jawaban atas soal ujian akhir kuliah · hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral,...

23
Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah MATA KULIAH: PENYUSUNAN DESAIN DAN PROGRAM SOSIAL DOSEN: KHOLIL SOELAIMAN, M.S.W. Disusun oleh: Heru Sunoto (13.01.003) PROGRAM PASCASARJANA SPESIALIS -1 PEKERJAAN SOSIAL SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS) BANDUNG 2014

Upload: dinhtram

Post on 17-Sep-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah

MATA KULIAH:

PENYUSUNAN DESAIN DAN PROGRAM SOSIAL

DOSEN: KHOLIL SOELAIMAN, M.S.W.

Disusun oleh:

Heru Sunoto (13.01.003)

PROGRAM PASCASARJANA SPESIALIS -1 PEKERJAAN SOSIAL SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS)

BANDUNG 2014

Page 2: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

i

SOAL UJIAN AHIR KULIAH

Catatan:

Soal ini untuk dikerjakan sendiri di rumah dengan waktu selama dua minggu tm

tanggal 16 April 2014. Diserahkan paling lambat tanggal 30 April 2014, pukul 15.00.

Terlambat dari tanggal tersebut tidak akan dinilai dna dianggap gagal.

Untuk mengerjakan soalan ini supaya baca buku teks, literatur dan rujukan yang

relevan (bukan dari pengetahuan awam anda), dan cantumkan dalam lembar

pekerjaan.

Pekerjaan jawaban sosal, ditik dengan huruf Times New Roman, diatas kertas A4,

dengan spasi satu seperempat atau satu setengah.

Kerjasama atau plagiasi dalam pengerjaan soalan ini dilarang.

Pilih enam dari tujuh soal dibawah ini

1. Rinci dan jelaskan serta beri contoh masing-masing dari: a. Jenis-jenis

perencanaan, dan b. Jenis-jenis Perencanaan sosial.

2. Jelaskan dan beri contoh hubungan antara kebijakan sosial, perencanaan sosial,

dan pemograman sosial dalam praktik.

3. Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair.

Jelaskan, mengapa, dan beri contoh.

4. Kemukakan bagan proses perencanaan yang lengkap, dan aplikasikan dalam

perencanaan di bidang atau tempat saudara sekarang bekerja, atau yang saudara

kenal.

5. Integer perencanaan dalam proses perencanaan (sosial), dapat bersumber dari:

nilai, preferensi, hasil survey, hasil penelusuran, kebutuhan atau masalah, beri

contoh dan terapkan dalam suatu praktik perencanaan.

6. Kemukakan langkah-langkah analisis biaya-manfaat. Walaupun sulit untuk

mengenakan nilai uang dan nilai pasar kepada manfaat sosial dan manfaat

manusia, anlisis biaya manfaat masih berguna sebagai alat perencanaan sosial

(social palnning tool). Kemukakan komponen-komponen analisi biaya-manfat.

Berikan contoh penerapan analisis biaya manfaat dalam proyek sosial,

misalnya proyek pembangunan panti asuhan anak,

7. Kemukakan lima kritik saudara terhadap sistem dan praktik perencanaan

pembangunan dan perencanaan sosial di Indonesia, dan berikan contoh dari

kelimanya.

----------------------------------

Page 3: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

1

Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah

1. Rinci dan jelaskan serta beri contoh masing-masing dari:

a. Jenis-jenis perencanaan

b. Jenis-jenis Perencanaan sosial.

Jawaban:

a. Penjelasan tentang Perencanaan

Definisi Perencanaan

Definisi perencanaan dari para ahli adalah sebagai berikut:

Karen K. Kirst-Ashman dan Grafton H. Hull Jr.1 (2009: 190) menjelaskan:

Planning involves establishing goals, specifying how goals will be achieved,

and selecting the most appropriate courses of action (Perencanaan, di

dalamnya terkandung pengembangan tujuan, khususnya bagaimana tujuan-

tujuan bisa dicapai dan memilih beragam kegiatan yang paling sesuai terkait

dengan pencapaian tujuan tersebut).

Berdasarkan definisi dari Ashman dan Hull Jr di atas, perencanaan terdiri

atas dua hal, yaitu:

1) Perencanaan merupakan penjelasan tentang tujuan lebih detail;

2) Berisi kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

Cascio (1987) dalam Peter M. Kettner (2002: 233)2 menjelaskan definisi

perencanaan ketika berbicara tentang perencanaan dalam sebuah Organisasi

Layanan Manusia (OLM) atau Human Service Organization (HSO) sebagai

berikut:

Planning is an effort to anticipate future business and

environmental demands on an organization and to meet the

1 Karen K. Kirst-Ashman and Grafton H. Hull Jr., Understanding Generalist Practice, 5th Ed.,

Brooks/Cole, Belmont, CA., USA, 2009, hal. 190. 2 W. Cascio, Applied psychology in personnel management, 3

rd ed., Englewood Cliffs, NJ.,

Prentice-Hall, 1987 dalam Peter M. Kettner, Achieving Excellence in the Management of Human Service Organizations, Allyn Bacon, Boston, MA, USA, 2002.

