jembatan krembung2 kelompok agus wahyudi

16
BAB II JEMBATAN KREMBUNG 2.1 Lokasi Lokasi jembatan krembung terletak di jalan raya Krembung dan termasuk jenis jembatan jalan raya yang menggunakan konstruksi rangka batang. Jembatan ini berfungsi menghubungkan desa Ngoro dengan Krembung. Kota terdekat : Kota Batu, Pasuruan, Surabaya Koordinat : 7°31'13"S 112°36'47"E Lokasi

Upload: frans-yoyon

Post on 29-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan jembatan krembung jawa timur

TRANSCRIPT

Page 1: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

BAB II

JEMBATAN KREMBUNG

2.1 Lokasi

Lokasi jembatan krembung terletak di jalan raya Krembung dan termasuk jenis

jembatan jalan raya yang menggunakan konstruksi rangka batang. Jembatan ini berfungsi

menghubungkan desa Ngoro dengan Krembung.

Kota terdekat: Kota Batu, Pasuruan, Surabaya

Koordinat :   7°31'13"S   112°36'47"E

Gambar 2.1 Lokasi Jembatan Krembung

2.2 Jenis Jembatan

Jenis jembatan krembung ini adalah jembatan konstruksi rangka batang yang tersusun

dari rangkaian profil-profil baja, setiap rangkaian membentuk segitiga.

Dimensi dari jembatan sebagai berikut :

Lokasi

Page 2: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

Tipe jembatan : konstruksi rangka batang tertutup

Panjang : 60 m

Lebar lantai kendaraan : 11 m (termasuk kerb)

Lantai kendaraan : beton bertulang

Lebar kerb : + 45 cm

Tebal kerb : + 21 cm

Jumlah pilar : 2

Jumlah abutment : 2

Tinggi ruang bebas : 5 m (kecil dari syarat 5,3 m)

2.3 Komponen-komponen Jembatan

Jembatan Krembung merupakan salah satu jenis jembatan konstruksi rangka batang

yang ada di Indonesia. Berdasarkan fungsinya, jembatan ini tergolong jembatan jalan raya

karena dikhususkan untuk dilewati kendaraan bermotor. Seperti jembatan pada umumnya,

Jembatan Krembung juga memiliki komponen-komponen penyusun strukturnya. Komponen-

komponen pada Jembatan Krembung, yaitu:

1. Konstruksi Bagian Atas

Pada konstruksi terdapat komponen berupa

a. Pelat lantai kendaraan

b. Gelagar memanjang profil WF

c. Gelagar melintang profil WF

d. Konstruksi rangka utama

e. Ikatan angin

f. Trotoar (tempat pejalan kaki / kerb)

2. Perletakan (Elastomer)

3. Konstruksi Bangunan Bawah

- Abutment (Tembok Pangkal)

- Pilar

4. Pondasi

5. Approach

a. Plat Injak

b. Urugan

c. Apron

6. Bangunan Pelengkap

Page 3: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

a. Railing dan lampu penerangan

b. Saluran air

c. Talud / Plengsengan

d. Brickwall

2.3.1 Struktur Atas Jembatan

Lantai Kendaraan

Plat lantai kendaraan pada Jembatan Krembung meiliki fungsi yang sama dengan

plat lantai kendaraan yang terdapat pada jembatan lainnya. Plat lantai kendaraan tersebut

memikul beban dari kendaraan yang selanjutnya akan disalurkan pada gelagar memanjang.

Seperti yang diketahui bahwa plat lantai kendaraan harus dapat menahan gaya geser akibat

beban kendaraan diatasnya. Plat lantai kendaraan Jembatan Krembung merupakan plat

lantai satu arah, dimana gelagar memanjang berfungsi sebagai tumpuannya. Rigid

pavement atau pelat beton jembatan ini terbuat dari beton setebal + 20 cm yang dicor. Di

atas pelat lantai beton terdapat lapisan aspal dengan tebal + 5 cm

Gambar 2.3 Lantai kendaraan

Gambar 2.4 Lapisan Aspal

Page 4: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

Gelagar memanjang dan melintang

Struktur yang berfungsi mendukung dan menopang beban dari atas. Gelagar terdiri

dari gelagar memanjang dan melintang. Gelagar memanjang menerima beban lantai

kendaraan dan meneruskannya ke gelagar melintang, sedangkan gelagar melintang

meneruskan beban dari gelagar memanjang ke pemikul utama.

