varia jakarta sepakat me-re vi si kebijakan guber-nur ten tang electronic road pricing (erp) atau pe...

1
Senin, 9 Januari 2017 11 HUKUM BISNIS UTANG PIUTANG AKR Pailitkan Kapuas Tunggal JAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. mengajukan permohonan kepailitan terhadap salah satu mitra usahanya PT Kapuas Tunggal Persada melalui Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Deliana Pradhita Sari [email protected] Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan bahan bakar minyak (BBM) ini mengaku memiliki piutang Rp19,63 miliar terhadap PT Kapuas Tunggal Persada (termohon). Adapun termohon pailit adalah perusahaan di bidang industri tambang. Kuasa hukum pemohon Andi F. Simangunsong mengatakan termohon pailit memiliki utang kepada pemohon yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Fakta tersebut terjadi setelah pemohon dan termohon pailit selesai melaksanakan jual beli bahan bakar minyak solar untuk menjalankan bisnis termohon. “Pemohon memiliki hak untuk me- nerima pembayaran dan pelunasan dari termohon atas harga pembelian dan pengiriman produk BBM tersebut,” katanya Minggu (8/1). AKR mengklaim telah melaksanakan kewajibannya secara penuh kepada termohon perihal penjualan dan pe- ngiriman produk BBM. Pemohon me- ngirimkan tagihan kepada termohon dalam bentuk faktur penjualan dengan total tagihan Rp19,63 miliar. Seluruh biaya tersebut, lanjut Andi, telah jatuh tempo pada Maret 2015 serta dapat ditagih sekaligus dan seketika. Kendati demikian, hingga pernohonan pailit diajukan, termohon tidak meme- nuhi kewajibannya untuk melunasi tagihan atau membayar utangnya. Padahal, utang tersebut baru tercatat per 30 November 2016. Artinya, jumlah outstanding itu akan terus bertambah sesuai jangka waktu tunggakan sampai dengan dibayar lunas. Perusahan berkode saham AKRA ini telah melayangkan dua kali somasi kepada termohon. Andi mengungkapkan termohon juga memiliki kewajiban yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada kreditur lain. Kreditur lainnya adalah PT Sefas Keliantama dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. “Pemohon meminta Pengadilan Niaga Jakarta Pusat untuk meyatakan termo- hon pailit berada dalam pailit dengan segala akibat hukumnya,” ujarnya. AKR juga mengusulkan Tommy Mala Martua Hasibuan sebagai kurator dalam proses kepailitan. Dalam persidangan perdana, Kamis (5/1), termohon tidak hadir dalam per sidangan. Namun termohon pailit pernah menjawab surat somasi dari pemohon melalui surat No.041/KTP/ 09/2016 tertanggal 14 September 2016 mengenai rencana cicilan utang. Termohon menyebutkan tidak mem ba- yar utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih karena kondisi usaha tambang batu bara yang loyo dan jadwal calon kontraktor yang terus mundur. ASM DEKATI BANK Dalam perkembangan perkara kepai- lit an yang berbeda, PT Asuransi Syari ah Mubarakah mulai menjalin kerja sa ma dengan sejumlah bank sembari me nung- gu pengesahan perjanjian per da mai an yang dapat mengakhiri proses ke pai litan. Salah satu kurator ASM Sexio Noor Sidqi mengatakan pihak debitur akan melakukan pendekatan kepada dua bank. Sebelumnya, sudah ada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk. (BJBR) yang sudah bersedia menjalani kerja sama. Berdasarkan informasi yang diper- oleh tim kurator, Herbudhi S. Tomo mengaku akan menjalin komunikasi dengan beberapa bank sebagai