jantung dan mekanismenya

21
Jantung dan Mekanismenya Fakultas Kedokteran UKRIDA Richard Simak 102011051 [email protected] Pendahuluan Jantung, sebagai alat utama untuk memompa darah ke seluruh tubuh tidak pernah berhenti berdenyut mulai dari saat suatu individu masih dalam kandungan saat jantung pertama kali berdenyut dan selama individu tersebut hidup. Peran jantung sangat penting untuk memompa darah yang mengandung banyak nutrisi dan oksigen keseluruh jaringan tubuh untuk mempertahankan kehidupan suatu individu. Dan untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh ada beberapa organ-organ yang berkaitan yang perannya tidak kalah pentingnya dengan peranan jantung. Dari skenario 2 diketahui bahwa seorang perempuan berusia 55 tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat karena tiba-tiba ia merasa lemas dan jantungnya berdegub sangat cepat dan saat sinus karotikusnya di massage degup jantung kembali normal, hipotesis yang sudah disusun adalah tindakan massage pada sinus karotikus dapat mengembalikan degup jantung ke keadaan normal.

Upload: richard-simak

Post on 26-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jantung dan mekanismenya

TRANSCRIPT

Page 1: Jantung Dan Mekanismenya

Jantung dan Mekanismenya

Fakultas Kedokteran UKRIDA

Richard Simak

102011051

[email protected]

Pendahuluan

Jantung, sebagai alat utama untuk memompa darah ke seluruh tubuh tidak pernah berhenti

berdenyut mulai dari saat suatu individu masih dalam kandungan saat jantung pertama kali

berdenyut dan selama individu tersebut hidup. Peran jantung sangat penting untuk memompa

darah yang mengandung banyak nutrisi dan oksigen keseluruh jaringan tubuh untuk

mempertahankan kehidupan suatu individu. Dan untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh

ada beberapa organ-organ yang berkaitan yang perannya tidak kalah pentingnya dengan

peranan jantung. Dari skenario 2 diketahui bahwa seorang perempuan berusia 55 tahun

dibawa ke Unit Gawat Darurat karena tiba-tiba ia merasa lemas dan jantungnya berdegub

sangat cepat dan saat sinus karotikusnya di massage degup jantung kembali normal, hipotesis

yang sudah disusun adalah tindakan massage pada sinus karotikus dapat mengembalikan

degup jantung ke keadaan normal.

Isi

Yang pertama kali akan dibahas dibawah ini adalah struktur jantung, yaitu struktur

makroskopis dan struktur mikroskopis.

Struktur Makroskopis

Jantung terletak didalam rongga dada(toraks) yaitu pada rongga mediastinum dan

diantara kedua paru. Jantung berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam

Page 2: Jantung Dan Mekanismenya

dada. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri dan

ventrikel kiri.

a) Atrium Kanan

Atrium kanan berada pada bagian kanan jantung dan terletak sebagian besar

dibelakang sternum.1

b) Ventrikel Kanan

Ventrikel kanan adalah ruang berdinding tebal yang membentuk sebagian besar sisi

depan jantung. Valva atrioventrikular dextra (tricuspidalis) mengelilingi lubang

atrioventrikular kanan, pada sisi ventrikel. Katup ini, seperti katup jantung lain, terbentuk

dari selapis tipis jaringan fibrosa yan ditutupi pada setiap sisinya oleh endokardium.

Katup trikuspidalis terdiri dari tiga daun katup. Basis setiap daun katup melekat pada tepi

lubang. Tepi bebas setiap daun katup melekat pada chordae tendineae pada penonjolan

kecil jaringan otot yang keluar dari miokardium dan menonjol kedalam ventrikel. Lubang

pulmonalis ke dalam arteria pulmonalis berada pada ujung atas ventrikel dan dikelilingi

oleh valva pulmonalis, terdiri dari tiga daun katup semilunaris.

c) Atrium Kiri

Atrium kiri adalah ruang berdinding tipis yang terletak pada bagian belakang

jantung. Dua vena pulmonalis memasuki atrium kiri pada tiap sisi, membawa darah dari

paru. Atrium membuka ke bawah ke dalam ventrikel kiri melalui lubang atrioventrikular. 1

d) Ventrikel Kiri

Ventrikel kiri adalah ruang berdinding tebal pada bagian kiri dan belakan jantung.

