jenis-jenis parasit

10
Universitas Gadjah Mada 1 BAB II. PARASIT DAN JENIS-JENIS PARASIT A. Pendahuluan Parasit ( ~ tinggal berdekatan) adalah organisme yang eksistensinya tergantung adanya organisme lain yang dikenal sebagai induk semang atau hospes. Organisme yang hidup sebagai parasit seperti cacing telah dikenal beratus-ratus tahun yang lalu oleh nenek moyang kita. Hewan-hewan parasit telah dikenal dan dibicarakan semenjak zamannya Aristoteles (384-322 SM) dan Hipocrates ( 460-377 SM ) di Yunani tetapi ilmu parasitnya sendiri baru berkembang setelah manusia menyadari pentingnya ilmu parasit dalam bidang biologi. Redi, (16264698 ) seorang Itali menemukan larva di dalam daging yang kemudian berkembang menjadi lalat. Dan penemuan ini maka Redi diduga orang yang pertama mengembangkan ilmu parasit. Kemudian setelah ditemukan alat pembesar oleh Leeuwenhoek (1632- 1723) dan Belanda, hewan-hewan parasit bersel satu banyak ditemukan. Oleh karena eksistensi parasit tergantung dengan eksistensi hospesnya, kadang- kadang adanya hospes disuatu daerah dapat digunakan untuk memprediksi eksistensi parasit di daerah tersebut. Pada pokok bahasan ini dibahas disertai dengan contoh-contohnya parasit dan jenis- jenis dari parasit. Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan dengan contoh-contohnya berbagai jenis parasit berdasarkan: sifat parasitannya, waktu berparasit, jumlah hospes, lokasi / predileksi, pengaruhnya terhadap hospes, dan berdasarkan klasifikasi hewan. Pokok bahasan ini terdiri dari 6 ( enam ) subpokok bahasan yang berikan selama 5 (lima) jam tatap muka. Lima subpokok bahasan tersebut adalah jenis jenis parasit : berdasarkan sifat keparasitan, berdasarkan waktu / derajat keparasitan, berdasarkan jumlah hospesnya, berdasarkan lokasi / predileksi parasit dalam tubuh hospesnya, berdasarkan pengaruh terhadap hospesnya, dan berdasarkan klasifikasi hewan. B. Penyajian Berdasarkan sifat parasit. 1. Parasit fakultatif. Parasit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup bebas, tetapi karena kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai parasit sehingga sifat hidup keparasitannya itu tidak mutlak. Sebagai contoh lalat-lalat

Upload: ikhwaniiahmad

Post on 18-Jan-2016

72 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Untuk pembelajaran

TRANSCRIPT

Page 1: Jenis-Jenis Parasit

Universitas Gadjah Mada 1

BAB II. PARASIT DAN JENIS-JENIS PARASIT

A. Pendahuluan

Parasit ( ~ tinggal berdekatan) adalah organisme yang eksistensinya tergantung

adanya organisme lain yang dikenal sebagai induk semang atau hospes. Organisme yang

hidup sebagai parasit seperti cacing telah dikenal beratus-ratus tahun yang lalu oleh nenek

moyang kita. Hewan-hewan parasit telah dikenal dan dibicarakan semenjak zamannya

Aristoteles (384-322 SM) dan Hipocrates ( 460-377 SM ) di Yunani tetapi ilmu parasitnya

sendiri baru berkembang setelah manusia menyadari pentingnya ilmu parasit dalam bidang

biologi. Redi, (16264698 ) seorang Itali menemukan larva di dalam daging yang kemudian

berkembang menjadi lalat. Dan penemuan ini maka Redi diduga orang yang pertama

mengembangkan ilmu parasit. Kemudian setelah ditemukan alat pembesar oleh

Leeuwenhoek (1632- 1723) dan Belanda, hewan-hewan parasit bersel satu banyak

ditemukan.

Oleh karena eksistensi parasit tergantung dengan eksistensi hospesnya, kadang-

kadang adanya hospes disuatu daerah dapat digunakan untuk memprediksi eksistensi

parasit di daerah tersebut.

Pada pokok bahasan ini dibahas disertai dengan contoh-contohnya parasit dan jenis-

jenis dari parasit.

Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan

dengan contoh-contohnya berbagai jenis parasit berdasarkan: sifat parasitannya, waktu

berparasit, jumlah hospes, lokasi / predileksi, pengaruhnya terhadap hospes, dan

berdasarkan klasifikasi hewan.

Pokok bahasan ini terdiri dari 6 ( enam ) subpokok bahasan yang berikan selama 5

(lima) jam tatap muka. Lima subpokok bahasan tersebut adalah jenis jenis parasit :

berdasarkan sifat keparasitan, berdasarkan waktu / derajat keparasitan, berdasarkan jumlah

hospesnya, berdasarkan lokasi / predileksi parasit dalam tubuh hospesnya, berdasarkan

pengaruh terhadap hospesnya, dan berdasarkan klasifikasi hewan.

B. Penyajian

Berdasarkan sifat parasit.

1. Parasit fakultatif. Parasit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup

bebas, tetapi karena kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai

parasit sehingga sifat hidup keparasitannya itu tidak mutlak. Sebagai contoh lalat-lalat

Page 2: Jenis-Jenis Parasit

Universitas Gadjah Mada 2

seperti Sarcophaga, Chrysomyia, Caelophora dan lain-lainnya yang termasuk keluarga

Calliphorinae. Stadium larvanya normalnya hidup di dalam kotoran ternak, tetapi karena

tidak ada kotoran ternak, terpaksa lalat betina bertelur di tubuh yang luka sehingga

waktu menetas larva dan menimbulkan miasis yang biasanya dijumpai di sela-sela

tracak atau bagian belakang kuku bahkan dibagian lubang telinga luar.

2. Parasit obligat. Parasit obligat adalah semua organisme yang untuk kelangsungan

hidup dan eksistensinya mutlak memerlukan hospes. Semua organisme yang patogen

merupakan parasit obligat.

3. Parasit insidentil atau parasit sporadis. Parasit insidentil adalah suatu parasit yang

karena sesuatu sebab berada pada hospes yang tidak sewajarnya. Contoh parasit

insidentil: Dipylidium caninum. Parasit ini adalah cacing pita pada anjing yang dikenal

dengan cacing pita biji ketimun, tetapi karena kebetulan atau karena suatu “kecelakaan”

terdapat pada manusia. Kecelakaan itu dapat terjadi sebagai berikut: bila ada segmen

yang gravid lepas dan merayap keluar melalui anus anjing, dan diluar termakan oleh

pinjal anjing Ctenocephalus canis atau pinjal manusia Pulex irritans maka telur yang

telah berembrio tumbuh menjadi sistiserkoid atau kriptosista. Oleh karena kedekatan

antara anjing dan manusia bila pinjal tersebut termakan olehnya maka didalam saluran

pencernaan manusia tersebut dapat ditemukan cacing biji ketimun.. Gongylonema

scutum, Parasit ini adalah termasuk cacing nematoda yang secara normal parasit pada

mulut sapi, tetapi karena kebetulan mungkin dapat ditemukan pada mulut orang.

4. Parasit eratika. Parasit eratika adalah parasit yang terdapat pada hospes yang wajar

tetapi lokasinya pada daerah yang tidak sewajarnya. Contoh parasit eratika : Ascaris

lurnbricoides. Parasit ini termasuk cacing nematoda yang normalnya berlokasi di dalam

duodenum manusia dan babi. Namun demikian karena pengaruh sesuatu hal seperti

misalnya kelaparan atau karena pengaruh gerakan antiperistaltik dinding usus, cacing

tersebut terdorong masuk ke lambung atau memasuki kandung empedu lewat saluran

empedu. Terjadinga parasit eratika ini mungkin juga karena migrasi cacing dalam siklus

hidupnya tidak normal. Misalnya, larva Ascaris sesampainya di dalam paru tidak

terbatukkan agar tertelan lewat trakea, tetapi dari paru malah masuk peredaraan darah

besar sehingga cacing datang disembarang jaringan tubuh hospesnya sehingga pernah

cacing ini ditemukan di dalam medula oblongata seekor kera. Fasciola hepatica, Parasit

ini termasuk cacing trematoda yang secara normal berlokasi di dalam hati sapi, tetapi

karena kecelakaan mungkin ditemukan di dalam jaringan bawah kulit kelinci atau

mungkin di temukan di dalam paru kuda. Kejadian ini tidak hanya bersifat parasit eratika

tetapi juga termasuk parasit indisentil.