bentuk rencana bisnis ASM. Bank tersebut yakni BNI Syariah dan Bank Mandiri. “Bank yang lain masih dijajaki debitur,” kata Sexio, kemarin. Dia menambahkan BJBR secara prinsip sudah menyetujui mengenai rencana bisnis ASM bersama dengan Abaco Investment Fund LP. (Rio Sandy Pradana) Kepala Kantor Perwakilan Daerah (KPD) Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Surabaya Aru Armando (kiri) berdialog dengan seorang pedagang saat melakukan sidak di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/1). KPPU memantau secara langsung penyebab melonjaknya harga cabai rawit sekaligus untuk mengantisipasi adanya kemungkinan permainan harga sejumlah komodi- tas pangan. FOKUS KPPU 2017 Tender Pemerintah Jadi Prioritas JAKARTA — Komisi Pengawas Persaingan Usa ha (KPPU) menyasar pro yek pengadaan ba- rang dan jasa pemerin- tah, baik pusat maupun di daerah, sebagai fokus kerja 2017. Ketua KPPU M. Sar- kawi Rauf mengatakan de ngan anggaran men ca- pai Rp1.000 triliun untuk pengadaan barang dan jasa, memerlukan pe nga- wasan khusus, terlebih kepada proses ten der nya. “Jangan langsung me- rujuk pada salah satu tekno logi [produk]. Be gi - tu juga di daerah, biasa- nya ada persekongkolan horizontal maupun ver- tikal,” tuturnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Contohnya saja, seper- ti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepakat me- re visi kebijakan guber- nur tentang electronic road pricing (ERP) atau penga turan lalu lintas ja- lan berbayar elektronik. Kebijakan yang tertu- ang dalam Peraturan Gu- bernur (Pergub) Pro vinsi DKI Jakarta No. 149/ 2016 tentang Pengen- dalian Lalu Lintas Jalan Berbayar Elektronik ini dinilai berpotensi me- langgar UU No. 5/1999 tentang La rang an Praktik Monopoli dan Per saing- an Usaha Tidak Sehat. Sebelumnya, sejak ta- hun lalu Komisi telah mengirimkan Surat Sa- ran Nomor 198/K/S/X/ 2016 tentang Kebijakan Pe ngen dalian Lalu Lintas Jalan Berbayar Elektro- nik kepada Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, dari la- por an yang masuk 10 ta- hun terakhir, 70% be rupa persekongkolan tender. Hal ini juga dirasakan oleh Komisi Pembe ran- tasan Korupsi (KPK). “Presiden, kan, ingin menjadikan anggaran men ja di instrumen men- dorong pemeratan eko- nomi. Tentu tidak boleh, adanya persekongkolan pengusaha dan pemda, untuk kepentingan ter- tentu,” tambahnya. Tahun ini, pihaknya akan fokus mengawasi belanja pengadaan ba- rang dan jasa yang ada di tujuh provinsi dengan anggaran terbesar, se per- ti Sumatra Utara, Suma- tra Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jakarta Ii- mur, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Terkait dengan keleng- kapan kelembagaan, Syarka wi menganggap instru men yang dimiliki- nya sudah cukup dan mampu melakukan pe- nga wasan. Tidak hanya proyek pemeritah, pro- yek yang ada di BUMN juga diawasi. Pakar persaingan usa- ha Binoto Nadadap me- ngungkapkan dari sisi peraturan, jika pelaku industri sudah meng- ikutinya sesuai prosedur, pemerintah juga harus bertindak adil. Namun, jika ada upaya mencari celah hukum, memang hal semacam ini yang perlu mendapat penga- wasan khusus. “Harus dilihat, jika memang teknologi pa- ling mumpuni untuk suatu proyek atau da- lam kondisi waktu yang mendesak, tentu bisa dipertimbangkan. Tetapi, dilihat juga, mengapa bisa langsung merujuk pada satu produk,” tam- bah nya. (David