jaminan dan perjanjian acesoir

12
JAMINAN & PENGIKATANNYA SEBAGAI PERJANJIAN ASECOIR J aminan : Tanggungan yang diberikan oleh debitur dan atau pihak ketiga kepada kreditur karena pihak kreditur mempunyai suatu kepentingan bahwa debitur harus memenuhi kewajibannya dalam suatu perikatan. Sifat Jaminan dibedakan 2 macam : Umum , yaitu : Jaminan yang diberikan oleh debitur kepada setiap kreditur, hak-hak tagihan mana yang tidak mempunyai hak saling mendahului antara kreditur yang satu dengan yang lainnya (Konkuren ). Khusus , yaitu : “Penilaian Agunan dan Pengikatan” Pelatihan Produk Murabahah Dyah Ochtorina Susanti., SH., MHum 1

Upload: dyah-ochtorina

Post on 28-Mar-2016

230 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

JAMINAN DAN PERJANJIAN ACESOIR

TRANSCRIPT

Page 1: JAMINAN DAN PERJANJIAN ACESOIR

JAMINAN & PENGIKATANNYASEBAGAI

PERJANJIAN ASECOIR

J aminan :

Tanggungan yang diberikan oleh debitur dan atau pihak ketiga kepada

kreditur karena pihak kreditur mempunyai suatu kepentingan bahwa

debitur harus memenuhi kewajibannya dalam suatu perikatan.

Sifat Jaminan dibedakan 2 macam :

Umum , yaitu :

Jaminan yang diberikan oleh debitur kepada setiap kreditur, hak-

hak tagihan mana yang tidak mempunyai hak saling mendahului

antara kreditur yang satu dengan yang lainnya (Konkuren ).

Khusus , yaitu :

Jaminan yang diberikan oleh debitur kepada kreditur, hak-hak

tagihan mana mempunyai hak mendahului sehingga ia

berkedudukan sebagai kreditur privilige (Hak Preverent).

“Penilaian Agunan dan Pengikatan”Pelatihan Produk MurabahahDyah Ochtorina Susanti., SH., MHum

1

Page 2: JAMINAN DAN PERJANJIAN ACESOIR

Jenis Jaminan ada 2, yaitu :

Jaminan Perorangan (Personal Guarantee)

Jaminan berupa pernyataan kesanggupan yang diberikan oleh

seseorang pihak ketiga guna menjamin pemenuhan kewajiban

debitur kepada kreditur, apabila debitur cidera janji (wanprestasi).

(Ps.1820 KUH Perdata)

Dari pengertian tersebut, ,maka unsur-unsur dalam suatu

penanggungan hutang :

1. Adanya hubungan hutang piutang (antara debitur dengan

kreditur)

2. Disepakati persetujuan penanggungan hutang dengan

masuknya pihak ketiga (penanggung).

3. Masuknya pihak ketiga dinyatakan dalam suatu persetujuan

yang berisi kesanggupan penanggung untuk memenuhi

perikatan debitur apabila ia melakukan wanprestasi.

“Penilaian Agunan dan Pengikatan”Pelatihan Produk MurabahahDyah Ochtorina Susanti., SH., MHum

2

Page 3: JAMINAN DAN PERJANJIAN ACESOIR

Jaminan Kebendaan

Jaminan berupa harta kekayaan, baik benda maupun hak

kebendaan, ,yang diberikan dengan cara pemisahan bagian dari

harta kekayaan baik dari si debitur maupun dari pihak

ketiga, ,guna menjamin pemenuhan kewajiban debitur kepada

kreditur, apabila debitur cidera janji (wanprestasi).

Sifat Jaminan Kebendaan terbagi 2, yaitu :

Benda Berwujud (Materiil) dapat berupa :

Benda Bergerak

Misal : Kendaraan, barang dagangan, inventaris, alat-alat

produksi lepas, perhiasan, kapal laut dibawah 20 m3.

Benda tak Bergerak (Tetap).

Misal : Tanah, kapal laut 20 m3 keatas.

Benda Tidak Berwujud (Immateriil)

Misal : Tagihan.

“Penilaian Agunan dan Pengikatan”Pelatihan Produk MurabahahDyah Ochtorina Susanti., SH., MHum

3

Page 4: JAMINAN DAN PERJANJIAN ACESOIR

JENIS-JENIS PENGIKATAN JAMINAN

1. HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH :

Hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana

dimaksud dalam UUPA, yang memberikan kedudukan diutamakan

kepada kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur lain(UU No. 4

Tahun 1996)

Hak atas tanah yang dapat dibebani Hak Tanggungan :

Hak Milik :

Hak turun temurun terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai

orang atas tanah dengan mengingat fungsi sosial.

