jambore kebudayaan

2
JAMBORE KEBUDAYAAN : “STRATEGI KEBUDAYAAN JAWA TIMUR MELAWAN NEO-LIBERALISME “ Jambore Kebudayaan diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur (DK-JATIM) periode 2014-2019 pada tanggal 22-23 November 2014 di Desa Ngilir, dan Desa Rejomulyo Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk Menemukan dan menguatkan kembali nilai-nilai budaya agraris yang dapat menjadi penopang kekuatan ekonomi dan pola hidup gotong royong masyarakat Jawa Timur. Untulah itu Jambore Kebudayaan ini menggunakan tema “Budaya Agraris sebagai Budaya Perlawanan.” Jambore Kebudayaan Jawa Timur ini terselenggara berkat kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Magetan yang telah memberikan izin kepada DK-JATIM untuk menggunakan Lapangan Desa Rejomulyo sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan yang berlangsung selama 2 hari 1 malam. Kegiatan yang melibatkan panitia lokal yaitu masyarakat sekitar berlangsung secara sukses dan lancar hal ini dibuktikan dengan apresiasi yang diberikan oleh para peserta maupun masyarakat yang memberikan harapan besar untuk menggagas kegiatan yang mampu menggali nilai-nilai budaya lokal. Acara tersebut dibuka oleh Bupati Magetan yang dilanjutkan dengan seminar Kapitalisme dan Hancurnya Budaya Agraris di Indonesia, yang dimoderatori oleh Prayitno yang merupakan anggota Majelis Perimbangan DK-JATIM dan disampaikan oleh dua pembicara masing- masing Muhammad Al Fayyadl dari Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo, dan Henry Nurcahyo Budayawan Sidoarjo yang menyampaikan materi tentang Kebudayaan Agraris di simpang Jalan. Pada termin 2 dipandu oleh Bambang Budiono yang mengantarkan materi Budaya Agraris sebagai Budaya Tanding sebuah Strategi menghadapi Globalisasi Agroindustri. Acara dilanjutkan dengan pemutaran film yang disaksikan oleh masyarakat desa sekitar dan para peserta Jambore Kebudayaan yang

Upload: rangga-bisma

Post on 02-Oct-2015

228 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Berita mengenai kegiatan Dewan Kesenian Jawa Timur tahun 2014

TRANSCRIPT

JAMBORE KEBUDAYAAN :

STRATEGI KEBUDAYAAN JAWA TIMUR MELAWAN NEO-LIBERALISME Jambore Kebudayaan diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur (DK-JATIM) periode 2014-2019 pada tanggal 22-23 November 2014 di Desa Ngilir, dan Desa Rejomulyo Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk Menemukan dan menguatkan kembali nilai-nilai budaya agraris yang dapat menjadi penopang kekuatan ekonomi dan pola hidup gotong royong masyarakat Jawa Timur. Untulah itu Jambore Kebudayaan ini menggunakan tema Budaya Agraris sebagai Budaya Perlawanan.Jambore Kebudayaan Jawa Timur ini terselenggara berkat kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Magetan yang telah memberikan izin kepada DK-JATIM untuk menggunakan Lapangan Desa Rejomulyo sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan yang berlangsung selama 2 hari 1 malam. Kegiatan yang melibatkan panitia lokal yaitu masyarakat sekitar berlangsung secara sukses dan lancar hal ini dibuktikan dengan apresiasi yang diberikan oleh para peserta maupun masyarakat yang memberikan harapan besar untuk menggagas kegiatan yang mampu menggali nilai-nilai budaya lokal.

Acara tersebut dibuka oleh Bupati Magetan yang dilanjutkan dengan seminar Kapitalisme dan Hancurnya Budaya Agraris di Indonesia, yang dimoderatori oleh Prayitno yang merupakan anggota Majelis Perimbangan DK-JATIM dan disampaikan oleh dua pembicara masing-masing Muhammad Al Fayyadl dari Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo, dan Henry Nurcahyo Budayawan Sidoarjo yang menyampaikan materi tentang Kebudayaan Agraris di simpang Jalan. Pada termin 2 dipandu oleh Bambang Budiono yang mengantarkan materi Budaya Agraris sebagai Budaya Tanding sebuah Strategi menghadapi Globalisasi Agroindustri.Acara dilanjutkan dengan pemutaran film yang disaksikan oleh masyarakat desa sekitar dan para peserta Jambore Kebudayaan yang didahului oleh Orasi Budaya Sabrot Malioboro bersamaan dengan kegiatan Api Unggun.Pada hari kedua acara dilanjutkan dengan kegiatan penanaman Tanaman Obat Keluarga di desa Ngiliran yang juga merupakan sebuah kawasan konservasi penghijauan dan mata air masyarakat sekitar. Acara tersebut dipandu oleh Taufik Hidayat yang juga merupakan wakil ketua DK-JATIM dengan suasana penuh gotong royong dengan masyarakat. Acara diakhiri dengan penanaman pohon toga yang secara simbolis dilakukan oleh Kepala Desa Ngiliran dan Wakil Sekretaris DK-JATIM, Rangga Bisma. Acara ditutup dengan perpisahan yang dipandu langsung oleh Kepala Desa Rejomulyo dengan harapan acara serupa dapat dilakukan kembali oleh DK-JATIM mengingat salah satu amanah yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur kepada DK-JATIM adalah melakukan perlawanan terhadap Liberalisme yang mengancam kearifan lokal masyarakat di Jawa Timur. (rba)