jakarta, 3 febuari 2015 - · pdf fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. ini...

31
Jakarta, 3 Febuari 2015

Upload: duongcong

Post on 04-Mar-2018

224 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Jakarta, 3 Febuari 2015

Page 2: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[2]

Pengantar

Rasa aman dan melindungi Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum

Pelayanan publik Daulat pangan berbasis agribisnis kerakyatan

Daulat energi berbasis pada kepentingan nasional Restorasi ekonomi maritim Indonesia

Emansipasi Kemandirian Kebhinekaan

(Nawacita Jokowi-JK)

enghadirkan Negara yang Bekerja, adalah salah satu tujuan Nawacita. Ada tiga elemen penting yang ditargetkan oleh Pemerintah Baru dalam menghadirkan

negara langsung yaitu memberikan rasa aman dan melindungi, pemberantasan korupsi dan penegakan hukum dan Pelayanan Publik. 100 Hari bekerja, negara betul-betul hadir dalam bentuk charity pada masyarakat melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan berbagai jenis bantuan sosial lainnya. Pembenahan Birokrasi juga secara terus menerus dilakukan, bukan hanya tampak pada perubahan fisik kantor pemerintahan, tetapi juga perubahan nomenklatur kementerian dan birokrasi di dalamnya yang kesemuanya ditujukan untuk membuat tata kelolah yang efektif dan ramping.

Namun dalam hal memberikan rasa aman bagi warga negara terutama perempuan kehadiran negara belum dirasakan secara utuh. Sebut saja penembakan-penembakan liar di Papua, Poso dan Aceh, berdampak serius pada warga karena tidak bisa menjalankan aktifitas normal sehari-hari. Negara begitu tegas dalam merespon kasus narkoba, tetapi tidak pada kasus kekerasan terhadap perempuan. Eksekusi hukuman mati bagi para pengedar narkoba dianggap sebagai dianggap urgen karena tingginya angka pemakai narkoba yang setiap harinya ada 50 orang meninggal. Padahal dalam catatan KOMNAS Perempuan, setiap 1 jam ada 28 perempuan mengalami kekerasan. Tidak diprioritaskannya kekerasan terhadap perempuan dalam jajaran kementerian terlihat sekali pada sikap pemerintah dalam Forum regional Asia Pasific Beijing +20 yang baru-baru ini diselenggarakan di Bangkok pada 17-20 November 2014, dimana pemerintah tidak mendukung perlindungan pada perempuan dalam bidang hak seksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan.

Komitmen pada kebebasan beragama sangat tinggi. Meskipun terlihat lamban dalam hal merespon kasus-kasus pelanggaran HAM pada minoritas. selama 100 hari kerja, tidak ada kemajuan dalam upaya mengembalikan pengungsi ke tanah asalnya.

M

Page 3: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[3]

Bahkan, kasus yang sudah jelas seperti pembukaan segel GKI Yasmin juga belum terlihat progresnya.

Dalam hal memperkuat kesejahteraan masyarakat, negara sangat terlihat melakukan reformasi pada bidang kemaritiman dengan pemberantasan Illegal Fishing, dan perlahan juga memperkuat bantuan pada petani dan nelayan. Ketegasan pemerintah dalam menangkap para pencuri ikan sangat berdampak pada peningkatan hasil tangkapan nelayan. Keberanian ini diharapkan juga sama gigihnya untuk menjamin kesejahteraan bagi kelompok minoritas seperti Ahmadyah dan Shia yang tinggal di pengungsian. Program pengentasan kemiskinan masih banyak didominasi bidang charity dan belum terlihat penguatan pada program affirmatifnya.

Akhirnya, Revolusi Mental adalah bagian pekerjaan pemerintah yang masih lemah. Dihentikannya kurikulum 2013, dibukanya direktorat ayah bunda, belum signifikan sebagai basis revolusi mental. Justru revolusi mental terkait dengan memperkuat perspektif gender masih belum terlihat gerakknya. Ini adalah pilar paling penting yang akan bisa membongkar cara pandang bangsa Indonesia. Tetapi justru usaha di bidang revolusi mental tidak menunjukkan kemajuan berarti. Presiden sangat memfokuskan pada bidang ekonomi dan pembangunan infrastruktur, sehingga elemen software kurang mendapatkan perhatian.

Kami, atas nama Indonesia Beragam, koalisi 143 lembaga perempuan, merasa peduli untuk mengingatkan pemerintah bahwa masih banyak persoalan urgen yang justru tidak menjadi prioritas pembangunan Pemerintah Baru. Rapor 100 Hari Jokowi ini kami bangun dari pengamatan media dan juga hasil dari keterlibatan langsung pada kegiatan kementerian.

Rapor 100 Hari Jokowi adalah review kinerja Pemeirntah Baru dalam menjalankan program prioritas atau yang disebut Quick Win. Metodologi yang dipakai dalam melihat capaian dari kinerja Kabinet Kerja adalah menggunakan ukuran dari prioritas setiap kementerian terkait dengan 10 Agenda politik Perempuan, yaitu:

1. Kesehatan reproduksi dan seksualitas 2. Hak atas pendidikan 3. Kekerasan terhadap PErempuan 4. Pemiskinan PErempuan 5. Perempuan dalam konflik dan bencana, serta pengelolaan linkgungan dan SDA 6. Hak atas pekerjan yang layak 7. Hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan 8. Hak Politik Perempuan 9. Penghapusan hukum diskriminatif 10. Penghentian Korupsi Indikator ditetapkan secara fleksibel tetapi mengandung beberapa indikator kunci seperti: 1. Komitmen pada pengarusutamaan gender (PUG) 2. Komitmen pada penghentian kekerasan terhadap perempuan

Page 4: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[4]

3. Produk hukum dan kebijakan yang terkait dengan isu 4. Quick Win Skor evaluasi disepakati menggunakan ukuran sebagai berikut:

A : 8-10 artinya sesuai atau mengarah pada Nawacita (diberi warna hijau)

B: 6-7 artinya hanya sebagian kecil yang mengarah pada Nawacita (warna kuning)

C: 4-5 artinya cenderung tidak mengarah pada Nawacita (warna merah)

Kami berharap dengan rapor ini, pemerintah bisa memperbaiki kinerjanya dan menempatkan agenda perempuan menjadi prioritas yang bangsa yang sama pentingnya dengan membangun kedaulatan bangsa.

