jelaskan-mekanisme-keamanan-wireless-wep-dan-wpa.doc
DESCRIPTION
jelaskan-mekanisme-keamanan-wireless-wep-dan-wpaTRANSCRIPT
Nama : Andhika Angga A(07560126)
Perdana Heru(07560049)
1. Jelaskan mekanisme keamanan wireless WEP dan WPA…??
Keamanan Wireless dengan metode Wired Equivalent Privacy (WEP)
WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP
(Wired Equivalent Privacy) adalah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan
Shared Key Authentication. Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan
penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client
maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang
dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
Proses Shared Key Authentication:
1. client meminta asosiasi ke access point, langkah ini sama seperti Open System
Authentication.
2. access point mengirimkan text challenge ke client secara transparan.
3. client akan memberikan respon dengan mengenkripsi text challenge dengan menggunakan
kunci WEP dan mengirimkan kembali ke access point.
4. access point memberi respon atas tanggapan client, akses point akan melakukan decrypt
terhadap respon enkripsi dari client untuk melakukan verifikasi bahwa text challenge
dienkripsi dengan menggunakan WEP key yang sesuai. Pada proses ini, access point akan
menentukan apakah client sudah memberikan kunci WEP yang sesuai. Apabila kunci WEP
yang diberikan oleh client sudah benar, maka access point akan merespon positif dan
langsung meng-authentikasi client. Namun bila kunci WEP yang dimasukkan client adalah
salah, maka access point akan merespon negatif dan client tidak akan diberi authentikasi.
Dengan demikian, client tidak akan terauthentikasi dan tidak terasosiasi.
Keamanan wireless dengan metode WI-FI Protected Accsess (WPA)
Merupakan rahasia umum jika WEP (Wired Equivalent Privacy) tidak lagi mampu diandalkan
untuk menyediakan koneksi nirkabel (wireless) yang aman dari ulah orang usil atau ingin
mengambil keuntungan atas apa yang kita miliki—dikenal dengan jargon hackers. Tidak lama
setelah proses pengembangan WEP, kerapuhan dalam aspek kriptografi muncul.
Berbagai macam penelitian mengenai WEP telah dilakukan dan diperoleh kesimpulan bahwa
walaupun sebuah jaringan wireless terlindungi oleh WEP, pihak ketiga (hackers) masih dapat
membobol masuk. Seorang hacker yang memiliki perlengkapan wireless seadanya dan
peralatan software yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis cukup data, dapat
mengetahui kunci enkripsi yang digunakan.
Menyikapi kelemahan yang dimiliki oleh WEP, telah dikembangkan sebuah teknik
pengamanan baru yang disebut sebagai WPA (WiFI Protected Access). Teknik WPA adalah
model kompatibel dengan spesifikasi standar draf IEEE 802.11i. Teknik ini mempunyai
beberapa tujuan dalam desainnya, yaitu kokoh, interoperasi, mampu digunakan untuk
menggantikan WEP, dapat diimplementasikan pada pengguna rumahan atau corporate, dan
tersedia untuk publik secepat mungkin. Adanya WPA yang "menggantikan" WPE, apakah
benar perasaan "tenang" tersebut didapatkan? Ada banyak tanggapan pro dan kontra
mengenai hal tersebut. Ada yang mengatakan, WPA mempunyai mekanisme enkripsi yang
lebih kuat. Namun, ada yang pesimistis karena alur komunikasi yang digunakan tidak aman,
di mana teknik man- in-the-middle bisa digunakan untuk mengakali proses pengiriman data.
Agar tujuan WPA tercapai, setidaknya dua pengembangan sekuriti utama dilakukan. Teknik
WPA dibentuk untuk menyediakan pengembangan enkripsi data yang menjadi titik lemah
WEP, serta menyediakan user authentication yang tampaknya hilang pada pengembangan
konsep WEP.
2. Jelaskan kelebihan dan kelemahan WEP dan WPA
Kelebihan WEP adalah menggunakan Shared Key Authentication.
Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP.
Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun
access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang
dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar
802.11b.
Kelebihan WPA
Meningkatkan enkripsi data dengan teknik Temporal Key Integrity Protocol (TKIP). enkripsi
yang digunakan masih sama dengan WEP yaitu RC4, karena pada dasarnya WPA ini
merupakan perbaikan dari WEP dan bukan suatu level keamanan yang benar – benar baru,
walaupun beberapa device ada yang sudah mendukung enkripsi AES yaitu enkripsi dengan
keamanan yang paling tinggi.