5. Parasit spuriosa. Istilah ini sebenarnya tidak tepat untuk menyatakan parasit salah

duga. Hal ini terjadi pada saat diagnosa pasca mati, misalny karena sebelum mati

Page 3: Jenis-Jenis Parasit

Universitas Gadjah Mada 3

anjing makan tinja sapi yang mengandung telur cacing Moniezia expansa, maka pada

pemeriksaan pasca mati bisa saja anjing didiagnosa terinfestasi cacing Moniezia

expansa.

Berdasarkan waktu atau derajat keparasitannya

1. Parasit temporer atau parasit non periodik. Parasit temporer adalah organisme yang

sebagian waktu hidupnya harus hidup sebagai parasit sedang sisa hidupnya sebagai

organisme hidup bebas. Contoh-contoh dari parasit temporer : Nyamuk Anopheles.

Anopheles betina sebagian kecil waktu hidupnya hidup sebagai parasit penghisap darah

hanya pada malam hari yang panas, sedang setelah itu Anopheles betina tersebut

hidup bebas. Cimex lecticularis, Parasit ini dikenal sebagai kutu busuk. Cimex

Lecticularis hidup sebagai parasit hanya 15 menit pada saat menghisap darah

hospesnya, tetapi dengan hidup sebagai parasit 15 menit, kutu tersebut dapat hidup

bebas selama satu tahun. Omithodorus moubata, organisme ini adalah Caplak parasit

pada babi, domba, kambing, anjing, kelinci bahkan pada manusia. Caplak ini hidup

sebagai parasit saat larvanya menghisap darah selama 5-7 hari, tetapi dengan hidup

sebagai parasit hanya beberapa caplak tersebut dapat hidup bebas selama 14 tahun di

dalam debu atau di dalam celah-celah gubuk.

2. Parasit stasioner. Parasit stasioner adalah parasit yang selama satu stadium

perkembangannya atau selama hidupnya selalu kontak dengan hospesnya.

Parasit stasioner dibedakan antara:

1. Parasit stasioner periodik.

Yang termasuk golongan ini adalah parasit-parasit protelien (larvanya parasit,

dewasa hidup bebas) dan juga sebaliknya untuk parasit - parasit yang larvanya hidup

bebas sedang dewasanya hidup sebagai parasit. Sebagai contoh parasit protelien

adalah lalat Gastrophilus sp. Lalat ini stadium larvanya hidup sebagai parasit di dalam

Page 4: Jenis-Jenis Parasit

Universitas Gadjah Mada 4

lambung kuda, menempel dan menghisap darah dinding lambung dan setelah bulan

keluar daii hospesnya bersama feses. Di luar tubuh hospes lalu melanjutkan

perkembangannya dan akhirnya menjadi lalat dewasa yang hidup bebas. Contoh yang

hidup sebagai parasit stadium dewasa sedang larvanya hidup bebas adalah cacing

golongan strongil. Cacing - cacing tersebut larvanya paling tidak sampai stadium infektif

hidup bebas sedang yang dewasan hidup sebagai parasit di dalam saluran pencernaan

herbivore.

2. Parasit stasioner permanen.

Parasit stasioner permanen adalah organisme yang selama hidupnya selalu

kontak dan hidup sebagai parasit pada atau di dalam hospesnya. Yang termasuk

parasit golongan ini adalah baik yang stadium larva dan dewasanya hidup sebagai

parasit di dalam satu hospes yang sama maupun yang stadium larva dan stadium

dewasanya hidup sebagai parasit pada atau di dalam hospes yang berbeda.

