jenis morfem bahasa indonesia

3
JENIS MORFEM BAHASA INDONESIA A. JENIS MORFEM BERDASARKAN KEMAMPUAN BERDISTRIBUSI 1. Bentuk bebas (free form atau free morpheme) ialah bentuk- bentuk yang mampu berdiri sendiri sebagai kalimat atau tuturan biasa. Contoh: Mana? (Sambil mengulurkan tangannya ia bermaksud menagih uang yang dijanjikan kemarin) Kamu. (Sebagai jawaban atas pertanyaan “Siapa yang bertanggungjawab atas kejadian itu?”) Bisnis. (Sebagai jawaban atas pertanyaan: “Kamu ada urusan apa dengan dia?”) 2. Bentuk-bentuk yang tidak dapat berdiri sendiri dalam kalimat atau tuturan biasa, dikelompokkan sebagai berikut: 1) Bentuk terikat (bound form atau bound morpheme) ialah: bentuk-bentuk linguistik yang benar-benar tidak dapat berdiri sendiri, baik dalam kedudukannya sebagai kalimat maupun sebagai kata yang menjadi unsur pembentuk kalimat. Contoh: bentuk urus- dan –an pada kalimat Selalu urusan bisnis, antara bentuk urus- dan –an tidak dapat disisipi bentuk lain jenis apapun. 2) Bentuk semibebas (semi-free form atau semi free morpheme) ialah: bentuk-bentuk linguistik yang masih mempunyai kebebasan dalam kedudukannya sebagai kata yang menjadi unsur pembentuk kalimat. Contoh: bentuk dari dalam kalimat Dari mana kamu? Dapat terpisah dengan unsur yang mengikutinya. Hal itu terbukti dengan dapatnya disisipi bentuk lain, misalnya arah, di antara bentuk dari dan mana sehingga menjadi Dari arah mana kamu?

Upload: layla-spd-kons-amiin

Post on 01-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

bahasa indonesia

TRANSCRIPT

JENIS MORFEM BAHASA INDONESIAA. JENIS MORFEM BERDASARKAN KEMAMPUAN BERDISTRIBUSI1. Bentuk bebas (free form atau free morpheme) ialah bentuk-bentuk yang mampu berdiri sendiri sebagai kalimat atau tuturan biasa.Contoh: Mana? (Sambil mengulurkan tangannya ia bermaksud menagih uang yang dijanjikan kemarin) Kamu. (Sebagai jawaban atas pertanyaan Siapa yang bertanggungjawab atas kejadian itu?) Bisnis. (Sebagai jawaban atas pertanyaan: Kamu ada urusan apa dengan dia?)2. Bentuk-bentuk yang tidak dapat berdiri sendiri dalam kalimat atau tuturan biasa, dikelompokkan sebagai berikut:1) Bentuk terikat (bound form atau bound morpheme) ialah: bentuk-bentuk linguistik yang benar-benar tidak dapat berdiri sendiri, baik dalam kedudukannya sebagai kalimat maupun sebagai kata yang menjadi unsur pembentuk kalimat.Contoh: bentuk urus- dan an pada kalimat Selalu urusan bisnis, antara bentuk urus- dan an tidak dapat disisipi bentuk lain jenis apapun.2) Bentuk semibebas (semi-free form atau semi free morpheme) ialah: bentuk-bentuk linguistik yang masih mempunyai kebebasan dalam kedudukannya sebagai kata yang menjadi unsur pembentuk kalimat.Contoh: bentuk dari dalam kalimat Dari mana kamu? Dapat terpisah dengan unsur yang mengikutinya. Hal itu terbukti dengan dapatnya disisipi bentuk lain, misalnya arah, di antara bentuk dari dan mana sehingga menjadi Dari arah mana kamu?

3) Bentuk unik (unique form atau unique morpheme) ialah: bentuk linguistik yang mempunyai kemampuan lebih terikat jika dibandingkan dengan bentuk lainnya.Contoh: bentuk balau pada kalimat Modelnya kacau balau begini dari kuliah. Selalu muncul bersama-sama dengan bentuk kacau. Akan tetapi, bentuk kacau dapat digunakan tanpa bentuk balau, misalnya: pengacau, sangat kacau, sedang kacau,dll. Selain itu ada bentuk warni selalu bersama bentuk warna sehingga menjadi warna warni dan serbi selalu bersama bentuk serba sehingga terbentuk serba serbi.

B. JENIS MORFEM BERDASARKAN PRODUKTIVITASNYABentuk-bentuk linguistik dapat dijelaskan atas dasar kemampuan membentuk kata-kata. Pengamatan ini hanya dibatasi pada morfem-morfem terikat, khususnya afiks, sebab pada dasarnya hanya afikslah bentuk linguistik segmental yang bertugas membentuk kata-kata baru yang cara kerjanya sistematik. Oleh sebab itu, pembahasan ini hanya terbatas pada morfem afiks.1) Afiks Produktif (productive affix) ialah: morfem afiks yang terus-menerus mampu membentuk kata-kata baru, misal afiks {ke-an}seperti kata keterlaluan, kesejahteraan, keadilan, keikutsertaan, dll.Contoh:afiks ke- berarti yang di... dan berfungsi membendakan (kekasih, kehendak, ketua)

2) Afiks tak produktif (unprodiktive affix) ialah: morfem afiks yang tidak mampu lagi membentuk kata-kata baru secara terus menerus.Contoh: afiks {-em-}, {-el-}, dan {-er-}, ketiganya hanya mampu berproduksi saat dalam bahasa Melayu dahulu, tetapi dalam bahasa Indonesia sekarang sama sekali tidak produktif, seperti pada kata gemetar, selunjuk, dan gerigi.

3) Afiks sedang cenderung produktif ialah morfem afiks yang pada saat ini cenderung meningkat pemakaiannya dalam membentuk kata-kata baru.Contoh: morfem afiks serapan {-is}, dahulu hanya bergandeng dengan bentukdasar bahasa yang sama, yaitu sama-sama dari bahasa Inggris, tetapi sekarang dapat membentuk kata-kata baru dengan bentuk dasar selain bahasa Inggris, misal: Pancasilais, ekonomis, nasionalis, organisatoris.

4) Afiks sedang cenderung tak produktif ialah morfem afiks yang pada saat ini menurun pemakaiannya dalam membentuk kata-kata baru, misal afiks {ber-} pada kalimat Mereka sedang bermain kelereng, cenderung dihilangkan pemakaiannya sehingga cukup diucapkan dan ditulis Mereka sedang main kelereng.

Sumber: buku salin sinar yg dipinjami pak Yuniseefendri.