jamhuri akil mukhlis 206082003991 jurusan akuntansi...

98
PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI AUDITOR, DAN KODE ETIK TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan) Proposal Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi oleh: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: letram

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI AUDITOR,

DAN KODE ETIK TERHADAP AUDIT JUDGMENT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)

Proposal Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

oleh:

Jamhuri Akil Mukhlis

206082003991

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh
Page 3: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh
Page 4: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh
Page 5: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Jamhuri Akil Muhlis

2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 01 Agustus 1988

3. Alamat : Jl. Surya kencana Gg. Mede 1 Rt 002 Rw 04

No. 100 Pamulang-Tangerang Selatan 15417

4. Nomor Telepon : 021-94232562

5. Status : Belum menikah

6. Agama : Islam

7. Kewarganegaraan : Indonesia

B. Data Pendidikan Formal

1. 1994 - 1996 : SDN Pamulang Tengah

2. 2000 - 2003 : SLTPN 1 Ciputat

3. 2003 - 2006 : SMK Sasmita Jaya 1 Pamulang

4. 2006 - 2010 : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

C. Latar Belakang Keluarga

1. Ayah : Supandi

2. Ibu : Jamsiah Herawati

D. Latar Belakang Organisasi

1. Anggota OKP.GANESPA Pamulang

2. Wakil Ketua Karang Taruna Rt 002 Rw04

3. Ketua Pelaksana Event Music “Sound Of Freedom” 2009

4. Ketua Pelaksana Konservasi Situ Tujuh Muara Pamulang dan Penanaman

Pohon 2009.

Page 6: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

iv

EFFECT OF EXPERIENCE AUDIT, AUDITOR INDEPENDENCE AND CODE OF

ETHICS ON AUDIT JUDGEMENT

By:

Jamhuri Akil Muhlis

Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect experience of audit, auditor independence and code

of ethics on audit judgments on Public Accounting Firm (KAP) region of South Jakarta. This

study uses primary data through a questionnaire with Likert scale. The sample in this study were

as many as seventy-two respondents. Test the quality of data used in this research is the

reliability test using Cronbach alpha and test the validity of using the Pearson correlation and

hypothesis testing using multiple regression analysis using SPSS 17.0.

Results processing and analysis of data from this study are: (a) audit experience

significant positive effect on audit judgments, (b) Independence of Auditors significant positive

effect on audit judgments, (c) Code of ethics significant positive effect on audit judgments, ( d)

Experience of audit, auditor independence, and codes of ethics influence audit judgments

simultaneously.

Keywords: Experience of Audit, Auditor Independence, the Code of Ethics and Audit Judgement.

Page 7: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

v

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, INDEPENDENSI AUDITOR DAN KODE ETIK

TERHADAP AUDIT JUDGMENT

Oleh:

Jamhuri Akil Muhlis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengalaman audit, independensi

auditor dan kode etik terhadap audit judgment pada Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah

Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan data primer melalui kuesioner dengan skala likert.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh dua responden. Uji kualitas data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha dan uji

validitas menggunakan pearson correlation serta uji hipotesis dengan menggunakan metode

regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 17,0.

Hasil pengolahan dan analisis data dari penelitian ini adalah: (a) pengalaman audit

berpengaruh secara signifikan positif terhadap audit judgment, (b) Independensi Auditor

berpengaruh secara signifikan positif terhadap audit judgment, (c) Kode etik berpengaruh secara

signifikan positif terhadap audit judgment, (d) Pengalaman audit, independensi auditor, dan kode

etik berpengaruh terhadap audit judgment secara simultan.

Kata Kunci: Pengalaman Audit, Independensi Auditor, Kode Etik dan Audit Judgment.

Page 8: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah

SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, shalawat serta salam kepada sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan apa yang saya harapkan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang ditetapkan dalam

rangka mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, saya tidak lupa menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam

penyusunan skripsi saya ini, antara lain kepada:

1. Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua yang penulis cintai dan hormati sepanjang hidup, yang dengan

rasa cinta dan kasih sayangnya secara tulus telah mengurus, membesarkan,

mendidik penulis hingga sekarang ini serta memberikan semangat dan doa yang

tiada henti-hentinya kepada penulis. Terima kasih ya enya dan babeh.

3. Adikku tercinta Nanda dan Boma yang tak pernah henti memberikan semangat

dan motivasi kepada penulis. Belajar yang bener ya!!!!

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

5. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

vii

6. Ibu Yessi Fitri SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Prof.Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, memberikan saran dan pengarahan serta bimbingan dengan

kesabaran hingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Ibu Rini,SE.,Ak.,Msi selaku pembimbing 2 yang telah memberikan saran dan

pengarahan serta bimbingan dengan kesabaran dan keikhlasan hingga

terselesaikannya skripsi ini.

9. Segenap dosen yang telah mentransformasikan ilmu pengetahuannya kepada

penulis, serta seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Empo,

mba Ani, Azis, Heri dan Alfred), penulis ucapkan terima kasih atas partisipasinya

dan segala bantuannya selama penulis menuntut ilmu.

10. Kawan-kawanku di Akuntansi A, Akuntansi B, Manajemen A, dan Manajemen B

yang telah membantu saya, dan memberikan semangat sehingga tersusunnya

skripsi. Terus berjuang dan semangat.

11. Fachry,Tio,Anggi, Ikbal, Dicky, Sugi, Sutiawati, Adik Febria, Fitri sartika, Qory,

Marina, Kholifah, Dian, Nopi, verisca, Mila, Rike, Cicih, Ana dan semuanya

yang telah memberi semangat dan dukungan kepada saya dari mulai ujian kompre

sampe dengan selesainya skripsi saya, “Moga kita semua bisa menjadi

penyemangat satu sama lainnya”.

12. Kawan-kawanku tercinta yang tergabung dalam The End Touch Family (Abi,

Pandu, Wahyu, Ucup, Asep, Tomi, Berli, Dedwi). Kawan akhirnya gue jadi

tukang sarjana......pada nyusul ye!!!

13. Special Thanks to Aya, makasih banyak ya atas semua waktu yang udah

diluangin. Kalo gak ada kamu gak bakal selesai ni skripsi coz gak ada yang

minjemin laptop.heheh..mkasih ya..

14. Pihak-pihak lain, yang saya tidak dapat sebutkan namanya satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

Page 10: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

viii

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, November 2010

(Jamhuri Akil Muhlis)

Page 11: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

ix

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi............................................................................... i

Lembar Pengesahan Ujian Kompre .................................................................. ii

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................ iii

Abstract ................................................................................................................ iv

Abstrak ................................................................................................................. v

Kata Pengantar....................................................................................................vi

Daftar Isi ..............................................................................................................ix

Daftar Tabel........................................................................................................xiii

Daftar Gambar....................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ………………………………………..1

B. Perumusan Masalah ……………………………………………...7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………..8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Auditing

1. Pengertian Auditing ………………………………………... 10

2. Tujuan Audit ….……………………………………………. 11

Page 12: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

x

3. Jenis-jenis Audit ………………………………………….... 14

4. Jenis-jenis Auditor …………………………………………..15

5. Peranan Auditing ………………………………………....... 17

6. Standar Auditing ………………………………………….... 18

B. Profesi Akuntan Publik

1. Pengertian Akuntan Publik ………………………………….20

2. Akuntan sebagai Profesi ………………………………....… 21

3. Jasa yang Diberikan oleh Akuntan Publik …………………..22

C. Pengalaman Auditor ………………………………………….....25

D. Independensi

1. Pengertian Independensi ……………………………………27

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik

……………………………………………………………….29

E. Kode Etik ……………………………..…………………...…... 31

1. Pengertian Etika……………………………………………. 31

2. Dilema Etika……………………………………………... …32

3. Pengertian Kode Etik………………………………………. 33

F. Audit Judgment………………………………………………… 34

G. Penelitian Terdahulu …………………………………………... 39

Page 13: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

xi

H. Keterkaitan Antar Variabel …………………………………….42

I. Kerangka Pemikiran…………………………………………… 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………....45

B. Metode Pengumpulan Sampel ………………………………......45

C. Metode Pengumpulan Data …………………………………......46

D. Metode Analisis Data ……………………………………...……46

E. Operasional Variabel Penelitian …………………………...……53

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ……………………...……..58

1. Tempat dan waktu Penelitian ……………………………….58

2. Karakteristik Profil Responden ……………………………..59

B. Analisis Deskriptif Kualitatif ………………………………...…62

1. Hasil Uji Validitas …………………………………………..62

2. Hasil Uji Reliabilitas ………………………………………..65

C. Analisis dan Pembahasan ..…………………………………...…67

1. Hasil Uji Asumsi Klasik …………………………………….67

a. Hasil Uji Multikolinearitas ……………………………..67

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas …………………………...68

c. Hasil Uji Normalitas ………………………………...….69

2. Hasil Uji Hipotesis ………………………………………….71

Page 14: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

xii

D. Pembahasan dan Interpretasi …………………………………....73

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ……………………………………………………...76

B. Implikasi dan Saran …………………………………………......77

1. Implikasi……………………………………………………..77

2. Saran ………………………………………………………..77

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

xiii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

2.1 Tinjauan penelitian terdahulu 41

3.1 Operasional variable penelitian 55

4.1 Deskripsi penyebaran kuesioner yang diterima dan dapat

diolah

58

4.2 Sampel dan tingkat pengembalian 59

4.3 Data responden berdasarkan jenis kelamin 59

4.4 Data responden berdasarkan pendidikan terakhir 60

4.5 Data responden berdasarkan pengalaman kerja 61

4.6 Data responden berdasarkan posisi terakhir 61

4.7 Hasil uji validitas variabel pengalaman audit 62

4.8 Hasil uji validitas variabel independensi auditor 63

4.9 Hasil uji validitas variabel kode etik 64

4.10 Hasil uji validitas variabel audit judgment 64

4.11 Hasil uji reliabilitas pengalaman audit 65

4.12 Hasil uji reliabilitas independensi auditor 66

4.13 Hasil uji reliabilitas kode etik 66

4.14 Hasil uji reliabilitas audit judgment 67

4.15 Hasil uji multikonilieritas 68

4.16 Hasil uji heteroskedestisitas 69

4.17 Hasil uji normalitas 70

4.18 Hasil uji normalitas 70

4.19 Hasil uji koefisien determinasi untuk hipotesis 71

4.20 Hasil uji F 72

4.21 Hasil uji t 73

Page 16: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

xiv

Page 17: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

xiv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

1 Kerangka pemikiran 44

2 Hasil uji heteroskedastisitas 69

3 Hasil uji normalitas data 79

Page 18: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Maraknya kejahatan akuntansi korporat yang terjadi akhir-akhir ini

membuat kepercayaan para pemakai laporan keuangan khususnya laporan

keuangan auditan terhadap auditor mulai menurun. Akibat kejahatan tersebut,

para pemakai laporan keuangan seperti investor dan kreditur mulai

mempertanyakan kembali eksistensi akuntan publik sebagai pihak

independen yang menilai kewajaran laporan keuangan. Beberapa kasus

manipulasi yang merugikan pemakai laporan keuangan melibatkan akuntan

publik yang seharusnya menjadi pihak independen. Auditor sebagai pihak

yang berkewajiban mendeteksi adanya kekeliruan atau kecurangan yang

menyebabkan terjadinya salah saji material demi terwujudnya keandalan

laporan keuangan sebagaimana tuntutan dari para pelaku ekonomi, harus

meningkatkan performance (kinerja) dalam membuat judgment dengan

meningkatkan pengalaman, pengetahuan serta sikap independensi sehingga

keputusan yang diambil berdasarkan informasi-informasi yang ada

(Hartiningsih, 2008).

Seorang auditor dalam proses audit memberikan sebuah opini, dimana

dalam memberikan opini dibutuhkan judgment yang berdasarkan peristiwa-

peristiwa masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Standar Profesional

Akuntansi Publik (SPAP) menyebutkan bahwa audit judgment atas

Page 19: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

2

kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

harus berdasarkan pada ada tidaknya kesangsian dalam diri audior itu sendiri

terhadap kemampuan suatu kesatuan usaha dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya dalam periode satu tahun sejak tanggal laporan

keuangan auditan.

Pandangan auditor dalam menanggapi informasi berhubungan dengan

tanggung jawab dan risiko audit yang akan dihadapi, sehubungan dengan

judgment yang dibuat. Dalam membuat judgment dipengaruhi oleh banyak

faktor, baik bersifat teknis maupun non teknis. Faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi

informasi antara lain meliputi faktor individual ini berubah-ubah sesuai

dengan Pengalaman Audit, sikap independensi auditor, dan kompleksitas

tugas yang mengatur dan membatasi auditor.

Pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari

peristiwa yang dialami dalam perjalanan hidupnya (Anoraga, 1995:47 yang

dikutip dari Justiana, 2010). Pengalaman berdasarkan lama bekerja

merupakan pengalaman auditor yang dihitung berdasarkan satuan

waktu/tahun. Sehingga auditor yang telah lama bekerja sebagai auditor dapat

dikatakan auditor berpengalaman. Semakin lama bekerja menjadi auditor,

maka akan memperluas pengetahuan auditor dibidang akuntansi dan auditing.

Pengalaman audit diperoleh auditor selama mereka mengerjakan penugasan

auditnya. Pengalaman akan diperoleh jika prosedur penugasan dan supervise

berjalan dengan baik. Prosedur penugasan adalah prosedur yang menjamin

Page 20: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

3

terjadinya keseimbangan antara kebutuhan, keahlian, pengembangan dan

pemanfataan personel dalam pelaksanaan perikatan (IAPI, 2004).

Libby (1995) dalam Aini (2009) menyatakan bahwa pekerjaan auditor

adalah pekerjaan yang melibatkan keahlian (expert). Semakin berpengalaman

seorang internal auditor maka semakin mampu dia menghasilkan kinerja yang

lebih baik dalam tugas-tugas yang semakin kompleks, termasuk dalam

melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap penerapan struktur

pengendalian intern. Asih (2006:12) memberikan kesimpulan bahwa seorang

karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki

keunggulan dalam beberapa hal sebagai berikut: a) Mendeteksi kesalahan, b)

Memahami kesalahan dan, c) Mencari penyebab munculnya kesalahan.

Keunggulan tersebut bermanfaat bagi pengembangan keahlian.

Menurut Boner dan Walker (1994) dalam Herliansyah (2006) menyatakan

peningkatan pengetahuan yang muncul dari pelatihan formal sama bagusnya

dengan yang didapat dari pengalaman khusus. Oleh karena itu pengalaman

kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja

akuntan publik, sehingga pengalaman dimasukkan sebagai salah satu

persyaratan dalam memperoleh ijin menjadi akuntan publik (SK Menkeu No.

43/KMK.017/1997). Pelatihan tersebut berupa kegiatan-kegiatan, seperti

seminar, simposium, lokakarya pelatihan itu sendiri dan kegiatan penunjang

ketrampilan lainnya. Melalui program pelatihan para auditor juga mengalami

proses sosialisasi agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan situasi yang

akan ditemui (Putri dan Bandi, 2002 dalam Herliansyah, 2006).

Page 21: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

4

Auditor disewa untuk memeriksa laporan keuangan oleh klien akan tetapi

auditor tidak bertanggung jawab langsung terhadap klien, melainkan kepada

pihak ketiga seperti investor atau kreditor. Sehingga auditor tidak boleh hanya

mementingkan kepentingan kliennya. Auditor harus bersikap independen agar

hasil pengujian laporan keuangan yang dilakukannya dapat dipercaya dan

bermanfaat bagi semua pihak. Independensi dianggap sebagai karakteristik

auditor yang paling kritis, bahkan nilai auditing sangat bergantung pada

persepsi publik atas independensi auditor (Arens et al, 2008:111). Definisi lain

mengenai independensi adalah independensi merupakan sikap dan pikiran

seseorang yang dicirikan oleh pendekatan integritas dan obyektivitas tugas

profesionalnya. Dalam Kode Etik Akuntan tahun 1994 (Mayangsari, 2003:6),

disebutkan bahwa independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang

akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam

pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan

obyektifitas.

Pengujian pengaruh sejumlah faktor terhadap kompleksitas tugas juga

bersifat penting karena kecenderungan bahwa tugas melakukan audit adalah

tugas yang banyak menghadapi persoalan kompleks. Zulaikha (2006) dalam

Novarina (2010) mengemukakan ada tiga alasan yang cukup mendasar

mengapa pengujian terhadap kompleksitas tugas untuk sebuah situasi audit

perlu dilakukan. Pertama, kompleksitas tugas ini diduga berpengaruh

signifikan terhadap kinerja seorang auditor. Kedua, sarana dan teknik

pembutan keputusan dan latihan tertentu diduga telah dikondisikan

Page 22: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

5

sedemikian rupa ketika para peneliti memahami keganjilan pada kompleksitas

tugas audit. Ketiga, pemahaman terhadap kompleksitas dari sebuah tugas

dapat membantu tim manajemen audit perusahaan menemukan solusi terbaik

bagi staf audit dan tugas audit.

Ashton (1991) dalam Jamilah dkk (2007) menunjukkan bahwa dalam

literatur psikologi, pengetahuan spesifik dan lama pengalaman bekerja sebagai

faktor penting untuk meningkatkan kompetensi. Ashton juga menjelaskan

bahwa ukuran kompetensi tidak cukup hanya pengalaman tetapi diperlukan

pertimbangan-pertimbangan lain dalam pembuatan keputusan yang baik

karena pada dasarnya manusia memiliki sejumlah unsur lain di selain

pengalaman. Selain itu, penelitian yang dilakukan Zulaikha (2006) dalam

Novarina (2010) menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai spesifik tugas

dapat meningkatkan kinerja auditor berpengalaman, walaupun hanya dalam

penetapan risiko analitis. Hal ini menunjukkan bahwa pendapat auditor yang

baik akan tergantung pada kompetensi dan prosedur audit yang dilakukan oleh

auditor (Hogarth, 1992) dalam Jamilah dkk (2007). Komponen keahlian

sendiri terdiri atas beberapa macam. Tan dan Libby (1997) dalam Mayangsari

(2003) mengatakan bahwa keahlian audit terdiri atas tacit managerial dan

pengetahuan khusus. Hasil-hasil penelitian lain seperti Shanteau dan

Mohammadi (1992) dalam Mayangsari (2003), Bonner dan Lewis (1990)

dalam Mayangsari (2003), serta Mohammadi, Searfoss dan Sheanteau (1992)

dalam Mayangsari (2003) menunjukkan bahwa faktor pengetahuan kognitif

merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengarui keahlian audit.

Page 23: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

6

Murtanto (1998) dalam Mayangsari (2003) menunjukkan bahwa komponen

ciri-ciri psikologis dan pengetahuan merupakan komponen yang memiliki

nilai tinggi dalam model kompetensi.

Dalam penelitian sebelumnya Herliansyah (2006) menemukan hasil bahwa

pengalaman mengurangi dampak informasi tidak relevan terhadap judgment

auditor. Auditor berpengalaman (partner dan Manajer) tidak terpengaruh oleh

adanya informasi tidak relevan dalam membuat going concern judgment.

Semakin berpengalaman seorang auditor maka semakin mampu dia

menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang semakin

kompleks, termasuk dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap

penerapan struktur pengendalian intern (Libby, 1995 dalam Aini, 2009).

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Plugrath et al (2007) menemukan

hasil bahwa pengalaman audit lebih umum, memiliki dampak positif terhadap

kualitas audit penilaian. Oleh karena itu, pengalaman seorang auditor sangat

mempengaruhi audit judgment.

Penelitian mengenai independensi telah dilakukan oleh Mayangsari (2003)

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh independensi terhadap pendapat

audit yang benar. Dengan demikian, dapat disimpulkan sikap idependensi

seorang auditor dalam memberikan opini secara benar memerlukan

pertimbangan bagi seorang auditor dalam memberikan sebuah informasi yang

tepat dan akurat. Penelitian selanjutnya mengenai independensi yang

dilakukan oleh Suhartini dan Ariyanto (2008) menemukan hasil bahwa

independensi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Page 24: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

7

pertimbangan pemberian opini auditor. Independensi berpengaruh positif

terhadap pertimbangan pemberian opini karena seorang auditor yang tidak

independen berarti tidak mempunyai kejujuran dalam dirinya dalam

mempertimbangkan fakta, dapat memihak pada suatu kepentingan tertentu,

informasi yang diberikan tidak objektif, dan tidak bebas dari

pengaruh/bujukan/pengendalian dari pihak lain sehingga dalam merumuskan

dan menyatakan pendapatnya dapat berpihak pada salah satu pihak tersebut.

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan

oleh Plugrath et al (2008). Terdapat hal yang membedakan penelitian kali ini

dengan penelitian sebelumnya yaitu terdapat pada variabel penelitian. Pada

penelitian sebelumnya terdapat dua variabel independen yaitu kode etik dan

pengalaman auditor. Sedangkan pada penelitian sekarang penulis

menambahkan satu variabel independen, yaitu independensi.

Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dengan memberi judul : “Pengaruh Pengalaman

Audit, Indepedensi Auditor dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit

Judgment”.

B. Perumusan Masalah

Dalam Penelitian ini, masalah yang ingin diteliti adalah :

a. Apakah pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadap audit

judgment ?

Page 25: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

8

b. Apakah independensi berpengaruh secara signifikan terhadap audit

judgment?

c. Apakah kompleksitas tugas berpengaruh secara signifikan terhadap audit

judgment?

d. Apakah pengalaman, independensi dan kompleksitas tugas auditor

berpengaruh secara simultan terhadap audit judgment?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh antara pengalaman terhadap audit

judgment.

2. Untuk menganalisis pengaruh antara independensi terhadap audit

judgment.

3. Untuk menganalisis pengaruh antara kompleksitas tugas auditor

terhadap audit judgment.

4. Untuk menganalisis pengaruh pengalaman, independensi, dan

kompleksitas tugas auditor terhadap audit judgment.

b. Manfaat Penelitian

1. Bagi Auditor

Page 26: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

9

Diharapkan dapat memberikan bukti empiris dan sebagai masukan

akan pentingnya kualitas audit saat melakukan audit atas laporan

keuangan.

2. Bagi Akuntan

Informasi ini dapat digunakan sebagi motivasi bagi para akuntan

untuk dapat lebih independen dalam melaksanakan profesinya, serta

membangkitkan naluri profesionalnya dalam memberikan pelayanan

jasa bagi masyarakat luas.

3. Bagi Organisasi IAPI

Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pengalaman, independensi

dan kompleksitas tugas auditor terhadap audit judgment.

4. Bagi Mahasiswa

Memberikan informasi dan gambaran mengenai pengaruh

pengalaman, independensi dan kompleksitas tugas auditor terhadap

audit judgment.

5. Bagi Penulis

Untuk memenuhi sebagian persyaratan akademis dalam

menyelesaikan studi program strata satu (S-1) Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 27: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Auditing

1. Pengertian Auditing

Berikut ini dipaparkan beberapa pengertian audit yang dikemukakan

oleh beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Arens (2008:6), hakekat mengenai auditing sebagai berikut:

”Auditing adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti atau

pengevaluasian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan

melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria

yang ditetapkan”.

Menurut “Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the

American Accounting Association (Accounting review, vol.47)

mendefinisikan auditing sebagai berikut :

“Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara

objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan

tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan

kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya

kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.

Menurut American Accounting Association (AAA) dalam Kodir (2010):

“Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan dengan asersi-asersi

tentang tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa ekonomi untuk

menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dan kriteria yang

ditetapkan”.

Page 28: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

11

Agoes (1996) dalam Megasari (2008) mendefinisikan auditing sebagai

berikut :

“Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan

sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang

disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti

pendukungnya dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai

kewajaran laporan keuangan”.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa auditing adalah suatu

proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara

objektif mengenai informasi tingkat kesesuaian antara tindakan atau

peristiwa ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta melaporkan

hasilnya kepada pihak yang membutuhkan, dimana audit harus dilakukan

oleh orang yang kompeten dan independen.

2. Tujuan Audit

Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk

memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa

tidak menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat material,

sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang lazim (Rahayu, 2010:93).

Ada lima tipe pokok laporan audit yang diterbitkan auditor

menurut Standar Professional Akuntan publik:

1) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified

opinion report).

2) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan

Page 29: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

12

bahasa penjelasan (unqualified opinion reportwith explanatory

language).

3) Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (qualified

opinion report).

4) Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (adverse opinion report).

5) Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat

(disclaimer of opinion report).

