jenis jenis korosi

23
KOROSI Korosi merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri, beberapa contoh kerugaian yang ditimbulkan korosi adalah terjadinya penurunan kekuatan material dan biaya perbaikan akan naik jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Sehingga diperlukan suatu usaha pencegahan-pencegahan terhadap serangan korosi. A. Pengertian Korosi Korosi adalah proses degradasi / deteorisasi / perusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya. Ada pengertian dari pakar lain, yaitu : 1. Korosi adalah perusakan material tanpa perusakan material 2. Korosi adalah kebalikan dari metalurgi ekstraktif 3. Korosi adalah system thermodinamika logam dengan lingkungan ( udara, air, tanah ), yang berusaha mencapai kesetimbangan B. Jenis-jenis Korosi 1. Uniform/General Corrosion (Korosi Menyeluruh)

Upload: deny

Post on 18-Jul-2016

317 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

korosi

TRANSCRIPT

Page 1: JENIS JENIS KOROSI

KOROSI

Korosi merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri, beberapa

contoh kerugaian yang ditimbulkan korosi adalah terjadinya penurunan kekuatan

material dan biaya perbaikan akan naik jauh lebih besar dari yang diperkirakan.

Sehingga diperlukan suatu usaha pencegahan-pencegahan terhadap serangan

korosi.

A. Pengertian Korosi

Korosi adalah proses degradasi / deteorisasi / perusakan material yang

disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya.

Ada pengertian dari pakar lain, yaitu :

1. Korosi adalah perusakan material tanpa perusakan material

2. Korosi adalah kebalikan dari metalurgi ekstraktif

3. Korosi adalah system thermodinamika logam dengan lingkungan ( udara,

air, tanah ), yang berusaha mencapai kesetimbangan

B. Jenis-jenis Korosi

1. Uniform/General Corrosion (Korosi Menyeluruh)

Gambar. Uniform Corrosion pada kaleng minuman

Adalah korosi yang terjadi pada permukaan logam akibat reaksi

kimia karena pH air yang rendah dan udara yang lembab,sehingga makin

Page 2: JENIS JENIS KOROSI

lama logam makin menipis. Biasanya ini terjadi pada pelat baja atau

profil, logam homogen.

Dampak Uniform Corrosion

Karena korosi terjadi pada permukaan logam secara merata,

sehingga terjadi pengikisan permukaan logam, akibat permukaan

bereaksi dengan lingkungan dan menjadi produk karat (merata). Yang

kemudian ketebalan logam berkurang.

Dampaknya terhadap material / benda kerja yang terkorosi merata:

Kekuatan dan ketangguhan Material/benda kerja berkurang.

Material terdegradasi secara lambat (penuaan), hingga akhirnya kembali

menjadi bentuk bijih. Menurunkan nilai estetika daripada benda kerja.

Produk korosi menimbulkan pencemaran lingkungan.

Korosi jenis ini bisa dicegah dengan cara:

a. Dengan melakukan pelapisan dengan cat atau dengan material yang

lebih anodic

b. Melakukan inhibitas dan proteksi katodik (cathodik protection)

c. Untuk jangka pemakain yang lebih panjang diberi logam berpaduan

tembaga 0,4%

d. Diberi lapis lindung yang mengandung inhibitor seperti gemuk.

2. Galvanic Corrosion (Korosi Galvanik)

Gambar. Korosi Galvanic pada Sambungan Baut

Page 3: JENIS JENIS KOROSI

Galvanic atau bimetalic corrosion adalah jenis korosi yang terjadi

ketika dua macam logam yang berbeda berkontak secara langsung dalam

media korosif.

Mekanisme korosi galvanik : korosi ini terjadi karena proses

elektro kimiawi dua macam metal yang berbeda potensial dihubungkan

langsung di dalam elektrolit sama. Dimana electron mengalir dari metal

kurang mulia (Anodik) menuju metal yang lebih mulia (Katodik),

akibatnya metal yang kurang mulia berubah menjadi ion – ion positif

karena kehilangan electron. Ion-ion positif metal bereaksi dengan ion

negatif yang berada di dalam elektrolit menjadi garam metal. Karena

peristiwa tersebut, permukaan anoda kehilangan metal sehingga

terbentuklah sumur - sumur karat (Surface Attack) atau serangan karat

permukaan.

