jantung koroner.docx

29
BAB I SKENARIO Pak Anton (50 tahun) tiba-tiba pingsan pada saat sedang bermain tenis lapangan. PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 1

Upload: desak

Post on 13-Jul-2016

7 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: JANTUNG KORONER.docx

BAB I

SKENARIO

Pak Anton (50 tahun) tiba-tiba pingsan pada saat sedang bermain tenis lapangan.

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 1

Page 2: JANTUNG KORONER.docx

BAB II

KATA KUNCI

II.1 Kata kunci

Pingsan

II.2 Penjelasan Kata Kunci

Pingsan

Pingsan adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri seperti orang tidur pada seseorang

akibat sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, keracunan,

terkejut/kaget, lapar/haus, kondisi fisik lemah, dan lain sebagainya. Pada umumnya orang

yang jatuh pingsan pada muka / wajah akan terlihat pucat pasih. Orang yang pingsan

butuh oksigen dan tempat teduh terlindung dari terik sinar matahari.

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 2

Page 3: JANTUNG KORONER.docx

BABIII

PROBLEM

III.1 Problem

1. Apakah yang menyebabkan pak Anton tiba-tiba pingsan?

2. Apakah hipertensi dan kolestrol tinggi dapat meningkatkan resiko serangan jantung?

Jika iya, mengapa?

III.2. PENJELASAN PROBLEM

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 3

Page 4: JANTUNG KORONER.docx

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 BATASAN

Penyakit jantung koroner terutama disebabkan oleh kelainan miokardium akibat

insufisiensi aliran darah koroner karena arterosklerosis yang merupakan proses degeneratif, di

samping banyak faktor lain. Karena itu dengan bertambahnya usia harapan hidup manusia

Indonesia, kejadiannya akan makin meningkat dan menjadi suatu penyakit yang penting;

apalagi sering menyebabkan kematian mendadak.

Manifestasi PJK yang klaasik adalah angina pectoris. Angina pectoris adalah suatu

sindroma klinis dimana didapatkan sakit dada yang tibul saat melakukan aktivitas karena

adanya iskemik miokard. Hal ini menunjukkan telah menyempitnya > 70% arteri koronaria.

Angina pectoris dapat muncul sebagai Angina pectoris stabil dan dapat juga keadaan ini bisa

berkembang lebih berat menimbulkan Sindroma Koroner Akut atau serangan jantung

mendadak yang dapat menyebabkan kematian.

Jenis - jenis penyakit jantung ialah :

Penyakit jantung koroner – infark miokard akut

Penyakit jantung akibat hipertensi

Penyakit jantung rernatik

Penyakit jantung kongenital

Endokarditis bakterialis

Penyakit jantung sifilitik

A. Infark miokard akut

Infark miokard akut (MI), umumnya dikenal sebagai serangan jantung, adalah suatu

kondisi yang ditandai oleh cedera iskemik dan nekrosis otot jantung. Cedera iskemik terjadi

ketika pasokan darah tidak cukup untuk memenuhi permintaan jaringan untuk metabolisme.

Infark miokardium adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot jantung.

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 4

Page 5: JANTUNG KORONER.docx

Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak umumya pada pria 35-

55 tahun, tanpa gejala pendahuluan. Infark miokard biasanya disebabkan oleh trombus arteri

koroner; prosesnya mula-mula berawal dari rupturnya plak yang kemudian diikuti oleh

pembentukan trombus oleh trombosit. Lokasi dan luasnya infark miokard tergantung pada

jenis arteri yang oklusi dan aliran darah kolateral.

Gejala klinis :

Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek sewaktu melakukan aktivitas

yang cukup berat, yang biasanya tak menimbulkan keluhan. Makin lama sesak makin

bertambah, sekalipun melakukan aktivitas ringan.

Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan keram di ekstremitas bawah, terjadi

selama atau setelah olah raga

Peka terhadap rasa dingin

Perubahan warna kulit

Kadar kolesterol di atas 180 mg/dl pada orang yang berusia 30 tahun atau kurang, atau

di atas 200 mg/dl untuk mereka yang berusia lebih dari 30 tahun, dianggap beresiko

khusus mengidap penyakit arteri koroner.

