jazmedia sistem ipwl #napza (3)
DESCRIPTION
#napza 3TRANSCRIPT
SISTEM PELAKSANAAN WAJIB LAPOR
PP No. 25 Tahun 2011
Soetjipto, dr.,SpKJ(K)
Dept Psikiatri RSUD Dr. Soetomo/ FK Unair
Surabaya
Adiksi/ kecanduanAdiksi adalah:
Penyakit otak Sifatnya kronis dan kumat-
kumatanKompulsif untuk memuaskan
diri pada aktifitas tertentuBerulangkali gagal untuk
mencoba berhenti melakukan perilaku yang spesifik
Tetap melanjutkan perilaku tersebut meskipun tahu hal itu merugikan
PET (Positron Emission Tomography)
controlcontrol on cocaineon cocaine
www.drugabuse.gov
21
22
MDMA (Ecstasy)
23
Heroin/ putauw
24
Kanabinoid/ Ganja
Halucinogen
MDMA/ XTC (Ecstasy)
Karena Adiksi adalah penyakit otak (organik), maka perlu diterapi
Terapi yang dibutuhkan adalah:Biologi: obat-obatanPsikologi: psikoterapi, CBT, HipnoterapiSosial: rehabilitasi sosialSpiritual: memperbaiki hubungan dengan
Tuhan
10
DASAR PEMIKIRAN YURIDIS(AMANAT UU 35/2009)
Pasal 1 PP 25/2011:
Wajib Lapor adalah kegiatan melaporkan diri
yang dilakukan oleh pecandu narkotika yang
sudah cukup umur atau keluarganya, dan/atau
orang tua atau wali dari pecandu narkotika yang
belum cukup umur kepada institusi penerima
wajib lapor untuk mendapatkan pengobatan
dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis
dan rehabilitasi sosial
11
UU No. 35/2009
Tindakan Hukum
Rehabilitasi
Indonesia Bebas Narkotika 2015
Penegak
Hukum
PASAL 55 AYAT (3) UNTUK MENETAPKAN PP
WAJIB LAPOR
12
UU No. 35/2009
Psl 55 AYAT (3)
PP NOMOR 25 TAHUN 2011TENTANG
PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU
NARKOTIKA
PASAL 13 AYAT
(3), (4), (5), (6)
Penyidik, Penuntut Umum,
atau HakimBerwenang menempatkan Pecandu Narkotika yang sedang menjalani proses
peradilan didalam lembaga rehabilitasi medis dan/atau rehabilitasi sosial setelah
mendapat rekomendasi dari Tim Dokter
Diatur oleh Menteri setelah berkoordinasi
dengan instansi terkait
Termasuk Korban Penyalahgunaan
Narkotika
Psl 103 ayat 1a, 1b
13
Institusi Penerima Wajib LaporPersyaratan Institusi Penerima Wajib Lapor:
a. ketenagaan yang memiliki keahlian dan kewenangan di bidang ketergantungan Narkotika; dan
b. sarana yang sesuai dengan standar rehabilitasi medis atau standar rehabilitasi sosial.
14
Institusi Penerima Wajib LaporPersyaratan ketenagaan:
a. pengetahuan dasar ketergantungan narkotika;b. keterampilan melakukan asesmen
ketergantungan narkotika;c. keterampilan melakukan konseling dasar
ketergantungan narkotika; dand. pengetahuan penatalaksanaan terapi
rehabilitasi berdasarkan jenis narkotika yang digunakan.