Page 4: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

2

personnel requirements dictated by the conditions. The process

involves an analysis of current conditions, a forecast of the

future, the development of a plan of action, and an evaluation

effort (Perencanaan adalah serangkaian tahapan untuk

mengantisipasi masa depan dan permintaan lingkungan di dalam

organisasi dan untuk memenuhi permintaan personil yang

disebabkan oleh kondisi. Proses perencanaan di dalamnya berisi

analisis terhadap kondisi kekinian, perkiraan masa depan,

pengembangan rencana aksi, dan aspek evaluasi).

Berdasarkan definisi dari Cascio di atas, perencanaan terdiri atas lima

aktivitas, yaitu:

1) Perencanaan berisi serangkaian rencana kegiatan;

2) Kegiatan merupakan antisipasi masa depan;

3) Kegiatan merupakan antisipasi permintaan lingkungan;

4) Perencanaan mengandung analisis terhadap kondisi terkini;

5) Perencanaan juga mengandung sisi evaluasi.

Menurut Conyers (1994) dalam Edi Suharto (2010: 65)3, perencanaan

adalah suatu proses penentuan tentang bagaimana mewujudkan perubahan

atau perkembangan yang paling baik.

Berdasarkan definisi dari Conyers di atas, perencanaan adalah dua aktivitas,

yaitu:

1) Perencanaan adalah mengubah tujuan ke dalam aktivitas konkret

2) Perencanaan adalah teknis dan cara pencapaian tujuan.

Menurut Edi Suharto (2010: 64), perencanaan adalah serangkaian

kegiatan yang dilakukan guna memilh alternatif terbaik dari sejumlah

alternatif yang ada untuk mencapai tujuan. Secara singkat, perencanaan

adalah proses membuat “rencana” atau plan.4

3 Edi Suharto, Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial,

Penerbit Alfabeta, Ed. V, Bandung, 2010, hal 65. 4 Edi Suharto, Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial,

Penerbit Alfabeta, Ed. V, Bandung, 2010, hal 64.

Page 5: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

3

Berdasarkan definisi menurut Edi Suharto di atas, ada tiga elemen

perencanaan:

1) Perencanaan adalah serangkaian kegiatan

2) Terdiri atas sejumlah alternatif dan dipilih alternatif terbaik.

3) Untuk mencapai tujuan.

Menurut ER. Alexander (1986)5 dalam Franco Archibugi (2008: 10)

6,

perencanaan adalah:

The core of planning theory is the planning process: how should

and do people plan?”; but, stating, at the same time, that “the

planning theory explores the planning process and examines its

components:What are they? How do they interrelate?How are

they affected by the context of planning efforts? How do they

determine planning outcomes? All these affect the question of

how planning should be done (Inti dari teori perencanaan adalah

bahwa proses perencanaan adalah: Bagaimana semestinya dan

bagaimana seseorang merencanakan sesuatu?; tetapi pada saat

yang sama, pernyataan bahwa “teori perencanaan menggali

proses-proses perencanaan dan menguji setiap komponennya:

Apakah itu? Bagaimana kesemuanya saling terkait? Bagaimana

semua komponen mempengarungi perencanaan outcome?

Semua pertanyaan ini bermuara pada bagaimana seharusnya

perencanaan dilakukan).

Berdasarkan definisi ER. Alexander di atas, substansi perencanaan adalah:

1) Bagaimana seharusnya dan bagaimana kita merencanakan?

2) Apa yang perlu direncanakan?

3) Bagaimana mengkorelasikan antar sub-bagian?

4) Bagaimana mengarahkan bagian-bagian tersebut dalam konteks

perencanaan?

5) Bagaimana hal-hal itu bisa mencapai hasil/outcome?

5 ER. Alexander, Approaches to Planning: Introducing Current Planning heories, Concepts and

Issues, Gordon and Breach, New York, 1986. 6 Franco Archibugi, Planning Theory: From the Political Debate to the Methodological

Reconstruction, Springer-Verlag, Italy, 2008, hal 10.

Page 6: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

4

Cakupan perencanaan

Perencanaan cakupannya sangat luas. Perencanaan masuk ke dalam semua

aspek kehidupan, maka teramat sulit untuk membatasi perencanaan hanya

pada satu atau beberapa aspek tertentu saja.

