jaringan berkabel
TRANSCRIPT
![Page 1: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/1.jpg)
JARINGAN BERKABEL
A.Coaxial Cable
Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah
konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang
kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa
digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial
mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric
insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara
tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang
sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan
elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket
plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.
Gambar 2.1 Bagan penampang kabel koaksial
Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal
frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam
menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan
menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.
![Page 2: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/2.jpg)
Gambar 2.2 Sistem Transmisi kabel koaksial
Yang dimaksud dengan multiplex pada gambar 2.2 diatas adalah alat yang
dibgunakan untuk menyusun beberapa kanal telpon menjadi suatu band
frekuensi tertentu (base band) atau sebaliknya. Sedangkan LTE (Line Terminal
Equipment) Coaxial adalah interface antara multiplex dengan kabel coaxial.
Gambar 2.3 Coxial cable
Kabel koaksial biasa digunakan dalam jaringan LAN terutama Topologi Bus
yang banyak menggunakan kabel koaksial. Kesulitan utama dari penggunaan
kabel koaksial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang
dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak benar-benar
diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang
![Page 3: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/3.jpg)
dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai
kemampuan maksimalnya.
Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan.
Penguatannya dari repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial
lebih murah dari kabel fiber optic dan teknologinya juga tidak asing lagi. Kabel
coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi
data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk mempertimbangkan
ukurannya.
B. Jenis Coaxial Cable
Jenis-jenis Coaxial Cable dikenal ada dua jenis, yaitu thick coaxial cable
(mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai
diameter lebih kecil).
1) Thick Coaxial Cable
Kabel coaxial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar
ditujukan untuk penggunaan kabel backbone Ethernet karena secara
histories memiliki panjang transmisi dan penolakan noise yang lebih besar.
Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai thicknet. Kabel coaxial jenis ini
dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini
mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning;
kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet,
atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow
cable.
![Page 4: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/4.jpg)
Gambar 2.4 Thick Coaxial Cable
Seperti namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada
beberapa situasi tertentu dapat sulit diinstall. Suatu petunjuk praktis
menyatakan bahwa semakin sulit media jaringan diinstall, maka semakin
mahal media tersebut diinstall. Kabel coaxial memiliki biaya instalasi yang
lebih mahal dari kabel twisted pair. Kabel thicknet hampir tidak pernah
digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai
spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu
![Page 5: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/5.jpg)
buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi
tegangan yang lumayan lebar).
Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices)
atau berupa populated segments.
Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external
transceiver).
Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk
dalam hal ini repeaters.
Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar
500 meter).
Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500
meter).
Setiap segment harus diberi ground.
Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke
perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
1) Thin Coaxial Cable
Seiring dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat
kesulitan pengerjaannya pun akan semakin tinggi. Harus diingat pula bahwa
kabel jenis ThickNet harus ditarik melalui pipa saluran yang ada dan pipa ini
ukurannya terbatas. Oleh karena itu diciptakanlah Thin Coaxial cable untuk
mengatasi beberapa masalah diatas.
![Page 6: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/6.jpg)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Gambar 2.5 Thin coaxial cable
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah
jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan
(devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak
perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated
segment).
Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
![Page 7: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/7.jpg)
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555
meter).
Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Dulu jaringan Ethernet menggunakan kabel coaxial yang diameter luarnya
hanya 0,35 cm (kadang dikenal sebagai thinnet). Kabel ini terutama berguna
untuk instalasi kabel yang memerlukan pelilitan dan pembengkokan. Karena
mudah diinstall, maka kabel ini juga lebih murah untuk diinstal. Hal ini
mendorong beberapa orang menyebutnya sebagai cheapernet. Namun kabel ini
memerlukan penanganan khusus. Seringkali pemasang gagal melakukannya.
Akibatnya, sinyal transmisi terinterferensi oleh noise. Oleh karena itu, terlepas
dari diameternya yang kecil, thinnet sudah jarang digunakan pada jaringan
Ethernet.
