jingga dalam elegi.doc

Upload: ikaenje

Post on 03-Jun-2018

278 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    1/626

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    2/626

    terlonjak. Dikeluarkannya benda itu. !"!

    masuk, dari %io.Tar, bruan. !oto lo kburu dingin nih. !"!

    kak ari smntra gak ush dipkrin dulu deh.

    Tari langsung ingat, tadi dia meminta %io

    memesankan semangkuk soto ayam dan

    berjanji akan segera menyusul. Tari berdiri

    dan bergegas ke luar kelas. Tapi belum

    sampai dua meter ditinggalkannya pintu

    kelas, langkah$langkah cepatnya sontak

    terhenti. &ji melompat dari tepi koridor,

    tempat co#ok itu berdiri dengan punggung

    menyandar di dinding, entah sejak kapan,lalu berdiri tepat di tengah$tengah koridor.

    !etelah beberapa detik menatap kaki

    tangan Ari itu dengan keterkejutan, Tari balik

    badan. Tapi kali ini lebih parah. Kakinya

    bahkan belum sempat melangkah,untuk

    kedua kalinya tubuhnya menegang. Tak jauh

    di depannya, 'idho berdiri menjulang. Tari

    menelan ludah. Dia melangkah mundur

    sampai punggungnya menyentuh tembok

    pagar pembatas koridor.

    (Kakak berdua kenapa sih)* Tanya Tari,

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    3/626

    berusaha tetap terlihat tenang. Tak satu pun

    dari kedua co#ok yang saat ini sedangmemblokir jalannya menja#ab. Keduanya

    menjalankan aksi mereka tanpa bicara. &ji

    menghalangi jalan dengan sikap berlebihan.

    Kedua tangannya terentang lebar$lebar.

    +yaris menyentuh lebar koridor dari ujung

    ke ujung. !eolah$olah Tari adalah buronan

    berbahaya yang paling dicari dan selama ini

    punya catatan sebagai tukang kabur.

    !edangkan 'idho, meskipun terlihat santai,

    hanya memblokir dengan tubuhnya, kedua

    tangannya bahkan terlipat di depan dada.Tari tahu dengan pasti, separuh lebih jarak

    koridor yang terbuka lebar itu sama sekali

    bukan jalan bebas hambatan untuk lari. Tari

    berdecak kesal. !eketika dia urungkan

    niatnya untuk ke kantin, karena memang

    tidak mungkin bisa dicapainya tempat itu.

    Dia melangkah cepat menuju pintu kelas.

    Tapi mendadak pintu itu terayun lalu

    menutup rapat. Tari terperangah. !eketika

    langkahnya terhenti. Ternyata selama ini

    daun pintu itu menyembunyikan Ari di

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    4/626

    baliknya. Tari menelan ludah. erlahan

    kedua kakinya melangkah mundur,bersamaan dengan kedua kaki Ari

    melangkah mendekatinya. Tari terus

    mundur, sampai tembok pagar koridor

    menghentikan usahanya merentang jarak,

    dan langkah$langkah Ari kemudian menelan

    habis sisa jarak yang terentang diantara

    mereka berdua. -enar$benar habis karena

    Tari bisa merasakan kedua ujung sepatunya

    bersentuhan dengan kedua ujung sepatu

    Ari. e#ek itu menempelkan punggungnya

    rapat$rapat ke tembok di belakangnya,usaha terakhir yang bisa dilakukannya untuk

    menciptakan rentang jarak. Ari menatap

    ce#ek di depannya. Dengan senyum di

    kedua matanya, tapi tidak di bibirnya. (Jadi,

    siapa yang udah bikin lo nangis #aktu itu)

    Angga bukan) Kok gue belom denger

    pengakuan elo nih)* tanyanya, menciptakan

    desir ha#a dingin yang membuat tubuh Tari

    menggigil. Tari mengatupkan kedua bibirnya

    rapat$rapat. !ebenarnya dia pengin teriak,

    memerintahkan Ari agar enyah dari

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    5/626

    hadapannya. Tapi dipaksanya untuk

    menahan diri, karena ada dua alasan Tarimalas jadi pusat perhatian. ertama,

    perutnya lapar. Kedua, banyak pikiran.

    -ukan hanya karena hari ini ada banyak

    ulangan$tiga mata pelajaran/$tapi juga

    karena !"! ancaman dari monyet di

    depannya ini. dan belum juga Tari

    menemukan solusinya, orangnya keburu

    nongol di hadapan.

    (Kenapa) mm0)* Tanya Ari lagi, setelah

    menunggu beberapa saat dan kedua bibir

    seksi ce#ek di hadapannya ini tidak jugaterbuka. 1ang menja#ab adalah sepasang

    mata Tari yang seolah meletupkan nyala api.

    (2o takut ngaku) Atau lo lagi ngarang cerita

    untuk pengakuan itu) Atau lo emang nggak

    mau ngaku)* diberinya Tari multiple choice.

    Tapi argument yang kemudian mengikutinya

    membuat darah Tari tambah mendidih.

    (1ang pertama, #ajar. Emang harus gitu. 2o

    harus takut sama gue karena gue kan

    penguasa sekolah. 1ang nggak takut sama

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    6/626

    gue, berarti nantang. 1ang kedua, kalo lo

    berani ngarang$ngarang cerita bohong,berarti lebih dari nantang. 2o ngajak ribut.

    Dan yang ketiga0,* Ari menggantung

    kalimatnya. Kedua matanya menyipit tajam.

    (Dan yang ketiga, kalo emang bener

    begitu0* lagi$lagi Ari menahan kalimatnya.

    Kali ini diikuti dengan dia tundukkan

    kepalanya rendah$rendah, membuat Tari

    re3le4 menarik kepalanya jauh$jauh ke

    belakang.

    (2o cari mati/* 'idho menahan senyum.

    5ntuk Ari, melakukan kekerasan 3isikterhadap ce#ek adalah pantangan.

    ukumnya mutlak. Tapi untuk kekerasan

    6erbal, batasannya sangat bias. Ari akan

    menempatkan ce#ek di posisi yang sejajar

    dengan co#ok kalu menurutnya tuh ce#ek

    ndableg. !etelah mengucapkan ancaman

    itu, Ari kembali mengakkan kepalanya.

    (7aktu lo tiga hari. Terhitung mulai hari ini.*

    Kemudian sang pentolan sekolah itu mundur

    selangkah dan meninggalkan Tari. Kedua

    sobatnya langsung menyusul. Tari menatap

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    7/626

    ketiga co#ok itu dengan gigi$gigi gemeretak.

    (2o kira lo bisa maksa gue/)* desisnya.

    (2o salah orang/* onselnya di saku kemeja

    menjeritkan ringtone. "enyentakkan kedua

    mata Tari dari sosok Ari yang semakin jauh.

    Dikeluarkannya benda itu dari saku kemeja.

    %io memanggil.

    (Tar, soto lo keburu dingin nih. +gapai aja

    sih) 5dah gue bilang0* kalimat %io

    mendadak terhenti.

    (Ada Kak Ari/* bisiknya kemudian dengan

    nada tegang.(!ama jongos$jongosnya. 7aduh, kayaknya

    ga#at nih/*

    (Iya, emang ga#at. "akanya buruan lo pergi

    dari situ.*

    888

    (Tiga hari, terhitung dari hari ini. berarti lusa

    dong)* gumam %io. Tari mengangguk.

    "ukanya cemberut. (Terus rencananya lo

    mau bikin pengakuannya kapan) "aksud

    gue, pagi sebelom pelajaran dimulai, pas

    jam istirahat, atau pas pulang sekolah)

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    8/626

    Terus, di mana lokasinya) !aran gue sih,

    setelah pulang sekolah aja, Tar. Tapi jangandi sekolah. Di luar aja. !oalnya yang ekskul

    suka pada sampe sore. !ampe malem

    malah.*

    (Emangnya siapa yang mau ngaku sih)*

    kontan Tari memelototi %io.

    (+gapain jug ague mesti ngaku sama dia)

    Emang dia siapa gue) acar bukan.

    9ebetan bukan. -apak gue, jelas bukan.

    Kakek gue apalagi/ Dan dia juga nggak

    bayarin ! gue. Dia juga nggak ngasih

    gue uang jajan. Terus, apa urusannya guemesti ngaku)* %io menghela napas lalu

    mengembuskannya kuat$kuat. Dilanjut

    dengan garuk$garuk kepala. -ukan karena

    gatal, tapi karena sene#en.

    (Kalo sama Kak Ari tuh nggak perlu alasan,

    lagi. !emua tindakannya malah bisa dan

    boleh tanpa alasan.* (-odo/ okoknya gue

    nggak bakalan ngaku.*

    Tekad baja yang Tari banget. Karenanya, Ari

    bisa membacanya dengan mudah.

    Keesokan paginya, jam enam le#at sedikit,

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    9/626

    pentolan sekolah itu sudah nongkrong

    santai di atas motor hitamnya yang diparkirdi tempat biasa. Dikeluarkannya ponsel dari

    saku celana.

    (Ji, dapet nggak)*

    (Dapetlah. Tapi kayak begitu doang.*

    (!esuai sama kriteria yang semalem gue

    sebutin, kan)*

    (Iya.*

    (-agus.*

    (+ggak pa$pa nih, 'i)* suara &ji berubah

    cemas.

    (+ggak pa$pa. paling$paling tu ce#ekpingsan doang.*

    (1ah, itu maksud gue. asti bakalan gempar

    lagi deh. Apalagi di koridor utama.

    "endingan di koridor depan kelasnya aja.

    Kayak kemaren. 9imana)*

    (+ggak seru, tau/ 2o kenapa sih) Tumben

    cere#et banget)* Di seberang, &ji nyengir

    kuda. !adar dirinya sudah melanggar batas

    hierarki.

    (9ue uma takut tu ce#ek ntar kenapa$

    kenapa.)*

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    10/626

    (9ue yang tanggung ja#ab kalo ntar dia

    kenapa$kenapa.* Tegas Ari tapi dengannada kalem.

