jawab

Upload: phytiq-van-hock

Post on 02-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

1. Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil, dihitung mulai trimester I sampai trimester III berkisar antara 9 13,5 kg.Tabel kenaikan berat badan pada ibu hamil berdasarkan BMIKategori berat terhadap tinggi badanPeningkatan total yang direkomendasikan (kg)

Ringan (BMI 26,0 29)7,0 11,5

Gemuk (BMI > 29) 7,0

2. Bahaya peningkatan dan penurunan berat badan yang berlebih pada ibu hamil a. Bahaya peningkatan berat badan yang berlebih pada ibu hamil meliputi :1) Bayi besar sehingga berisiko mempersulit sat persalinan2) Pada kehamilan trimester III merupakan tanda bahaya kemungkinan terjadinya preeklampsia3) Dapat merupakan gejala penyakit diabetes melitus pada ibu hamilb. Bahaya penurunan berat badan yang berlebih meliputi :1) Janin tidak berkembang2) Kurang gizi dan anemia sehingga menjadi penyulit saat persalinan3. Perubahan tekanan darah pada masa kehamilanPada masa kehamilan terjadi perubahan tekanan darah, terutama pada TW II. Hal ini disebabkan oleh terjadinya hemodilusi dan hydraemia. Pada masa kehamilan terjadi peningkatan volume darah, terutama plasma darah. Peningkatan volume plasma darah lebih besar dibandingkan dengan peningkatan jumlah sel-sel darah, hal ini berpengaruh terhadap kerja jantung yang semakin ringan selama masa kehamilan sehingga cardiac output menjadi meningkat4. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pemeriksaan inspeksia. Pemeriksaan kepala untuk mengetahui kebersihan kepalab. Pemeriksaan mata untuk mengetahui perubahan warna konjungtiva untuk memprediksi adanya anemia dan ikterus sklera matac. Pemeriksaan mulut dan gigi untuk melihat apakah ada peradangan selaput lendir mulut, pembesaran tonsild. Pemeriksaan leher untuk melihat pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan pelebaran vena jugularise. Pemeriksaan tangan kaki untuk mengetahui adanya edema sebagai tanda awal preeklampsia dan warna kuku yang kebiruan sebagai gejala anemia, pada kaki dilihat adanya varises atau tidak.f. Pemeriksaan payudara untuk melihat aatomi payudara bagaimana bentuk payudara, kondisi puting apakah menonjol atau tidak, apakah ada tumor/kista, melihat kebersihan payudara dan memeriksa apakah kolostrum sudah keluar atau belum.g. Pemeriksaan abdomen untuk mengetahui apakah ada striae atau bekas luka operasi yang mungkin berpengaruh terhadap jalannya persalinan.h. Melakukan pemeriksaan genetalia luar untuk melihat dan mengetahui kondisi anatomis genetalia luar, pengeluaran, tanda infeksi dan penyakit menular seksual.i. Melakukan inspeksi pada anus untuk mengetahui adanya hemorrhoid atau tidak.