Kelemahan WPA
Kelemahan WPA sampai saat ini adalah proses kalkulasi enkripsi/dekripsi yang lebih lama
dan data overhead yang lebih besar. Dengan kata lain, proses transmisi data akan menjadi
lebih lambat dibandingkan bila Anda menggunakan protokol WEP. Belum semua wireless
mendukung, biasanya butuh upgrade firmware, driver atau bahkan menggunakan software
tertentu.
WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
a. Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
b. WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
c. Masalah initialization vector (IV) WEP
d. Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)
3. Jelaskan algorithma yang digunakan oleh WPA
Adapun proses dalam algoritma RC4 itu sendiri terdiri dari dua phase yaitu proses key setup dan ciphering. Adapun langkah dalam proses key setup yaitu sebagai berikut:1. Isi secara berurutan S0 = 0, S1 = 1,...,S255= 255.2. Isi array 256 byte lainnya dengan kunci yang diulangi sampai seluruh array K0,K1,...,K255 terisi seluruhnya. Set indeks jdengan nol, Kemudian lakukan langkah berikut: for i = 0 to 2551. j = (j + Si + Kk) mod 2562. Tukar Si dan SjPada proses ciphering diperlukan sebuah random byte dimana langkah yang dilakukan yaitu:1. i = ( i + 1 ) mod 2562. j = ( j + Si ) mod 2563. Tukar Si dan Sj4. t = (Si + Sj) mod 2565. Random byte = StAdapun contoh proses enkripsi dan dekripsi dari algoritma tersebut yaitu misalkan menggunakan tabel state sebanyak 4 byte dan 4 byte untuk kunci dengan isi kunci yang diulang sampai memenuhi seluruh array.Proses key setup1. Iterasi 1i = 0, j = 0, k = 0S [ ] = [ S0, S1, S2, S3 ] = [ 0, 1, 2, 3 ]K [ ] = [ K0, K1, K2, K3 ] = [ 2 , 5, 2, 5 ]Dengan rumus di atas makaj = ( 0 + 0 + 2 ) mod 4 = 2,kemudian tukarkan S0 dengan S2. Sehingga array yang baru adalah :S [ ] = [ 2, 1, 0, 3 ], i = ( i + 1 ) = 1k = ( k + 1 ) mod 4 = 1.2. Iterasi 2i = 1, j = 2, k = 1S [ ] = [ S0, S1, S2, S3 ] = [2, 1, 0, 3 ]K [ ] = [ K0, K1, K2, K3 ] = [ 2 , 5, 2, 5 ]j = ( 1 + 2 + 5) mod 4 = 0,tukar S1 dengan S0 Maka array baru :S [ ] = [ 1, 2, 0, 3 ]i = (i + 1) = 2, k = ( k + 1 ) mod 4 = 23. Iterasi 3i = 2, j = 0, k = 2S [ ] = [ S0, S1, S2, S3 ] = [1, 2, 0, 3]K [ ] = [ K0, K1, K2, K3 ] = [2 ,5, 2, 5 ]
j = ( 0 + 0 + 2) mod 4 = 2,tukar S2 dengan S2 Maka array baru :S [ ] = [ 1, 2, 0, 3 ]i = (i + 1) = 3, k = ( k + 1 ) mod 4 = 34. Iterasi 4i = 3, j = 2, k = 1S [ ] = [ S0, S1, S2, S3 ] = [ 1, 2, 0, 3 ]K [ ] = [ K0, K1, K2, K3 ] = [ 2 , 5, 2, 5 ]j = ( 2 + 3 + 5) mod 4 = 2,tukar S3 dengan S2 Maka array baru :S [ ] = [ 1, 2, 3, 0 ]Proses cipheringMisalkan kita akan mengenkripsi sebuah plaintext yaitu “H I“1. Hi = 0, j = 0S [ ] = [ S0, S1, S2, S3 ] = [ 1, 2, 0, 3 ]Dengan menggunakan rumus di atas makai = ( i + 1) mod 4 = 1j = ( j + S1 ) mod 4 = 2,lalu tukarkan S1 dengan S2 Maka array baru :S [ ] = [ 1, 3, 2, 0 ]t = ( S1 + S2 ) mod 4 = 1S1 = 3 ( 0000 0011 ){random byte}H0100 1000XOR 0000 00110100 10112. Ii = 1, j = 2S [ ] = [ S0, S1, S2, S3 ] = [ 1, 3, 2, 0 ]Dengan menggunakan rumus di atas maka :i = ( i + 1) mod 