jangan bersedih karena tertimpa

2
Jangan Bersedih Karena Tertimpa Kesulitan Juni 1, 2011 oleh pinkrose15 Kesulitan – kesulitan itu sebenarnya, akan menguatkan hati, menghapuskan dosa, menghancurkan rasa ujub, dan menguburkan rasa sombong. Kesulitan – kesulitan itu; akan meluruhkan kelalaian, menyalakan lentera dzikir, menarik empati sesama, menjadi doa yang dipanjatkan oleh orang – orang yang salih, merupakan wujud ketundukkan kepada tiran, merupakan sebuah penyerahan diri kepada Dzat Yang Esa, merupakan sebuah peringatan dini, sebuah upaya untuk menghidupkan dzikir, merupakan upaya untuk menjaga hati dengan bersabar, merupakan persiapan untuk menghadap Sang Tuan, dan sebuah sentilan untuk tidak cenderung pada dunia, merasa aman dan tenang dengannya. Karena kelembutan yang tersembunyi itu jauh lebih besar, dosa yang ditutupi itu jauh lebih besar, dan kesalahan yang dimaafkan juga jauh lebih besar. Jangan bersedih, karena kesedihan hanya akan membuatmu lemah dalam beribadah, membuatmu malas untuk berjihad, membuatmu putus harapan, menggiringmu untuk berburuk sangka, dan menenggelamkanmu ke dalam pesimisme. Jangan bersedih, sebab rasa sedih dan gundah adalah akar penyakit jiwa, sumber penyakit syaraf, penghancur jiwa, dan penebar keraguan dan kebingungan. Jangan bersedih, karena ada Al-Quran, ada doa,ada shalat, ada sedekah, ada perbuatan baik dan ada amalan yang memberikan manfaat. Jangan bersedih, dan jangan pernah menyerah kepada kesedihan dengan tidak melakukan aktivitas. Shalatlah… bertasbihlah… bacalah… menulislah… bekerjalah… terimalah tamu… bersilaturahmilah… dan merenunglah. Allah berfirman, {Dan, Rabb-mu berfirman: “Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.”} (QS.Al-Mu’min:60)

Upload: evimaniez

Post on 29-Jul-2015

335 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jangan bersedih karena tertimpa

Jangan Bersedih Karena Tertimpa   Kesulitan

Juni 1, 2011 oleh pinkrose15

Kesulitan – kesulitan itu sebenarnya, akan menguatkan hati, menghapuskan dosa, menghancurkan rasa ujub, dan menguburkan rasa sombong. Kesulitan – kesulitan itu; akan meluruhkan kelalaian, menyalakan lentera dzikir, menarik empati sesama, menjadi doa yang dipanjatkan oleh orang – orang yang salih, merupakan wujud ketundukkan kepada tiran, merupakan sebuah penyerahan diri kepada Dzat Yang Esa, merupakan sebuah peringatan dini, sebuah upaya untuk menghidupkan dzikir, merupakan upaya untuk menjaga hati dengan bersabar, merupakan persiapan untuk menghadap Sang Tuan, dan sebuah sentilan untuk tidak cenderung pada dunia, merasa aman dan tenang dengannya. Karena kelembutan yang tersembunyi itu jauh lebih besar, dosa yang ditutupi itu jauh lebih besar, dan kesalahan yang dimaafkan juga jauh lebih besar.

Jangan bersedih, karena kesedihan hanya akan membuatmu lemah dalam beribadah, membuatmu malas untuk berjihad, membuatmu putus harapan, menggiringmu untuk berburuk sangka, dan menenggelamkanmu ke dalam pesimisme.

Jangan bersedih, sebab rasa sedih dan gundah adalah akar penyakit jiwa, sumber penyakit syaraf, penghancur jiwa, dan penebar keraguan dan kebingungan.

Jangan bersedih, karena ada Al-Quran, ada doa,ada shalat, ada sedekah, ada perbuatan baik dan ada  amalan yang memberikan manfaat.

Jangan bersedih, dan jangan pernah menyerah kepada kesedihan dengan tidak melakukan aktivitas. Shalatlah… bertasbihlah… bacalah… menulislah… bekerjalah… terimalah tamu… bersilaturahmilah… dan merenunglah.

Allah berfirman,

{Dan, Rabb-mu berfirman: “Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.”} (QS.Al-Mu’min:60) 

{Berdoalah kamu kepada Rabb-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang melampaui batas.} (QS. Al-A’raf:55) 

{Maka, sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya.} (QS. Al-Mu’minun:14)

{Katakanlah: “Serulah Allah dengan seruan Ar-Rahman. Dengan nama mana saja yang kamu seru, Dia mempunyai al-asma’al-husna (nama – nama yang terbaik).”} (QS. Al-Isra:110) 

Dikutip dari buku La Tahzan karya DR. ‘Aidh al-Qarni