jepang

12
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional yang sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Sebagai kepala negara seremonial, kedudukan Kaisar Jepang diatur dalam konstitusi sebagai "simbol negara dan pemersatu rakyat". Kekuasaan pemerintah berada di tangan Perdana Menteri Jepang dan anggota terpilih Parlemen Jepang, sementara kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat Jepang. Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala negara dalam urusan diplomatik. Parlemen Jepang adalah parlemen dua kamar yang dibentuk mengikuti sistem Inggris. Parlemen Jepang terdiri dari Majelis Rendah dan Majelis Tinggi. Majelis Rendah Jepang terdiri dari 480 anggota dewan. Anggota majelis rendah dipilih secara langsung oleh rakyat setiap 4 tahun sekali atau setelah majelis rendah dibubarkan. Majelis Tinggi Jepang terdiri dari 242 anggota dewan yang memiliki masa jabatan 6 tahun, dan dipilih langsung oleh rakyat.

Upload: dokterlebay

Post on 01-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: jepang

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional yang sangat membatasi kekuasaan Kaisar

Jepang. Sebagai kepala negara seremonial, kedudukan Kaisar Jepang diatur dalam konstitusi

sebagai "simbol negara dan pemersatu rakyat". Kekuasaan pemerintah berada di tangan Perdana

Menteri Jepang dan anggota terpilih Parlemen Jepang, sementara kedaulatan sepenuhnya berada

di tangan rakyat Jepang. Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala negara dalam urusan

diplomatik.

Parlemen Jepang adalah parlemen dua kamar yang dibentuk mengikuti sistem Inggris. Parlemen

Jepang terdiri dari Majelis Rendah dan Majelis Tinggi. Majelis Rendah Jepang terdiri dari 480

anggota dewan. Anggota majelis rendah dipilih secara langsung oleh rakyat setiap 4 tahun sekali

atau setelah majelis rendah dibubarkan. Majelis Tinggi Jepang terdiri dari 242 anggota dewan

yang memiliki masa jabatan 6 tahun, dan dipilih langsung oleh rakyat. Warganegara Jepang

berusia 20 tahun ke atas memiliki hak untuk memilih.

Kabinet Jepang beranggotakan Perdana Menteri dan para menteri. Perdana Menteri adalah salah

seorang anggota parlemen dari partai mayoritas di Majelis Rendah. Partai Demokrat Liberal

(LDP) berkuasa di Jepang sejak 1955, kecuali pada tahun 1993. Pada tahun itu terbentuk

pemerintahan koalisi yang hanya berumur singkat dengan partai oposisi. Partai oposisi terbesar

di Jepang adalah Partai Demokratik Jepang.

Page 2: jepang

Perdana Menteri Jepang adalah kepala pemerintahan. Perdana Menteri diangkat melalui

pemilihan di antara anggota Parlemen. Bila Majelis Rendah dan Majelis Tinggi masing-masing

memiliki calon perdana menteri, maka calon dari Majelis Rendah yang diutamakan. Pada

praktiknya, perdana menteri berasal dari partai mayoritas di parlemen. Menteri-menteri kabinet

diangkat oleh Perdana Menteri. Kaisar Jepang mengangkat Perdana Menteri berdasarkan

keputusan Parlemen Jepang, dan memberi persetujuan atas pengangkatan menteri-menteri

kabinet. Perdana Menteri memerlukan dukungan dan kepercayaan dari anggota Majelis Rendah

untuk bertahan sebagai Perdana Menteri.

2. RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah Parlemen di Negara Jepang……?

Page 3: jepang

BAB II

PEMBAHASAN

Kokkai adalah nama parlemen Jepang. Parlemen Jepang terdiri dari dua majelis yaitu Majelis

Rendah Jepang (shūgi'in) dan Majelis Tinggi Jepang (sangi'in). Kedua majelis dipilih secara

langsung melalui sistem pemilihan paralel. Di samping memutuskan undang-undang, Kokkai

bertanggung jawab memilih Perdana Menteri Jepang.

Menurut Konstitusi Jepang, Kokkai adalah "aparatur kekuasaan negara tertinggi" dan "satu-

satunya aparatur negara yang menciptakan undang-undang" di Jepang. Selain undang-undang,

anggota parlemen juga bertugas dalam menyetujui anggaran negara dan meratifikasi perjanjian

negara.