    (Apa kata lo deh,* akhirnya &ji pasrah.

    (1a emang harus gitu. -uruan lo. +tar

    keburu tu ce#ek nongol duluan.*

    (Iya. Ini juga udah ote#e.* sepuluh menit

    setelah &ji sampai di sekolah, Tari

    memasuki gerbang. -aik Ari maupun &ji,

    keduanya langsung bergerak.

    (9ue duluan0* &ji melangkah cepat menuju

    koridor utama.

    (&ke/* Ari mengacungkan jempol kanannya.-ibirnya mengembangkan senyum lebar.

    "elihat itu, &ji pergi sambil geleng$geleng

    kepala. Tari berjalan memasuki gerbang

    sekolah masih dengan tekad sekuat baja,

    meskipun dalam hati dia ketar$ketir juga.

    Akan dihadapinya ancaman Ari. Karena

    menurutnya itu sudah penindasan dan

    penjajahan terhadap kebebasan pribadi.

    "asa orang harus lapor ke dia, pacaran

    sama siapa. Enak aja/ !ayangnya Ari tahu

    dengan pasti bagaimana cara melunakkan

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    11/626

    baja itu. -ahkan menghancurkannya sama

    sekali. Dengan cara yang sudah bisadimasukkan dalam kategori sadis, karena

    mampu mengosongkan sekolah dari semua

    isinya yang bergender ce#ek. -aik sis#i,

    sta3 administrasi, maupun guru$guru. Tapi

    bagusnya, tidak bisa dikategorikan sebagai

    tindak kekerasan. Karenanya Ari merasa

    aman. !adis, tapi aman/ Ari tersenyum tipis.

    Dengan kedua tangan berada di dalam saku

    celana, dia melangkah perlahan

    meninggalkan area parkir motor. !ementara

    itu Tari berjalan memasuki koridor utamatanpa ke#aspadaan terhadap sekelilingnya.

    -enaknya disesaki seribu strategi untuk

    menghadapi peperangan besok. -esok

    dirinya akan datang mepet #aktu. Kalau

    perlu satu detik menjelang bel. Dan selama

    dua kali jam istirahat, dia akan

    menyembunyikan diri di gudang. "akanya

    besok mau nggak mau harus ba#a bekal.

    Jadi begitu bel istirahat berbunyi, dia bisa

    langsung kabur ke gudang. +ggak perlu beli

    logistic dulu ke kantin, karena itu berbahaya

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    12/626

    banget. -esok setiap detiknya akan benar$

    benar berbahaya dan menentukankeselamatan. +ggak #aspada sebentar saja

    akan menjadi kekalahan total, berupa

    penjajahan, minimal satu tahun ke depan.

    (Dateng pas udah mau bel. -erarti besok

    gue berangkatnya agak siangan aja. Atau

    nongkrong dulu di halte. Kak Ari kan naik

    motor. Jadi kecil kemungkinan bakalan

    ketemu dia di halte,* gumam Tari sambil

    berjalan menapaki lantai koridor utama.

    (Terus, bekalnya gue minta "ama masakin

    apa ya) Atau gue beli roti aja)* Tiba$tibakedua mata Tari berbinar.

    (Ah, iya/ 9ue minta "ama masakin sambel

    goreng ken0*

    (III111///* isual lauk ter3a6orit Tari,

    sambal goring kentang, seketika lenyap dari

    dalam kepalanya. Digantikan pemandangan

    paling mengerikan yang pernah dia

    saksikan. -esar. 9emuk. Abu$abu gelap

    bebercak$bercak. 2unak. Dan menggeliat/

    Jarak yang teramat dekat ditambah dengan

    geliat yang menandakan itu cicak hidup,

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    13/626

    cicak betulan, dan bukan cicak jadi$jadian

    apalagi cicak dalam khayalan, membuat Tarihanya bisa terperangah. 2angkahnya

    seketika terhenti dan dia membeku di

    tempat, dengan mulut ternganga, mata

    terbelalak, dan mka pucat pasi. Tari tak

    mampu menjerit karena binatang paling

    menjijikkan itu berada terlalu dekat. Kurang

    dari satu meter. !eketika tubuhnya jadi

    lemas. Ari, yang langsung membayangi

    dalam jarak yang hanya dua meter di

    belakang Tari begitu ce#ek itu memasuki

    koridor utama tadi, segera menangkaptubuh lemas itu dengan kedua tangan.

    Diikutinya gerak tubuh yang kemudian

    meluruh jatuh itu. Dengan menyangga tubuh

    Tari, Ari melemahkan gaya gra6itasi yang

    mencengkeram Tari dalam tarikannya.

    ingga kerasnya lantai koridor yang

    menyambut kemudian tidak sampai melukai

    ce#ek itu. ati$hati Ari mendudukkan Tari di

    lantai. Kemudian Ari berlutut di sisi Tari,

    menyangganya dengan tangan kirinya. Ari

    langsung memajukan tangan kirinya hingga

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    14/626

    lengan atasnya membentuk sudut, untuk

    memaksimalkan 3ungsi tubuhnya sebagaipenyangga, karena bisa dia rasakan tubuh

    Tari benar$benar lemas. !eperti tanpa satu

    ruas pun tulang di dalamnya. &ji ikut

    berlutut, tidak jauh di depan keduanya,.

    Kelima jari tangan kirinya mengurung seekor

    cicak besar, hingga tak seorang pun melihat

    penyebab utama Tari kehilangan kekuatan

    tubuhnya.

    (Kasar lo, Ji, bercandanya,* tegur Ari.

    (ehehe0* &ji meringis terta#a. (Kan -os

    yang nyuruh)*(Emang gue yang nyuruh)* Ari belagak

    mikir.

    (&h, iya, betul. 9ue yang ngasih perintah

    tadi malem ya.* Ari mengangguk$angguk,

    belagak baru ngeh. -erdiri di antara kedua

    sobat karibnya, 'idho geleng$geleng kepala

    sambil keta#a pelan.

    (Anak orang tuh, kalo kenapa$napa, lo

    berdua mau ngomong apa ke emak$

    bapaknya)* Kali ini 'idho emang nggak

    terlibat. Kemarin itu pun dia nggak bisa

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    15/626

    dibilang terlibat. Karena tujuan utamanya

    adalah soto ayam di kantin kelas sepuluh.Kebetulan aja rute menuju ke sana mele#ati

    kelas Tari. Dan Tari seenaknya aja narik

    kesimpulan bah#a 'idho terlibat. adahal

    kemarin kalau Tari mau kabur, bisa kok.

    +ggak akan dihalangi. Dengan catatan,

    kaburnya bukan ke arah &ji apalagi Ari.

    embicaraan selanjutnya antara kedua

    sahabatnya itu tambah bikin 'idho geleng$

    geleng kepala.

    (!emalem -os malah nyuruh pake tokek

    atau nggak kadal. Ini udah gue kecilin -os.Jadi pake cicak. oba kalo beneran pake

    tokek atau kadal, bisa$bisa sekarang ni

    ce#ek udah mati, kali.*

    (1a yang kecil aja. Anaknya, gitu.*

    (Anak kadal sama cicak juga masih gedean

    anak kadal, -os.*

    (Itu juga udah gue kecilin, Ji. Tadinya malah

    gue mau nyuruh elo pake komodo atau

    buaya.*

    (Kalo dua itu mah namanya bukan ngerjain

    lagi, -os/* &ji melebarkan kedua matanya.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    16/626

    (Tapi ngumpanin/* Ta#a geli 'idho meledak.

    (!adis lo berdua/* Dia geleng$geleng kepala

    lagi. Tari siuman. embicaraan barusan

    seketika menyadarkan Tari, orang yang

    sedang melindunginya saat ini adalah orang

    yang juga memerintahkan ini terjadi. Tari

    bergerak ingin bangkit, tetapi tangan Ari

    yang sejak tadi menyangga punggung Tari

    langsung bergerak. "elintang di ba#ah

    kedua bahu Tari, tangan kiri itu menarik

    tubuh Tari sampai merapat ke tubuh Ari

    kembali. Tangan kanan Ari yang sejak tadimenganggur diam ikut bergerak saat dia

    rasakan tubuh yang saat ini tengah

    dipeluknya dengan paksa itu melakukan

    pemberontakan. Kesepuluh jari Tari

    langsung mencekal kedua lengan Ari kuat$

    kuat, berusaha melepaskannya, tapi

    pelukan Ari justru semakin menguat. Ari

    menekan tubuh Tari semakin rapat ke

    tubuhnya sendiri. Kemudian co#ok itu

    menundukkan kepalanya ke satu sisi kepala

    Tari, rendah$rendah.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    17/626

    (9ue dapet 3irasat, kayaknya besok lo

    bakalan buron,* bisiknya. emberontakanTari langsung terhenti. Ari menatap pelipis,

    ujung alis, dan keseluruhan sisi #ajah Tari.

    Kemudian dia dekatkan bibirnya ke telinga

    Tari.

    (-etul, kan)* bisiknya lagi. Tari menggigit

    bibir. Dia jauhkan kepalanya, karena hangat

    napas Ari betul$betul terasa. Tapi kepala Ari

    mengejarnya. o#ok itu tersenyum tipis. Dia

    kerucutkan bibirnya, lalu ditiupnya telinga

    Tari. Tari tersentak. !erentak dia menoleh

    dan menatap Ari dengan mulut terngangaterperangah dengan tindakan Ari barusan.

    !atu dari dua mata di #ajah yang begitu

    dekat itu justru memberinya kedipan lambat.

    "encipta rona merah yang kemudian

    menjalari keseluruhan #ajah Tari. -uru$buru

    ce#ek itu memalingkan muka kea rah lain,

    satu$satunya usaha menghindar yang masih

    bisa dilakukannya. "elihat kelakuan Ari,

    'idho geleng$geleng kepala. 'idho

    kemudian membungkukkan punggungnya

    rendah$rendah, menyejajarkan mukanya

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    18/626

    dengan muka Tari.

