jakstra pengelolaan air limbah dan persampahan (indowater 18 juni 09)
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN DAN STRATEGIKEBIJAKAN DAN STRATEGI
PPENGELOLAAN ENGELOLAAN AIR LIMBAH DAN AIR LIMBAH DAN PERSAMPAHANPERSAMPAHAN
Ir. Djoko Mursito, M.Eng, MMKasubdit Perencanaan Teknis dan Pengaturan
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y ADIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMANJl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
PER-UNDANG2-AN YANG TERKAIT DENGAN SANITASI
UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (ps.22)
Kesehatan Lingkungan
Sanitasi Lingkungan
UU no. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Konservasi(ps.20)
Perlindungan&Pelestarian SDA(ps.21)
PP No 16/2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Konsep PP tentang Sanitasi Lingkungan
PerMen PU tentang Air Minum dan PerMen PU tentang Sanitasi
UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
UU No. 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang
UU No. 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman
KELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP (ps.14)
PENGELOLAAN LIMBAH (ps.16)
PENYEDIAAN AIR MINUM (ps. 40)
UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah
PERATURAN DAN PER-UNDANG2-AN
NASIONAL
KEBIJAKAN NASIONAL
PERATURAN DAN PER-UNDANG2-AN
PEMERINTAH DAERAH
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
STRATEGI PEMDA
PROGRAM DAN PERENCANAAN
PEMDA
PENYELENGGARAAN OLEH PEMDA DAN
MASYARAKAT
STRATEGI NASIONAL
PROGRAM NASIONAL
STIMULASI, DAN PERCONTOHAN
DISEMINASI
ADVOKASI
SOSIALISASI
MASUKANKONSULTASI
SOSIALISASI
PENJABARAN
SINKRON
SISTEM DELIVERI DAN PEMBERDAYAAN Peraturan/Per-undang2-an dan Jakstra serta Pembangunan Prasarana dan Sarana ke-PLP-an KEPADA PEMERINTAH DAERAH
AIR LIMBAH
61.6211.05
5.25
22.08
Persentase Layanan Awal Tahun 2005
Private/FamilyShared toilet
Public Toilet
No Toilet
Berdasarkan data Road Map Bidang CK Tahun 2004 :Total Jumlah Penduduk : 210.89 jutaPenduduk di Perkotaan : 84.78 juta
(Statictical Year Book of Indonesia, BPS 2004)
Open Defecation
60.2913.59
6.17
19.96
Persentase Layanan Tahun 2006
Private/family
No toilet
Public toilet
Shared toilet
Berdasarkan data Potdes BPS 2006 :Total Jumlah Penduduk : 216.62 jutaPenduduk di Perkotaan : 88.68 juta
(Statictical Year Book of Indonesia, BPS 2005- 2006)
Open Defecation
KONDISI EKSISTING PELAYANAN AIR LIMBAH DI INDONESIA (Sumber Data Potdes, BPS 2003, BPS 2006, Susenas 2004, Road Map Bidang CK Tahun 2004-2009)
(Open Defecation)
2007
KONDISI EKSISTING PELAYANAN AIR LIMBAH DI INDONESIA (Sumber Data Potdes, BPS 2003, BPS 2006, Susenas 2004, Road Map Bidang CK Tahun 2004-2009)
(BPS 1992- 2006, SUSENAS)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Thn1992
Thn1993
Thn1994
Thn1995
Thn2000
Thn2001
Thn2002
Thn2003
Thn2004
Thn2005
Thn2006
Thn2007
Thn2008
Thn2009
Thn2010
Thn2011
Thn2012
Thn2013
Thn2015
Total
Rural
Urban
74,84 %
Target MDG’s
Target RPJMN 100 %
Tk Pelayanan MDG’s
Tk Pelayanan RPJMN
TARGET PENCAPAIAN MDG’s AKSES KEPADA PRASARANA & SARANA SANITASI DASAR DI INDONESIA
Pioneer : World Bank, Borda NGO and AMPL Working Group
Paradigma Lama(sebelum 2005)
Paradigma baru
TARGET ORIENTED
• Rendahnya kesadaran masyarakat
• Sistem sanitasi tidak berkelanjutan
PUBLIC NEEDS ORIENTED
• Masyarakat berperan langsung sebagai komponen pembangunan
• Sistem sanitasi menjadi berkelanjutan
PERUBAHAN PARADIGMA PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Kebijakan 1 : Peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah baik sistem on site maupun off site di perkotaan dan perdesaan untuk perbaikan kesehatan masyarakat
Strategi :1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air
limbah sistem setempat (on site) di perkotaan dan perdesaan melalui sistem komunal;
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah sistem terpusat (off site) di kawasan perkotaan metropolitan dan besar.
