jaringan tulang

83
Jaringan Tulang Dr anna lewi santoso

Upload: proudtobe12a

Post on 14-Aug-2015

213 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Dr anna lewi santoso

Bentuk khusus jaringan ikat yg tdd dr sel, serat & matriks

Tulang Rawan

extrasel Fungsi: Menahan stres mekanik

Menyanggah jar lunak Peredam benturan Daerah pergeseran bagi sendi Memudahkan pergerakan tulang

Perkembangan & pertumbuhan tulang panjang

Sel tulang rawan = kondrosit (dlm lakuna) Matriks extrasel : serat + substansi dasar Kondrosit : Metabolisme glikolitik Menyintesis, mensekresi matriks extrasel

Tidak mempunyai p darah, p limfe, saraf, sehingga

nutrisi melalui: Difusi dr kapiler jar ikat didekatnya (perikondrium) Cairan sinovia rongga sendi

Aktivitas metabolisme rendah Perikondrium : selubung jar ikat padat (fibrosa) yg

mengelilingi tl rawan (kec: tl rawan sendi) Fungsi :

Tempat pertemuan tl rawan + jar lain Pertumbuhan + ketahanan tl rawanSerat kolagen tipeI Fibroblas (banyak) Kondroblas mirip fibroblas (bakal kondrosit) P darah, p limfe, saraf

Terdiri dari :

Tulang rawan dibagi:1. Tulang rawan hialin2. Tulang rawan elastis 3. Tulang rawan fibrosa

( fibrokartilago)

Pada embrio : kerangka sementara Dewasa : Permukaan sendi yg dpt bergerak Hidung, laring, trakea, bronkus Ventral tl rusuk dg sternum Lempeng epifisis pertumbuhan memanjang tulang Sediaan segar : massa bening putih kebiruan Matriks : Homogen : amorf, kolagen tipe II, proteoglikans ( kondroitin sulfat, keratin sulfat), as hialuronat. Proteoglikans:

Tulang rawan hialin

Menahan air-75% vol total matriks Embrio : tersebar merata diseluruh matriks Dewasa: mengitari sel (basofil)---kapsul tl rawan (matriks teritorium)----PAS +

Kondrosit (sel tulang rawan) Muda (tepi) : lonjong, sumbu panj paralel thd permukaan, lbh ke dlm: inti bulat-besar ditengah, berkelompok (isogen/isogenous) Anak inti sel bisa 1/lebih Sitoplasma butiran halus- basofil, ribosom byk Tl rawan hidup: kondrosit memenuhi seluruh lakuna, pd sediaan tjd pengerutan Kelompok sel dlm satu lakuna: cell nest / sel isogen : berasal dari satu kondrosit induk Sel tl rawan fetal: gepeng, jarang terlihat sel isogen Sel tl rawan dpt berubah menjadi: Tumor jinak: kondroma Tumor ganas : kondrosarkoma

Berasal : mesenkim---membulat (cabang2

Histogenesis

memendek)---membelah, mjd sel kondroblas---sel kondrosit ( vakuol, lipid, glikogen ) Diferensiasi tl rawan berlangsung dr pusat ke luar Mesenkim superfisial menjadi perikondrium Pertumbuhan tl rawan secara: Interstitial: kondrosit bermitosis (proliferasi)sel2

isogen pd tl dewasa (proses endogen)

Kurang berperan, krn tjd pd tahap awal pembentukan tl rwn Tjd di lempeng epifisis tl panj & tl rwn sendi, untuk Memperpanjang tl panjang Model tl rwn --- pembentukan endokondrium

Aposisional ( exogen ): diferensiasi sel2 perikondrium---

kondroblas---kondrosit

Tl rwn hialin lbh rentan thd proses penuaan

degeneratif Degeneratif asbes (asbestiform)---pd tl rwn tua, krn pembentukan agregasi setempat dr serat kolagen abnormal dan tebal Regenerasi : Sangat rendah ( sukar beregenerasi ) Proses lambat ( tdk sempurna )

