jangan widyaeprint.stieww.ac.id/973/1/154115261 wahyuni isnaini 1-3.pdf · customer loyalty di bong...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP CUSTOMER LOYALTY
Studi Kasus pada Bong KopiTown Yogyakarta
Skripsi
Ditulis Oleh :
Nama : Wahyuni Isnaini
Nomor Mahasiswa : 154115261
Jurusan : Manajemen
Bidang Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA
YOGYAKARTA
2019
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP CUSTOMER LOYALTY
Studi Kasus pada Bong KopiTown Yogyakarta
Skripsi
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Di Program Studi
Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
Nama : Wahyuni Isnaini
Nomor Mahasiswa : 154115261
Jurusan : Manajemen
Bidang Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA
YOGYAKARTA
2019
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Wahyuni Isnaini dengan ini
menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Pengaruh Customer Experience Terhadap
Customer Loyalty di Bong KopiTown Yogyakarta, adalah tulisan saya sendiri.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar
kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Referensi. Apabila
dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima
hukuman atau sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.
Yogyakarta, 09 September 2019
Penulis,
Wahyuni Isnaini
NIM 154115261
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP CUSTOMER
LOYALTY DI BONG KOPITOWN YOGYAKARTA
‘’SKRIPSI MANAJEMEN PEMASARAN’’
Diajukan Oleh :
Nama : Wahyuni Isnaini
Nomor Mahasiswa : 154 115 261
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ( STIE ) Widya Wiwaha Program
Studi Manajemen
Yogyakarta, 09 September 2019
Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing,
Dila Damayanti, S.E.,M.M.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
v
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
vi
Motto
Be the best for every single chance !
(jadilah yang terbaik di setiap kesempatan !)
Learn from the past, live for today and plan for tomorrow.
(Belajar dari masa lalu, hidup di masa sekarang dan berencana untuk hari esok)
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk orang tersayang atas kasihnya yang berlimpah.
Teristimewa Ayahanda dan Ibunda tercinta, tersayang, terkasih dan yang
terhormat.
Karena cinta dan kasih mereka saya ada sampai saat ini, dan hanya kepada mereka
skripsi ini layak untuk dipersembahkan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh customer experience
(emotional experience, sensory experience dan social experience) terhadap
customer loyalty. Yang dilakukan di Bong KopiTown Yogyakarta. Populasi dalam
penelitian ini adalah konsumen yang sedang atau pernah berkunjung ke Bong
KopiTown minimal dua kali. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 100 responden dengan tehnik non probability sampling, menggunakan
pendekatan purposive sampling yaitu metode penarikan sampel berdasarkan
kriteria tertentu yang telah ditentukan penulis. Tehnik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil uji t menunjukkan bahwa semua variabel independen (emotional
experience, sensory experience, dan social experience) memiliki pengaruh positif
terhadap variabel dependen yaitu customer loyalty. Hasil uji f menunjukkan bahwa
variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu
customer loyalty. Analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa yang
memiliki pengaruh paling besar adalah variabel sensory experience. Koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,704. Hal ini berarti 70,4% customer
loyalty dipengaruhi oleh variabel emotional experience, sensory experience, dan
social experience. Sedangkan sisanya yaitu 29,6% dipengaruhi oleh variabel lain di
luar penelitian ini.
Kata kunci : emotional experience, sensory experience, dan social experience,
customer loyalty.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ix
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of customer experience (emotional
experience, sensory experience and social experience) on customer loyalty. What
was done at Bong KopiTown Yogyakarta. The population in this study are
consumers who are or have been to Bong KopiTown at least twice. The sample
used in this study were 100 respondents with non-probability sampling techniques,
using a purposive sampling approach that is the method of sampling based on
certain criteria determined by the author. The data analysis technique used in this
study is multiple linear regression analysis.
T test results show that all independent variables (emotional experience,
sensory experience, and social experience) have a positive influence on the
dependent variable, namely customer loyalty. F test results indicate that the
independent variables simultaneously influence the dependent variable, namely
customer loyalty. Multiple linear regression analysis showed that the most
influential was the sensory experience variable. The coefficient of determination
(R2) obtained is 0.704. This means that 70.4% of customer loyalty is influenced by
variables of emotional experience, sensory experience, and social experience.
While the remaining 29.6% is influenced by other variables outside this study.
Keywords: emotional experience, sensory experience, and social experience,
customer loyalty.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya serta shalawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad SAW dan
keluarga serta para sahabat yang selalu membimbing dan memberikan dukungan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “PENGARUH
CUSTOMER EXPERIENCE TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DI BONG
KOPITOWN YOGYAKARTA”.
Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini terwujud atas berkat bantuan dari berbagai
pihak yang memberikan motivasi, arahan, bimbingan serta petunjuk yang
bermanfaat dalam menulis penelitian ini.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Bapak Drs.Muhammad Subkhan, MM, selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta.
2. Ibu Dila Damayanti, SE, MM, selaku ketua Kaprodi sekaligus dosen
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan
bimbingan dan arahan, memberikan nasehat, dorongan serta motovasi
yang besar manfaatnya bagi penulis selama menulis skripsi ini.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
xi
3. Seluruh dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
Yogyakarta yang telah mendidik, memberi wawasan, dan membagi ilmu
pengetahuan pada penulis selama berkuliah.
4. Seluruh karyawan dan staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya
Wiwaha Yogyakarta.
