jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

Upload: priyandanu

Post on 20-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    1/32

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan beberapa provinsi,

    dan setiap provinsi mempunyai adat istiadat, bahasa yang

    berbeda-beda, juga dalam menghasilkan sesuatu kekayaan

    tradisional. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang

    sedang giat-giatnya membangun baik di bidang fisik maupun

    nonfisik, baik itu yang merupakan idiologi, ekonomi, sosial,politik, dan budaya serta pertahanan keamanan guna untuk

    mencapai keberhasilan nasional. Hal tersebut tentu saja

    mendapat dukungan dari berbagai perusahaan-perusahaan yang

    berada di dalam negeri. Keberhasilan pembangunan nasional

    secara murni tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan ilmu

    pengetahuan teknologi industri.

    Industri tekstil di Indonesia sangat membantu perkembanganbangsa dengan menghasilkan produk tekstil yang beragam jenis

    yang berbeda, pada tahun 1992 Indonesia menjadi penghasil

    devisa tertinggi di dunia.

    Jawa barat memiliki peran penting sebagai penghasil industri

    terbesar di Indonesia, terutama di kabupaten Bandung yaitu di

    kecamatan Majalaya memiliki sejarah sebagai pusat industri textil

    yang terkenal dalam skala nasional, bahkan internasiaonl.

    Majalaya adalah kawasan industri besar yang berada di

    kabupaten Bandung, Majalaya juga sebagai pelopor industri

    tekstil modern di Indonesia, pada tahun 1930 merupakan tonggak

    awal industri tekstil Majalaya yang di pelopori oleh beberapa

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    2/32

    2

    pengusaha tekstil lokal. Pengusaha-pengusaha yang memiliki

    usaha menengah di Majalaya juga memiliki keterampilan khusus

    yaitu pembuatan sarung tenun, yang mana Sarung Majalaya

    terdiri berbagai macam merk yang beragam jenis dan bahan yang

    digunakan untuk pembuatan Sarung.

    Namun di lihat dari fakta yang ada kini bermunculan produk-

    produk sarung dari luar Majalaya yang lebih bervariasi dengan

    mempunyai ciri khas dan karakter yang berbeda-beda. Di

    Majalaya itu sendiri produk Sarung yang ada belum mempunyai

    karakter dan ciri yang khas, maka akan semakin sulit untuk

    mengetahui sarung produk Majalaya, yang mana berdampak

    pada berkurangnya minat beli masyarakat terhadap Sarung

    produk Majalaya itu sendiri.

    1.2. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan

    yang muncul adalah:

    Sarung Majalaya tidak mempunyai identitas.

    Sarung Majalaya terlalu banyak merk.

    Tidak adanya asosiasi pengrajin Sarung Majalaya.

    Tidak meratanya penyebaran Sarung Majalaya.

    Belum efektifnya pemasaran Sarung Majalaya.

    1.3. Fokus Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan diatas,maka difokuskan pada bagaimana perancangan Identitas

    Asosiasi Sarung Majalaya?

    1.4. Tujuan Perancangan

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    3/32

    3

    Melihat permaslahan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

    tujuan perancangan ini adalah:

    Memberikan ciri pembeda produk Sarung Majalaya dengan

    produk sarung lainnya. Tujuannya untuk mempermudah

    masyarakat untuk mengenal dan mengingat Sarung Majalaya,

    dan memberikan citra yang baik kepada masyarakat.

    1.5. Kata Kunci

    Yang menjadi kata kunci dalam permasalahan Mengembalikan

    pandangan, rasa kebanggaan dan rasa memiliki generasi mudamasyarakat Majalaya terhadap Sarung Tenun Asli Majalaya:

    Identitas : Identitas merupakan gambaran terpadu

    mengenai sosok kepribadian atau karakteristik

    suatu lembaga yang di ungkapkan baik secara

    rasional maupun emosional melalui gaya

    bahasa sikap, etos, semangat, manajemen atau

    tatakerja, cara berpakaian, gaya lagu, dekorasi

    dan berbagai bentuk visual lainnya. Dalam hal

    ini lembaga meliputi pengertian formal antara

    lain badan usaha, institusa organisasi dan juga

    pengertian informal serta abstraksi antara lain

    aspirasi tertentu, kegiatan fungsi konvensi

    kesepakatan.(Prianto 1991:1) .

    Sarung : Sepotong kain yang dijahit pada kedua

    ujungnya yang terbuat dari pintalan benang.

    Tenun : Anyaman benang polyster atau katun hingga

    menjadi kain.