B. Penyakit jantung akibat hipertensi

Penyakit jantung hipertensif merujuk kepada suatu keadaan yang disebabkan oleh

peningkatan tekanan darah (hipertensi). Hipertensi yang berkepanjangan dan tidak

terkendali dapat mengubah struktur miokard, pembuluh darah dan sistem konduksi

jantung. Perubahan-perubahan ini dapat mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri, penyakit

arteri koroner, gangguan sistem konduksi, disfungsi sistolik dan diastolik miokard yang

nantinya bermanifestasi klinis sebagai angina (nyeri dada), infark miokard, aritmia

jantung (terutama fibrilasi atrium) dan gagal jantung kongestif.

IV.2. ANATOMI/HISTOLOGI/FISIOLOGI/PATOFISIOLOGI

Anatomi

Jantung

Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di

rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit kr sebelah kiri sternum.

Jantung terdapat di sebuah kantong longgar berisi cairan yang disebut pericardium.

Keempat ruang jantung tersebut adalah atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 5

Page 6: JANTUNG KORONER.docx

dan kiri. Atrium terletak di atas ventrikel dan saling berdampingan. Atrium dan

ventrikel dipisahkan satu dari yang lain oleh katup arah. Sisi kiri dan kanan jantung

dipisahkan oleh dinding jaringan yang disebut septum. Dalam keadaan normal tiak

terjadipencampuran darah antara kedua atrium, kecuali pada masa janin, dan jantung

yang sehat. Semua ruang tersebut dikelilingi oleh jaringan ikat. Jantung mendapat

suplai persarafan yang luas.

Histologi

Otot jantung terdiri dari sel otot yang sangat khusus yang disebut serabut otot. Selain

berkontraksi seperti sel otot lain sebagai respons terhadap potensial aksi yang dihasilkan dari

stimulasi neural, tetapi banayk serabut otot jantung mampu melepaskan sendiri potensial

aksinya yang mencetuskan kontraksi jantung.

Serabut otot jantung terdiri dari pita filament protein yang disebut myofilament yang

terletak berangkaian satu sama lain. Setiap pita disebut sarkomer yang berhubungan antara

satu dengan yang lain di bagian tepinya untuk membentuk diskus interkalaris. Area ini

merupakan bagian dengan resistensi rendah sehingga arus listrik dapat lewat. Masing-masing

myofilament tersusun atas filamen tebal yang disebut myosin dan filament tipis yang disebut

aktin.

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 6

Page 7: JANTUNG KORONER.docx

Fisiologi

Proses respirasi dapat dibagi menjadi empat golongan utama :

1. Ventilasi paru-paru, yaitu pemasukkan dan pengeluaran udara di antara atmosfir dan

alveolus paru-paru

2. Difusi oksigen dan karbondioksida di antara alveolus dan darah

3. Transport oksigen dan karbondioksida di dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel

4. Pengaturan ventilasi dan segi-segi respirasi lainnya

Paru-paru dapat dikembangkan dan dikempiskan dengan dua cara yaitu :

gerakan turun dan naik diafragma untuk memperbesar atau mengecilkan rongga

dada

elevasi dan depresi iga-iga untuk meningkatkan dan menurunkan diameter

anteroposterior rongga dada.

(Guyton, 1995)

Patofisiologi

Peningkatan tekanan darah sistemik pada hipertensi menimbulkan peningkatan

resistensi terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri, sehingga beban kerja jantung

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 7

Page 8: JANTUNG KORONER.docx

bertambah, akibatnya terjadi hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kekuatan kontraksi.

Kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi kompensasi

dapat terlampaui; kebutuhan oksigen yang melebihi kapasitas suplai pembuluh koroner

menyebabkan iskemia miokardium lokal. Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan

perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan, dan mene-kan fungsi miokardium.