Dinding sekitar tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan. Valva atriventrikular sinistra

(mitralis) mengelilingi lubang atrioventrikular kiri pada bagian samping ventrikel. Katup

ini memiliki dua daun katup dan tepinya melekat pada chordae tendineae, yang melekat

pada penonjolan kerucut miokardium dinding ventrikel. Luban aorta membuka dari ujung

atas ventrikel ke dalam aorta dan dikelilingi oleh ketiga daun katup aorta, sama dengan

katup pulmonalis.

Dinding Jantung

Page 3: Jantung Dan Mekanismenya

Dinding jantung terdiri dari 3 lapis, yaitu:

1. Epicardium, merupakan lapis terluar dinding jantung. Lapisan dalam epicardium

disebut membrane serosa (pericardium viscerale), merupakan selapis sel squamosa

yang bersandar pada lamina propria jaringan ikat halus. Di antara membrane serosa

dengan myocardium terdapat jaringan ikat fibrosaelastis. Jaringan ikat ini bercampur

dengan jaringan lemak yang mengisi cela dan sulcus sehingga permukaan jantung

tampak halus. Pembuluh darah besar dan saraf terdapat di dalam lapisan ini.

2. Myocardium, merupakan lapis tengah dinding jantung. Myocardium tersusun dari

beberapa lapis otot jantung.

3. Endocardium, merupakan lapis terdalam dinding jantung. Endocardium merupakan

lapisan sel squamosa endothelial dan melanjut pada endothel pembuluh darah yang

melapisi permukaan dalam rongga jantung.

Apex Cordis

Apex cordis terletak di inferoanterior sinistra cor.

Letak apex cordis dapat dicari di daerah:

- Di sebelah profundal spatium intercostalis v. sinistra, 8-9 cm dari linea mediana

- 4 cm di sebelah inferior dan 2 cm di medial papilla mammae sinistra

Apex cordis ini tertutup oleh pleura dan pulmo.2

Basis Cordis

Merupakan dataran yang menghadap kearah superodextra posterior jantung. Basis

cordis tersusun oleh atrium dextrum, atrium sinistrum, dan bagian proximal pembuluh

darah besar. Basis cordis memiliki batas-batas sebagai berikut:

- Superior : bifurcatio a. pulmonalis

- Inferior : sulcus coronaries

- Dextra : sulcus terminalis

- Sinistra : v. obliqua atria sinistra.2

Vascularisasi Jantung

Jantung mendapat pendarahan dari a. coronaria cordis yang merupakan cabang dari

aorta ascendens.1,2

1. A. coronaria dextra

Timbul dari sinus aorticus anterior, mula-mula berjalan ke anterior dextra untuk

muncul di antara truncus pulmonalis dan auricular dextra, kemudian berjalan inferior

dextra pada sulcus atrioventricularis menuju pertemuan margo dextra dan inferior

Page 4: Jantung Dan Mekanismenya

cordis, untuk kemudian berputar ke sinistra sepanjang bagian posterior jantung

sampai sulcus interventricularis posterior, di mana ia beranastomosis dengan a.

coronaria sinistra.

2. A. coronaria sinistra

Timbul dari sinus aorticus posterior sinistra, berjalan ke anterior di antara truncus

pulmonalis dan auricular sinistra kemudian membelok ke sinistra menuju sulcus

atrioventricularis anterior sebagai a. interventricularis anterior, kemudian berjalan ke

posterior mengelilingi margo sinistra untuk berjalan bersama sinus coronaries sampai

sejauh sulcus interventricularis posterior sebagai a. interventricularis posterior di

mana ia akan beranastomosis dengan yang dextra.