Aktivitas perikondrium --- aposisional Bila cedera luas: perikondrium membentuk jar ikat

padat fibrosa---diganti oleh tulang Kecuali masa kanak2

Perubahan retrogresif Dengan meningkatnya usia: Tl rawan kurang bening, kurang basofil ( proteoglikans berkurang, protein non kolagen bertambah) Sel berkurang Kalsifikasi Kalsifikasi: pemberi kekuatan sementara:tl rwn--- tl

butir2 halus kalsium fosfat, kalsium karbonat diendapkan pd matriks, mula2 dekat sellalu seluruh matriks sehingga: Tl rwn mjd keras + rapuh

Nutrisi tdk dpt berdifusi Sel mati, matriks yg mengapur- diresorpsi

Sediaan: daun telinga, dinding liang telinga luar, tuba

Tulang rawan elastis

eustachius, epiglotis, tl rwn kuneiformis pd laring Sediaan segar: berwrn kuning, banyak serat elastin Modifikasi dr tl rwn hialin: perbedaannya: Matriks lebih keruh Sel: sedikit lemak + glikogen Matriks: kolagen tipe II, serat elastin halus yg luas,

terutama bagian tengah tl rwn Lebih lentur Jarang retrogresif ( kalsifikasi )

Persamaan : Dibungkus perikondrium Pertumbuhan: interstitial & aposisional

Fibrokartilago Jar intermediate antara jar ikat padat & tl rwn hialin Sediaan: diskus intervertebralis, simfisis pubis,

ligamen, tl rwn yg membatasi bahu+persendian tl paha Tidak pernah berdiri sendiri, selalu berhubungan dg jar ikat padat fibrosa/tl rwn, dg batas tdk jelas Kondrosit: satu2 / kelompok isogen---barisan panjang---serat kolagen tipe I (kasar) Matriks asidofilik Tidak ada perikondrium

Fungsi: 1. Bantal pelumas, cegah erosi vertebra---daya abrasi selama kolumna vertebralis bergerak. 2. Menahan tekanan pd vertebra yg saling menindih Diantara 2 vertebra, terikat ligamen Ada 2 komponen: Annulus fibrosus fibrosa

Diskus intervertebralis

Lapisan luar: jar ikat padat Terdiri dari: lamina fibrokartilago yg tumpang tindih, kolagen (ortogonal), lamela multiple dg kolagen tipe I tersusun 90 Sehingga sangat kenyal

Nukleus pulposus: peredam goncangan---benturan antara vertebra

Pusat annulus fibrosus Berasal: notochord embrio: sel bulat, terbenam matriks (hialuronat, kolagen tipe II) Anak: ukuran besar---mengecil---diganti fibrokartilago (dewasa) Herniasi diskus intervertebralis: rupture annulus

fibrosus (posterior)---kolagen sedikit Nukleus pulposus menonjol Diskus gepeng---menekan saraf

Nyeri hebat+gangg neurologis Daerah lumbal bawah

Tulang (jaringan oseosa) Unsur pokok kerangka orang dewasa Menyangga otot Melindungi organ2 vital (tengkorak, rongga dada) Sumsum tulang (sel darah) Cadangan kalsium, fosfat, dll Sistem pengungkit, melipatgandakan kekuatan

kontraksi otot---tubuh bergerak Avaskular Terdiri dari: Matriks tulang Sel osteoprogenitor Osteosit (didlm lakuna, pada matriks)

Osteoblas (menyintesis unsur organik matriks) Osteoklas (sel raksasa multinuklear---resorpsi &

remodelling jar tulang) Endosteum (permukaan dalam) + periosteum (permukaan luar): lapisan yg mengandung sel2 osteoprogenitor

Matriks tulang Organik: 35% serat osteokolagen = serat kolagen tipe I Substansi dasar amorf: semen (proteoglikan, glikosaminoglikans, kondroitin sulfat) Sifat: asidofil

Anorganik: 65% (2/3 berat tulang) Kalsium, fosfor ( 85%) Bikarbonat ( 10%) Kalsium fluorida Sitrat Magnesium Kalium Natrium Kalsium + fosfor = kristal hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2 Lamel2 setebal 3-7 m Lamel: hasil peletakan matriks secara ritmik

Antibiotik tetrasiklin: interaksi matriks tl yg baru

diendapi mineral---parameter studi pertumbuhan tl dx: penyakit pertumbuhan tulang Cara: tetrasiklin disuntik 2x interval 5 hr---biopsi tl--mikroskop fluoresensi---lihat jarak 2 lapisan fluoresen sebanding dg kecepatan aposisi tl Dx:- Osteomalasia (gangguan mineralisasi) - Osteitis fibrosa kistik (osteoklas meningkat, matriks tl

hilang---degenerasi fibrosa)