Jakarta, 3 Februari 2015 INDONESIA BERAGAM Kontak Person: 1. Dwi Rubiyanti K (08129448741), Kordinator

2. Anis Hidayah (081578722874)

3. Misiyah (08111492264)

4. Dian Kartikasari (0816759865)

Page 5: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[5]

1. Rapor Bidang Perlindungan Perempuan dalam Penanganan Konflik

Sosial

uan Maharani (lahir 6 September

1973; umur 41 tahun) adalah politikus

PDI Perjuangan. Puan menjabat sebagai

Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI

untuk periode masa bakti 2009 - 2014. Di

DPR, Puan Maharani berada di Komisi VI

yang mengawasi BUMN, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta

anggota badan kelengkapan dewan BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen), dan

juga sebagai Ketua I Fraksi PDI Perjuangan di DPR.

ohana Yambise, Menteri

Pemberdayaan perempuan dan

Perlindungan Anak, adalah menteri pertama

dari Papua. Perempuan pertama

menyandang gelar profesor di Papua

dipercaya bisa memdorong akses keadilan

pada perempuan Papua dan indonesia.

Program penanganan konflik dibawah kordinasi Kementerian Pembangunan Manusia

dan Kebudayaan (PMK). Pada isu perempuan dan konflik, Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjadi pelaksana harian

Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemberdayan Perempuan dan Anak di

Konflik Sosial (RAN P3AKS). Kontribusi penting Menteri PMK adalah

mempertahankan nomenklatur sehingga penanganan konflik tidak jadi ditransfer ke

Menteri Keamanan. Tantangannya adalah mengukuhkan komitmen 17 kementerian

untuk mendukung RAN P3AKS masuk ke dalam RPJMN.

P

Y

Page 6: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[6]

Yang lemah adalah intervensi KPPPA dalam upaya Reformasi Sektor Keamanan,

bukan hanya melakukan pelatihan kepada polisi dan militer, tetapi juga memastikan

pendekatan pengiriman pasukan perdamaian juga menggunakan sensitifitas gender.

Penilaian Kinerja

Indikator Fakta Nilai

PUG dalam penanganan konflik sosial

• Dukungan penuh pada Rencana Aksi Nasional perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak dalam Konflik Sosial (P3AKS) dan memastikan keterlibatan perempuan dalam pelaksanaan UU No. 7 tahun 2012 tntang penanganan konflik sosial,

• Kedua aturan ini tidak mencakup security sector reform (SSR)

• Masih lemah pola kordinasi antar KL sehingga tidak terkesan terkordinasi dan auto pilot

Kuning

Komitmen politik dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan di konflik sosial

• KPPPA menjadi leading sektor pelaksanaan Prepres No. 18/2014 tentang RAN P3AKS mendorongkan persiapan pelaksaaan di daerah, tetapi peneguhan komitmen 17 kementerian lembaga terkait dengan konflik terkesan lambat. Indiaktornya budget untuk RAN P3AKS hanya ada di KPPPA dan PMK, sementara kementrian lain tidak ada. Terkait dengan Penanganan KTP di konflik, tidak jadi prioritas. Kasus urgen tidak direspon.

Kuning kemerahan

Komitmen pada PUG, pluralisme dan toleransi di pendidikan

• PUG tidak terlihat dalam kurikulum 2013, pendidikan agama masih tradisional, menutup pengetahuan tentang agama-agama dan kepercayaan di Indonesia.

Merah

Page 7: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[7]

Indikator Fakta Nilai

Komitmen pada toleransi dan kebhinekaan

• RUU Perlindungan umat beragama digagas oleh Kemenag adalah trobosan baru, karena sebelumnya DPR memperkenalkan RUU Kerukunan Umat Beragama.

• Statemen politik Kemenag untuk kasus intoleransi cukup keras.

• Belum terlihat bagaimana penanganan kasus intoleransi.

• Wacana kebhinekan ada tetapi aksi konkrit misalnya buka segel gereja dan kembalikan pengungsi karena perbedaan keyakinan

Kuning

Komitmen rehabilitasi sosial pasca konflik dan kekerasan

• Tim Respon Cepat (TRC) dibentuk oleh Kemsos untuk merespon kondisi krisis di lapangan.

• Pendekatan rehabilitasi sosial disamakan dengan penanganan kemiskinan, sementara elemen rekonsiliatif tidak terlalu terlihat.

• Saat ini, pengungsi Shia di Sidoarjo dan Ahmadiyah di Lombok masih belum terlihat akan dikembalikan ke kampung semula.

• Menko PMK belum membicarakan nasib pengungsi korban kekerasan.

• Kesimpulannya: penentuan prioritas tidak

didasarkan kebutuhan masyarakat.

Kuning kemerahan

Produk hukum dan kebijakan terkait dengan perempuan dan penanganan konflik

Kebijakan mempertahakan Penanganan konflik sosial dlam nomenklatur di Kemenko PMK sebagai komitmen politik. Tetapi kerangka bersama penanganan konflik tidak jelas.