5. Bapak dan ibu tercinta yang selalu memberi kasih sayang, mendoakan,
memberikan semangat, motivasi serta dorongan yang luar biasa untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Pamungkas Kartika Candra yang selalu memberikan motivasi dan
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat seperjuangan, Diah, Evilda, Leni dan Dery.
Terimakasih untuk doa, dukungan, semangat, perhatian, dan ketulusan
persahabatan yang diberikan selama ini. Semoga persahabatan kita tidak
hanya berhenti sampai disini.
8. Teman-teman satu kelompok bimbingan mbak Hening, Vianita dan
Anzalna. Terimakasih atas kerjasama, dukungan dan nasehatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman Manajemen 2015 yang telah memberikan banyak
pengalaman, kenangan, canda tawa dan saling mendukung untuk
kelancaran skripsi ini.
10. Owner Bong KopiTown Yogyakarta, para staff dan karyawan resto yang
telah memberikan ijin untuk penelitian.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
xii
11. Seluruh responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner, terimakasih atas kerjasamanya.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan
penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan
penelitian di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat
memberikan sumber pengetahuan dan menjadi karya yang bermanfaat
bagi para pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, September 2019
Penulis
Wahyuni Isnaini
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL SKRIPSI ................................................................... i
HALAMAN JUDUL SKRIPSI ...................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ............................ iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ........................................................... v
MOTTO ........................................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
ABTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
1.4. Batasan Masalah................................................................................ 6
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
xiv
1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8
2.1. Kajian Empiris ................................................................................. 8
2.2. Landasan Teori ............................................................................... 10
2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................... 20
2.4. Perumusan Hipotesis ...................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 22
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................... 22
3.2. Lokasi penelitian ............................................................................ 22
3.3. Variabel Penelitian ......................................................................... 22
3.4. Populasi Sampel ............................................................................. 24
3.5. Tehnik Pengumpulan Data ............................................................. 25
3.6. Instrumen Penelitian ...................................................................... 27
3.7. Tehnik Pengujian Instrumen .......................................................... 27
1. Uji Validitas ............................................................................... 27
2. Uji Reliabilitas ........................................................................... 28
3.8. Tehnik Analisis Data ...................................................................... 28
1. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 28
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
xv
2. Regresi Linier Berganda ............................................................ 30
3. Uji t dan Uji F ............................................................................ 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 33
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................ 33
4.1.1. Gambaran Umum Resto Bong Kopitown ............................ 33
4.1.2. Visi Resto Bong Kopitown .................................................. 34
4.1.3. Misi Resto Bong Kopitown ................................................. 34
4.1.4. Lokasi Resto Bong Kopitown .............................................. 35
4.1.5. Jumlah Karyawan Resto Bong Kopitown ............................ 35
4.2. Gambaran Umum Responden ........................................................ 37
4.3. Pengujian Instrumen ...................................................................... 40
4.4. Hasil Analisis Data ........................................................................ 43
4.5. Pembahasan .................................................................................... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 55
A. Kesimpulan ..................................................................................... 55
B. Saran .............................................................................................. 56
C. Keterbatasan Peneitian .................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Penelitian ....................................... 20
Gambar 4.1 : Bagan Struktur Organisasi Perusahaan ........................... 36
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 37
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia......................... 38
Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi..................... 39
Tabel 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Waktu Berkunjung . 40
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas ............................................................... 41
Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................ 42
Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas ............................................................ 43
Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................... 44
Tabel 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................. 45
Tabel 4.11. Hasil Regrsi Linier Berganda ............................................ 46
Tabel 4.12. Hasil Uji t ........................................................................... 49
Tabel 4.13. Hasil Uji F .......................................................................... 51
Tabel 4.14. Koefisien Determinasi ....................................................... 52
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini
berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar.
Pebisnis usaha kuliner yang mengalami gulung tikar biasanya dikarenakan
kurangnya memahami kebutuhan dan keinginan kosumen. Perkembangan
usaha di sektor makanan dan minuman di Indonesia semakin berkembang
pesat dari tahun ke tahun. Terdapat 50 juta usaha kecil menengah (UKM) di
Indonesia dan 70% diantaranya terdiri dari UKM pangan (sumber:
PresidenRI.go.id). Salah satu sektor yang sedang berkembang saat ini
adalah usaha di bidang kuliner yang sering kita sebut dengan restoran dan
café.
Dewasa ini semakin banyak resto dan café yang bermunculan
dengan berbagai konsep dan nuansa yang unik sehingga menarik minat
konsumen untuk mengunjunginya. Menjalankan bisnis kuliner rasa yang
enak saja belum cukup untuk membuat para konsumen melakukan
pembelian ulang. Memberikan pelayanan yang unggul serta pengalaman
yang unik kepada konsumen merupakan suatu cara agar konsumen terkesan
dan menimbulkan minat untuk datang kembali. Minat beli ulang atau Repeat
Purchase merupakan kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali
atau beberapa kali (Peter dan Olsen, 2002).
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
2
Sekarang ini, senjata untuk membedakan perusahaan dengan
pesaing adalah dengan menyampaikan experience kepada konsumen. Situs
www.forbes.com mengatakan bahwa dunia telah memasuki era Experiental
Economy yang dalam menjalankan sebuah bisnis bukan lagi tentang B2B
atau B2C Thing tetapi tentang value thing dimana perusahaan memberikan
memorable event kepada konsumen. Konsumen tidak lagi berfokus pada
feature & benefit suatu produk tetapi mereka menginginkan suatu produk
atau layanan yang memberikan mereka suatu experience. Pengusaha kuliner
tidak hanya dituntut menyajikan ide-ide kreatif dan inovatif kedalam
restoran mereka untuk menarik minat konsumen, menciptakan image positif
konsumen terhadap usaha mereka dan pada akhirnya berdampak pada
terciptanya loyalitas konsumen.