    ("endingan lo ngaku aja deh, Tar,*sarannya. (!oalnya ni orang0,* ditunjuknya

    Ari dengan dagu, (psycho0* setelah

    mengatakan itu, dia tegakkan kembali

    punggungnya.

    (Dengar apa yang 'idho barusan bilang)*

    bisik Ari. (Dia termasuk orang yang paling

    tau gue.* Tari tidak menja#ab. Dia

    tundukkan kepala rendah$rendah. -erusaha

    menyembunyikan mukanya yang merah

    padam dari pandangan begitu banyak mata

    yang saat ini tengah menatap mereka darisegala penjuru. Tak ayal, untuk kali yang tak

    terhitung lagi, keduanya kembali menjadi

    sesuatu yang manis untuk dilihat. Adegan itu

    seketika membekukan semuanya. !aat itu

    juga menghentikan langkah siapa pun di

    tempat mata mereka menangkapnya. Tari

    yang lemas dan pucat pasi. Dan Ari yang

    menyangganya dengan seluruh tubuh dan

    rentang kedua tangannya. -enar$benar

    pemandangan yang menghangatkan pagi.

    %io langsung terbirit$birit keluar kelas dan

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    19/626

    lari turun begitu +yoman memberitahu 6ia

    telepon. anya %io yang tahu pasti,pemandangan yang dilihat +yoman sama

    sekali tak seindah yang terlihat. -ahkan bisa

    dipastikan bertolak belakang. asti, lagi$lagi

    ini bentuk (penganiayaan* Ari terhadap Tari.

    !ayangnya, seperti semua orang yang

    terpaku menatap pemandangan itu, %io

    tidak bisa menemukan penyebab Tari ada

    dalam pelukan Ari, selain apa yang terlihat

    jelas oleh mata, yang kemudian disimpulkan

    oleh otak. Dan semua otak yang

    menyaksikan peristi#a itu menarikkesimpulan yang benar$benar sama. Tari

    kayaknya lagi nggak 3it pagi ini, tapi maksain

    diri masuk sekolah. Ternyata dia nggak kuat

    terus mau pingsan. Dan Ari yang kebetulan

    ada dibelakangnya seketika melompat untuk

    menolongnya. Tapi uma otak di dalam

    kepala %io yang menyadari bah#a

    (kebetulan* itu diikuti tanda tanya. !#eet

    banget/ -ener$bener bak potongan 3ilm

    romantis/

    (Ada apa ini)* -u !am muncul mengoyak

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    20/626

    adegan itu. Dipandanginya Ari dengan sorot

    curiga.(Tari sakit, -u,* Ari menja#ab dalam

    atmos3er malaikat. -ukan uma dalam

    suara, tapi juga ekspresi #ajah dan bahasa

    tubuhnya.

    (-egitu)* ucap -u !am dingin. Jelas dia

    tidak percaya. Apalagi kalau herubim dan

    !eraphim pendamping Ari model 'idho dan

    &ji. 1ang datangnya dari neraka. &ji

    bergegas berdiri lalu memberi salam dengan

    sikap hormat. !ementara 'idho langsung

    kabur. Dia ogah ditanya$tanya. !egera %iomelihat kehadiran -u !am sebagai

    kesempatan untuk menyelamatkan Tari.

    Dengan menyeruak sana sini, buru$buru

    dihampirinya teman semejanya yang masih

    dipeluk Ari itu.

    (!ini, Kak. !aya ba#a Tari ke kelas.*

    !epasang mata Ari yang bergerak kearah

    %io langsung menatapnya tajam. %io nggak

    peduli. Ada -u !am. Aman.

    (aling$paling dia uma kecapekan.

    !oalnya minggu ini kelas kami emang

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    21/626

    banyak banget tugas. Temen sekelas juga

    banyak yang lagi nggak enak badan kok,*%io beralasan.

    (-iar dia yang ba#a Tari ke kelas/* perintah

    -u !am dengan nada tak terbantah. Ari

    berdecak lalu mendesis pelan. Kedua

    matanya yang menatap %io menyorot

    semakin tajam, melontarkan peringatan.

    -erusaha untuk tidak melihat kearah kedua

    mata hitam itu, %io mengulurkan kedua

    tangannya.

    (1uk, Tar0* Tari menarik napas lega.

    Kepalanya lalu menoleh ke belakang,berusaha melihat Ari le#at sudut mata, tapi

    tidak berhasil.

    (A#as tangan lo/* desis Tari tajam, tertuju

    pada Ari. Tapi Ari justru mengetatkan

    pelukannya. o#ok itu kemudian berdiri,

    dengan menarik serta Tari bersamanya.

    ada tiga detik #aktu yang dibutuhkan

    mereka berdua untuk berdiri tegak, tanpa

    kentara Ari berbisik tajam di satu telinga Tari,

    (-esok/* kemudian dia lepaskan

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    22/626

    pelukannya. !etelah menganggukkan

    kepala kepada -u !am, ditinggalkannyatempat itu. -u !am menatap punggung

    yang menjauh itu sambil geleng$geleng

    kepala. Ketika adegan yang seperti diambil

    dari potongan 3ilm romantis itu berakhir, para

    penonton ikut bubar. !ebagian pergi begitu

    saja, sebagian sambil berkasak$kusuk

    membicarakannya.

    8888

    !umpah, Ari sadis banget/ !aat jam istirahat

    pertama, Tari masih agak pucat. Tu ce#eksampai nggak berani masuk gudang, dan

    memilih membicarakan situasinya yang

    ga#at di dalam kelas, dengan risiko dicuri

    dengar. !oalnya ruang kelas jarang sekali

    dalam keadaan benar$benar kosong. !elalu

    ada satu$dua kepala yang memilih tetapbercokol di dalam. !elama ini memang

    belum pernah cicak nongol di gudang, tapi

    dari ruangannya yang lembap, berdebu, dan

    penuh tumpukan bangku, meja, dan barang$

    barang rusak yang lain, nggak perlu tebak$

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    23/626

    tebakan, di situ udah pasti banyak banget

    cicak. "au berdiri di koridor depan gudang,tari merasa kedua kakinya masih lemas.

    Dan untuk pertama kalinya juga tu ce#ek

    berpikir untuk mencari pertolongan. Tari

    tidak lagi yakin dirinya bisa dan sanggup

    mengatasi masalah ini sendirian. !etelah

    beberapa saat menunduk dalam$dalam,

    serius mencoreti selembar kertas di atas

    pangkuannya hingga lembaran putih itu

    penuh dengan garis$garis hitam, Tari

    mengangkat kepala. Ditatapnya %io, yang

    juga jadi nggak tega untuk meninggalkankelas.

    (9imana kalo gue ngomong ke Ata aja)*

    Tanya Tari dengan suara lirih. %io langsung

    menarik napas lega.

    (9ue baru mau ngomong gitu,* ja#ab %io

    dengan suara sama lirrihnya.

    (Iya, Tar. "endingan lo cerita sama Ata. Kali

    aja dia bisa bantu cari solusi.* Kemudian %io

    berdecak pelan sambil geleng$geleng

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    24/626

    kepala.

    (Kak Ari tuh gila banget deh. Kalo lo punya

    penyakit jantung, cara dia tadi pagi itu bisa

    bikin lo mati di tempat, Tar.*

    (Tadi pagi malah gue piker gue udah mati,

    tau/* Tari mendengus. -egitu melihat Tari

    dan %io bicara bisik$bisik, hiko salah

    seorang yang masih tinggal di kelas,

    langsung bangkit dari bangkunya dan

    tergopoh$gopoh menghampiri.

    (Apaan) Apaan) 1ang tadi pagi, ya)/*

    serunya dengan suara bersemangat dan

    langsung menjatuhkan diri di bangku di

    depan Tari. Tari dan %io menatapnya dengan

    pandang kesal.

    (Elo kenapa nggak jajan ke kantin sih)*

    tanya Tari dingin. hiko menyeringai.

    (+ggak laper,* ja#abnya pendek.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    25/626

    (9ila lo, Tar. eluk$pelukan di koridor utama.

    Tapi0,* dia acungkan jempol kanannya,(kereeeeeen/*

    (!iapa yang peluk$pelukan sih)* %io

    bereaksi. Dipelototinya hiko tajam$tajam.

    Tari sendiri nggak peduli. !etelah peristi#a

    tadi pagi, semua godaan teman$temannya

    jadi kelihatan kecil dan nggak penting

    banget buat diurusin.

    (erita dong, Tar,* hiko tak memedulikan

    pelototan galak %io.

    (9imana ceritanya tuh, elo bisa dipeluk Kak

    Ari gitu) Tadi pagi lo sakit, ya) Katanya lo

    mau pingsan) Kak Ari tuh 3eeling$nya bagus

    juga ya, tau aja lo mau pingsan. -isa udah

    siap di belakang lo gitu.* hiko berdecak

    sambil geleng$geleng kepala. Tari langsung

    cemberut.

    (-erisik lo/* sentaknya kesal. Kemudian dia

    bangkit berdiri.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    26/626

    (1uk, %i. "ales banget gue, ada orangba#el.* Tari berjalan cepat keluar kelas. %io

    bergegas menyusul.

    hiko mengikuti kepergian keduanya

    dengan ta#a geli. Tari berjalan cepat ke

    arah koridor di depan

    gudang. Tak dipedulikannya tatapan$tatapan

    yang tertuju padanya. eristi#a tadi pagi

    sudah pasti masih

    segar bersarang di dalam kepala setiap

    orang. Dan semua juga pasti berpikir persis

    sama seperti hiko tadi. Karena memangitulah kesan yang tertangkap oleh semua

    mata. Tadi pagi &ji memperlihatkan cicak itu

    hanya dalam hitungan detik. Dalam

    genggaman kelima jari tangan kirinya,

    kemudian dia menyembunyikan binatang

    menjijikkan itu dari pandangan semua mata.