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    4/32

    4

    BAB II

    IDENTITAS SARUNG MAJALAYA

    2.1. Tinjauan Umum

    2.1.1 Identitas Visual

    Menurut Kusmiati, Artini (1999:103), dalam dasa warsa

    terakhir ini di lingkungan dunia bisnis mencuat istilah

    Corporate Identitydan karena keumuman dan kelatahan,

    maka istilah tersebut diartikan sebagai logo atau lambang

    suatu perusahaan. Pengertian corporate identity

    mencangkup jangkauan yang lebih luas, yaitu untuk

    menunjukan kepada khalayak ramai tentang ciri khas,

    kepribadian, kejayaan, kepercayaan serta kualitas produk

    atau jasa dari suatu perusahaan.

    Dalam buku yang berjudul Identitas karangan Prianto

    (1991:1) menyimpulkan, Identitas Secara luas istilah

    corporate identity berarti lambang atau identitas suatu

    lembaga. Dalam makna terkandung berbagai hal, antara

    lain identitas visual, citra, sikap dan kepribadian, bentuk

    dan gaya kegiatan, tatakerja, tatahubungan antara individu

    serta bermakna sebagai pernyataan posisi (Positioning)

    satu lembaga diantara lembaga-lembaga lain yang

    sejenis.

    Secara bahasa kata Corporatedari bahasa latin Corpolaris,

    corpus berarti badan, body. The Holt Intermediat

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    5/32

    5

    Dictionary Of American English menjelaskan arti kata

    tersebut,

    Corporation: Group of persons acting under law as one

    person to carry on bussines perform a public service, etc.

    Corporate : 1. Forming or belonging to a corporation.

    2. Of or by a group of individual acting as a

    single body.

    Identity: Identitas, jati diri atau kepribadian.

    Jadi corporate identity merupakan gambaran terpadu

    mengenai sosok kepribadian atau karakteristik suatu

    lembaga yang di ungkapkan baik secara rasional maupun

    emosional melalui gaya bahasa sikap, etos, semangat,

    manajemen atau tatakerja, cara berpakaian, gaya lagu,

    dekorasi dan berbagai bentuk visual lainnya. Dalam hal ini

    lembaga meliputi pengertian formal antara lain badan

    usaha, institusa organisasi dan juga pengertian informal

    serta abstraksi antara lain aspirasi tertentu, kegiatan

    fungsi konvensi kesepakatan.

    2.1.2. Fungsi Corporate Identity

    Corporate identity pada hakekatnya berfungsi sebagai

    lambang jaminan mutu dengan disertai rasa

    tanggungjawab pada produk yang dihasilkan, sehingga

    siapapun yang memakainnya dijamin akan mendapatkan

    kepuasan penggunaan dan pelayanan yang bermutu.

    Begitu besarnya pengaruh corporate identity bagi

    seseorang, karena mampu memberikan kepercayaan

    merasa terlindungi, bahkan dijadikan harga diri atau

    status.

    2.1.3. Logo

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    6/32

    6

    Dalam buku yang berjudul Membangun Citra Perusahaan

    karangan Santosa (2002:70) menyimpulkan, Logogram

    adalah simbol ekspresi yang divisualkan secara grafis,

    dapat berupa objek tertentu atau huruf, dapat divisualkan

    secara kongkrit atau abstrak.

    Logo adalah simbol yang digunakan untuk menyampaikan

    pentingnya citra usaha suatu perusahaan swasta maupun

    umum. Dapat juga menunjukan kegiatan dan fungsi

    perusahaan yang diwakilinya, Karena itu logo harus di

    desain untuk menunjukan kejelasan, keseimbangan,

    kelayakan, keindahan dan kesederhanaan. Kejelasan dan

    kesederhanaan penting karena mereka yang membaca

    tidak boleh dibingungkan oleh desain dari logo tersebut.

    Keseimbangan adalah penting karena hanya gambar yang

    benar-benar propesional dan seimbang yang akan

    menyenangkan untuk dilihat. Daya penglihatan merupakan

    proses saling mempengaruhi yang rumit, yang juga

    dipengaruhi penilaian. Kesesuaian sangat penting karena

    logo menunjukan transaksi dan fungsi perusahaan.

    2.1.4. Pengertian Logo

    Logo berasal dari bahasa Yunani logos. Definisi logo

    menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), adalah

    suatu huruf atau lambang yang mengandung arti tertentu,

    terdiri dari suatu huruf atau lebih sebagai lambang atau

    nama perusahaan/industri. Logo merupakan suatu desain

    yang spesifik, baik berupa simbol-simbol pola gambar atau

    huruf tertulis yang menggambarkan citra perusahaan atau

    lambing suatu perusahan atau lembaga. Sebuah logo

    merupakan gambaran terpadu mengenai sosok

    kepribadian sebuah badan usaha, lembaga, kegiatan

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    7/32

    7

    ataupun aspirasi tertentu baik yang diungkapkan secara

    rasional maupun emosional melalui gaya, bahasa, sikap,

    etos, manajemen atau tata kerja cara berpakaian dan

    berbagai bentuk visualisasi lain.