Membangun pengalaman pelanggan (customer experience) menjadi
bagian penting dalam strategi pemasaran karena pengalaman adalah hal
utama untuk merebut hati pelanggan. Untuk dapat mempertahankan
pelanggan dan konsumen yang baru, perusahaan harus mampu memberikan
pengalaman-pengalaman secara positif kepada para konsumen agar
nantinya konsumen dapat menceritakan pengalamannya tersebut kepada
orang lain. Pengalaman pelanggan merupakan pendorong utama
komunikasi dari mulut ke mulut. Komunikasi dari mulut ke mulut yang
positif akan memberikan nilai positif terhadap perusahaan sehingga dapat
membantu perusahaan dalam mencapai keuntungan besar jangka panjang
dan sebaliknya jika komunikasi dari mulut ke mulut yang negatif akan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
3
memberikan nilai buruk terhadap perusahaan dan akan sangat merugikan
perusahaan.
Bong KopiTown merupakan resto di Yogyakarta yang mengusung
tema yang cukup menarik. Dimana konsep tersebut belum ada di resto yang
lain. Tema dan design resto Bong Kopitown yang dibuat layaknya penjara,
didukung dengan semua pegawai berseragam layaknya seorang tahanan.
Jika berkaitan atau identik dengan kejahatan, konsumen akan merasa takut
dan enggan untuk mengunjungi Bong KopiTown. Tetapi yang terjadi malah
justru sebaliknya, Bong KopiTown selalu ramai dikunjungi konsumennya.
Hal inilah yang menginspirasi penulis untuk meneliti Bong KopiTown
Yogyakarta. Untuk menu yang ditawarkan, Bong KopiTown menyajikan
menu tradisional sampai menu kekinian sehingga selalu ramai pengunjung.
Hal tersebut dikarenakan Bong KopiTown memberikan pengalaman yang
unik kepada konsumennya, yaitu dengan mengajak para konsumennya
untuk menikmati makan atau hanya sekedar nongkrong di dalam ruangan
yang di design layaknya penjara.
Hal ini membuktikan bahwa saat ini pemasar tidak hanya gencar
melakukan promosi saja, tetapi juga harus pandai memberikan keunggulan
dan pengalaman yang menarik dan unik di benak konsumen. Dengan
demikian, konsumen akan terkesan dan selalu mengingat restoran tersebut.
Sebuah produk dan jasa harus mampu membangkitkan sensasi dan
pengalaman yang akan menumbuhkan minat konsumen untuk melakukan
pembelian ulang setelah mendapatkan kepuasan pada sebuah perusahaan ,
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
4
sehingga experience atau pengalaman perlu menjadi perhatian penting bagi
pebisnis restoran dalam memuaskan konsumennya dan memenangkan
persaingan. Memberikan pelayanan yang unik serta dengan pelayanan yang
sesuai dengan hobi dan gaya hidup pelanggan, akan secara otomatis
tersimpan dalam memori pelanggan.
Kertajaya (2006;96) mengatakan bahwa untuk menciptakan
customer experience yang luar biasa ada dua hal yang harus diperhatikan.
Yang pertama, membuat preposisi janji customer experience yang menarik
sehingga pelanggan mau datang dan yang kedua adalah menghadirkan
realitas customer experience yang sesuai janji. Jika keduanya cocok, barulah
kepuasan pelanggan akan muncul dan akan menyebabkan kesetiaan
pelanggan jangka panjang.
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat
hubungan antar perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis memberikan
dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan
dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang
menguntungkan bagi penyedia layanan(Tjiptono 2002:24).Oleh karena itu
loyalitas pelanggan adalah hal penting yang harus diciptakan oleh pemasar.
Berdasarkan latar belakang dan penelitian sebelumnya, maka
penulis mangangkat judul ‘’ Pengaruh Customer Experience terhadap
Customer Loyalty di Bong KopiTown Yogyakarta’’. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh customer experience
terhadap customer loyalty pada Bong KopiTown Yogyakarta.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
5
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah sensory experience berpengaruh positif terhadap customer loyalty?
2. Apakah emotional experience berpengaruh positif terhadap customer
loyalty?
3. Apakah social experience berpengaruh positif terhadap customer loyalty?
4. Apakah customer experience secara bersama-sama berpengaruh terhadap
customer loyalty?
1.3. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisa apakah sensory experience secara
parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap customer
loyalty pada Bong KopiTown Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui dan menganalisa apakah emotional experience secara
parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifnifikan terhadap customer
loyalty pada Bong KopiTown Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui dan menganalisa apakah social experience memiliki
pengaruh secara positif dan signifikan terhadap customer loyalty pada Bong
KopiTown Yogyakarta.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
6
4. Untuk mengetahui dan menganalisa apakah customer experience secara
bersama-sama berpengaruh terhadap customer loyalty .
1.4. Batasan masalah
Dalam penelitian ini, agar penelitian ini nantinya lebih terfokus maka dilakukan
batasan masalah. Batasan masalah ini adalah :
1. Penelitian dilakukan terhadap pelanggan Resto Bong KopiTown, Jalan
Sagan Kidul No 4 Yogyakarta.
