jaringan berkabel

17
JARINGAN BERKABEL A.Coaxial Cable Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar. Gambar 2.1 Bagan penampang kabel koaksial Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena

Upload: zaima-amalia

Post on 23-Jun-2015

1.899 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JARINGAN BERKABEL

JARINGAN BERKABEL

A.Coaxial Cable

Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah

konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang

kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa

digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial

mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric

insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara

tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang

sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan

elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket

plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.

 

Gambar 2.1 Bagan penampang kabel koaksial

Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal

frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam

menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan

menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.

 

Page 2: JARINGAN BERKABEL

Gambar 2.2 Sistem Transmisi kabel koaksial

Yang dimaksud dengan multiplex pada gambar 2.2 diatas adalah alat yang

dibgunakan untuk menyusun beberapa kanal telpon menjadi suatu band

frekuensi tertentu (base band) atau sebaliknya. Sedangkan LTE (Line Terminal

Equipment) Coaxial adalah interface antara multiplex dengan kabel coaxial.

 

Gambar 2.3 Coxial cable

Kabel koaksial biasa digunakan dalam jaringan LAN terutama Topologi Bus

yang banyak menggunakan kabel koaksial. Kesulitan utama dari penggunaan

kabel koaksial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang

dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak benar-benar

diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang

Page 3: JARINGAN BERKABEL

dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai

kemampuan maksimalnya.

Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan.

Penguatannya dari repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial

lebih murah dari kabel fiber optic dan teknologinya juga tidak asing lagi. Kabel

coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi

data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk mempertimbangkan

ukurannya.

 

B.      Jenis Coaxial Cable

Jenis-jenis Coaxial Cable dikenal ada dua jenis, yaitu thick coaxial cable

(mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai

diameter lebih kecil).

1)      Thick Coaxial Cable

Kabel coaxial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar

ditujukan untuk penggunaan kabel backbone Ethernet karena secara

histories memiliki panjang transmisi dan penolakan noise yang lebih besar.

Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai thicknet. Kabel coaxial jenis ini

dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini

mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning;

kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet,

atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow

cable.

Page 4: JARINGAN BERKABEL

 

Gambar 2.4 Thick Coaxial Cable

Seperti namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada

beberapa situasi tertentu dapat sulit diinstall. Suatu petunjuk praktis

menyatakan bahwa semakin sulit media jaringan diinstall, maka semakin

mahal media tersebut diinstall. Kabel coaxial memiliki biaya instalasi yang

lebih mahal dari kabel twisted pair. Kabel thicknet hampir tidak pernah

digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus.

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai

spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

         Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan

menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu

Page 5: JARINGAN BERKABEL

buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi

tegangan yang lumayan lebar).

         Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices)

atau berupa populated segments.

         Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external

transceiver).

         Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk

dalam hal ini repeaters.

         Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar

500 meter).

         Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500

meter).

         Setiap segment harus diberi ground.

         Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke

perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

         Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

 

1)      Thin Coaxial Cable

Seiring dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat

kesulitan pengerjaannya pun akan semakin tinggi. Harus diingat pula bahwa

kabel jenis ThickNet harus ditarik melalui pipa saluran yang ada dan pipa ini

ukurannya terbatas. Oleh karena itu diciptakanlah Thin Coaxial cable untuk

mengatasi beberapa masalah diatas.

Page 6: JARINGAN BERKABEL

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

 

Gambar 2.5 Thin coaxial cable

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika

diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah

jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

         Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

         Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

         Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan

(devices)

         Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak

perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.

         Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated

segment).

         Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

Page 7: JARINGAN BERKABEL

         Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

         Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555

meter).

         Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Dulu jaringan Ethernet menggunakan kabel coaxial yang diameter luarnya

hanya 0,35 cm (kadang dikenal sebagai thinnet). Kabel ini terutama berguna

untuk instalasi kabel yang memerlukan pelilitan dan pembengkokan. Karena

mudah diinstall, maka kabel ini juga lebih murah untuk diinstal. Hal ini

mendorong beberapa orang menyebutnya sebagai cheapernet. Namun kabel ini

memerlukan penanganan khusus. Seringkali pemasang gagal melakukannya.