Contoh parasit yang stadium larva dan dewasanya permanen pada atau di dalam satu

hospes adalah kutu. Semua stadium hidupnya mulai telur, larva, nimfa dan dewasa

biasanya berada dalam satu hospes. Contoh parasit yang stadium larva dan stadium

dewasanya selalu berada di dalam hospes yang berbeda adalah protozoa darah seperti

Plasmodium. Plasmodium stadium dewasanya (dimanifestasikan dengan reproduksi

seksual) berparasit dalam tubuh nyamuk Anopheles sedang stadium mudanya di dalam

tubuh manusia. Jadi untuk Plasmodium tidak ada stadium hidup bebas.

Page 5: Jenis-Jenis Parasit

Universitas Gadjah Mada 5

Berdsarkan jumlah hospesnya

1. Parasit holoksenosa atau parasit monoksenosa. Parasit holoksenosa adalah parasit

yang dalam siklus hidupnya hanya membutuhkan satu organisme lain sebagai hospes.

Contoh-contoh parasit holoksenosa Eimeria tenella. Parasit termasuk protozoa yang

dalam siklus hidupnya hanya membutuhkan satu hospes yaitu ayam. Cacing golongan

Strongil ( Haemonchus sp., Trichostrongylus sp., Oesophagostomwn sp. dll ). Cacing -

cacing tersebut dalain siklus hidupnya hanya membutuhkan satu hospes yaitu

herbivora. Kutu : sernua kutu umumnya hanya hidup dalam satu hospes.

2. Parasit heteroksenosa. Parasit heteroksenosa adalah parasit yang dalam siklus

hidupnya membutuhkan lebih dan satu organisme lain sebagai hospesnya. Contoh-

contoh parasit heteroksenosa : Babesia motasi. Babesia motasi adalah protozoa yang

berparasit dalam sel darah domba. Dalam siklus hidupnya, protozoa tersebut

membutuhkan caplak dan domba sebagai hospesnya. Paragonimus westermani Parasit

ini termasuk cacing trematoda yang berparasit pada paru manusia. Dalam siklus

hidupnya trematoda tersebut membutuhkan organisme lain selain manusia sebagai

hospesnya yaitu keong (Semisulcospira libertina) dan udang atau kepiting sebagai

hospesnya. Dicrocoelium dendriticum. Parasit ini juga termasuk cacing trematoda yang

berparasit di dalam saluran atau kantung empedu domba. Di dalam siklus hidupnya

trematoda tersebut selain domba juga membutuhkan keong ( Helicella sp. ) dan semut

(Formica fusca) sebagai hospesnya. Parasit poliksenosa, parasit poliksenosa adalah

parasit yang dalam siklus hidupnya membutuhkan lebih dari satu hospes tetapi hospes

tersebut spesiesnya sama. Sebagai contohnya adalah caplak keras ketualga Ixodidae

yang berhospes dua atau tiga (pada vertebrata) merupakan parasit poliksenosa, kecuali

Ixodes ricinus yang termasuk parasit heteroksenosa karena stadium larva dan nimfanya

membutuhkan burung sebagai hospesnya dan stadium dewasa hidup berparasit pada

anjing atau mamalia lainnya

Berdasarkan lokasi atau predileksinya

1. Ektoparasit atau ektozoa. Ektoparasit adalah parasit-parasit yang hidup berparasitnya

pada permukaan tubuh hospes atau di dalarn liang-liang pada kulit yang masih

mempunyai hubungan bebas dengan dunia luar. Termasuk golongan ini adalah parasit

temporer atau non periodik atau dikenal parasit datang pergi. Disebut parasit datang

pergi karena parasit mengunjungi hospesnya hanya pada waktu tertentu saja. Contoh-

contoh ektoparasit Nyamuk dan lalat. Nyamuk dan lalat seperti nyamuk Anopheles

(manusia) dan lalat Stomoxys (kuda, sapi) termasuk parasit temporer karena keduanya

Page 6: Jenis-Jenis Parasit

Universitas Gadjah Mada 6

mengunjungi hospesnya untuk hidup berparasit pada waktu tertentu untuk menghisap

darah. Kutu, pinjal dan caplak. Kutu seperti Pediculus ( manusia ), Haematopinus (sapi)

dan Linognathus (sapi, domba, kambing, anjing), pinjal seperti Pulex (tikus), dan

Ctenocephalus (anjing, kucing), caplak seperti Ixodes, Boophilus, Riphicephalus

(herbivora, karnivora) semuanya termasuk ektoparasit karena hidup pada permukaan

tubuh hospesnya. Tungau, tungau-tungau seperti Sarcoptes, Psoroptes, Chorioptes

( herbivora ), Demodex ( anjing, sapi, manusia ), Cnemidocoptes (unggas ), Otodectes

(kelinci) adalah tungau yang hidup di dalam liang-liang kulit dan karena liang-liang

tersebut masih berhubungan dengan dunia luar maka tungau juga termasuk ektoparasit.

