jawaban corp.gov

7
UJIAN AKHIR SEMESTER CORPORATE GOVERNANCE Disusun Oleh Nama : Salman Ansori NIM : 1322061005 Dosen : Dr. Sundari Soekotjo, MM ; dan : Dr. Erman Suparno, MBA, Msi PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN INSTITUT BISNIS NUSANTARA JAKARTA 2015

Upload: salmanibn

Post on 20-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

UAS

TRANSCRIPT

  • UJIAN AKHIR SEMESTER CORPORATE GOVERNANCE

    Disusun Oleh Nama : Salman Ansori NIM : 1322061005 Dosen : Dr. Sundari Soekotjo, MM ; dan : Dr. Erman Suparno, MBA, Msi

    PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN INSTITUT BISNIS NUSANTARA

    JAKARTA 2015

  • 1. Harap saudara jelaskan pengertian Tata kelola perusahaan yang baik (Good

    Corporate Governance) dimaksud?

    Jawaban:

    Yang dimaksud dengan Good Corporate Governance (GCG) menurut Cadbury

    adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai

    keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan

    pertanggungjawabannya kepada para shareholder khususnya, dan stakeholders pada

    umumnya. Tentu saja hal ini dimaksudkan untuk mengatur kewenangan Direktur,

    manajer, pemegang saham dan pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan

    perusahaan di lingkungan tertentu. Menurut Center for European Studies (CEPS),

    GCG merupakan seluruh sistem yang dibentuk mulai dari hak (right), proses, serta

    pengendalian, baik yang ada di dalam maupun di luar manajemen perusahaan.

    Sebagai catatan, hak di sini adalah hak seluruh stakeholder, tidak hanya terbatas

    kepada shareholder. Sedangkan di tanah air sendiri, GCG didefinisikan sebagai suatu

    pola hubungan, sistem dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan (BOD,

    BOC, RUPS) guna memberikan nilai tambah kepada pemegang saham secara

    berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan

    stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan dan norma yang berlaku

    Jadi, dapat disimpulkan dari uraian di atas bahwa Good Corporate Governance

    adalah Good Corporate Governance adalah suatu subjek yang memiliki banyak

    aspek. Salah satu topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut

    masalah akuntabilitas dan tanggung jawab atau mandat, khususnya implementasi

    pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi

    kepentingan pemegang saham. Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang

    menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan harus ditujukan untuk

    mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para

    pemegang saham. Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola

    perusahaan, seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menunjuk perhatian

    dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham, misalnya

    karyawan atau lingkungan.

  • 2. Apa maksud dan tujuan perlunya tata kelola perusahaan yang baik, harap dijelaskan secara rinci?!

    Jawaban:

    GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan

    konsisten dengan peraturan perundang-undangan. Penerapan GCG perlu didukung

    oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya sebagai

    regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna

    produk dan jasa dunia usaha. Prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh masing-

    masing pilar adalah:

    1. Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan perundang-undangan yang

    menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan

    peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum secara konsisten

    (consistent law enforcement) .

    2. Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan GCG sebagai pedoman dasar

    pelaksanaan usaha.

    3. Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha serta pihak yang

    terkena dampak dari keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian dan

    melakukan kontrol sosial (social control) secara obyektif dan bertanggung

    jawab.

    Tujuan utama dari GCG adalah untuk menciptakan sistem pengendalian dan

    keseimbangan (check and balances) untuk mencegah penyalahgunaan dari sumber

    daya perusahaan dan tetap mendorong terjadinya pertumbuhan perusahaan.

    3. Jika saudara sebagai CEO perusahaan, langkah-langkah apa yang harus saudara

    laksanakan dalam pelaksanaan Good Corporate Governance di perusahaan

    saudara, Tahapan-tahapan tersebut harap saudara jelaskan secara detail?

    Jawaban:

    Jika saya sebagai CEO suatu perusahaan, maka saya akan melaksanakan tahapan-

    tahapan dalam pelaksanaan Good Corporate Governance di perusahaan sebagai

    berikut:

    Tahap persiapan dimulai dari awarness, self assessment dan development.