ER. Alexander (1986) menyatakan dalam Franco Archibugi (2008)7:

The substantive aspects of planning are the hardest to delimit:

they can range into areas as divergent as housing,

transportation, health services and economic development

policy. Among major relevant substantive fields addressed in

one planning theory text are urban growth, neighbourhood

units, zoning, and the physical environment. Another anthology

divides up the field by functional sectors: physical, social, public

policy, and economic planning (Aspek substansial dari

perencanaan adalah sangat sulit untuk kita batasi; perencanaan

dapat masuk ke arena yang luas dan beragam, semisal

perumahan, transportasi, layanan kesehatan, dan kebijakan

pembangunan ekonomi. Diantara arena lapangan perencanaan

yang substantif untuk disasar adalah semisal pertumbuhan kota,

unit-unit ketetanggaan, zona, dan lingkungan fisik; Antologi

yang lainnya membagi lapangan perencanaan menurut

keberfungsian sektornya: fisik, sosial, kebijakan publik, dan

perencanaan ekonomi).

Berdasarkan penjelasan ER. Alexander di atas, kita bisa mengetahui bahwa

perencanaan dapat masuk ke seluruh aspek kehidupan bernegara, kepada

seluruh aspek layanan pemerintah kepada rakyatnya, kepada semua aspek

yang menjadi tanggung jawab negara kepada masyarakat.

Contoh Perencanaan dalam hal ini adalah:

Perencanaan transportasi,

Perencanaan perumahan,

Perencanaan tata ruang dan wilayah (RTRW).

7 Franco Archibugi, Planning Theory: From the Political Debate to the Methodological

Reconstruction, Springer-Verlag, Italy, 2008, hal 10.

Page 7: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

5

Jenis-jenis Perencanaan:

Perencanaan Berdasarkan Siapa yang membuat:

Dilihat dari siapa yang membuat perencanaan, menurut Robert B. Kaplan

and Richard B. Bardauf Jr. (1997) 8

, maka kita mengenal Bottom-Up versus

Top-Down Planning. Top-Down Model adalah seseorang atau sekelompok

orang tertentu membuat perencanaan bagi mayoritas masyarakat, biasanya

tanpa meminta pertimbangan atau masukan dari masyarakat sebagai

pengguna solusi yang diberikan oleh perencana.9 Sedangkan Bottom-Up

Model adalah model perencanaan yang biasanya digunakan pada iklim

demokratis, melibatkan masyarakat atau pengguna kebijakan yang akan

ditetapkan dalam perencanaan tersebut.10

Kedua model ini, menurut Diana

Conyers dan Peter Hills11

disebut Model Partisipatif versus Non Partisipatif.

Perencanaan Berdasarkan Cakupan Keluasan Wilayah (Coverage):

Menurut Anis Cowdury12

dan Colin Kirkpatrick13

, berdasarkan cakupan

keluasan wilayah, model perencanaan terbagi menjadi empat14

, yaitu:

1. Overall/national model, yaitu model perencanaan dengan cakupan

wilayah keseluruhan atau negara.

2. Regional models, yaitu model perencanaan dengan cakupan wilayah

provinsi atau daerah tertentu saja.

3. Sectoral/Special model, adalah model perencanaan yang digunakan untuk

satu masalah yang dipilih dari agenda masalah overall/national models.

Misalnya, ekonomi saja, atau sosial saja, atau politik saja, dan seterusnya.

8 Robert B. Kaplan and Richard B. Bardauf Jr., Language Planning: from Practice to Theory,

Multilingual Matters Ltd., 1997, United Kingdom, hal. 196. 9 Kaplan dan Bardauf Jr., 1997, hal 55.

10 Kaplan dan Bardauf Jr., 1997, hal 209.

11 An Introduction to Social Planning in the Third World, Edisi Bahasa Indonesia yang diterbitkan

oleh UGM Press, Yogyakarta. 12

Dosen Senior bidang Ekonomi di University of Western, Sidney, Australia. 13

Seorang Profesor ekonomi pembangunan di University of Bradford, Inggris. 14

Anis Cowdury and Colin Kirpatrick, Development Policy and Planning: an Introduction to Models and Techniques, Roudledge, London, 1994, hal. 5.

Page 8: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

6

4. Project analysis, adalah model perencanaan yang difokuskan pada satu

masalah kecil di dalam salah satu sektor saja. Misalnya, masalah

pengangguran dan kemiskinan, dan seterusnya.

Perencanaan Berdasarkan Argregasi/kesatuannya:

Berdasarkan aggregation (kesatuan), model perencanaan terbagi menjadi

tiga15

, yaitu:

1. Aggretate model. Model ini membuat perencanaan pada satu fokus, baik

masalah ataupun lokus, tergantung fokusnya, lalu dibuat satu

perencanaan menyeluruh terkait fokus tersebut.

2. Main-sector model. Model ini membuat perencanaan berdasarkan

pecahan dari satu masalah lalu diuji dan di analisi hubungan diantara

pecahan-pecahan masalah tersebut.

3. Multi-sector model. Model ini disebut juga model input-output analysis.

Model ini memecah fokus masalah atau wilayah menjadi ukuran besar,

kemudian dibuat jejaring atau hubungan (linkage) antar berbagai hal

yang berbeda dan saling berpengaruh.