2. Endoparasit atau entoparasit atau entozoon. Endoparasit adalah parasit-parasit yang

berlokasi didalam jaringan tubuh hospesnya kecuali yang hidup dipermukaan tubuh dan

di dalam liang-liang kulit. Contoh-contoh endoparasit: Di dalam saluran pencernaan.

Saluran pencernaan tampaknya lokasi yang banyak disenangi sebagai tempat tinggal

atau predileksi parasit. Parasit dan berbagai spesies cacing nernatoda, trematoda dan

cestoda banyak tinggai di dalam lumen atau di dalam mukosa dinding saluran

pencernaan. Cacing nematoda yang berlokasi di dalam lumen contohnya adalah

Spirocerca (esophagus anjing), Ascaridia (Ayam), Ascaris (babi, manusia), Neoascaris

(sapi), Parascaris (kuda), Toxocara (anjing, kucing), Bunostomum, Haemonchus (sapi,

domba, kambing) Strongylus (kuda), Strongyloides (herbivore), Ancylostoma (anjing,

manusia) dll. Cacing trematoda yang berparasit di dalam lumen usus contohnya:

Paramphistomum (ruminansia), Echinostoma (unggas), Metagonimus, Platynosomum

(anjing)dll, sedang cacing cestoda yang berlokasi di dalam lumen usus contohnya

adalah Taenia (manusia), Moniezia (ruminansia), Raillietina, Davaina, Hymenolepis,

Choanotaenia (unggas). Selain itu ada juga parasit yang berlokasi di dalam hati seperti

Fasciola hepatica (sapi), Opistorchis (anjing, babi, manusia), Eimeria stidae (kelinci),

Histomonas (unggas) dan di dalam pancreas seperti Eurythrema pancreaticum (sapi).

Di dalam saluran pernafasan, saluran pernafasan juga banyak ditempati beberapa

spesies parasit seperti Metrastrongylus, Dictyocaulus (domba), Paragonimus (manusia),

Syngamus (ayam) dll. Selain itu banyak stadium larva terutama cacing nematode yang

dalam siklus hidupnya melewati saluran pernafdasan sebelum mencapai predileksinya

di dalam saluran pencernaan. Di dalam saluran urmasi dan reproduksi. Parasit-parasit

yang berlokasi di dalam organ ini antara lain Stephaneurus dentatus (babi), Capilaria

plica (anjing), Setaria (kantung testis kuda), Prosthogonimus ( saluran telur dan bursa

fabrisius unggas), Tritrichomonas foetus (sapi), izypanosoma equierdum (kuda) Di

dalam sirkulasi. Banyak parasit juga ditemukan dalam sirkulasi baik di dalam jantung,

dalam plasma darah (ekstra seluler) maupun pada atau di dalam sel-sel darah

(intraseluier). Parasit yang terdapat di dalam jantung biasanya di bilik kanan antara lain

Page 7: Jenis-Jenis Parasit

Universitas Gadjah Mada 7

adalah Dirofflaria (anjing), Dipetalonema ( manusia ). Yang berlokasi di dalam plasma

darah antara lain adalah cacing Schistosoma (manusia, sapi), Strongylus vuigaris

(kuda), Trypanosoma (anjing, kuda, ruminansia) dan beberapa larva nematoda seperti

Microfilaria bancrofti M malayi (manusia) dan larva dari Stephanofflaria (sapi). Parasit-

parasit intraseluler sel darah antara lain yang berada pada permukaan sel darah merah

adalah Eperytrozoon (domba), yang berparasit di dalam sel darah merah antara lain