15
Institusi Penerima Wajib LaporPrsyaratan sarana
Sarana rehabilitasi masih terpisah-pisah menjadi rehabmed, rehabsos, dan pasca rehab. , walaupun masing2 sudah melakukan gabungan
Perizinan dipegang oleh masing-masing Kementerian/Lembaga di bidangnya, padahal teoritis “rehabmed, rehabsos, dan pembinaan pasca rehab” sebaiknya dilakukan terpadu
Ke depan Perlu pemikian yang lebih komprehensif dan
terpadu
16
ALUR LAPOR
INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPORPECANDU
CUKUP UMUR ATAU KELUARGA
ORTU ATAU WALI PECANDU BELUM CUKUP UMUR
FASYANKES / PUSREHAB LAIN
INSTANSI PEMERINTAH
17
PENANGANAN
RENCANA
observasi atas perilaku
Rencana rehabilitasi : disepakati oleh Pecandu Narkotika, orangtua, wali, atau keluarga Pecandu Narkotika danpimpinan Institusi Penerima Wajib Lapor.
PEMERIKSAAN
OBSERVASIWAWANCARAriwayat kesehatan, riwayat penggunaanNarkotika, riwayat pengobatan dan perawatan,riwayat keterlibatan pada tindak kriminalitas,riwayat psikiatris, serta riwayat keluarga dan sosialPecandu Narkotika
pemeriksaan fisik dan mental
ASESMEN
18
REHABILITASI
PUSAT
REHABILITASI
MEDIK UNTUK
PECANDU
NARKOTIKA
PECANDU PUTUSAN PENGADILAN
PECANDU WAJIB LAPOR
PECANDU PENETAPAN PENGADILAN
Penempatan dalam lembaga rehabilitasi medis dan/atau rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan kewenangan penyidik,penuntut umum, atau hakim sesuai dengan tingkat pemeriksaan setelah mendapatkan rekomendasi dari Tim Dokter
PECANDU DALAM PROSES PERADILAN
Pelaksanaan PelaporanPelaporan oleh masyarakat, baik yang
bersangkutan atau orang tua yang bersangkutan IPWL : PKM, RS, Klinik, Rehabsos yang
ditetapkan Menkes/Mensos Rehabiitasi medis :
PKM, RS, Klinik yg diberi izin Menkes, standar rehabmed ditetapkan Menkes
Rehabilitasi sosial : Pusrehabsos yg diberi izin Mensos, standar
rehabsos ditetapkan Mensos Pasca Rehab:
Institusi yg ditetapkan Mensos/BNN
Oleh karena Rehabilitasi tidak hanya melaksanakan “wajib lapor”, melainkan juga “putusan PN”, “penetapan PN” dan “dalam proses hukum”, maka berhubungan dengan:Penyidik POLRI, BNNJaksa PUPengadilan
Permasalahan/ Tantangan Sedikitnya pecandu yang datang ke RS baik
untuk rehabilitasi maupun wajib lapor takut? Belum sadar?
Penatalaksanaan rehab berdasarkan putusan pengadilan tidak sesuai aturan:Pasien minta rawat jalan segera setelah
memasuki masa rehab
Pasien melarikan diri
Adanya pemahaman penegak hukum bahwa yang dapat dialihkan ke rehab di RS hanya mereka yang memiliki riwayat pernah direhab (ada kartu bukti rehab)
Keengganan dokter untuk menjadi saksi ahli:Undangan tidak sesuai waktu yang ditentukan, padahal
pekerjaan overload
Beberapa dokter belum memahami tatacara persidangan, ada pertanyaan yang menyudutkan
SDM Konselor Adiksi terbatas
Standar keamanan RS tidak dapat disamakan dengan standar keamanan Lapas/ Rutan.
Perlakuan pecandu di RS adalah sbg pasien keengganan pihak penegak hukum untuk mengalihkan ke rehab (?).
Pembiayaan bagi pecandu PNS/TNI/POLRI belum ada untuk rehabilitasi
Masih terbatasnya Fasyankes yang menjadi IPWL
Masih sulit memperoleh Fasyankes yang mau menjadi pusat rehabilitasi narkotika
Pusrehabsos terbatas jumlahnya, kalaupun ada, banyak yang belum menggunakan sumberdaya dan metode yang standar
sto
Terima kasih