Sel osteoprogenitor Sel induk Mesenkim Gelendong, inti pucat memanjang, sitoplasma sedikit

Terdapat pada: Lapisan dalam periosteum Endosteum Saluran vaskular tl kompakta Mitosis: Preosteoblas---osteoblas Preosteoklas---osteoklas Fungsi: pertumbuhan + perbaikan tulang

Osteosit

Osteoblas yg terpendam dlm matriks tulang Satu osteosit-satu lakuna Lonjong, tak teratur, biconvex pd tepinya Inti gelap (kromatin inti lebih padat) Sitoplasma: Basofil lemah, lemak, glikogen, retikulum endoplasma kasar

(sedikit), kompleks golgi Tonjolan2 halus masuk kanalikuli (gap junction/maculae communicantes)---ion+malekul kecil antar sel)

Mempertahankan matriks tulang Osteosit mati---resorpsi matriks tsb Kanalikuli (berupa celah2 silindris halus yg menerobos

matriks: tempat pertukaran zat antar osteosit+kapiler darah (jarak 0,5mm)

Fungsi: pembentukan tl (matriks +proses kalsifikasi) Sintesis komponen organik matriks tl:

Osteoblast

Kolagen tipe I Glikoprotein Proteoglikan

Deposisi komponen anorganik

Letak: permukaan tl, bersebelahanepitel selapis Aktif: kuboid-silindris, sitoplasma basofilik (butir2 halus),

inti besar, satu anak inti. Pasif: gepeng, basofilik (kurang) Bila dikelilingi matriks---osteositterbentuk juga rongga= lakuna Osteoid---sel yg belum mengapur, proses: aposisi tl Enzyme: fosfatase alkali Memiliki reseptor hormon paratiroidaktifsitokin (faktor perangs osteoklas)

Sel motil, besar, berinti banyak Inti sel 5-50 bervariasi Letak: dekat permukaan tl, didaerah tjdnya resorpsi tl.

Osteoklas

Didalam lekukan : lakuna howship Sitoplasma granular, basofil ringan, vakuol (lisosomas fosfatase) Asal: sel mononuklear (monosit) sumsum tl hemopoietik Aktif: permukaan matriks tl tdk teraturbatas bergelombangzona terang (adhesi osteoklasmatriks tl = resorpsi tl) Sekresi: kolagenase + enz proteolitikmencerna kolagen, melarutkan kristal garam kalsium Aktivasi: sitokin + hormon Reseptor: kalsitonin (hormon tiroid) Osteopetrosis (genetik)tl padat + berat (marble bones), krn resorpsi tl terganggu

Periosteum & endosteum Fungsi: nutrisi & perbaikan + pertumbuhan tl (osteoblas

baru) Periosteum: jar ikat fibrosa membungkus tl kec permukaan sendi Terdiri 2 lapisan: (batas tidak jelas) Lapisan luar: jar ikat padat fibrosa + p darah Lapisan dalam: Jar ikat longgar, kolagen yg masuk matriks tl, untuk mengikat periosteum pada tl = serat sharpey Sel osteoprogenitor (dewasa), dikelilingi laps matriks tipis,tak mengapur (insersi ligamen+tendon). Sel ini akan aktiffraktur

Endosteum: Melapisi semua rongga dlm tlsist sal tl kompakta Selapis jar retikuler, sel osteoprogenitor gepeng, hemopoietik

Jenis tulangTl kompakta (padat) lamel tersusun teratur sesuai distribusi p darah yg memasoknya 2. Tl berongga (spongiosa/cancellous): trabekula yg tak teratur, bercabang membentuk anyaman, celah2 diantaranya terdapat sumsum tl Trabekula terdiri dari: lamel2 (prenatal belum jelas), lakuna, osteosit, sistem kanalikuli. Woven bone: lamel tidak jelas, kolagen tak beraturan, khas unt tl yg berkembang cepat Kedua jenis tulang terdapat dlm setiap tulang, letak + jumlah bervariasi1.