Sayangnya kordinasi antar sektor masih lemah. Sat ini, Kemenko PMK menginisiasi RUU Kebudayaan, multikuluralisme/ pluralisme dijadikan azas, tapi keadilan gender tidak. RUU memperbolehkan penyelesaian masalah perdata dengan hukum adat, berpotensi menimbulkan kekacauan

Kuning

Page 8: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[8]

2. Rapor Bidang Hukum Diskriminatif

omite regulasi (tim regulasi) terdiri dari Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo

(dari kiri), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Yohana

Yambise), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (BAppenas) (Andrinof),

Menteri Hukum dan HAM (Yasonna Laoly), bertanggungjawab terhadap persetujuan

Rancangan Undang-Undang (RUU).

"Indonesia bukan negara yang didirikan berdasarkan satu agama, Negara ini didirikan

berlandaskan UUD 45, yang melindungi semua umat beragama", kata Tjahjo dalam

sebuah pertemuan dengan kelompok-kelompok agama minoritas di Jakarta hari Rabu

, 5 November 2014 lalu. Ini dianggap sinyal positif untuk perlindungan minoritas.

Wacana progresif untuk mengosongkan kolom agama bagi minoritas, wacana

pembubaran FPI, dan penghapusan UU penodaan agama, adalah langkah maju

Kemendagri. Sayangnya 365 Peraturan Diskriminatif terhadap perempuan masih

belum direspon. Polemik

Beberapa RUU yang berkaitan langsung dengan perempuan misalnya RUU Kesetaraan

dan Keadilan Gender (KKG), RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga masih belum

menjadi prioritas pemerintah Jokowi-JK. Bahkan dalam waktu 100 Hari Pemerintah

Jokowi, pengarusutamaan gender belum terlihat menjadi komitmen penting

Pemerintah. Bukan saja tidak disebutkan di dalam Nawacita, tetapi di dalam

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan hukum juga belum terlihat

menjadi perhatian penting.

K

Page 9: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[9]

Penilaian Kinerja

Indikator Penilaian Fakta Nilai

Komitmen penghapusan produk hukum yang diskriminatif terhadap perempuan dalam UU/peraturan yang sudah ada

Dalam visi misi RPJMN buku I memuat komitmen terkait penegakan HAM dan demokrasi di dalam negeri, dan dikaitkan dengan buku II dalam bidang politik akan mewujudkan sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan, kemudian secara spesifik terkait PUG berkomitmen untuk menyediakan produk hukum yang responsif gender. Namun Tidak ada kejelasan langkah strategis dalam RPJMN terkait penghapusan produk hukum yang diskriminatif yang sudah ada sebelumnya.

a. Produk Hukum Nasional : Undang-undang

Pasal - pasal diskriminatif masih tertuang dalam UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, antaralain tentang pembakuan peran gender yang merupakan salah satu faktor yang mendorong terjadinya kekerasan berbasis gender, juga tentang dissabilitas istri sebagai alasan perceraian dan poligami. Pemerintah saat ini tidak memiliki agenda perubahan pasal-pasal pada UU yang diskriminatif tersebut dalam RPJMN.

b. Produk Hukum Daerah : Peraturan Daerah, Surat Edaran, dan Kebijakan lainnya

Dalam buku I, Bab I RPJMN disampaikan analisis bahwa masih terdapat peraturan perundang-undangan, kebijakan, program yang diskriminatif/bias gender. Berdasarkan catatan Komnas Perempuan, peraturan daerah yang diskriminatif/bias gender terus meningkat dari sebanyak 282 pada tahun 2012 menjadi 365 pada tahun 2014. Permasalahan lainnya adalah jumlah aparat penegak hukum yang responsif gender masih terbatas. Terkait rencana didorong makin banyaknya aparatur negara

Merah

Page 10: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[10]

yang memahami dan mampu mengimplementasikan PUG dituangkan. Namun dalam RPJMN tidak tercermin bahwa perempuan dianggap strategis dalam mewujudkan tata kelola bangsa dan negara. Selain itu juga tidak dijelaskan langkah strategis bagaimana melakukan penghapusan produk hukum di daerah yang diskriminatif dan bias gender tersebut, terutama langkah cepat penghapusan produk hukum daerah yang diskriminatif.

Komitmen melahirkan produk hukum yang menjadi payung keadilan dan kesetaraan gender untuk menghapus diskriminasi

- Telah disampaikan oleh pemerintah melalui KPPA dan BPHN mengenai komitmen tentang akan didorongnya RUU KKG dan perubahan atas UU PKDRT. Namun pemerintah belum melibatkan secara intensif masyarakat sipil yang juga mendorong RUU KKG, kurang menunjukkan bargaining posisi, serta kesiapan dalam mendorong RUU KKG di tahun pertama program legislasi nasional.

- Hasil background study RPJMN III menunjukkan pentingnya didorong bertambahnya keterwakilan perempuan dalam legislatif namun dalam RPJMN sama sekali tidak merujuk tentang pentingnya perubahan dalam produk hukum terutama UU Pemilu

Kuning

Tindakan dalam 100 hari - Belum terlihatlangkah nyata dari pemerintah untuk menuju upaya percepatan ketertinggalan pencegahan dan penanganan segala bentuk disksriminasi dan kekerasan terhadap perempuan secara spesifik. Pemerintah tidak meletakkan kebijakan pro perempuan sebagai kebijakan strategis.