Perencanaan Berdasarkan Waktunya:

Berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perencanaan,

maka model perencanaan terbagi menjadi tiga16

, yaitu:

1. Short-term atau Jangka pendek, yaitu 1 – 3 tahun.

2. Medium-term atau Jangka menengah, yaitu 3 – 7 tahun.

3. Long-term atau Jangka panjang, di atas 10 tahun.

15

Anis dan Colin, 1994, hal 6. 16

Anis dan Colin, 1994, hal. 6.

Page 9: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

7

Perencanaan Berdasarkan Closure/pengakhirannya:

Berdasarkan closure (pengakhiran), model perencanaan terbagi menjadi

tiga, yaitu:

1. Open systems atau disebut juga input-output models.

2. Closed/fully determined systems.

3. Partially determined systems.

Perencanaan Berdasarkan Perilaku/Behavior:

Berdasarkan behavior atau perilaku17

, model perencanaan dapat

disebut sebagai stochastic atau deterministic systems. Yaitu

perencanaan yang penentuannya tergantung kepada relathionship

yang akan disasar.

b. Penjelasan tentang Perencanaan Sosial

Menurut Edi Suharto (2010: 44)18

, definisi perencanaan sosial adalah

menunjuk pada proses pragmatis atau menentukan keputusan dan

menetapkan tindakan dalam memecahkan masalah social tertentu, seperti

kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan (buta huruf),

kesehatan masyarakat yang buruk (rendahnya usia harapan hidup, tingginya

tingkat kematian bayi, kekurangan gizi), dll.

Menurut Adelaide City Council (Dewan Kota Adelaide)19

, perencanaan

sosial adalah sebagai berikut:

Social Planning is an organised process for investigating and

responding to the needs and aspirations of people and

communities. Social planning outcomes are achieved through

translating these needs and aspirations through strategic policy

and action, integrated with urban, regional and other planning

activities. It is about planning to improve wellbeing and quality

of life in local communities. (Perencanaan Sosial adalah sebuah

17

Anis dan Colin, 1994, hal. 7. 18

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Ed. IV., Penerbit Refika Aditama, Bandung, 2010.

19 Adelaide City Council, Social Planning, downloaded at January 18th 2014.

Page 10: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

8

proses yang terorganisir yang digunakan untuk mengetahui dan

menjawab kebutuhan dan aspirasi individu dan masyarakat.

Hasil dari perencanaan sosial diperoleh melalui bagaimana

menterjemahkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat tersebut ke

dalam kebijakan strategis dan aksi/tindakan, terintegrasi dengan

kota dan regional, serta beragam perencanaan lainnya.

Perencanaan sosial adalah tentang bagaimana meningkatkan

kesejahteraan hidup dan kualitas kehidupan pada masyarakat

lokal).

Lewis Keeble (1959)20

menjelaskan perencanaan sosial yang berhasil

sebagai berikut: Socially successful planning tends to make people’s lives

happier because it results in a physical environment which conduces to

health, which allows convenient and safe passage from place to place,

which facilitates social intercourse and which has visual attractiveness.

(Perencanaan Sosial yang sukses mengacu pada bagaimana membuat

kehidupan manusia lebih bahagia, karena perencanaan tersebut dihasilkan

dalam lingkungan fisik yang dikaitkan dengan kesehatan yang

memungkinkan munculnya rasa nyaman dan aman di setiap tempat, yang

memfasilitasi hubungan sosial dan memiliki daya tarik secara visual).

Michael Clague (1993)21

mendefinisikan perencanaan sosial pada

masyarakat sebagai berikut: Community Social Planning is a process for

building community well-being. It is defined as a local, democratic system

for setting priorities, arriving at equitable compromises and taking action.

It supports community needs and interests in social, cultural, economic, and

environmental affairs." (Perencanaan Sosial pada masyarakat adalah sebuah

proses untuk membangun masyarakat sejahtera; ia didefinisikan sebagai

sebuah suatu sistem demokratik lokal untuk menetapkan prioritas,

mengkompromikan beragam alternatif dan mengambil tindakan.

Perencanaan sosial mendukung kebutuhan masyarakat dan kebutuhan dalam

ranah sosial, budaya, ekonomi, dan urusan lingkungan).

20

Lewis Keeble, Principles and Practice of Town and Country Planning, London: Estates Gazette (2nd edition, 1959) p. 9, dalam buku Social Town Planning, Clara H. Greed (Editor), Roudlegde, NY, US, 1999, p. 18.

21 Michael Clague, A Citizen's Guide to Community Social Planning, Sparc Publication, 1993, p. 4.

Page 11: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

9

Dari empat definisi perencanaan sosial di atas, dapat saya simpulkan bahwa

perencanaan sosial adalah:

Suatu proses yang sistematik,

Diawali dari melihat masalah di masyarakat,

Melihat penyebab dan akarnya,

Menentukan akibat-akibatnya, dan

Mencari solusinya untuk menuju kesejahteraan masyarakat, baik pada

ranah sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Nilai-nilai dalam Perencanaan Sosial

Karena sifat dasar perencanaan sosial yang merupakan serangkaian aktivitas

untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, maka perencanaan miliki nilai-

nilai. Nilai-nilai ini dilaksanakan dalam seluruh proses perencanaan sosial,

mendefinisikan masalah, potensi, solusi, hingga aksi menuju sejahtera.