Berkurangnya kadar oksigen memaksa miokardium mengubah metabolisme yang bersifat

aerobik menjadi metabolisme anaerobik. Metabolisme anaerobik lewat lintasan glikolitik jauh

lebih tidak efisien apabila dibandingkan dengan metabolisme aerobik melalui fosforilasi

oksidatif dan siklus Krebs. Pembentukan fosfat berenergi tinggi menurun cukup besar. Hasil

akhir metabolisme anaerob, yaitu asam laktat, akan tertimbun sehingga menurunkan pH sel.

Gabungan efek hipoksia, berkurangnya energi yang tersedia, serta asidosis dengan

cepat mengganggu fungsi ventrikel kiri. Kekuatan kontraksi daerah miokardium yang

terserang berkurang; serabut-serabutnya memendek, dan daya serta kecepatannya berkurang.

Selain itu, gerakan dinding segmen yang mengalami iskemia menjadi abnormal, bagian

tersebut akan menonjol keluar setiap kali ventrikel berkontraksi. Berkurangnya daya kontraksi

dan gangguan gerakan jantung mengubah hemodinamika. Perubahan hemo-dinamika

bervariasi sesuai ukuran segmen yang mengalami iskemia, dan derajat respon refleks

kompensasi sistem saraf otonom. Menurunnya fungsi ventrikel kiri dapat mengurangi curah

jantung dengan berkurangnya curah sekuncup (jumlah darah yang dikeluarkan setiap kali

jantung berdenyut). Berkurangnya pengosongan ventrikel saat sistol akan memperbesar

volume ventrikel. Akibatnya, tekanan jantung kiri akan meningkat. Tekanan akhir diastolik

ventrikel kiri dan tekanan baji dalam kapiler paru-paru akan meningkat. Peningkatan tekanan

diperbesar oleh perubahan daya kembang dinding jantung akibat iskemia. Dinding yang

kurang lentur semakin memperberat peningkatan tekanan pada volume ventrikel tertentu Pada

iskemia, manifestasi hemodinamika yang sering terjadi adalah peningkatan ringan tekanan

darah dan denyut jantung sebelum timbul nyeri. Jelas bahwa, pola ini merupakan

responkompensasi simpatis terhadap berkurangnya fungsi miokardium. Dengan timbulnya

nyeri sering terjadi perangsangan lebih lanjut oleh katekolamin. Penurunan tekanan darah

merupakan tanda bahwa miokardium yang terserang iskemia cukup luas atau merupakan

suatu respon vagus. Iskemia miokardium secara khas disertai oleh dua perubahan

elektrokardiogram akibat perubahan elektrofisiologi selular, yaitu gelombang T terbalik dan

depresi segmen ST. Elevasi segmen ST dikaitkan dengan sejenis angina yang dikenal dengan

nama angina Prinzmetal. Serangan iskemi biasanya mereda dalam beberapa menit apabila PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 8

Page 9: JANTUNG KORONER.docx

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen sudah diperbaiki. Perubahan

metabolik, fungsional, hemodinamik dan elektrokardiografik yang terjadi semuanya bersifat

reversibel.

Penyebab infark miokardium adalah terlepasnya plak arteriosklerosis dari salah satu

arteri koroner dan kemudian tersangkut di bagian hilir sehingga menyumbat aliran darah ke

seluruh miokardium yang diperdarahi oleh pembuluh tersebut. Infark miokardium juga dapat

terjadi jika lesi trombotik yang melekat di arteri menjadi cukup besar untuk menyumbat total

aliran ke bagian hilir, atau jika suatu ruang jantung mengalami hipertrofi berat sehingga

kebutuhan oksigen tidak dapat terpenuhi.

IV.3. Jenis-jenis penyakit yang berhubungan

Angina pectoris

Suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau

terasa berat di dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya

timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan.

Penyakit jantung akibat hipertensi

Penyakit Jantung Arteriosklerotik

IV.4. Gejala klinis

Nyeri dada kiri seperti ditusuk-tusuk atau diiris-iris menjalar ke lengan kiri.