    2.1.5. Fungsi Logo

    Fungsi logo pada Sarung Majalaya tidak lebih sebagai

    tanda perusahaan, atau sebagai pembeda antara

    perusahaaan yang satu dengan yang lain. Logo merupakan

    bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah

    perusahaan atau instansi. Sebuah logo diciptakan untuk

    memberi kesan positif pada perusahaaan atau instansi.

    logo, dimaksudkan untuk mencirikan suatu eksistensi agar

    dapat dibedakan dengan perusahaan yang satu dengan

    yang lainnya.

    Setiap perusahaan memiliki atau perlu menetapakan tujuan

    dari aktivitas yang dilaksanakan, dan tujuan itu sebaiknya

    dipahami oleh individu yang tergantung dalam perusahaan

    tersebut. Selain itu dikalangan anggota kelompok

    diperlukan pula rasa memiliki perusahaan. Kedua hal ini,

    tujuan dan rasa memiliki merupakan dua bagian yang

    penting yang terkandung dalam identitas sutu perusahaan.

    2.1.6. Karakteristik Logo

    Logo Sarung Majalaya ditunjang oleh beberapa kondisi

    diantaranya.

    1. Sederhana.

    Dalam perancangan sebuah logo di buat harus

    sesederhana mungkin tidak dengan berbagai

    kerumitan, sehingga maksud dan tujuan dalam logo

    dapat dimengerti.

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    8/32

    8

    2. Tekstur

    Logo harus mempunyai ukuran sistematis dan tetap,

    sehingga mudah dalam mengaflikasikan kedalam

    bagian yang diperlukan dan terlihat persamaan

    tanpa menghilangkan bagian-bagian logo tersebut.

    3. Estetik

    Logo harus mempunyai nilai keindahan yang dapat

    merangsang khalayak untuk mengetahui lebih

    tentang logo tersebut.

    4. Elegan dan Unik

    Dalam perancangan sebuah logo, harus mempunyai

    ciri-ciri khas tersendiri yang dapat membedakan

    dengan logo yang lain.

    5. Mudah dalam Pembuatannya

    Rancangan logo yang dapat mempersullit dalam

    proses pembuatnaya sebaiknya dihilangkan,

    sehingga dalam proses reproduksi logo tidak

    mengalami kesulitan dan hambatan.

    6. Komunikatif

    Sebuah logo harus mudah dipahami khalayak,

    sebagai lambang dan identitas perusahaaan.

    7. Kuat

    Kekuatan sebuah logo haru memberikan kesan yang

    dalam pada khalayak, sehingga ketika khalayak

    menamukan logo tesebut dalam format apapun

    dapat secara langsung mengenali logo tersebut.

    8. Harmonis

    Dalam artian senada, yaitu satu komponen dengan

    komponen yang lainya sesuai dengan komposisi

    bentuk, warna, dan ukuran

    2.1.7. Sifat-sifat Logo

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    9/32

    9

    Dalam penciptaan logo pada Sarung Majalaya memiliki

    sifat-sifat sebagai berikut, diantaranya adalah :

    Assosiasi Positif

    Logo sedapat mungkin harus menjadi atau

    menunjukan gambaran yang terbaik dari sebuah

    perusahaan.

    Mempermudah Pengenalan

    Logo harus cepat dan mudah untuk dikenali,

    dibayangkan, diingat dan menarik.

    Tingkat Abstraksi

    Logo harus mengetahui dengan tepat terhadap

    tingkat pemahaman sasaran.

    Close Gestalt

    Sebuah logo harus memeprtimbangkan tingkat

    kedekatan, sehingga akan tercipta satu kesatuan

    yang dapat menarik pandangan mata.

    Warna tunggal

    Logo harus dirancang menjadi pencetak satu warna,

    karena alasan ekonomi, warna dapat ditambah untuk

    mempertahankan logo tersebut, tetapi logo ini tidak

    harus bergantung kepada warna.

    Ruang Negatif

    Memahami secara cepat tentang penomena gambar,

    ruang putih atau celah gambar dengan sendirinya

    membuat tanda-tanda visual menjadi efektif.