    Penanaman awareness dilakukan melalui berbagai sosialisasi di seluruh level, di

    mana kurikulum GCG disampaikan dalam berbagai forum pelatihan. Contohnya

    adalah New Employee Orientation, di mana karyawan diinformasikan mengenai

  • sejarah perusahaan, kode etik, dan risk management. Selanjutnya proses

    pengukuran dengan melakukan pengisian terhadap GCG self assessment.

    Pemetaan self assessment dilakukan dengan memetakan kondisi dan praktik GCG

    internal terhadap kondisi GCG ideal sebagaimana PBI No8/14/pbi/2006. Hal ini

    dilakukan perusahaan untuk melihat dan mengukur implementasi GCG dan mana

    hal-hal yang perlu disempurnakan dalam mencapai kondisi yang diinginkan. Pada

    proses development dilakukan penerjemahan mengenai kesiapan implementasi

    GCG dan bagaimana proses GCG dilekatkan ke dalam setiap kebijakan dan

    prosedur di perusahaan, prinsip-prinsip GCG dimasukkan ke dalam kebijakan,

    kerangka, dan prosedur yang ada.

    Tahap implementasi dilakukan mulai dari proses sosialisasi, implementasi sampai

    dengan internalisasi prinsip-prinsip GCG ke dalam budaya perusahaan.

    Sosialisasi dilakukan melalui kebijakan yang dibuat untuk mendukung

    pelaksanaan GCG, antara lain, Kebijakan Anti Fraud, Kebijakan SDM, Kebijakan

    Komunikasi, dan Informasi, Pelaporan Insiden, Kebijakan Manajemen Risiko,

    Pedoman Komite-Komite, BOD Charter, dan BOC Charter. Secara formal

    implementasi disosialisasikan melalui penerbitan berbagai SK Direksi yang

    disampaikan dan dapat diakses oleh pihak-pihak yang terlibat langsung dalam

    operasional perusahaan melalui website internal perusahaan.

    Proses terakhir adalah Tahap Evaluasi, dimana tahap evaluasi merupakan tahap

    yang perlu dilakukan secara teratur dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh

    mana efektivitas penerapan GCG telah dilakukan dengan meminta pihak

    independen melakukan audit implementasi dan scoring atas praktik GCG yang

    ada. Terdapat banyak perusahaan konsultan yang dapat memberikan jasa audit

    yang demikian, dan di Indonesia ada beberapa perusahaan yang melakukan

    scoring. Evaluasi dalam bentuk assessment, audit atau scoring juga dapat

    dilakukan secara mandatory misalnya seperti yang diterapkan di lingkungan

    BUMN. Evaluasi dapat membantu perusahaan memetakan kembali kondisi dan

    situasi serta capaian perusahaan dalam implementasi GCG sehingga dapat

    mengupayakan perbaikan-perbaikan yang perlu berdasarkan rekomendasi yang

    diberikan.

  • 4. Apa saja prinsip dasar pelaksanaan Good Corporate Governance dan jelaskan

    secara detail prinsip dasar yang dimaksud?

    Jawaban:

    Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Sejak diperkenalkan oleh OECD,

    prinsip-prinsip corporate governance berikut telah dijadikan acuan oleh negara-negara

    di dunia termasuk Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut disusun se-universal mungkin

    sehingga dapat berlaku bagi semua negara atau perusahaan dan diselaraskan dengan

    sistem hukum, aturan atau tata nilai yang berlaku di negara masing-masing. Prinsip

    dasar yang dimaksud antara lain :

    a. Akuntabilitas (accountability):

    Prinsip ini memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan

    komisaris dan direksi beserta kewajiban-kewajibannya kepada pemegang saham

    dan stakeholders lainnya. Dewan direksi bertanggung jawab atas keberhasilan

    pengelolaan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh

    pemegang saham. Komisaris bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan

    wajib memberikan nasehat kepada direksi atas pengelolaan perusahaan sehingga

    tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemegang saham bertanggung jawab atas

    keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan perusahaan.

    b. Pertanggungan-jawab ( responsibility)

    Prinsip ini menuntut perusahaan maupun pimpinan dan manajer perusahaan

    melakukan kegiatannya secara bertanggung jawab. Sebagai pengelola perusahaan

    hendaknya dihindari segala biaya transaksi yang berpotensi merugikan pihak

    ketiga maupun pihak lain di luar ketentuan yang telah disepakati, seperti tersirat

    pada undang-undang, regulasi, kontrak maupun pedoman operasional bisnis

    perusahaan.

    c. Keterbukaan (transparancy)

    Dalam prinsip ini, informasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan akurat.