    Tapi posisi tangan kiri dan kelima jari itu

    memastikan Tari, cicak itu bisa mencelat

    kapan saja. !esampainya di depan gudang,

    Tari menempelkan punggungnya di dinding

    pembatas koridor. !ambil mengeluarkan

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    27/626

    ponsel dari saku kemeja, dilihatnya

    berkeliling. "emastikan tidak ada seorangpun$selain %io$yang dapat mendengar

    pembicaraannya.

    (alo, Ata0*

    (Iya, Tar. Apa)*

    (Ta, bisa ketemuan nggak)*

    (Kapan)*

    (ari ini.*

    (+ggak bisa kalo hari ini.*

    (1aaaaaah,* tari langsung mengeluh

    panjang. (-isain dong. leeeeease.*

    (Ada apa sih) Kok mendadak banget)*

    (enting banget.*

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    28/626

    (Iya, apa)*

    (okoknya penting banget deh. 9ue nggak

    bisa cerita di telepon.* Terdengar Ata

    menghela napas.

    (9ue hari ini ada ". Kalo besok aja,

    gimana)*

    (-esok udah terlambat. 9ue udah keburu

    mati.* (2o tuh ya, bercandanya suka

    kele#atan.*

    (Ini nggak bercandaaa/* seru Tari tertahan.

    +yaris ingin menangis.

    (Kalo nggak percaya, lo telepon gue besok

    deh. +i nomer pasti udah nggak akti3 lagi.

    Kalopun masih akti3, yang ngangkat kalo

    nggak bokap ya nyokap gue, atau adik gue.

    Dan tiga$tiganya lagi pada histeris. Dan

    tersangka pembunuh gue, jelas sodara

    kembar lo itu. Jadi sekarang terserah elo

    deh. Kalo mau dia dipenjara, ya udah, kita

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    29/626

    nggak usah ketemu nggak pa$pa.*

    (&ke deh. &ke.* Akhirnya Ata mengalah.

    (Elo tuh ya, makin dibiarin malah makin

    kele#atan dramatisasinya0* Ata terta#a

    pelan.

    (+anti begitu bel, gue langsung cabut. Kira$

    kira satu jam sampe Jakarta. 2o nunggu

    dimana) Jangan di sekolah ya.*

    (1a nggaklah. +tar gue ngomong sama %iodulu deh. Enaknya kita ketemuan dimana.*

    (&ke. Kabarin gue kalo udah nemu

    lokasinya ya.*

    (Iya0* Tari langsung lega. !enyum lebar

    mengembang di bibirnya.

    ("akasih ya, Taaaa,* ucapnya manis.

    (Iyaaa0* Ata membalas dengan suara yang

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    30/626

    jelas terdengar dia juga sedang tersenyum

    lebar.

    8888

    5raian panjang Tari selesai. !esaat Ata

    terdiam, kemudian menarik napas panjang.

    (9ue udah tau lo pasti nggak sendirian.

    +ggak mungkin sendirian. asti ada orang

    lain di depan lo. &rang yang ngelindungin

    elo dari Ari.*

    9anti Tari menarik napas panjang, seiring

    kepalanya yang bergerak menunduk.

    (Kadang$kadang gue nyesel sih,* keluhnya.

    (oba hari itu gue nggak dating telat.

    Jadinya kan nggak kejebak ta#uran.

    Jadinya juga nggak bakal kenal Angga.

    Jadinya juga hari$hari gue nggak bakalanjadi ribet kayak gini.*

    Tari lalu terdiam. Keheningan tercipta

    diantara ketiga orang yang duduk

    mengelilingi satu meja itu.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    31/626

    (Kadang$kadang0,* Tari meneruskankalimatnya, (gue juga nyesel kenapa #aktu

    itu Kak Ari pilih berdiri di depan gue.#aktu

    dia dating telat pas upacara. adahal ada

    banyak alternati6e. Dia bisa berdiri di depan

    %io, atau De6i, atau0 siapa ajalah ce#ek

    yang berdiri sejajar sama gue #aktu itu. Ada

    tiga orang selain gue. Atau nggak, di kelas

    sebelah, sepuluh$delapan. Ada empat

    ce#ek juga yang berdiri sejajar sama gue.

    Ada banyak banget alternati6e deh. Kenapa

    juga sih dia pilih berdiri di depan gue) Kalodia nggak berdiri di depan gue, kami juga

    nggak akan saling kenal0*

    Tari terdiam lagi. Tapi kali ini sepertinya dia

    serius tenggelam dalam penyesalannya itu.

    Karena raut mukanya jadi murung.

    %io tertegun. -egitu mengatakan deretan

    penyesalannya, kepala Tari terus menunduk,

    jadi Tari tidak melihat itu. %io lah yang

    menyaksikan sepasang mata Ata terus

    terarah pada #ajah tertunduk Tari,

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    32/626

    memandang lembut. %io bahkan nyaris

    yakin, dia bisa membaca keinginan Atauntuk memeluk Tari dalam cara kedua mata

    itu menatap.

    Aduh, makin runyam nih/ Desis %io dalam

    hati.

    (Takdir, Tar0,* suara pelan Ata

    memecahkan kebisuan di Antara mereka.

    (Emang kita harus ketemu. Elo, Ari, gue,

    Angga. "eskipun gue nggak tau apa 3ungsi

    Angga di sini. Tapi pasti ada sesuatu yang

    mengaitkan dia sama kita.*

    !etelah lama menunduk, Tari mengangkat

    kembali kepalanya. Ditatapnya Ata.

    (Elo kok bisa ngomong gitu)* tanya Tari

    dengan nada lesu.

    Ata tersenyum. (&rang$orang yang lahir

    pada sore hari, pas matahari terbenam, kalo

    dikumpulin bisa ribuan. Jutaan bahkan.

    +ggak usah jauh$jauh deh. Temen$temen

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    33/626

    gue atau orang$orang yang gue kenal, yang

    lahir pas matahari terbenam, itu aja udahbanyak banget. Tapi, lo tau nggak)* Ata

    mengangkat kedua alisnya. (+ggak ada

    satupun yang namanya "atahari. Apalagi

    !enja, apalagi Jingga. Apalagi gabungan

    tiga kata itu. Elo satu$satunya. Dan nggak

    tanggung$tanggung. Kalo gue sama Ari

    uma gabungan dua dari tiga kata itu, lo

    menyandang tiga$tiganya. Karena nama

    a#al lo kan !enja "atahari. Elo

    menyandang nama kami berdua.* Ata

    geleng$geleng kepala. Ada sorot takjub dikedua matanya yang menatap Tari.

    (!atu lagi yang bikin gue yakin, kita emang

    akan dan harus ketemu adalah0,* Ata

    menghentikan sesaat kalimatnya, (karena

    ortu lo ngasih lo nama itu. "atahari. Kenapa

    mereka nggak ngasih nama yang lain) Ada

    banyak padanan kata untuk matahari.

    !unny, atau 'ere, pengulangan untuk nama

    De#a "atahari "esir Kuno, De#a 'a. Atau

    kalo mau kata yang asli Indonesia, "entari.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    34/626

    Karena lo ce#ek. "entari lebih pas. 2ebih

    kedengeran 3eminism. "atahari itumaskulin, karena dia pasangan bulan. Jadi

    sebenarnya kurang pas kalo dipake buat

    nama ce#ek. Tapi ortu lo tetep ngasih lo

    nama itu. Karena kalo nama lo bukan

    "atahari, berarti lo nggak ditakdirkan untuk

    ketemu kami. Jadi nggak ada yang perlu

    disesalin.*

    (Iya juga ya)* Tari memangdang Ata dengan

    terpukau. Karena terus terang, dia belum

    pernah berpikir sampai sejauh itu. (Kalodipikir$pikir aneh juga ya)*

    (+ggak juga. Takdir Tuhan, udah diatur

    begitu,* ucap Ata halus. Kemudian dia

    menarik napas panjang.

    (!ekarang kita balik ke permasalahan.

    Terus, rencana lo apa)*

    (&h0* 7ajah Tari langsung jadi keruh lagi.

    (Kalo pas jam pelajaran sih udah pasti

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    35/626

    aman. Ada guru. Di luar itu yang bahaya.

    agi sebelum bel, dua kali jam istirahat,sama jam pulang. -esok sih rencananya

    gue mau berangkat mepet #aktu. Kalo bisa

    sampe sekolah pas banget sama bel masuk

    bunyi.*

    Ata keta#a geli. (Emang bisa) 9imana

    ngaturnya)*

    (1ah, liat besok deh. Kalo kecepeten, y ague

    nunggu di halte.*

    (Terus, pas jam istirahat)* tanya Ata. Kedua

    matanya memandang Tari dengan penuh

    minat. "eskipun begitu, bibirnya tersenyum

    geli.

    (Kalo itu rencananya0*

    Entah kenapa mendadak Tari berpendapat,

    gudang sama sekali bukan tempat ngumpet

    yang aman dan nggak bakal ketauan. Kelau

    Ari nggak menemukan dirinya di kelas, di

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    36/626

    kantin, bahkan di toilet ce#ek, alternati3

    terakhir jelas tinggal mencari di gudang.-ahkan bisa jadi tu co#ok akan langsung

    menuju gudang begitu sampai di area kelas

    sepuluh. Karena uma ce#ek bego yang

    akan tetap tinggal di kelas atau kabur ke

    kantin setelah mendapatkan ancaman

    berturut$turut.

    ikiran itu membuat Tari serta$merta

    menoleh ke %io.

    (Jangan di situ deh, %i. Kayaknya bakalanlangsung ketauan.*

    (Terus di mana)* tanya %io bingung.

    ("mm0*

    Dengan kedua mata menatap langit$langit

    dan jari telunjuk kanan mengetuk$ngetuk

    bibir, Tari berpikir keras. Ata menatap kedua

    ce#ek itu dengan bingung.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    37/626

    (Ah, iya/* seru Tari kemudian. (9ue mau

    kabur ke koperasi aja deh. Kan deket samaruang guru tuh. +tar kalo Kak Ari berani

    macem$macem, gue tinggal jerit$jerit deh.