Sedangkan menurut Boynton (2003:229) tujuan audit spesifik

dikembangkan untuk setiap asersi. Dengan memahami tujuan audit spesifik ini,

auditor akan mampu memahami salah saji yang mungkin timbul dalam laporan

keuangan. Auditor mengidentifikasi tujuan audit spesifik berdasarkan asersi

manajemen dalam laporan keuangan karena setiap tujuan audit memerlukan

bukti audit yang berbeda. Lima asersi manajemen yang digariskan dalam

standar auditing yang berlaku umum (GAAS) adalah sebagai berikut:

a. Keberadaan dan keterjadian

b. Kelengkapan

c. Hak dan kewajiban

d. Penilaian atau alokasi

e. Penyajian dan pengungkapan

Tujuan audit akan membantu auditor dalam merencanakan bukti audit

yang diperlukan. Dalam pelaksanaan audit, auditor menerapkan prosedur audit

Page 30: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

13

untuk memperoleh bukti berkenaan dengan setiap tujuan spesifik. Dari bukti-

bukti yang terkumpul, auditor akan sampai pada kesimpulan apakah asersi

manajemen telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,

sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Selanjutnya,

kesimpulan tentang asersi secara individual akan digabungkan untuk sampai

pada pendapat atas kewajaran laporan keuangan secara menyeluruh.

3. Jenis-jenis Audit

Menurut Kell dan Boyton (2003:6), auditing dapat diklasifikasikan

berdasarkan tujuan dilaksanakannya audit. Dalam hal ini tipe audit terbagi ke

dalam tiga kategori : audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit

operasional. Berikut penjelasan mengenai ketiga audit tersebut :

a. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

Audit laporan keuangan mencakup penghimpunan dan pengevaluasian

bukti mengenai laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu Prinsip Akuntansi yang

Berterima Umum (PABU). Audit laporan keuangan ini dilakukan oleh

external auditor biasanya atas permintaan klien, kecuali dalam audit

laporan keuangan BUMN yang dilakukan oleh BPK atau BPKP memiliki

hak untuk melakukan pemeriksaan berdasarkan undang-undang atau

peraturan yang ada. Hasil auditing terhadap laporan keuangan tersebut

disajikan dalam bentuk tertulis berupa laporan audit. Laporan audit ini

Page 31: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

14

dibagikan kepada para pemakai informasi keuangan seperti pemegang

saham, kreditur, dan Kantor Pelayanan Pajak.

b. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

Audit kepatuhan mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti

dengan tujuan untuk menentukan apakah kegiatan finansial maupun

operasi tertentu dari suatu entitas sesuai dengan kondisi-kondisi, aturan-

aturan, dan regulasi yanng telah ditentukan. Ukuran kesesuaian audit

kepatuhan adalah (correctness), misalnya : ketepatan SPT-tahunan dengan

undang-undang pajak penghasilan. Hasil audit kepatuhan umumnya

dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat kriteria.

c. Audit Operasional (Operating Audit)

Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi,

atau bagian dari padanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu.

Tujuan audit operasional adalah : (1) mengevaluasi kinerja, (2)

mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan, dan (3) membuat

rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Audit operasional

sering disebut juga dengan manajemen audit atau performance audit.

Ukuran kesesuaian yang digunakan adalah keefesienan, keefektifan, dan

keenomisan.

Page 32: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

15

4. Jenis-jenis Auditor

Menurut Boynton (2003:8), Auditor dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis,

yaitu :

a. Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas

keuangan pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia, auditor

pemerintah dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1) Auditor Eksternal Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai perwujudan dari Pasal 23E ayat

(1) Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi “Untuk memeriksa

pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan

satu badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri”.. ayat (2)

“Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan kepada Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah,sesuai dengan kewenangannya”. Badan

Pemeriksa Keuangan merupakan badan yang tidak tunduk kepada

pemerintah, sehingga diharapkan dapat bersikap independen.

2) Auditor Internal Pemerintah atau yang lebih dikenal sebagai Aparat

Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) yang dilaksanakan oleh

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat

Jenderal Departemen/LPND, dan Badan Pengawasan Daerah.

Page 33: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

16

b. Auditor Intern

Merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh

karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas

utamanya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat

dimana ia bekerja.

c. Auditor Independen atau Akuntan Publik

Adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang

diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan

terbuka, yaitu perusahaan yang go public, perusahaan-perusahaan besar

dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan

mencari laba. Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu

Kantor Akuntan Publik (KAP).

Namun, Arens & Loebbecke (2010:96), menambahkan satu lagi jenis

auditor, yaitu:

1. Auditor Pajak.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada dibawah Departemen

Keuangan Republik Indonesia, bertanggungjawab atas penerimaan negara

dari sektor perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan

ketentuan perpajakan. Aparat pelaksanaan DJP dilapangan adalah Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak

Page 34: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

17

(Karikpa). Karikpa mempunyai auditor-auditor khusus. Tanggungjawab

Karikpa adalah melakukan audit terhadap para wajib pajak tertentu untuk

menilai apakah telah memenuhi ketentuan perundangan perpajakan.

5. Peranan Auditing

Guy et al (2002:3) kebutuhan akan audit diakibatkan oleh empat faktor

yang mendasarinya, yaitu :

a. Kompleksitas

Volume aktifitas ekonomi dalam dunia bisnis dan entitas lainnya

bersamaan dengan kompleksitas pertukaran ekonomi tersebut, seringkali

mempersulit pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelakuan

akuntansi dan pengungkapannya membutuhkan jasa akuntan profesional.

b. Jarak

Dalam lingkungan saat ini, pengambilan keputusan biasanya terpisah dari

organisasi. Jarak dapat meningkatkan salah saji baik yang disengaja

maupun yang tidak disengaja, sehinga meningkatkan permintaan akan

pihak independen untuk memeriksa catatan keuangan.

c. Bias dan Motif penyaji

Apabila informasi keuangan disajikan dari sumber yang kurang

independen, maka pengguna informasi keuangan mungkin akan

menyangsikan bias dan motif penyaji. Penyaji informasi keuangan

mungkin menghadapi pertentangan kepentingan (conflict of interest) baik

Page 35: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

18

disengaja maupun tidak disengaja dengan pengguna informasi keuangan

tersebut. Bias dan potensi pertentangan dapat menciptakan kebutuhan

akan pihak independen untuk meningkatkan kredibilitas informasi

keuangan entitas dengan mengaudit laporan keuangan. Jadi independen

seorang auditor merupakan suatu keharusan bagi para pengguna untuk

mempercayai bahwa audit adalah berbobot dan bernilai.

d. Konsekuensi

Salah satu karakteristik dari masyarakat kita adalah partisipasi investor,

perusahaan dan entitas lain yang meluas dan mendalam dari pasar. Dalam

lingkungan ekonomi saat ini, keputusan ekonomi seringkali melibatkan

pengeluaran yang sangat besar dan mempengaruhi banyak orang.

Keputusan penting ini membutuhkan informasi yang relevan dan handal.

6. Standar Auditing

Merupakan pedoman untuk membantu auditor dalam memenuhi

tanggung jawab profesinya untuk melakukan audit atas laporan keuangan.

Standar audit mencerminkan ukuran mutu pekerjaan audit laporan keuangan.

Menurut Rahayu (2010:41) standar audit terbagi atas sepuluh

standar, dan terbagi dalam tiga kelompok yaitu:

Page 36: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

19

a. Standar umum

1. Keahlian dan kompetensi teknis yang memadai

2. Sikap mental yang independen

3. Kemahiran profesional dengan cermat dan seksama

b. Standar pekerjaan lapangan

Merupakan pedoman auditor dalam melaksanankan prosedur audit.

Standar pekerjaan lapangan antara lain:

1. Perencanaan dan supervisi audit

a. Perencanaan

Merupakan pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan

lingkup audit yang diharapkan , yang meliputi penentuan:

1. Sifat, luas, dan pelaksanaan audit

2. Program audit

b. Supervisi

Mencakup pengarahan usaha asisten dalam mencapai tujuan audit

atau penentuan apakah tujuan tersebut tercapai.

Unsur supervisi adalah:

1. Memberikan instruksi kepada asisten.

2. Menjaga informasi masalah-masalah penting yang dijumpai

dalam audit.

3. Mereview pekerjaan yang dilaksanakan.

Page 37: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

20

4. Menyelesaikan perbedaan pendapat diantara staf audit kantor

akuntan.

2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern

Auditor harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern

yang memadai untuk merencanakan audit, menentukan sifat, saat dan

ruang lingkup pengujian dengan melaksanakan prosedur untuk

memahami desain pengendalian yang relevan dengan audit atas

laporan keuangan, dan apakah pengendalian intern tersebut

dioperasikan.

3. Bukti kompeten yang cukup

Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

B. Profesi Akuntan Publik

1. Pengertian Akuntan Publik

Pengertian akuntan publik menurut RUU Akuntan Publik adalah:

“Akuntan yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana

telah diatur dalam Undang-undang Akuntan Publik”.

Keputusan Menteri Keuangan No.423/KMK.06/2002 menjelaskan

yang dimaksud dengan akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh

Page 38: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

21

izin dari Menteri untuk memberi jasa sebagaimana diatur dalam Keputusan

Menteri ini.

Mulyadi (2002:4) membedakan pengertian antara akuntan publik

dengan auditor independent sebagai berikut :

“Akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat, dari inilah

masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap

informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan

keuangan”.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan pengertian

akuntan publik adalah para akuntan yang bekerja di bawah atap Kantor

Akuntan Publik yang mana kegiatannya menyediakan jasa sesuai dengan

Standar Profesional Akuntan Publik yang menyatakan pendapat atas

kewajaran dari laporan keuangan.

2. Akuntan Sebagai Profesi

Makna kata profesi menurut Harefa (1999) dalam Aliyah (2010)

adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan

keahlian dan keterampilan (kemahiran) yang tinggi dan dengan melibatkan

komitmen pribadi (moral) yang mendalam. Sedangkan profesionalisme adalah

sikap atau perilaku seseorang dalam melakukan profesi tertentu.

Seorang akuntan agar dikatakan profesi, ia harus memiliki beberapa

syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang

memerlukan profesi mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi menurut

Harahap (2008:88) adalah sebagai berikut :

Page 39: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

22

a. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman

dalam melaksanakan keprofesionalannya.

b. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku

anggotanya dalam profesi itu.

c. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat

atau pemerintah.

d. Keahliannya dibutuhkan masyarakat.

e. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya

sebagai kepercayaan masyarakat (social credibility).

3. Jasa yang Diberikan Oleh Akuntan Publik

Menurut Pamudji (2010) dalam Aliyah (2010), jasa yang diberikan

oleh para staf profesional suatu kantor Akuntan Publik dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu jasa atestasi dan jasa non atestasi.

a. Jasa Atestasi

Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan

orang yang independen dan kompeten apakah asersi suatu entitas sesuai,

dalam semua hal yang signifikan, dengan kinerja yang telah ditetapkan.

Asersi adalah pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang secara implisit

dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Jasa atestasi

profesi akuntan publik dapat dibagi lebih lanjut menjadi 4 jenis :

Page 40: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

23

1. Auditing

Jasa auditing mencakup perolehan dan penilaian bukti yang

mendasari laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi

yang dibuat oleh manajemen entitas tersebut. Dalam menghasilkan

jasa auditing ini. Auditor memberikan keyakinan positif (positive

assurance) atas asersi yang dibuat oleh manajemen dalam laporan

keuangan historis.

2. Pemeriksaan (Examination)

Istilah pemeriksaan digunakan untuk jasa lain yang dihasilkan

oleh akuntan publik yang berupa pernyataan pendapat tentang

kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang

telah ditetapkan. Pemeriksaan terhadap informasi keuangan prospektif

dan pemeriksaan untuk menentukan kesesuaian pengendalian intern

suatu entitas dengan kriteria yang ditetapkan oleh instansi pemerintah

atau badan pengatur.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh profesi akuntan publik

terhadap laporan keuangan historis disebut dengan istilah auditing dan

akuntan publik yang menghasilkan jasa auditing disebut dengan istilah

auditor. Pemeriksaan oleh profesi akuntan publik selain terhadap

laporan keuangan historis, seperti misalnya terhadap informasi

keuangan prospektif, disebut dengan istilah pemeriksaan, dan akuntan

Page 41: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

24

publik yang menghasilkan jasa pemeriksaan semacam ini disebut

dengan praktisi.

3. Review

Jasa review terutama berupa permintaan keterangan dan

prosedur analitis terhadap informasi keuangan suatu entitas dengan

tujuan untuk memberikan keyakinan negatif atas asersi yang

terkandung dalam informasi keuangan tersebut. Dalam menghasilkan

jasa auditing dan pemeriksaan, akuntan publik melaksanakan berbagai

prosedur berikut ini : inspeksi, observasi, konfirmasi, permintaan

keterangan, pengusutan (tracing), pemeriksaan bukti pendukung

(vouching), pelaksanaan ulang (reperforming) dan analisis.