Akibatnya, sinyal transmisi terinterferensi oleh noise. Oleh karena itu, terlepas

dari diameternya yang kecil, thinnet sudah jarang digunakan pada jaringan

Ethernet.

Thicknet dapat menjangkau sampai 500 meter, dan perangkat dihubungkan

ke kabel secara langsung dengan menggunakan transceiver Ethernet dengan

kabel AUI. Di lain pihak thinnet lebih fleksibel dan dapat menjangkau sampai 185

meter. Komputer dihubungkan ke kabel dengan menggunakan konektor BNC.

Thicknet menggunakan spesifikasi Ethernet 10 base 5, sedangkan thinnet

menggunakan 10 base 2.

Walapun kabel coaxial sukar di pasang, tetapi ia mempunyai rintangan yang

tinggi terhadap ganguan elektromagnet. Dan kabel ini juga mempunyai jarak

maksimal yang lebih daripada kabel “twisted pair”.

Berikut akan disimpulkan mengenai keunggulan dan kelemahan coaxial cable:

        Keunggulan

1)      Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900

kanal telepon

Page 8: JARINGAN BERKABEL

2)      Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih

rendah

3)      Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan

terjadi interferensi dengan sistem lain

        Kelemahan

1)      Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan

jarak jauh harus dipasang repeater-repeater

2)      Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-

gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.

B.Serat optik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasLangsung ke: navigasi, cari

Serat optik.

Serat optik adalah merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED [1] . Kabel ini berdiameter lebih kurang

Page 9: JARINGAN BERKABEL

120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.

Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi [2] . Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optic

C.LAN

PENGERTIANSemua pasti telah mendengar tentang Local Area Network atau LAN yang merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa kabel computer yang tersambung dengan saluran fisik (kabel Ethernet/UTP). Seiring dengan perkembangan tekhnologi, maka muncullah Wireless Local Area Network atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.Berbeda dengan Local Area Network. Walau sama-sama jaringan nirlabel, LAN adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a).Dengan tekhnologi WLAN memungkinkan pengguna computer terhubung tanpa kabel

Page 10: JARINGAN BERKABEL

(wirelessly) ke dalam sebuah jaringan.PERALATAN WLANKonfigurasi peralatan yang dapat digunakan WLAN sangat berfariasi. Namun pada dasarnya hanya membutuhkan beberapa buah alat untuk menginstalasi peralatan WLAN yang nantinya dapat mem-bypass infrastruktur Telkom, yaitu: PC router Card WLAN (WiFi)WLAN card dapat berupa PCMCIA, ISA card, USB card, atau Ethernet card. Biasanya PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) digunakan untuk notebook, sedangkan yang lain digunakan untuk computer desktop.Alat ini berfungsi sebagai interface antara system operasi jaringan client dengan format interface udara ke AP (Access Point). CableKabel ini berfungsi sebagai alat untuk menyambungkan peralatan WLAN dengan antenna eksternalnya. Kabel ini disebut sebagai pigtail yang panjangnya tidak sampai 1 meter. Antenna eksternalAntenna ini dibutuhkan untuk membuat jarak jangkau agar menjadi lebih jauh.• Antenna OmnidirectionalAntenna ini adalah jenis antenna yang memiliki pola pancaran sinyal ke segala arah dengan daya yang sama. Biasanya antenna ini digunakan pada lingkup yang mempunyai base station yang terbatas dan cenderung untuk posisi pelanggan yang melebar.• Antenna DirectionalAntenna ini mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antenna ini ideal untuk digunakan sebagai penghubung antar gedung atau daerah (Point to Point) yang mempunyai cakupan yang kecil.• Antenna Dual GainAntenna dual gain adalah antenna yang mempunyai level penguatan yang berbeda untuk pengirim dan penerima. Dirancang dengan standar ESTI, dimana daya pancarnya hanyadibatasi sampai 100mW. Karena bertujuan untuk meningkatkan daya maksimum antara pemancar dan penerima. Dan bisanya digunakan untuk aplikasi antar gedung.