5. Waktu, tujuan, dan analisis pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri (TFU) dengan pita ukura. Waktu pemeriksaan tinggi fundus uteri dimulai ketika usia kehamilan 22 minggub. Tujuan pemeriksaan tinggi fundus uteri mengunakan pita ukur atau dikenal dengan teknik McDonald adalah :1) Dari usia kehamilan 22 minggu sampai dengan 35 minggu, untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan perhitungan minggu, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. 2) Dari usia kehamilan 36 minggu hingga ada tanda-tanda persalinan, untuk menghitung tafsiran berat badan janin yang dikombinasikan dengan teori Johnson dan Tausack.c. Analisis pemeriksaan : hasil pengukuran TFU yang didapat seharusnya sama dengan usia kehamilan, jika hasil pengukuran berbeda 1 sapai 2 cm masih dapat ditoleransi, tetapi jika deviasi lebih kecil 2 cm dari usia kehamilan kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin, sedangkan bila deviasi lebih besar 2cm kemungkinan terjadi bayi kembar, polihydramnion atau janin besar.6. Waktu, tujuan ,dan analisis pemeriksaan palpasi abdominala. Waktu palpasi abdominal mulai dilakukan pada usia kehamilan 36 minggub. Tujuan dilakukan pemeriksaan palpasi abdominal.1) Leopold Ia) Untuk mengetahui tinggi fundus uterus, untuk memperkirakan usia kehamilanb) Menentukan bagian-bagian janin yang berda di fundus uterus2) Leopold IIa) Mengetahui bagian-bagian janin yang berada pada bagian samping kanan dan samping kiri uterus3) Leopold IIIa) Menentukan bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterusb) Mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus sudah masuk atau belum ke pintu atas panggul4) Leopold IVa) Memastikan apakah bagian terendah janin benar-benar sudah masuk ke pintu atas panggu atau belumb) Menentukan seberapa banyak bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggulc. Analisis pemeriksaan abdominal1) Leopold I :a) Pemeriksaan dilakukan dengan cara mendorong fundus uteri ke bagian tengah dengan menggunakan tangan kiri kemudian ditahan dengan tangan kanan menggunakan jari-jari tangan kiri tinggi fundus uteri diukur dari prosesus xifoideus. Maka akan diperoleh tinggi fundus uteri berada beberapa jari di bawah px. Bila fundus uteri mendekati pusat tangan kiri pemeriksa menahan fundus uteri tangan kanan mengukur tinggi fundus uteri nilai dari pusat. b) Bila pada bagian fundus uteri teraba bagian yang bulat keras, dan bila ditekan terasa letingan, merupakan pertanda dari kepala janin, maka presentasi bokong. Bila pada bagian fundus teraba bagian yang besar, bulat, lunak dan bila ditekan tidak tersa lentingan merupakan bokong janin, maka presentasi kepala. Bila teraba bagian yang datar melebar pertanda dari punggung janin, maka posisi janin melintang. Bila teraba bagian berbenjol kecil-kecil merupakan pertanda dari bagian kecil janin, berarti posisi janin melintang.2) Leopold II :a) Bila yang dirasakan pada bagian kanan perut ibu satu bagian datar memanjang adalah pertanda dari punggung janin, dan pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin berarti posisi janin punggung kanan. Bila yang dirasakan pada bagian kiri perut ibu satu bagian datar memanjang adalah pertanda dari punggung janin, dan pada bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin berarti posisi janin punggung kiri. 3) Leopold IIIa) Bila pada bgian bawah uterus teraba keras dan bila digoyangkan ada lentingan pertanda kepala janin. Apabila pada bagian bawah uterus ibu teraba keras bila digoyangkan tidak ada lentingan pertanda bokong janin. Dan pada saat digoyangkan bagian terendah janin terasa bergoyang berarti bagian terendah janin belum masuk PAP. Sebaliknya apabila pada saat digoyangkan terasa tidak bergoyang berarti bagian terendah janin sudah masuk PAP.4) Leopold IVa) Apabila pada saat pemeriksaan ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan bertemu satu sama lain disebut konvergen berarti bagian terendah janin belum masuk PAP. Apabila pada saat pemeriksaan ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan sejajar berarti sebagian kecil bagian terendah janin sudah masuk PAP. Sedangkan apabila pada saat pemeriksaan ibu jari dan ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan tidak dapat bertemu satu sama lain disebut divergen berarti sebagian besar bagian terendah janin sudah masuk PAP. 7. Waktu, tujuan dan analisis pemeriksaan auskultasi DJJa. Waktu pemeriksaan auskultasi DJJ dengan menggunakan funduskup mulai saat usia kehamilan 20 minggub. Tujuan dilakukan pemeriksaan auskultasi DJJ adalah :1) Mendengarkan bunyi jantung janin dalam kandungan, dapat diketahui bayi hidup atau mati2) Mendengarkan irama dan menghitung frekuensi bunyi DJJ sehingga dapat diketahui janin sehat atau ada gangguan.3) Menentukan area terdengarnya DJJ yang paling keras (punktum maksimum) sehingga dapat dipastikan presentasi janin.4) Untuk mengetahui apakah janin tunggal ataukah kembar.c. Analisis pemeriksaan auskultasi DJJ : normal atau tidaknya DJJ didalam kandungan ditentukan oleh irama dan frekuensinya. Irama DJJ yang normal selisih frekuensi antara penghitungan 5 detik pertama, ketiga dan kelima tidak lebih dari 2 kali maka janin dalam keadaan sehat dan bunyi DJJ teratur.8. Waktu dan tujuan pemeriksaan LILAa. Waktu pengukuran LILA dilaksanakan setelah melakukan pemeriksaan inspeksi pada kunjunga awal.b. Tujuan pengukuran LILA adalah untuk mengetahui lingkar lengan bagian atas yang digunakan sebagai indikator untuk menilai status gizi ibu hamil.9. Waktu dan tujuan pemeriksaan perkusi reflex patelaa. Waktu pemeriksaan : pemeriksaan reflex patela dilakukan pada setiap kunjungan setelah pengukuran LILA.b. Tujuan pemeriksaan perkusi reflex patela adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya reflex patela ibu. 10. Waktu dan tujuan pemeriksaan Hemoglobin (Hb)a. Waktu pemeriksaan Hemoglobin (Hb) pada masa kehamilan adalah 2 kali yaitu 1kali pada TW I dan satu lkali pada TW IIb. Tujuan pemeriksaan Hemoglobin (Hb) untuk mengetahui kadar Hemoglobin dalam darah sehingga dapat mengetahui apakah ibu anemia atau tidak.11. Waktu dan tujuan pemeriksaan protein uri dan glukosa urinea. Waktu pemeriksaan protein uri dilakukan selama masa kehamilan, jika ada indikasi berupa tekanan darah yang tinggi atau meningkat selama hamil, yaitu peningkatan sistol sebesar 30 mmHg dan diastol sebesar 15 mmHg. Waktu pemeriksaan gukosa urine dilakukan jika ibu mengalami peningkatan berat badan yang signifikan dibandingkan sebelum hamil dan berat badan pada pemeriksaan sebelumnya dan jika ibu maupun keluarga memiliki riwayat diabetes melitus.b. Tujuan pemeriksaan protein uri adalah untuk mengetahui kadar protein dalam urine sehingga dapat ditentukan penanganan selanjutnya yang akan diberikan, serta untuk memantau kemungkinan dan deteksi dini terjadinya preeklampsia pada ibu hamil. Tujuan pemeriksaan glukosa urine adalah untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine ibu. Hal ini dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya diabetes melitus pada ibu hamil, yang tentunya dapat mempengaruhi keadaan janin dalam kandungan yang dapat berisiko IUGR maupun makrosomia.12. Tujuan dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam memberikan KIE/Pendidikan kesehatan/Konselinga. Tujuan KIE/Pendidikan Kesehatan/Konseling adalah memberi pemecahan masalah sesuai dengan hasil kajian aspek pengetahuan yang dimiliki bidan pada saat memberikan asuhan pada ibu hamil.b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan KIE/Pendidikan kesehatan dan Konseling adalah:1) Bersifat spesifik pada masalah ibu2) Dapat dipecahkan sesuai dengan kompetensi bidan tanpa memerlukan tindakan konsultasi dan kolaborasi3) Menggunakan teknik komunikasi yang efektif4) Tidak memerlukan teknik komunikasi yang spesifik5) Tidak memerlukan waktu yang panjang6) Tidak mutlak memerlukan ruangan khusus dalam pelaksanaannya7) Tidak menekankan pada asfek kerahasiaan klien13. Jenis, Indikasi dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam memberikan Suplemen pada ibu hamila. Jenis suplemen yang diberikan kepaa ibu hamil adalah Vitamin B Complek, vitamin B1, Vitamin B6, Vitamin C, Tablet Fe dengan Asam folat, dan Kalsium.b. Indikasi pemberian suplemen pada ibu hamil adalahPemberian suplemen tablet Fe pada ibu hamil diberikan dengan dosis 2x60 mg jika ibu mengalami anemia ringan (kadar Hb