4. Prosedur yang Disepakati

Jasa atestasi atas asersi manajemen dapat dilaksnakan oleh

akuntan publik berdasarkan prosedur yang disepakati antara klien-

klien dengan akuntan publik. Sebagai contoh, klien dan akuntan publik

dapat bersepakat bahwa prosedur tertentu akan diterapkan semua

unsur laporan keuangan. Untuk tipe jasa ini, akuntan publik dapat

menerbitkan suatu "ringkasan temuan" atau suatu keyakinan negatif

seperti yang dihasilkan dalam jasa review.

Page 42: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

25

C. Pengalaman Auditor

Pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari

peristiwa yang dialami dalam perjalanan hidupnya (Anoraga, 1995:47 yang

dikutip dari Justiana, 2010). Pengalaman berdasarkan lama bekerja merupakan

pengalaman auditor yang dihitung berdasarkan satuan waktu/tahun. Sehingga

auditor yang telah lama bekerja sebagai auditor dapat dikatakan auditor

berpengalaman. Semakin lama bekerja menjadi auditor, maka akan memperluas

pengetahuan auditor dibidang akuntansi dan auditing.

Libby (1995) dalam Aini (2009) menyatakan bahwa pekerjaan auditor adalah

pekerjaan yang melibatkan keahlian (expert). Semakin berpengalaman seorang

internal auditor maka semakin mampu dia menghasilkan kinerja yang lebih baik

dalam tugas-tugas yang semakin kompleks, termasuk dalam melakukan

pengawasan dan pemeriksaan terhadap penerapan struktur pengendalian intern.

Asih (2006:12) memberikan kesimpulan bahwa seorang karyawan yang memiliki

pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal

sebagai berikut: a) Mendeteksi kesalahan, b) Memahami kesalahan dan, c)

Mencari penyebab munculnya kesalahan. Keunggulan tersebut bermanfaat bagi

pengembangan keahlian.

Pengalaman audit diperoleh auditor selama mereka mengerjakan penugasa

auditnya. Pengalaman akan diperoleh jika prosedur penugasan dan supervise

berjalan dengan baik. Prosedur penugasan adalah prosedur yang menjamin

Page 43: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

26

terjadinya keseimbangan antara kebutuhan, keahlian, pengembangan dan

pemanfataan personel dalam pelaksanaan perikatan (IAPI, 2004).

Salah satu ciri dari keahlian (expertise) auditor sudah diteliti dalam riset

keperilakuan adalah mengenai perhatiannya terhadap informasi negatif dan positif

(auditor attendance to negative and position information) yang telah ditunjukkan

oleh Anderson dan Maletta (1994) dalam Aini (2009). Hasil studi mereka

didasarkan pada temuan dalam pengauditan dan psikologi yang menunjukkan

pengalaman memainkan peranan penting dalam sejauh mana perilaku konservatif

berorientasi negatif diperhatikan. Anderson dan Maletta mendapatkan mahasiswa

dan staf auditor yang tidak berpengalaman lebih memperhatikan informasi negatif

dibandingkan auditor senior.

Choo dan Trootman (1991) dalam Justiana (2010) memberikan bukti empiris

bahwa auditor berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang tidak

umum (atypical) dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, tetapi antara

auditor yang berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman tidak berbeda

dalam menemukan item-item umum (typical). Penelitian serupa dilakukan oleh

Tubbs (1992) menunjukkan bahwa subjek yang mempunyai pengalaman audit

lebih banyak, maka akan menemukan kesalahan yang lebih banyak dan item-item

kesalahannya lebih besar dibandingkan auditor yang pengalamannya lebih sedikit.

Dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai profesional, auditor harus

menjalani pelatihan yang cukup. Pelatihan tersebut berupa kegiatan-kegiatan

Page 44: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

27

seperti seminar, simposium, lokakarya pelatihan itu sendiri dan kegiatan

penunjang keterampilan lainnya. Auditor yang kurang berpengalaman terlalu

fokus pada infomasi negatif sehingga semakin negatif pula mereka dalam

membuat pertimbangan audit.

D. Independensi

1. Pengertian Independensi

Profesi auditor merupakan profesi yang unik dan berbeda dari profesi

lainnya. Auditor disewa untuk memeriksa laporan keuangan oleh klien akan

tetapi auditor tidak bertanggung jawab langsung terhadap klien, melainkan

kepada pihak ketiga seperti investor atau kreditor. Sehingga auditor tidak

boleh hanya mementingkan kepentingan kliennya. Auditor harus bersikap

independen agar hasil pengujian laporan keuangan yang dilakukannya dapat

dipercaya dan bermanfaat bagi semua pihak. Independensi dianggap sebagai

karakteristik auditor yang paling kritis, bahkan nilai auditing sangat

bergantung pada persepsi publik atas independensi auditor (Arens et al,

2008:111). Jika seorang auditor adalah penasihat bisnis untuk kliennya atau

mempunyai hubungan khusus, maka auditor tersebut tidak bisa dianggap

independen. Independensi dianggap sebagai karakteristik auditor yang paling

kritis.

Page 45: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

28

Definisi lain mengenai independensi adalah independensi merupakan

sikap dan pikiran seseorang yang dicirikan oleh pendekatan integritas dan

obyektivitas tugas profesionalnya. Dalam Kode Etik Akuntan tahun 1994

(Mayangsari, 2003:6), disebutkan bahwa independensi adalah sikap yang

diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan

pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip

integritas dan obyektifitas. Seorang akuntan juga harus menghindari situasi

yang bias menimbulkan kesan dari pihak ketiga bahwa ada pertentangan

kepentingan sehingga integritas dan obyektifitas tidak dapat dipertahankan.

Integritas dan obyektivitas merupakan suatu hal yang abstrak sehingga tidak

dapat diukur secara pasti, tetapi keduanya merupakan hal yang mendasar bagi

profesi akuntan publik. Integritas berarti jujur dan dapat dipercaya, sedangkan

obyektivitas berhubungan dengan kemampuan akuntan publik untuk

mempunyai sikap adil dan tidak memihak dalam segala hal yang bekaitan

dengan tugas profesionalannya.

Berdasarkan keterangan-keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa

independensi merupakan suatu sikap seseorang untuk bertindak secara

obyektif dengan integritas yang tinggi. Integritas berubungan dengan

kejujuran intelektiual seorang akuntan, sedangkan obyektivitas secara

konsisten berhbungan dengan sikap netral dalam melaksanakan tugas

pemeriksaan dan menyiapkan laporan auditan (Mayangsari, 2003). Oleh

Page 46: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

29

karena itu, dalam menjalankan tugas auditnya, seorang auditor tidak hanya

dituntut untuk memiliki keahlian saja, tetapi juga harus bersikap independen.

Meskipun seorang auditor mempunyai keahlian yang tinggi namun tidak

independen, maka publik akan meragukan hasil audit dan kemampuannya.

Menurut Halim (2001:21), ada tiga aspek independensi seorang

auditor yaitu : (1) independence in fact (independensi senyatanya) yakni

auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi. (2) independence in

appearance (independensi dalam penampilan) yang merupakan pandangan

pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit.

Auditor harus menjaga kedudukannya sedemikian rupa sehungga pihak lain

akan mempercayai sikap independensi dan objektivitasnya. (3) independence

in competence (independensi dari sudut keahlian) yang berhubungan erat

dengan kompetensi dan kemampuan auditor dalam melaksanakan dan

menyelesaikan tugasnya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik

Untuk menjaga citranya, setiap akuntan publik harus menjaga dan

mempertahankan independensi dengan cara menghindari faktor-faktor yang

mengakibatkan rusaknya independensi akuntan publik. Independensi sangat

penting bagi profesi akuntan publik karena berhubungan dengan persepsi

masyarakat terhadap akuntan publik itu sendiri.

Page 47: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

30

Arens (2000) dalam Megasari (2008) menyatakan bahwa ada beberapa

masalah independensi yang timbul, yaitu : hubungan dengan klien, masalah

kepentingan keuangan yang terkait tuntutan atau perkara hukum antara Kantor

Akuntan Publik, jasa pembukan dan audit untuk klien yang sama serta

penugasan dan pembayaran imbalan jasa audit oleh manajemen.

Menurut Mulyadi (2002) independensi dapat dipengaruhi secara

obyektif melalui:

1) Hubungan keuangan dengan klien

2) Kedudukan dalam perusahaan

3) Keterlibatan usaha yang tidak sesuai dan tidak konsisten.

4) Pelaksanaan jasa lain untuk klien audit.

5) Hubungan kekeluargaan dan pribadi.

6) Imbalan atas jasa profesional.

7) Penerimaan barang atau jasa dari klien dan pemberian barang atau jasa

kepada klien.

Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Ayuningtyas

(2007) dalam Aliyah (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

independensi akuntan publik antara lain :

1) Hubungan keluarga akuntan berupa suami/istri, saudara sedarah semenda

dengan klien.

2) Besar audit fee yang dibayarkan klien tertentu.

Page 48: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

31

3) Hubungan usaha dan keuangan klien, keuntungan dan kerugian yang

terkait dengan usaha klien.

4) Pemberian fasilitas dan bingkisan (gifts) oleh klien.

5) Keterlibatan dalam usaha yang tidak sesuai.

6) Pelaksanaan jasa lain untuk klien audit.

E. Kompleksitas Tugas

Tingkat kesulitan tugas dan struktur tugas merupakan dua aspek

penyusun dari kompleksitas tugas. Tingkat sulitnya tugas selalu dikaitkan

dengan banyaknya informasi tentang tugas tersebut, sementara struktur adalah

terkait dengan kejelasan informasi (information clarity). Menurut Bonner

(1994) dalam Jamilah dkk (2007) , proses pengolahan informasi terdiri dari

tiga tahapan, yaitu: input, proses, output. Pada tahap input dan proses,

kompleksitas tugas meningkat seiring bertambahnya faktor cues. Terdapat

perbedaan antara pengertian banyaknya cues yang diadakan (number of cues

available) dengan banyaknya cues yang terolah (number of cues processed).

Banyaknya cues yang ada, seorang decision maker harus berusaha melakukan

pemilahan terhadap cues-cues tersebut (meliputi upaya penyeleksian dan

pertimbangan-pertimbangan) dan kemudian mengintegrasikannya ke dalam

suatu judgment (pendapat). Keputusan bisa diberikan segera bila banyak cues

Page 49: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

32

yang diamati tidak meninggalkan batas-batas kemampuan dari seorang

decision maker (Chung dan Monroe, 2001 dalam Jamilah dkk, 2007).

Hasil penelitian Chung dan Monroe (2001) dalam Jamilah dkk (2007)

mengatakan bahwa kompleksitas tugas yang tinggi berpengaruh terhadap

judgment yang diambil oleh auditor. Abdolmohammadi dan Wright (1986)

dalam Jamilah dkk (2007) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan judgment

yang diambil auditor pada kompleksitas tugas tinggi dan kompleksitas tugas

rendah. Stuart (2001) dalam Jamilah dkk (2007) mengatakan bahwa

kompleksitas tugas berpengaruh terhadap audit judgment jika perusahaan

audit tidak terstruktur. Cheng, dkk (2003) dalam Jamilah dkk (2007)

mengatakan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keputusan. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji

konsistensi tersebut.

Wood (1980) dalam Murdisar dan Nelly (2007) menyebutkan

kompleksitas tugas dapat dilihat dalam 2 aspek, yaitu:

a) Kompleksitas komponen, yaitu mengacu pada jumlah informasi yang harus

diproses dan tahapan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan sebuah

pekerjaan. Suatu pekerjaan dianggap semakin rumit jika informasi yang

harus diproses dan tahap-tahap yang harus dilakukan semakin banyak.

Page 50: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

33

b) Kompleksitas koordinatif yang mengacu pada jumlah koordinasi

(hubungan antara satu bagian dengan bagian lain) yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan sebuah pekerjaan. Suatu pekerjaan dianggap semakin rumit

ketika pekerjaan tersebut memiliki keterkaitan dari pekerjaan yang lainnya

atau pekerjaan yang akan dilaksanakan tersebut terkait dengan pekerjaan

yang sebelumnya dan sesudahmya.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Murdisar dan Nelly (2007)

menunjukkan ketika kompleksitas tugas rendah, akuntabilitas akan

mempengaruhi kualitas kerja auditor. Namun ketika kompleksitas tugas

tinggi, akuntabilitas tidak berpengaruh pada kualitas pekerjaan auditor.

Akuntabilitas merupakan dorongan psikologi sosial yang dimiliki seseorang

untuk mempertanggung jawabkan sesuatu yang telah mereka kerjakan kepada

lingkungan atau orang lain.