- Mendagri tidak melakukan upaya yang nyata dalam 100 hari kerja pemerintahan yang akan menjadi tonggak penghapusan hukum yang diskriminatif di masa mendatang. Langkah taktis berupa klarifikasi dan mendorong tindakan tegas Presiden terkait perda diskriminatif

Merah

Page 11: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[11]

terutama terhadap perempuan tidak dilakukan dalam 100 hari kerja tersebut. Mendagri belum melakukan executive review termasuk belum melakukan klarifikasi dengan daerah terhadap peraturan daerah yang sudah ada, sedangkan perda-perda tersebut bertentangan dengan UUD 1945 dan juga asas-asas dalam UU No. 12 tahun 2011 tentang Penyusunan Peraturan Perundang-undangan. Tidak tedapat pula rencana langkah strategis terkait hal tersebut dalam 5 tahun ke depan.

- Pemerintah masih minim melibatkan

masyarakat sipil yang juga sedang mendorong RUU KKG untuk menyusun arah dari RUU KKG. Seharusnya dalam menyusun RPJM pemerintah terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada masyarakat sipil, terutama lembaga yang terkait seperti organisasi perempuan. Selain itu juga RUU KKG belum dijadikan prioritas tahun pertama untuk didorong ke Prolegnas oleh tim regulasi pemerintah (Kemendagri, BPHN, Bappenas, Kemenkeu, dan Sekretariat Negara) dan KPPA, sedangkan dari pengalaman advokasi RUU ini memerlukan proses panjang dan seharusnya menjadi prioritas di tahun pertamaTim regulasi pemerintah bersama Kementrian pemberdayaan perempuan

Politik Hukum (dalam 100 hari) Pemerintah memiliki politik hukum yang

hampir sama dengan DPR RI periode 2015-

2019 tentang tidak akan banyak lahirnya

produk hukum, namun meskipun begitu saat ini

KPPA masih belum memiliki bargaining yang

kuat terhadap perkembangan produk legislasi

DPR RI, salah satunya tidak menyampaikan

secara tegas RUU yang dibutuhkan dalam

sidang RDPU di Komisi 8 yang mana saat ini

belum ada satupun RUU yang akan didorong

komisi 8 yang menyangkut perempuan dan

anak. Selain itu juga belum terlihat tindakan

Merah

Page 12: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[12]

strategis bagaimana agar produk hukum di

legislatif di semua lini nantinya didorong

memiliki perspektif gender dan memiliki

keberpihakan kepada perempuan seperti

komitmen yang disampaikan pemerintah dalam

RPJMN buku II.

3. Rapor Bidang Penghapusan Kemiskinan

hofifah Indar Parawansa kembali mengabdi di dalam

pemerintahan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi)

memilihnya untuk bertugas sebagai Menteri Sosial pada Kabinet

Kerja Jokowi JK 2014-2019 Khofifah Indar Parawansa pernah

menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindugan Anak pada Kabinet Gus Dur.

Dalam buku 2 RPJM Bab 1 terkait kemiskinan, pemerintah mengakui semakin

besarnya gini rasio masyarakat kelas menengah atas dan bawah yaitu 0.37% pada

tahun 2007 menjadi 0.41% pada tahun 2012. Sejalan dengan hal ini. pemerintah

menggaris bawahi pula kesenjangan kemiskinan perempuan dan laki-laki. Analisa

gender data kemiskinan Tim Nasional Penanggulangan dan Penghapusan Kemiskinan

(TNP2K) menunjukkan rumah tangga miskin yang dikepalai oleh perempuan (RTM-

P) yang keluar dari kemiskinan lebih rendah dibandingkan rumah tangga yang

dikepalai laki-laki (RTM-L). Selama tahun 2006-2012 RTM-L mengalami penurunan

sebesar 1.09 % sedangkan RTM-P justru mengalami peningkatan dengan persentasi

yang sama. Hal ini semakin parah untuk RTM-P penyandang disabilitas. Dan tingkat

kedalaman dan keparahan kemiskinan RTM-P lebih buruk daripada RTM-L.

Penurunan tingkat kedalaman kemiskinan RTM-P diperkotaan 7% yaitu lebih rendah

daripada RTM-L 21%, sedangkan tingkat penurunan keparahan kemiskinan RTM-P

19% juga lebih rendah dari RTM-L 25%. Akses RTM-P terhadap berbagai program

K

Page 13: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[13]

pengentasan kemiskinan masih terbatas. Kemiskinan perempuan sangat terlihat jelas

pada indikator lainnya seperti kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan yang

masih sangat timpang.

Harusnya data ini menjadi landasan kuat pemerintah untuk mengembangkan

kebijakan dan instrumen penghapusan kemiskinan dan pemiskinan perempuan yang

lebih efektif. 100 hari pertama masa pemerintahan Presiden Jokowi, tampaknya

belum sepenuhnya memperlihatkan kefahaman terhadap persoalan kemiskinan dan

pemiskinan perempuan. Nawacita dan RPJM serta quick win masih netral gender,

belum memiliki korelasi yang tegas bagi pengentasana kemiskinan dan pemiskinan

perempuan.

Penilaian Kinerja

Indikator Penilaian Fakta & Kinerja Nilai

Kebijakan umum penghapusan kemiskinan

• Ada upaya pengentasan kemiskinan dan pemiskinan perempuan melalui pendekatan yang komprehensif melalui kebijakan “Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan”, yang mencakup lintas sektoral seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, ekonomi dan politik.

• Ada arah kebijakan dan strategi pembangunan untuk penghapusan kemiskinan yang mencakup pertumbuhan ekonomi, peningkatan produktivitas, perlindungan sosial yang komprehensif, peningkatan pelayanan dasar, pengembangan penghidupan yang berkelanjutan; namun analisa gender dalam seluruh aspek tersebut belum tajam.