    -odo amat bikin heboh,* sesaat dia terdiam.

    (-egitu bel istirahat bunyi, gue langsung

    ngekorin guru, turun ke ba#ah sampai

    koperasi. 9ue mau numpang ngumpet di

    pojok ruangan, di samping lemari besi0*

    Tari terdiam sesaat lagi. Tampak memikirkan

    betul$betul rencana barunya yang muncul

    mendadak itu. (!ip/ !ip/* tak lama kemudian

    dia mengangguk$angguk. (&ke/*

    Ata keta#a geli. Kedua bahunya sampai

    berguncang.

    (Elo kenapa nggak cabut aja sih) !ehari

    gitu,* sarannya setelah ta#anya habis.

    ("aunya sih gitu. Tapi besok banyak tugas

    yang kudu dikumpulin.*

    (!trategi lo itu nggak meyakinkan, tau/ 9ue

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    38/626

    nggak yakin lo bakalan selamet meskipun tu

    ruang koperasi deket ruang guru.*

    5capan Ata membuat Tari menoleh. (9ue

    baru sadar, gue ngajak lo ketemuan tuh

    supaya lo bisa bantu nyariin solusi buat

    besok. Jadi besok bagusnya gimana)*

    (Elo kelar cerita juga belum ada setengah

    jam, Tar. 9ue belum sempet mikir lah0*

    Tari berdecak. (Kayaknya nggak guna deh

    ngajak elo ketemuan.*

    (Jangan gitu dooong. +tar gue pikirin di

    rumah deh. -ener. !oalnya ini kudu tenang

    mikirnya. +ggak bisa sambil panik. Tapi

    supaya bisa mikir begitu, gue harus tau

    situasi lo yang pasti tuh sekarang kayak

    apa.*

    Ata memajukan duduknya sampai dadanya

    menmpel di meja. Kesepuluh jarinya saling

    bertaut. "eskipun sikapnya tetap terlihat

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    39/626

    tenang, kedua mata itu kini menatap Tari

    lurus$lurus.

    (2o sendiri gimana)* tanyanya. !uaranya

    pelan, tapi ada nada menuntut di dalamnya.

    (Apanya)* Tari menatapnya dengan

    bingung.

    (Elo lebih merasa kehilangan bodyguard

    atau0)* Ata menggantung sejenak

    kalimatnya. Kedua matanya semakin lurus

    menatap ce#ek di depannya itu. (0gebetan)*

    Tari tersentak. !ontak mukanya memerah.

    (Apa sih maksud lo)*

    (!oalnya tampang lo sedih banget tadi,

    #aktu cerota bagian Angga mutusin untuk

    mundur karena dia tau sekarang ada orang

    lain yang berdiri di depan lo, gantiin posisi

    dia.*

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    40/626

    (Elo nggak usah sok tau deh.*

    (Kok sok tau) "ata gue dua$duanya normal

    nih. +ggak minus apalagi katarak. Apalagi

    posisi lo sekarang persis di depan gue gini.

    Jadi amat sangat nggak mungkin gue salah

    tangkep ekspresi lo tadi.*

    (Elo tuh sebenernya mau bantuin nggak

    sih)* Tari jadi kesal.

    Ata tersenyum. (Kan tadi gue udah bilang.9ue perlu tau dengan jelas situasi lo

    sekarang. !upaya gue bisa nyari solusi

    yang tepat.* "asih dengan senyum, Ata lalu

    menaikkan kedua alisnya.

    (-odyguard0,* ja#ab Tari kemudian, agak

    ketus.

    (inter lo ja#abnya.* !enyum Ata melebar.

    (Tapi tenang aja. Akan gue anggap emang

    begitu.*

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    41/626

    Tari ternganga. (Elo tuh0* dia hentikankalimatnya. !adar akan membahayakan

    dirinya sendiri.

    (+tar lo gue telepon.* Ata memundurkan

    kursi yang didudukinya. (-alik yuk. 9ue

    kudu ikut " nih.*

    (Tari menatapnya dengan bingung. (Jadi,

    besok gimana dooong)*

    (1an tar lo gue telepon. 9ue pikirin di rumahatau nggak ntar di mobil. "ikirnya nggak

    bisa instan, kalo udah menyangkut

    kembaran gue itu. asti gue bantuin. 2o

    tunggu telepon gue. &ke)* Ata tersenyum

    menenangkan. Ditepuknya satu bahu Tari.

    Kemudian dia berdiri.

    "au tidak mau Tari dan %io ikut berdiri.

    Ketiganya lalu keluar dari kedai ayam bakar

    pinggir jalan itu. Karena gentingnya

    masalah$setidakya bagi Tari$ketiganya

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    42/626

    hanya memesan segelas jus jeruk. Tidak

    ada keinginan untuk makan.

    Ata langsung menytop taksi kosong yang

    pertama le#at. !eperti kebiasaannya

    selama ini, diletakkannya selembar uang

    untuk ongkos di atas pangkuan Tari,

    dilanjutkan dengan pesan untuk berhati$hati,

    baru kemudian ditutupnya pintu.

    "alamnya, sampai menjelang pukul

    sepuluh, Ata belum juga menelepon.

    -ahkan ketika Tari berusaha menghubungi,panggilan teleponnya nggak diangkat.

    (Tu orang gimana sih)* Tari memelototi

    ponselnya. (Ternyata beneran nggak guna

    gue ngajak ketemuan dia tadi.*

    Dengan kesal dilemparnya ponsel itu ke

    dekat bantal. Disusul dia membanting diri ke

    tempat tidur. Ditatapnya langit$langit kamar.

    adahal dia sangat membutuhkan bantuan

    Ata. +ggak ada jalan lain. Terpaksa dia

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    43/626

    harus kembali ke rencana a#al. 'encana

    satu$satunya.

    Tiba$tiba ponselnya menjerit. Tari langsung

    melompat bangun dan menyambarnya. Tapi

    detik itu juga dia mendesah kece#a. Karena

    panggilan itu dari %io.

    (Ata udah nelepon) Apa rencananya)*

    tanya %io langsung.

    (-elum,* ja#ab Tari kesal.

    (-elum)* ucap %io heran. (7ah, berarti dia

    juga bingung tuh.*

    (Kayaknya.*

    (Jadi gimana) -alik ke rencana a#al)*

    (Iyalah. 9ue kan nggak punya rencana lain.*

    %io menarik napas panjang. (1a udah kalo

    gitu. %ight ya, Tar,* uma itu yang bisa dia

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    44/626

    ucapkan.

    (Thanks,* Tari menyahut lemah. Kemudian

    diletakkannya ponselnya kembali di sebelah

    bantal. (Ata ngeselin/ +ggak berguna/*

    gerutunya sambil memejamkan mata.

    8888

    ari pengakuan/

    Tari berangkat dari rumah sepuluh menit

    lebih lambat, dilanjutkan dengan bengong di

    halte selama lima menit. Alhasil, dia

    mendarat di halte dekat sekolah pada #aktuyang direncanakan. !etengah tujuh kurang

    lima menit/

    (9ila pas banget/* desisnya sambil

    mengambil ancang$ancang di pintu bus.

    !ekilas melalui tubuh$tubuh penumpang

    yang berdiri menyesaki bus, dilihatnya halteitu dalam keadaan kosong. !eperti yang

    hampir selalu terjadi setiap kali jarum jam

    akan mendekati posisi setengah tujuh.

    -egitu kendaraan umum ber#arna oranye

    itu berhenti di depan halte tujuannya setiap

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    45/626

    pagi, Tari langsung melompat turun. Dia

    sudah bersiap akan berlari dengankecepatan paling maksimal, tapi re3leks

    seketika membekukan geraknya dan

    membuatnya diam di tempat.

    alte itu ternyata tidak benar$benar kosong.

    !ebuah motor hitam terparkir di sebelahnya.

    !ang pemilik sedang bersila di salah satu

    bangku besi di halte. Duduk santai dengan

    bibir mengepulkan asap rokok. -egitu

    melihat Tari, co#ok itu berdecak sambil

    geleng$geleng kepala.

    (k ck ck. 5saha banget lo ya. !ampaisegitunya biar gak ketemu gue.*

    Tari terperangah. Tak bisa mempercayai

    penglihatannya. "elihat ekspresi Tari, Ari

    jadi tidak bisa menahan ta#a gelinya.

    o#ok itu lalu bangkit berdiri. Dimatikannya

    rokoknya dengan cara menekannya ke

    salah satu pilar besi penyangga atap halte,

    lalu menyentilnya ke tong sampah yang

    berada tidak jauh dari tempat itu. Kemudian

    dihampirinya Tari dan berdiri di depannya

    dalam jarak bahkan kurang dari selangkah.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    46/626

    Ta#a Ari menghilang. Ditatapnya Tari

    dengan senyum dikedua matanya tapi tidakdi bibirnya. !eketika muka Tari emmerah.

    !enyum di kedua mata itu membuat

    peristi#a kemarin pagi tak ayal muncul

    jelas$jelas di memori kepalanya.

    (9ue jemput lo biar gak telat,* ujar Ari

    lembut.

    ("asih ada lima menit.* Tari mengangkat

    tangan kirinya. "enyejajarkan jam

    tangannya dengan muka Ari.

    (Jarumnya baru aja bergerak. Jadi sekarang

    tinggal empat menit,* Ari langsung meralat.Ditunjuknya jam tangan Tari dengan jari.

    (Kalo gue lari, sampai gerbang uma dua

    menit. "asih ada dua menit lagi. Jadi gak

    telat,* balas Tari. Ditatapnya Ari dengan

    ekspresi puas.

    Ari tersenytum tipis. ( ari ini yang jaga

    gerbang ak 'ahardi,* ucapnya kalem.