Epifisis: Tl spongiosa ditutup selapis tipis tl kompakta Celah tl spongiosa berhubungan langs dg rongga sumtul diafisis Diafisis: tl kompakta, sedikit tl berongga didekat sum-

tul Tl pendek: tl berongga dikelilingi tl kompakta Tl pipih (calvaria): 2 lapis tl kompakta (lempeng), ditengahnya 1 lapis tl berongga= diplo Mikroskopis: Tl primer, imatur/tl anyaman Tl sekunder, matur/lamelar

Tulang primer: Embrio (sifat sementara)jar tl sekunder (dewasa), kec: sutura tl pipih tengkorak, alveolus gigi, insersi tendon Fraktur Serat kolagen halusacak Kadar mineral lebih rendah (mudah ditembus sinar x) Proporsi osteosit > tl sekunder Tulang sekunder: Orang dewasa Serat kolagen tersusun dlm lamela (tebal 3-7m), sejajar konsentris, mengelilingi sistem havers/osteon Osteosit didlm lakuna diantara lamela Substansi semen: mengelilingi, diantara sist havers. Terdiri dari: matriks bermineral, serat kolagen sedikit Pada tulang kompakta

Tulang kompakta Lamela sirkumferensia luar (dibawah periosteum)=

periosteal Lebih banyak daripada endosteal

Kanalikulinya berhubungan langsung dg permukaan

periosteum

Sistem havers/osteon=satuan struktural tl kompakta

Lamela interstitial/ intermediate (sisa sist havers

selama pertumbuhan & remodeling tl) Lamela sirkumferensia dalam (endosteal) Dekat rongga sumsum Kanalikulinya berhubungan langs dg permukaan

endosteum

Sistem havers: silinder panjang, sejajar sumbu panjang

diafisis. Terdiri dari: Sebuah saluran pusat dikelilingi 4-20 lamel konsentris Tiap saluran dilapisi endosteum (p darah, saraf, jar ikat

longgar)

Kanal havers berhubungan dg rongga sumsum, periosteum

melalui kanal volkmann (melintang/obliq) Kanal volkmann: Saluran nutrien Dr permukaan periosteum + endosteum masuk secara tegak

lurus ke dlm tulang, menerobos lamela Berhubungan saluran havers melalui sist kompleks, guna mengangkut p darah, saraf untuk tulang

Diameter kanal havers bervariasi krn remodelling tl Sist havers muda: kanal besar Sist havers dewasa: lamela baru yg letaknya dekat kanal

sentral

Histogenesis Pembentukan tulang: 2 cara1. Osifikasi intramembranosa: mineralisasi

langsung matriks hasil sekresi osteoblas 2. Osifikasi endokondral:

Deposisi matriks tl pada matriks tl rawan yg sudah ada Sebagian matriks tl rawan tertinggal kerangka tulang

Osifikasi intramembranosa Tl pipih, tl frontal, tl parietal Sel mesenkimblastema

(osteogenik/osteoprogenitor)osteoblasmatriks tulangkalsifikasiosteoblas menjadi osteosit (scr aposisi)tl bertambah tebal Titik awal osifikasi: pusat osifikasi primer Awal: tulang terdiri dari: Spicules, trabekula, sifat: spongiosa Jenis: woven bone Diantaranya terdapat: kapiler, sel sumsum tl,

osteoprogenitor

Pusat osifikasi tl tumbuh radialmenyatu

menggantikan jar ikat asal, cont: ubun-ubun bayi

Daerah antar trabekula terisitl kompakta (lempeng tl dalam + luar). Diantaranya tl

spongiosa = diplo Jar ikat yg mengelilingi tl (tak terjadi osifikasi) endosteum + periosteum Tl pipih tengkorak: pembentukan tl > resorpsi (pd permukaan dalam + luar ) Sebagian besar matriks tl dewasa terbentuk secara intramembranosa

Osifikasi endokondral Terjadi didalam tl rawan hialin Pada: tl panjang, tl pendek Proses lama, terjadi setelah tl tumbuh maximal