• Belum ada kebijakan khusus untuk menjangkau RTM-P yang merupakan kelompok termiskin seperti yang digaris bawahi dalam latar belakang dokumen RPJM.

• Ada kerangka pendanaan namun belum

Kuning

Page 14: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[14]

ada kebijakan afirmasi yang jelas untuk kemiskinan dan pemiskinan perempuan.

- Belum ada kebijakan yang menyoal aspek sosial budaya dan patriarki yang menjadi salah satu akar persoalan kemiskinan dan pemiskinan perempuan.

Pendanaan penghapusan kemiskinan

• Pendanaan masih sangat umum yaitu menggunakan UU no 13 tahun 2011 tentang Fakir Miskin, UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, UU no 6 tahun 2014 tentang Desa.

• Belum ada kebijakan afirmasi untuk pendanaan penghapusan kemiskinan dan pemiskinan perempuan

Kuning- Merah

Kerangka Regulasi • Ada kebijakan untuk meninjau ulang regulasi terkait indikator kemiskinan, jangkauan terhadap kelompok termiskin dan rentan seperti lansia, disabilitas,

• Ada kebijakan peningkatan regulasi perluasan pelayanan dasar menjadi lima hal termasuk identitas hukum, kesehatan, pendidikan, infrastuktur dan perlindungan

• Ada kebijakan pengembangan kehidupan masyarakat kurang mampu secara berkelanjutan, yang fokus pada akses sumber penghidupan ekonomi di tingkat terendah dalam masyarakat

• Belum terlihat jelas analisa gender dalam kerangka regulasi, dan didalam PUG terkait penghapusan kemiskinan tidak menegaskan bagaimana kesenjangan gender dalam penghapusan kemiskinan didekati dengan regulasi.

Kuning

Kerangka kelembagaan • Belum ada kebijakan yang jelas dan kuat terkait kelembagaan untuk penghapusan kemiskinan dan pemiskinan perempuan, dan bagaimana KPPA sebagai kementrian yang diharapkan memegang kontrol akan hal ini dapat memastikan sektor lain menjalankan kerangka PUG yang telah

Merah

Page 15: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[15]

dikembangkan.

Program-program • Selain meluncurkan kartu-kartu terkait akses masyarakat pada sumberdaya khusus, belum ada program yang kuat yang diluncurkan untuk menjawab secara khusus kemiskinan dan pemiskinan perempuan.

Merah

Komitmen terhadap penghapusan kemiskinan dan pemiskinan perempuan

• Ada komitmen kuat terhadap penghapusan kemiskinan namun masih netral gender.

• Belum ada pemahaman berbedanya kemiskinan dan pemiskinan terhadap laki-laki dan perempuan sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda pula.

• Belum terlihatnya komitmen lintas sektoral khususnya sektor-sektor terkait pembangunan ekonomi, untuk secara khusus memperhitungkan peran penting perempuan dalam pembangunan ekonomi.

Kuning

Quick Win • Ada sasaran terbangunnya sistem data terpadu sebagai basis dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial dan pengembangan sistem layanan dan rujukan terpadu bagi penduduk miskin dan rentan

• Belum eksplisit dan tegas bahwa sistem data terpadu harus terpilah gender.

• Ada program konvensional bantuan simpanan tunai bagi keluarga miskin dan rentan

• Belum ada program afirmasi bagi RTM-P untuk pemberdayaan yang lebih berkesinambungan

• Ada upaya asistensi sosial dan stimulan usaha ekonomi produktif bagi penerima program keluarga produktif dan sejahtera di wilayah

• Ada rencana mengembangkan sistem layanan sosial terpadu melalui Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos)

Kuning

Page 16: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[16]

4. Rapor Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah

Dalam 100 hari Kementerian Kebudayaan dan

Pendidikan Dasar Menengah, dibawah pimpinan Anies

Rasyid Baswedan Ph.D ini telah bekerja dan menginisiasi

kebijakan-kebijakan baru. Namun disayangkan karena

berbagai upaya tersebut belum mengarah pada agenda

Nawacita yang secara eksplisit menyatakan

“Menyelenggarakan pendidikan 12 tahun yang

berkualitas dan tanpa biaya di seluruh Indonesia dan

menerapkan nilai-nilai kesetaraan gender dan penghargaan terhadap

keberagaman dalam pendidikan”

Penilaian Kerja

Indikator Fakta Nilai

Kebijakan Pendidikan Formal • Perubahan kurikulum belum memperlihatkan upaya-upaya yang mengarah agenda Nawacita, belum menyentuh perubahan kurikaulum yang mengarah pada pada kesetaraan gender dan penghargaan terhadap keberagaman.

• Tidak merespons situasi pendidikan di Indonesia terkait dengan kesenjangan gender yang diindikasikan dengan rendahnya Indeks Pembangunan Gender (IPG) dibanding dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diindikasikan rendahnya kualitas hidup perempuan.

• Tidak merespons sumber-sumber penghambat salah penghambat utama dalam pendidikan yaitu UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang melegalisasi perempuan menikah usia 16 tahun. Kementerian ini tidak memberi dukungan terhadap Judicial Review UU Perkawinan di Mahkamah Kontitusi.

Merah

Page 17: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[17]

• Tidak merespons dalam bentuk wacana atau penanganan terhadap kasus-kasus kekerasan seksual terhadap siswa perempuan.

• Sudah memberikan Kartu Indonesia Pintar untuk belajar sampai 12 tahun namun belum memberikan perlakuan khusus sementara (affirmative action) untuk merespons hambatan-hambatan khusus anak perempuan miskin, minoritas dan marjinal.

• Dokumen Pembangunan RPJMN 2015-2019 bidang pendidikan juga tidak menunjukkan adanya perspektif gender dalam pendidikan.