E. Issetiabudi) DUGAAN KARTEL SKUTIK Pekerja menata sepeda motor skutik yang akan dikirim di Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta, belum lama ini. Putusan dugaan kartel tentang motor skutik selambat-lambatnya akan dibacakan pada 20 Februari mendatang. Putusan Segera Diketok JAKARTA — Dugan kartel har ga kendaraan roda dua jenis skutik yang melibatkan PT Yamaha In- donesia Motor Manufacturing dan PT Astra Honda Motor akan di- putuskan paling lambat 20 Febru- ari 2017. Komisi Pengawas Persaingan Usa- ha (KPPU) telah menggelar Sidang Pemeriksaan Lanjutan terakhir ter- hadap para Terlapor perkara No. 04/KPPU-I/2016 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999 dalam Industri Sepeda Mo tor Jenis Skuter Matik 110-125 CC di Indonesia yang dilakukan oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dan PT Astra Hon da Motor (AHM). Ketua KPPU M. Syarkawi Rauf mengatakan penyelidikan hing- ga persidangan perkara yang melibatkan Yamaha dan Honda ini berjalan fair, sesuai dengan due process of law. “Kita tunggu saja, putusan duga- an kartel ini selambat-lambatnya akan dibacakan pada 20 Februari mendatang,” tuturnya, pekan lalu. Pada sidang 4 Januari, pemerik- saan lanjutan menghadirkan Presi- den Direktur YIMM Minoru Mori- moto. Sehari setelahnya, Presiden Direktur AHM Hiroyuki Inuma. Dalam sidang, Hiroyuki Inuma mengatakan langkah perusahaan menaikkan har ga produk, menye- suaikan kondisi perekonomian lokal, seperti penyesuaian biaya tenaga kerja, pajak, hingga nilai tukar rupiah. “Untuk menghadapi kinerja tahun berikutnya, pada Oktober kami menyiapkan rencana bisnis perusahaan. Di situ biasanya dise- butkan kapan terjadinya kenaikan harga,” tuturnya. Dia menerangkan adanya kenaikan harga skutik untuk beberapa jenis hingga lima kali secara bertahap pada 2014, dengan kenaikan total mulai dari Rp200.000 – Rp850.000, disesu- aikan dengan teknologi. Misalnya pada pola kenaikan har ga Honda 2014, varian yang me nga lami kenaikan harga menca- pai lima kali a.l, Scoopy FI, Vario 125 Techno/CBS, serta Vario 125 CBS/CBS ISS. Sementara itu, pada tahun sebelumnya, kenaikan pro- duk-produk tersebut hanya sekali (Scoopy FI) dan dua kali (Vario 125 Techno/CBS dan Vario 125 CBS/CBS ISS). Investigator KPPU mencermati po la kenaikan harga produk Yama- ha dan Honda yang mengalami kesamaan untuk beberapa va- rian. Investigator KPPU Helmi Nurjamil mengatakan adanya e- mail dari Presdir YIMM (Yoichi- ro Kojima) kepada bawahannya untuk melakukan penyesuaian harga ditambah kenaikan harga dalam waktu berdekatan, dianggap janggal. Pada 2014, untuk tipe produk 110 cc, Yamaha (Mio J CW) menaikkan harga sebanyak tiga kali sama seperti Honda (Beat FI Spoke). Untuk produk 125 cc, Honda menaikkan harga Vario Techno/CBS sebanyak lima kali, sementara Yamaha dengan Soul GT hanya dinaikkan tiga kali. Sementara itu, Minoru Morimo to mengatakan tidak percaya pihak- nya melakukan prak tik bisnis ti dak sehat, terlebih berbagai kebijakan tidak bisa diambil alih oleh satu pihak saja. “Kami juga mengalami penurun- an penjualan, karena model kami tidak cukup bersaing serta pelayan- an after sales service yang tidak cukup kuat,” tuturnya. Executive Vice President YIMM Dionisius Bety menambahkan tidak ada bukti perjanjian ke- sepakatan harga dari pihaknya maupun Honda. (David Eka Issetiabudi) Antara/Moch Asim KPPU PANTAU HARGA CABAI Bisnis/Abdullah Azzam

