jbptunikompp-gdl-muhammadri-29092-13-unikom_m-
DESCRIPTION
jurnalTRANSCRIPT
1
USULAN TINDAKAN PERAWATAN TERHADAP KOMPONEN MEKANIK KRITIS PADA MESIN FRAIS
CY-H230 DENGAN METODE FMECADI PPPPTK BMTI - BANDUNG
MUHAMMAD RIZKI ABSAL
10308011
2
Latar Belakang Masalah
Mesin frais merupakan salah satu sarana yang dianggap penting keberadaanya dan salah satu mesin yang sering mengalami kerusakan dalam proses produksi di PPPPTK BMTI Bandung.
Sering terjadi kerusakan pada komponen mekaniknya seperti Poros, Pasak, Roda Gigi, Bearing Transmisi dan Spindle
Perawatan yang dilakukan masih bersifat standar kerja, yaitu hanya melakukan pembersihan mesin serta memperbaiki atau mengganti komponen mesin pada saat rusak dan penggantian oli saja.
3
Identifikasi Masalah
Bagaimana mengoptimalkan tindakan perawatan pada komponen mekanik kritis berdasarkan metode FMECA
4
Tujuan PenelitianMengidentifikasi penyebab dan jenis kerusakan dari komponen mekanik pada mesin frais yang dianggap kritis.
Menentukan urutan prioritas perbaikan dari komponen mekanik pada mesin frais yang dianggap kritis berdasarkan metode FMECA
Memberikan usulan tindakan perawatan bagi perusahaan terhadap komponen komponen mekanik kritis pada mesin frais.
5
Metodologi Pemecahan Masalah
6
Pengumpulan Data
Data Umum Perusahaan
Data Kondisi Kerja
Data Komponen Mesin Frais
Data Jenis Kerusakan
Data Waktu Antar Kerusakan
7
Pengolahan DataNo Nama Komponen Frekuensi
Kerusakan
1Bearing (Transmisi) 5
2Bearing (Spindle) 4
3Spindle Transmision Gear
3
4Poros (Locking Bolt) 3
5Pasak (Arbor) 2
8
Pengolahan Data
Faktor Sebab-sebab Akibat
Mesin
- Komponen sudah melewati usia pakai- Waktu kerja mesin yang melewati batas (overload)- Kurangnya pelumas- Putaran spindle tidak sesuai dengan standar putaran yang telah ditentukan- Gerak makan benda kerja terlalu besar
Komponen cepat Aus, rusak dan keandalan berkurang
Manusia- Ceroboh, terburu-buru dan tidak teliti (human error)- Teknisi tidak teratur dalam pergantian oli
Metode
- Prosedur pemeliharaan dan pemeriksaan yang tidak menyeluru atau kurang baik-Tidak ada sistem perawatan pencegahan yang terencana- Belum adanya prosedur penggantian oli
Material - Kualitas komponen yang buruk
Lingkungan- Faktor kebersihan kurang diperhatikan- Debu dan kotoran
9
Pengolahan Data
Nama Komponen Efek Terhadap Sebuah ProsesBearing (Transmisi) Putaran spindle tidak simetris,
Pisau cepat tumpul, patah dan putaran pisau tidak simetris
Bearing (Spindle) Putaran spindle tidak simetris, Pisau cepat tumpul, patah dan putaran pisau tidak simetris
Spindle Transmision Gear
Spindle tidak berputar dan proses frais tidak bisa berjalan
Pasak (Arbor) Spindle tidak berputar dan proses frais tidak bisa berjalan
Poros (Locking Bolt) Pisau cepat tumpul, patah dan putaran pisau tidak simetris
Efek yang Ditimbulkan Dari Komponen-Komponen Kritis
10
Pengolahan Data
Prioritas Nama Komponen
KeburukanTerhadap
Proses
KeburukanTerhadap Pelanggan
Frekuensi Jenis
Kegagalan
Deteksi Probabilitas RPN
1Spindle Transmision Gear
9 8 8 3 1728
2 Pasak (Arbor) 9 8 7 3 1512
3 Bearing (Transmisi) 8 8 9 3 1728
4 Bearing (Spindle) 8 8 9 3 1728
5 Poros (Locking Bolt) 8 8 8 3 1536
Lembar kerja FMECA.docx
11
Analisis
•TA Bab 5 rizki.doc
12
Kesimpulan• Dari hasil penentuan faktor
sebab-akibat kerusakan (fishbone), didapat faktor yang berpengaruh terhadap kerusakan komponen yang mengakibatkan komponen rusak atau berkurangnya nilai keandalannya adalah faktor mesin itu sendiri, komponen yang telah melampaui batas umur pakai dan pemakaian mesin yang berlebihan (overload), operator kurang teliti dan ceroboh dalam mengoperasikan mesin, belum adanya metode (prosedur) penggantian oli yang tepat dan teratur, material yang sudah tidak layak digunakan dan lingkungan yang kurang mendukung terhadap proses perawatan.
13
Kesimpulan• Berdasarkan hasil dari
perhitungan RPN (Risk Priority Number) pada tabel FMECA (Failure Mode, Effects and Criticality Analysis) dapat dilihat bahwa komponen kritis yang menempati prioritas dalam tindakan perawatan secara berurutan adalah komponen Spindle Transmision Gear, Pasak (Arbor), Bearing (Transmisi), Bearing (Spindle) dan Poros (Locking Bolt).
14
Kesimpulan• Berdasarkan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan, usulan tindakan perawatan yang harus dilakukan terhadap komponen-komponen mekanik kritis pada mesin frais adalah harus adanya prosedur penggantian oli yang tepat dan teratur agar komponen-komponen selalu terjaga tingkat kondisi dan keandalannya, hindari pemakaian mesin yang berlebihan (overload) dan pada saat proses penggunaan mesin perlu diperhatikan standar putaran mesin sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan serta perlu adanya tindakan perawatan terjadwal.
15
TERIMA KASIH
MUHAMMAD RIZKI ABSAL