Gambar 2.5 Sambungan pada gelagar memanjang dan gelagar melintang

Gambar 2.6 Gelagar memanjang dan gelagar melintang

Gelagar memanjang

Gelagar memanjang

Gelagar melintang

Page 5: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

Pada gambar diatas terlihat posisi dari gelagar memanjang dan gelagar melintang.

Gelagar memanjang yang terletak ditepi mempunyai dimensi profil yang lebih kecil dari

gelagar memanjang yang berada ditengah, ini dikarenakan beban yang dipikul oleh gelagar

yang ditepi lebih kecil dari ada beban yang dipikul oleh gelagar yang ditengah.

Perletakan

Bagian ujung bawah dari suatu bangunan atas yang berfungsi menyalurkan gaya-

gaya reaksi dari bangunan atas kepada bangunan bawah. Menurut fungsinya dibedakan

perletakan sendi (fixed bearing), perletakan gerak (moveable bearing) dan kombinasi

keduanya (bearing pad).

Elastomer atau bearing pad pada jembatan berfungsi sebagai perletakan yang

menghubungkan anatara struktur atas jembatan dan struktur bawah jembatan. Elastomer

yang dapat berprilaku elastis dianggap mampu memproyeksikan mekanisme setengah jepit

dan setengah sendi pada perletakannya, sehingga perencana tidak dibingungkan dengan

asumsi perletakan bila menggunakan elastomer.

Gambar 2.7 Perletakan konstruksi

Perletakan konstruksi Jembatan Krembung menggunakan bearing pad. pada arah

lateral ditambahkan bearing pad, ini disebabkan karena rangka utama terlalu dekat dengan

dinding pilar dan juga sebagai pelindung dari tubrukan rangka utama ke pilar. Sedangkan

untuk menahan gaya samping/lateral diberikan penahan (stoper), seperti terlihat pada

gambar dibawah ini.

Page 6: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

Gambar 2.8 Penahan gaya lateral (stoper)

Ikatan Angin

Pada bagian atas terdapat ikatan angin untuk menahan beban angin dari samping.

Ikatan angin atas pada Jembatan Krembung digunakan sambungan kaku, hal ini

dikarenakan jembatan ini tidak menggunakan portal akhir sebagai pengaku konstruksi. Ciri

sambungan kaku pada ikatan angin adalah sambungan ikatan anginnya dibaut bada bagian

sayap/flens profil.

Gambar 2.9 Konstruksi rangka batang tanpa portal akhir

Page 7: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

Gambar 2.10 Sambungan ikatan angin atas

Rangka Utama

Rangka utama Jembatan Krembung ini menggunakan profil WF welded. Profil WF

welded adalah profil yang dibuat dari plat yang dilaskan membentuk profil WF yang

diinginkan. Profil jenis ini memberikan keuntungan, salah satunya ketinggian profil dapat

disamakan satu sama lain dengan tebal dari badan dan sayap berbeda-beda. Berbeda

dengan profil yang tidak welded, ketinggian profil tidak sama jika tebal badan dan sayap

berbeda. Pada gambar dibawah terlihat las-an antara sayap dengan badan profil.

Gambar 2.12 Sambungan ikatan angin atas

Namun pada rangka utama jembatan ini ditemukan tinggi profil yang berbeda-beda

walaupun telah memakai profil welded. Akibatnya pada sambungan rangka utama, profil

yang mempunyai ketinggian yang pendek harus diberi plat ganjalan untuk mengikuti profil

yang mempunyai tinggi yang lebih.

Page 8: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

Gambar 2.13 Sambungan rangka utama

Pada batang diagonal dan batang bawah juga mempunyai perbedaan dimensi pada

masing bentang. Perbedaan ini bisa diakibatkan oleh perbedaan gaya yang diterima oleh

masing-masing profil. Pada gambar dibawah terlihat perbedaan dimensi pada batang

diagonal dan batang bawah dari rangka utama. Batang A, B, dan C mempunyai dimensi

yang berbeda, begitu juga antara batang D dan E yang tidak sama.

`

Gambar 2.14 Rangka utama

2.3.2 Struktur Atas Bawah

Bagian dari konstruksi jembatan yang berfungsi sebagai pemikul dari beban

bangunan atas yang selanjutnya diteruskan kepada pondasi. Beban-beban tersebut

selanjutnya oleh pondasi disalurkan ke tanah, bagian – bagian dari bangunan bawah yaitu :

Pondasi

Page 9: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

Tiang-tiang pondasi yang dimasukkan ke dalam tanah dengan cara ditumbuk atau

ditekan dan berfungsi sebagai pemikul seluruh beban jembatan serta melimpahkannya ke

lapisan tanah pendukung.