    Bobot

    Logo yang berbobot lebih cenderung sederhana,

    dan memberikan warna yang lebih kontras pada

    bentuk sekellingnya.

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    10/32

    10

    2.1.8. Produk

    Dalam buku yang berjudul Produk karangan Stanton

    (1996) menyimpulkan, A product is asset of tangible

    and intangible attributes, including packaging, collor,

    price quality and brand plus the services and reputation

    of the seller. Suatu produk adalah kumpulan dari suatu

    atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk

    di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk

    ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.

    Produk identitas adalah keseluruhan dari ciri-ciri khusus

    suatu produk, atau ciri-ciri fisik dari sifat, hingga ciri

    budaya yang beranggapan atau persepsi yang ada di

    benak konsumen.

    2.2. Awal Mula Sarung Majalaya

    Tercantum pada http://bandungkab.go.id (2009), Nama Majalaya

    pada zaman dahulu adalah sebuah kerajaan kecil yang mana nama

    raja tersebut adalah raja Maja. Raja Maja tersebut keturunan dari

    kerajaan Pajajaran yang terkenal di bumi Pasundan. Raja Maja

    tersebut mendirikan kerajaan sendiri yang bernama kerajaan

    Cijambe. Letak geografis daerah Cijambe ini bagus untuk

    bercocok tanam, maka terkenallah dengan sebutan padepokan

    Raja Maja yang kaya akan hasil bumi. Pada tahun 1020 Raja Maja

    tersebut meninggal dunia. Sehingga diabadikan namanya pada

    kerajaan. Bila sebelumnya adalah kerajaan Cijambe diganti

    dengan nama Majaraya, karena untuk mengenang Raja Maja

    tersebut. Kemudian daerah Majaraya ini dikuasai oleh Belanda

    yang menjajah sehingga berubah nama, menjadi Majalaya.

    Majalaya menjadi salah satu kota kecil yang berada di kabupaten

    Bandung pada tahun 1800 secara resmi kota Majalaya didirikan

    oleh pemerintah Belanda. Salah satu diantaranya adalah William

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    11/32

    11

    Van Kadda yang nama ini diabadikan pada sebuah daerah di

    Majalaya yaitu Kadatuan (Tuan Kadda).

    Pada pertengahan abad ke-19 dikota Majalaya berdiri industri-

    industri tekstil yang dimotori oleh orang Belanda, namun tidak

    bertahan lama akibat krisis keuangan. Namun demikian pada

    pertenghan abad ke-20 muncul pengusaha-pengusaha Cina dan

    lokal yang mendirikan industri rumahan yang menggunakan alat

    tenun bukan mesin (ATBM). Inilah awal mula Majalaya mengukir

    sejarah sebagai kota tekstil yang mampu menghasilkan aneka

    ragam produk tekstil seperti kain, sarung, handuk, benang, dan

    lain sebagainya. Kota Majalaya juga mendapat julukan baru

    sebagai kota dollar, kota yang perputaran uangnya sangat tinggi.

    Di kota Majalaya ini terdapat hasil produk tekstil yang terkenal

    yaitu produk sarung yang mempunyai kekhasaan, dan keunikan

    tersendiri. Tetapi produk sarung Majalaya ini tidak mempunyai

    identitas yang mencirikan produk asli Majalaya.

    2.1.1. Gambar Peta Majalaya

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    12/32

    12

    2.2.1. Pengertian Sarung

    Seperti tercantum pada Kamus Bebas Wikipedia (2009).

    Sarung merupakan sepotong kain lebar yang dijahit pada

    kedua ujungnya senhingga berbentuk pipa atau tabung. Ini

    adalah arti dasar dari sarung yang berlaku di indonesia

    atau tempat-tempat serumpun melayu.

    Dalam pengertian busana internasional sarung (sarong)

    berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan

    pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh

    (pinggang ke bawah). Kain sarung adalah hasil dari

    industri tekstil yang terbuat dari bermacam-macam bahan

    yaitu polyster, katun, atau sutra. Penggunaan sarung

    sangat luas untuk santai dirumah hingga pada

    penggunaan resmi seperti ibadah atau upacara kawinan,

    pada umumnya penggunaan kain sarung pada acara resmi

    terkait sebagai pelengkap baju daerah tertentu.

    2.1.2. Gambar Sarung

    2.2.2. Sarung Khas Majalaya

    Meskipun Sarung selalu identik dengan daerah-daerah

    Melayu, namun Sarung Majalaya sudah memiliki

    kekhasaanya tersendiri. Kerajinan sarung Majalaya

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    13/32

    13

    merupakan warisan nenek moyang yang berlangsung dan

    telah berkembang jauh sebelum masa kemerdekaan. Pada

    tahun 1970-an Sarung Majalaya semakin populer

    dikalangan masyarakat dengan sebutan Sarung Khas

    Majalaya dan mengalami masa keemasan antara tahun

    1975 sampai dengan 1990an.

