jawaban

4
PENGIRIMAN PERSEDIAAN KE CABANG Suatu cabang yang membeli dan menjual persediaan barang dagang dapat diminta untuk memperoleh seluruh persediaan dari kantor pusat, atau dapat juga diizinkan memperoleh sebagian persediaan dari pihak eksternal. Misal, cabang Medan PT Jaya membeli persediaan senilai Rp. 5.000.000 dari penjual grosir independen, dan cabang menerapkan metode persediaan prepectual, maka transaksi tersebut akan dicatat dengan jurnal sebagai berikut : Persediaan 5.000.000 Kas 5.000.000 (Mencatat pembelian persediaan dari pihak eksternal) Ketika persediaan ditransfer dari kantor pusat ke cabang, baik kantor pusat maupun cabang harus mencatat transaksi tersebut. Jumlah yang dialokasikan ke nilai persediaan yang ditransfer diistilahkan sebagai harga transfer. PERSEDIAAN YANG DITAGIH SEBESAR NILAI PEROLEHAN Persediaan yang ditransfer dari kantor pusat dan ditagihkan ke cabang dicatat oleh cabang dengan cara yang sama seperti jika memperoleh dari pihak eksternal, kecuali dikreditkan ke akun kantor pusat. Kantor pusat PT Jaya mentransfer persediaan dengan harga perolehan Rp. 8.000.000 ke cabang Medan. Transaksi tersebut dicatat di pembukuan kantor pusat sebagai berikut : Investasi di cabang medan 8.000.000 Persediaan 8.000.000 (transfer persediaan ke cabang medan) Cabang mencatat persediaan yang diterima sebagai aset di akun persediaan seperti yang diperoleh dari pihak eksternal dan juga mengakui ekuitas di aset neto dengan dengan ayat jurnal sebagai berikut : Persediaan 8.000.000 Kantor pusat 8.000.000 (transfer persediaan dari kantor pusat) BEBAN PENGIRIMAN YANG DIBEBANKAN ATAS PENGIRIMAN PERSEDIAAN Biaya pengiriman yang timbul atas pengiriman persediaan dari kantor pusat ke cabang menjadi bagian dari biaya perolehan persediaan cabang.

Upload: luthfiahdistaputriramuwisit

Post on 20-Feb-2016

20 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jawaban

TRANSCRIPT

Page 1: jawaban

PENGIRIMAN PERSEDIAAN KE CABANG

Suatu cabang yang membeli dan menjual persediaan barang dagang dapat diminta untuk memperoleh seluruh persediaan dari kantor pusat, atau dapat juga diizinkan memperoleh sebagian persediaan dari pihak eksternal. Misal, cabang Medan PT Jaya membeli persediaan senilai Rp. 5.000.000 dari penjual grosir independen, dan cabang menerapkan metode persediaan prepectual, maka transaksi tersebut akan dicatat dengan jurnal sebagai berikut :

Persediaan 5.000.000Kas 5.000.000

(Mencatat pembelian persediaan dari pihak eksternal)

Ketika persediaan ditransfer dari kantor pusat ke cabang, baik kantor pusat maupun cabang harus mencatat transaksi tersebut. Jumlah yang dialokasikan ke nilai persediaan yang ditransfer diistilahkan sebagai harga transfer.

PERSEDIAAN YANG DITAGIH SEBESAR NILAI PEROLEHAN Persediaan yang ditransfer dari kantor pusat dan ditagihkan ke cabang dicatat oleh cabang dengan cara yang sama seperti jika memperoleh dari pihak eksternal, kecuali dikreditkan ke akun kantor pusat. Kantor pusat PT Jaya mentransfer persediaan dengan harga perolehan Rp. 8.000.000 ke cabang Medan. Transaksi tersebut dicatat di pembukuan kantor pusat sebagai berikut :

Investasi di cabang medan 8.000.000Persediaan 8.000.000

(transfer persediaan ke cabang medan)

Cabang mencatat persediaan yang diterima sebagai aset di akun persediaan seperti yang diperoleh dari pihak eksternal dan juga mengakui ekuitas di aset neto dengan dengan ayat jurnal sebagai berikut :

Persediaan 8.000.000Kantor pusat 8.000.000

(transfer persediaan dari kantor pusat)

BEBAN PENGIRIMAN YANG DIBEBANKAN ATAS PENGIRIMAN PERSEDIAANBiaya pengiriman yang timbul atas pengiriman persediaan dari kantor pusat ke cabang menjadi bagian dari biaya perolehan persediaan cabang. Misal kantor pusat PT Jaya membayar Rp. 100.000 untuk mengirim persediaan senilai Rp. 8.000.000 ke cabang Medan. Transfer tersebut dicatat oleh kantor pusat sebagai berikut :

