jenis menurut zamannya.docx

14
JENIS MENURUT ZAMANNYA 1. PRIMITIF Ciri-ciri umum dari seni ornamen primitif adalah sederhana, tegas, kaku, cendrung bermotif geometris, goresan spontan, biasanya mengandung makna simbolik tertentu. Sedangkan komposisi yang diterapkan biasanya berderet, sepotong-sepotong, berulang, berselang-seling, dan sering juga dijumpai penyusunan secara terpadu. Karya seni primitif memberi gambaran kesederhanaan dan gambaran perilaku masyarakat pada zaman itu. Seni primitif bersifat universal karena ciri-ciri umumnya adalah sama diseluruh dunia. Contoh: ukir Asmat yang ada di Irian Jaya . Seni hias primitif berkembang pada zaman prasejarah, yang mana tingkat kehidupan manusia pada masanya sangat sederhana sekali dan sekaligusmerupakan ciri utama, sehingga manusianya disebut orang primitif. Hal ini berpengaruh dalam kebudayaan yang mereka hasilkan. Mereka menghuni goa-goa, hidup berpindah-pindah (nomaden) dan berburu binatang. Di bidang kesenian, seni hias yang dihasilkan juga sangat sederhana, namun memiliki nilai yang tinggi sebagai ungkapan ekspresi mereka. Peninggalan karya seni yang dihasilkan berupa lukisan binatang buruan, lukisan cap-cap tangan yang terdapat pada dinding goa, seperti pada dinding gua Leangleang di Sulawesi Selatan. Selain karya lukisan, terdapat juga hiasan-hiasan pada alat-alat berburu mereka yang berupa goresan-goresan sederhana. Karya seni yang dihasilkan hanya merupakan ekspresi perasaan mereka terhadap

Upload: eatingbanana

Post on 20-Jan-2016

91 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx

JENIS MENURUT ZAMANNYA

1. PRIMITIF

Ciri-ciri umum dari seni ornamen primitif adalah sederhana, tegas,

kaku, cendrung bermotif geometris, goresan spontan, biasanya

mengandung makna simbolik tertentu. Sedangkan komposisi yang

diterapkan biasanya berderet, sepotong-sepotong, berulang, berselang-

seling, dan sering juga dijumpai penyusunan secara terpadu. Karya seni

primitif memberi gambaran kesederhanaan dan gambaran perilaku

masyarakat pada zaman itu. Seni primitif bersifat universal karena ciri-

ciri umumnya adalah sama diseluruh dunia.

Contoh: ukir Asmat yang ada di Irian Jaya .

Seni hias primitif berkembang pada zaman prasejarah, yang mana

tingkat kehidupan manusia pada masanya sangat sederhana sekali dan

sekaligusmerupakan ciri utama, sehingga manusianya disebut orang

primitif. Hal ini berpengaruh dalam kebudayaan yang mereka hasilkan.

Mereka menghuni goa-goa, hidup berpindah-pindah (nomaden) dan

berburu binatang. Di bidang kesenian, seni hias yang dihasilkan juga

sangat sederhana, namun memiliki nilai yang tinggi sebagai ungkapan

ekspresi mereka. Peninggalan karya seni yang dihasilkan berupa

lukisan binatang buruan, lukisan cap-cap tangan yang terdapat pada

dinding goa, seperti pada dinding gua Leangleang di Sulawesi Selatan.

Selain karya lukisan, terdapat juga hiasan-hiasan pada alat-alat berburu

mereka yang berupa goresan-goresan sederhana. Karya seni yang

dihasilkan hanya merupakan ekspresi perasaan mereka terhadap dunia

misterius atau alam gaib yang merupakan simbolis dari perasaan-

perasaan tertentu, seperti perasaan takut, senang, sedih, dan

perasaan damai. Ciri-ciri lain dari seni primitif yaitu goresannya

spontan, tanpa perspektif, dan warna-warnanya terbatas pada warna

merah, coklat,hitam, dan putih.