Kebijakan Pendidikan Non Formal

• Wacana pembentukan Direktorat ayah bunda merupakan upaya yang menisbikan bahwa penyediaan pendidikan berkualitas adalah tanggung jawab negara sebagaimana disebutkan dalam UU 1945 khususnya pasal 31 ayat 2 “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”Potensial mendiskriminasi anak-anak yang tidak memiliki ayah-bunda, anak-anak yang tinggal di panti asuhan yatim piatu

• Mendiskriminasi wali murid yang tidak masuk dalam kategori ayah bunda

• Melemahkan fungsi kontrol penerima manfaat pendidikan karena ayah bunda diletakkan sebagai bagian yang bertanggung jawab pelaksanaan pendidikan, padahal semestinya yang dibuka adalah serikat walimurid yang fungsinya sebagai kelompok pengontrol pelaksanaan pendidikan.

• Rendahnya perhatian terhadap pengembangan Pendidikan Non Formal, terutama terkait dengan isu perempuan. hal ini dapat dilihat dari model-model yang direncanakan tidak merespons situasi perempuan di Indonesia, antara lain tingginya angka putus sekolah pada anak perempuan dan tingginya angka buta huruf perempuan, tingginya angka kematian ibu melahirkan dan kemiskinan perempuan.

Merah

Page 18: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[18]

5. Rapor Kesehatan Perempuan

enteri Kesehatan,Nila Moelek , Lahir di Jakarta 11

April 1949 dan menjadi salah satu staf ahli divisi

tumor di RSCM Kirana Jakarta. Nila diangkat oleh

Presiden Susilo Bambang Yudoyono sebagai Utusan Khusus

Presiden RI untuk Millenium Development Goals (MDGs)

tahun 2009-2014.

Menteri

Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak,Yohana

Susana Yambise dilahirkan di Manokwari, 1

Oktober 1958, merupakan dosen Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Cenderawasih Jayapura, Papua.

Meskipun Indonesia telah diprediksi gagal menurunkan Angka Kematian ibu (AKI),

yang saat ini sejumlah 359 per 100.000 kelahiran, Kedua kementerian ini belum

menunjukkan manufer baru penting untuk pengurangan AKI di Indonesia. Beberapa

isu kritis terkait dengan kesehatan perempuan seperti pernikahan anak, sunat

perempuan belum terlihat dijadi agenda urgen, sementara kedua praktek terlarang ini

telah lama diperingatkan oleh komite CEDAW untuk diakhiri. Isu lain yang juga

terancam gagal mencapai target adalah HIV/AIDS, karena angka infeksi HIV

meningkat sampai 108.600 orang pada tahun 2013.

RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) telah siap draftnya, namun belum

mendapatkan dorongan kuat dari kedua Kementerian ini. Juga RUU tentang Pekerja

Rumah Tangga belum masuk prioritas. Kedua belum mendapatkan dukungan penuh

dari KPPPA sebagai national mechinary dari Pelaksanaan sebuah Framework Global

bernama Bejing Platform for Action (BPFA). Sebagai leading sector pemberdayaan

perempuan, KPPPA belum menunjukkan agresifitasnya untuk memberikan

M

Page 19: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[19]

pemahaman pada khalayak ramai tentang hak-hak dan kesehatan seksual dan

reproduksi adalah satu kesatuan konsep yang melindungi hak-hak konsittusi

perempuan dibidang reproduksi dan seksualitas.

Kinerja Penilaian

Indikator Penilaian Fakta Nilai

PUG dalam Kebijakan Untuk sunat perempuan, Kemenkes dan KPPA tidak secara tegas membuat sebuah keputusan tentang pelarangan melakukan sunat perempuan. Kebijakan yang dikeluarkan sangatlah diplomatis dimana Kemenkes menyerahkan penyelesaian ini pada KPPA dengan alasan secara kesehatan tidak ada manfaatnya. Namun yang menjadi masalah sekarang adalah budaya dan tradisi melakukan sunat perempuan dan ini menjadi wilayah KPPA. Dan KPPA sendiri sampai sekarang tidak mengeluarkan respon apapun terhadap masalah ini. Meskipun masalah sunat perempuan di Indonesiasudah menjadi perhatian dunia lewat Komite CEDAW PBB, UPR dan Amnesty Internastional.

Kuning

Upaya penurunan AKI Untuk isu AKI, Indonesia saat ini AKI masih sangat tinggi yaitu 359. Penurunan AKI gagal dilakukan oleh Indonesia seperti yang dicanangkan dalam MDG’S. Baik Kemenkes maupun KPPA tidak secara jelas dan kongkrit dalam melakukan penanganan kasus AKI di Indonesia. Dalam 100 hari kabinet kerja bekerja tidak ada kebijakan yang secara tegas dan jelas mengatur tentang permasalahan AKI. Padalah AKI adalah salahsatu target pemerintahan Jokowi dalam nawacitanya.

Merah

PUG dalam Kelembagaan Pemilihan dan penunjukkan Menteri KPPA sekarang adalah sebuah langkah yang keliru. Ketidakpahaman dan ketidaksiapan akan isu-isu ketidakadilan gender yang terjadi di Indonesia saat ini sangat berpengaruh pada pekerjaan yang dihasilkan. KPPA sendiri secara kelembagaan ketika melakukan RDPU dengan

Kuning

Page 20: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[20]

DPR RI pada akhir Januari 2015 tidak menunjukkan pentingnya fungsi KPPA dalam pemerintah. Hal ini bisa dilihat dari rancangan program dan anggaran yang diajukan. Salahsatunya tidak bicara tentang ketidakadilan gender dalam isu kesehatan reproduksi.