4 = 2j = ( j + S2 ) mod 4 = 0,lalu tukarkan S2 dengan S0 Maka array baru :S [ ] = [ 2, 3, 1, 0 ]t = ( S2 + S0 ) mod 4 = 3S3 = 0 ( 0000 0000 ){random byte}I0100 1001XOR 0000 00000100 1001Hasilnya :Plaintext = 0100 1000 0100 1001Ciphertext = 0100 1011 0100 1001Pada proses dekripsi, penerima mendekripsikan ciphertext tersebut dengan kunci yang sama dengan mengXOR kannya untuk menghasilkan plaintext.Ciphertext = 0100 1011 0100 1001XOR 0000 0011 0000 0000Plaintext = 0100 1000 0100 1001H I
4. Jelaskan proses enskripsi dan deskripsi pada WEP
Kriptografi adalah suatu ilmu dan seni dalam menyembunyikan suatu informasi agar tidak
dapat dibaca dan diperoleh pihak yang tidak bersangkutan. Kriptografi berasal dari bahasa yunani
yang terdiri dari krypto yang artinya rahasia dan grafi yang artinya tulisan. Kriptografi merupakan
suatu tulisan rahasia.
Seni kriptografi adalah suatu seni yang sangat tua. Penggunaan dari kriptografi sudah sangat
lama. Penggunaan yang pertama kali digunakan adalah kriptografi transposisi yaitu menukar posisi
dari huruf tersebut dengan sebelahnya contoh kalimat “saya tidur” dengan kriptografi tersebut maka
berubah menjadi “asay itdru”. Jenis kriptografi yang lain adalah kriptografi substitusi yaitu dengan
menambahkan posisi dari kalimat tersebut maju ke depan selangkah. Contoh pada kalimat “makalah
ini” maka akan berubah menjadi “nblbmbi joj”.
Teknik dari kriptografi tersebut semuanya menggunakan sistem enkripsi dan dekripsi.
Dimana enkripsi digunakan untuk membuat pesan tersebut tidak terbaca atau dapat berubah menjadi
sebuah sandi dan dekripsi membuat hasil dari sandi tersebut dapat dibaca kembali.
Pada umunya kriptografi mempunyai beberapa komponen utama yang dibutuhkan yaitu :
1. Plaintext : pesan asli yang ingin disampaikan
2. Chipertext : pesan tersandi, pesan yang sudah mengalami pemrosesan
3. Cipher dan kunci, cipher adalah suatu algoritma yang digunakan untuk membentuk pesan
tersebut menjadi sebuah chipertext, sedangkan kunci adalah sekumpulan bit yang diperlukan
untuk mengenkripsi dan mendekripsi data.
P C P
K K
Ket : Proses Enkripsi/Deskripsi Sederhana
P : Plaintext
C : Chippertext
K :Kunci
Pada proses enkripsi sebuah pesan dibutuhkan sebuah kunci yang berfungsi sebagai acuan
dari enkripsi tersebut. Pada enkrispi transposisi digunakan kunci pemindahan posisi sehingga pada
saat dekripsi sandi tersebut maka hasilnya akan berubah menjadi pesan awal. Pada enkripsi
substitusional digunakan pemindahan setiap huruf maju satu abjad ke depan. Sehingga dapat kita lihat
bahwa pada proses enkripsi yang paling penting adalah kunci yang digunakan untuk enkripsi pesan
tersebut. Semakin panjang proses kunci yang digunakan maka semakin susah pula kunci tersebut
dapat diterka. Cipher tersebut terletak pada saat enkripsi dan dekripsi. Input dari kunci tersebut
kemudian akan dimasukkan ke algoritma tersebut yang akan mengubah bentuk dari pesan tersebut.
Bila pesan yang sudah tersandi tersebut dimasukkan kembali ke dekripsi dengan kunci yang berbeda.
Enkrips Deskrips