku-buku juga tidak untuk mereka (masyarakat umum),” pinta Suyanto.

Selain itu menurut Suyanto, perpustakaan juga harus dibuat nyaman untuk para pengunjung dan pembaca. “Saya kesana ternyata kok panas ruang bacanya. Alangkah lebih baik bila perpustakaan yang bagus ini juga dibuat nyaman dengan dipasang AC, agar pembaca juga nyaman,” usul anggota dewan dari Golkar ini.

Seperti anggota dewan lain, Suyanto juga mengharapkan jumlah buku diperbanyak. “Apalah artinya sebuah perpustakaan memiliki gedung yang megah namun koleksi bacaannya minim. Jiki ini dibiarkan terus, lama-kelamaan masyarakat juga akan bosan. Artinya perpustakaan harus mengikuti jaman dengan memahami perkembangan minat baca

masyarakat,” tutup Suyanto.(lx/ss)

WartaWartaWarta

32

MasyarakatMasyarakatButuh PerpustakaanButuh PerpustakaanMasyarakatButuh Perpustakaan

Dibutuhkan Dibutuhkan Sosialisasi PerpustakaanSosialisasi PerpustakaanDibutuhkan Sosialisasi Perpustakaan

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

ita patut bersyukur Perpustakaan

KSalatiga telah dibangun dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Namun

perlu segera untuk disikapi adalah perpustakaan tersebut ternyata masih belum bisa mengakomodir banyaknya masyarakat yang datang untuk membaca. Demikian komentar Septa Maya Hidayati, A.Md anggota dewan dari Sidorejo

“Sebagai contoh jumlah buku dan judul sangat terbatas, bisa dilihat misalnya jumlah buku bacaan dengan segmen anak-anak sedikit jumlahnya, belum lagi iptek. Tidak lupa pula buku-buku yang mendukung pelajaran para siswa juga kurang,” terang Septa Maya.

Selain itu Maya juga menganggap ruang baca yang ada sangat terbatas. “Saya berpikiran, seharusnya lahan yang ada untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin. Misalnya saja halaman belakang perpus yang masih kosong. Tidak harus mahal dan mewah seperti gazebo atau bangunan yang

H. Suyanto

Foto: susFoto: susFoto: sus

Septa Maya Hidayati, A.Md

Foto: susFoto: susFoto: sus

Page 32: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

31

aru saja diresmikan, ruang terbuka

Bumum Selasar Kartini yang berlokasi di Jl Kartini Salatiga sudah dimanfaatkan

masyarakat. Berbagai aktivitas sudah berlangsung dari permainan anak, olahraga sampai bersantai.

Beberapa kegiatan yang mencolok adalah seperti yang digelar Komunitas Trail Salatiga (KOTS) bekerjasama dengan Pemkot mengadakan senam bersama masyarakat secara gratis. Dalam acara tersebut ratusan masyarakat tampak senang mengikuti senam tersebut.

“Dengan sambutan masyarakat yang begitu antusias maka Pemerintah harus memfasilitasi kegiatan tersebut. Jangan sampai antara kelompok satu dengan yang lain tumpang tindih. Karena saya juga melihat ada latihan karate juga di hari minggu,” komentar Maulana Ibnu Sina.

Ibnu Sina merasa senang dengan banyaknya masyarakat yang memadati Selasar Kartini. “Saya cukup gembira, ternyata ruang terbuka hijau ini bisa dimanfaatkan masyarakat umum. Selasar Kartini ini sudah bisa dimanfaatkan meski beberapa bangunan yang ada dan katanya akan diberikan fasilitas, cek kesehatan, pos keamanan polisi, lokasi donor darah dan kawasan tersebut free hot spot area, belum dilaksanakan semua,” terang Ibnu Sina. Masih menurut Ibnu Sina banyaknya masyarakat yang melakukan aktivitas tentu harus diimbangi dengan pengamanan. Parkir harus ditata secara bijak, jangan sampai banyaknya kendaraan mengganggu pengguna jalan. “Selain itu saya berharap kepada masyarakat agar disamping memanfaatkan fasilitas juga turut menjaganya. Jangan sampai tembok dicoret-coret yang nantinya akan mengganggu

pemandangan, ” pinta Ibnu Sina.(lx/ss)

WartaWartaWarta

danya pe rpus takaan bukan lah

Akebutuhan kaum pelajar, mahasiswa, guru ataupun kalangan cendikia saja,

namun masyarakat biasa juga perlu bahan bacaan. “Kalangan inilah yang seharusnya dibangkitkan untuk mau membaca dan butuh membaca”, kata Basirin anggota DPRD.