Michael Clague merinci ada beberapa nilai yang melekat pada perencanaan

sosial masyarakat22

, yaitu:

a. Social Justice (Keadilan sosial);

b. Equity and opportunity (kesetaraan dan peluang);

c. Participation and inclusion (partisipasi dan kemampuan akses);

d. Respect for and celebration of diversity (menghargai dan merayakan

keberagaman);

e. Building concensus and shared values for the well-being of the

community as awhole (membangun kesepakatan, berbagi nilai untuk

kesejahteraan masyarakat sebagai satu kesatuan);

f. Equitable distribution of public resourcess (kesetaraan dalam distribusi

sumber-sumber publik);

g. Community Decision-making and management with respect to local

social, economic, and environment priorities (pengambilan keputusan

22

Michael Clague, A Citizen's Guide to Community Social Planning, Sparc Publication, 1993, p. 4.

Page 12: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

10

masyarakat dan manajemen dalam menghargai lokal dalam menetapkan

prioritas sosial, ekonomi, dan lingkungan);

h. Strengthening voulantery, self-help innitiatives (penguatan relawan,

inisiatif menyelesaikan masalah mandiri);

i. Maintaining a healthy public service system to support community

(Menjaga sistem layanan publik yang sehat untuk mendukung

masyarakat).

Contoh-contoh perencanaan sosial:

Kebijakan layanan kesehatan dengan Badan Pelaksana Jaminan Sosial

bidang kesehatan (BPJS Kesehatan),

Penanggulangan kemiskinan berbasis KUBE,

Program Keluarga Harapan (PKH).

2. Jelaskan dan beri contoh hubungan antara kebijakan sosial, perencanaan

sosial, dan pemrograman sosial dalam praktik?

Jawaban:

Menurut Edi Suharto (2011: 10)23

, kebijakan sosial adalah salah satu bentuk

dari kebijakan publik. Kebijakan sosial merupakan ketetapan pemerintah yang

dibuat untuk merespon isu-isu yang bersifat publik, yakni mengatasi masalah

sosial atau memenuhi kebutuhan masyarakat banyak.

Menurut Bessant, Watts, Dalton, dan Smith (2006: 4) dalam Edi Suharto

(2011: 10 – 11)24

, dinyatakan bahwa: in short, social policy refers to what

governments do when they attemp to improve the quality of people’s live by

providing a range of income support, community services, and support

programs (Secara singkat, kebijakan sosial mengacu pada apa yang pemerintah

lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

23

Edi Suharto, Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik, Ed. III, penerbit Alfabeta, Bandung, Januari 2011, hal 10.

24 Edi Suharto, Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik, Ed. III, penerbit Alfabeta, Bandung,

Januari 2011, hal 10 - 11.

Page 13: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

11

melalui beragam penyediaan tunjangan pendapatan, layanan masyarakat, dan

program-program tunjangan lainnya).

Berdasarkan dua definisi tersebut di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa

kebijakan sosial adalah:

Bagian dari kebijakan publik

Dilakukan oleh pemerintah

Untuk menjawab isu-isu publik dan memenuhi kebutuhan masyarakat

Tujuannya peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat luas.

Hubungan kebijakan sosial, perencanaan sosial, pemrograman sosial, dan

praktik:

Kebijakan sosial, baik sebagai solusi untuk menjawab isu-isu publik

maupun memenuhi kebutuhan masyarakat, harus dibuat dalam bentuk

rencana.

Perencanaan pembangunan dibuat dalam tiga bentuk, yaitu (i) rencana

pembangunan jangka panjang (RPJP) selama 25 tahun, (ii) rencana

pembangunan jangka menengah (RPJM) selama 5 tahun, dan (iii) rencana

kerja pembangunan (RKP) untuk 1 tahun.

Di dalam perencanaan tersebut terdapat program-program sosial, dan

Program-program sosial tersebut dipraktikkan dalam bentuk kegiatan-

kegiatan pembangunan sosial.

Page 14: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

12

Apabila digambarkan, maka akan tampak sebagai berikut:

Contoh:

Permasalahan

Kebijakan sosial

Perencanaan sosial

Program

Kegiatan

:

:

:

:

:

Kemiskinan

Penanggulangan Kemiskinan

Renstra tentang Penanggulangan Kemiskinan

Program Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan dan

Perkotaan

Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

3. Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair.

Jelaskan, mengapa, dan beri contoh.