Gambar. Mekanisme Korosi Galvanis

Metode-metode yang dilakukan dalam pengendalian korosi ini adalah:

Menekan terjadinya reaksi kimia atau elektrokimianya seperti reaksi anoda

dan katoda

 Mengisolasi logam dari lingkungannya

Mengurangi ion hydrogen di dalam lingkungan yang di kenal dengan

mineralisasi

Mengurangi oksigen yang larut dalam air

Mencegah kontak dari dua material yang tidak sejenis

 Memilih logam-logam yang memiliki unsure-unsur yang berdekatan

Mencegah celah atau menutup celah

Page 4: JENIS JENIS KOROSI

Mengadakan proteksi katodik,dengan menempelkan anoda umpan.

3. Selective Leaching Corrosion

Gambar selective leaching corrosion pada pipa

Selective leaching adalah korosi selektif dari satu atau lebih

komponen dari paduan larutan padat. Hal ini juga disebut pemisahan,

pelarutan selektif atau serangan selektif. Contoh dealloying umum adalah

dekarburisasi, decobaltification, denickelification, dezincification, dan

korosi graphitic.

Mekanisme selective leaching : logam yang berbeda dan paduan

memiliki potensial yang berbeda (atau potensial korosi) pada elektrolit

yang sama. Paduan modern mengandung sejumlah unsur paduan berbeda

yang menunjukkan potensial korosi yang berbeda. Beda potensial antara

elemen paduan menjadi kekuatan pendorong untuk serangan preferensial

yang lebih "aktif" pada elemen dalam paduan tersebut.

Dalam kasus dezincification dari kuningan, seng istimewa terlarut

dari paduan tembaga-seng, meninggalkan lapisan permukaan tembaga

yang keropos dan rapuh.

Page 5: JENIS JENIS KOROSI

Gambar. mekanisme selective leaching corrosion

Cara pengendalian atau mencegah selective leaching adalah dengan

menghindari komposisi yang berbeda dari material penyusun

4. Crevice Corrosion (Korosi Celah)

Gambar Korosi Celah Pada Sambungan Pipa

Korosi celah (Crecive Corrosion) ialah sel korosi yang

diakibatkan oleh perbedaan konsentrasi zat asam . Korosi lokal yang

terjadi pada celah diantara dua komponen baik logam dengan non-logam

maupun logam dengan logam. Mekanisme tejadinya korosi celah ini

diawali dengan terjadi korosi merata diluar dan didalam celah, sehingga

terjadi oksidasi logam dan reduksi oksigen.

Page 6: JENIS JENIS KOROSI

Pada suatu saat oksigen (O2) didalam celah habis, sedangkan

oksigen (O2) didalam celah masih banyak, akibatnya permukaan logam

yang berhubungan dengan bagian luar menjadi katoda dan permukaan

logam didalam celah menjadi anoda sehingga terbentuk celah yang

terkorosi.

Mekanisme Crevice Corrosion : dimulai oleh perbedaan

konsentrasi beberapa kandungan kimia, biasanya oksigen, yang

membentuk konsentrasi sel elektrokimia (perbedaan sel aerasi dalam

kasus oksigen). Di luar dari celah (katoda), kandungan oksigen dan pH

lebih tinggi - tetapi klorida lebih rendah.

Gambar Mekanisme Korosi Celah

 Cara pengendalian korosi celah adalah sebagai berikut:

1. Hindari pemakaian sambungan paku keeling atau baut, gunakan

sambungan las.

2. Gunakan gasket non absorbing.

3. Usahakan menghindari daerah dengan aliran udara.

4. Dikeringkan bagian yang basah

5. Dibersihkan kotoran yang ada

5. Pitting Corrosion (Korosi Sumuran)Korosi sumuran adalah korosi lokal dari permukaan logam yang

dibatasi pada satu titik atau area kecil, dan membentukn bentuk rongga.