Upload: lehanh

Post on 24-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

VARIASenin, 9 Januari 2017 11 H U K U M B I S N I S

UTANG PIUTANG

AKR Pailitkan Kapuas TunggalJAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. mengajukan permohonan kepailitan terhadap salah satu mitra

usahanya PT Kapuas Tunggal Persada melalui Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Deliana Pradhita Sari

[email protected]

Perusahaan yang bergerak di bidang per da gangan bahan bakar minyak (BBM) ini mengaku memiliki piutang Rp19,63 miliar terhadap PT Kapuas Tung gal Persada (termohon). Adapun ter mo hon pailit adalah perusahaan di bi dang industri tambang.

Kuasa hukum pemohon Andi F. Si mang unsong mengatakan termohon pai lit memiliki utang kepada pemohon yang telah jatuh waktu dan dapat di ta gih. Fakta tersebut terjadi setelah pe mo hon dan termohon pailit selesai me lak sanakan jual beli bahan bakar mi nyak solar untuk menjalankan bisnis ter mo hon.

“Pemohon memiliki hak untuk me-

ne ri ma pembayaran dan pelunasan dari ter mo hon atas harga pembelian dan pe ngi riman produk BBM tersebut,” ka ta nya Minggu (8/1).

AKR mengklaim telah melaksana kan kewajibannya secara penuh kepa da termohon perihal penjualan dan pe-ngi riman produk BBM. Pemohon me-ngi rim kan tagihan kepada termohon da lam bentuk faktur penjualan dengan to tal tagihan Rp19,63 miliar.

Seluruh biaya tersebut, lanjut Andi, te lah jatuh tempo pada Maret 2015 serta da pat ditagih sekaligus dan seketika. Ken da ti demikian, hingga pernohonan pai lit diajukan, termohon tidak meme-nu hi kewajibannya untuk melunasi ta gih an atau membayar utangnya.

Padahal, utang tersebut baru tercatat per 30 November 2016. Artinya, jumlah

out stan ding itu akan terus bertambah se suai jangka waktu tunggakan sampai de ngan dibayar lunas.

Perusahan berkode saham AKRA ini te lah melayangkan dua kali somasi ke pa da termohon.

Andi mengungkapkan termohon ju ga memiliki kewajiban yang telah ja tuh tempo dan dapat ditagih kepada kre di tur lain. Kreditur lainnya adalah PT Sefas Keliantama dan PT Bank Da na mon Indonesia Tbk.

“Pemohon meminta Pengadilan Niaga Jakarta Pusat untuk meyatakan ter mo-hon pailit berada dalam pailit dengan se ga la akibat hukumnya,” ujarnya. AKR juga mengusulkan Tommy Mala Mar tua Hasibuan sebagai kurator dalam pro ses kepailitan.

Dalam persidangan perdana, Kamis (5/1), termohon tidak hadir dalam per si dangan. Namun termohon pailit per nah menjawab surat somasi da ri pemohon melalui surat No.041/KTP/ 09/ 2016 tertanggal 14 September 2016 me nge nai rencana cicilan utang.

Termohon menyebutkan tidak mem ba-yar utang yang jatuh tempo dan da pat ditagih karena kondisi usaha tam ban g

batu bara yang loyo dan jad wal calon kontraktor yang terus mun dur.

ASM DEKATI BANKDalam perkembangan perkara kepai-

lit an yang berbeda, PT Asuransi Syari ah Mubarakah mulai menjalin kerja sa ma dengan sejumlah bank sembari me nung-gu pengesahan perjanjian per da mai an yang dapat mengakhiri proses ke pai litan.

Salah satu kurator ASM Sexio Noor Sidqi mengatakan pihak debitur akan me la kukan pendekatan kepada dua bank. Sebelumnya, sudah ada PT Bank Pem bangunan Daerah Jawa Barat & Ban ten Tbk. (BJBR) yang sudah bersedia men ja lani kerja sama.

Berdasarkan informasi yang diper-oleh tim kurator, Herbudhi S. Tomo me nga ku akan menjalin komunikasi de ngan beberapa bank sebagai bentuk ren cana bisnis ASM. Bank tersebut yak ni BNI Syariah dan Bank Mandiri. “Bank yang lain masih dijajaki debitur,” ka ta Sexio, kemarin.

Dia menambahkan BJBR secara prin sip su dah menyetujui mengenai rencana bis nis ASM bersama dengan Abaco In ves tment Fund LP. (Rio Sandy Pradana)

Kepala Kantor Perwakilan Daerah (KPD) Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Surabaya Aru Armando (kiri) berdialog dengan seorang pedagang saat melakukan sidak di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/1). KPPU memantau secara langsung penyebab melonjaknya harga cabai rawit sekaligus untuk mengantisipasi adanya kemungkinan permainan harga sejumlah komodi-tas pangan.