Suplai darah ke jantung dibawa oleh arteri koronaria yang berasal dari sinus aorta anterior

dan posterior kiri tepat di atas katup. Arteri koronaria kanan menurun di antara pangkal

atrium kanan dan batang pulmoner, kemudian sepanjang sulkus atrioventrikular untuk

mensuplai atrium dan ventrikel kanan. Arteri koronaria kiri yang lebih besar menurun di

antara batang pulmoner dan pangkal atrium kiri dan melengkung ke kiri dalam sulkus

atrioventrikular. Ia mencabangkan dua atau tiga cabang yang berjalan menuju apeks jantung.

Dikatakan ada anastomosis antara cabang-cabang arteri koronaria kiri dan kanan.

Sinus Coronarius

Kebanyakan vena dari jantung akan bermuara ke dalam sinus coronarius. Sinus ini

merupakan saluran vena dengan panjang 2,25 cm, terletak di bagian posterior sulcus

coronarius dan tertutup oleh stratum muscular atrium sinistrum. Sinus coronarius berakhir di

atrium dextrum, di antara muara v. cava inferior dan ostium atrioventricularis. Pada lubang

muaranya terdapat valvula semiulnaris disebut valvula sinus coronaries.3

Vena-vena yang bermuara pada sinus coronaries:

- V. cordis magna

- V. cordis parva

- V. cordis media

- V. ventricularis sinistra posterior

- V. obliqua atria sinistra Marshalli.

Struktur Mikroskopis

Page 5: Jantung Dan Mekanismenya

a) Pembuluh Darah

Pembuluh darah tersusun atas tiga lapisan yaitu :4

1. Tunika Intima terdiri atas endotel yaitu epitel selapis gepeng dan juga

subendotel yauitu jaringan ikat.

2. Tunika Media terdiri atas jaringan ikat pada bervariasi dan otot polos.

3. Tunika Adventitia terdiri atas jaringan ikat, serat saraf, pembuluh limf,dan

vasa vasorum.

Batas antara tunika intima dan tunika media adalah tunika elastika interna dan batas

antara tunika media dan tunika adventitia adalah tunika elastika eksterna.

Pada sel endotel, antara sel yang satu dengan yang lain, dihubungkan dengan junction

complexes. Sel endotel ini mensekresikan faktor-faktor yang mencegah pembekuan darah

dan juga mensekresikan faktor-faktor yang memelihara tonus otot polos pembuluh darah.

b) Arteri

Ada tiga tipe arteri yaitu arteri besar atau elastik, arteri medium atau muskular dan

arteri kecil atau arteriol. Arteri juga terdiri dari tiga lapisan pada dindingnya yaitu tunika

intima, tunika media dan tunika adventitia.

1. Besar atau elastik berfungsi menyalurkan darah, meredam tekanan yang disebabkan

sistole jantung, menjaga agar aliran darah berjalan mulus atau tidak terhentak-hentak

yang disebut conducting arteries. Contoh arteri tipe ini adalah A. Inominata, A.

Subclavia, A. Carotis Communis, dan A. Illiaca. Pada tunika intima arteri ini terdiri

atas endotel dengan lamina dan subendotel yang merupakan jaringan ikat kolagen,

elastin dan otot polos. Terdapat juga lamina elastika interna, tight junction dan gap

junction. Tunika media arteri ini lapisannya tebal dan terdiri atas serat elastin,

kolagen,sel-sel otot polos dan juga beberapa fibroblas. Tunika adventitianya terdiri

dari jaringan ikat dan fibroblas. Lapisannya lebih tipis dari tunika media dan terdapat

juga beberapa serat elastin, vasa vasorum dan serat saraf.