Pollitical will untuk menghapuskan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan dalam isu kesehatan reproduksi

Indonesia telah meratifikasi CEDAW sejak tahun 1984, akan tetapi dalam implementasi kebijakan dan anggaran masih terjadi diskriminasi terhadap perempuan, misalnya untuk perempuan dengan HIV Aids masih mengalami pelayanan kesehatan yang diskriminasi, kesehatan reproduksi masih berorientasi pada perempuan yang menikah, usia pernikahan bagi perempuan yang sangat merugikan perempuan karena dibawah 18 tahun, AKI yang masih tinggi dan legalisasi praktek suant perempuan masih terjadi. Kebijakan politik luar negeri Indonesia juga tidak kurang mendukung upaya pemberdayaan perempuan. Pada Review Beijing +20 di Asia Pacific, pemerintah Indonesia tidak mengirimkan laporan Review Beijing +20 dengan tepat waktu. Pemerintah Indonesia tidak memberikan update kemajuan dalam negeri secara komprehensif terkait pemberdayaan Perempuan, dan juga tantangan dalam negeri. Sehingga terkesan menutupi.

Merah

Produk Hukum dan Kebijakan - Kementrian kesehatan tidak mengeluarkan kebijakan yang secara tegas melarang praktik sunat perempuan tetapi justu hal ini diserahkan kepada sebuah badan yang terdiri dari para ulama dan tenaga kesehatan yang mencoba mengatur tata cara melakukan sunat perempuan.

- KPPA tidak memberikan dukungan kepada pembahasan RUU KKG yang sudah sejak periode sebelumnya dibahas. RUU KKG tidak dilihat sebuah urgensi nya sebagai undang-undang payung semua kebijakan untuk memastikan terjadi KKG di setiap bidang. KPPA hanya melihat penyelesaian KKG itu melalui program PUG yang selama ini dicanangkan KPPA.

Kuning

Page 21: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[21]

c. Komitmen perlindungan pada kelompok minoritas seksual juga rendah. Penolakan keras pemerintah indoensia pada forum Beijing +20 di Asia Pacific pada 17-20 November 2014, menunjukkan kerentanan di bidang hukum.

Komitmen untuk menurunkan AKI dan pelarangan prkatik sunat perempuan

Pemerintah Indonesia pada periode sebelumnya mempunyai janji pada dunia Internasional yaitu melalui sidang Komite CEDAW untuk (a)melakukan melakukan pembenahan pelayanan dan ketersediaan infrastruktur kesehatan dalam upaya mencegah AKI (b) untuk melakukan dialog dengan MUI terkait dengan isu praktik sunat perempuan di Indonesia dimana MUI lebih punya power dibanding KPPA dan Kemenkes dalam isu ini. Kedua janji ini belum dilakukan sampai pada masa pemerintahan Jokowi. Tidak upaya yang terlihat yang dilakukan dalam menjalan komitmen tersebut. Misalnya ketersediaan bidan dan ambulance desa yang masih kurang.

Merah

6. Rapor Bidang Perlindungan Buruh Migran/Kerja Layak Dua kementerian yang

bertanggungjawab pada

perlindungan buruh migran

adalah Menteri

Ketenagakerjaan, Muhammad

Hanif Dhakiri (kanan), pernah

menjabatan Wakil Sekretaris Jenderal. Kedua adalah Menteri Luar Negeri, Retno

Lestari Priansari, sebelumnya adalah Duta Besar Indonesia untuk Belanda. Retno

pernah terlibat sebagai Tim Pencarian Fakta (TPF) dalam kasus meninggalnya aktivis

HAM, Munir. Selain itu dikutp oleh VIVAnews, Retno juga berpengalaman sebagai

utusan khusus presiden untuk masalah Aceh (2004) dan Moratorium Utang (2005).

Page 22: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[22]

Perlindungan bagi buruh migran Indonesia dinyatakan secara eksplisit dalam visi misi

Nawacita dengan kata kunci “negara hadir”. Dalam dokumen Nawacita dinyatakan

bahwa “negara akan hadir untuk melindungi segenap warga negara Indonesia yang

sedang bekerja di luar negeri”. Selama 100 hari pemerintahan Jokowi, maslah buruh

migran juga menjadi salah satu isu popular di masyarakat, misalnya tentang rencana

penghapusan KTKLN, rencana pemulangan 1,8 juta TKI tidak berdokumen dan

penjemputan ribuan TKI korban deportasi dari Malaysia dengan pesawat Hercules

TNI AU dan komitmen memperjuangkan masalah buruh migran di ASEAN. Disisi yang

lain, eksekusi mati terhadap 6 terpidana kasus narkoba di Nusakambangan dan

Boyolali juga menjadi tantangan berat bagi advokasi pembelaan dan pembebasan

ratusan buruh migan Indonesia yang terancam hukuman mati di luar negeri. Secara

institusional, hadirnya wajah baru sebagai pucuk pimpinan di Kementerian

Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri dan BNP2TKI membawa semangat baru,

namun hal tersebut tidak membawa arti dan perubahan signifikan juga tidak ada

reformasi birokrasi di eselon 1 hingga pelaksana lapangan yang masih terbelit status

quo birokrasi lama yang cenderung korup, diskriminatif terhadap buruh migran dan

cenderung “Asal Bapak/Ibu Senang”.