Investasi di cabang medan 8.000.000Persediaan 8.000.000Kas 100.000

(transfer persediaan ke cabang medan dan membayar ongkos kirim)

Cabang medan mencatat transfer sebagai berikut :Investasi di cabang medan 8.100.000

Persediaan 8.100.000(transfer persediaan ke cabang medan)

PERSEDIAAN YANG DITAGIH MELEBIHI NILAI PEROLEHAN Ketika di kantor pusat timbul biaya dan memberikan jasa, seperti perolehan persediaan pada harga lebih murah melalui kuantitas pembelian atau memproduksi persediaan, perusahaan dapat memilih

Page 2: jawaban

untuk mengalokasikan atas laba penjualan persediaan antara kantor pusat dan cabang yang menjual. Hal ini dapat dilakukan dengan menagihkan ke cabang atas persediaan yang ditransfer pada harga lebih besar dari biaya perolehan kantor pusat. Meskipun perusahaan dapat menerapkan berbagai jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban internal, laporan keuangan eksternal harus mencerminkan persediaan sebesar harga perolehannya (kecuali nilai pasar lebih rendah) dan tidak boleh memasukkan laba sampai dengan persediaan dijual ke pihak eksternal. Laba yang belum terealisasi harus dieleminasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan untuk tujuan eksternal. Contoh perlakuan jika terjadi laba antarperusahaan dalam pengiriman persediaan ke cabang, asumsikan kantor PT Jaya memperoleh persediaan dengan harga Rp 12.000.000 dan mengirimkan ke cabang Medan, menagihkan ke cabang sebesar Rp. 15.000.000. Kantor pusat mencatat pengiriman persediaan sebagai berikut :

Investasi di cabang medan 15.000.000Persediaan 12.000.000Laba antarperusahaan belum terealisasi 3.000.000

(transfer persediaan ke cabang medan, ditagih melebihi harga perolehan)

Laba antar perusahaan sebesar Rp 3.000.000 bersifat belum terealisasi karena persediaan belum dijual ke pihak eksternal. Pengakuan laba ditangguhkan sampai dengan cabang menjual persediaan ke eksternal. Cabang mencatat penerimaa pengiriman persediaan dengan ayat jurnal berikut :

Persediaan – dari kantor pusat 15.000.000Kantor pusat 15.000.000

(transfer persediaan dari kantor pusat)

Jurnal tersebut mencatat persediaan pada harga perolehan di cabang tanpa memisahkan pengakuan laba antarperusahaan yang termasuk dalam harga transfer. Ketika laporan tersebut disusun dan terdapat persediaan yang masih disimpan, ayat jurnal kertas kerja dibutuhkan untuk mengeliminasi saldo laba antarperusahaan belum terealisasi terhadap akun persediaan dari kantor pusat. Sehingga laba antarperusahaan belum terealisasi sebesar Rp. 3.000.000 dieleminasi dan persediaan dilaporkan sebesar harga perolehan awalnya, Rp. 12.000.000Ayat jurnal :

Laba antar perusahaan belum terealisasi 2.400.000Laba cabang medan 2.400.000

(mengakui laba antarperusahaan Rp 3.000.000*0,8)

Alternatif lain, perusahaan dapat menganggap bahwa laba antarperusahaan seharusnya dialokasikan ke kantor pusat atas jasa yang telah diberikan. Untuk kasus tersebut, laba antarperusahaan diakui oleh kantor pusat dengan ayat jurnal sebagai berikut :

Laba antar perusahaan belum terealisasi 2.400.000Laba terealisasi atas pengiriman ke cabang 2.400.000

(mengakui laba antarperusahaan Rp 3.000.000*0,8)

AKUNTANSI UNTUK ASET TETAP CABANGIlustrasi kantor pusat PT Jaya membeli toko senilai Rp 30.000.000 untuk cabang Medan. Kantor pusat mencatat pembelian tersebut sebagai berikut :

Investasi di cabang medan 8.000.000Kas 8.000.000

(membeli peralatan untuk cabang Medan)

Page 3: jawaban

Pembelian ini dicatat oleh cabang sebagai berikut :Peralatan toko 30.000.000

Kantor pusat 30.000.000(mencatat pembelian peralatan oleh kantor pusat)

Ketika aset tetap cabang dicatat hanya di buku kantor pusat, tidak ada ayat jurnal yang dicatat oleh cabang saat kantor pusat melakukan pembelian. Misalkan jika kantor pusat PT Jaya membeli Rp 30.000.000 peralatan toko untuk cabang Medan, dan peralatan dicatat di pembukuan kantor pusat dibanding di cabang, maka kantor pusat mencatat pembelian tersebut sebagai berikut :

Peralatan toko – cabang medan 30.000.000Kas 30.000.000

(mencatat pembelian peralatan oleh cabang medan)