Jawaban:

Proses perencanaan disebut sirkuler, melingkar dan tidak linier. Franco

Archiburi (2008: 62)25

menyatakan bahwa hakikat perencanaan ada dalam dua

tahapan besar, yaitu selection (seleksi) and implementation (implementasi), dan

di dalam pelaksanaannya, keduanya adalah circumstance (sirkumstan).

25

Franco Archibugi, Planning Theory: From the Political Debate to the Methodological Reconstruction, Springer-Verlag, Italy, 2008, hal. 62.

Kegiatan

Program

Perencanaan Sosial

Kebijakan Sosial

Page 15: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

13

Hal ini karena perencanaan, diawali dari seleksi yang di dalamnya terdapat

asessment adanya masalah atau kebutuhan masyarakat, proses sosial dan proses

politik, kemudian dibuat planning, kemudian dibuat alternatif solusi, kemudian

pilih satu solusi yang paling tepat. Tahap berikutnya adalah

implementasi/management, yang memiliki 3 sub kegiatan yaitu: specification

(pelaksanaan), kemudian monitoring dan evaluasi (monev), dan terakhir

revision (revisi). Hasil monev (revisi) menjadi dasar bagi jawaban masalah

atau kebutuhan masyarakat sebagaimana di tahapan awal.

Contoh:

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI JATENG

Tahap I : Selection (elaborasi/persiapan dan proses sosial dan negosiasi politik)

Data kemiskinan

Program anti-kemiskinan yang sudah pernah ada

Evaluasi program terdahulu

Sosialisasi dengan stakeholders

Negosiasi politik dengan anggota DPRD (komisi E)

Tahap II: Implementation/management (spesifikasi, monitoring dan evaluasi,

dan revisi)

Pelaksanaan program/kegiatan penanggulangan kemiskinan

Pemantauan dan evaluasi capaian

Revisi program untuk menjadi bahan assesment di tahun

berikutnya.

PERSIAPAN PROSES SOSIAL DAN NEGOSIASI POLITIK

PELAKSANAAN

MONITORING DAN EVALUASI

REVISI

Page 16: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

14

4. Kemukakan bagan proses perencanaan yang lengkap, dan aplikasikan

dalam perencanaan di bidang atau tempat saudara sekarang bekerja, atau

yang saudara kenal?

Jawaban:

Model Proses Perencanaan

Menurut Franco Archibugi (2008: 65), model proses perencanaan (planning

process model) dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Stages Moments

Selection or Construction

Implementation or

Management

Source: Franco Archibugi, Planning Theory: From the Political Debate to the Methodological Reconstruction, Springer-Verlag, Italy, 2008.

Berdasarkan gambar model proses perencanaan di atas, ada dua proses besar

para perencanaan, yaitu:

Menyeleksi atau menyusun perencanaan: Dalam proses ini ada dua hal yang

pasti terjadi, yaitu (i) persiapan segala hal yang akan digunakan dan

Elaboration or

Preparation

Social or

Political

Negosiation

Specification

Control or

Monitoring

Revision

Page 17: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

15

dimanfaatkan, dan (ii) proses sosial dan negosiasi politik yang akan

menjawab “bagaimana perencanaan bisa disetujui”.

Pelaksanaan/implementasi, meliputi: (i) spesifikasi, maksudnya pembagian

tugas dan peran secara spesifik, (ii) pemantauan (monitoring), dan (iii)

revisi yang merupakan output dari evaluasi. Franco memaksudkan tahapan

monitoring atau pemantauan, sudah termasuk di dalamnya evaluasi proses,

sehingga melahirkan revisi.

Implementasi di Tempat Kerja

Berdasarkan skema proses perencanaan dari Franco Archibugi di atas, dapat

saya jelaskan implementasi model perencanaan di kantor saya, sebagai berikut:

Kantor : Seksi Pemberdayaan Sosial Keluarga Miskin dan Komunitas Adat

(PSKM-KA), Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Provinsi

Jawa Tengah.

Tahapan I : Seleksi/Konstruksi, meliputi:

Elaboration and Preparation (Proses elaborasi/persiapan)

- Menentukan topik masalah Kemiskinan di Perdesaan

- Mengumpulkan data dan validasi melalui studi lapangan

dan rapat koordinasi dengan stakeholders (LSM, Bappeda

Provinsi, Biro Bina Sosial Setda Provinsi, dan Dinas Sosial

Kab./Kota se Jawa Tengah)

- Membuat naskah akademik tentang Program

Penanggulangan Kemiskinan di Perdesaan.

Social or Political Negosiation (Proses sosial/negosiasi politik)

- Berkoordinasi dengan DPRD Provinsi untuk bisa

melakukan rapat kerja terkait naskah akademik tentang

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perdesaan.

- Setelah disetujui oleh DPRD dan tersetujui pula dalam

anggaran kegiatan, berikutnya dilakukan proses sosial

berupa sosialisasi kepada stakeholders (LSM, Dinsos

Kab./Kota, perwakilan masyarakat, dan media massa).