Page 7: JENIS JENIS KOROSI

Korosi sumuran adalah salah satu bentuk yang paling merusak dari

korosi.

Gambar. korosi sumuran pada westafle

Mekanisme Pitting Corrosion : Untuk material bebas cacat, korosi

sumuran disebabkan oleh lingkungan kimia yang mungkin berisi spesies

unsur kimia agresif seperti klorida. Klorida sangat merusak lapisan pasif

(oksida) sehingga pitting dapat terjadi pada dudukan oksida. Lingkungan

juga dapat mengatur perbedaan sel aerasi (tetesan air pada permukaan

baja, misalnya) dan pitting dapat dimulai di lokasi anodik (pusat tetesan

air).

Gambar. mekanisme pitting corrosion

Cara pengendalian korosi sumuran adalah sebagai berikut:

Page 8: JENIS JENIS KOROSI

 Hindari permukaan logam dari goresan.

 Perhalus permukaan logam.

 Menghindari komposisi material dari berbagai jenis logam.

6. Intergranular Corrosion

Gambar. korosi batas butir pada pipa

Intergranular corrosion kadang-kadang juga disebut

"intercrystalline korosi" atau "korosi interdendritik". Dengan adanya

tegangan tarik, retak dapat terjadi sepanjang batas butir dan jenis korosi ini

sering disebut "intergranular retak korosi tegangan (IGSCC)" atau hanya

"intergranular stress corrosion cracking".

Korosi intergranular adalah korosi yang terjadi pada atau di

sepanjang batas butir dan batas butir bersifat anodik dan bagian tegah

butir bersifat katodik. Korosi ini terjadi akibat presipitasi dari pengotor

seperti khromium di batas butir, yang menyebabkan batas butir menjadi

rentan terhadap serangan korosi. Dimana presipitat krom karbida

terbentuk karena karbon meningkat yang ada di sekitarnya, sehingga

krom disekitarnya akan berkurang dan terjadi korosi. Proses terbentuknya

presipitat karbon karbida disebut sentisiasi. Terjadi pada temperatur 500-

800 sehingga kekurangan krom yang memudahkan terjadinya korosi

Mekanisme intergranular corrosion : jenis serangan ini diawali dari

beda potensial dalam komposisi, seperti sampel inti “coring” biasa ditemui

dalam paduan casting. Pengendapan pada batas butir, terutama kromium

karbida dalam baja tahan karat, merupakan mekanisme yang diakui dan

diterima dalam korosi intergranular.

Page 9: JENIS JENIS KOROSI

Gambar mekanisme korosi batas butir

 Cara pengendalian korosi batas butir adalah:

 Turunkan kadar karbon dibawah 0,03%.

 Tambahkan paduan yang dapat mengikat karbon.

 Pendinginan cepat dari temperatur tinggi.

 Pelarutan karbida melalui pemanasan.

 Hindari pengelasan.

7. Stress Corrosion Cracking (SCC)

Gambar korosi SCC pada sebuah logam

Korosi retak tegangan (SCC) adalah proses retak yang memerlukan

aksi secara bersamaan dari bahan perusak (karat) dan berkelanjutan

dengan tegangan tarik. Ini tidak termasuk pengurangan bagian yang

terkorosi akibat gagal oleh patahan cepat. Hal ini juga termasuk

intercrystalline atau transkristalin korosi, yang dapat menghancurkan

paduan tanpa tegangan yang diberkan atau tegangan sisa. Retak korosi

tegangan dapat terjadi dalam kombinasi dengan penggetasan hidrogen.

Mekanisme SCC : terjadi akibat adanya hubungan dari 3 faktor

komponen, yaitu (1) Bahan rentan terhadap korosi, (2) adanya larutan

elektrolit (lingkungan) dan (3) adanya tegangan. Sebagai contoh, tembaga

dan paduan rentan terhadap senyawa amonia, baja ringan rentan terhadap

larutan alkali dan baja tahan karat rentan terhadap klorida.

Page 10: JENIS JENIS KOROSI

Gambar mekanisme korosi SCC

        Cara pengendalian korosi tegangan adalah:

 Turunkan besarnya tegangan

 Turunkan tegangan sisa termal

  Kurangi beban luar atau perbesar area potongan

 Penggunaan inhibitor.