Thicknet dapat menjangkau sampai 500 meter, dan perangkat dihubungkan
ke kabel secara langsung dengan menggunakan transceiver Ethernet dengan
kabel AUI. Di lain pihak thinnet lebih fleksibel dan dapat menjangkau sampai 185
meter. Komputer dihubungkan ke kabel dengan menggunakan konektor BNC.
Thicknet menggunakan spesifikasi Ethernet 10 base 5, sedangkan thinnet
menggunakan 10 base 2.
Walapun kabel coaxial sukar di pasang, tetapi ia mempunyai rintangan yang
tinggi terhadap ganguan elektromagnet. Dan kabel ini juga mempunyai jarak
maksimal yang lebih daripada kabel “twisted pair”.
Berikut akan disimpulkan mengenai keunggulan dan kelemahan coaxial cable:
Keunggulan
1) Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900
kanal telepon
![Page 8: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/8.jpg)
2) Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih
rendah
3) Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan
terjadi interferensi dengan sistem lain
Kelemahan
1) Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan
jarak jauh harus dipasang repeater-repeater
2) Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-
gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
B.Serat optik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasLangsung ke: navigasi, cari
Serat optik.
Serat optik adalah merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED [1] . Kabel ini berdiameter lebih kurang
![Page 9: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/9.jpg)
120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi [2] . Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optic
C.LAN
PENGERTIANSemua pasti telah mendengar tentang Local Area Network atau LAN yang merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa kabel computer yang tersambung dengan saluran fisik (kabel Ethernet/UTP). Seiring dengan perkembangan tekhnologi, maka muncullah Wireless Local Area Network atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.Berbeda dengan Local Area Network. Walau sama-sama jaringan nirlabel, LAN adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a).Dengan tekhnologi WLAN memungkinkan pengguna computer terhubung tanpa kabel
![Page 10: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/10.jpg)
(wirelessly) ke dalam sebuah jaringan.PERALATAN WLANKonfigurasi peralatan yang dapat digunakan WLAN sangat berfariasi. Namun pada dasarnya hanya membutuhkan beberapa buah alat untuk menginstalasi peralatan WLAN yang nantinya dapat mem-bypass infrastruktur Telkom, yaitu: PC router Card WLAN (WiFi)WLAN card dapat berupa PCMCIA, ISA card, USB card, atau Ethernet card. Biasanya PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) digunakan untuk notebook, sedangkan yang lain digunakan untuk computer desktop.Alat ini berfungsi sebagai interface antara system operasi jaringan client dengan format interface udara ke AP (Access Point). CableKabel ini berfungsi sebagai alat untuk menyambungkan peralatan WLAN dengan antenna eksternalnya. Kabel ini disebut sebagai pigtail yang panjangnya tidak sampai 1 meter. Antenna eksternalAntenna ini dibutuhkan untuk membuat jarak jangkau agar menjadi lebih jauh.• Antenna OmnidirectionalAntenna ini adalah jenis antenna yang memiliki pola pancaran sinyal ke segala arah dengan daya yang sama. Biasanya antenna ini digunakan pada lingkup yang mempunyai base station yang terbatas dan cenderung untuk posisi pelanggan yang melebar.• Antenna DirectionalAntenna ini mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antenna ini ideal untuk digunakan sebagai penghubung antar gedung atau daerah (Point to Point) yang mempunyai cakupan yang kecil.• Antenna Dual GainAntenna dual gain adalah antenna yang mempunyai level penguatan yang berbeda untuk pengirim dan penerima. Dirancang dengan standar ESTI, dimana daya pancarnya hanyadibatasi sampai 100mW. Karena bertujuan untuk meningkatkan daya maksimum antara pemancar dan penerima. Dan bisanya digunakan untuk aplikasi antar gedung.