F. Audit Judgment

Hogarth (1992) dalam Jamilah dkk (2007) mengartikan judgment sebagai

proses kognitif yang merupakan perilaku pemilihan keputusan. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia kognitif berhubungan dengan kondisi yang berhubungan

dengan (1) kegiatan atau proses memperoleh pengtahuan (termasuk kesadaran

dan perasaan) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri, (2)

Page 51: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

34

proses, pengenalan, dan penafsiran lingkungan oleh seseorang, (3) hasil

pemerolehan keuntungan.

Judgment merupakan suatu proses yang terus menerus dalam perolehan

informasi (termasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya), pilihan untuk

bertindak atau tidak bertindak penerimaan informasi lebih lanjut. Proses judgment

tergantung pada kedatangan informasi sebagai suatu proses unfolds. Kedatangan

informasi bukan hanya mempengaruhi pilihan, tetapi juga mempengaruhi cara

pilihan tersebut dibuat. Setiap langkah, di dalam proses incremental judgment jika

informasi terus menerus datang, akan muncul pertimbangan baru dan keputusan

atau pilihan baru. Sebagai gambaran, akuntan publik mempunyai tiga sumber

informasi yang potensial untuk membuat suatu pilihan : (1) teknik manual, (2)

referensi yang lebih detail dan (3) teknik keahlian. Berdasarkan proses informasi

dari ketiga sumber tersebut, akuntan mungkin akan melihat sumber yang pertama,

tergantung pada keadaan perlu tidaknya diperluas dengan sumber informasi yang

kedua, atau dengan sumber informasi yang ketiga, tetapi jarang memakai

keduanya (Gibbin, 1984) dalam Jamilah dkk (2007).

Judgment akuntan profesional dapat dirusak oleh konflik kepentingan.

Terdapat dua konflik kepentingan , yaitu real conflict dan latent conflict. Real

conflict adalah konflik yang mempunyai pengaruh pada masalah judgment yang

ada, sedangkan latent conflict adalah konflik yang bisa mempengaruhi judgment

di masa mendatang.

Page 52: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

35

Dalam pelaksanaan prosedur audit yang mendetail, auditor membuat berbagai

pertimbangan (judgment) yang mempengaruhi dokumentasi bukti dan keputusan

pendapat auditor (Taylor, 2000) dalam Jamilah dkk (2007). Kenyataan ini

membuat auditor harus mengenali risiko-risiko dan tingkat materialitas suatu

saldo akun yang telah ditetapkan pada saat perencanaan audit. Persoalannya

adalah bagaimana auditor mengkomunikasikan masalah tersebut dengan para

staffnya, terlebih bila diakui subyektifitas dan pemahaman atas suatu risiko sangat

tinggi. Judgment dari audit akan dijumpai pada setiap tahap audit. Pada tahap

perencanaan audit, judgment digunakan untuk menetapkan prosedur-prosedur

yang akan dilaksanakan. Hal ini dikarenakan judgment pada tahap awal audit

ditentukan berdasarkan pertimbangan pada tingkat materialitas yang diramalkan.

Dalam kaitannya dengan laporan keuangan, judgment yang diputuskan oleh

auditor akan berpengaruh pada opini seorang auditor mengenai kewajaran laporan

keuangan. Tetapi, opini auditor tersebut tidak semat-mata hanya didasarkan atas

materialitas tidaknya bukti audit. Ada berbagai faktor-faktor yang membentuk

opini dari seorang auditor mengenai wajar atau tidaknya suatu laporan keuangan

klien, yaitu keandalan sistem pengendalian internal klien, kesesuaian pencatatan

transaksi akuntansi dengan prisnsip akuntansi berterima umum, ada tidaknya

pembatasan audit yang dilakukan oleh klien, konsistensi pencatatan transaksi

akuntansi.

Page 53: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

36

Pertimbangan auditor (auditor judment) sangat tergantung pada persepsi

mengenai situasi. Judgment yang merupakan dasar dari sikap profesional adalah

hasil dari beberapa faktor seperti pendidikan, budaya, dan sebagainya, tetapi yang

paling signifikan dan tampak mengendalikan semua unsur seperti pengalaman

adalah perasaan auditor dalam menghadapi situasi dengan mengingat

keberhasilan dari situasi sebelumnya. Judgment adalah perilaku yang paling

berpengaruh dalam mempersiapkan situasi, dimana faktor utama yang

mempengaruhinya adalah materialitas dan apa yang kita yakini sebagai kebenaran

(Siegel dan Marconi, 1989 dalam Susanti 2010).

Boynton (2002) dalam Mulyani (2008) auditor harus menggunakan kemahiran

profesionalnya dalam pelaksanaan audit dan pembuatan laporan audit dengan

cermat dan seksama. Pentingnya pertimbangan (judgment) dalam proses

pengauditan merupakan sesuatu hal yang melekat pada setiap tahap pengauditan.

Audit judgment adalah kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai

hasil auditnya yang mengacu pada pembentukan suatu pendapat atau perkiraan

mengenai suatu objek, peristiwa, status, dan jenis peristiwa lainnya. Dalam

mulyani (2008) disebutkan adanya faktor-faktor fundamental audit judgment,

yaitu :

a. Pengalaman

Dalam menganalisis audit judgment, pengalaman merupakan komponen audit

expertise yang penting. Pengalaman merupakan suatu faktor yang sangat vital

Page 54: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

37

dalam mempengaruhi judgment yang kompleks. Penelitian

menginvestigasikan pengaruh kompleksitas tugas atau audit judgment dalam

berbagai tingkatan pengalaman. Mereka menemukan bahwa pertimbangan

auditor tidak berpengalaman mempunyai tingkat populasi kesalahan yang

signifikan lebih besar dibandingkan auditor berpengalaman

(Abdolmuhammadi dan Wring, 1987, Butt 1988 dalam Mulyani, 2008).

b. Pengetahuan

Auditor harus memiliki baik pengetahuan yang bersifat umum maupun yang

khusus dan pengetahuan area auditing, akuntansi dan klien, juga harus

mengetahui karakteristik klien yang akan diaudit karena masing-masing

perusahaan berbeda-beda. Pengetahuan khusus tentang suatu industri akan

membawa dampak positif terhadap hasil kerja auditor (Djaddang dan

Parmono, 2002 dalam Mulyani, 2008). Komponen pengetahuan (knowledge

component), merupakan komponen penting dalam suatu keahlian. Komponen

pengetahuan meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur-prosedur,

dan pengalaman. Pengalaman dalam beberapa literatur auditing sering

digunakan sebagai surrogate dari pengetahuan, sebab pengalaman akan

memberikan hasil dalam menghimpun dan memberi kemajuan bagi

pengetahuan (Kanfer dan Stanner, 1989 dalam Mulyani, 2008).

Menurut Browndan Stanner (1983) dalam Murdisar dan Nelly (2007)

perbedaan pengetahuan diantara auditor akan berpengaruh terhadap cara

Page 55: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

38

auditir menyelesaikan sebuah pekerjaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa

seorang auditor akan bisa menyelesaikan sebuah pekerjaan secara efektif jika

didukung dengan pengetahuan yang dimilikinya. Kesalahan diartikan dengan

seberapa banyak perbedaan (deviasi) antara kebijakan-kebijakan perusahaan

tentang pencatatan akuntansi dengan kriteria yang telah distandarkan.

Dalam mendeteksi sebuah kesalahan, seorang auditor harus didukung

dengan pengetahuan tentang apa dan bagaimana kesalahan tersebut tersebut

(Tubbs, 1992 dalam Mulyani, 2008). Secara umum seorang auditor harus

memiliki pengetahuan-pengetahuan mengenai general auditing, fungsional

area, computer auditing, accounting issue, specific industry, general world

knowledge (pengetahuan umum), dan problem solving knowledge (Bedard dan

Michelene, 1993 dalam Susanti, 2010).

G. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian sebelumnya Herliansyah (2006) menemukan hasil bahwa

pengalaman mengurangi dampak informasi tidak relevan terhadap judgment

auditor. Auditor berpengalaman (partner dan manajer) tidak terpengaruh oleh

adanya informasi tidak relevan dalam membuat going concern judgment.

Semakin berpengalaman seorang auditor maka semakin mampu dia menghasilkan

kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang semakin kompleks, termasuk

dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap penerapan struktur

Page 56: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

39

pengendalian intern (Libby, 1995 dalam Aini, 2009). Penelitian selanjutnya yang

dilakukan oleh Plugrath et al (2007) menemukan hasil bahwa pengalaman audit

lebih umum, memiliki dampak positif terhadap kualitas audit penilaian. Oleh

karena itu, pengalaman seorang auditor sangat mempengaruhi audit judgment.

Penelitian mengenai independensi telah dilakukan oleh Mayangsari (2003)

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh independensi terhadap pendapat audit

yang benar. Dengan demikian, dapat disimpulkan sikap idependensi seorang

auditor dalam memberikan opini secara benar memerlukan pertimbangan bagi

seorang auditor dalam memberikan sebuah informasi yang tepat dan akurat.

Penelitian selanjutnya mengenai independensi yang dilakukan oleh Suhartini dan

Ariyanto (2008) menemukan hasil bahwa independensi auditor berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pertimbangan pemberian opini auditor.

Independensi berpengaruh positif terhadap pertimbangan pemberian opini karena

seorang auditor yang tidak independen berarti tidak mempunyai kejujuran dalam

dirinya dalam mempertimbangkan fakta, dapat memihak pada suatu kepentingan

tertentu, informasi yang diberikan tidak objektif, dan tidak bebas dari

pengaruh/bujukan/pengendalian dari pihak lain sehingga dalam merumuskan dan

menyatakan pendapatnya dapat berpihak pada salah satu pihak tersebut.

Cecilia Engko dan Gudono (2007) dalam Novarina (2010) meneliti tentang

pengaruh kompleksitas tugas dan locus of control terhadap hubungan antara gaya

kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor. Hasil penelitiannya adalah hipotesis

Page 57: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

40

satu tidak mendukung kompleksitas tugas tidak dapat memoderasi hubungan

antara gaya kepemimpinan direktif dan kepuasan kerja. Hal ini mengindikasikan

bahwa semakin tinggi kompleksitas tugas maka gaya kepemimpinan yang direktif

akan menurunkan kepuasan kerja auditor yunior. Hipotesis dua mendukung

perilaku pemimpinan dipengaruhi oleh kompleksitas tugas dan tidak dan tidak

terpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor. Hal ini mengindikasikan bahwa

semakin rendah kompleksitas tugas maka gaya kepemimpinan suportif akan

meningkatkan kepuasan kerja auditor. Hipotesis tiga tidak mendukung bahwa

auditor yunior yang memiliki locus of control eksternal akan meningkatkan

hubungan antara gaya kepemimpinan direktif dan kepuasan kerja. Hipotesis

empat tidak mendukung auditor yunior yang memiliki locus of control internal

akan meningkatkan hubungan antara gaya kepemimpinan suportif dan kepuasan

kerja.

Zuraidah Mohd Sanusi, Takiah Mohd Iskandar, dan June M.L Poon (2007)

dalam Novarina (2010) meneliti tentang pengaruh orientasi tujuan dan

kompleksitas tugas dalam penilaian audit judgment. Hasil penelitiannya adalah

kompleksitas tugas secara negatif berhubungan dengan penilaian audit kinerja

menunjukkan bahwa penilaian auditor lebih baik pada tugas-tugas yang

sederhana.

Page 58: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

41

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian

1. Siti Jamilah,

Zaenal Fanani,

dan Grahita

Chandrarin

(2007)

Pengaruh

gender,

tekanan

ketaatan, dan

kompleksitas

tugas terhadap

Audit

judgment

Gender,

tekanan

ketaatan, dan

kompleksitas

tugas

kompleksitas tugas tidak

berpengaruh secara signifikan

terhadap audit judgment

2 Mayangsari

(2003)

Pengaruh

Keahlian dan

Independensi

audit terhadap

pendapat audit:

sebuah

kuasieksperimen

Keahlian,

Independensi

dan Opini

audit

Berdasarkan hasil uji Benferroni

keahlian dan independensi auditor

sangat berpengaruh dalam

pemberian opini yang benar.

3. Justiana (2010) Pengaruh Etika,

Independensi,

Pengalaman,

dan Keahlian

Auditor

terhadap Opini

Audit.

Etika,

Independensi,

Pengalaman,

keahlian

Auditor, dan

Opini Audit.

Hasil uji regresi ditemukan bahwa

variabel independensi dan keahlian

auditor berpengaruh secara positif

signifikan terhadap opini audit,

sedangkn variabel etika dan

pengalaman tidak berpengaruh

signifikan terhadap opini audit.