    2.2.3. Motif Sarung Majalaya

    Bentuk motif Sarung Majalaya merupakan cerminan dari

    bentuk sosial, budaya, falsafah hidup, dan adat-istiadat

    orang-orang melayu. Beberapa perwujudan Sarung khas

    Majalaya secara visual dapat digambarkan melalui motif

    dan warnanya. Sarung Majalaya yang berukuran 1,5 meter

    itu berbeda dengan sarung produksi daerah lainnya, baik

    dari segi motif, bahan maupun produksinya

    (pembuatannya). Dari segi motif, Sarung Majalaya bermotif

    kotak-kotak perpaduan lurik horizontal dan vertikal yang

    monoton. Sarung Majalaya juga mudah berbulu karena

    terbuat dari bahan benang polyster pe40 dibandingkan

    sarung jenis lainnya, misalnya sarung Pekalongan yang

    mempunyai motif polos dan salur garis kebawah saja.

    Selain itu, sarung Pekalongan juga lebih halus karena

    terbuat dari bahan katun.

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    14/32

    14

    2.1.3. Gambar Produk Sarung Majalaya

    2.2.4. Tingkat Permintaan pada Sarung Majalaya

    Selama ini tingkat permintaan pada Sarung Majalaya

    sangat tinggi di masyarakat. Masyarakat membeli

    Sarung Majalaya untuk di gunakan hadiah-hadiah

    untuk para karyawan yang bekerja diperusahaannya,

    dengan harga relatif murah dan terjangkau maka

    Sarung Majalaya ini banyak peminatnya.

    2.2.5. Kontinuitas Permintaan

    Setiap bulan daerah Majalaya ini memasok Sarung

    ke berbagai pasar di Bandung, Tanjung Priuk dan ke

    daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu

    proses penjualan kekonsumen berjalan setiap

    harinya. Jadi bisa dikatakan kontinuitas permintaan

    pada Sarung Majalaya berjalan harian.

    2.2.6. Proses Pemasarannya

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    15/32

    15

    Pengusaha Sarung Majalaya memasarkan produk

    sarungnya secara langsung dengan cara melakukan

    penjualan kepada para konsumen langsung dari

    tempat pembuatannya dan juga memasarkan secara

    tidak langsung dengan cara melalui pedagang

    perantara.

    2.2.7. Jalur Distribusi

    Jalur distribusi yang digunakan pada Sarung

    Majalaya melalui jalur distribusi darat. Untuk

    penjualan atau pengiriman sarung hingga saat ini

    alat transportasi yang digunakan menggunakan

    mobil box.

    2.2.8. Harga Sarung Majalaya

    Harga Sarung Majalaya relatif terjangkau mulai dari

    harga Rp 240.000.- per kodi sampai dengan harga Rp

    450.000.-per kodi.

    2.2.9. Pesaing/Kompetitor Sarung Majalaya

    Perusahaan sarung di Indonesia semakin menjamur.

    Setiap perusahaan sarung selalu ingin berlomba

    untuk menampilkan produk terbaik terhadap

    konsumen. Begitu juga untuk didaerah Kabupaten

    Bandung seperti Sarung Majalaya ingin menunjukan

    bahwa produknya mempunyai ciri khas yang

    berbeda. Kompetitor-Kompetitor Sarung Majalaya

    adalah seperti Sarung Pekalongan, Sarung Atlas,

    dan lain sebagainya.

    2.2.10. Jenis Peralatan Yang digunakan

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    16/32

    16

    Untuk proses pembuatan Sarung Majalaya,

    perusahaan memakai alat-alat yang bersifat semi

    modern yaitu menggunakan mesin secara manual,

    dan satu mesin di oprasikan oleh satu orang

    operator, tetapi untuk proses finishing menjadi

    Sarung masih menggunakan alat-alat tradisional.

    2.14. Gambar Peralatan

    2.2.11. Proses Pembuatan Sarung Majalaya

    Proses pembutan sarung Majalaya pengrajin sangatmemerlukan ketelitian yang tinggi, proses yang

    harus dilakukan oleh pengrajin menjaga mesin

    teunun, satu mesin harus dioprasikan oleh satu

    orang pengrajin oleh karena itu, menurut salah satu

    bagian produksi di perusahaan Sarung, setiap

    prosesnya selalu dikontrol dengan teliti oleh

    seorang asisten. Selain itu pengrajin memerlukan

    kesabaran karena untuk menjaga kualitas produk

    Sarung Majalaya.