Plasmodium (kera, manusia, ayam) Haemoproteus, Leucocytozoon (ayam) , Babesia

(sapi, domba, anjing ), dan Theileria ( sapi, domba ), sedang yang berparasit di dalam

sel darah putih adalah Hepatozoon ( anjing ). Parasit di mata. Ada beberapa parasit

yang berlokasi di mata antara lain, Loa-loa (manusia), Thelazia (sapi) dan Oxyspirura

mansoni (ayam). Parasit di jaringan kulit. Parasit yang terdapat dijaringan kulit antara

lain, Besnoitia, Sarcocystis (sapi), Leishmania (anjing, manusia) sedang yang di bawah

kulit adalah Onchocerca gibsoni ( manusia) dan Stephanofflaria ( sapi). Parasit di dalam

otot serang lintang. Beberapa larva cacing pita seperti sistiserkus selulosa (pada babi)

(larva cacing Taenia solium ), sistiserkus bovis (pada sapi) (larva Taenia saginata) dan

larva Trichinella spfralis berlokasi di dalam otot seran lintang. Parasit di dalam organ

lain seperti di otak adalah sista Toxoplasma (berbagai hewan) dan Neospora (anjing), di

dalam air susu anjing mungkin ditemukan larva Ancylostoma.

Untuk tujuan mempelajari parasit lebih lanjut berdasarkan lokasinya penulis

membagi 3 golongan parasit yaitu:

Gambar 3. Skema jenis-jenis parasit berdasarkan lokasi dalam tubuh hospes

Page 8: Jenis-Jenis Parasit

Universitas Gadjah Mada 8

ektoparasit yaitu ektoparasit seperti yang diuraikan sebelumnya, mesoparasit adalah

parasit-parasit yang lokasinya di dalam saluran pencernaan, saluran pernafasan dan saluran

reproduksi dan urinasi, sedang yang terakhir adalah endoparasit adalah parasit-parasit yang

berlokasi dalam jaringan tubuh hospes yang tidak memiiki akses ke dunia luar.

Dari penggolongan parasit berdasarkan lokasi muncul istilah infeksi dan infestasi.

Istilah infeksi biasanya diperuntukkan bagi parasit internal (endoparasit) atau parasit yang

berkembang biak di dalam tubuh hospes sedang istilah infestasi diperuntukkan bagi

ektoparasit atau parasit yang berkembang biak di luar tubuh hospes. Namun demikian

parasitolog British menyebut infestasi untuk menyebut adanya helminth pada atau di dalam

tubuh hospes.

Berdasarkan pengaruhnya terhadap hospes.

Adanya parasit di dalam suata hospes akan berpengaruh terhadap hospesnya.

Pengaruh tersebut bervanasi mulai yang pengaruhnya tidak tampak sampai yang

menimbulkan sakit pada hospesnya. Sehingga dalam parasitologi dikenal istilah parasitiasis

dan parasitosis. Parasitiasis adalah kondisi hospes yang mengandung parasit tapi tidak

menimbulkan sakit, sebaliknya parasitosis adalah kondisi hospes yang mengadung parasit

dan menimbulkan gejala sakit Karena parasit tersebut. Berdasarkan pengaruh pada hospes

dikenal tiga golongan parasit yaitu:

1. Parasit patogen : Parasit-parasit seperti Plasmodium falciparum, Theileria parva,

Trypanosoma evans, Babesia bigemina dan Leishmania donovani dapat digolongkan

parasit yang berefek patogen terhadap hospesnya.

2. Parasit kurang patogen. Parasit Fasciola hepatica kurang patogen pada domba sedang

Fasciola giganlica kurang patogen bagi sapi. Haemonchus contortus dan cacing kait

Bunostomum termasuk dapat digolongkan parasit kurang patogen.

3. Parasit yang tidak patogen. Termasuk parasit tidak patogen adalah Ascaris

Jumbricoides pada babi dan manusia.