4 Herliansyah,

Ilyas (2006)

Pengaruh

pengalaman

auditor

terhadap

penggunaan

Pengalaman

dan bukti

audit

Riset ini menemukan bahwa

pengalaman mengurangi dampak

informasi tidak relevan terhadap

judgment auditor. Auditor

berpengalaman (partner dan

Manajer) tidak terpengaruh oleh

Page 59: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

42

bukti tidak

relevan dalam

auditor

judgment

adanya informasi tidak relevan

dalam membuat going concern

judgment.

H. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Pengalaman Terhadap Audit Judgment

Dalam penelitian sebelumnya Herliansyah (2006) menemukan hasil

bahwa pengalaman mengurangi dampak informasi tidak relevan terhadap

judgment auditor. Auditor berpengalaman (partner dan Manajer) tidak

terpengaruh oleh adanya informasi tidak relevan dalam membuat going

concern judgment. Jadi, dapat diduga bahwa pengalaman auditor

mempengaruhi audit judgment sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

Ha1 : Pengalaman berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment.

2. Pengaruh Independensi Terhadap Audit Judgment

Penelitian selanjutnya mengenai independensi yang dilakukan oleh

Suhartini dan Ariyanto (2008) menemukan hasil bahwa independensi auditor

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertimbangan pemberian opini

auditor. Jadi, dapat diduga bahwa independensi mempengaruhi audit

judgment sehinga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut

Ha2 : Independensi berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment.

Page 60: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

43

3. Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment

Penelitian mengenai kompleksitas tugas dilakukan oleh Zuraidah Mohd

Sanusi, Takiah Mohd Iskandar, dan June M.L Poon (2007) dalam Novarina

(2010) meneliti tentang pengaruh orientasi tujuan dan kompleksitas tugas dalam

penilaian audit judgment. Hasil penelitiannya adalah kompleksitas tugas secara

negatif berhubungan dengan penilaian audit kinerja menunjukkan bahwa

penilaian auditor lebih baik pada tugas-tugas yang sederhana.

Ha3 : Kompeksitas Tugas berpengaruh secara signifikan terhadap audit

judgment.

4. Pengaruh Pengalaman audit, independensi auditor dan Kompleksitas

Tugas terhadap Audit Judgment

Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

Ha4 : Pengalaman auditor, independensi auditor dan Kompleksitas Tugas

berpengaruh terhadap Audit Judgment.

I. Kerangka Pemikiran

Gambar di bawah ini menunjukkan kerangka pemikiran yang dibuat

mengenai pengaruh etika, independensi, pengalaman, dan risiko audit terhadap

opini auditor.

Page 61: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

44

Ket :

------------ = Simultan

= Parsial

Pengalaman

Auditor

(Herliansyah, 2005)

Independensi

(Suhartini dan

Ariyanto, 2008)

Audit Judgment

(Susanti, 2010)

Kompleksitas Tugas

(Siti Jamilah dkk,

2007)

Page 62: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan

permasalahan yang akan diteliti dan ditujukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh pengalaman, independensi dan kompleksitas tugas terhadap audit

judgment. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji hipotesis

untuk menjelaskan sifat hubungan tertentu atau kebebasan (independensi) dua

atau lebih faktor dalam satu situasi. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian

ini adalah Auditor dengan pengalaman kerja yang bervariasi dan bekerja di KAP

yang berada di wilayah Jakarta Selatan.

B. Metode Pengumpulan Sampel

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode pemilihan sampel

secara tidak acak (non probability sampling methods) dengan pemilihan sampel

berdasarkan kemudahan (convenience sampling) yaitu memilih sampel dari elemen

populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti (Indriantoro dan Supomo:1999).

Objek pada penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di wilayah

Jakarta Selatan karena sebagian besar KAP berada di wilayah Jakarta Selatan.

Page 63: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

46

C. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan data primer, sumber

data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui

media perantara. Dimana pengumpulan data dilakukan melalui metode survei

dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang dikirimkan kepada auditor yang

terdaftar di KAP-KAP yang tersebar diwilayah Jakarta Selatan dan penyebarannya

secara langsung.

D. Metode Analisis Data

Metode statistik yang dugunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan

menggunakan regresi berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS for windows

17.0, setelah semua data-data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya

dilakukan analisis data yang terdiri dari:

1. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai

karakteristik variabel penelitian dan demografi responden. Statistik deskriptif

menjelaskan skala jawaban responden pada setiap variabel yang diukur dari

minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi. Disamping itu juga untuk

mengetahui demografi responden yang terdiri dari kategori, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, dan sebagainya (Ghozali, 2005).

Page 64: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

47

2. Uji kualitas data

Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan cara penyebaran

kuesioner, maka kesedian dan ketelitian dari para responden untuk menjawab

setiap pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian

ini. Keabsahan suatu jawaban sangat ditentukan oleh alat ukur yang

ditentukan. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas data primer ini

peneliti melakukan uji validitas dan uji reabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing item

dalam instrumen penelitian mampu mengukur variabel yang ditetapkan

dalam penelitian ini. Sebuah instrumen dikatakan valid, jika mampu

mengukur apa yang dinginkan dan mengungkapkan data variabel yang

diteliti secara tepat (Ghozali, 2005:45). Pengujian validitas dengan

menggunakan Pearson correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi

antara skor masing-masing pertanyaan dengan total skor (Ghozali,

2005:46). Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika

korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor

mempunyai tingkat signifikasi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan

tersebut dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir

pertanyaan mempunyai tingkat diatas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut

dikatakan tidak valid (Santoso, 2000:168).

Page 65: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

48

b. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas adalah alat untuk menguji konsistensi jawaban reponden.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Pengujian ini

menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan nilai sebesar 0,06.

Apabila Cronbach Alpha dari suatu variabel ≥ 0,6 maka butir pertanyaan

dalam instrumen penelitian tersebut adalah reliabel atau dapat diandalkan,

dan sebaliknya juka nilai Cronbach Alpha < 0 < 6 maka butir pertanyaan

tersebut tidak reliabel (Nunnaly,1967) dalam Ghozali (2005:41-42).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel

independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen

dalam satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat

antara suatu variabel independen dengan variabel independen yang lain.

Selain itu, deteksi terhadap multikolinieritas juga bertujuan untuk

menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai

pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel terhaap variabel

dependen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independen.

Page 66: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

49

Uji multikolinieritas dilakukan menghitung nilai variance inflation

factor (VIF) dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10

menunjukkan bahwa korelasi antar variabel independen masih bisa

ditolerir (Ghozali, 2005).

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada

regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Uji

heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu observasi ke observasi

lain.

Heteroskedastisitas menggambarkan nilai hubungan antara nilai yang

diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Cara

memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada satu model dapat

dilhat dari pola gambar Scatterplot model. Analisis pada gambar

Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data

penelitian kita berasal dari populasi yang sebbarannya normal. Uji ini

perlu dilakukan karena semua statistik parametik memiliki asumsi

normalitas sebaran. Formula/rumus yang digunakan untuk melakukan

Page 67: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

50

suatu uji (t-test misalnya) dibuat dengan mengasumsikan bahwa data

yang akan dianalisis berasal dari populasi yang sebenarnya normal

(Ghozali, 2005).

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode

analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan

pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Variabel yang

dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel

yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau independen. Model

persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e

Keterangan :

Y : Audit Judgment

X1 : Pengalaman

X2 : Independensi

X3 : Kompleksitas Tugas

a : Konstanta

bx : Koefisien regresi

e : Error

Linearitas hanya dapat diterapkan pada regresi berganda karena

memiliki variabel independen lebih dari satu, suatu model regresi berganda

dikatakan linier jika memenuhi syarat-syarat linieritas, seperti normalitas data

Page 68: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

51

(baik secara individu maupun model), bebas dari asumsi klasik statistik

multikolineritas, autokorelasi, heteroskedastisitas. Model regresi linear

berganda dikatakan model yang baik jika memenuhi asumsi normalitas data

dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik.

Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis yang diajukan digunakan

uji statistik terhadap output yang dihasilkan dari persamaan regresi, uji

statistik ini meliputi:

a. Uji R2

(koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Dalam

pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari besarnya

nilai R Square (R2) untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu

pengalaman audit, independensi auditor dank kompleksitas tugas

berpengaruh terhadap audit judgment. Nilai R2

mempunyai interval antara

0 sampai 1 (0≤R2≤1). Jika nilai R

2 bernilai besar (mendekati 1) berarti

variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika R2

bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

variabel dependen sangat terbatas (Ghozali, 2005:83).

Dalam pengujian hipotesis kedua koefisien determinasi dilihat dari

besarnya nilai Adjusted R-Square. Kelemahaan mendasar penggunaan R2

adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukan ke dalam

Page 69: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

52

model. Setiap tambahan satu variabel bebas maka R2 pasti meningkat

tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel terikat. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R-square dapat

naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam

model (Ghozali, 2005:83). Oleh karena itu, digunakanlah Adjusted R-

Square pada saat mengevaluasi model regresi linier berganda.

b. Uji signifikansi simultan (uji statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk melihat pengaruh variabel-variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen. Kriteria

pengambilan keputusan yaitu dengan melihat nilai F hitung lebih besar

dari 4 pada probabilitas α = 0,05, maka variabel independen yaitu

pengalaman audit, independensi auditor dan kode etik secara simultan

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu audit

judgment (Ghozali, 2005:84).

c. Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

dari variabel-variabel bebas secara individual dapat menerangkan variasi

variabel dependen. Kriteria yang digunakan dalam melakukan uji t yaitu

jika probabilitas signifikansi di bawah 0,05 maka variabel bebas secara

individual berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen,

sehingga hipotesis alternatifnya (Ha) diterima. Sebaliknya jika

probabilitas signifikansi di atas 0,05 maka variabel bebas secara individual

Page 70: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

53

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, sehingga

hipotesis alternatifnya (Ha) ditolak (Ghozali,2005:85).

E. Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2005:2), variabel penelitian adalah suatu hal yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulannya. Operasional variabel

penelitian adalah sebuah konsep yang mempunyai penjabaran dari variabel yang

ditetapkan dalam suatu penelitian yang dimakudkan untuk memastikan agar

variabel yang diteliti secara jelas dapat ditetapkan indikatornya.

1. Variabel bebas (variabel independen)

Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini terderi dari:

a. Pengalaman audit

Pengalaman audit adalah pengalaman auditor dalam melakukan

general auditing. Ada dua dimensi untuk mengukur variabel pengalaman

audit yaitu: dimensi jangka waktu menekuni bidang audit dan dimensi

banyaknya penugasan audit/temuan kasus yang pernah ditangani.

Instrument pengukuran variabel ini menggunakan instrument pengukuran

variabel yang digunakan oleh Firmansyah (2010). Variabel ini digali

dengan beberapa pernyataan. Semua item pertanyaan diukur pada skala

likert 1 sampai 5.

Page 71: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

54

b. Independensi

Independensi adalah sikap yang tidak mudah dipengaruhi oleh

siapapun dan kondisi apapun serta mampu bertindak dengan integritas

yang tinggi. Independensi auditor dapat diukur dari seberapa dekat

hubungan auditor dengan kliennya, apakah terdapat hubungan keluarga,

hubungan bisnis, besarnya audit fee dan jasa non audit yang diberikan oleh

KAP kepada kliennya. Variabel independen diukur dengan memberikan

pertanyaan mengenai independensi melalui kuesioner yang didapat dari

Firmansyah (2010) dengan menggunakan skala likert, yaitu terdiri dari 1

skala (sangat tidak setuju) sampai dengan skala 5 (sangat setuju).

c. Kompleksitas tugas

Tingkat kesulitan tugas dan struktur tugas merupakan dua aspek

penyusun dari kompleksitas tugas. Tingkat sulitnya tugas selalu dikaitkan

dengan banyaknya informasi tentang tugas tersebut, sementara struktur

adalah terkait dengan kejelasan informasi (information clarity).

2. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau tergantung pada

faktor-faktor lain dan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah Audit Judgment.

Page 72: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

55

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengukuran

1. Pengalaman

Audit

(Firmansyah,

2010)

Jangka waktu audit

Jumlah klien

Analisis masalah

Lama melakukan

audit

Interval

Jumlah klien yang

sudah diaudit

Menganilis masalah

dan pengambilan

keputusan

Jenis perusahaan Jenis perusahaan

yang diaudit

2. Independensi

Auditor

(Firmansyah,

2010)

Lama hubungan

dengan klien (audit

tenure)

Lama mengaudit

klien

Interval

Tekanan dari klien.

