jarkomdat pendahuluan

10
TUJUAN 1. Mahasiswa dapat menghubungkan 2 komputer atau lebih menggunakan Switch. 2. Mahasiswa dapat menggunakan software simulasi Packet Tracer 3. Mahasiswa dapat mensimulasikan jaringan lokal dasar TEORI DASAR OSI Layer Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industry komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Model Layer OSI Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung. Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” focus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. “Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity”(dapat dibongkar pasang). “Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. 7 Layer OSI

Upload: kresekman

Post on 23-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yes

TRANSCRIPT

Page 1: jarkomdat pendahuluan

TUJUAN

1. Mahasiswa dapat menghubungkan 2 komputer atau lebih menggunakan Switch.2. Mahasiswa dapat menggunakan software simulasi Packet Tracer 3. Mahasiswa dapat mensimulasikan jaringan lokal dasar

TEORI DASAR

OSI Layer

Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industry komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Model Layer OSI

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung. Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” focus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. “Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity”(dapat dibongkar pasang). “Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya.

7 Layer OSI

Model OSI terdiri dari 7 layer :1. Application: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e‐mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya

2. Presentation: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

3. Session: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,‐ bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut“session”.

Page 2: jarkomdat pendahuluan

4. Transport:Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end‐to‐end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).

5. Network: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

6. Data Link: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yangberhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

7. Physical: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.

Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke‐tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.

Switch

Switch adalah perangkat jaringan komputer yang bekerja di OSI Layer 2, Data Link Layer. Switch kerjanya sebagai penyambung atau concentrator dalam Jaringan komputer. Switch mengenal MAC Adressing shingga dia bisa memilah paket data mana yang akan di teruskan/dilanjutkan ke mana.

Fungsi Switch diantaranya:

Bisa juga dipakai sebagai repeater/ alat penguat sinyal. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP (Kategori 5/5e) komputer yang satu

dengan komputer yang lainnya. Dalam switch biasanya terdapat routing. Routing itu sendiri fungsinya untuk batu loncat

sebagai melakukan koneksi dengan komputer lain dalam jaringan LAN (Local Area Network).

Kabel Straight dan Cross

Kabel dengan kombinasi Straight ini digunakan untuk koneksi antar perangkat yang berbeda jenis. contohnya sebagai berikut:

1. Menghubungkan antara computer dengan switch2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL4. Menghubungkan switch ke router

Page 3: jarkomdat pendahuluan

5. Menghubungkan hub ke router

warnanya dapat kita lihat pada gambar berikut ini :

Kabel dengan kombinasi cross ini adalah diperuntukkan untuk koneksi peer to peer antara perangkat yang sejenis. contohnya sebagai berikut ini:

1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung2. Menghubungkan 2 buah switch3. Menghubungkan 2 buah hub4. Menghubungkan switch dengan hub5. Menghubungkan komputer dengan router

Kombinasi warnanya dapat kita lihat pada gambar berikut ini :

Page 4: jarkomdat pendahuluan

Perangkat dan Software yang Digunakan

Perangkat Keras:

Persnoal Computer 1 Set

Switch 24 kanal 1 buah

Kabel RJ45 Secukupnya

Software :

Cisco Packet Tracer

Page 5: jarkomdat pendahuluan

Langkah Kerja

A. Koneksi Komputer secara Lokal1. Siapkan Switch agar dapat digunakkan2. Hubungkan Kabel RJ45 ke port Switch serta ke PC 3. Nyalakan PC,jalankan system operasi hingga masuk ke desktop4. Lakukkan setting IP address PC , masuk ke Network and Places>Network Connection, klik

kanan LAN Connection lalu pilih Properties, double click Internet Protocol, lalu set IP address menjadi 192.168.10.XX (XX di isi oleh bilangan berapapun), klik subnet mask lalu Apply

5. Lakukkan Pinging di Command Prompt , masuk ke Run> ketik cmd , pada saat di Command Prompt ketik alamat IP computer lain.

6. Lakukkan langkah 5 ke beberapa PC , amati dan beri kesimpulan

B. Penegenalan Cisco Packet Tracer

A=Workspace;B=Tool Perangkat;C=Tool Simulasi;D=Pemilih Simulasi;E=Pemilih Perangkat;F=Pemilih Jenis Perangkat

1. Buka Software Cisco Packet Tracer2. Buat Skema Jaringan Pada Kerja langkah A, tetapi menggunakan 2 switch3. Atur masing masing IP dari PC yang digunnakan4. Lakukkan Pingging menggunakan Command Prompt PC pada Software5. Amati, dan Simpulkan6. Lakukkan siulai pengiriman data menggunkan fitur simulasi

Page 6: jarkomdat pendahuluan

7. Amati , dan Simpulkan

Hasil PraktikumASaat proses Pinging jika PC terhubung dengan baik maka akan muncul script reply dari IP tujuan yang artinya PC telah terkoneksi dengan baikSedangakan muncul script “request timed out” pada PC yang tidak terkoneksi

B.-Skema yag dibuat, koneksi PC-Switch ,Switch-Switch, PC-PCPC-Switch menggunakan Straight cablePC-PC menggunakan Cross Over cableSwitch-Switch menggunakan Cross Over cable

-Pada saat melakukkan pinging terjadi hal yang sama seperti praktikum A

-Proses Pengiriman data menggunakan simulasi,Pengiriman data dari PC1 ke PC6

Page 7: jarkomdat pendahuluan

PC 1 PC1>Switch2(v) Switch3(v)<Switch2>PC2-4(x)

PC6(v)<Switch3>PC4,5,7(x)

KesimpulanPada Praktikum kali ini ada beberapa hal yang dapat di simpulkan yaitu

Layer 1 yang berupa saluran fisik, dalam praktikum kali ini adlah kabel RJ45 , dimana ada perbedaan saat ingin koneksi ke perangkat yang sama dan berbeda, jika pada perangkat yang sama digunnakn kabel Cross dan pada saat perangkan yang berbeda digunakan lah kabel Straight

Layer 2 merupakan Datalink dalam praktikum kali ini berupa Switch dimana tugas dari switch tersebut adalah memilah data, sehingga memungkin kan pada pengiriman data tidak semua PC yang dapat menerima data

Page 8: jarkomdat pendahuluan

1. Pengenalan Jaringan

Praktikum Jaringan Kounikasi dan Data Komputer

Nama Praktikan : Dennis Ramadiansyah A. (131344003)

Tanggal Praktikum : 23 September 2015

Tanggal Pengumpulan : 30 September 2015

Nama Instruktur: T.B.Utomo ST.,MT.

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015