Proses dimulai: pusat diafisis, tl rwn hipertrofi,

kalsifikasi matriks, periosteum invasi membawa: P darah, sel2 osteoprogenitor masuk ke matriks tadi

menjadi periosteal bud (kuncup periosteum), membentuk rongga (rongga sumsum primer) Sel osteoprogenitorosteoblas, menutupi kalsifikasi matriks tsb Pusat osifikasi primereosinofilik Lapisan2 tl primer mengelilingi sisa matriks tl rwn (basofilik)

Tl rawan tetap ada pada: Tl rawan sendi Tl rawan epifisis/lempeng epifisis (menghubungkan epifisis + diafisis) Pusat osifikasi sekunder pd epifisis Saat kelahiran sudah terbentuk pusat2 penulangan sekunder (pusat epifisis) dikedua ujung tl panjang Pertumbuhan memanjang melalui proliferasi kondrosit dlm lempeng epifisis, bersamaan kondrosit sisi diafisis hipertrofimatriks kalsifikasisel mati Karena kecepatan sama (proliferasi+dextruksi) maka tebal lempeng epifisis tidak berubahdidesak menjauhi diafisistl memanjang Karena proses tersebut: osifikasi primer meluas (4zona)pada orang dewasa tidak ada

Penutupan epifisis: Bila tak tumbuh lagi, discus epifisis diganti oleh tulang. Menjadi garis epifisis (tl sangat padat) Usia 20 thn (tak dapat tinggi lagi) tapi pelebaran tl masi mungkin Garis tengah tl panjang tambh besar

(intramembranosa) melalui aposisional, terdapat tl periostal baru. Tetapi kecepatan tidak sama shg rongga sumsum sekunder tambah besar Tulang rawan epifisis dibagi dalam zona 1. Zona cadangan/tenang/rihat

Tulang rawan hialin Letak: paling dekat dg ujung tulang

2. Zona proliferasi: Kondrosit bermitosis Tersusun dlm kolom sel secara paralel/sejajar thd sumbu panjang tl Tiap kolom: sel2 gepeng, dipisahkan sedikit matriks Tulang rawan lebih banyak tumbuh memanjang daripada melebar 3. Zona hipertrofi/maturasi/pematangan Kondrosit & lakuna membesarkuboid Sitoplasma berisi glikogen 4. Zona kalsifikasi/pengapuran Kondrosit mati Matriks mengalami kalsifikasi krn endapan mineral hidroksi apatitsangat basofilik

Terdapat juga zona Zona osifikasi (penulangan) Osteoblas berkumpul didaerah zona kalsifikasitempat mulai meletakkan tl Sisa tl rwn berkapur membentuk rangka penyokong Muncul jar tl endokondral Zona retrogresi (degenerasi) Sel tl rwn + matrik diantaranya mati + larut Lempeng matrik yg lebih tebal tetap utuh Pot melintang: sarang lebahsumsum primer , vaskuler masuk ke dalam Zona resorpsi Osifikasi meluaske ujung tl rawan Rongga sumsum meluasresorpsi tl tengah diafisis Rongga yg terbentuk=rongga sumsum sekunderpanj tl spongiosa tak berubah Tl periosteal menebal & meluas ke masing2 ujung mengimbangi tl endokondral yg menghilang akibat resorpsi Tl endokondral tersisa berupa trabekula tipis pd diafisis, metafisis, tl spongiosa pd pusat epifisis

Mekanisme kalsifikasi Deposisi garam kalsium pd serat kolagen Di induksi: proteoglikan + glikoprotein (pengikat

kalsium berafinitas tinggi) Dipercepat: osteoblasmemadatkan didlm matriks Dibantu: fosfatase alkali (osteoblas) pd osifikasi Perkembangan sistem havers Mekanisme normal resorpsi internal tl krn osteosit matang=osteolisis Osteositfosfatase alkali, protease, matriks memiliki kadar garam & bhn organik yg rendah Osteolisislorong2 lebar mirip tabung (p darah+, jar sumsum embrional+)

Lorong tsb dilapisi osteoblas (sel osteoprogenitor dlm

sumsum) Membentuk lamel2 tl pd permukaan dlm lorong tersisa saluran sempit berisi p darah Rekonstruksi berlangsung seumur: tl primertl sekunder sist havers IIIIII---dst Bila ada bagian sist havers yg luput dr rekonstruksi akan menetap sbg lamel interstitial Proses hampir selesaiperiosteumsirkumferensial luar + endosteumsirkumferensial dalam, sbg lamel2 konsentris