Hak Guna Bangunan :

Hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan diatas tanah

yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu tertentu.

Hak Guna Usaha :

Hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung, oleh

negara dengan jangka waktu tertentu, guna perusahaan pertanian,

perikanan, dan peternakan.

SKMHT

(SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN)

Jangka waktunya

Plafon Pembiayaan ≤ Rp. 50.000.000,- → Sampai dg lunasnya

Plafon Pembiayaan > Rp. 50.000.000,- → 1(satu) Bulan

“Penilaian Agunan dan Pengikatan”Pelatihan Produk MurabahahDyah Ochtorina Susanti., SH., MHum

4

Page 5: JAMINAN DAN PERJANJIAN ACESOIR

2. FIDUCIA

Pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan

dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan

tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda (Constitutum

Possessorium).

Obyek Fiducia :

Kendaraan, inventaris, barang dagangan, stock barang, alat-alat

produksi lepas, kapal laut dibawah 20 m2.

Hak & kewajiban para pihak

Hak & Kewajiban Pemberi Fiducia (Debitur)

Menguasai barang jaminan, bahkan meperjualbelikan bila itu

stock barang dagangan.

Berhak meminta/ menerima sisa hasil penjualan barang

jaminan setelah pelunasan.

Berhak meminta kembali hak milik bila lunas.

Sebaliknya :

wajib memelihara dan menjaga keselamatan barang jaminan,

termasuk dengan mengasuransikan.

Melaporkan keadaan barang jaminan.

Membayar seluruh hutang sampai lunas.“Penilaian Agunan dan Pengikatan”Pelatihan Produk MurabahahDyah Ochtorina Susanti., SH., MHum

5

Page 6: JAMINAN DAN PERJANJIAN ACESOIR

3.GADAI

Hak yang diperoleh kreditur atas barang bergerak yang diserahkan

oleh debitur atau orang lain atas namanya, yang memberikan

kekuasaan pada kreditur untuk mengambil pelunasan dari barang

gadai itu daripada kreditur-kreditur lain.

Obyek : Kendaraan, Surat berharga

Hak & Kewajiban para Pihak

Hak & Kewajiban Pemberi Gadai

Berhak untuk menuntut apabila barang gadai itu telah

hilang sebagai akibat kelalaian pemegang gadai.

Mendapat pemberitahuan terlebih dahulu dari pemegang

gadai apabila barang gadai akan dijual.

Mendapatkan kembali barang bila hutangnya telah lunas.

Sebaliknya :

Berkewajiban menyerahkan barang kepada pemegang

gadai,

Berkewajiban memberikan ganti rugi biaya untuk

menyelamatkan barang yang digadaikan.

“Penilaian Agunan dan Pengikatan”Pelatihan Produk MurabahahDyah Ochtorina Susanti., SH., MHum

6

Page 7: JAMINAN DAN PERJANJIAN ACESOIR

Apabila diperjanjikan sebelumnya, ia harus menerima

apabila pemegang gadai menggadaikan lagi barang yang

digadaikan tersebut.

4.CESSIE

Penyerahan akan piutang-piutang atas nama dan

kebendaan tak bertubuh lainnya, dilakukan dengan jalan

membuat suatu akta otentik atau dibawah tangan, dengan

mana hak-hak atas kebendaan itu dilimpahkan kepada

orang lain(Pasal 613 KUH Perdata).

Secara yuridis formal harus memenuhi 3 syarat :

Atas pengalihan piutang/tagihan tersebut, harus

dilakukan dengan suatu perjanjian cessie

Adanya pemberitahuan, persetujuan dan pengakuan

dari si tertagih bahwa hak atas piutang/tagihan

tersebut telah dialihkan kepada pihak lain.

“Penilaian Agunan dan Pengikatan”Pelatihan Produk MurabahahDyah Ochtorina Susanti., SH., MHum

7

Page 8: JAMINAN DAN PERJANJIAN ACESOIR

Adanya penyerahan nyata atas bukti kepemilikan atas

piutang/tagihan tersebut dari yang berhak

sebelumnya kepada yang menerima hak atas

piutang/tagihan tersebut.

“Penilaian Agunan dan Pengikatan”Pelatihan Produk MurabahahDyah Ochtorina Susanti., SH., MHum

8