jawaban nomer 5

Upload: sae-cesa

Post on 07-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uhuy

TRANSCRIPT

5.a. Proses basahBahan baku dipecah kemudian dengan menambahkan air dalam jumlah tertentu serta dicampurkan luluhan tanah liat. Bubur halus dengan kadar air 25-40% (slurry) dikalsinasikan dalam tungku panjang (long rotary klin) Tanur lebih panjang, 90-120 m, karena memerlukan zone dehidrasi yang lebih panjang untuk mengendalikan kadar air Pemakaian bakar lebih banyak Waktu produksi menjadi lebih lama Pencampuran lebih homogen karena berbentuk buburan Debu yang dihasilkan relatif sedikit Pengangkutan bahan lebih, dapat dipakai pompa

Proses keringBahan baku diolah (dihancurkan) di dalam raw mill dalam keadaan kering dan halus dan hasil penggilingan (tepung baku) dengan kadar air 0,5-1% dikalsinasikan dalam rotari klin. Proses ini menggunakan panas sekitar 1500-1900 kcal/kg klinker. Tanur yang dipakai relatif pendek 35-45 m Bahan bakar sedikit tak perlu penguapan air Waktu produksi jadi lebih singkat Pencampuran umpan kurang homogen Banyak debu yang dihasilkan, sehingga perlu alat penangkap debu Pencampuran tidak sempurna karena proses dalam keadaan padat

b. Sement Portlanda. Sement Portland Type I (Ordinary Portland Cement) untuk keperluan konstruksi bangunan biasa yang tidak memerlukan persyaratan khusus, seperti bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung, dll. Mengandung 5% MgO, 2,5-3% SO3

b. Semen Portland Type II (Moderate Heat Portland Semen) untuk keperluan beton yang memerlukan ketahanan sulfat atau panas hidrasi sedang. Biasanya semen ini digunakan untuk bangunan pinggir laut (pelabuhan), aliran irigasi, landasan jembatan, dll. Mengandung 20% SiO2, 6% Al2O3, 6% Fe2O3, 6% MgO, 8%C3A

c. Semen Portland Type III ( High Early Strength Portland Cement) Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi. Biasanya digunakan untuk daerah yang bersuhu dingin, bangunan bertingkat, dan bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan terhadap sulfat. Mengandung 6% MgO, 3,5-4,5% Al2O3, 35% C3S, 40% C2S, 15% C3A

d. Semen Portland Type IV (Low Heat Portland Cement) penggunaanya memerlukan panas hidrasi rendah karena mengandung C4AF dan C2S lebih banyak. Digunakan untuk bangunan di daerah panas, pembuatan beton atau konstruksi berdimensi tebal. Mengandung 6,5% MgO, 2,3% SO3, 7% C3Ae. Semen Portland Type V (Sulfate Resistance Portland Cement) semen portland dengan daya tahan sulfat yang tinggi, termasuk tahan terhadap larutan garam sulfat dalam air. Digunakan untuk bangunan yang berhubungan dengan air laut, air buangan industri, dll. Mengandung 6% MgO, 2,3% SO3, 5% C3A f. Oil Well Cement (OWC) Adalah semen portland yang dicampur dengan bahan retarder khusus seperti lignin, asam borat, casein, gula, atau organic hidroxid acid. Digunakan untuk pembuatan lapisan sumur minyak yang dalam dan untuk menyumbat sumur setelah dibor.Mengandung 6% MgO, 3% SO3, 48-65% C3S, 3% C3A, 24% C4AF+2C3A, 0,75% alkali (N2O)Class A, digunakan untuk kedalaman 1830 m.Class B, digunakan untuk kedalaman 1830 m, dengan ketahanan terhadap sulfat tingkat menengah dan tinggi.Class C, untuk kedalaman 1830 m, dengan ketahanan awal yang tinggi dan ketahanan sulfat tingkat menengah dan tinggi.Class D, Digunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 sampai 3050 meter, dengankondisi suhu dan tekanan yang sedang.Class E, Digunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 3050 sampai 4270 meter, dengankondisi suhu dan tekanan yang tinggi.Class F, Digunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 3050 sampai 4880 meter, dengankondisi suhu dan tekanan yang tinggi.Class G, Digunakan untuk kedalaman 2440 m, sering disebut juga dengan basic OWC karena adanya penembahan aditif sehingga dapat digunakan untuk berbagai kedalaman.g. Sement Portland Campur (Mixed Cement) Disebut juga Super Masonry Cement. Adalah semen hidraulik yang digunakan sebagai adukan konstruksi masonry. Digunakan untuk konstruksi ringan, sedang, untuk plesteran, pemasangan bata dan bahan bangunan. h. Semen PutihAdalah semen yang dibuat dengan bahan baku batu kapur yang mengandung oksida besi dan oksida magnesia yang rendah. Digunakan untuk plamir tembok, pembutan tekel / traso, pemasangan keramik, tegel dan marmer. Mengandung 24,2% SiO2, 4,2% Al2O3, 0,39% Fe2O3, 65,8% CaO, 1,1% MgO, 0,02% Mn2O3

Sement non-Portlanda. Semen alam (natural cement)Merupakan semen hasil dari proses pembakaran batu kapur dan tanah liat pada suhu 850-1000 oCb. Semen alumina tinggi (high alumina cement)Semen kalsium aluminat yang dibuat dengan meleburkan campuran baru gamping dan bauksitc. Semen portland pozzolanAdalah bahan yang mengandung senyawa siika dan alumina dimana bahan pozzolan itu sendiri tidak mempunyai sifat seperti semen akan tetapi dalam bentuk halusnya dan dengan adanya air, maka senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi membentuk kalsium aluminat hidrat yang bersifat hidraulis. Pozzolan tersusun atas 45-72% SiO2, 10-18% Al2O3, 1-6% Fe2O3, 0,5-3% MgO, 0,3-1,6% SO3 d. Semen sorelAdalah semen yang dibuat melalui reaksi eksotermik larutan magnesium klorida 20 % terhadap suatu ramuan magnesia yang didapatkan dari kalisnasi magnesit dan magnesia yang didapatkan dari larutan garam.e. Portland blast furnance slag cementAdalah semen yang dibuat dengan cara menggiling campuran klinker semen portland dengan kerek dapur tinggi (blast furnance slag) secara homogen.

c. saya masih ragu-ragu gambar mana yang mendekati benar ,,, kurang lebih yaa seperti ini :