Pertumbuhan tulang & remodelling

Pertumbuhan tulang Makanisme aposisional, interstitial tak mungkin krn didlm matriks terdapat lime salt (garam kapur) Resorpsi parsial jar yg ada, peletakan tl baru (lebih cepat)bentuk tl tetap Tl tengkorak: periosteum membentuk jar tl antara sutura dan permukaan luar tl. Pada wkt yg sama tjd resorpsi pd permukaan dalam tl Tl merupakan jar yg sangat plastis: berespon thd pertumbuhan otak + membentuk tengkorak dg ukuran yg sesuai Tengkorak kecil jika otak tak berkembang sempurna Tengkorak besar abnormalhidrosefalus (penimbunan cairan spinal abnormal, dilatasi ventrikel serebri)

Remodelling Kecepatan remodelling (pergantian tl) sangat aktif

pada anak2 = 200x lebih cepat dp dewasa Berlangsung seumur hiduppd orang dewasa sangat menurun Orang dewasa: proses fisiologis dinamis, serentak pada kerangka, tidak berhubungan dengan pertumbuhan tulang Rekonstruksi tulang terjadi sebagai respons terhadap tekanan mekanik setempat

Regenerasi tulang Saat fraktur: Terjadi perdarahan: p darah robek Fibroblas, kapiler darahjaringan granulasi Matriks dihancurkan oleh makrofag Jar granulasijar fibrosa padatmasa tl rwn (kalus temporer) Osteoblas dr periosteum + endosteumproliferasi mengelilingi frakturtl spongiosa, menggantikan kalus temporer (sist osifikasi endokondral) Tl spongiosareorganisasi menjadi tl kompakta, kelebihan tl akan diresorpsi Stres2 pd tl saat pemulihan + aktifitas pasien mengubah model kalus tlremodellingstruktur asli

Sel periosteum + endosteum : bersifat multipoten Jaringan tulang recorvery tanpa membentuk jaringan

parut Setelah cedera, pembentukan tulang tergantung persediaan p darah Struktur internal tulang: sifatnya keras, tetapi dapat

berubah tergantung stres yang dialaminya. Misal: posisi gigi dalam rahangkawat ortodontik--tulang alveolar diremodelling

Peran metabolik jaringan tulang Kerangka: 99% kalsium total tubuh. Fungsi: cadangan

kalsium Pertukaran kalsium darah+tulangkontinuekonsentrasi kalsium darah + jarstabil Dua mekanisme mobilisasi kalsium tl (kendali kadar kalsium darah) Cepat Lambat

Cepat: Ion dari kristal hidroksiapatit ke cairan interstitial kalsiumkedalam darah Pada tulang spongiosa Lamela dg kalsifikasi rendahlebih mudah menerima+kehilangan kalsiumpenting: mempertahankan konsentrasi kalsium dalam darah Lamela dengan kalsifikasi tinggitua. Fungsi: penunjang, pelindung

Lambat: hormon

1.

Paratiroid: mengatur resorpsi tl & pelepasan kalsium kedalam darahOsteoklas meningkatresorpsi matriks tlkalsium bebas Kadar Ca++meningkat, (PO4)3- darahendapan abnormal Ca++, terutama ginjal, dinding arteri (hiperparatiroidisme) Bekerja pd reseptor osteoblas (osteoblas stop menghasilkan tl, mensekresi faktor perangsang osteoklas) Paratiroid >< tirokalsitonin (menghambat aktivitas resorpsi & mobilisasi kalsium) Hiperparatiroidisme >< osteopetrosis (defek fungsi osteoklas)

Pertumbuhan berlebihan (penebalan+pengerasan tl) Rongga sumsum tl menutupdepresi pembentukan sel darah (anemia, infeksi fatal)

2. Kalsitonin (sel parafolikuler kelenjar tiroid) Menghambat resorpsi matriks Efek inhibisi terhadap aktivitas osteoklas

Vitamin dan hormon Defisiensi vit D: terutama masa pertumbuhanVit D: prohormon steroid, untuk absorpsi Ca++ dan (PO4)3- oleh usus halus Defisiensi vit D: gangguan penyerapan kalsium yg dari makanan, penurunan kadar fosfat darah Defisiensi vit D = defisiensi kalsium Anak: rakitis (rickets) Dewasa: osteomalasia