Nyeri dada serupa dengan angina tetapi lebih intensif dan lama serta tidak sepenuhnya

hilang dengan istirahat ataupun pemberian nitrogliserin

Dada rasa tertekan seperti ditindih benda berat, leher rasa tercekik.

Rasa nyeri kadang di daerah epigastrikum dan bisa menjalar ke punggung.

Rasa nyeri hebat sekali sehingga penderita gelisah, takut, berkeringat dingin dan

lemas.

IV.5. Pemeriksaan fisik penyakit

Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada kardiorespirasi yaitu :

Inspeksi PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 9

Page 10: JANTUNG KORONER.docx

Palpasi

Auskultasi

Perkusi

Memeriksa denyut perifer

Mengukur tekanan darah

IV.6 Pemeriksaan penunjang penyakit

Dalam kasus ini, pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan yaitu :

EKG

Rontgen

Peningkatan kadar enzim atau isoenzim merupakan indikator spesifik infark miokard

akut yaitu kreatinin fosfoskinase (CPK/CK), SGOT, LDH, alfa hidroksi butirat

dehidrogenase, dan isoenzim CK-MB

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 10

Page 11: JANTUNG KORONER.docx

BAB V

HIPOTESIS AWAL

Berdasarkan dari keterangan yang didapat pada skenario 1, kami dapat menyimpulkan

diagnosis awal bahwa pasien menderita :

1. Penyakit jantung koroner - infark miokard akut

2. Penyakit jantung karena hipertensi

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 11

Page 12: JANTUNG KORONER.docx

BAB VI

ANALISIS DARI DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

VI.1 Gejala klinis

Dada sakit

Suara napas vesikuler

Hipertensi

Akral basah dan dingin

VI.2 Pemeriksaan Fisik

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Bpk. Anton

Umur : 50 tahun

Alamat : Jalan Babatan Pratama, Surabaya

Pekerjaan : Manager restoran di hotel berbintang

PEMERIKSAAN FISIK

Status Present

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 12

Page 13: JANTUNG KORONER.docx

Vital Sign

* Keadaan umum : lemah, sadar baik

* Kesadaran : komposmentis

* Tekanan Darah : 160/95 mmHg

* Nadi : 90 x/mnt

* RR : 20 x/mnt

* Suhu : 36,90 C

Auskultasi

Thorax

- cor : suara jantung S1/S2 tunggal

- pulmo : suara napas vesikuler

Palpasi

Hepar : teraba 1 jari di bawah arcus costa

Eksttremitas : akral basah dan dingin

VI.3 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium

EKG

Foto rontgen dada

Radiografi dada

Doppler echocardiography

MRI

Multidetektor-baris computed tomography (CT) scan (yaitu, CT scan dengan 16-64

detektor) yang muncul sebagai alat yang berguna untuk mengidentifikasi

penyumbatan arteri koroner.

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 13

Page 14: JANTUNG KORONER.docx

BAB VII

HIPOTESIS AKHIR

Dari hasil diagnosis pada skenario 2 didapat : Bapak Anton 50 tahun mengalami Infark

Miokard Akut. Dengan gejala dada sakit, hipertensi, akral basah dan dingin

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 14

Page 15: JANTUNG KORONER.docx

BAB VIII

MEKANISME DIAGNOSIS

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 15

Gejala yang timbul

Dada sakit Hipertensi Akral basah dan dingin

Infark miokard akut

Gejala klinis

Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek sewaktu melakukan aktivitas yang cukup berat,

nyeri dan keram

di ekstremitas

bawah, terjadi

selama atau

setelah olah

raga

Peka

terhadap rasa

dingin

Kadar kolesterol di atas 200 mg/dl untuk usia diatas 30 th dianggap beresiko khusus mengidap penyakit arteri

Perubahan

warna kulit

Page 16: JANTUNG KORONER.docx

BAB IX

STRATEGI MENYELESAIKAN MASALAH

IX.1 Penatalaksanaan

Dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Umum

Penjelasan mengenai penyakitnya; pasien biasanya tertekan, khawatir terutama

untuk melakukan aktivitas.