2. Medium atau muskular berfungsi untuk membagi darah ke organ yang

membutuhkannya yang disebut sebagai distributing arteries. Contoh arteri tipe ini

adalah A. Brachialis, A. Ulnaris dan A. Femoralis. Tunika intima pada arteri tipe ini

Page 6: Jantung Dan Mekanismenya

mempunya lapisan endotel dengan lamina basalis dan lapisan subendotelnya yang

terdapat sedikit jaringan ikat dan juga terdapat lamina elastika interna. Tunika media

pada arteri medium ini terdapat otot polos sirkular, kolagen dan beberapa serat elastin.

Pada tunika ini tidak ada fibroblas tetapi terdapat lamina elastika eksterna. Tebal

lapisan jaringan ikat pada tunika adventitia kurang lebih sama dengan tunia media

pada arteri ini. Pada tunika adventitia kandungan kolagen dengan fibroblasnya tinggi

dan juga serat elastik terkonsentrasi di lamina elastika eksterna.

3. Kecil atau arteriol berfungsi mendistribusikan darah ke jaringan organ-organ dalam

dan mengontrol aliran darah ke dalam kapiler. Arteri kecil atau arteriol mempunyai 1-

2 lapisan otot polos pada tunika media. Arteri tipe ini mempunyai lamina elastika

interna. Tunika adventitia tipis dan kurang berkembang. Arteriol merupakan kunci

yang mengontrol jumlah aliran darah. 4

c) Vena

Vena berfungsi membawa darah dengan tekanan rendah kembali ke jantung. Vena

juga memiliki tiga tipe yang sama dengan arteri yaitu vena besar, sedang, dan kecil. Masing-

masing dari tipe vena tersebut memiliki tunika intima, media dan adventitia. Berbeda dengan

arteri, dinding vena lebih tipis. Vena memiliki katup untuk mencegah aliran darah kembali

atau berbalik arah. Umumnya vena berjalan mendampingi arteri. Dinding vena lebih tipis,

lebih lunak dan juga kurang elastis daripada arteri. Batas antara tunika intima, media dan

adventitia tidak sejelas pada arteri.

Vena umumnya dilengkapi dengan katup. Katup tersebut merupakan lipatan intima

dan ditengahnya diperkuat oleh jaringan ikat. Biasanya katup ini terdapat pada vena sedang,

terutama di tungkai. Katup-katup ini berfungsi untuk mengatasi gaya berat sehingga darah

tidak dapat mengalir kembali ke arah arteri. Katup juga berfungsi sebagai pompa dan juga

untuk mencegah agar kekuatan kontraksi otot rangka tidak menimbulkan tekanan balik pada

kapiler darah. 4

Venula pada vena berfungsi untuk pertukaran zat antara jaringan. Venula berdiameter

15-20m lebih lebar daripada kapiler. Dinding venula terdiri dari satu sel endotel, mirip

dengan kapiler darah dan venula ini permeabilitas dindingnya sangat tinggi.

Page 7: Jantung Dan Mekanismenya

Diameter venula makin lama makin membesar dan akan disebut vena kecil. Pada vena

kecil ini, sel otot polos mula-mula hanya selapis, kemudian lapisan otot polos tersebut

bertambah banyak mengelilingi endotel.

Vena sedang berdiameter 1-2 mm dan pada tunika intimanya terdapat selapis sel

endotel, dan kadang-kadang ada jaringan ikat dibawahnya. Pada tunika medianya, jauh lebih

tipis daripada arteri sedang, serat kolagen lebih menonjol daripada serat otot polos. Tunika

adventitia pada vena sedang ini lebih tebal daripada tunika media dan terdapat jaringan ikat

dan beberapa otot polos.

Vena kava merupakan contoh dari vena besar. Tunika intima pada vena besar sama

seperti vena sedang yaitu tipis dan serat kolagennya lebih menonjol daripada otot polos.