    !eketika kedua mata Tari terbelalak. (9ak

    mungkin/ -ohong lo/ 2o sengaja nakut$

    nakutin gue, kan)*

    (2o liat aja,* ja#ab Ari, tetap dengan nada

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    47/626

    kalem. o#ok itu balik badan lalu berjalan

    menghampiri motornya.Tari langsung panik. !ebenarnya sih dia gak

    takut telat. Terlambat mah jamak. !iapapun

    pasti pernah terlambat. Tapi yang jaga ak

    'ahardi. Ini yang jadi masalah. 9ila aja

    datang telat di depan hidung kepala

    sekolah. !ementara ak 'ahardi itu selalu

    udah ada di depan sekolah paling siang jam

    setengah tujuh kurang lima belas menit.

    +anti ak 'ahardi ngira Tari tukang dateng

    telat, lagi.

    Ari segera mengakhiri kepanikan Tari. Tapicara bicaranya tetap santai. !eolah$olah

    apa yang dibicarakan bukan sesuatu yang

    berdampak serius nantinya.

    (!ekali nama lo kecatet di buku piket,

    seterusnya lo bakal jadi perhatian. 9ue juga

    gak paham, gimana caranya dateng telat

    dijadiin tolak ukur kalo tuh sis#a ada

    kemungkinan bakalan bermasalah juga di

    kelas. Kemungkinan dia juga tukang ribut,

    tukang nyontek, jarang nyatet, jarang

    ngerjain tugas, dan sederet pelanggaran

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    48/626

    lain.*

    5ntuk sis#a model Tari, yang punya basiccharacter taat peraturan, penjelasan Ari itu

    jelas membuatnya tambah panik. Ari

    mengangkat bahu dengan ringan.

    (2o boleh gak percaya, tapi itulah

    kenyataannya,* ucapnya sambil menaiki

    motornya, memasukkan kunci, lalu

    menghidupkan mesin. (Kalo gue yang telat

    sih, gak bakal dicatet. !oalnya jatah kolom

    untuk nama gue udah gak muat. Kepenuhan

    dari kapan tau. Itu juga udah disempilin

    disana$sini, sampe gak ada space kosonglagi. !pace kosong yang masih sisa tinggal

    muat untuk bikin titik doang,* ucapnya yang

    disusul bdengan ta#a geli. o#ok itu lalu

    memundurkan motornya hingga ke tepi

    trotoar. (!ekarang pasti gerbang udah

    ditutup setengah. !oalnya udah tinggal tiga

    menit.* Ditatapnya Tari dengan kedua alis

    terangkat tinggi.

    !eketiks Tari lupa dengan rencana a#alnya.

    Juga luoa dengan keheranannya karena

    mendapati Ari di halte. eristi#a kemarin

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    49/626

    pagi bahkan ikut lenyap dari dalam

    kepalanya. -uru$buru dihampirinya Ari.Ari menatap lurus$lurus ke depan.

    Dikatupkannya kedua bibirnya rapat$rapat,

    mencegah agar ta#a gelinya tidak muncrat

    keluar. Kesepuluh jarinya segera melepas

    setang saat dirasakannya satu tangan Tari

    mencengkeram lengan kirinnya dan tangan

    yang lain memegang bahunya kuat$kuat.

    Diraihnya kedua tangan itu lalu

    dilepaskannya dari lengan dan bahunya.

    Dengan tatapan yang tetap lurus ke depan$

    tapi tatapan itu menyorotkan ta#a geli danbibir yang tersenyum lebar karena tak bisa

    lagi menahan ta#a$Ari menggegam

    kesepuluh jari Tari lalu mengulurkan kedua

    tangannya ke belakang. Dibantu ce#ek itu,

    yang susah payah berusaha duduk di

    boncengan motor yang memang tinggi. Tari

    melakukannya sambil bersungut$sungut.

    (ak 'ahardi ada$ada aja deh. engin turun

    pangkat, kali ya) Jangan$jangan dia gak

    sanggup mikul tanggung ja#ab jadi kepala

    sekolah.*

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    50/626

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    51/626

    (-ohong lo/*

    Ari terta#a geli. -erkali$kali pada pagi ini.(Emang lo pikir dia segitu kurang kerjaan,

    apa) !ampe$sampe jagain gerbang,*

    ucapnya kalem.

    "ulut Tari sudah terbuka lebar, tapi dia gak

    menemukan kalimat yang tepat untuk

    membalas kata$kata Ari barusan. Akhirnya

    bibirnya terkatup 6dan membentuk

    cemberut. Ta#a Ari menghilang. -erganti

    dengan senyum dan tata yang lembut yang

    bagi Tari lebih menjengkelkan, karena tatpan

    lembut itu tetap menyimpan sorot geli dankemenangan.

    "asih duduk di ats motor hitamnya, lalu Ari

    mencondongkan tubuh. Dibungkukkannya

    punggungnya untuk menyejajarkan

    #ajahnya dengan #ajah Tari. Dalam sekian

    detik yang membuat sekeliling jadi terasa

    mengabur, Ari emnatap kedua mata Tari

    lurus$lurus.

    (ukup satu kali aja lo nangis gara$gara dia,

    ya)* ucapnya pelan, tapi tajam. (!ekarang

    lo liat orang yang ada di depan lo aja. &ke)

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    52/626

    Ini peringatan serius. Jadi lo juga jangan

    main$main.*Tari tertegun. Kedua matany aseperti

    terkunci dalam pekatnya kedua bola mata

    Ari.

    -el masuk menjerit nyaring. "enghancurkan

    cengkeraman keterpanaan Tari dan

    menyentaknya kembali ke alam nyata. Ari

    melepaskan cekalan tangannya di lengan

    Tari. o#ok itu kemudian turun dari motor

    besarnya.

    Dengan mata sesaat mengarah ke mulut

    koridor utama, tempat sis#a$sis#a ynagdatang mepet #aktu berlarian memasukinya

    dengan suara gemuruh langkah kaki berlari

    yang gaduh, Ari berdiri tepat di depan Tari.

    (Ada yang mau gue kasih tau ke lo,* nada

    suaranya kembali santai. (ari ini lo gak

    perlu repot$repot ngumpet. !oalnya hari ini

    gue uma sampai jam keempat saja. "au

    cabut. Jadi gak bisa gangguin lo. Kecuali

    kalo ntar jam istirahat pertama lo bersedia

    turun ke koridor utama, gue bisa gangguin lo

    sebentar.*

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    53/626

    Ari mengatakan itu dengan intonasi seolah$

    olah mengganggu Tari adalah ke#ajibannya,dan hari ini dengan amat menyesal dia tidak

    bisa menjalankan ke#ajibannya itu dengan

    baik.

    "ulut Tari sampai mangap saking syoknya

    mendengar kalimat itu. "embuat Ari

    meledak dalam ta#a. o#ok itu sampai

    tidak bisa menahan diri untuk tidak

    mengulurkan tangannya lalu mengacak$

    acak rambut Tari.

    (5dah bel. Kita jalan sendiri$sendiri aja ya.

    !oalnya telat. 'unyam ntar kalo lo datangtelat bareng gue.*

    "asih dengan sisa$sisa ta#anya, Ari lalu

    berjalan menuju koridor utama.

    "eninggalkan Tari yang masih ternganga di

    tempatnya.

    888

    -el istirahat berbunyi. Tari menyambar

    ponselnya dari alam laci dan langsung

    berlari keluar kelas. %io buru$buru

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    54/626

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    55/626

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    56/626

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    57/626

    dengan celaan %io. !etelah sekali lagi

    menekan tombol bergambar garis hijau danlagi$lagi panggilannya gak direspon bahkan

    sampai ujung bunyi ringtone. Tari akhirnya

    pasrah dalam usahanya mengontak Ata.

    Dimasukannya ponselnya ke saku sambil

    menghela napas.

    (2o mau makan gak) 9ue ba#a bebto tuh.*

    ("au/ "au/* ja#ab %io langsung. (2auknya

    apaan)*

    (Tau apaan. 2upa.*

    (2o gak makan)*

    (9ak laper.*

    888

    Jam istirahat kedua, Ata lebih dulu

    menghubungi. Tari langsung berlari keluar

    menuju koridor depan gudan. %io bergegas

    mengikuti.

    (Tar, ada apa) !orry tadi gak bisa ngangkat.

    2agi rapat &!I!.*

    (2o ngomong apa ke Kak Ari)* suara tari

    langsung menajam.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    58/626

    (ah)* Ata tersentak. (&ooh,* dia langsung

    sadar. ( 2o gak apa$apa, kan) Aman)*tanyanya kemudaian dengan nada cemas.

    (2o denger gak sih apa yang gue tanya tadi)

    2o ngomong apa ke Kak Ari)* Tari nyaris

    membentak. Ata tidak langsung emnja#ab.

    Tari bisa mendengar co#ok itu menghela

    napas berat.

    (9ue bilang ke Ari, ;'i, lo seharusnya gak

    usah terlalu keras. 9ak perlu terlalu maksa.

    Kalian kan satu sekolah. !etiap hari ketemu.

    Dari jam setengah tujuh pagi sampai jam

    dua siang0* Ata menerangkan dengannada sabar.

    (Terus)* tanya Tari tajam. (9ak usah gak

    ngaku deh. 9ak mungkin lo uma ngomong

    segitu.*

    Ata menghela naps lagi. Kali ini diikuti

    keterdiaman yang cukup lama. Tari yang

    justru memecahkan keheningan sambungan

    telepon itu.

    (2o boleh diam lama. 9ak usah kha#atir.

    9ue baru isi pulsa. +tar kalo pulsa lo habis,

    gue langsung kontak balik.*

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    59/626

    2agi$lagi Ata menghela napas. 2ebih

    panjang dri dua kali sebelumnya. Kemudiandia bicara dengan nad alambat.

    (9ue bilang, ;"ulai sekarang lo gak punya

    ri6al, tuh co#ok udah mundur0

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    60/626

    berdiri pad aposisi yang emmbuat teman

    semejanya itu terhalang dari semua matayang emnatap ingin tahu.