Kebijakan 2 : Peningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman.
Strategi:1. Merubah perilaku dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap
pentingnya pengelolaan air limbah permukiman;2. Mendorong partisipasi dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan
pengembangan dan pengelolaan air limbah permukiman.
KEBIJAKAN PROGRAM AIR LIMBAH (PERMEN PU 16/PRT/M/2008)
KEBIJAKAN PROGRAM AIR LIMBAH .........lanjutan
Kebijakan 3 : Pengembangan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman
Strategi:1. Menyusun perangkat peraturan perundangan yang mendukung
penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman;2. Menyebarluaskan informasi peraturan perundangan terkait
penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman;3. Menerapkan peraturan perundangan.
Kebijakan 4: Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas personil pengelolaan air limbah permukiman.
Strategi:1. Memfasilitasi pembentukan dan perkuatan kelembagaan pengelola air
limbah permukiman ditingkat masyarakat;2. Mendorong pembentukan dan perkuatan institusi pengelola air limbah
permukiman di daerah;3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar lembaga;4. Mendorong peningkatan kemauan politik (political will) para pemangku
kepentingan untuk memberikan prioritas yang lebih tinggi terhadap pengelolaan air limbah permukiman.
KEBIJAKAN PROGRAM AIR LIMBAH .........lanjutan
Kebijakan 5 : Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan pembangunan prasarana dan sarana air limbah pemukiman.
Strategi :1. Mendorong berbagai alternatif sumber pembiayaan untuk
penyelenggaraan air limbah permukiman;2. Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah dalam
mengembangkan sistem air limbah Perkotaan dengan proporsi pembagian yang disepakati bersama.
START
KEMIRINGAN TANAH
KEDALAMAN AIR TANAH
KETERSEDIAAN LAHAN
PILIHAN TEKNOLOGI
KEMAMPUAN MEMBIAYAI & KECOCOKAN
PERMEABILITAS TANAH
KEPADATANPENDUDUK
SUMBER AIR YANG ADA
KEPADATAN .> 400 jiwa/ha ? t
TANGKI SEPTIK,
INTERSEPTOR & SEWER
SEWERAGE COCOK ?
SHALLOW SEWERSEWERAGE
KEPADATAN .> 200 jiwa/ha ? t
CUBLUK TUNGGAL COCOK ?
t
CUBLUK TUNGGAL
KEPADATAN .> 300 jiwa/ha ?
BIDANG RESAPAN BISA
DIBUAT ?
TANGKI SEPTIK DG RESAPAN
yy
t
y
y
SMALL BORED SEWER
t
t
Y
SHALOW SEWER COCOK
?
SUMBER AIR YG
DISARANKAN
DISARANKAN DILAYANI OLEH
PDAM
KEMIRINGAN> 2 % ?
INTERSEPTOR &
SEWERAGE COCOK ?
t
y
y
t
DISARANKAN DILAYANI OLEH
PDAM
y
AIR TANAH > 1,5 m
y
t
PERMEABILITAS TINGGI ?
y
t
TANGKI SEPTIK DG RESAPAN COCOK ?
BIOFILTER
y
y
t
CUBLUK BERSAMA
t
AIR TANAH CUKUP ?