Jumlah anggota tidak ditetapkan. Majelis Rendah mempunyai 480 anggota (sejak tahun 1996)

yang bertugas selama empat tahun. Meskipun begitu, majelis ini dapat dibubarkan kapanpun juga

jika sang perdana menteri memutuskan untuk mengadakan pemilu sebelum berakhirnya masa

tugas. Majelis Tinggi mempunyai 242 anggota yang bertugas selama enam tahun. Keanggotaan

parlemen terbuka kepada warga Jepang yang berusia sekurangnya 25 tahun (untuk Majelis

Rendah) dan 30 tahun (untuk Majelis Tinggi).

1. Majelis Rendah Jepang

Shugi-in adalah nama majelis rendah dalam Parlemen Jepang. Majelis ini mempunyai 480

anggota yang bertugas selama empat tahun dan merupakan majelis yang lebih kuat dibandingkan

dengan Majelis Tinggi Jepang. Anggotanya dapat memilih untuk membatalkan veto yang

Page 4: jepang

ditetapkan majelis tinggi, dengan mayoritas sebesar 2/3. Shugi-in dapat dibubarkan Perdana

Menteri Jepang kapan saja atau melalui mosi tidak percaya, sehingga para anggotanya sering

hanya sempat bertugas sekitar dua atau tiga tahun saja.

2. Majelis Tinggi Negara Jepang

Sangi-in adalah nama majelis tinggi dalam Parlemen Jepang. Berdasarkan Konstitusi Jepang,

Parlemen Jepang adalah badan legislatif sistem dua kamar yang dibentuk dari Majelis Rendah

dan Majelis Tinggi.

Perbedaan majelis Rendah dan Majelis Tinggi jepang antara lain:

Majelis Rendah memiliki beberapa kekuasaan yang tidak diberikan kepada Majelis Tinggi. Bila

sebuah rancangan undang-undang dilewatkan oleh majelis rendah, tetapi diveto oleh majelis

tinggi, Majelis Rendah dapat melewati keputusan yang dibuat di Majelis Tinggi dengan sebuah

veto yang menghasilkan persetujuan sebesar dua-per-tiga. Dalam kasus persetujuan, dana, dan

pemilihan perdana menteri, Majelis Tinggi hanya dapat menunda pelaksanaan, tetapi tidak

memblok legislasi. Sebagai hasilnya majelis rendah dianggap lebih berkuasa.

Anggota dari majelis rendah, yang dipilih dengan masa tugas empat tahun, menjabat lebih

pendek dibanding dengan anggota majelis tinggi, yang dipilih untuk menjabat selama enam

tahun. Majelis Rendah dapat juga dibubarkan oleh perdana menteri atau melalui mosi tidak

percaya, sedangkan Majelis Tinggi tidak dapat dibubarkan. Oleh karena itu Majelis Rendah

dianggap lebih sensitif terhadap pendapat rakyat, dan diberi nama "majelis rendah". Istilah ini

juga merupakan warisan dari Konstitusi Meiji 1889, ketika Kizokuin (nama majelis tinggi pada

Page 5: jepang

tahun 1889–1947) berfungsi sebagai majelis tinggi aristokratik dalam sebuah bentuk yang mirip

dengan sistem Westminster pada masa itu.

Dalam membuat suatu kebijakan, parlemen jepang di bantu oleh ketersediaan perpustakaan

palemen Jepang yang membantu dalam membuat suatu kebijakan Negara. Perpustakaan

Parlemen Jepang adalah perpustakaan yang memberi layanan referensi bagi Parlemen Jepang,

lembaga eksekutif, dan masyarakat umum di Jepang. Perpustakaan ini adalah perpustakaan

parlemen yang membantu parlemen dalam membuat undang-undang, sekaligus perpustakaan

nasional (perpustakaan deposit) yang mengumpulkan dan menyimpan semua terbitan yang

diterbitkan di Jepang.

Perpustakaan pusat berada di dua lokasi: Gedung Utama Tokyo di Nagatachō, distrik kota

Chiyoda, Tokyo dan Perpustakaan Parlemen Jepang Gedung Kansai di Seika, Distrik Sōraku,

Kyoto, Prefektur Kyoto. Perpustakaan perwakilan yang melayani anggota parlemen berada di

Gedung Parlemen Jepang.