KEUNTUNGANKetergantungan bisnis terhadap jaringan dan juga perkembangan yang pesat dari internet, memberikan keuntungan terhadap pengembangan aplikasi dari WLAN. Saat ini, pemanfaatan WLAN telah banyak digunakan. Baik untuk aplikasi internal perusahaan (internal) ataupun untuk lokasi public (hotspot). Beberapa survey menunjukkan bahwa alasan suatu prusahaan/orang menggunakan WLAN adalah faktor mobilitasnya.Beberapa keuntungan dari WLAN:1. Mobilitas tinggiMemungkinkan client untuk mengakses info secara real-time sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas pelayanan.2. Kemudahan dan Kecepatan InstalasiInstalasi WLAN sangat mudah dan cepat. Karena tanpa kabel. Kabel hanya digunakan untuk menghubungkan AP ke jaringan (HUB/Switch/Router). Selebihnya akan menggunakan frekuensi radio (wirelessly).3. Fleksibel

Page 11: JARINGAN BERKABEL

Adanya teknologi WLAN, sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel.4. Biaya lebih murahWalaupun untuk biaya awal (membangun WLAN) lebih mahal, namun biaya instalasi dan perawatan jaringan WLAN jauh lebih murah.5. ScalableWLAN dapat digunakan dengan berbagai topologi jaringan sesuai dengan kebutuhan instalasi atau spesifikasi.

KELEMAHANDari berbagai keuntungan diatas, banyak pengembang jaringan wireless yang menyatakan bahwa WLAN mempunyai resiko keamanan yang sangat tinggi dan tidak ada jaminan keamanan yang dapat diberikan kecuali melakukan mitigasi.resiko keamanan WLAN yang mungkin dapat dilakukan.Padahal ada beberapa isu kelemahan terhadap jaringan WLAN1. Serangan Pasif♠ Penyadapan atau EavesdroppingKeadaan dimana penyerang melakukan pemonitoran transmisi serta isi dari pesan yang dikirim lewat jaringan.♠ Analisa trafficPenyerang biasanya menggunakan cara yang tidak dirasakan pihak yang diserang dengan menggunakan metode yang lebih canggih untuk membuat pola komunikasi pihak yang diserang. Sejumlah info dapat dirangkai dan didapatkan melalui aliran pesan diantara bagian-bagian yang saling berkomunikasi.2. Serangan Aktif♠ MasqueradingPenyerang menyamar sebagai user yang mempunyai hak untuk menggunakan jaringan, sehingga dapat memanfaatkan resource jaringan pihak yang diserang.♠ ReplayPenyerang akan memonitor transmisi (serangan pasif) dahulu, lalu akan melakukan trnsmisi ulang pesan tersebut seperti user biasa yang berhak memanfaatkan jaringan.♠ Modifikasi pesanPenyerang akan mengubah pesan asli dengan cara menghapus, menambah, dan melakukan penyusunan ulang pesan.♠ Denial of Service (DoS)Penyerang akan mencegah bahkan menghalangi penggunaan jaringan secara normal sampai menghalangi pengaturan fasilitas komunikasi.

SECURITYDengan adanya masalah diatas, maka sangat diperlukan pengamanan jaringan yang berlapis. Pada umumnya, beberapa alat WLAN memilih fitur-fitur keamanan standarnya masing-masing. Namun ada tiga hal yang dapat membuat lingkungan jaringan menjadi lebih aman ,yaitu dengan control akses, privasi, dan autentikasi paket data. Control AksesCara ini adalah untuk membatasi user yang dapat menggunakan jaringan. Ini merupakan bagian dari metode desain autentifikasi user, sehingga dapat melakukan verifikasi user

Page 12: JARINGAN BERKABEL

yang mana yang berhak menggunakan sumber daya jaringan. Beberapa metode autentifikasi yang lain adalah Password Authentication Protocol (PAP), Challenge Handshake Protocol (CHAP), dan Extensible Authentication Protocol (EAP). PrivasiMerupakan cara melakukan penyembunyian info dari orang-orang yang tidak berhak. AutentekasiAdalah proses pemeriksaan peralatan user yang sah, sehingga paket yang dikirim benar-benar menuju ke user yang berhak.Namun sejujurnya masih saja banyak peluang dan celah keamanan yang mungkin bisa untuk dibobol. Beberapanya adalah: Serangan Penyusupan Bypass Monitor Jaringan Jamming atau DoS Brute force attacks pada password-password access point Serangan Enkripsi Miskonfiguration Man in the middle attack