Page 18: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

16

Tahapan II : Implementasi/manajemen

Spesification

Tahapan spesifikasi adalah tahapan pelaksanaan kegiatan:

- Dengan melibatkan Dinsos Kab./kota, Tenaga

Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Petugas

Sosial Masyarakat (PSM), kegiatan dilaksanakan.

- Mengundang masyarakat/beneficiaris untuk mengetahui

aspirasi masyarakat tentang apa yang terbaik untuk

mereka.

- Dalam pelaksanaan kegiatan, melibatkan juga berbagai

dinas terkait, sektor dunia usaha terkait

Control/Monitoring

- Monitoring/pemantauan, dilakukan secara berjenjang,

terbawahnya adalah PSM, kemudian, TKSK, kemudian

Dinsos Kab./Kota, dan Dinsos Provinsi.

- Kontrol, dengan menghadirkan semua stakeholders (PSM,

TKSK, Dinsos Kab./Kota setempat, dan

masyarakat/beneficiaris, dilakukan kontrol. Evaluasi

dengan pendekatan partisipatif.

Revision

Setelah semua tahapan di atas, khususnya control and

monitoring, dibuatlah laporan yang menggambarkan penilaian

terhadap output. Hasil dari laporan tersebut akhirnya

melahirkan revisi/penyempurnaan terhadap model yang sudah

dilaksanakan. Penyempurnaan tersebut akan bisa

implementasikan pada tahun kedua (berikutnya).

Page 19: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

17

5. Integer perencanaan dalam proses perencanaan (sosial), dapat bersumber

dari: nilai, preferensi, hasil survey, hasil penelusuran, kebutuhan atau

masalah, beri contoh dan terapkan dalam suatu praktik perencanaan.

Raw-Material (bahan baku) perencanaan yang digunakan pada tahap awal

untuk melakukan assesment kebutuhan dan masalah, dapat berupa: nilai

(value), preferensi (preference), hasil survey (result of survey), kebutuhan

(needs), ataupun masalah (problems).

Contoh:

Nilai: Program dan Kegiatan Pemberdayaan Sosial Komunitas Adat

memasukkan nilai-nilai budaya setempat yang luhur ke dalam program.

Preferensi/data yang terkait yang dibutuhkan oleh perencanaan. Misalnya:

Program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan di Klaten, karena Kab.

Klaten merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki data

kemiskinan tertinggi.

Hasil survey: Misalnya hasil survey yang dilakukan oleh BPS Jateng

(Susenas, 2009) menyatakan bahwa masyarakat miskin menginginkan

bantuan permodalan usaha lebih utama daripada pelatihan ketrampilan.

Maka, program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan diarahkan

sebagian besar anggarannya kepada bantuan permodalan UEP.

Kebutuhan (needs): Contoh masyarakat pesisir membutuhkan perahu

untuk melaut. Maka program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan

diarahkan kepada pengadaan perahu nelayan, bukan pelatihan mencari ikan

atau yang lainnya.

Masalah (problems): Contohnya, kemiskinan yang terjadi di pesisir adalah

karena tidak adanya modal yang berkelanjutan bagi nelayan sehingga

mereka terjelat rentenir yang dilakukan oleh pemiliki kapal itu sendiri.

Maka, program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dijalankan

adalah pendirian Lembaga Keuangan Mikro (LKM) untuk nelayan.

Page 20: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

18

6. Kemukakan lima kritik saudara terhadap sistem dan praktik

perencanaan pembangunan dan perencanaan sosial di Indonesia, dan

berikan contoh dari kelimanya.

Jawaban

a. Fakta, perencanaan pembangunan adalah “sambil lalu”. Perencanaan

adalah tahapan yang paling strategis dalam seluruh tahapan pembangunan,

baik tingkat nasional maupun daerah. Pemerintah juga sudah mendirikan

Bappenas di level nasional, Bappeda di level daerah, Biro Perencanaan di

tiap-tiap kementerian, Sub Bagian Perencanaan Program di setiap SKPD.

Namun, dalam kenyataannya, semua lembaga tersebut hanya sekedar

“lembaga kompilator” atau pengumpul dan penjilid dari ”kiriman

perencanaan” yang dibuat oleh masing-masing kementerian/lembaga,

SKPD, dan Bidang Teknis terkait. Padahal, kementerian, SKPD, dan

bidang teknis tersebut juga tidak memiliki SDM khusus dan waktu khusus

untuk melakukan perencanaan. Sehingga, praktis perencanaan setiap saat

dilakukan hanya dengan “sambil lalu”. Fakta yang ada, seseorang di bidang

teknis, dia melaksanakan kegiatan, dia melakukan pencairan anggaran, dia

menulis surat, dia mengirim surat, dia melakukan perencanaan anggaran.

Intinya, dia melakukan segalanya dari A – Z. Tidak ada petugas khusus dan

waktu khusus untuk melakukan perencanaan secara mendalam sehingga

menghasilkan perencanaan yang bagus.

b. Pemerintah tidak memiliki GBHN sebagai track buat negara untuk dilalui.