Pasien harus menyesuaikan aktivitas fisik dan psikis dengan keadaan sekarang

Pengendalian faktor risiko

Pencegahan sekunder.

Karena umumnya sudah terjadi arteriosklerosis di pembuluh darah lain, yang

akan berlangsung terus, obat pencegahan diberikan untuk menghambat proses

yang ada. Yang sering dipakai adalah aspirin dengan dosis 375 mg, 160 mg,

80mg.

Penunjang yang dimaksud adalah untuk mengatasi iskemia akut, agar tak

terjadi iskemia yang lebih berat sampai infark miokardium.

2. Mengatasi iskemia yang terdiri dari :

a. Medikamentosa

Nitrat, dapat diberikan parenteral, sublingual, buccal, oral,transdermal dan

ada yang di buat lepas lambat

Berbagai jenis penyekat beta untuk mengurangi kebutuhan oksigen. Ada

yang bekerja cepat seperti pindolol dan pro-panolol. Ada yang bekerja

lambat seperti sotalol dan nadolol. Ada beta 1 selektif seperti asebutolol,

metoprolol dan atenolol.

Antagonis kalsium

b. Revaskularisasi PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 16

Page 17: JANTUNG KORONER.docx

Pemakaian trombolitik

Prosedur invasif non operatif, yaitu melebarkan aa coronaria dengan balon.

Operasi

IX.2 Prinsip tindakan medis

1. Pasien dimasukkan ke ICCU atau ruang rawat dengan fasilitas penanganan aritmia

(monitor).

2. Mengambil darah untuk pemeriksaan darah rutin, gula darah, BUN,

kreatinin,CK,CKMB, SGPT,LDH, dan elektrolit terutama K+ serum.

3. Pemeriksaan pembekuan meliputi trombosit, waktu perdarahan, waktu pembekuan,

Prothrombine Time (PT), dan Activated Partial Thromboplastin Time (APPT).

4. Pemantauan irama jantung dilakukan sampai kondisi stabil.

5. Rekaman EKG dapat diulangi setiap hari selama 72 wad pertama infark.

6. Nitrat sublingual atau transdermal digunakan untuk mengatasi angina,sedangkan nitrat

iv diberikan bila sakit iskemia berulang atau berkepanjangan.

7. Pengobatan Trombolitik

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 17

Page 18: JANTUNG KORONER.docx

BAB X

PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI

Prognosis

Tiga faktor penting yang menentukan indeks prognosis, yaitu potensi terjadinya

aritmia yang gawat, potensi serangan iskemia lebih jauh, dan potensi pemburukan gangguan

hemodinamik..

Sebagian besar penderita yang bertahan hidup selama beberapa hari setelah serangan

jantung dapat mengalami kesembuhan total; tetapi sekitar 10% meninggal dalam waktu 1

tahun. Kematian terjadi dalam waktu 3-4 bulan pertama, terutama pada penderita yang

kembali mengalami angina, aritmia ventrikuler dan gagal jantung.komplikasi

Komplikasi

Infark miokard akut :

gagal jantung

syok kardiogenik

ruptur korda

ruptur septum

aritmia gangguan hantaran

perikarditis

emboli paru

X.1 Cara penyampaian prognosis pada pasien dan keluarga pasien

Seorang dokter sangat berperan penting dalam proses penyembuhan pasien.

Sebagai seorang dokter tidak hanya perlu berkompeten, pintar atau ahli dalam

bidangnya tapi seorang dokter yang baik dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan

pasien dan keluarga pasiennya. Dokter yang pintar jika tidak mampu beromunikasi

yang baik, maka kepintarannya akan sia-sia sebab ia tidak bisa menyampaikan

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 18

Page 19: JANTUNG KORONER.docx

prognosis pada pasien maupun keluarga pasien sehingga tidak mudah dimengerti.