Secara umum, pondasi dapat dibedakan sebagai berikut :

Pondasi dangkal atau pondasi langsung (shallow foundation)

Digunakan apabila lapisan tanah pondasi yang telah diperhitungkan mampu

memikul beban-beban diatasnya, terletak pada lokasi yang dangkal dari tanah

setempat.

Pondasi dalam atau pondasi tak langsung (deep foundation)

Digunakan apabila lapisan tanah keras yang mampu memikul beban, letaknya

cukup dalam. Sehingga beban-beban harus disalurkan melalui suatu konstruksi

penerus yang juga disebut tiang pancang (pile foundation) dan pondasi sumuran

(caisson foundations).

Tabel 2.1 Dimensi dan kedalaman berdasarkan beban ultimate

Abutmen

Abutment atau pangkal jembatan merupakan tumpuan ujung (pangkal jembatan)

bagi bangunan atas jembatan.Pemilihan tipe pangkal jembatan tentunya didasrkan pada

topografi lokasi dan kondisi tanah. Beberapa alternatif abutment berdasarkan tinggi tipikal

seperti pada gambar di bawah ini:

Page 10: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

Gambar 2.15 Jenis/tipe Abutment

Gambar 2.16 Abutment Jembatan Krembung

Pilar

Pilar berfungsi untuk menyalurkan beban dari bangunan atas jembatan ke pondasi

jembatan. Selain itu pilar jembatan merupakan struktur bangunan bawah jembatan yang

berfungsi memperpendek bentang jembatan, hal ini dapat dilakukan karena pertimbangan

teknis, ekonomis dan kemudahan dalam pelaksanaan, Sehingga untuk bentang sungai yang

lebar masih dapat menggunakan jembatan standar seperti jembatan rangka, beton patekan

ataupun komposit.

Pilar balok cap tiang sederhana, pilar kolom tunggal, pilar tembok, pilar portal satu

tingkat (kolom ganda atau multi kolom), pilar portal 2 tingkat pilar tembok penampang I,

tipe-tipe typikal tersebut dapat dipergunakan berdasarkan pertimbangan tinggi pilar (yang

ditentukan dari topografi di lokasi jembatan) dan beban lalu lintas rencana.

Page 11: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

Beberapa alternatif pilar dan tinggi tipikal seperti pada tabel dibawah :

Gambar 2.10 Jenis/tipe Pilar

Tabel 2.2 Jenis/tipe Pilar

Jembatan krembung menggunakan tipe pilar protal 2 tingkat, seperti yang terlihat

pada gambar dibawah.

Gambar 2.17 Pilar Jembatan Krembung

Aproach Jembatan

Berupa timbunan tanah di belakang kepala jembatan. Timbunan tanah ini harus

dibuat sepadat mungkin untuk menghindari penurunan (settlement). Apabila ada

penurunan, terjadi kerusakan pada expantion joint yaitu bidang pertemuan antara

bangunan atas dengan kepala jembatan. Untuk menghindarinya, pemadatan semaksimum

mungkin dan diatasnya dipasang plat injak dibelakang kepala jembatan.

JENIS PILAR

PILAR BALOK CAP

PILAR KOLOM TUNGGAL

PILAR TEMBOK

PILAR TEMBOK PENAMPANG I

PILAR PORTAL 2 TINGKAT

PILAR PORTAL SATU TINGKAT (KOLOM GANDA ATAU MULTI

Page 12: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

2.3.3 Bangunan Pelengkap

Saluran Air

Saluran pipa air berfungsi sebagai saluran pembuang air yang ada di atas jembatan

saat terjadi hujan agar jembatan tidak tergenang air.

Gambar 2.18 Saluran/Drain

Lampu penerang

Lampu penerangan berfungsi sebagai penerang jembatan di malam hari agar

membantu pengendara saat melintasi jembatan.

Gambar 2.19 Lampu penerang

Page 13: Jembatan Krembung2 Kelompok Agus Wahyudi

Railing

Railing berfungsi sebagai pengaman bagi pengguna jembatan khususny pejalan

kaki.

Gambar 2.20 Railing