    (9ue kece#a banget ama lo,* desis Tari

    dengan nada pahit. (9ue pikir gue bisa

    percaya lo. 9ue lupa, darah tuh lebih kental

    daripada air/*

    (Tar, denger dulu. 9ue0*

    Tapi Tari sudah tidak ingin mendengar lagi.

    Ditekannya tombol bergaris merah di

    ponselnya kuat$kuat. !uara Ata yang

    meminta, seketika terputus. Detik itu juga

    ponselnya berdering. Dengan pandangdingin Tari emnatap layar ponselnya lalu

    ditekannya tombol on=o33. onselnya

    langsung membisu. Kemudian ditatapnya

    %io lurus$lurus.

    (!elesai. 9ue gak kenal dia/*

    (Tar, mendingan lo dengar du0*

    (9ue gak pernah kenal Ata/ Tari

    mengabaikan kalimat %io. (1ang ada Jingga

    "atahari. 9ue. 9ak ada "atahari Jingga/*

    Tatapan Tari ke %io kemudian menajam.

    "enunjukkan kebulatan tekad. (Akan gue

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    61/626

    hadapin sendiri tu "atahari !enja/ Dia kira

    gue takut, apa)*!elesai mengatakan itu, Tari balik badan

    dan pergi. %io menghela napas.

    8888

    5ntuk pertama kalinya Tari marah pada Ata.

    Di matanya kini, co#ok itu benar$benar

    pengkhianat yangtak termaa3kan. Ata

    bahkan lebih buruk daripad saudar

    kembarnya.

    !emenjak pembicaraan terakhir itu Tari

    tidakl lagi memedulikan setiap panggilantelepon Ata. !"!$!"! dari Ata juga

    langsung dihapusnya tanpa dibaca.

    Keesokan paginya, sambil menanti bel

    masuk berbunyi, Tari mengganti ringtone

    yang selama ini digunakan khusus untuk Ata

    dengan salah satu lagu '>- 3a6oritnya,Killa. Jadi pada saat masuk panggilan

    telepon dari Ata, bukannya diangkat, Tari

    akan mengangguk$anggukkan kepala.

    "enikmati lagu itu sampai Ata mengakhiri

    usahanya. Dan ketika lagi itu berhenti, ,

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    62/626

    dengan puas dipandanginya ponselnya

    sambil berkata, (usaha aja terus lo. 9akbakal gue angkat/*

    Kalaun kelas sedang kosong, Tari akn

    bereaksi lebih kejam lagi. Dia joget$joget.

    Keesokan harinya Tari mengganti Killa

    dengan !ho# "e The "oney. Angguk$

    angguk kepala dan joget$joget berlanjut lagi.

    Tapi begitu lagu itu berhenti, ungkapan ras

    apuasnya jadi ganti.

    (!ho# m# the money and I

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    63/626

    meminta Tari untuk menjauh dari

    kerumunan.(Ata,* ucap %io pelan sambil menyodorkan

    ponsel. Tari langsung melengos.

    ("ales/*

    (Katanya, lo gak bisa diajak ngomong, dia

    mau nongol di sekolah.*

    (1ee, ngancemeem))* Tari memelototi

    ponsel %io. (+ongol aja. Emangnya yang

    punya masalah siapa)* semburnya.

    %io menghela napas. Didekatkannya

    ponselnya ke telinga.

    (Katanya lo nongol aja0*(Iya. 9ue denger,* Ata memotong. !uaranya

    terdengar berat. 9anti co#ok itu yang

    kemudian menghela napas. (&ke deh.

    Thanks ya, %i.* Akhirnya Ata menutup

    pembicaraan. !iangnya pad jam istirahat

    pertama, Ata kembali mengontak %io.

    (9itu)* %io melirik orang di sebelahnya.

    (Tapi gue nyampein aja ya. Dia mau apa

    gak, gue gak bisa apa$apa.*

    (Iya. 2o sampein aja ke dia. 9ue tunggu di

    tempat yang #aktu itu. +tar dua jam

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    64/626

    terakhir, gue cabut. -iar bisa sampai sana

    on time.*(&ke deh.* %io mengangguk. Diakhirinya

    pembicaraan. Kemudian dia menoleh dan

    berkata dengan suara pelan. (+tar siang

    Kak Ata nunggu di tempat yang #aktu itu.

    Dia cabut dua jam terakhir.*

    Tari tak mengacuhkan in3ormasi %io itu.

    !ambil mengunyah kacang bogor yang

    diba#anya dari rumah, kedua matanya tetap

    ter3okus ke lembaran$lembaran

    majalahremaja edisi terbaru yang

    dipinjamnya dari "aya.%io menghela napas. (okoknya udah gue

    kasih tau ke lo ya, Tar.* 5capnya sambil

    mengambil segenggam kacang bogor lalu

    mengunyahnya sambil ikut membaca

    majalah itu.

    Ketika siang harinya mereka telusuri jalan

    aspal menuju gerbang sekolah, %io sudah

    kehilangan semangatnya untuk

    mengingatkan Tari bah#a Ata sedang

    menunggu.

    2ima meter menjelang gerbang, tiba$tiba &ji

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    65/626

    menghadang. Dipandanginya Tari dengan

    seksama. Tari, juga %io, membalas dengansorot #aspada.

    (Jangan digodain, Ji. Dia lagi patah hati.*

    !eketika kedua mata Tari bergerak ke arah

    datangnya suara yang sudah amat sangat

    dikenalnya itu. Ari tengah berdiri dengan

    punggung bersandar di dinding pos sekuriti.

    Kedua tangannya terlipat di depan dada.

    Disambutnya tatapan Tari dengan kedua alis

    terangkat. Dengan kedua mata yang

    membalas tatapan garang itu, dia teruskan

    godaannya.(+tar dia nangis sampe matanya bengkak

    parah lagi, lo mau tanggung ja#ab)*

    &ji menoleh. !esaat ditatapnya Ari dengan

    kening berkerut. Kemudian pandangannya

    kembali ke Tari. Tiba$tiba Ari emmbuka

    kedua lengannya.

    (9imana kalo lo nangisnya di dada gue

    aja)* ta#arnya dengan nada manis. (9ak

    akan gue biarin lo nangis lama$lama. +anti

    lo akan gue peluk kuat$kuat, biar air mata lo

    cepet kering. Jadi mata lo gak akan bengkak

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    66/626

    kayak #aktu itu.*

    &ji langsung mengiringi ta#aran mesra Ariuntuk Tari itu dengan siulan panjang dan

    nyaring pula.

    ("au aja,* kata &ji dengan nada memaksa.

    (2o bakalan jadi ce#ek pertama, Tar. Kalo

    co#ok sih udah banyak yang dia peluk.*

    Kontan Tari memelototi Ari tajam$tajam.

    Kemudian dia menatap ke sekeliling le#at

    ekor mata. -erharap tidak ada yang

    mendengar kalimat sinting Ari itu kecuali

    dirinya sendiri, %io, dan jongos Ari yang

    menghadang jalannya ini.arapan yang jelas gak mungkin banget,

    karena bel usai sekolah belum lama

    berbunyi. 'uas jalan itu justru sedang

    padat$padatnya. Tari berdecak pelan. Dia

    berusaha menghindari tatapan$tatapan yang

    saat itu sedang tertuju padanya. Dengan

    kasar didorongnya tubuh &ji yang

    menghalangi jalannya. -uru$buru

    ditinggalkannya tempat itu. %io bergegas

    mengikuti. Ari menatap kepergian Tari

    dengan senyum tipis.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    67/626

    Tari yang tadinya gak ingin menemui Ata,

    biar aja tu co#ok nunggu sampai lumutan,langsung berubah pikiran. -egitu keluar dari

    gerbang, ditariknya %io menepi.

    (-eneran sekarang Ata lagi nunggu,*

    bisiknya pelan.

    (Katanya gitu,* %io mengangguk. (Kenapa)

    2o mau nemuin dia)*

    (Kalo dia beneran datang.*

    (1audah. 2o kontak gih sana.*

    (2o aja ah. "alesngonong di telepon sama

    dia. 9ue maunya ngomong sambil melototin

    #ajahnya.*%io menghela napas. Dikeluarkannya

    ponselnya dari tas. Tak berapa lama0

    (Ada. 5dah dateng dari satu jam yang lalu

    malah.*

    Keduanya lalu berbelok ke kiri. Ke arah

    yang berla#anan dengan halte.

    (2o pacaran sama Angga/)*

    Tari dan %io nyaris terlonjak. &ji sudah ada

    di depan mereka lagi. 2agi$lagi menghadang

    jalan. Kedua matanya memelototi Tari.

    (Iya/)* cecar &ji.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    68/626

    (Emang apa urusan lo sih) 9ue mau

    pacaran sama siapa kek, terserah gue/* Tarimembalas pelototan itu.

    (-erarti lo pengkhianat/*

    !esaat tari ternganga. 2angsung dibalasnya

    kata$kat a&ji. (engkhianat tu kalo gue

    pindah ke "alaysia, jai #arga negara sana,

    terus gue bilang0 ;9anyang Indonesia/< Itu

    baru pengkhianat/*

    %io menggigit bibirnya rapat$rapat.

    "encegah agar senyumnya tidak tercetak

    disana. !etelah mengatakan itu dan setelah

    sekali lagi membalas pelototan &ji, Tarimelangkah pergi. %io buru$buru membuntuti.

    ketika Tari dan %io sampai di satu$satunya

    percangan jalan yang ada, mereka agk

    terkejut karena Ata memarkir mobil hitamnya

    yang cukup mencolok mata itu tidak jauh

    dari mulut pertigaan. Tapi co#ok itu tidak

    terlihat diman pun. Tari dan %io memandang

    berkeliling. -ingung. 2alu mereka melongok

    ke dalam mobil. Kosong.

    (Tu orang ke mana sih)* ucap Tari pelan.