Tunika medianya kurang sempurna perkembangannya, kadang tidak ada. Bila ada, struktur

histologisnya mirip dengan vena sedang. Tunika adventitia pada vena besar, beberapa kali

lebih tebal daripada tunika medianya dan terdiri atas jaringan ikat dengan serat kolagen

tersusun dan juga terdapat berkas otot polos yang sangat mencolok. 4

Arteri dan vena masing-masing memiliki tipe khusus. Arteri sedang khusus yaitu

arteri coronaria merupakan contoh dari arteri sedang khusus. Vena-vena khusus ada dua

macam yaitu vena berotot polos dan tidak. Vena yang tidak mempunyai otot polos dan tidak

ada tunika media. Contoh dari vena khusus ini adalah vena serebral dan meninges, sinus

duramater, piamater, medulla spinalis vena retina, tulang, vena trabekularis limpa, jaringan

erektil penis dan bagian maternal plasenta. Sedangkan vena dengan otot polos tebal yaitu

vena umbilikalis.4

d) Jantung

Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu endokardium, miokardium dan

epikardium. Rangka jantung merupakan bangunan penyokong tempat sebagian besar otot

jantung dan katup jantung melekat. Sebagian besar rangka jantung terdiri atas jaringan ikat

padat. Bagian utama jantung ialah :

1. Septum membranaseum

2. Trigonum fibrosum

3. Anulus fibrosus

Page 8: Jantung Dan Mekanismenya

Jantung juga memiliki katup seperti vena. Katup jantung merupakan lempengan

jaringan ikat yang berpangkal pada anulus fibrosus. Katup atrioventrikular ada dua yaitu:

Katup mitral : menghubungkan atrium kiri dan ventrikel kiri

Katup trikuspid : menghubungkan atrium kanan dengan ventrikel kanan

Pada sistem hantar rangsang jantung, serat purkinye mempunyai kecepatan hantar

ransang lebih besar daripada serat otot jantung biasa. Serat purkinye lebih besar daripada otot

jantung biasa, terdapat banyak sarkoplasm dan jumlah miofibril sedikit dan terletak di tepi

serat. 4

Mekanisme Sistem Peredaran Darah

1) Aktifitas Listrik pada Jantung

Jantung memompa darah ke paru-paru dan seluruh jaringan tubuh dengan

kontraksi yang sangat teratur dan berurutan. Ada perbedaan waktu kontraksi atrium

dan ventrikel yang menyebabkan darah bisa mengalir dari atrium ke ventrikel. Agar

jantung bisa bekerja sempurna, keempat ruangan jantung harus berkontraksi secara

terorganisasi (tidak bersamaan). Hal ini dimungkinkan karena adanya implus listrik.

Satu ruangan jantung berkontraksi pada saat rangsang listrik melewati ruangan

tersebut. Signal dimulai dari suatu tempat yang terletak di atrium kanan disebut

sinoatrial nod (SA node) atau sinus node. Kegagalan fungsi ini bisa membuat jantung

gagal atau lambat untuk berdenyut. Secara normal orang dewasa berdetak sekitar 60

hingga 100 kali permenit.5

Dalam keadaan normal, kontraksi jantung diawali oleh rangsangan β-

adrenoseptor yang menyebabkan pertukaran ion Na dan K disertai influx ion Ca2+.

Depolarisasi terjadi melaui interaksi aktin dengan myosin yang menghasilkan

kontraksi miokardium. Jantung sebagai organ otonomik dapat berkontraksi sendiri

oleh rangsanan yang masuk dari luar simpul SA, misalnya rangsangan psikis, racun,

perdarahan, dan obat. Sistem saraf pada jantung dipengaruhi oleh nervus vagus

(parasimpatik) dan saraf simpatik. Aritmia atau disritmia adalah irama jantung yang

tidak termasuk dalam irama sinus normal dan frekuensinya tidak normal. Irama sinus

normal diatur oleh simpul SA dan kecepatannya bergantung pada faktor pengontrol

otomatis. Dalam keadaan istirahat, frekuensi denyut jantung biasanya 60-80 kali

permenit. Impuls ini segera disalurkan melalui jaringan atrium dan masuk ke dalam

simpul AV.

Page 9: Jantung Dan Mekanismenya

Sirkulasi darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. Sirkulasi sistemik (Sistem peredaran darah besar)

2. Sirkulasi pulmonal ( Sistem peredaran kecil).

`

Sirkulasi pulmonal ( Sistem peredaran kecil).