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    17/32

    17

    2.1.4.Gambar pengrajin sarung

    2.2.12. Jumlah Produksi

    Selama ini tingkat permintaan pada Sarung Majalaya

    kurang menentu sehingga jumlah produksi setiap

    harinya 50 sampai dengan 100 kodi dari setiap

    pengarajin atau perusahaan di Majalaya.

    2.1.5. Gambar Proses Finishing

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    18/32

    18

    2.3. Pengertian Industri Dan Tekstil

    2.3.1. Industri

    Seperti tercantum pada Kamus Bebas Wikipedia (2009),

    Industri secara umum adalah kelompok bisnis yang

    memiliki teknik dan metode yang sama dalam

    menghasilkan laba. Misalnya industri tekstil.

    Istilah industri juga di gunakan bagi suatu bagian produksi

    yang berfokus pada proses manufakturisasi tertentu yang

    harus memiliki permodalan yang besar sebelum bisa

    meraih ke untungan.

    2.3.2. Tekstil

    Seperti tercantum pada Kamus Bebas Wikipedia (2009),

    Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenun

    benang. Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman,

    penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Istilah tekstil

    dalam pemakian sehari-hari sering disamakan dengan

    istilah kain. Namun ada sedikit perbedaan antara dua

    istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan

    apapun yang terbuat dari tenun benang, sedangkan kain

    merupakan hasil jadinya, yang sudah digunakan.

    2.1.6. Gambar Mesin Tekstil Sarung

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    19/32

    19

    2.4. Profil Asosiasi Pengrajin sarung Majalaya

    2.4.1. Profil Asosiasi Pengrajin Sarung Majalaya

    Asosiasi Pengrajin Sarung Majalaya ini berdiri pada tahun

    1980-an, yang di ketuai oleh Bapak H. Uko.

    Ketua : H. Uko

    Wakil : H. Wahyu

    Sekertaris : Pipih Sopiah

    Anggota : Seluruh Pengrajin se-Majalaya.

    Alamat : Jl. Rancajigang no 121 Majalaya Bandung-

    Jabar

    Telepon : 022-5952010

    Kode pos : 40382

    2.5. Segmentasi Pasar

    2.5.1. Demografis

    Semua Kalangan mulai dari usia 7 tahun sampai dengan 75

    tahun.

    2.5.2. Psikografis

    Masyarakat yang sering santai dirumah, dan

    kesehariannya suka memakai sarung seperti daerah

    lingkungan komplek pesantren dan mesjid.

    Masyarakat yang sering menggunakan sarung dengan

    harga terjangkau.

    2.5.3. Geografis

    Geografi kota Majalaya masih tropis dan masih banyak

    pesawahan, meskipun menjadi kawasan industri tetapi

    cuaca di Majalaya masih relatif dingin.

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    20/32

    20

    2.5.4. Sosial Ekonomi Status

    Sosial ekonomi Sarung Majalaya meliputi semua kalangan,

    dari kalangan menengah kebawah hingga kalangan

    menengah keatas.

    2.5.5. Pandangan Konsumen pada Sarung Majalaya

    Setelah melakukan wawancara kebeberapa konsumen

    Sarung Majalaya, konsumen mengatakan bahwa Sarung

    Majalaya sangat mudah didapat dan harganya pun relatif

    murah, sehingga banyak tersebar di berbagai daerah.

    Apabila sudah memasuki hari raya besar Islam, pasti

    sarung Majalaya laku keras.

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    21/32

    21

    BAB III

    STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

    3.1. Strategi Komunikasi

    3.1.1. Tujuan Komunikasi

    Adapun tujuan komunikasi yang hendak dicapai dalam

    proses perancangan ini adalah :

    1. Memberikan identitas yang jelas tentang semua Produk

    Sarung Majalaya.

    2. Memberikan informasi kepada masyarakat, tentang

    pemberian Identitas baru terhadap semua produk Sarung

    Majalaya.

    3. Mensosialisasikan identitas baru.

    4. Menciptakan, mengembangkan citra dan memperkuat

    posisi Sarung Majalaya di benak konsumen.

    5. Meningkatkan awareness konsumen terhadap Sarung

    Majalaya.

    3.1.2. Positioning

    Positioning Sarung Majalaya sebagai produk kalangan

    menengah kebawah yang Memberikan keunikan dan

    pembeda dari produk yang lain Positioning ini muncul

    berdasarkan banyaknya produk-produk Sarung Majalaya

    yang bermunculan dengan merk yang berbeda-beda.