Penggolongan parasit berdasarkan pengaruh parasit terhadap hospesnya tidak jelas

batasnya karena pengaruh parasit terhadap hospesnya dipengaruhi banyak faktor seperti

kepekaan hospes, kondisi hospes, jumlah parasit dan sebagainya, sehingga parasit yang

digolongkan kurang patogen bisa Lenladi parasit yang patogen bila jumlahnya banyak dan

terdapat pada hospes yang peka. Demikian pula sebalikaya parasit seperti Trypansoma

Page 9: Jenis-Jenis Parasit

Universitas Gadjah Mada 9

evansi adalah parasit yang patogen tetapi bagi hospes tertentu (sapi n’Dama) yang memiliki

sifat tripanotoleran Trypanosoma tersebut menjadi tidak patogen.

Berdasarkan klasifikasi hewan

Hewan terdiri dari hewan bersel satu ( uniseluler atau protozoa ) dan bersel banyak

(multiseluler atau metazoa).

1. Uniseluler parasit. Kebanyakan hewan-hewan bersel satu sebagian besar hidupnya

sebagai parasit seperti misalnya, hewan-hewan yang termasuk filum

Sarcomastigophora, Apicomplexa, Microspora, Myxospora dan Ciliophora. Contoh

parasit yang termasul dalam filum Sarcomastigophora adalah Trypanosoma,

Trichomonas, Tritrichomonas, Histomonas, Giardia. Contoh parasit yang termasuk filum

Apicomplexa adalah Hepatozoon, Eimeria, Isospora, Cryptospondia, Toxoplasma,

Sarcocystis Besnoitia, Hammondia, Plasmodiuin. Haemoproteus, Leucocytozoon,

Baesia dan Theileria. Contoh parasit yang termasuk Microspora adalah

Encephalotozoon (parasit pada otak dan ginjal kelinci, tikus, marmut, anjing, hamster).

Myxozoa parasit biasanya ditemukan pada ikan, sedang contoh parasit yang termasuk

kedalam filum Ciliophora adalah Balantidium.

2. Multiseluler parasit. Hewan-hewan multiseluler yang hidupnya sebagai parasit

kebanyakan pada hewan-hewan invertebrata seperti yang termasuk filum

Nemathelininthes, Plathyhelminthes, Crustacea Arthropoda. Contoh parasit yang

termasuk filum Nemathelininthes adalah Ascaris, Ancylostoma, Haemonchus,

Spirocerca. Contoh parasit yang termasuk filum Platyhelminthes adalah Taema,

Raillietina, Fasciola, Eurythrema, Paramphistomum. Contoh parasit yang termasuk

Crustace adalah kebanyakan anggota ordo Isopoda, dan sebagian dari ordo Amphipoda

dan Decapoda yang kesemuanya parasit pada hewan akuatik. Pada filum-filum lainnya

dan hewan ertebrata seperti Spongifera, Porifera, Echinodermata, Coelanterata, dan

Mollusca walaupun ada tapi jarang sekali yang hidup sebagai parasit bahkan filum

Echinodermata mungkin satu-satunya yang tidak miliki anggota yang hidupnya sebagai

parasit. Sedangkan, hewan-hewan vertebrata yang umumnya ukuran tubuhnya jauh

lebih besar dari hewan-hewan yang disebut sebelumnya hampir tidak ada yang hidup

sebagai parasit bahkan kebanyakan dari mereka berperan sebagai hospes dalam

kehidupn simbiosis parasitik. Walaupun demikian ada informasi bahwa di Amerika

selatan ada hewan vertebrata yang hidup sebagai parasit yaitu sejenis ikan golongan

uritormis (Branchioica dan Vandeffia) hidup di dalam rongga insang ikan lain dimana

ikan tersebut menghisap darah ikan lain yang berperan sebagai hospesnya, sedangkan

klasifikasi parasit dapat dilihat pada lampiran.

Page 10: Jenis-Jenis Parasit

Universitas Gadjah Mada 10

C. Penutup

Latihan :

1. Jelaskan dengan disertai conohnya parasit fakultatif dan parasit obligat

2. Jelaskan disertai dengan contohnya parasit holoksenosadan parasit heteroksenosa

3. Jelaskan perbedaan antara parasit heteroksenosa dan parasit poliksenosa

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan parasit protelien dan berikan contohnya

5. Sebutkan parasit-parasit yang dianggap pathogen.