KEUNTUNGANKetergantungan bisnis terhadap jaringan dan juga perkembangan yang pesat dari internet, memberikan keuntungan terhadap pengembangan aplikasi dari WLAN. Saat ini, pemanfaatan WLAN telah banyak digunakan. Baik untuk aplikasi internal perusahaan (internal) ataupun untuk lokasi public (hotspot). Beberapa survey menunjukkan bahwa alasan suatu prusahaan/orang menggunakan WLAN adalah faktor mobilitasnya.Beberapa keuntungan dari WLAN:1. Mobilitas tinggiMemungkinkan client untuk mengakses info secara real-time sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas pelayanan.2. Kemudahan dan Kecepatan InstalasiInstalasi WLAN sangat mudah dan cepat. Karena tanpa kabel. Kabel hanya digunakan untuk menghubungkan AP ke jaringan (HUB/Switch/Router). Selebihnya akan menggunakan frekuensi radio (wirelessly).3. Fleksibel
![Page 11: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/11.jpg)
Adanya teknologi WLAN, sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel.4. Biaya lebih murahWalaupun untuk biaya awal (membangun WLAN) lebih mahal, namun biaya instalasi dan perawatan jaringan WLAN jauh lebih murah.5. ScalableWLAN dapat digunakan dengan berbagai topologi jaringan sesuai dengan kebutuhan instalasi atau spesifikasi.
KELEMAHANDari berbagai keuntungan diatas, banyak pengembang jaringan wireless yang menyatakan bahwa WLAN mempunyai resiko keamanan yang sangat tinggi dan tidak ada jaminan keamanan yang dapat diberikan kecuali melakukan mitigasi.resiko keamanan WLAN yang mungkin dapat dilakukan.Padahal ada beberapa isu kelemahan terhadap jaringan WLAN1. Serangan Pasif♠ Penyadapan atau EavesdroppingKeadaan dimana penyerang melakukan pemonitoran transmisi serta isi dari pesan yang dikirim lewat jaringan.♠ Analisa trafficPenyerang biasanya menggunakan cara yang tidak dirasakan pihak yang diserang dengan menggunakan metode yang lebih canggih untuk membuat pola komunikasi pihak yang diserang. Sejumlah info dapat dirangkai dan didapatkan melalui aliran pesan diantara bagian-bagian yang saling berkomunikasi.2. Serangan Aktif♠ MasqueradingPenyerang menyamar sebagai user yang mempunyai hak untuk menggunakan jaringan, sehingga dapat memanfaatkan resource jaringan pihak yang diserang.♠ ReplayPenyerang akan memonitor transmisi (serangan pasif) dahulu, lalu akan melakukan trnsmisi ulang pesan tersebut seperti user biasa yang berhak memanfaatkan jaringan.♠ Modifikasi pesanPenyerang akan mengubah pesan asli dengan cara menghapus, menambah, dan melakukan penyusunan ulang pesan.♠ Denial of Service (DoS)Penyerang akan mencegah bahkan menghalangi penggunaan jaringan secara normal sampai menghalangi pengaturan fasilitas komunikasi.