    3.2. Strategi Kreatif

    Dalam perancangan Identitas Sarung Majalaya didasari oleh

    filosofi Sarung tenun khas Majalaya. Identitas yang bermakna

    dan berdampak positif bagi kehidupan sosial. Manfaat

    perancanagn Identitas Sarung Tenun Majalaya merupakan

    sebuah visi dan misi untuk masa depan agar semua masyarakat

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    22/32

    22

    luas mengetahui bahwa di majalaya mempunyai pengrajin

    Sarung yang terkenal dan menjadi sebuah rajanya Sarung yang

    berkualitas di Indonesia bahkan internasional pada masa dulu.

    Sarung Majalaya tersebut banyak merknya maka untuk

    mempersatukan semua produk Sarung Majalaya, dengan

    menggunakan Identitas tersebut produk sarung Majalaya

    mempunyai jati diri dan ciri di bawah pengurusan asosiasi

    pengrajin sarung se-Majalaya.

    3. 3. Mekanisme

    3.3.1. Konsep Logo

    Dalam perancangan Identitas Sarung Majalaya ini, penulis

    telah mendapatkan konsep visual sebagai acuan untuk

    perancangan Identitas Sarung Majalaya.

    Dari hasil strategi perancangan diatas dapat disimpulkan

    bahwa perancangan Identitas Sarung Majalaya bersumber

    dari : sebuah visi untuk masa depan yaitu untuk

    mempersatukan semua merk atau produk Sarung Majalaya

    di bawah pengurusan Asosiasi pengrajin Sarung se-

    Majalaya, dan mengembalikan kejayaan produk Sarung asli

    Majalaya.

    Dari Sumber filosofi diatas dapat diambil kesimpulan yang

    menghasilkan kata kunci (key word) :

    Sarung Tenun Asli Majalaya

    Berkualitas

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    23/32

    23

    3.3.2. Study Visual

    3.4.2. Logo

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    24/32

    24

    a. Logo Type

    b. Logo Gram

    Bentuk

    Pada dasarnya bentuk logo Sarung Majalaya adalah dari

    mahkota Raja, yang disederhanakan dari proses stilasi

    bentuk sehingga menyerupai huruf M, yang di Inisialkan

    dengan nama Majalaya. Kemudian di gabungkan dengan

    sarung yang seperempat melingkar ke mahkota, dan deberi

    unsur kotak-kotak sehingga berkesan monoton yang

    menjadi ke-khasaan produk Sarung Majalaya alasanya untuk

    membedakan dari produk Sarung yang bukan dari Majalaya.

    Warna

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    25/32

    25

    Warna Merah diambil dari warna Sarung yang monoton

    diartikan sebagai kekuatan dan sifat optimis yang ingin di

    capai.Respon Pisikologi :

    Kepastian, Keseimbangan, Kehangatan.

    Catatan :

    Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.

    Warna Hijaudiambil dari kesegaran alam kota Majalaya yang

    masih sejuk dan asri, yang di analogikan ke bentuk Sarung

    bermotif kotak-kotak.

    Kesimpulanya warna yang digunakan dalamperancangan Identitas Sarung Asli Majalaya, ingin

    memberikan kesan optimis kepada masyarakat Majalaya

    untuk mengembalikan kejayaan pada masa dahulu dengan

    cara mempersatukan semua produk Sarung Majalaya.

    Tipografi

    Penggunaan type font modifikasi Arial Black pada

    typography dimaksud bahwa logo type harus bisa tampil

    sebagai Second Identity untuk memberikan kesan

    mempertegas, keterbacaan, dan kejelasan informasi yang

    disampaikan.

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    26/32

    26

    BAB IV

    TEKNIK PRODUKSI MEDIA

    4.1. Media Utama

    Identitas baru Sarung Majalaya

    Pada Identitas Sarung Majalaya ini Logo baru sebagai media

    utama. Logo Sarung Majalaya ini memberitahukan dan

    mengenalkan kepada masyarakat luas usia 7-75 tahun,

    mengenai merk-merk dan jenis-jenis Sarung Majalaya.

    Tujuannya agar masyarakat luas sudah mulai mengenal

    kebudayaan daerahnya bahkan melestarikannya.

    Pengerjaannya dengan menggunakan teknik ilustrasi yang

    dimulai dengan sketsa pensil terlebih dahulu kemudian

    dipindai dan melalui proses pemvektoran image dan

    pewarnaan dasar dengan menggunakan software AdobePhotoshop CS2 dan Corel Draw X3.