2. Penelitian ini akan meneliti variabel independen customer experience dan
variabel dependen customer loyalty.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada :
1. Pihak Bong KopiTown Yogyakarta
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak
Bong KopiTown Yogyakarta mengenai customer loyalty melalui
pengalaman konsumen (customer experience) dan dapat membantu manajer
Bong KopiTown dalam pengambilan keputusan dan pilihan strategi untuk
menghadapi persaingan.
2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan bagi STIE
Widya Wiwaha dan dapat menjadi referensi bagi penelitian tentang topik
customer experience.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
7
3. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan menjadi
sarana penerapan teori yang didapatkan selama di bangku perkuliahan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal Azhari yang
bertujuan untuk menganalisis pengaruh terhadap di customer experience
terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan pada KFC Kawi
Malang. Customer experience adalah sebagai variabel X dan kepuasan
pelanggan dan loyalitas pelanggan sebagai variabel Y. Untuk menguji
keabsahan data dengan menggunakan uji validitas dan uji realibilitas yang
dipadukan dengan regresi linier berganda sebagai tehnik analisa dalam
penelitian ini.
Obyek penelitian adalah sebanyak 100 responden dengan
pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling dimana
sampel diambil dari sejumlah pengunjung dengan kriteria-kriteria tertentu.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
menunjukkan bahwa customer experience memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hafiz Sayuti dan Citra
Kusuma Dewi SE,MBA yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh
customer experience terhadap minat beli ulang konsumen di cafe Nom Nom
Eatery Bandung. Customer experience sebagai variabel X dan minat beli
ulang atau repeat purchase sebagai variabel Y. Tehnik analisis data yang
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
9
digunakan adalah regresi linier berganda dan data-data kuesioner diolah
untuk mengetahui hasil uji validitas, uji realibilitas, dan uji asumsi klasik.
Obyek penelitian adalah sebanyak 100 responden dengan
pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling dimana
sampel diambil dari sejumlah pengunjung dengan kriteria-kriteria tertentu.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
menunjukkan secara simultan customer experience memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli ulang konsumen di Kafe Nom
Nom Bandung.
Penelitian yang dilakukan oleh Yulita Leni yang bertujuan untuk
menganalisis pengaruh customer experience terhadap minat beli ulang
pada Hanbingo Korean Dessert Cafe Yogyakarta. Customer experience
sebagai variabel X dan minat beli ulang atau repeat purchase sebagai
variabel Y. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda.
Obyek penelitian sebanyak 100 responden dengan menggunakan
metode incidental sampling.dari penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil uji t menunjukkan semua variabel independen ( sense
experience, feel experience, think experience, Action experience dan
relation experience) memiliki pengaruh positif terhadap variabel dependen
yaitu minat beli ulang.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
10
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran perusahaan
harus dapat juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika
menginginkan usahanya berjalan terus atau konsumen memiliki pandangan
yang baik terhadap perusahaan (Basu Swastha dan Hani Handoko:1987).
Pemasaran atau marketing ‘’is a social process by which individual
product or groups obtain what they need and want throught creating,
offering, freely exchanging producs and services of value with others’’
(Kotler,2009). Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran., penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-
sasaran individu dan organisasi (American Marketing Association dalam
Kotler,1996).
Kotler dan Armstrong (2008:6) mendefinisikan secara luas,
pemasaran adalah proses sosial dan manajerial pribadi atau organisasi untuk
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan
dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam kontks bisnis yang lebih
sempit pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan
nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Oleh karena itu, kita
mendefinisikan pemasaran (marketing) sebagai proses dimana perusahaan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
11
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat
dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap niai dari pelanggan sebagai
imbalannya.
Menurut W Stanton (2001) definisi pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
Dari definisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa arti pemasaran
adalah jauh lebih luas dari arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha dari
perusahaan yang dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang
perlu di puaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menetukan
harga produk yang sesuai, serta menentukan bagaimana cara promosi dan
penjualan produk dari perusahaan tersebut.
Kegiatan pemasaran harus diselenggarakan berdasarkan filosofi
pemasaran yang mantab, efektif dan bertanggung jawab. Ada lima konsep
pemasaran yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu
organisasi (Kotler,1996).
a. Konsep Produksi
Konsep produksi adalah salah satu konsep tertua yang menjadi
pedoman para penjual. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen
akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah.
Para manajer dalam organisasi yang berorientasi pada konsep produksi
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
12
memusatkan upayanya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan
liputan distribusi yang luas (Kotler,1996).
b. Konsep Produk
Konsep produk mngatakan bahwa konsumen akan menyukai produk
yang menawarkan mutu, performasi dan ciri-ciri yang terbaik. Para manajer
dalam organisasi yang berorientasi pada konsep produk ini memusatkan
usaha mereka untuk menghasilkan produk yang baik dan terus menerus
menyempurnakannya (Kotler,1996).
c. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen jangan dibiarkan
begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi
yang agresif (Kotler,1996).
d. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
serta memberikan keputusan yang diharapkan secara lebih efektif dan
efisien dibandingkan para pesaing (Kotler,1996).
e. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi
adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif
dan efisien daripada pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat ( Kotler,1996).
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
13
2.2.2. Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu
pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Jasa tersebut mungkin saja atau mungkin juga tidak
terikat dengan suatu produk fisik (Kotler dan Keller,2009).