Perencanaan pembangunan pasca reformasi, dikemas dalam apa yang

bernama Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) atau Renstra di

kementerian/lembaga dan SKPD. Padahal Renstra adalah janji kampanye

politik presiden, gubernur, bupati/walikota. Maka, yang ada adalah ganti

pejabat, ganti pula kebijakan. Contohnya: Renstra pemerintahan Gubernur

DKI Jaya, Jokowi-Ahok apakah kelanjutan dari Renstra Bang Foke?

Jawabannya tidak. Apakah Renstra Gubernur Jawa Tengah, Ganjar

Pranowo merupakan kelanjutan dari Renstra Bibit Waluyo? Jawabannya

Page 21: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

19

tidak. Seharusnya, siapapun pejabatnya, track negara dalam membangun

harus konsisten dalam seluruh urusan wajibnya.

c. Perencanaan pembangunan masih “economic oriented”. Perencanaan

pembangunan selama ini masih berkutat fokus pada ekonomi semata.

Pembangunan sektor sosial hanya merupakan kembang-kembang semata,

bahkan cenderung mengeliminir sektor sosial. Padahal kenyataan

menunjukkan bahwa runtuhnya Orde Baru adalah karena orde ini

bermadzhab kapitalis. Orde ini mengadopsi pemikiran W.W. Rostow dan

mengesampingkan kearifan budaya masyarakat dalam perencanaan

pembangunan. Sumber daya alam terkuras habis, sementara kemiskinan

dan permasalahan sosial justeru terus meningkat. Trikle Down Effect yang

digambarkan oleh madzhab ini ternyata tidak terbukti. Masyarakat dipaksa

mengikuti arus kapitalisme yang mendorong konsumerisme dan

perburuhan masalah, sementara itu nilai-nilai budaya lokal yang

menjunjung tinggi kemandirian, berdikari terkikis habis.

d. Perencanaan pembangunan dan perencanaan sosial masih “Top-down.”

Hal ini dibuktikan dengan betapa Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrembang) yang diadakan dari level kelurahan/desa, kecamatan,

kabupaten/kota, provinsi, dan pusat hanya ritual tahunan dimana draft

perencanaan sudah disiapkan tinggal meminta persetujuan peserta yang

hadir. Pendekatan partisipatif hanya retorika, sehingga unsur partisipasi

dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan yang menjadikan

masyarakat sebagai subjek, bukan objek pembangunan dengan jargon

Bottom-up approach hanya kamuflase.

e. Kebijakan otonomi daerah yang setengah hati. Pada prinsipnya, kebijakan

otonomi daerah adalah sangat baik, sangat partisipatif karena bermaksud

mendekatkan model pelayanan pemerintah kepada kekhasan masing-

masing daerah. Dengan otonomi daerah, seyogyanya kebijakan lebih unik,

karena setiap daerah berbeda dengan daerah lain. Namun yang terjadi,

masih “copy-paste” dari pusat ke daerah, dari daerah satu ke daerah

lainnya, pertama. Kedua, menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang

Page 22: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

20

Pemerintah Daerah, Pasal 10 (3), ada enam hal yang tidak masuk dalam

kewenangan daerah, yaitu (i) Politik luar negeri, (ii) Pertahanan, (iii)

Keamanan, (iv) Yustisi, (v) Moneter dan fiskal nasional, (vi) Agama.

***

Page 23: Jawaban atas Soal Ujian Akhir Kuliah · Hakikat proses perencanaan adalah melingkar seperti spiral, tidak liniair. Jelaskan, mengapa, dan beri contoh. ... Apa yang perlu direncanakan?

21

DAFTAR PUSTAKA

Adelaide City Council, 2014, Social Planning, Australia, downloaded at Januari

18th 2014.

Archibugi, Franco, 2008, Planning Theory: From the Political Debate to the

Methodological Reconstruction, Springer-Verlag, Italy.

Clague, Michael (1993), A Citizen's Guide to Community Social Planning, Sparc

Publication, Canada.

Cowdury, A. and Kirpatrick, C., 1994, Development Policy and Planning: an

Introduction to Models and Techniques, Roudledge, London, United

Kingdom.

Edi Suharto, 2010, Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji

Masalah dan Kebijakan Sosial, Penerbit Alfabeta, Ed. V, Bandung.

Greed, Clara H. (Editor) (1999) Social Town Planning, Roudlegde, New York,

United States.

Kaplan, Robert B. and Bardauf Jr., Richard B., 1997, Language Planning:

from Practice to Theory, Multilingual Matters Ltd., United Kingdom.

Kettner, Peter M., 2002, Achieving Excellence in the Management of Human

Service Organizations, Allyn Bacon, Boston, MA, USA.

Kirst-Ashman, Karen K. and Hull Jr. Grafton H., 2009, Understanding

Generalist Practice, 5th Ed., Brooks/Cole, Belmont, CA., USA.