Seorang dokter harusnya mampu membaca ekspresi wajah pasiennya, sebab setiap

pasien itu tidak sama apa yang diingnkannya. Contohnya ada pasien yang ingin tahu

detail tentang penyakitnya dan ada pula yang tidak ingin tahu detail tentang

penyakitnya karena bisa menyebabkan down. Maka seorang dokter harus mempelajari

karakteristik pasiennya dulu dan perlu komunikasi yang baik di dalam penyampain

prognosis agar mudah dipahami.

X.2 Tanda untuk merujuk pasien

Pasien perlu dirujuk apabila:

Sering kali seorang dokter itu apabila dirasa tidak mampu melakukan

pengobatan terhadap pasien, baik karena keterbatasan fasilitas ataupun

ketidakwenangan dokter tersebut, maka dokter itu wajib memberikan surat keterangan

rujukan ke RS ataupun misalnya untuk pasien yang perlu dilakukan Echocardiography

juga diberikan surat keterangan oleh dokter tersebut bahwa pasien tersebut

memerlukan pemeriksaan Echocardiography, MRI dan lain sebagainya.

Adapun faktor lainnya sebagi berikut :

o Sarana kesehatan yang tersedia kurang memadai.

o Tenaga medis yang ada kurang kompeten.

o Dokter yang ada tidak memiliki wewenang untuk melakukan tindakan yang

harus segera dilaksanakan.

o Keinginan dari pasien untuk dirawat di tempat yang lebih lengkap.

X.3 Peran pasien atau keluarga untuk penyembuhan

Peran Pasien :

1. Minum obat secara teratur sesuai denga yang dianjurkan oleh dokter.

2. Melakukan terapi secara teratur.

Peran Keluarga Pasien :

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 19

Page 20: JANTUNG KORONER.docx

1. Memberi semangat kepada pasien dalam menghadapi penyakit ini.

2. Selalu meingatkan pasien untuk selalu melaksanakan perintah yang diberikan oleh

dokter.

3. Selalu memberi perhatian kepada pasien.

4. Menemani pasien selama melakukan pengobatan.

5. Melakukan pendekatan dan komunikasi

X.4 Pencegahan penyakit

Sedapat mungkin mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit

arteri koroner, terutama yang dapat dirubah oleh penderita yaitu :

Berhenti merokok

Menurunkan berat badan

Mengendalikan tekanan darah

Menurunkan kadar kolesterol darah dengan diet atau dengan obat

Melakukan olah raga secara teratur.

BAB XI

PENUTUP

XI.1 Kesimpulan

Infark miokard akut (MI), umumnya dikenal sebagai serangan jantung, adalah suatu

kondisi yang ditandai oleh cedera iskemik dan nekrosis otot jantung. Cedera iskemik terjadi

ketika pasokan darah tidak cukup untuk memenuhi permintaan jaringan untuk metabolisme.

Infark miokardium adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot jantung.

Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak umumya pada pria 35-

55 tahun, tanpa gejala pendahuluan.

Gejala klinis :

Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek sewaktu melakukan aktivitas

yang cukup berat

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 20

Page 21: JANTUNG KORONER.docx

Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan keram di ekstremitas bawah, terjadi

selama atau setelah olah raga

Peka terhadap rasa dingin

Perubahan warna kulit

Kadar kolesterol di atas 180 mg/dl pada orang yang berusia 30 tahun atau kurang,

XI.2 Saran

Agar dapat terhindar dari penyakit jantung maka yang dapat dilakukan yaitu diantaranya :

Berhenti merokok

Mengendalikan tekanan darah

Menurunkan kadar kolesterol darah

Melakukan olah raga secara teratur

Secepat mungkin berobat atau konsultasi dengan dokter jika ada sesuatu hal yang

mengganggu kesehatan

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 21

Page 22: JANTUNG KORONER.docx

Daftar Pustaka

Buku Pedoman Skills Lab Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 2011

Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25.1996. Jakarta : EGC

Corwin, Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi. 2009. Jakarta : EGC.

http://emedicine.medscape.com/article/350175-overview

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/147_05PenyakitJantungKoroner.pdf/147_05PenyakitJantungKoroner.html

PBL Skenario 2 |Kardiorespirasi dan Metabolisme 22