Karakteristik jasa merupakan sifat dari jasa yang ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain yang berfungsi untuk membedakan produk
barang. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:223), terdapat empat point
karakteristik jasa, yaitu :
a. Tidak berwujud ( Intangibility )
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, jasa tidak dapat dilihat,
diraba, di dengar, atau dicium sebelum jasa tersebut telah diterima. Jika
benda merupakan obyek, alat atau benda yang bisa dinilai dari bentuk dan
fungsinya, maka jasa adalah suatu perbuatan (pelayanan), kinerja
(performance) atau usaha.
b. Bervariasi (Variability)
Jasa bersifat sangat beragam karena merupakan nonstandardized
out-put. Yang artinya berbeda dengan kualitas produk fisik yang sudah
terstandart, pada kualitas pelayanan jasa tergantung pada siapa (who) yang
menyediakan, kapan (when), dimana (where), dan bagaimana (how) jasa
tersebut diberikan. Karena itulah jasa disebut bervariasi.
c. Tidak dapat dipisahkan (Insenparability)
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
14
Umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi pada waktu bersamaan
dengan partisipasi konsumen di dalamnya. Interaksi yang terjadi antara
penyedia jasa dan konsumen menjadi ciri khusus dan sangat berpengaruh
terhadap mutu dari j/asa yang diberikan. Artinya konsumen juga terlibat
secara langsung atau tidak langsung dalam proses produksi. Keduanya
mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa tersebut.
d. Tidak dapat disimpan (Pershability)
Jasa tidak mungkin disimpan dalam bentuk persediaan. Nilai jasa
hanya ada pada saat jasa tersebut diproduksi dan langsung diterima oleh
penerimanya. Karakteristik ini berbeda dengan barang terwujud yang dapat
diproduksi terlebih dahulu, disimpan, dan dipergunakan lain waktu.
2.2.3. Restoran
Restoran adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi
yang menyajikan hidangan kepada masyarakat kepada masyarakat dan
menyediakan tempat untuk menikmati hidangan itu serta menetapkan tarif
tertentu untuk makanan dan pelayanannya. Umumnya restoran menyajikan
makanan di tempat, tetapi ada juga restoran yang menyediakan layanan
take-out dinning dan delivery service untuk melayani konsumennya.
Restoran biasanya memiliki spesialisasi dalam jenis makanan yang
dihidangkannya.
Terdapat beberapa definisi mengenai pengertian restoran. Suarthana
(2006) mendefinisikan :“Restoran adalah tempat usaha yang komersial yang
ruang lingkup kegiatannya menyediakan pelayanan makanan dan minuman
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
15
untuk umum di tempat usahanya”.Lain halnya dengan Ninemeier dan Hays
(2011) yang mengemukakan :“Restoran adalah suatu operasi layanan
makanan yang mendatangkan keuntungan yang mana basis utamanya
termasuk didalamnya adalah penjualan makanan atau minuman kepada
individu-individu dan tamu-tamu kecil.
2.2.4. Customer Experience
Experience adalah kejadian yang dialami secara pribadi ketika
merespon beberapa stimuli (seperti ketika diberikan usaha pemasaran
sebelum dan setelah pembelian). Suatu pengalaman melibatkan keseluruhan
kehidupan dan dapat ditanamkan dalam produk, digunakan untuk
mempertinggi jasa, atau membuat pengalaman itu sendiri (Schmitt,
1999:60). Schmitt (1999) dalam Nasermoadeli et al.,(2012:128)
menyatakan bahwa customer experience dapat dirasakan dan dialami
melalui tiga dimensi, yaitu:
1. sensory experience
2. emotional experience, dan
3. sosial experience.
Sensory experience atau pengalaman sensorik adalah memberikan
pengalaman kepada konsumen yang memberikan pengaruh kepada lima
panca indera konsumen. Kelima panca indera tersebut ialah penglihatan,
penciuman, perasa, pendengaran dan peraba atau sentuhan
(Schmitt,1999:99). Gentle et al., (2007;398) mengungkapkan bahwa
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
16
‘’tujuan dari Sensory experience adalah untuk memberikan kesan
keindahan,kecantikan dan kepuasan melalui stimulus sensory’’.
Sensory experience dapat disampaikan melalui produk serta store
environment yang akan dijelaskan dibawah ini:
1. Produk
a. Penampilan
Desain dan penampilan produk yang unik dan menarik bagi konsumen.
b. Rasa
Cita rasa makanan dan minuman yang khas yang menstimulasi indera perasa
konsumen.
2. Store environment
Menurut Tiwari (2009), bagian bagian dari store environment antara
lain yaitu :
a. Interior
Meliputi desain interior dan perabot restoran yang fungsional, efisien dan
nyaman.
b. Pencahayaan
Penggunaan cahaya alami dan buatan yang dikombinasikan dapat
memberikan kesan yang ceria dan terbuka.
c. Suara
Tingkat kebisingan harus memungkinkan terjadinya percakapan oleh
konsumen.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
17
d. Scent (Bau atau aroma )
Bau atau aroma di area restoran yang mempengaruhi indera penciuman
konsumen.
Emotional experience meliputi strategi dan implementasi untuk
memberikan pengaruh afektif kepada konsumen terhadap suatu perusahaan
melalui komunikasi, produk, lingkungan, website, dan orang yang
menawarkan produk. Emotional experience juga dapat dirasakan konsumen
ketika perusahaan memberikan pelayanan yang berkualitas bagi konsumen.