Anak: rakitis (rickets) Matriks tl rawan & jar osteoidpengapuran tak sempurna Discus epifisis menebal & tak beraturan Lempeng epifisis distorsi oleh beban normal + aktivitas otot, akibatnya: proses osifikasi terhambat, tl tumbuh lebih lambat, deformitas Dewasa: osteomalasia Penurunan kadar kalsium per unit matriks tulang Tl yg barukalsifikasi kurang Dekalsifikasi parsial pd matriks yg sudah mengapur Efek: tl lebih mudah patah. Sinar X: tl radiolusen DD: osteoporosis

Pasien imobil Wanita pasca menopause Ketidakseimbangan pergantian kerangka (resorpsi tl>pembentukan tl)

Defisiensi vit C: Scurvy Jar mesenkim tak mampu menghasilkan & memelihara serat & substansi dasar Akibatnya: serat kolagen tulang rusak, produksi matriks organik dalam tulang menurun Defisiensi vit A Osteoblas menghasilkan matriks tulang abnormal Kecepatan pertumbuhan rangka menurun Gangguan proses remodelling & keseimbangan antara peletakan & erosi tulang

Growth hormone (hipofise pars anterior)

merangsang hatisomatomedinpertumbuhan tl secara umum: terutama tl rawan epifisis Anak:

Defisiensi : cebol hipofisis (pituitary dwarfisme) Kelebihan: gigantisme (raksasa)

Dewasa: kelebihan: akromegali, terutama tl panjang,

menjadi sangat tebal

Bone Morphogenetic Protein (BMP) & Bone Derived

Growth Factors (BDGF)didalam matriks tulang Berperan dalam kemampuan luar biasa tl untuk

tumbuh, remodelling, rekonstruksi internal terus menerus, regenerasi Penting: generasi & regenerasi tulang

BMP: merangsang berkembangnya sel perivaskular

(mirip mesenkim) menjadi sel osteoprogenitor BDGF: sekresi oleh sel2 osteoprogenitorprotein hidrofilikmerangsang sintesa DNA, proliferasi sel osteoprogenitor

Hormon androgen (pria) & estrogen (wanita):

stimulator pembentukan tulang, berpengaruh: Pusat osifikasi muncul + berkembang Mempercepat penutupan epifisis Pubertas precok (tumor hormon kelamin) Menghambat pertumbuhan badan Tl rawan epifisis diganti oleh tulang Defisiensi hormon krn kelainan pertumbuhan gonad: Tl rawan epifisis berfungsi lebih lama Tubuh tinggi

Defisiensi hormon tiroid (anak) Kretinisme: yang berhubungan dengan dwarfisme SSP: hormon leptin (jaringan adiposa) Berperan: remodelling Pada orang gemuk massa tl tinggi, krn konsentrasi tl lebih tinggi Tumor tulang: 0,5% Jinak: osteoblastoma, osteoklastoma Ganas: osteosarkoma

Osteoblas aktif bermitosis Osteoidpleiomorfik Dewasa muda, remaja Ujung bawah femur, tibia atas, humerus atas

Tempat metastasis tumor ganas dari organ lain:

payudara, paru, prostat, ginjal,kelenjar tiroid

Daerah tulang yg ditutupi & dikelilingi jar ikat yg

Sendi

menahan tulang Menentukan jenis & derajat pergerakan Jenis sendi: Diartrosis: pergerakan tulang bebas Sinartrosis: pergerakan tulang sedikit/ tak sama sekali,

berdasarkan jenis jaringan

Sinostosis Sinkondrosis Sindesmosis

Sinostosis: Tl disatukan oleh jar ikat sangat kuattak ada gerakan. Contoh: tl tengkorak pada anak Dewasa: tl tengkorak disatukan oleh jar tulang

Sinkondrosis: Sendi dipersatukan oleh tl rawan hialin (sedikit gerakan). Jar ikat: fibrokartilago Disebut: sendi kartilago sekunder / sendi tulang rawan Dibagian pusat ada rongga kecil, tetapi tak ada ciri khusus sendi sinovial Dapat ditemukan pada:

Lempeng epifisis, Vertebra (dewasa), Manubriosternal

Sindesmosis: Sendi dipersatukan ligamen interoseus dari jar ikat padat fibrosa (sedikit gerakan) Simphisis pubis, sendi radioulnar, sendi tibiofibular Gomfosis Sendi khusus pd gigi (maksila, mandibula) Membran periodontal

Diartrosis (sendi sinovial) Sendi yg menyatukan tl2 panjang, melalui simpai

sendi Mobilitas besar (sendi siku, lutut) Permukaan tl yg berhadapan dilapisi tl rawan sendi, dipisahkan oleh celah sempit berisi cairan sinovia Cairan sinovia: Dihasilkan oleh lapisan sinovial Cairan kental, transparan, tanpa warna Dialisat plasma darah & limfe Konsentrasi tinggi as hialuronat yg terikat protein

Pelumas Nutrien, O2 ke tl rawan sendi

Tl rawan sendi tak ada saraf, p darah, perikondrium

Serat2 kolagen di tl rawan permukaan sendi serupa

lengkung gothic (tepi fosa glenoid sendi bahu, acetabulum sendi panggul) Tl rawan fibrosa Lapis terdalam tl rawan sendi mengapur, melekat erat pada tl

dibawahnya Fungsi:

Peredam getaran dari tekanan mekanik (intermiten), jg terjadi pada diskus intervertebralis Pegas biomekanik: molekul proteoglikan (sendiri2/anyaman/kerangka, ada banyak air). Matriksnya kaya glikosaminoglikan hidrofilik bercabang2 Bila ada tekanan, air keluar dari matriks tl rawan kedalam cairan sinovia (menambah daya kenyal tl rawan) Pergerakan air juga untuk nutrisi tl rawan, membantu pertukaran O2, CO2, molekul2 antara cairan sinovia + tl rwn sendi

Simpai diartrosis terdiri dari 2 lapisan: Bagian luar: lapisan fibrosa, menyatu dg periosteum membungkus tl. Dibeberapa tempat menebal membentuk ligamen2 sendi Bagian dalam: lapisan sinovial/membran sinovial

1.

Membatasi rongga sendi, kecuali diatas tl rawan sendi, bila ada = diskus intra artikular Vaskular tipis, kapiler2 lebar, kedalamsel lemak(banyak) 1-3 lapis sel sinovial: membentuk lapis permukaan (evaginasi) Diantara tendo & otot berdekatan membentuk saku: bursa Tak ada membran basal: sawar kapiler- dari rongga sendi Dibentuk 2 jenis sel Jenis A (sel M) paling banyak, mirip makrofag Sitoplasma: mitokondria (banyak), vesikel mikropinositotik, lisosom,aparat golgi Fungsi: fagositosis aktif

2.

Jenis B (sel F): mirip fibroblas, terdiri dari jar ikat padat Sitoplasma: organel kurang berkembang, sist ER granular banyak

Rongga sendi: terbagi sebagian/seluruh oleh diskus

intra artikular. Terdiri dari: fibrokartilago. Tepi diskus berhubungan dg lapisan fibrosa simpai Obesitas: beban pada tl rawan sendi, sehingga mempercepat degenerasiterjadi gangguan sendi

Yang bisa dilihat saat praktikum Tulang rawan hialin & elastis Cell nest Kondrosit Lakuna Chondrogenic layer (perikondrium) Fibrous layer (perikondrium) Sabut/serat elastis(bhn antar sel berbentuk)tl rwn elastis Tl rwn fibrosa/fibrokartilago = tl rwn yg lain, hanya konrosit pipih, bhn antar sel=kolagen yg teratur

Tulang muda Periosteum:

Fibrous layer Osteogenik layer

Trabekel Sel osteosit Osteoblas Osteoklas Lakuna howship Ruang sumsum Sel darah Sel lemak

Tulang dewasa Periosteum Outer circumferential lamel Sel osteosit Kanalikuli Lakuna Sistem havers Interstitial lamel Kanal volkmann Inner circumferential lamel

Osifikasi epiphyseal disk Zona resting Zona proliferasi Zona maturasi Zona kalsifikasi Sendi diartrosis Fibrous layer (lapisan luar Joint cavity Cairan sinovial Synovial membrane adipose type Synovial membrane fibrous type Synovial membrane areolar type