Selain Perpustakaan Internasional Bacaan Anak, Toyo Bunko, dan Perpustakaan Mahkamah

Agung Jepang, Perpustakaan Parlemen Jepang mendirikan perpustakaan cabang di 25 lembaga

pemerintah. Perpustakaan Internasional Bacaan Anak di Taman Ueno menyimpan bahan pustaka

untuk pembaca berusia 17 tahun ke bawah. Di distrik Bunkyō, Toyo Bunko menyimpan koleksi

bahasa-bahasa Asia termasuk koleksi milik Yayasan Toyo. Duapuluh lima perpustakaan lembaga

pemerintah yang sekaligus menjadi cabang Perpustakaan Parlemen Jepang adalah:

Page 6: jepang

1. Perpustakaan Dewan Pemeriksa Keuangan2. Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara3. Perpustakaan Biro Legislatif Kabinet4. Perpustakaan Sekretaris Kabinet5. Perpustakaan Dewan Sains Jepang6. Perpustakaan Badan Rumah Tangga Kekaisaran7. Perpustakaan Komisi Perdagangan Bebas8. Perpustakaan Badan Polisi Nasional9. Perpustakaan Badan Layanan Keuangan10. Perpustakaan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi11. Perpustakaan Biro Statistik Jepang12. Perpustakaan Kementerian Kehakiman13. Kementerian Luar Negeri14. Kementerian Keuangan15. Perpustakaan Kementerian Pendidikan16. Perpustakaan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Sosial17. Perpustakaan Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan18. Perpustakaan Badan Kehutanan19. Perpustakaan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri20. Perpustakaan Kantor Paten Jepang21. Perpustakaan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Perhubungan, dan Pariwisata22. Perpustakaan Badan Meteorologi Jepang23. Perpustakaan Satuan Penjaga Pantai24. Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup25. Perpustakaan Kementerian Pertahanan.

Sebagai lembaga negara independen di bawah Parlemen Jepang, perpustakaan ini berada di

bawah pengawasan Ketua Majelis Rendah dan Ketua Majelis Tinggi, serta Komite Pengarah

Parlemen yang merupakan panitia kerja dari kedua kamar di parlemen. Kepala Perpustakaan

Parlemen Jepang bertanggung jawab kepada ketua majelis rendah dan majelis tinggi.

Page 7: jepang

BAB III

PENUTUP

I. Hikmah

Dari paparan yang di atas,maka kami bisa mengambil hikmahnya dari 2 sisi,sisi peraturan dan

Sisi SDM yang berada dalam parlemen,dari peraturan nya parlemen jepang sangat jelas dalam

menjalankan tugas – tugas leglislasi nya dimana kita lihat antara majelis rendah dan majelis

tinggi nya mempuyai tugas tugas yang berbeda antara satu dengan yang lain nya,kalau kita

bandingkan dengan parlemen kita sungguh sangat bertolak belakang,dan seperti yang kita

ketahui etos kerja orang – orang jepang sungguh sangat mengagumkan,seharusnya dan

sepatutnya anggota parlemen kita menyontoh etos dan tanggung jawab mereka dalam

mengemban tugas dari rakyat nya.

II. Kesimpulan

Berdasarkan Konstitusi Jepang, Parlemen Jepang adalah badan legislatif sistem dua kamar yang

dibentuk dari Majelis Rendah dan Majelis Tinggi. Dimana kedua badan ini mempunyai

kewajiban yang berbeda antara satu yang lain nya.

Page 8: jepang

III. Daftar pustaka

1. Constitution of Japan“...do proclaim that sovereign power resides with the people...”

(Preamble); “The Emperor shall be the symbol of the State and of the unity of the people,

deriving his position from the will of the people with whom resides sovereign power”

(Article One)

2. ^ " 法制執務コラム集「法律と国語・日本語」 " . Biro Legislatif Majelis Jepang. Diakses pada 9 Maret 2009. Bahasa nasional Jepang adalah bahasa Jepang, dan bahasa resmi adalah bahasa Jepang, tidak ada ditetapkan dalam undang-undang.

3. Inamura, Tetsugen, Hiroko Takaki. "Shinri ga warera o jiyū ni suru" (真理がわれらを自由にする), Sankō shoshi kenkyū (参考書誌研究), No. 35, Februari 1989, hlm. 1-7.

4. Utada, Akihiro. Taizan meidō nezumi ippiki?: ikkoku no web hozon seisaku (大山鳴動

ネズミ一匹? : ─国のウェブ保存政策). Museum IT jōhō. Juli 2005.

5. Wikipedia