“Pemerintah Kota harus memberikan fasilitas bacaan yang menarik dan bermanfaat bagi mereka. Misalnya kalangan petani, mereka harus disuguhi bacaan yang mereka butuhkan misalnya cara menanam padi yang baik dan efisien. Bagi peternak juga ada bacaan tentang bagaimana beternak yang hemat dan mendatangkan untung banyak. Tidak lupa bagi mereka yang mau membuka usaha kecil ya disediakan buku-buku tentang motivasi dan kiat-kiat berusaha”, papar politisi Partai Indonesia Sejahtera ini.

Itu sederhana tapi akan berdampak besar, yang pertama bagi kemajuan usaha mereka dan selanjutnya membangkitkan semangat mereka untuk ke perpustakaan. Setelah mereka merasa enak membaca

MaksimalkanMaksimalkanSelasar Kartini !Selasar Kartini !MaksimalkanSelasar Kartini !

Masyarakat Masyarakat Membutuhkan BacaanMembutuhkan BacaanMasyarakat Membutuhkan Bacaan

Maulana Ibnussina, SE

tentu kalangan ini juga akan melahap bacaan-bacaan lain sebagai sampingan. Dengan begitu selain kemampuan mereka dalam skil bertambah wawasan pun juga lebih luas.

“Masyarakat bawah itu kan perlu diberi motivasi agar memiliki semangat untuk terus berkerja dan berwira usaha, salah satunya dengan menyediakan objek bacaan. Bacaan yang disukai akan berdampak psikologis yang baik. Pengetahuan tentang hal-hal terapan yang bisa langsung dipraktikkan masyarakat

akan memudahkan mereka” tungkasnya.(lx/ss)

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: susFoto: susFoto: sus

Foto: susFoto: susFoto: sus

Basirin

Page 33: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

SosokSosokSosok

etemu lagi dengan Kyai Petruk, tawanya

Krenyah mengiringi setiap untaian kalimat yang keluar dari dua bibirnya. Wajahnya

sumringah seolah hidup yang dijalaninya tanpa masalah dan beban berarti. Penampilannya cukup bersahaja, tampak dari pakaian yang menempel di badannya b iasa sa ja dan dekat dengan kesederhanaan.

Itulah Ismadi pria paruh baya kelahiran 9 Mei 1955 ini. Keadaan sekarang memang berbalik seratus delapan puluh derajat sebelum tahun 2003. Waktu itu tubuh Ismadi dibalut pakaian perlente, dasi bermerk pun lengket menjerat kerah bajunya. Dari sepatu sampai rambut mengkilat mewakili sosok bos.

Waktu itu Ismadi memang menduduki jabatan penting di Telkom, hampir semua fasilitas BUMN itu dia nikmati. Namun sejak tahun 2003 keadan dia buat berbalik, pakaian kerja yang necis diganti dengan kaos dan celana biasa serta caping penutup kepala. Pena sebagai piranti kerjanya pun diganti dengan cangkul dan sabit.

Aneh dan langka, memang begitulah sosok Ismadi, sang pemenang kontes pohon tingkat nasional dari Salatiga beberapa waktu lalu.

Ismadi bertugas di Telkom selama 30 tahun sejak tahun 1973-2003, namun pada tahun 1996 rasa gila pohon mulai menggejala dalam dirinya. Perasaan tersebut muncul ketika Ismadi sedang cuti dan napak tilas di tanah kelahirannya yaitu Panti Asuhan Salib Putih. Daerah tersebut meskipun gersangkarena tanaman perkebunan yang mulai berkurang, tapi meskipun begitu tetap dapat menghidupi setiap penghuni yang ada di kawasan tersebut. Mulai dari Panti Asuhan, panti jompo sampai pada pekerja ladangnya.

Mulanya kali Ismadi membeli tanah sebanyak 12 kapling. Lalu tanah tersebut mulai diatanami dengan bibit pohon antara lain: sengon, dadap, kelapa, mindi, kopi, mahoni dan alpukad serta beberapa tanaman lainnya. Awalnya pengembang yang menjual tanah tersebut tidak setuju kalau ditanami pohon. Namun karena sudah dibeli Ismadi memilih menanam daripada membangun rumah.

Setelah Ismadi melihat titik terang dari tanamnannya dia berniat keluar dari Telkom. Akhirnya setelah berdiskusi dan bermusyawarah dengan istri

dan putra-putranya Ismadi memutuskan pensiun muda dari Telkom dan pindah menggeluti dunia tani. Awalnya pihak Telkom menolak karena Ismadi dinilai sangat dibutuhkan karena kebijakannya yang mudah dan cepat. Terbukti selama menjabat prosedur dari meja ke meja dia pangkas, dengan tujuan pelanan konsumen.

Setelah keluar dari telkom semua pesangon dan aset yang dimilikinya dia jual dan dipergunakan untuk membeli tanah, bibit pohon dan sebagian untuk biaya penanaman.