FOKUS KPPU 2017

Tender Pemerintah Jadi Prioritas

JAKARTA — Komisi Pe nga was Persaingan Usa ha (KPPU) menyasar pro yek pengadaan ba-rang dan jasa pemerin-tah, baik pusat maupun di daerah, sebagai fokus ker ja 2017.

Ketua KPPU M. Sar-ka wi Rauf mengatakan de ngan anggaran men ca-pai Rp1.000 triliun untuk pengadaan barang dan jasa, memerlukan pe nga-wasan khusus, ter le bih kepada proses ten der nya.

“Jangan langsung me-ru juk pada salah satu tek no logi [produk]. Be gi -tu juga di daerah, bia sa -nya ada persekong kol an horizontal maupun ver-ti kal,” tuturnya ke pa da Bisnis, akhir pekan lalu.

Contohnya saja, seper-ti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepakat me-re vi si kebijakan guber-nur ten tang electronic road pricing (ERP) atau pe nga turan lalu lintas ja-lan berbayar elektronik.

Kebijakan yang tertu-ang dalam Peraturan Gu-bernur (Pergub) Pro vin si DKI Jakarta No. 149/ 2016 tentang Pe ngen -da lian Lalu Lin tas Ja lan Berbayar Elek tronik ini dinilai ber po tensi me-lang gar UU No. 5/ 1999 tentang La rang an Praktik Mono po li dan Per saing-an Usaha Tidak Se hat.

Sebelumnya, sejak ta-hun lalu Komisi telah me ngi rimkan Surat Sa-ran Nomor 198/K/S/ X/ 2016 tentang Kebijakan Pe ngen dalian Lalu Lintas Jalan Berbayar Elek tro-nik kepada Gubernur DKI Jakarta.

Menurutnya, dari la-por an yang masuk 10 ta-hun terakhir, 70% be ru pa persekongkolan ten der.

Hal ini juga di ra sa kan oleh Komisi Pem be ran-tasan Korupsi (KPK).

“Presiden, kan, ingin men ja dikan anggaran men ja di instrumen men-do rong pemeratan eko-no mi. Tentu tidak boleh, ada nya persekongkolan pe ngusaha dan pemda, un tuk kepentingan ter-ten tu,” tambahnya.

Tahun ini, pihaknya akan fokus mengawasi be lan ja pengadaan ba-rang dan jasa yang ada di tujuh provinsi dengan ang garan terbesar, se per-ti Sumatra Utara, Suma-tra Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jakarta Ii-mur, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

Terkait dengan keleng-ka pan kelembagaan, Syar ka wi menganggap instru men yang dimiliki-nya sudah cukup dan mam pu melakukan pe-nga was an. Tidak hanya pro yek pemeritah, pro-yek yang ada di BUMN ju ga diawasi.

Pakar persaingan usa-ha Binoto Nadadap me-ng ung kapkan dari sisi pe ra turan, jika pelaku in dus tri sudah meng-ikutinya sesuai prosedur, pe me rintah juga harus ber tin dak adil. Namun, ji ka ada upaya mencari ce lah hukum, memang hal semacam ini yang per lu mendapat penga-was an khusus.

“Harus dilihat, jika me mang teknologi pa-ling mumpuni untuk sua tu proyek atau da-lam kon disi waktu yang men de sak, tentu bi sa di per timbangkan. Tetapi, di li hat juga, menga pa bi sa langsung me ru juk pada satu produk,” tam-bah nya. (David E. Issetiabudi)

DUGAAN KARTEL SKUTIK

Pekerja menata sepeda motor skutik yang akan dikirim di Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta, belum lama ini. Putusan dugaan kartel tentang motor skutik

selambat-lambatnya akan dibacakan pada 20 Februari mendatang.

Putusan Segera Diketok JAKARTA — Dugan kartel har ga

kendaraan roda dua jenis sku tik yang melibatkan PT Yamaha In-do nesia Motor Manufacturing dan PT Astra Honda Motor akan di-pu tu s kan paling lambat 20 Febru-ari 2017.