8. Errosion Corrosion

Gambar sebuah blade akibat korosi erosi

Erosi Korosi mengacu pada tindakan gabungan yang melibatkan

erosi dan korosi di hadapan cairan korosif yang bergerak atau komponen

logam yang bergerak melalui cairan korosif, yang menyebabkan

percepatan terdegradasinya suatu logam.

Mekanisme erosion corrosion : efek mekanik aliran atau kecepatan

fluida dikombinasikan dengan aksi cairan korosif menyebabkan

percepatan hilangnya dari logam. Tahap awal melibatkan penghapusan

mekanik film pelindung logam dan kemudian korosi logam telanjang oleh

cairan korosif  yang mengalir. Proses siklus ini sampai pelubangan

komponen terjadi.

Page 11: JENIS JENIS KOROSI

Gambar mekanisme korosi erosi

Cara pengendalian korosi erosi adalah:

 Menghindari partikel abrasive pada fluida.

 Mengurangi kecepatan aliran fluida.

9. Korosi Mikroba

Mikroba merupakan suatu mikroorganisme yang hidup di

lingkungan secara luas pada habitat-habitatnya dan membentuk koloni

yang pemukaanya kaya dengan air, nutrisi dan kondisi fisik yang

memungkinkan pertumbuhan mikroba terjadi pada rentang suhu yang

panjang biasa ditemukan di sistem air, kandungan nitrogen dan fosfor

sedikit, konsentrat serta nutrisi-nutrisi penunjang lainnya.

Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain bakteri, jamur,

alga dan protozoa. Korosi ini bertanggung jawab terhadap degradasi

material di lingkungan. Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area,

mikroorganisme umumnya berhubungan dengan permukaan korosi

kemudian menempel pada permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis

atau biodeposit. Lapisan film tipis atau biofilm. Pembentukan lapisan

tipis saat 2 – 4 jam pencelupan sehingga membentuk lapisan ini terlihat

hanya bintik-bintik dibandingkan menyeluruh di permukaan. Lapisan

film berupa biodeposit biasanya membentuk diameter beberapa

centimeter di permukaan, namun terekspos sedikit di permukaan

sehingga dapat meyebabkan korosi lokal. Organisme di dalam lapisan

deposit mempunyai efek besar dalam kimia di lingkungan antara

permukaan logam/film atau logam/deposit tanpa melihat efek dari sifat

Page 12: JENIS JENIS KOROSI

bulk electrolyte. Mikroorganisme dikatagorikan berdasarkan kadar

oksigen yaitu :

1. Jenis anaerob, berkembang biak pada kondisi tidak adanya oksigen

2. Jenis Aerob, berkembang biak pada kondisi kaya oksigen.

3. Jenis anaerob fakultatif, berkembang biak pada dua kondisi.

4. Mikroaerofil, berkembang biak menggunakan sedikit oksigen

Fenomena korosi yang terjadi dapat disebabkan adanya

keberadaan dari bakteri. Jenis-jenis bakteri yang berkembang yaitu :

1. Bakteri reduksi sulfat

Bakteri ini merupakan bakteri jenis anaerob membutuhkan

lingkungan bebas oksigen atau lingkungan reduksi, bakteri ini

bersirkulasi di dalam air aerasi termasuk larutan klorin dan oksidiser

lainnya, hingga mencapai kondisi ideal untuk mendukung

metabolisme. Bakteri ini tumbuh pada oksigen rendah. Bakteri ini

tumbuh pada daerah-daerah kanal, pelabuhan, daerah air tenang

tergantung pada lingkungannya. Bakteri ini mereduksi sulfat menjadi

sulfit, biasanya terlihat dari meningkatnya kadar S atau Besi

sulfida. Tidak adanya sulfat, beberapa turunan dapat berfungsi

sebagai fermenter menggunakan campuran organik seperti pyruvnate

untuk memproduksi asetat, hidrogen dan , banyak bakteri jenis

ini berisi enzim hidrogenase yang mengkonsumsi hidrogen.