Sirkulasi pulmonal atau disebut juga sistem peredaran darah

kecil adalah sirkulasi darah antara jantung dan paru-paru. ( Jantung -

Paru paru - Jantung lagi). Detailnya darah dari jantung (ventrikel kanan)

dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, darah ini banyak

mengandung karbondioksida sebagai sisa metabolisme untuk dibuang

melalui alveolus paru-paru ke atmosfer. Selanjutnya darah akan

teroksigenasi pada kapiler paru dan kembali ke jantung (atrium kiri)

melalui vena pulmonalis.

Dari pemahaman itu maka 

1. Arteri Pulmonalis adalah satu satunya aretri yang kaya Carbon

dioksida

2. Vena Pulmonalis adalah satu satunya pembuluh darah vena / balik

yang kaya akan Oksigen

Sirkulasi Sistemik (Sistem peredaran darah besar)

Sirkulasi sistemik atau peredaran darah besar / Magna

sirkulatoria adalah srikulasi darah dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh

tubuh (kecuali paru-paru).( Jantung - Tubuh - Jantung ) Darah dari

ventrikel kiri dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta, kemudian

pembuluh darah Aorta bercabang-cabang menjadi arteri dan arteri

bercabang lagii membentuk aeteriol / arteri yang lebih kecil yang

tersebar dan bisa mengakses ke seluruh sel tubuh kita. Selanjutnya

darah dikembalikan ke jantung bagian kanan tepatnya ke serambi

kanan)/ ventrikel dexter melalui vena cava baik Vena cava superior

( tubuh sebelah atas jantung ) maupun Vena cava inferior. Sirkulasi

darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah. Darah dari

ventrikel kanan dialirkan ke paru-paru kemudian kembali ke jantung

Page 10: Jantung Dan Mekanismenya

dan diedarkan ke seluruh tubuh dari ventrikel kiri melalui aorta. Aorta

akan bercabang-cabang menjadi arteri, arteriola / pembuluh kapiler.

Selanjutnya dikembalikan ke jantung melalui venula -vena - vena cava

(pembuluh balik).

Jantung sebagai Pompa

Darah diedarkan ke seluruh tubuh dengan cara dipompa oleh

jantung. Artinya darah dari tubuh masuk ke rongga jantung , kemudian

dengan melakukan kontraksi - relaksasi ( berdetak ) memungkinkan

darah dari rongga jantung keluar dari jantung. Jadi adanya detakan

itulah jantung bisa membesar dan mengecil sehingga dalam

rongganya terjadi perubahan tekanan , ketika rongga itu membesar

maka tekanan di dalam rongga kecil sehingga rongga bisa menerima

darah. Secara fungsional pompa jantung dibagi menjadi pompa jantung

kanan yang memompa darah ke sirkulasi pulmonal dan pompa jantung

kiri yang memompa darah ke sirkulasi sistemik / ke seluruh tubuh.

Jantung memompa darah dengan cara kontraksi (sistol) dan (diastol).

Jantung dapat bekerja dengan cara memompa karena mempunyai

lapisan miokardium yang sangat istimewa dan tentu sekali lagi

berongga dalamnya. Ada 4 rongga pada jantung kita meliputi serambi

kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri, masing masing rongga terjadi

kontraksi dan relaksasi maka tugas masing nasing rongga itu tentu

mempunyai 2 peran menerima dan memberi artinya menerima ketika

rongga jantung besar dan memberi ketika rongga itu dikecilkan karena

otot jantungnya berkontraksi misalnya secara mudah tugas serambi

kanan , jika ruang jantung serambi kanan itu besar maka tekanan

rongga serambi itu kecil sehingga darah dari tubuh lewat pembuluh

darah vena cava masuk keserambi, namun ketika serambi kanan itu

berkontraksi maka ruang jantung itu mengecil rongganya akibatnya

darah yang ada di dalamnya akan tertekan keluar rongga , maka

mengalirlah darah dari serambi kanan ke bilik kanan melalui valvula

Page 11: Jantung Dan Mekanismenya

trikuspidalis mengingat tekanan di bilik kanan itu kecil karena

ruangannya masih besar.