Tujuan dari emotional experience adalah untuk menggerakkan
stimulus emosional melalui kejadian, agen, dan obyek sehingga dapat
membangkitkan perasaan dan emosi internal dalam diri konsumen serta
mempengaruhi emosi dan suasana hati konsumen. Emosi yang berbeda-
beda tersebut dipicu oleh tiga aspek utama yaitu suatu event atau kejadian,
agen (orang, institusi, situasi) dan obyek (Schmitt,2002).
Menurut Schmitt dan Wheeler (2002), kualitas yang perlu dimiliki
oleh karyawan agar dapat menyampaikan customer experience yaitu :
1. Knowledge (the head)
Karyawan harus mengetahui apa yang di inginkan konsumen dan
apa yang diperlukan untuk memenuhiya.
2. Attitude (the heart)
Karyawan memiliki sikap yang profesional, ramah dan sopan
terhadap konsumen.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
18
3. Skill (the hand)
Karyawan harus memiliki skill yang dibutuhkan untuk memberikan
customer experience kepada konsumen.
Social experience bertujuan untuk menghubungakan individu
kepada orang lain, kepada suatu kelompok sosial (kelompok profesi,
kelompok etnis, kelompok gaya hidup, dan lain-lain), maupun kepada suatu
entitas sosial yang lebih abstrak seperti suatu negara, masyarakat, atau
budaya tertentu yang di refleksikan dalam suatu brand. Melalui Social
experience , konsumen menjadi terhubung dengan suatu lingkungan sosial
yang lebih luas sehingga menumbuhkan brand relation dan brand
comunities (Sexton,2010).
Komponen utama dari brand menurut Sexton (2010) meliputi :
1. Identifiers
Nama, logo, warna, bentuk dan segala hal yang membuat konsumen
mengenali sebuah perusahaan,produk, atau jasa.
2. Attributes
Segala yang timbul di pikiran konsumen mengenai sebuah brand.
3. Associations
Hubungan antara identifiers dan attributes yang terdapat pada benak
konsumen.
2.2.5. Customer loyalty
Menurut Chan (2003;2) bagi perusahaan yang berorientasi pada
pelanggan, mereka akan menganggap pelanggan adalah nyawa bagi
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
19
perusahaan, sehingga mereka akan menjaga dan memanjakan
pelanggannya tersebut agar tidak berpaling ke perusahaan lain.
Menurut Lovelock dan Wright (2005;133) loyalitas adalah
keputusan pelanggan secara sukarela untuk terus berlangganan pada
suatu merek produk atau jasa tertentu dalam jangka waktu yang lama.
Loyalitas secara umum dapat diartikan sebagai kesetiaan seseorang atas
suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu.
Dalam penelitian ini pengukuran variabel customer loyalty penulis
menggunakan indikator menurut Griffin (2005:31) , yang
mengungkapkan bahwa pelanggan yang loyal memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Melakukan pembelian ulang secara teratur
2. Membeli antar lini atau produk
3. Merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain
4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk atau jasa pesaing.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
20
2.3. Kerangka Teoritis
H1 H2 H3
H4
H4
Customer Experience (X)
Emotional Experience
(X2)
Perasaan senang
Kenyamanan
Kepuasan
Herga
Penuh Harapan
(Schmitt:2002)
Social Experience (X3)
Kesan positif yang
dirasakan
Mempromosikan
Status sosial
Mendapatkan
pengakuan
(Sexton:2010)
Customer Loyalty (Y)
Griffin (2005:31) :
1. Melakukan pembelian ulang secara teratur.
2. Membeli antar lini produk.
3. Merekomendasikan kepada orang lain.
4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk atau
jasa pesaing.
Sensory Experience
(X1)
Penampilan Produk
Bau atau aroma
Interior ruangan
Pencahayaan
(Schmitt:1999)
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
21
Keterangan :
: pengaruh secara parsial
Dari bagan di atas menggambarkan variabel bebas (independent variable) customer
experience (X) yang terdiri dari sensory experience (X1), emotional experience
(X2), social experience (X3) akan mempengaruhi variabel terikat ( dependent
variable) yaitu customer loyalty (Y) secara parsial.
2.4. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan uraian di atas, maka hipotesis yang akan
diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
H1 : Diduga sensory experience berpengaruh positif terhadap customer loyalty
pada Bong KopiTown Yogyakarta.
H2 : Diduga emotional experience berpengaruh positif terhadap customer
loyalty pada Bong KopiTown Yogyakarta.
H3 : Diduga social experience berpengaruh positif terhadap customer loyalty
pada Bong KopiTown Yogyakarta.
H4 : Diduga customer experience secara bersama-sama berpengaruh positif
terhadap customer loyalty pada Bong KopiTown Yogyakarta.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
22
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian
kuantitatif dengan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dibuat berdasarkan indikator-
indikator dari variabel penelitian yang harus direspon oleh responden
(Widodo,2004). Kuesioner yang dibuat akan disebarkan kepada konsumen
Bong KopiTown Yogyakarta.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan di salah satu resto di Yogyakarta bernama
Bong KopiTown bertempat di jalan Sagan No.4, Terban, Gondokusuman,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
3.3. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Berdasarkan kerangka pemikiran dala penelitian ini, maka variabel-
variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Independen
Variabel Independen (variabel bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Simbol
X digunakan untuk mewakili independen dalam penelitian ini . sensory
experience (X1), emotional experience (X2) dan social experience (X3).