    Informasi yang diungkapkan antara lain keadaan keuangan, kinerja keuangan,

    kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Audit yang dilakukan atas informasi

    dilakukan secara independen. Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham dan

    orang lain mengetahui keadaan perusahaan sehingga nilai pemegang saham dapat

    ditingkatkan.

  • d. Kewajaran (fairness)

    Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan untuk

    mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan. Pemberlakuan prinsip ini di

    perusahaan akan melarang praktek-praktek tercela yang dilakukan oleh orang

    dalam yang merugikan pihak lain. Setiap anggota direksi harus melakukan

    keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan

    kepentingan.

    e. Kemandirian (independency)

    Prinsip ini menuntut para pengelola perusahaan agar dapat bertindak secara

    mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya tanpa ada tekanan-tekanan dari

    pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional perusahaan yang

    berlaku. Tersirat dengan prinsip ini bahwa pengelola perusahaan harus tetap

    memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholders yang ditentukan dalam

    undang-undang maupun peraturan perusahaan.

    5. Sebagai seorang pengusaha, saudara harus mengenal strategi pengelolaan

    perusahaan. Harap saudara jelaskan pengertian strategi dan faktor-faktor yang

    mempengaruhi strategi bisnis yang dimaksud?!

    Jawaban:

    Pengertian strategi pengelolaan perusahaan (Manajeman strategi) merupakan

    keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja

    jangka panjang organisasi, yang meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal,

    disertai perumusan visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan

    tersebut. Lingkungan disini termasuk dalam lingkungan eksternal dna internal

    perusahaan. Kemajuan suatu usaha merupakan tujuan penting dalam suatu organisasi

    atau perusahaan. Berbagai strategi dan upaya-upaya yang berorientasi untuk

    memajukan usaha tersebut tentunya tidak pernah terlepas dari kegiatan ataupun usaha

    manajemen dalam mengatur serta mengendalikan usaha-usaha guna mencapai tujuan

    yang telah di tetapkan. Salah satu faktor penting dalam suatu manajemen adalah

    upaya atau langkah dalam pengambilan keputusan bagi seorang manajer suatu

    perusahaan. Seorang manajer tentunya harus menganalisis berbagai situasi dan

    kondisi yang akan berpengaruh dan berdampak pada keputusan yang akan diambil

    nantinya.

  • Faktor yang mempengaruhi strategi bisnis biasanya dibagi ke dalam faktor internal

    dan faktor ekstemal.

    o Faktor internal; Permasalahan yang timbul pada faktor internal adalah bahwa terdapat kekuatan dan kelemahan yang nyata dalam suatu bisnis atau

    perusahaan, sehingga kekuatan bisnis tidak dapat berpengaruh secara signifikan

    terhadap strategi yang dipilih. Dengan demikian kekuatan neto daripada faktor

    internal ini mencerminkan kekuatan bisnis itu sendiri dalam mendukung

    kebijakan dan strategi bisnis yang ditempuh oleh pengusaha.

    o Faktor-faktor eksternal; dilain pihak, merupakan suatu daya tarik daripada industri atau pasar yang akan mengarahkan suatu strategi mencapai suatu

    kesuksesan tertentu. Permasalahan yang sering muncul di arena persaingan

    adalah bahwa faktor eksternal ini sering merupakan peluang dan sekaligus

    ancaman bagi keberlangsungan suatu strategi bisnis. Usaha untuk menyiasati

    peluang dan ancaman ini akan membuahkan suatu daya tarik industri atau pasar,

    sehingga mendorong strategi perusahaan mencapai hasil seperti yang

    diharapkan.

    -FINN-