Enzim Kardiovaskuler

Enzim terdiri dari dua jenis, yang pertama yaitu enzim fungsional dan enzim

nonfungsional. Enzim fungsional umumnya dibuat dihati, terdapat pada sirkulasi darah,

bersifat kontinu atau dialirkan secara terus menerus, dan kadarnya lebih besar berada pada

jaringan, contoh dari enzim fungsional yaitu, lipoprotein lipase, pseudocholinesterase,

proenzim pembekuan darah dan pemecahan pembekuan darah. Tipe enzim yang kedua yaitu

enzim nonfungsional yaitu enzim yang tidak berfungsi dalam darah, kadarnya lebih rendah

didalam jaringan, dan merupakan indicator yang dapat membantu memeriksa suatu penyakit.6

Pengaturan Fungsi Jantung7

Pengaturan fungsi jantung diperlukan sebagi upaya mempertahankan keadaan

homeostasis terdapat 2 strategi utama pengaturan fungsi jantung:

 1. Pengaturan intrinsik 

2.  Pengaturan ekstrinsik 

1. Pengaturan Intrinsik

Pengaturan intrinsik berlangsung melalui mekanisme otoregulasi:

heterometrik 

homeometrik 

 Prinsip dasar pengaturan intrinsik adalah:

mengatur panjang otot jantung

pengaturan kontraktilitas

 Pengaturan heterometrik Faktor-faktor yang mempengaruhi preload:

Tekanan pengisian (Filling pressure)

Waktu pengisian (Filling time)

Distensibiltas ventrikel (Ventricle distensibilty)

  Preload merupakan tekanan akhir diastolis (EDP) yang pada keadaan normal berkisar 4-

5mmHg.

Page 12: Jantung Dan Mekanismenya

Pengaturan heterometrik Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pengisian

1) Perubahan posisi

2) Tonus vena perifer 

3) Volume darah

4) Latihan fisik 

5) Pernafasan

6) Curah jantung

 Pengaturan heterometrik tekanan darah arteri merupakan parameter kinerja afterload

yang paling baik. Peningkatan afterload menyebabkan perubahan curah jantung.

2. Pengaturan Ekstrinsik

Mekanisme ekstrinsik terjadi melalui

1) susunan saraf

2) hormonal

 Pengaturan Oleh Susunan Saraf Pengaturan oleh susunan saraf terdiri

dari:

1) Susunan saraf otonom

2) Susunan saraf simpatis

3) Susunan saraf parasimpatis

4) Refleks baroreseptor 

 Susunan saraf pusat

Pengaturan Oleh Susunan Saraf SimpatisBerasal dari segmen

torakal 5-6 dan segmen servikal 1-2, mempersarafi miokardium dan

sistimkonduksi jantung F dan E. Susunan saraf simpatis menghasilkan

katekolamin yang bekerja pada jantung melaluireseptor adrenergik.

Terutama berperan pada keadaan aktifitas metabolisme yang

meningkat.

Pengaturan Oleh Susunan Saraf Parasimpatis pada orang sehat,

dalam keadaan istirahat, tonus parasimpatis lebih dominan dibanding

simpatis. Berasal dari nukleus motor dorsalis saraf vagus dan nukleus

ambiguus.