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
23
b. Variabel Dependen
Variabel Dependen (variabel terikat) adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas). Simbol Y
digunakan untuk mewakili dependen dalam penelitian ini. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah loyalitas pelanggan (customer
loyalty).
2. Definisi Variabel
a. Sensory experience
Sensory experience atau pengalaman sensorik adalah memberikan
pengalaman kepada konsumen yang memberikan pengaruh kepada lima
panca indera konsumen. Kelima panca indera tersebut ialah Penglihatan,
Penciuman, Perasa, Pendengaran dan Peraba atau sentuhan
(Schmitt,1999:99)
b. emotional experience
emotional experience adalah untuk menggerakkan stimulus
emosional melalui kejadian, agen, dan obyek sehingga dapat
membangkitkan perasaan dan emosi internal dalam diri konsumen serta
mempengaruhi emosi dan suasana hati konsumen. Emosi yang berbeda-
beda tersebut dipicu oleh tiga aspek utama yaitu suatu event atau
kejadian, agen (orang, institusi, situasi) dan obyek (Schmitt,2002).
c. Social experience
Social experience adalah untuk menghubungakan individu kepada
orang lain, kepada suatu kelompok, maupun kepada suatu entitas sosial
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
24
yang lebih abstrak seperti suatu negara, masyarakat, atau budaya
tertentu yang di refleksikan dalam suatu brand. Melalui Social
experience , konsumen menjadi terhubung dengan suatu lingkungan
sosial yang lebih luas sehingga menumbuhkan brand relation dan brand
comunities (Sexton,2010).
3.4. Tehnik Penentuan Populasi dan Sampel
a) Populasi
Populasi merupakan seluruh oyek dari penelitian yaitu semua konsumen
yang melakukan pembelian pada resto Bon Kopitown Yogyakarta.
b) Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi. Tehnik pengambilan sampel responden yang digunakan dalam
penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu tehnik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan
sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono,2012;62).
Pada jenis sampel non probability sampling yang digunakan adalah
jenis tehnik sampling bertujuan atau purposive sampling, yaitu suatu
tehnik penarikan sampel yang digunakan dengan cara sengaja atau
menunjuk langsung kepada orang yang dianggap dapat mewakili
karakteristik-karakteristik populasi. (Pasolog,2012:107).
Penelitian menentukan jumlah sampel sebanyak 100 orang
responden yang secara kebetulan sedang berada di Bong Kopitown
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
25
selama penelitian berlangsung. Pada penelitian ini jumlah populasi tidak
diketahui secara pasti jumlahnya. Oleh karena itu, dalam penentuan
sampel digunakan rumus infinite .
n =
n = = 96,04 dibulatkan menjadi 100.
Keterangan :
n : jumlah sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian
α : level of significan telah ditetapkan, yaitu 0,05
dari tingkat kepercayaan tersebut, nilai Zα dan ditentukan sebesar
1,96, “p” adalah proporsi yang bernilai sebesar 0,5. Sedangkan “d”
adalah nilai presisi yang memiliki nilai sebesar 10% (0,1).
3.5. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian pengaruh customer experience terhadap customer
loyalty pada restoran Bong KopiTown Yogyakarta digunakan 2 jenis data
yaitu :
1. Data primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara
langsung dari responden yang berupa jawaban dan tanggapan atas
pertanyaan dan pernyataan penelitian yang ada dalam kuesioner. Kuesioner
akan dibagikan kepada setiap konsumen yang datang ke Bong KopiTown,
jalan Sagan No.4, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
26
Istimewa Yogyakarta minimal dua kali selama dua bulan terakhir ketika
peneliti melakukan penelitian.
Responden diminta untuk mengisi kuesioner pada lembar jawaban
yang telah disediakan. Kemudian lembar kuesioner dikumpulkan, diseleksi,
diolah dan kemudian di analisis oleh peneliti. Pada kuesioner ini peneliti
menggunakan skala Likert, yaitu dengan rentangan 1 sampai 5. Tanggapan
yang paling positif (sangat setuju) diberi nilai paling tinggi dan tanggapan
yang paling negatif (sangat tidak setuju) diberi nilai paling rendah.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan perpustakaan
dan peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Sumber
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung diberikan kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono,2009:193).
Data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh dari
buku, jurnal, literatur atau tulisan lain yang dianggap berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti dengan menggunakan laporan tertulis ataupun
penelitian sebelumnya dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil
melalui sistem online seperti sejarah restoran dll.
3.6. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang di dalamnya
berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan pengalaman
pelanggan, dan kesetiaan pelanggan Bong KopiTown yang diberikan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
27
kepada responde untuk dijawab, dengan menggunakan skala Likert. Dengan
bobot skor jawaban sebagai berikut :
Sangat Setuju (SS) : memiliki bobot 5
Setuju (S) : memiliki bobot 4
Kurang Setuju (KS) : memiliki bobot 3
Tidak Setuju (TS) : memiliki bobot 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : memiliki bobot 1
3.7. Tehnik Pengujian Instrument Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas merupakan sutu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya suatu instrumen yang kurang
valid mempunyai validitas rendah (Arikunto,2010).