Pemberian Sanksi

dan ancaman

pergantian auditor

dari klien

Besar fee audit yang

diberikan

Fasilitas dari klien

Telaah dari rekan

auditor (peer review).

Jasa non audit.

Manfaat Telaah dari

Auditor

Interval

Pemberian jasa

audit dan non audit

pada klien yang

sama

Pemberian jasa non

audit dapat

meningkatkan

informasi pada

laporan keuangan

Page 73: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

56

3.

Kompleksitas

Tugas (X2)

Wood (1980)

dalam Murdisar

dan Nelly

(2007)

1. Kompleksitas

komponen

1.Kurangnya

pemahaman

terhadap tugas

2. Tidak adanya

informasi yang

dibutuhkan

3.Tanggun jawab

dalam penugasan

audit

4.Alat bantu dalam

Menyelesaikantugas

Interval

2. Kompleksitas

koordinatif

a. Job description

(deskripsi

jabatan)

b. Supervisi dan

review dari

atasan

Keterbatasan waktu

dalam

menyelesaikan

tugas

Interval

4. Audit Judgment

(Y)

(Susanti, 2010)

1. Pengalaman a. Memiliki

pelatihan teknis

b. Memiliki banyak

penugasan audit

c. Memudahkan

mendeteksi

adanya kesalahan

dalam audit

d. Membuat

judgment yang

baik

e. Lebih ahli dalam

pengungkapan

kekeliruan

Interval

Page 74: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

57

2. Pengetahuan a. Memiliki

pengetahuan

tentang metode

audit

b. Memiliki

pengetahuan

tentang teknik

audit

c. Memiliki

pengetahuan

tentang prosedur

audit

d. Memiliki

pengetahuan

tentang standar

audit

e. Lebih cermat

dalam

mendeteksi

kekeliruan

f. Lebih ahli dalam

pengungkapan

kekeliruan

Page 75: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

58

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian menggunakan instrumen angket atau kuesioner yang

telah disebar, dengan objek penelitian adalah auditor yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar dalam directory Kantor

Akuntan Publik 2010 di wilayah Jakarta Selatan berdasarkan catatan

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Departemen Keuangan

Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Pusat Pembinaan Akuntan dan

Jasa Penilai.

Sampel diambil dengan metode convenience sampling dengan

mempertimbangkan kemudahan memperoleh data dan mengakses lokasi

KAP, penulis menyebarkan 75 kuesioner ke 6 KAP di wilayah Jakarta

Selatan sejak tanggal 1 November 2010. Penyebaran kuesioner penelitian

yang diterima dan dapat diolah dideskripsikan pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Deskripsi Penyebaran Kuesioner yang Diterima

dan dapat Diolah

No. Nama KAP Wilayah Jumlah

kuesioner

1 Abdul Hamid dan Khairunas Jakarta Selatan 12

2. Hasnil, M.Yasin dan Rekan Jakarta Selatan 10

3. Herman Dody Tanu Mihardja

dan Rekan

Jakarta Selatan 10

4. Hananta Budianto dan Rekan Jakarta Selatan 13

5. Nugroho dan Rekan Jakarta Selatan 15

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 76: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

59

Tabel 4.1 (lanjutan)

6. Usman dan Rekan Jakarta Selatan 15

Sumber : Data primer yang Diolah, 2010

Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 3 buah atau 4%.

Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 72 buah atau 96%. Gambaran

mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Sampel dan tingkat Pengembalian

Keterangan Jumlah Persentase

Penyebaran kuesioner 75 100%

Kuesioner yang terkumpul 72 96%

Kuesioner yang tidak terkumpul 3 4%

Kuesioner yang dapat diolah 72 96%

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada

KAP di Jakarta Selatan. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas

responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir,

posisi terakhir, dan pengalaman kerja responden.

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3

Data Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria

Wanita

47

25

65,3%

34,7%

Total 72 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Page 77: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

60

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sekitar 47 orang atau

65,3% responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya

sebesar 25 orang atau 34,7% responden berjenis kelamin wanita.

b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.4

Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

D3

Sedang Menempuh S1

Lulus S1

Sedang Menempuh S2

Lulus S2

S3

11

10

42

4

5

-

15,3%

13,9%

58,3%

5,6%

6,9%

-

Total 72 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 42

responden atau sebesar 58.3%. Responden yang berpendidikan

terakhir Diploma Tiga (D3) berjumlah 11 orang atau sebesar 15,3%,

serta responden yang sedang menempuh Strata Satu (S1) berjumlah 10

orang atau sebesar 13,9%. Responden yang sedang menempuh Strata

Dua (S2) berjumlah 4 orang atau 5,6% dan sisanya sebesar 6,9% atau

5 orang berpendidikan terakhir Strata Dua (S2).

Page 78: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

61

c. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja

Tabel 4.5

Data Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Lama Bekerja Jumlah Persentase

< 3 Tahun

3-5 Tahun

5-10 Tahun

> 10 Tahun

44

19

7

2

61,1%

26,4%

9,7%

2,8%

Total 72 100%

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa

mayoritas responden atau sebanyak 61,1% atau sekitar 44

auditor memiliki pengalaman bekerja kurang dari 3 tahun,

26,4% atau sekitar 19 auditor memiliki pengalaman kerja antara

3 sampai 5 tahun. Sedangkan 9,7% atau sekitar 7 auditor

memiliki pengalaman kerja 5 hingga 10 tahun dan sisaya 2,8%

atau sekitar 2 auditor memiliki pengalaman di atas 3 tahun.

d. Karakteristik responden berdasarkan posisi terakhir

Tabel 4.6

Data Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Junior Auditor

Senior Auditor

Supervisi Auditor

Partner

Manajer

38

24

7

1

2

52,8%

33,3%

9,7%

1,4%

2,8%

Total 72 100%

Sumber : Data primer yang diolah,2010

Berdasarkan tabel 4.6 di atas diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden sebanyak 38 orang atau sebesar 52,8%

menduduki posisi sebagai auditor junior dan auditor senior

Page 79: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

62

sebanyak 24 orang atau sebesar 33,3%. Responden yang

menduduki jabatan sebagai supervisor sebanyak 7 orang atau

9,7% dan sisanya adalah yang menduduki posisi sebagai partner

sebanyak 1 orang atau sebesar 1,4% serta manajer sebanyak 2

orang atau sekitar 2,8%.

B. Analisis Deskriptif Kualitatif

1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson

Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid. Tabel-tabel dibawah ini menunjukkan hasil uji validitas

dari lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: pengalaman

audit, independensi auditor, kode etik, dan audit judgment.

Pada tabel 4.7 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil

statistik variabel pengalaman audit.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Audit

Butir Pertanyaan Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

PA1 0,691** 0,000 Valid

PA2 0,751** 0,000 Valid

PA3 0,760** 0,000 Valid

PA4 0,634** 0,000 Valid

PA5 0,646** 0,000 Valid

PA6 0,542** 0,000 Valid

PA7 0,388** 0,001 Valid

PA8 0,554** 0,000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Page 80: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

63

Berdasarkan hasil uji statisitik pada tabel 4.7 menjelaskan bahwa

variabel pengalaman audit (PA) terdiri atas 8 butir pertanyaan yang

keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan dalam

penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner

tersebut.

Pada tabel 4.8 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil

statistik variabel independensi auditor :

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Independensi Auditor

Butir Pertanyaan Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

IN1 0,380** 0,001 Valid

IN2 0,274* 0,020 Valid

IN3 0,374** 0,001 Valid

IN4 0,601** 0,000 Valid

IN5 0,487** 0,000 Valid

IN6 0,563** 0,000 Valid

IN7 0,611** 0,000 Valid

IN8 0,543** 0,000 Valid

IN9 0,568** 0,000 Valid

IN10 0,728** 0,000 Valid

IN11 0,746** 0,000 Valid

IN12 0,735** 0,000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.8 nilai independensi

auditor (IA) yang terdiri dari 12 butir pertanyaan dan keseluruhannya valid

dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Pada tabel 4.9 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil

statistik variabel kode etik

Page 81: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

64

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Kode Etik

Butir Pertanyaan Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

KE1 0,401** 0,000 Valid

KE2 0,863** 0,000 Valid

KE3 0,746** 0,000 Valid

KE4 0,750** 0,000 Valid

KE5 0,464** 0,000 Valid

KE6 0,559** 0,000 Valid

KE7 0,515** 0,000 Valid

KE8 0,430** 0,000 Valid

KE9 0,563** 0,000 Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 4.9 menunjukkan variabel kode etik memiliki kriteria valid

untuk setiap item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan dalam

penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner

tersebut.

Pada tabel 4.10 berikut ini disajikan hasil uji validitas data statistik

variabel audit judgment.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Audit Judgment

Butir

Pertanyaan

Pearson Corelation Sig

(2-Tailed)

Keterangan

AJ1 0,418** 0,000 Valid

AJ2 0,311** 0,008 Valid

AJ3 0,548** 0,000 Valid

AJ4 0,520** 0,000 Valid

AJ5 0,713** 0,000 Valid

AJ6 0,591** 0,000 Valid

AJ7 0,507** 0,000 Valid

AJ8 0,273* 0,020 Valid

AJ9 0,586** 0,000 Valid

AJ10 0,430** 0,002 Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Page 82: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

65

Tabel 4.10 menunjukkan variabel audit judgment memiliki kriteria

valid untuk setiap item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari

0,05. Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan dalam

penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner

tersebut.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen

penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha berada di atas 0,6. Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji

reliabilitas untuk empat variabel penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini.

Pada tabel 4.11 berikut ini disajikan hasil uji reabilitas data hasil

statistik variabel pengalaman audit.

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas

Pengalaman Audit Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.759 .777 8

Sumber : Hasil data primer yang diolah, 2010

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki

nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Dan sebaliknya reliabilitas suatu konstruk

variabel dikatakan tidak baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha < 0,60.

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.11 Reliability Statsitics dapat

diperoleh kesimpulan bahwa konstruk pertanyaan dari variabel X

Page 83: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

66

(Pengalaman Audit) dikatakan reliable karena nilai Cronbach’s Alpha

0,759 > 0,60.

Pada tabel 4.12 berikut ini disajikan hasil uji reliabilitas data hasil

statistik variabel Independensi Auditor.

Tabel 4.12

Hasil Uji Reliabilitas

Independensi Auditor Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.790 .793 12

Sumber : Hasil data primer yang diolah, 2010

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.12 Reliability Statsitics

dapat diperoleh kesimpulan bahwa konstruk pertanyaan dari variabel X

(Independensi Auditor) dikatakan reliable karena nilai Cronbach’s Alpha

0,790 > 0,60.

Pada tabel 4.13 berikut ini disajikan hasil uji reliabilitas data hasil

statistik variabel Kode Etik.

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas

Kode Etik Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.771 .767 9

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.13 Reliability Statsitics

dapat diperoleh kesimpulan bahwa konstruk pertanyaan dari variabel X

Page 84: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

67

(Kode Etik) dikatakan reliable karena nilai Cronbach’s Alpha 0,771 >

0,60.

Pada tabel 4.14 berikut ini disajikan hasil uji reliabilitas data hasil

statistik variabel Audit Judgment.

Tabel 4.14

Hasil Uji Reliabilitas

Audit Judgment Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.622 .662 10

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.14 Reliability Statsitics

dapat diperoleh kesimpulan bahwa konstruk pertanyaan dari variabel Y

(Audit Judgment) dikatakan reliable karena nilai Cronbach’s Alpha 0,622

> 0,60.

C. Analisis dan Pembahasan

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel. Uji multikolinieritas

dilakukan dengan melihat (1) nilai tolerance dan lawannya, (2)

variance inflation factor (VIF).

Pada tabel 4.15 berikut ini disajikan hasil uji multikolinieritas data

hasil statistik :

Page 85: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

68

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 18.366 4.420 4.156 .000

pengalaman audit

.293 .090 .338 3.253 .002 .997 1.003

independensi auditor

.140 .060 .244 2.336 .022 .980 1.020

kode etik .190 .066 .302 2.885 .005 .981 1.019

a. Dependent Variable: audit judgment

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa tidak ada problem

mutikolinieritas. Hal ini dapat dilihat dari nilai variance inflation

factor (VIF) lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance yang lebih besar

dari 0,10.