TEKHNOLOGI WLANWLAN menyediakan banyak aplikasi dan keuntungan. Mobilitas dan scalability adalah salah satu alasannya. Namun, bagaimana WLAN bekerja sehingga dapat menstranmisikan data melewati udara? Berikut adalah beberapa diantaranya. Spread Spectrum Technology (SST)Termasuk di layer fisik WLAN yang akan menstransfer data melalui udara dengan memancarkan gelombang elektromagnetik dengan menggunakan tekhnologi SST. Tekhnologi ini teus berubah-ubah secara kontinu ketika ada pengiriman data. SST merupakan pengembangan dari tekhnologi CDMA (Code Division Multiple Access). Dengan urutan kode yang unik data ditransfer ke udara dan diterima oleh tujuan yang berhak dengan kode itu.Ada dua jenis SST , yaitu: Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)Pada DSSS, sinyal akan ditransfer ke dalam pita frekuensi tertentu yang tetap sebesar 17 MHz. Prinsipnya adalah memancarkan sinyal dengan lebar pita 17 MHz dengan pemakaian pelapisan kode atau signature untuk mengurangi interferensi dan noise.Pada saat sinyal dipancarkan, maka setiap paket data diberi kode yang unik dan berurut untuk sampai ke tujuan dan diproses filter sesuai urutannya. Jika kode tidak sesuai, maka akan diabaikan.Teknik seperti ini disebut sebagai teknik chipping. Semakin panjang bit chip, maka semakin aman data. Namun juga semakin memakan kapasitas bandwith yang tersedia. Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)Pada FHSS, sinyal ditransfer secara bergantian dengan menggunakan frekuensi 1 MHz atau dalam rentang sebuah pita frekuensi tertentu yang tetap. Prinsipnya adalah menggunakan pita yang sempit yang bergantian untuk memancarkan sinyal radio. Secara periodik antara 20-400 milidetik sinyal berpindah ke kanal frekuensi yang lain. Dan metode ini harus diketahui oleh kedua belah pihak yang menerima maupun yang mengirim.

Page 13: JARINGAN BERKABEL

Tekhnologi ini ditujukan untuk menghindari noise/gangguan sinyal pada saat ditransfer, secara otomatis perangkat FHSS akan memilih frekuensi tertentu yang baik untuk mentransfer data. Dan jika ada paket yang hilang, maka akan dilakukan retransmisi. Narrowband TechnologyMetode ini melakukan proses pengiriman dan peneriamaan pesan yang dilakukan dengan menggunakan frekuensi radio tertentu. Tekhnologi ini mempertahankan jarak sedekat mungkin sehingga memungkinkan terjadinya transmisi dengan menggunakan gelombang radio tersebut.Untuk menghindari terjadinya crosstalk, maka diperlukan suatu manajemen frekuensi radio tertentu, sehingga masing-masing orang memiliki frekuensi tertentu. Salah satu implementasi dari tekhnologi ini adalah UHF. Infrared TechnologyTekhnologi ini menggunakan frekuensi tinggi persis dibawah frekuensi cahaya yang tampak pada spectrum sinyal. Kelemahannya adalah ketidakmampuannya menghadapi objek yang buram atau tidaj berada pada line of sight. Meskipun cukup murah, namun kemampuan jangkauannyacukup rendah. Maksimal jangkauan hanya 90 cm saja, sehingga digunakan untuk implementasi jaringan PAN (Personal Area Network) atau WLAN tertentu saja.

APLIKASI WLANDengan kemampuan WLAN, pengguna dapat melakukan melakukan koneksi ke jaringan internet secara mobile (wirelessly) dan sangat cocok dipakai oleh user diarea kantor, rumah sakir, kampus, hotel, bandara ,maupun dirumah.