Komisi Pengawas Persaingan Usa-ha (KPPU) telah menggelar Sidang Pemeriksaan Lanjutan terakhir ter-hadap para Terlapor perkara No. 04/KPPU-I/2016 tentang Dugaan Pe lang garan Pasal 5 UU No. 5 Ta hun 1999 dalam Industri Sepeda Mo tor Jenis Skuter Matik 110-125 CC di Indonesia yang dilakukan oleh PT Yamaha Indonesia Motor Ma nu fac tu ring (YIMM) dan PT As tra Hon da Motor (AHM).

Ketua KPPU M. Syarkawi Rauf me nga takan penyelidikan hing-ga per si dangan perkara yang melibat kan Yamaha dan Honda ini berjalan fair, sesuai dengan due process of law.

“Kita tunggu saja, putusan duga-an kartel ini selambat-lambatnya akan dibacakan pada 20 Februari men datang,” tuturnya, pekan lalu.

Pada sidang 4 Januari, pemerik-sa an lanjutan menghadirkan Presi-den Di rek tur YIMM Minoru Mo ri -mo to. Sehari se te lah nya, Presiden Direktur AHM Hi royuki Inu ma.

Dalam sidang, Hiroyuki Inuma me ngatakan lang kah perusahaan me naik kan har ga produk, menye-suai kan kondi si perekonomian lo kal, seperti pe nye su aian biaya te na ga kerja, pa jak, hingga nilai tu kar rupiah.

“Untuk menghadapi kinerja ta hun berikutnya, pada Oktober ka mi menyiapkan rencana bisnis pe ru sa ha an. Di situ biasanya dise-butkan ka pan terjadinya kenaikan harga,” tu tur nya.

Dia menerangkan adanya kenaikan harga skutik untuk beberapa jenis hingga lima kali secara bertahap pa da 2014, dengan kenaikan total mu lai dari Rp200.000 – Rp850.000, di se su-aikan dengan teknologi.

Misalnya pada pola kenaikan har ga Honda 2014, varian yang me nga lami kenaikan harga menca-pai lima kali a.l, Scoopy FI, Vario 125 Techno/CBS, serta Vario 125 CBS/CBS ISS. Sementara itu, pada ta hun sebelumnya, kenaikan pro-duk - produk tersebut hanya sekali (Sco o py FI) dan dua kali (Vario 125 Techno/CBS dan Vario 125 CBS/ CBS ISS).

Investigator KPPU mencermati po la kenaikan harga produk Yama-ha dan Honda yang mengalami

ke sa ma an untuk beberapa va-rian. Investigator KPPU Hel mi Nu rjamil me ngatakan adanya e-mail dari Pres dir YIMM (Yoichi-ro Kojima) kepada bawahan nya un tuk melakukan penyesuaian har ga ditambah kenaikan harga da lam waktu berdekatan, dianggap jang gal.

Pada 2014, untuk tipe produk 110 cc, Yamaha (Mio J CW) me naik kan harga sebanyak tiga kali sa ma seperti Honda (Beat FI Spoke). Un tuk produk 125 cc, Honda me naik kan harga Vario Techno/CBS sebanyak lima kali, sementara Ya ma ha dengan Soul GT hanya di naik kan ti ga kali.

Sementara itu, Minoru Morimo to mengatakan ti dak percaya pi hak-nya melakukan prak tik bisnis ti dak sehat, terlebih ber ba gai ke bi jak an tidak bisa diam bil alih oleh satu pihak saja.

“Kami juga mengalami penurun-an penjualan, karena model kami ti dak cukup bersaing serta pelayan-an after sales service yang tidak cu kup kuat,” tuturnya.

Executive Vice President YIMM Di o ni sius Bety menambahkan ti dak ada bukti perjanjian ke-sepakatan harga dari pihaknya mau pun Honda. (David Eka Issetiabudi)

Antara/Moch Asim

KPPU PANTAU HARGA CABAI

Bisnis/Abdullah Azzam