Page 2: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx
Page 3: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx
Page 4: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx

2. KLASIK

adalah. Ia telah mempunyai bentuk dan pakem yang standard,

struktur motif dan pola yang tetap, memiliki susunan, irama yang telah

baku dan sulit untuk dirobah dalam bentuk yang lain, dan yang

terpenting telah diterima eksistensinya tanpa mengalami perubahan

lagi. Contohnya ornamen Majapahit, Pajajaran, Jepara, Bali, Surakarta,

Madura, mataram dan lain-lain. Seni klasik bersifat kedaerahan

karenanya masing-masing daerah memiliki ragam hias klasik dengan

corak dan ciri-ciri tersendiri.

Contoh: ornament Pajajaran, , ornament Yogyakarta, ornament

Pekalongan, ornamen Madura, ornamen Surakarta, ornamen Cirebon,

ornamen Bali, ornament Jepara.

Page 5: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx
Page 6: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx

ornament Majapahit

Page 7: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx
Page 8: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx

mataram

Page 9: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx

pajajaran

3. TRADISIONAL

yaitu ragam hias yang berkembang ditengah-tengah masyarakat

secara turun-temurun, dan tetap digemari dan dilestarikan sebagai

sesuatu yang dapat memberi manfaat (keindahan) bagi kehidupan, dari

masa ke masa. Ornamen tradisonal mungkin berasal dari seni klasik

atau seni primitif, namun setelah mendapat pengolahan-pengolahan

Page 10: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx

tertentu, dilestarikan kemanfaatannya demi memenuhi kebutuhan,

khususnya dalam hal kebutuhan estetis. Oleh sebab itu corak seni

ornamen tradisional merupakan pembauran dari seni klasik dan primitif.

Hasil atau wujud dari pembauran tersebut tergantung dari sumber

mana yang lebih kuat yang akan memberi kesan/corak yang lebih

dominan. Misalnya motif tradisonal Majapahit, Bali, Jogyakarta,

Pekalongan beberapa daerah lainnya lebih dominan bersumber pada

corak motif klasik, sedangkan motif tradisional Irian jaya, toraja, motif

suku dayak dan motif Kalimantan corak primitifnya lebih menonjol.

Ornamen tradisonal bersifat kolektif.

Ornamen Tradisional yang masih hidup dimasyarakat, memiliki ciri

khas tertentu, antara lain:

Homogen (ada keseragaman), kolektif (sekumpulan motif dari

beberapa daerah yang membentuk menjadi satu kesatuan utuh sebagai

motif daerah tertentu), komunal (motif yang dimiliki oleh daerah

tertentu), kooperatif (kemiripan motif yang diapakai oleh masyarakat

dalam daerah tertentu), konsevatif, intuitif, ekologis, sederhana

Page 11: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx

Aceh

patra bali

Page 12: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx

jepara

pekalongan

Page 13: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx

surakarta

4. MODERN

atau Kontemporer yaitu karya seni ornamen yang merupakan hasil

kreasi atau ciptaan seniman yang baru dan lepas dari kaidah-kaidah

tradisi, klasik atau primitif. Ornamen ini bersifat individu. Poses dan

terciptanya seni ornamen modern terkadang bertolak atau mengambil

inspirasi dari seni primitif atau tradisional atau merupakan hasil

inovasi/kreativitas seniman secara pribadi, sehingga karya yang

tercipta merupakan cerminan pribadi senimannya.

Ciri–ciri ornamen modern adalah “multiplied” (tidak terikat pada

satu aturan tertentu), yaitu:

Heterogen (tidak seragam), individual (menurut penciptanya),

kompetitif (bersaing dalam mencipta untuk mencapai proses

kreatif), progresif (tidak terikat pada aturan tertentu),

conscious (sadar akan penciptanya, tidak terpengaruh), gradual

(mencipta secara terus-menerus), ekologis berantai (berputar

secara berantai dan terjadi perubahan–perubahan dalam

prosesnya), complicated (rumit), rasional (masuk akal)

Page 14: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx
Page 15: JENIS MENURUT ZAMANNYA.docx