Page 13: Jantung Dan Mekanismenya

Mekanisme kerja parasimpatis melalui pelepasan asetilkholin (ACh)

yang bekerja secaralangsung pada reseptor muskarinik, dan secara

tidak langsung dengan menghambat pelepasankatekolamin dari ujung

saraf simpatis pengaturan oleh baroreseptor. Baroreseptor terdapat

pada dinding sinus karotis, lengkung aorta, dinding atria, muara v.

cavaedan v. pulmonal

Baroreseptor merupakan reseptor regang yang diaktifasi oleh

peregangan pada daerah dimana reseptor tersebut berlokasi. Terdapat

dua jenis baroreseptor:

1) baroreseptor perifer

2) baroreseptor kardiopulmoner 

 Pengaturan oleh baroreseptor perifer Baroreseptor perifer terdapat

pada dinding sinus karotis dan lengkung aorta. Berperan dalam

mengintegrasikan fungsi vaskuler dan fungsi otot jantung

 Kenaikan tekanan darah akan peregangan pada aorta dan a.

karotis sehingga menyebabkan penurunan denyut jantung

 Penurunan dan peningkatan denyut jantung terjadi melalui aktifasi

parasimpatis dan simpatis

    Pengaturan oleh reseptor kardiopulmoner 

Reseptor ini terdapat pada semua ruang jantung yang

dihubungkan ke pusat pengaturan kardiovaskuler dan medulla spinal

melalui serabut saraf bermielin dan tidak bermielin berfungsi untuk

memantau pengisian jantung dan volume darah. Terdiri dari 3 jenis

reseptor:

1) reseptor veno-atrial

2) reseptor atrial-ventrikular dan a. pulmoner

3) reseptor aferen spinal simpatetik

 Pengaturan Oleh Susunan Saraf Pusat

Pusat pengaturan sistim kardiovaskuler terdapat pada vasomotor area

di medulla oblongata.

Page 14: Jantung Dan Mekanismenya

 Terdapat hubungan antara vasomotor area dengan korteks serebri dan

hipotalamus.

 Pusat vasomotor di picu oleh khemoreseptor sentral dan perifer secara

langsung.

 Khemoreseptor sangat sensitif terhadap pO2 yang rendah dan pCO2

yang tinggi.

Stress emosional berperan dalam pengaturan fungsi jantung melalui

korteks serebri dan hipotalamus. Stres emosional menimbulkan respon

kardiovaskuler berupa peningkatan aktifitas parasimpatisdan simpatis.

Stres emosional yang berbeda memberikan respon kardiovaskuler yang

berbeda

 Pengaturan Oleh Hormon:

1) Katekolamin dan Dopamin

2) Vasopresin

3) Angiotensin II

4) Atrial Natriuretik Peptida

5) Adrenomedullin

6) Oksitosin

7) Aldosteron

8) Kortisol

9) Hormon Tiroid

10) Hormon Pertumbuhan

11) Insulin

12) Glukagon

Kesimpulan

Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa jantung dalam bekerja dapat dipengaruhi oleh

organ-organ yang terkait, seperti a. Karotis dan sinus karotikus yang dapat menurunkan

denyut jantung.Massage pada sinus karotikus berfungsi sama dengan pada a. Karotis, yaitu

menurukan degup jantung, sehingga degup jantung perempuan tersebut bisa kembali normal.

Page 15: Jantung Dan Mekanismenya
Page 16: Jantung Dan Mekanismenya

Daftar Pustaka

1. Ward J. P.T, Clarke R, Linden R. AT a Glance Fisiologi. Jakarta: Erlangga2003.h.33

2. Sloane E.Anatomi dan fisiologi untuk pemula.Jakarta:EGC.2003.h.288-230.

3. Faiz O, Moffat D.Anatomy at a glance.Jakarta:Penerbit Erlangga.2003.h.17-19.

4. Underwood J.C. Patologi umum dan sistematik. Jakarta: EGC 2006Ross M.H

Histologi dan biologi sel ed.2. London: NMS, 2005 : h. 52-9.

5. Jantung dan alat pacunya. Dalam: Tapan E. Penyakit Degeneratif. Jakarta: PT.

Gramedia, 2005. (h) 5-16

6. Muttaqin A. Pengkajian keperawatan klien dengan angguan sistem kardiovaskuler.

Dalam: Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular.

Jakarta: Salemba Medika, 2009. (h) 33-58.

7. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC;2007.h.134-43