2. Bakteri oksidasi sulfur-sulfida

Bakteri jenis ini merupakan bakteri aerob yang mendapatkan energi

dari oksidasi sulfit atau sulfur. Bebarapa tipe bakteri aerob dapat

teroksidasi sulfur menjadi asam sulfurik dan nilai pH menjadi 1.

bakteri Thiobaccilus umumnya ditemukan di deposit mineral dan

menyebabkan drainase tambang menjadi asam.

3. Bakteri besi mangan oksida

Page 13: JENIS JENIS KOROSI

Bakteri memperoleh energi dari oksidasi atau dimana

deposit berhubungan dengan bakteri korosi. Bakteri ini hampir selalu

ditemukan di Tubercle (gundukan Hemispherikal berlainan ) di atas

lubang pit pada permukaan baja. Umumnya oksidaser besi

ditemukan di lingkungan dengan filamen yang panjang.

Pada korosi bakteri secara umum merupakan gabungan dan

pengembangan sel diferensial oksigen, konsentrasi klorida dibawah

deposit sulfida, larutan produk korosi dan depolarisasi katodik lapisan

proteksi hidrogen. Biofilm bakteri merupakan agen dari proses inisiasi

dan propagasi pertumbuhan korosi bakteri, sehingga korosi mikroba tidak

terjadi dengan absennya biofilm. Biofilm menyediakan kondisi kondisi

local lingkungan misalnya pH yang rendah, sel difernsial oksigen untuk

inisiasi atau propagasi aktifitas korosi.

Meskipun beberapa literatur menerangkan faktor fisik dan

elektrokimia yang dihubungkan dengan korosi di lingkungan berair,

namun relatif sedikit diketahui tentang mekanisme mikroorganisme saat

inisiasi dan propagasi aktifitas korosi. material SS 316, umumnya

mekanisme terjadinya korosi bakteri kurang dipahami, hanya melihat

indikasi produksi asam atau serangan sulfide terlihat pada Gambar

Gambar mekanisme korosi mikroba

10. Fatigue Corrosion ( Korosi Lelah )

Page 14: JENIS JENIS KOROSI

Gambar Korosi Lelah

Korosi ini terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang

terus berulang sehingga smakin lama logam akan mengalami patah

karena terjadi kelelahan logam. Korosi ini biasanya terjadi pada turbin

uap, pengeboran minyak dan propeller kapal.

Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :

a. Menggunakan inhibitor

b. Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.

c. Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi

11. Perapuhan Hidrogen (Hydrogen Attack)

Gambar Akibat Hydrogen Attack

Hydrogen attack mengakibatkan logam menjadi rapuh akibat

penetrasi hidrogen ke kedalaman logam. Peristiwa perapuhan ini biasa

Page 15: JENIS JENIS KOROSI

disebut dengan “Hydrogen Embrittlement”. Logam juga bisa retak oleh

invasi hidrogen.

Belum diketahui bagaimana hidrogen bisa merusak logam

secara kimiawi ataupun secara elektrokimia, tetapi efek pengrusakannya

terhadap logam sebagai bahan konstruksi sudah jelas. Boleh jadi

hidrogen hanya mendifusio secara fisika saja ke dalam logam akibat

kecilnya ukuran atom hidrogen.

Page 16: JENIS JENIS KOROSI

DAFTAR PUSATAKA

Budi_Utomo.2009.http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal/article/viewFile/2731/2421. Di download 17 Desember 2014 jam 15.18 WIB

Deky Martanto. https://www.academia.edu/9027468/JENIS-JENIS_KOROSI Diakses pada Tanggal 16 Desember 2014 jam 10.15 WIB

Muhammad Furqan. 2013. Corrotion Engineering. http://m10mechanicalengineering.blogspot.com/2013/11/macam-macam-bentuk-korosi.html . Diakses pada 16 Desember 2014 jam 10.17 WIB

Rafi Dwi Rachmani. http://www.slideshare.net/raffipputra/jenisjenis-korosi-by-rafi-dwi-rachmani. Diakses pada Tanggal 16 Desember 2014 jam 10.12 WIB