Jawaban Agama:

1. Perbedaan ukhuwah Islamiyayyah dg Insaniah, adalah: a. ukhuwah (persaudaraan) antar Muslim satu dan lainnya adalah sendi

paling pokok dalam membentuk tatanan masyarakat Islam yang kokoh,

Masyarakat Muslim mengenal istilah ukhuwah Islamiyyah. Selama ini ada kesan bahwa istilah tersebut bermakna "persaudaraan yang dijalin oleh sesama Muslim", atau dengan kata lain, "persaudaraan antar sesama Muslim", Pemahaman ini kurang tepat. Kata ukhuwah Islamiah berarti "persaudaraan yang bersifat Islami atau yang diajarkan oleh Islam".

Ada dua macam persaudaraan, yang walaupun secara tegas tidak disebut oleh Al-Qur'an sebagai "persaudaraan", namun substansinya adalah persaudaraan. Kedua hal tersebut adalah :

Saudara sekemanusiaan (ukhuwah insaniah). Al-Qur'an menyatakan bahwa semua manusia diciptakan oleh Allah dari seorang lelaki dan seorang perempuan (Adam dan Hawa) (QS. Al-Hujurat : 13). Ini berarti bahwa semua manusia adalah seketurunan dan dengan demikian bersaudara.

Saudara semakhluk dan seketundukan kepada Allah. Dari sini lahir persaudaraan kesemakhlukan. Al-Qur'an secara tegas menyatakan bahwa : Dan tidaklah (jenis binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya) kecuali umat-umat juga seperti kamu (QS. Al-An'am : 38).

2. a. Konsep ekonomi syariah, yaitu ekonomi itu tidak terbatas pada kesejahteraan dunia saja, tetapi juga kebahagiaan spiritual, yang senantiasa didasarkan kepada sumber-sumber hukum Islam. Dimana ekonomi syariah menginginkan adanya pembagian yang rata antara tiap pihak. Tidak ada yang lebih diuntungkan dan tidak menimbulkan riba.

b. Sekarang ini banyak bank konvensional yang memberikan label syariah, hal itu disebabkan karena saat ini apalagi di Indonesia yang mayoritas

beragama Islam, orang lebih tertarik terhadap bank syariah yang menjanjikan bagi hasil sama rata. Dengan bunga rendah, namun hasilnya dibagi sama dan tidak ada kata lebih menguntungkan bank. Dan dengan adanya embel – embel syariah, orang lebih yakin kalau itu sesuai dg ajaran dari agama Islam yang seharusnya kita lakukan sebagai seorang muslim.

c. Perbedaan bank syariah dg bank konvensional, adalah:

Yang pertama tentang akad dan legalitas. Akad dan legalitas ini merupakan kunci utama yang membedakan antara bank syariah dan bank konvensional. “innamal a’malu bin niat”, sesungguhnya setiap amalan itu bergantung dari niatnya. Dan dalam hal ini bergantung dari aqadnya. Perbedaannya untuk aqad-aqad yang berlangsung pada bank syariah ini hanya aqad yang halal, seperti bagi hasil, jual beli atau sewa menyewa. Tidak ada unsur riba’ dalam bank syariah ini.

Perbedaan selanjutnya yaitu dalam hal struktur organisasi bank. Dalam bank syariah ada keharusan untuk memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam struktur organisasinya. DPS ini bertugas untuk mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. DPS biasanya ditempatkan pada posisi setingkat dengan dewan komisaris (nah.. tinggi banget khan posisinya, jadi gak cuman main-main..). DPS ini ditetapkan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setiap tahunnya.

3. Sebenarnya bukan muslim saja yang tersangkut masalah korupsi tapi memang banyak muslim yang ditemukan melakukan korupsi, hal tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran dari individu itu sendiri. Padahal harusnya sebagai seorang muslim kita lebih menyadari akan hal – hal – hal yang dilarang dan dibenci agama. Mungkin karena mereka (pejabat karena yang sering kita dengar melakukan korupsi materi adalah pejabat) lebih memikirkan kesenangan duniawi. Dan mereka merasa belum pernah puas dg apa yang dimiliki. Adanya kesempatan juga membuat mereka makin

menjadi – jadi. Padahal seharusnya kita harus bersyukur dg apa yang telah dimiliki, jangan memupuk rasa ingin lebih tetapi dg jalan yang salah.

Kurangnya pendidikan agama secara mendalampun bisa menjadi penyebabnya serta tuntutan zaman yang semakin modern ini membuat tak seorangpun ingin terlihat kalah, sehingga melakukan semua hal selama masih ada kesempatan walau itu salah. Hal tersebut sudah tergolong riba karena telah mengambil yang bukan hak dg cara yang tidak benar lagi.

Jenis – Jenis Riba:

1. Riba Fudul

Penukaran dua barang sejenis dalam jumlah yang tidak sama. Contoh: menukar 2 gram emas dengan 2,5 gram emas yang sama.

2. Riba Qardi

Riba dalam bentuk hutang piutang atau pinjaman dengan syarat ada tambahan atau keuntungan bagi yang memberi pinjaman. Contoh : si A memberikan pinjaman uang Rp 10.000 kepada si B dengan syarat si B harus mengembalikan sebesar Rp 11.000.

3. Riba Yad

Riba yang dilakukan dalam transaksi jual beli yang belum diserah terimakan namun oleh si pembeli sudah dijual lagi kepada orang lain. Contoh : si A menjual motor kepada si B tetapi si B belum menerima motor tersebut, tetapi si B sudah menjual motor tersebut kepada si C

4. Riba Nasa (Nasiah)

Riba dengan cara melipat gandakan tambahan karena penundaan waktu pembayaran. Contoh : si A memberikan pinjaman kepada si B sebesar Rp 100.000 dan harus dikembalikan minggu depan, dan ketika sudah jatuh tempo si B tidak bisa mengembalikannya maka si A

memperpanjang waktu pembayarannya menjadi satu minggu lagi dengan syarat si B harus mengembalikan sebesar Rp 110.000.

4. Sebutkan judul dan kesimpulan makalah yang anda buat!