jawaban mungizzz
TRANSCRIPT
Proses menelan
Gerak penelanan adalah gerak total/tidak sama sekali → apabila sudah dimulai
akan terus sampai akhir, kecuali situasi tertentu.
Tahapan di bagi menjadi 3:
1. Tahap oral/ fase volunter
2. Tahap faringeal
3. Tahap esofageal
1. Tapah oral
Pembentukan bolus makanan dan dikeluarkannya bolus dari mulut ke faring
→dasar lidah menstabilkan otot dasar mulut dan otot penutup rahang → palatum
lunak naik dan kontak dengan dinding faring posterior untuk menutup saluran
nafas.
Lidah diangkat, kontak dengan palatum keras → menekan dari dasar mulut ke
faring
2. Tahap faringeal
Posterior lidah beraposisi erat dengan dinding posterior faring → bolus dikeluarkan
ke esophagus, sfingter atas esophagus relax dan epiglotis laring naik untuk
melindungi jalan nafas.
3. Tahap esofageal
- Gerakan peristaltik akan membawa bolus ke sfingter esofagus bagian bawah yang
relaks
PENGOSONGAN LAMBUNG
Pengosongan lambung terjadi bila adanya faktor berikut ini :
Impuls syaraf yang menyebabkan terjadinya distensi lambung
(penggelembungan)
Diproduksinya hormon gastrin pada saat makanan berada dalam
lambung. Saat makanan berada dalam lambung, setelah mencapai
kapasitas maksimum maka akan terjadi distensi lambung oleh impuls
saraf (nervus vagus). Disaat bersamaan, kehadiran makanan terutama
yang mengandung protein merangsang di produksinya hormone gastrin.
Dengan dikeluarkannya hormin gastrin akan merangsang esophageal
sfingter bawah untuk berkontraksi, motilitas lambung meningkat, dan
pyloric sfingter berelaksasi. Efek dari serangkaian aktivitas tersebut
adalah pengosongan lambung. Lambung mengosongkan semua isinya
menuju ke duodenum dalam 2-6 jam setelah makanan tersebut dicerna di
dalam lambung. Makanan yang banyak mengandung karbohidrat
menghabiskan waktu yang paling sedikit di dalam lambung atau dengan
kata lain lebih ceapat di kosongkan menuju duodenum. Makanan yang
mengandung protein lebih lambat, dan pengosongan yang paling lambat
terjadi setelah kita makan makanan yang mengandung lemak dalam
jumlah besar
BATUK KERING
BATUK KERING
Saat penyakit asam lambung sedang naik juga akan merakan kesulitan untuk menelan
sesuatu, sama hal nya jika sedang menderita penyakit radang tenggorokan. Susah
menelan makanan atau minuman yang terjadi juga akan menyiksa sehingga akan
sangat mengganggu. Sehingga menyebabkan Batuk kering yang terjadi secara tiba
tiba, rasa batuk yang terjadi di akibatkan karena kesulitan untuk menelan sehingga
tenggorokan akan kering hingga menyebabkan batuk kering yang cukup sulit untuk di
berhentikan.
Batuk kering adalah batuk yang seringkali sangat menganggu dan tidak
dimaksudkan untuk membersihkan saluran nafas. Pola dasar batuk bisa dibagi kepada
empat komponen yaitu inspirasi dalam yang cepat, ekspirasi terhadap glotis yang
tertutup, pembukaan glotis secara tiba-tiba dan terakhir relaksasi otot ekspiratori.
Menurut Weinberger batuk bisa diinisiasi sama ada secara volunter atau refleks.
Sebagai refleks pertahanan, ia mempunyai jaras aferen dan eferen. Jaras aferen
termasuklah reseptor yang terdapat di distribusi sensori nervus trigemineus,
glossopharingeus, superior laryngeus, dan vagus. Jaras eferen pula termasuklah
nervus laryngeus dan nervus spinalis. Batuk bermula dengan inspirasi dalam diikuti
dengan penutupan glotis, relaksasi diafragma dan kontraksi otot terhadap penutupan
glotis. Tekanan intratorasik yang positif menyebabkan penyempitan trakea. Apabila
glotis terbuka, perbedaan tekanan yang besar antar atmosfer dan saluran udara disertai
penyempitan trakea menghasilkan kadar aliran udara yang cepat melalui trakea.
Hasilnya, tekanan yang tinggi dapat membantu dalam mengeliminasi mukus dan
benda asing.
Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23349/4/Chapter
%20II.pdf