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    27/32

    27

    4.2. Tekhnik Material dan Cetak

    Media utama dan peletakan atau penempatan logo yang digunakan

    dalam perancangan Identitas Sarung Asli Majalaya ini yaitu media

    Stationery, Property, sign Sytem. Dengan beberapa proses

    produksi seperti berikut :

    Memo

    Bahan Material :

    HVS 80 g

    Ukuran :

    10 cm x 31 cmTekhnik Produksi :

    Cetak embos

    Logo yang dipakai adalah :

    Logo ukuran 30%

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    28/32

    28

    Stempel

    Bahan Material :

    Stempel warna

    Ukuran :

    2 cm x 5 cm

    Tekhnik Produksi :

    Cetak

    Logo yang dipakai adalah :

    Logo ukuran 30%

    Envelope

    Bahan Material :

    Akasia Paper

    Ukuran :

    21 cm x 31 cm

    Tekhnik Produksi :

    Cetak

    Logo yang dipakai adalah :

    Logo ukuran 30%Mug

    Bahan Material :

    Keramik porceline

    Ukuran :

    9 cm x 9 cm

    Tekhnik Produksi :

    Transfer paper + open

    Logo yang dipakai adalah :Logo ukuran 30%

    Pin

    Bahan Material :

    Inkjet Paper

    Ukuran :

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    29/32

    29

    4.5 cm

    Tekhnik Produksi :

    press laminasi

    Logo yang dipakai adalah :

    Logo ukuran 20%

    Sticker

    Bahan Material :

    Glosy Sticker Peper

    Ukuran :

    15x4 cm

    Tekhnik Produksi :

    press laminasi

    Logo yang dipakai adalah :

    Logo ukuran 20%

    Tshirt

    Bahan Material :

    Cotton

    Ukuran :

    All size

    Tekhnik Produksi :

    Cetak saring + jahit

    Logo yang dipakai adalah :

    Logo ukuran 30% dan 60%

    Gapura selamet Datang

    Bahan Material :

    Kayu ukir dan cat

    Ukuran :

    5 m x 3 m

    Tekhnik Produksi :

    Logo yang dipakai adalah :

    50 %

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    30/32

    30

    Logo ukuran 30%

    Aplikasi Logo Pada mobil

    Bahan Material :

    Cutting sticker

    Ukuran :

    1:100

    Tekhnik Produksi :

    Cetak knip

    Logo yang dipakai adalah :

    Logo ukuran 50% dan 100 %

    Bon / Nota

    Bahan Material :

    HVS 80gr

    Ukuran :

    10 cm x 17 cm

    Tekhnik Produksi :

    Cetak

    Logo yang dipakai adalah :

    Logo ukuran 100%

    Sign Age

    Bahan Material :

    Kain

    Ukuran :

    6 cm x 3 cm

    Tekhnik Produksi :

    BordiranLogo yang dipakai adalah :

    Logo ukuran 50% dan 100 %

    Sign Board dan Neon Box

    Bahan Material :

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    31/32

    31

    Plat baja + viber

    Ukuran :

    200 cm x 400 cm

    Tekhnik Produksi :

    Plat

    Logo yang dipakai adalah :

    Logo ukuran 100%

    Tabel. 4.1. Tekhnik Material dan Cetak

    DAFTAR PUSTAKA

    Darama Prawira, Sulasmi Dra. (1989). Warna Sebagai Salahsatu Unsur

    Seni &Desain, Depdikbud, Jakarta.

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar

    Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

    Kusmiati Artina, R Pujiastuti, Sri & Suptandar,Pamudji. (1999). Teori

    DasarDesain Komunikasi Visual. Djambatan, Jakarta.

    Matari Adverstising. (1996). Kamus Istilah Periklanan Indonesia.

    Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

    Prianto, Corporate Identity. 1991: Making Busines Strategy Visible

    ThroughDesign. AstesGraficas, Spain.

    Rustan, Surianto. (2009). Mendisain Logo. Jakarta: Gramedia.

    Sihombing, Danton. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis. Gramedia

    Pustaka Utama, Jakarta.

    Santosa. (2002). Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: Damar Mulia

    Pustaka,

    Lip. Corporate Identity. 1989: Making Busines Strategy Visible Through

    Design. AstesGraficas, Spain.

    http:// www.pemkab-bandung.org.

    www. Logoresource.com

    Stanton., & Himawan Wijanarko. (1996). Power Branding. Jakarta:

  • 7/23/2019 jbptunikompp-gdl-alukmanulh-22353-1-babi.2.-4

    32/32

    Quantum Bisnis & Manajemen, 2004.

    wawancara kasepuhan majalaya

    Kamus Bebas Wikipedia (2009).

    LAMPIRAN