SECURITYDengan adanya masalah diatas, maka sangat diperlukan pengamanan jaringan yang berlapis. Pada umumnya, beberapa alat WLAN memilih fitur-fitur keamanan standarnya masing-masing. Namun ada tiga hal yang dapat membuat lingkungan jaringan menjadi lebih aman ,yaitu dengan control akses, privasi, dan autentikasi paket data. Control AksesCara ini adalah untuk membatasi user yang dapat menggunakan jaringan. Ini merupakan bagian dari metode desain autentifikasi user, sehingga dapat melakukan verifikasi user
![Page 12: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/12.jpg)
yang mana yang berhak menggunakan sumber daya jaringan. Beberapa metode autentifikasi yang lain adalah Password Authentication Protocol (PAP), Challenge Handshake Protocol (CHAP), dan Extensible Authentication Protocol (EAP). PrivasiMerupakan cara melakukan penyembunyian info dari orang-orang yang tidak berhak. AutentekasiAdalah proses pemeriksaan peralatan user yang sah, sehingga paket yang dikirim benar-benar menuju ke user yang berhak.Namun sejujurnya masih saja banyak peluang dan celah keamanan yang mungkin bisa untuk dibobol. Beberapanya adalah: Serangan Penyusupan Bypass Monitor Jaringan Jamming atau DoS Brute force attacks pada password-password access point Serangan Enkripsi Miskonfiguration Man in the middle attack
TEKHNOLOGI WLANWLAN menyediakan banyak aplikasi dan keuntungan. Mobilitas dan scalability adalah salah satu alasannya. Namun, bagaimana WLAN bekerja sehingga dapat menstranmisikan data melewati udara? Berikut adalah beberapa diantaranya. Spread Spectrum Technology (SST)Termasuk di layer fisik WLAN yang akan menstransfer data melalui udara dengan memancarkan gelombang elektromagnetik dengan menggunakan tekhnologi SST. Tekhnologi ini teus berubah-ubah secara kontinu ketika ada pengiriman data. SST merupakan pengembangan dari tekhnologi CDMA (Code Division Multiple Access). Dengan urutan kode yang unik data ditransfer ke udara dan diterima oleh tujuan yang berhak dengan kode itu.Ada dua jenis SST , yaitu: Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)Pada DSSS, sinyal akan ditransfer ke dalam pita frekuensi tertentu yang tetap sebesar 17 MHz. Prinsipnya adalah memancarkan sinyal dengan lebar pita 17 MHz dengan pemakaian pelapisan kode atau signature untuk mengurangi interferensi dan noise.Pada saat sinyal dipancarkan, maka setiap paket data diberi kode yang unik dan berurut untuk sampai ke tujuan dan diproses filter sesuai urutannya. Jika kode tidak sesuai, maka akan diabaikan.Teknik seperti ini disebut sebagai teknik chipping. Semakin panjang bit chip, maka semakin aman data. Namun juga semakin memakan kapasitas bandwith yang tersedia. Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)Pada FHSS, sinyal ditransfer secara bergantian dengan menggunakan frekuensi 1 MHz atau dalam rentang sebuah pita frekuensi tertentu yang tetap. Prinsipnya adalah menggunakan pita yang sempit yang bergantian untuk memancarkan sinyal radio. Secara periodik antara 20-400 milidetik sinyal berpindah ke kanal frekuensi yang lain. Dan metode ini harus diketahui oleh kedua belah pihak yang menerima maupun yang mengirim.
![Page 13: JARINGAN BERKABEL](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5571f7f249795991698c5320/html5/thumbnails/13.jpg)
Tekhnologi ini ditujukan untuk menghindari noise/gangguan sinyal pada saat ditransfer, secara otomatis perangkat FHSS akan memilih frekuensi tertentu yang baik untuk mentransfer data. Dan jika ada paket yang hilang, maka akan dilakukan retransmisi. Narrowband TechnologyMetode ini melakukan proses pengiriman dan peneriamaan pesan yang dilakukan dengan menggunakan frekuensi radio tertentu. Tekhnologi ini mempertahankan jarak sedekat mungkin sehingga memungkinkan terjadinya transmisi dengan menggunakan gelombang radio tersebut.Untuk menghindari terjadinya crosstalk, maka diperlukan suatu manajemen frekuensi radio tertentu, sehingga masing-masing orang memiliki frekuensi tertentu. Salah satu implementasi dari tekhnologi ini adalah UHF. Infrared TechnologyTekhnologi ini menggunakan frekuensi tinggi persis dibawah frekuensi cahaya yang tampak pada spectrum sinyal. Kelemahannya adalah ketidakmampuannya menghadapi objek yang buram atau tidaj berada pada line of sight. Meskipun cukup murah, namun kemampuan jangkauannyacukup rendah. Maksimal jangkauan hanya 90 cm saja, sehingga digunakan untuk implementasi jaringan PAN (Personal Area Network) atau WLAN tertentu saja.
APLIKASI WLANDengan kemampuan WLAN, pengguna dapat melakukan melakukan koneksi ke jaringan internet secara mobile (wirelessly) dan sangat cocok dipakai oleh user diarea kantor, rumah sakir, kampus, hotel, bandara ,maupun dirumah.