Suatu kuesiner dikatakan valid jika mampu mengungkap sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Kriteria penilaian uji validitas, yaitu :
a) Apabila rhitung > rtabel maka item kuesioner tersebut valid.
b) Apabila rhitung ≤ rtabel maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut
tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuessioner yang
merupakan indikator dari variabel. Reliabilitas menujukkan konsistensi dan
stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Reliabilitas mencakup dua hal
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
28
yaitu stabilitas ukuran dan konsistensi internal ukuran. Stabilitas ukuran
merupakan kemampuan sebuah ukuran untuk tetap stabil atau tidak rentan
terhadap perubahan situasi apapun. Sedangkan konsistensi internal ukuran
merupakan indikasi homogenitas item-item yang ada dalam ukuran yang
menyusun konstruk ( Mudrajad, 2009 dalam Sekaran, 2010).
Cara untuk mengukur reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan rumus Koefisien Alpha Crochbach (Ghozali:2012 dalam
Kusumawati:2013), yaitu :
a) Apabila hasil koefisien Alpha (α) > taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka
kuesioner tersebut reliabel.
b) Apabila hasil koefisien Alpha (α) ≤ taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka
kuesioner tersebut tidak reliabel.
3.8. Tehnik Analis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS).
Inti metode OLS adalah mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan
meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap
garis tersebut (Kuncoro:2009).
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dengan variabel bebas keduanya mempunyai
hubungan distribusi normal atau tidak.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
29
Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati
nol. Untuk menguji normalitas dapat dengan menganalisis nilai
probabilitasnya. Ketentuannya jika nilai probabilitas > 0,05 maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,2001).
b) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang
baik seharusnya tidsk terjadi korelasi diantara variabel bebas, jika variabel
bebas berkorelasi maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel
bebas = 0 ( Ghazali : 2012, dalam Kusumawati : 2013). Multikolinieritas
dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Menurut Priyatno (2012:151) cara mendeteksi terhadap adanya
multikolinieritas dalam model regresi adalah sebagai berikut :
1) Besarnya Variance Inflation Factor (VIF) , pedoman suatu model
regresi yang bebas multikolinieritas yaitu nilai VIF ≤ 10.
2) Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas
multikolinieritas yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1.
c) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual pengamatan yang lain
tetap, disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
30
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali:2012, dalam Kusumawati : 2013).
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dalam
model regresi yaitu dilakukan uji heterokedastisitas dengan menggunakan
metode Glejser. Dasar pengambilan keputusan dalam metode Glejser
adalah sebagai berikut :
1) Jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,5 artinya tidak terjadi
heterokedastisitas dalam model regresi.
2) Jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,5 artinya terjadi heterokedastisitas
dalam model regresi.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Tehnik analisis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
Analisis Regresi Linier Berganda untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengukuran
pengaruh ini melibatkan variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang
dinamakan analisis linier sederhana dengan rumus :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3.
Keterangan :
Y : Customer Loyalty
X : Customer Experience ( Sensory Experience : X1, Emotional
Experience : X2, Social Experience : X3 ).
a : nilai konstanta
b : koefisien regresi ( peningkatan atau penurunan )
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
31
3. Uji Hipotesis
1) Uji t atau Uji Parsial
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial
(individual) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel individu independen secara individu dalam
menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2013:99).
Hasil uji t juga dapat dilihat dalam tabel coefficient pada kolom sig
(significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05 maka
dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat secara parsial (Ghozali, 2013:101).
Keterangan : jika angka sig > 0,05, maka Ho diterima.
jika angka sig < 0,05, maka Ho ditolak.
2) Uji F atau Uji Simultan
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-
variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali, 2009:88).
Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat
signifikansi = 0,05), maka variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka
variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
32
3) Koefisien Determinasi (R square)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisian determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin besar nilai R
square (mendekati satu) semakin baik hasil regresi tersebut karena
variabel independen secara keseluruhan mampu menjelaskan variabel
dependen dan sebaliknya semakin mendekati angka nol berarti semakin
buruk hasil regresinya, karena variabel independen secara keseluruhan
tidak mampu menjelaskan variabel dependen (Priyanto,2012:134).
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
Daftar Pustaka
Griffin, Jill.(2005).Customer Loyalty.Jakarta:Erlangga.
Ghozali, Imam.(2009),Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS.Semarang:Universitas Diponegoro.
Kertajaya, Hermawan.(2006). Hermawan Kertajaya on Marketing. Yogyakarta:
Gramedia Pustaka Umum.
Kotler,Philip.(1996).Manajemen Pemasaran Ed 6: Jakarta.
Kurniawati,Rina.(2013). Definisi Restoran, Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan Pelanggan. 01 (April). Wordpress.
Kusumawati.(2013). Analisis Pengaruh Customer Experience Terhadap
Minat Beli Ulang Pada Konsumen The House Of Raminten
Yogyakarta.Pdf.
Lovelock, Christoper H. dan Lauren K.Wright.(2007). Manajemen Pemasaran
Jasa.Yogyakarta:Liberty Yogyakarta.
Schmitt.(2002).Managing The Customer Experience.Prentice Hall.
Schmitt.(1999).Nasermoadeli et al.Prentice Hall.
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto.(2010),Pengantar Bisnis (Dasar- dasar
Ekonomi).Ed.5.Yogyakarta:Liberty Yogyakarta.
Sugiyono.(2005),Memahami Penelitian Kuantitatif.Bandung:Afabeta.
Sugiyono.(2010), Metode Penelitian Kuantitatif & RND. Bandung:Alfabeta.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
Suhartanto,Dwi.(2014).Metode Riset Pemasaran, Edisi 1. Bandung:
Alfabeta.
Swastha, Basu dan Irawan.(2005). Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.
WA, Marsum.(2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. Ed. 4.
Yogyakarta:Andi Offset.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at