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil pengujian heteroskedastisitas berupa grafik scatterplot

berikut hasil pengujiannya:

Page 86: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

69

Gambar 4.16

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Dari hasil uji statistik pada gambar 4.16 terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta menyebar baik diatas maupun dibawah

angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi ini.

c. Hasil Uji Normalitas

Hasil pengujian normalitas berupa grafik dan histogram, berikut

hasil pengujian normalitas:

Page 87: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

70

Gambar 4.17

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Gambar 4.18

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Dengan melihat tampilan hasil uji statistik pada gambar 4.17

(histogram) maupun 4.18 (normal probability plot) dapat disimpulkan

Page 88: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

71

bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal, hal

ini didukung dengan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di

sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak

dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.

2. Hasil Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini digambarkan dalam tabel berikut :

Tabel 4.19

Hasil Uji Koefisien Determinasi untuk Hipotesis Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .520a .270 .238 2.688

a. Predictors: (Constant), kode etik, pengalaman audit, independensi auditor

b. Dependent Variable: audit judgment

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.19 Model Summary

dapat disimpulkan bahwa :

1. Nilai koefisien korelasi kekuatan hubungan antara variabel

Pengalaman Audit (X1), variabel Independensi Auditor (X2), variabel

Kode Etik (X3) terhadap variabel Audit Judgment (Y) adalah sebesar

0,520. Hal ini berarti bahwa kekuatan hubungan antara variabel

Pengalaman Audit (X1), variabel Independensi Auditor (X2), variabel

Kode Etik (X3) terhadap variabel Audit Judgment (Y) adalah kuat

sebesar 52%.

Page 89: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

72

2. Nilai koefisien determinasi atau nilai Adjusted R Square digunakan

untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel independen terhadap

variabel dependen. Besarnya nilai koefisien determinasi antara variabel

Pengalaman Audit (X1), variabel Independensi Auditor (X2), variabel

Kode Etik (X3) terhadap variabel Audit Judgment (Y) adalah sebesar

0,238 atau 23,8%. Hal ini berarti bahwa variabel Audit Judgment (Y)

dapat dijelaskan oleh variabel Pengalaman Audit (X1), variabel

Independensi Auditor (X2), variabel Kode Etik (X3) sebesar 23,8%

selebihnya 76,2% (100% - 23,8%) berasal dari variabel lain atau faktor

lain yang tidak diteliti dalam model regresi ini. Variabel lain yang

dapat mempengaruhi audit judgment seperti pengetahuan

(Hartiningsih, 2008), gender dan kompleksitas tugas (Susanti, 2010).

Hasil uji F untuk hipotesis dalam penelitian ini disajikan dalam tabel

berikut :

Tabel 4.20

Hasil Uji F untuk Hipotesis ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 181.783 3 60.594 8.388 .000a

Residual 491.203 68 7.224

Total 672.986 71

a. Predictors: (Constant), kode etik, pengalaman audit, independensi auditor

b. Dependent Variable: audit judgment

F-test atau uji simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

secara bersama-sama antar variabel independen terhadap variabel

dependen. Bedasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.20 diatas

menunjukkan bahwa nilai F-hitung adalah sebesar 8,388 dengan tingkat

Page 90: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

73

signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari alpha

(0,000 < α = 0,05) maka Ha diterima. Hal ini berarti bahwa antara

variabel Pengalaman Audit (X1), variabel Independensi Auditor (X2),

variabel Kode Etik (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel Audit Judgment (Y).

Hasil uji t untuk hipotesis dalam penelitian ini disajikan dalam

tabel berikut :

Tabel 4.21

Hasil Uji t untuk Hipotesis Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 18.366 4.420 4.156 .000

pengalaman audit

.293 .090 .338 3.253 .002

independensi auditor

.140 .060 .244 2.336 .022

kode etik .190 .066 .302 2.885 .005

a. Dependent Variable: audit judgment

Sumber : Hasil olahan SPSS 17.0

D. Pembahasan dan Interpretasi

Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial (individu) maupun simultan

(keseluruhan), maka dapat dimaknai dan dibahas sehingga memberikan

informasi secara objektif sebagai berikut bahwa t-test atau uji parsial

bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Variabel

Pengalaman Auditor (X1) memberikan nilai koefisien 0,338 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,002 < α 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel

Pengalaman Auditor (X1) secara parsial (individu) memiliki pengaruh yang

Page 91: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

74

signifikan terhadap variabel Audit Judgment (Y). Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Herliansyah (2006) yang

menyatakan bahwa pengalaman mengurangi dampak informasi tidak relevan

terhadap judgment auditor dan penelitian yang dilakukan oleh Plugrath et al

(2007) bahwa pengalaman memiliki pengaruh signifikan terhadap audit

judgment.

Variabel Independensi Auditor (X2) memberikan nilai koefisien 0,146

dengan tingkat signifikansi 0,022 < α 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel

Independensi Auditor (X2) secara parsial (individu) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel Audit Judgment (Y). Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Suhartini dan Ariyanto

(2008) yang menyatakan bahwa independensi auditor berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertimbangan pemberian opini auditor.

Variabel Kode Etik (X3) memberikan nilai koefisien 0,196 dengan

tingkat signifikansi 0,005 < α 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel Kode Etik

(X3) secara parsial (individu) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel Audit Judgment (Y). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Plugrath et al (2007) yang menemukan hasil bahwa kode

etik memiliki dampak positif terhadap kualitas audit penilaian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengalaman Auditor secara

parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Audit Judgment (0,002 <

α 0,05), maka Hipotesis 1 diterima (Ha1: Pengalaman berpengaruh secara

signifikan terhadap audit judgment). Independensi Auditor secara parsial juga

Page 92: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

75

menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap Audit Judgment (0,022 < α

0,05), maka Hipotesis 2 diterima (Ha2 : Independensi berpengaruh secara

signifikan terhadap audit judgment). Kode Etik juga berpengaruh secara

parsial terhadap Audit Judgment (0,005 < α 0,05), maka Hipotesis 3 diterima

(Ha3 : Kode Etik berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment).

Hasil uji F-test atau uji simultan menunjukkan bahwa nilai F-hitung

adalah sebesar 8,388 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini membuktikan

bahwa Hipotesis 4 diterima (Ha4: Pengalaman auditor, independensi auditor

dan kode etik berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Judgment.

Page 93: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

76

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh

Pengalaman Auditor, Independensi Auditor, dan Kode Etik terhadap Audit

Judgment dari para akuntan yang bekerja di KAP yang terletak di wilayah

Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengalaman Auditor berpengaruh secara signifikan positif terhadap Audit

Judgment. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Herliansyah (2008) dan Pflugrath et al (2007) bahwa pengalaman audit

bepengaruh terhadap audit judgment.

2. Independensi Auditor berpengaruh secara signifikan positif terhadap

Audit Judgment. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan olah Suhartini dan Ariyanto (2006) bahwa independensi auditor

berpengaruh signifikan terhadap audit judgment.

3. Kode Etik berpengaruh secara signifikan positif terhadap Audit

Judgment. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Pflugrath et al (2007) bahwa kode etik berpengruh signifikan terhadap

audit judgment.

4. Pengalaman audit, independensi auditor dan kode etik berpengaruh

secara simultan terhadap audit judgment. Hasil penelitian ini mendukung

Page 94: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

77

penelitan yang dilakukan oleh Pflugrath et al (2007) namun dilakukan

dengan variabel independen yang lebih sedikit.

B. Implikasi dan Saran

1. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas menunjukkan bahwa variabel pengalaman

audit, independensi auditor serta kode etik berpengaruh signifikan

terhadap audit judgment. Dalam pengalaman audit, KAP harus

memberikan penugasan lebih kepada para auditornya agar dapat

menambah pengalaman mereka dalam mengaudit. Pengalaman audit yang

memadai juga diperlukan untuk menentukan keputusan dan menganalisis

masalah terutama masalah yang jarang terjadi seperti hal-hal yang

mengakibatkan berkurangnya keyakinan going concern perusahaan,

semakin banyak pengalaman maka semakin tepat keputusan atas suatu

masalah tersebut. Untuk meningkatkan independensi auditor harus

mampu meyakinkan diri agar tidak terpengaruhi pihak luar sehingga

mampu memberikan pertimbangan terhadap suatu pendapat audit secara

matang. Seorang auditor juga harus mematuhi kode etik sebagai Akuntan

Publik agar mereka dapat memberikan judgment dengan kaidah yang

benar. Jadi, pengalaman audit, independensi auditor dan kode etik sangat

diperlukan dalam mempertimbangkan suatu pendapat dalam audit .

Page 95: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

78

2. Saran

Untuk penelitian selanjutnya disarankan meneliti dengan

menggunakaan variabel yang berbeda atau menambahkan variabel

independen. Selain itu, jika peneliti hanya mengambil sampel di wilayah

Jakarta Selatan. Maka, disarankan bias memperluas pengambilan sampel

tidak hanya KAP di wilayah Jakarta Selatan.

Page 96: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

58

DAFTAR PUSTAKA

Aini,Nur. “Pengaruh Independensi Auditor, Pengalaman Auditor dan Etika Auditor

terhadap kualitas Audit”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.

Aliyah,Nursichatul.”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akuntan Publik”,Skripsi

Syarif Hidayatullah,Jakarta, 2010.

Arens,Alvin.A. ”Auditing And Assurance”, Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasly, Mark S. “Auditing dan Jasa Assurance

Pendekatan Terintegrasi”. Jilid I, Edisi Keduabelas, Erlangga, 2008.

Asih, Dwi A.T. “Pengaruh Pengalaman terhadap Peningkatan Keahlian Auditor

dalam Bidang Auditing”. Skripsi. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta,

2006.

Boyton,Johnson And Kell. “Modern Auditing”, Salemba Empat, 2003.

Firmansyah, Fuad. “Pengaruh Independensi Auditor, Pengalaman Audit dan

Keahlian Auditor terhadap Opini Audit Going Concern Melalui Kualitas

Audit Sebagai Variabel Intervening”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2010.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Semarang,

Badan Penerbit UNDIP, 2005.

Guy, Alderman and Winters,”Basic Accounting Concept”, 2002.

Halim, Abdul dan Hanafi M. Mahmud,2002, “Analisa Laporan Keuangan”,

Yogyakarta, UUP AMP YKPN..

Hartiningsih. “Hubungan Pengalaman, Pengetahuan, dan Kompleksitas Tugas

dengan Audit Judgment”, 2008.

Herliansyah, Ilyas. “Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Penggunaan Bukti

Tidak Relevan dalam Audit Judgment”. Simposium nasional Akuntansi 9

Padang. 2008

Page 97: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

59

Indiantoro, Nur dan Bambang Supomo “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

akuntansi Per 1 Oktober 2004”, Salemba Empat, Jakarta,2004.

Justiana, Dita. “Pengaruh Etika, Independensi, Pengalaman Dan Keahlian auditor

Terhadap Opini audit”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.

Kaplan, Steven E., Edward F. O, Barbara M. A. “The Influence of Auditor

Experience on the Persuasivenees of information Provided by Management”,

Auditing Journal, Vol. 27, Edisi 1, 2008.

Kodir, Asep Abdul. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio, Komite

Audit dan Laba/Rugi Perusahaan Terhadap Audit Delay (Studi pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tahun 2005 s.d. 2008)”, Skripsi UIN Syarif hidayatullah Jakarta, 2010.

Komite SPAP Ikatan Akuntan Indonesia. ”Standar Profesional Akuntan Publik”,

2001.

Mayangsari, Sekar. ”Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat

Audit: Sebuah Kuasieksperimen”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 6,

No. 1, Hal. 1-22, Januari 2003.

Megasari, Devi. ”Pengaruh Etika, Keahlian Audit, dan Independensi terhadap Opini

Audit”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Mulyadi. ”Auditing”, Salemba Empat, Universitas Gajah Mada, 2002.

Pflugrath, Gary., Nonna M. B, Liang chen. ” The impact and Experience on Auditor

Judgments”, Managerial Auditing Journal, Vol. 22, Edisi 6, 2007.

Rahayu, Siti Kurnia, Ely Suhayati, Auditing: Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan

Akuntan Publik, Penerbit: Graha Ilmu, 2010.

Santoso, Singgih, ”Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, PT. Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2000.

Page 98: Jamhuri Akil Mukhlis 206082003991 JURUSAN AKUNTANSI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23787/3/JAMHURI... · Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh puluh

60

Sugiyono, ”Statistik Untuk Penelitian”, Alfabeta, Bandung, 2005

Suhartini, Ariyanto, ”pengaruh pemeriksaan interim, lingkup audit dan independensi

terhadap pertimbangan opini auditor (studi kasus pada bpk ri perwakilan

provinsi bali)” 2006.

Susanti, Novarina Cinde, “Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas dan Kompetensi Auditor

Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)”,

Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.