AIR TANAH DIMUNGKINKAN
y
t
ALGORITMA PILIHAN TEKNOLOGI SANITASI
PERSAMPAHAN
Tahun 2004 Tahun 2006Tahun 2004 Tahun 2006
Awal Tahun 2005
Tahun 2006
Awal Tahun 2005
Tahun 2006
41,28 %
54,42 %
1,49 %2,32 %
PELAYANAN SISTEMIK PERKOTAAN
PELAYANAN SISTEMIK PERDESAAN
KONDISI EKSISTING PELAYANAN PERSAMPAHAN DI INDONESIA (Sumber Data Potdes, BPS 2003, BPS 2006, Susenas 2004, Road Map Bidang CK Tahun 2004-2009)
(BPS 2000, BPS 2004, BPS 2006, SUSENAS)
-
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
Thn2000
Thn2001
Thn2002
Thn2003
Thn2004
Thn2005
Thn2006
Thn2007
Thn2008
Thn2009
Thn2010
Thn2011
Thn2012
Thn2013
Thn2014
Thn2015
Target RPJMN 75 %
Target MDG’s 70 %
Tk Pelayanan MDG’sTk Pelayanan RPJMN
TARGET PENCAPAIAN MDG’s PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PERKOTAAN I INDONESIA
1. Ada kesenjangan pelayanan persampahan (tingkat pelayanan existing 54% dan target RPJMN/akhir 2009 75% )
2. Masalah TPA (99 % open dumping)
- Keterbatasan Lokasi
- Pencemaran leachate
- Pencemaran gas/kebakaran
- Kecelakaan & keselamatan manusia
3. Peran operator/regulator yang tidak jelas
4. Keterbatasan Dana
- Investasi
- O/M
- Tipping Fee rendah
5. UU Sampah mensyaratkan rehabilitasi TPA open dumping menjadi controlled landfill /sanitary landill dalam waktu 5 tahun (2012)
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
REDUCE
SAMPAHREUSE
RESIDU
RECYCLE
Angkut
Pengolahan
SAMPAH
Kumpul
Angkut
Buang
LAMA BARU
Pengendalian gas Methan & CO2 (CDM)
Sanitary Landfill/Waste to Energy
PARADIGMA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
KEBIJAKAN PROGRAM PERSAMPAHAN (PERMEN PU 21/PRT/M/2006)
Kebijakan 1 : Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya
Strategi: 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan upaya 3R (Reduce-
Reuse-Recycle) dan pengamanan sampah B3 (Bahan Buangan Berbahaya) rumah tangga
2. Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R
3. Mendorong koordinasi lintas sektor terutama perindustrian & perdagangan
Kebijakan 2 : Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan
Strategi:1. Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini
melalui pendidikan bagi anak usia sekolah2. Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan
kepada masyarakat umum3. Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan
dalam pengelolaan sampah4. Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat5. Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia
usaha/swasta
KEBIJAKAN PROGRAM PERSAMPAHAN .........lanjutan
Kebijakan 3 : Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan
Strategi:1. Optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana persampahan2. Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan3. Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran
pelayanan4. Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan5. Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA ke arah sanitary landfill6. Meningkatkan Pengelolaan TPA Regional7. Penelitian, pengembangan, dan aplikasi teknologi penanganan
persampahan tepat guna dan berwawasan lingkungan.
KEBIJAKAN PROGRAM PERSAMPAHAN .........lanjutan
Kebijakan 4 : Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan
Strategi:1. Meningkatkan Status dan kapasitas institusi pengelola 2. Meningkatkan kinerja institusi pengelola persampahan3. Memisahkan fungsi / unit regulator dan operator4. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku
kepentingan lain5. Meningkatkan kualitas SDM manusia6. Mendorong pengelolaan kolektif atas penyelenggaraan persampahan
skala regional7. Meningkatkan kelengkapan produk hukum/NPSM sebagai landasan
dan acuan pelaksanaan pengelolaan persampahan8. Mendorong penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi
hukum secara konsisten dalam rangka pembinaan aparat, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Kebijakan 5 : Pengembangan alternatif sumber pembiayaan
Strategi :1. Penyamaan persepsi para pengambil keputusan2. Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan
Perencanaan- Penyusunan Kebijakan Penanganan Persampahan- Master Plan (gran skenario penanganan sampah jangka panjang) dan Integrasi TPA,
TPST, Transfer Station dengan Tata Ruang - Studi Kelayakan, Pemilihan Lokasi TPA- DED (TPST, revitaliasi TPA, TPA baru)- RPIJM- Perda
Pelaksanaan- Penutupan TPA open dumping atau Revitalisasi TPA atau pembangunan TPA baru- Pembebasan lahan TPA dan zona penyangga- Pemberdayaan program 3 R di semua kawasan- Peningkatan prasarana dan sarana persampahan sesuai dengan kebutuhan- Peningkatan prioritas pembangunan bidang persampahan- Peningkatan Kelembagaan- Peningkatan Biaya (investasi dan O/M) dan penerimaan retribusi- Peningkatan Edukasi dan Kampanye- Penerapan Hukum (law enforcement)
UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN BERSAMA