Selang beberapa waktu kemudian Ismadi mulai melirik organisasi tani, sebagian tenaga dan pemikirannya disumbangkan untuk kelompok taninya. Selain itu dia juga diamanati untuk memimpin lembaga komunikasi masyarakat (LKM) di Kumpulrejo.

Cita-cita suami dari Dwi Agus Martini PNS di Kelurahan Kalicacing ini adalah menciptakan taman eden. Dengan keulentannya dan skil yang didapatnya secara otodidak akhirnya pohon yang ditanamnya menjadi juara nasional untuk kategori mahoni dan suren.

“Saya ingin banyak orang meniru apa yang saya lakukan. Agar alam ini tetap terjaga, selain itu juga mendatangkan penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhan keluarga,” tandas pria yang dikenal dengan Kyai Petruk ini.

Hasil yang tampak dari karyanya saat ini adalah pohon kopi yang dia tanam terus dapat dipanen. Pohon sengon pun banyak yang ditawar diatas 2,5 jutaan, belum lagi mahoni dan suren. Pohon kelapa juga tidak putus-putusnya berbuah, selain itu ada tanaman merica dan panili yang bisa dipanennya.

Pernah lahan hutan miliknya ditawar dengan digit milyar, namun Ismadi bersikukuh untuk mempertahankan taman eden miliknya.

33

IsmadiIsmadiIngin Membuat Taman Eden Ingin Membuat Taman Eden IsmadiIngin Membuat Taman Eden

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Foto: luxFoto: luxFoto: lux

Page 34: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

Tebak WajahTebak WajahTebak Wajah

34

TEBAK WAJAH JIWARAGA 19Total Hadiah Rp. 250.000,00

untuk 5 orang Pemenang @ Rp. 50.000,00

KUPON TEBAK WAJAH JIWARAGA 19

1. FARIDA RAHMAWATI Kesbangpol Kota Salatiga

2. SRI UTARI Jl. Dewi Kunti No. 24 RT 12/IV Grogol - Salatiga

3. WAHYU HANDAYANI Kutowinangun 02/13 Salatiga

4. YONGKI PRIYANTO Tanggul Ayu Nanggulan Salatiga

5. Galang Prasetyo R SD Kutowinangun 10 Salatiga

Jawaban Tebak Wajah Jawaban Tebak Wajah Jiwaraga 18 :Jiwaraga 18 :

AGUS PRAMONOAGUS PRAMONO

Jawaban Tebak Wajah Jiwaraga 18 :

AGUS PRAMONO

AGUS PRAMONOAGUS PRAMONOAGUS PRAMONO

PEMENANG TEBAK WAJAHJIWARAGA 18

KETENTUAN MENEBAK :

1. Susunlah penggalan foto salah seorang anggota DPRD Kota Salatiga ini di kartu pos sehingga membentuk foto aslinya secara utuh.

2. Sebutkan identitas namanya. 3. Cantumkan Kupon Tebak Wajah Jiwaraga 19 yang telah

disediakan.4. Jawaban dikirim ke kantor Redaksi Majalah Jiwaraga, dengan

alamat Sekretariat DPRD Kota Salatiga, Jalan Letjend. Sukowati Nomor 51 Salatiga.

5. Tulis nama dan alamat lengkap pengirim.6. Jawaban diterima Redaksi majalah Jiwaraga paling lambat

tanggal 2 Setember 2013.7. Akan diundi 5 (lima) orang pemenang masing-masing berhak

mendapat hadiah seharga Rp. 50.000,00.8. Pemenang akan diumumkan pada Majalah Jiwaraga Edisi III

Tahun 20139. Pemenang dapat mengambil hadiah di Kantor Redaksi dengan

menyertai foto copy identitas diri.

Foto: bdiFoto: bdiFoto: bdi

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Page 35: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

LensaLensaLensa

35

Ketua DPRD beserta Walikota Salatiga saat mengikuti Upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa,

sebagai wahana untuk meningkatkan integritas dalam rangka mendukung percepatan pembangunan dalam

rangka mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat di Pedesaan.(Foto/ed: ss/lx)

Jiwaraga, Edisi II Tahun 2013

Page 36: EDIT JIWARAGA EDISI II 2013 - dprd-salatigakota.go.iddprd-salatigakota.go.id/wp-content/uploads/2016/12/jiwaraga-2013...Hari Oktavia, Udiono dan distributor Kelurahan se-Kota Salatiga;

Jendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat SalatigaJendela Informasi Wakil Rakyat Salatiga

iwaragaiwaragaiwaragaJJJ

SelamatSelamat Hari Raya Hari Raya Idul Fitri Idul Fitri 1434 H1434 HSelamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H

lahir dan batinlahir dan batinmohon maaf mohon maaf lahir dan batinmohon maaf