    Tanyanya terja#ab tak lama kemudian.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    69/626

    !ebuah taksi muncul dari tikungan dan

    berhenti tidak jauh dari tempatnya berdiri.Ata keluar dari kursi belakang. Kedua

    matanya tertutup lensa hitam. !ementara

    sebuah bandana hitam melingkari kepala

    dan menutupi sebagian rambutnya. Tari dan

    %io ternganga. Dengan penampilan seperti

    itu Ata terlihat lebih garang daripada Ari.

    o#ok itu lalu melepas kacamata hitamnya

    lalu menghampiri Tari dengan tatapan lurus.

    (ampir aja gue tarik paksa lo dari depan

    sekolah tadi,* ucapnya pelan. Tari tertegun.

    Ata membuka pintu kiri depan dan tengahmobil hitamnya. (1uk, cepet. Keburu ada

    yang mergokin.*

    "aih setengah tertegun, Tari naik. %io, yang

    menunggu reaksi Tari$karena dia tidak tahu

    Tari bersedia ikut atau memaksa bicara di

    tempat ini saja$buru$buru naik ke jok tengah

    dan menutup pintu. Ata memasukkan kunci

    lalu menghidupkan mesin. Dia menoleh dan

    memandang Tari.

    (9ue minta maa3,* ucap Ata sungguh$

    sungguh. Tari tidak menja#ab. e#ek itu

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    70/626

    menatap lurus$lurus ke depan. Ata

    tersenyum tipis. Diulurkannya tangan kirinyadan sesaat diusap$usapnya kepala Tari. (2o

    boleh marah$marah nanti,* ucapnya lunak.

    !etelah mengatakan itu Ata kembali

    megenakan kacamata hitamnya. E6erest

    hitamnya itu pun meninggalkan tempatnya

    selama beberapa saat terparkir diam.

    888

    ;Kak Ata tadi ada di depan sekolah)* %io

    bertanya dengan nada tak percaya.(mm0* Ata mengangguk. (9ak ada kabar.

    Komunikasi putus pula. 9ue pikir, kayaknya

    gak ada cara lain nih. Terpaksa gue culik

    atau apapun namanya, yang bisa bikin

    teman semeja lo ini ada di sebelah gue dan

    buka mulut.*

    (Kok kami gak ngeliat)*

    (9ue di dalam taksi. 9ue gak bisa

    ngebayangi kegemparan yang bakal terjadi

    kalo gue nongol terang$terangan. Kalo

    konsekuensinya uma ke gue sih gak apa$

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    71/626

    apa. 9ak liat tadi ada taksi parkir di

    seberang jalan)*("m0* %io mengingat$ingat. !amar dia

    memang melihat sebuah taksi diparkir di tepi

    jalan seberang sekolah. (Iya sih. Kenapa

    gak pake mobil sendiri aja)*

    ("encolok, %io. 2agi pula gue perlu bantuan.

    +yulik orang kayak temen semeja lo ini kan

    gak bisa uma sendirian.*

    !elama pembicaraan itu kedua mata Ata

    terus terarah pada Tari. e#ek itu tidak juga

    bersuara sejak mereka tiba di gerai donat

    ini. Tari sibuk mengaduk$aduk capuccinodinginnya, atau memotong$motong donat

    kejunya, atau memperhatikan pengunjung di

    meja$meja lain, atau jalanan di depan

    mereka, karena mereka memilih untuk

    duduk di teras.

    Ata menghela napas.

    (Kan tadi gue udah bilang, lo boleh marah$

    marah,* dia mengingatkan dengan nada

    lembut. -aru kedua mata Tari bergerak.

    Ditatapnya Ata dingin.

    (Ini gue lagi marah, tau/ !aking gue marah

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    72/626

    banget sama lo nih, gue sampe gak pengin

    ngomong,* ucapnya pedas.Ata menghela napas lagi. Akhirnya dia

    lemparkan (bom moloto6* agar kemarahan

    Tari meledak. Demi agar masalah ini bisa

    terurai.

    (2o diapain Ari tadi)*

    5sahanya berhasil. Kedua mat dingin itu

    kontan menyala.

    (9ak diapa$apain,* Tari tersenyum sinis.

    (uma disenyum$senyumin. !ekarang dia

    kan pegang kartu As gue. Jadi biarpun

    uma senyum$senyum doang, dia udahngerasa menang banget tuh. Tadi sih dia

    na#arin gue nangis di pelukan dia. -iar

    nangis gue gak lama$lama, katanya. Jadi

    mata gue juga gak bakalan bengkak$

    bengkak amat kayak #aktu itu.*

    Dengan kedua mata yang tetap tertancap

    pada co#ok yang duduk lurus di

    hadapannya itu, Tari meneruskan

    kalimatnya.

    (!#eet banget0* Tari mengangguk$

    anggukkan kepala. (Kayaknya harus mulai

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    73/626

    gue pertimbangkan bener$bener ta#aran

    Kak Ari tadi.*Kalimat Tari itu membuat Ata menundukkan

    kepala. Dia berdecak pelan. Ketika

    kemudian dia angkat kembali #ajahnya,

    tatapannya langsung tertuju pada %io.

    (Tolong tukar tempat, %i* ucapnya pelan. %io

    langsung berdiri.

    Tari menatap co#ok yang sekarang berada

    di sebelahnya itu, kembali dengan

    pandangan dingin.

    (9ue ngela#an dia abis$abisan dan lo malah

    nagsih dia amunisi,* desis Tari. (adahalgue bener$bener percaya sama lo.*

    Ada nada kece#a yang benar$benar pahit

    dalam suara Tari, dan dia tahu co#ok di

    sebelahnya ini bisa merasakan dengan

    jelas.

    ("aa3,* ucap Ata dengan suara pelan. (9ue

    pikir lebih baik Ari ditenangin. Dengan gitu

    lebih gampang dihadapin juga.

    (Ditenangin atau dimenangin)* tanya Tari

    tajam.

    (Ditenangin,* Ata menja#ab lembut.

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    74/626

    ("aksud lo ditenangin, tapi yang ada dia

    merasa menang, tau gak)*(1ang penting lo aman, Tar.*

    (1a jelas aja gue aman. 9ue kalah/* seru

    Tari dongkol.

    (1ang lo anggap menang tuh yang kayak

    apa sih) Dia co#ok lho. 2o ce#ek. Kalo dia

    main 3isik gimana) Itu yang gue pikirin. Kalo

    perang mulut, perang emosi, oke lah. 2o

    masih punya kemungkinan menang.*

    (okoknya gue bakalan ngela#an dia abis$

    abisan/* Tari tetap ngotot. Ditatapnya Ata

    tajam$tajam.Ata menghela napas. Dia empaskan

    punggungnya ke sandaran kursi. (Tadi

    kenapa lo diem aja)* ditatapnya Tari lurus$

    lurus.

    ("aksud lo)*

    (2o bilang lo akan ngela#an dia abis$abisan.

    Tapi yang gue liat tadi, lo gak ngela#an

    sama sekali. 2o uma diem.*

    (-uat apa lagi) Dia udah tau.*

    (Kalo dia belum tau)*

    (Dia udah tau. 9ue malas berandai$andai.*

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    75/626

    (Kalo gitu biar gue yang berandai$andai.*

    Ata memajukan tubuhnya hingga menempeldi meja. Ditatapnya Tari tepat di manik mata.

    (Taruhlah lo berhasil ngumpet nih, sesuai

    rencan lo. !eharian lo meringkuk di tempat

    persembunyian, sampe petugas koperasi

    pun lupa kalo ada lo. -ahkan sampe laba$

    laba bikin sarang di badan lo.*

    (9ak usah hiperbolis deh. 9ue0*

    (arus hiperbolis/* Ata memotong ucapan

    Tari. ( Taruhlah hari itu lo berhasil lolos.

    "enghindar dengan sukses. Emang besok

    gak ada hari lain)*(Eh, gue tuh bukan cuman kabur atau

    menghindar dri Kak Ari ya. 9ue tuh sambil

    mikir, tau/cari jalan keluarnya gimana.*

    (!elagi lo mikir, lo gak akan sampe pintu

    gerbang kayak tadi. 9ue bahkan gak yakin

    lo bisa ngele#atin pintu kelas.*

    (9ue gak sebego itu, tau/ 2o tuh

    ngeremehin gue banget ya)* Tari jadi

    tersinggung.

    (2o emang gak bego. 2o uma polos. +ai3.

    Karena cara mikir lo sederhana.*

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    76/626

    Keduanya lalu terlibat adu argumentasi

    hebat. Tari dengan tekanan suara yangmakin lama makin tinggi, sementara Ata

    tetap datar. -ahkan beberapa kali co#ok itu

    berhenti bicara. !engaja membiarkan Tari

    ,eluapkan emosinya.

    %io menatap kedua orang di depannya

    bergantian. "engikuti arah datangnya

    suara. !ama sekali gak berminat ikutan

    buka mulut. Doia bahkan kemudian diam$

    diam pindah duduk saat pembicaraan

    dengan 6oltase tinggi itu mulai menarik

    perhatian. 5ntungnya mereka memilih mejadi luar, di tempat terbuka. 5dara mengurai

    setiap nada emosi yang keluar dari mulut

    Tari, hingga tidak tertangkap terlalu jelas.

    Tarik urat yang penuh titik didih dari salah

    satu pihak itu kemudian diakhiri dengan Tari

    menggebrak meja dengan kedua tangan

    keras$keras. Ata sampai terperangah.

    (9ue selesai sama lo,* desis Tari dengan

    gigi gemeretak. Kemudian dia berdiri.

    +yaris melompat, Ata menyambar kedua

    tangan Tari dan dengan paksa membuatnya

  • 8/12/2019 Jingga Dalam Elegi.doc

    77/626

    duduk kembali.

    (!ekarang lo mau nempatin gue di posisiyang sama kayak Ari) Iya)* untuk pertama

    kalinya suara Ata meninggi. (&ke, gak

    papa.* Dia mengangguk. (2o akan ngela#an

    Ari di dalam sekolah dan ngehadapi gue di

    luar sekolah. -isa)*