Selain itu, yang patut disayangkan adalah ketidaksinambungan antara dokumen visi-

misi Nawacita yang kuat komitmen politiknya untuk perlindungan buruh migran

dengan kedangkalan dokumen RPJMN 2015-2019 yang gagal mengelaborasi

kebijakan perlindungan buruh migran Indonesia. Dalam dokumen RPJMN yang

menjadi landasan perencanaan pembangunan di masa pemerintahan Jokowi, gagasan

besar negara hadir dalam memberi perlindungan terhadap buruh migran Indonesia

sama sekali tidak terlihat dalam rancangan-rancangan kebijakan yang akan

dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga yang terkait, bahkan beberapa

rancangan program masih bersifat eksploitatif, berwatak komodifikasi,

melanggengkan industrialisasi penempatan buruh migran dan targeting kuantitatif.

Watak rancangan program juga masih tidak memperhatikan prinsip-prinsip keadilan

dan kesetaraan gender.

Page 23: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[23]

Penilaian menggunakan simbol warna yaitu nilai merah: paling buruk, kuning:

mendapat peringatan dan hijau: prestasi bagus.

Kinerja Penilaian

Indikator Penilaian Fakta & Kinerja Nilai

Respon cepat terhadap masalah

• Penyebutan istilah TKI/TKW menjadi buruh migran oleh pemerintah. Istilah buruh migran sesuai dengan istilah yang digunakan dalam konvensi PBB 1990 tentang perlindungan hak-hak buruh migran dan anggota keluarganya

• Wacana penghapusan KTKLN yang selama ini menjadi kartu peras bagi buruh migran menjadi kartu fasilitasi buruh migran

• Wacana dan proses penurunan biaya penempatan buruh migran yang sangat tinggi, membebani, perangkap jeratan hutan bagi buruh migran, dan legitimasi pengambilan keuntungan bagi PPTKIS dan agen di luar negeri

• Pemulangan secara cepat bagi buruh migran tidak berdokumen dari Malaysia dengan moda angkutan yang aman

• Pencabutan 28 PPTKIS yang melanggar UU dan diumumkan secara luas daftar PPTKIS nya.

• Komitmen perubahan politik luar negeri yang pro-rakyat (pro-people diplomacy)

Hijau

Page 24: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[24]

Komitmen dan Integrasi Standart International (HAM dan Labour)

• Belum ada upaya dan langkah-langkah yang diambil untuk implementasi konvensi PBB 1990 tentang perlindungan hak-hak buruh migran dan anggota keluarganya setelah 3 tahun ratifikasi. Langkah implementasi antara lain harmonisasi konvensi ke dalam seluruh kebijakan terkait migrasi

• Belum adanya komitmen dan langkah-langkah untuk ratifikasi konvensi ILO 189 tentang kerja layak bagi PRT. Konvensi ini merupakan instrument internasional yang menjamin hak-hak PRT. Ratifikasi konvensi ini akan memberikan perlindungan bagi PRT baik yang di dalam maupun di luar negeri.

- Praktek eksekusi mati terhadap 6 terpidana narkoba membuktikan lemahnya komitmen pemerintah dalam penghormatan terhadap hak asasi manusia, terutama hak hidup. Praktek eksekusi ini akan menjadi sandera bagi pemerintah Indonesia dalam menyelamatkan buruh migran Indonesia yang terancam hukuman mati di luar negeri yang saat ini mencapai 380 orang di berbagai Negara tujuan.

Merah

Integrasi Gender Perspektif dalam birokrasi dan kebijakan di Kemenaker dan BNP2TKI

Keadilan gender belum menjadi perspektif utama dalam kebijakan migrasi, birokrasi dan pelayanan bagi buruh migran Indonesia

Merah

Mainstreaming Gender dalam Politik dan Diplomasi Luar Negeri

Kementerian Luar Negeri sudah memulai insiatif pengarusutamaan gender dalam politik dan diplomasi luar negeri, termasuk penilaian kinerja perwakilan RI di luar negeri

Hijau

Page 25: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[25]

Komitmen terhadap perlindungan PRT (Pekerja rumah tangga)

• Komitmen pemerintah Indonesia untuk melindungi PRT sangat lemah. Meskipun Menaker mengeluarkan keputusan menteri tenaga kerja nomor 1 tahun 2015 tentang perlindungan PRT, namun isi kepmen tersebut sama sekali tidak memberikan jaminan hukum bagi terpenuhinya hak-hak PRT dimana gaji, libur, cuti dan jam kerja diserahkan kepada kesepakatan antara majikan dan PRT yang relasinya tidak setara.

• Tidak ada inisiatif untuk mengusulkan RUU Perlindungan PRT sebagai inisiatif pemerintah di parlemen

• Kemenaker masih terus mengulang-ulang rencana kebijakan zero PRT migra di tahun 2017 (yang sebenarnya tidak ada di RPJMN) yang berpotensi menjadi kebijakan yang diskriminatif dan menghalangi hak ekonomi perempuan

Merah

Komitmen terhadap pemberdayaan ekeonomi bagi mantan buruh migran

Adanya inisiatif dari BNP2TKI untuk membuat road map dan perencanaan program pemberdayaan ekonomi bagi buruh migran di tingkat kabupaten dan kota

Kuning

Reformasi birokrasi • Belum ada upaya yang komprehensif untuk menuntaskan kerancuan dan konflik kewenangan antara Kemenaker dan BNP2TKI

• Belum ada inisiatif dan upaya untuk membenahi birokrasi (kementrian tenaga kerja dan BNP2TKI) yang selama ini memiliki kontribusi besar terhadap buruknya kinerja dan pelayanan untuk perlindungan buruh migran

• Pejabat eselon I dan II yang lama yang selama ini tidak memiliki prestasi, bahkan terinidikasi terlibat dalam mafia penempatan buruh migran masih menjabat di BNP2TKI dan Kementrian tenaga kerja

Merah

Page 26: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[26]

Arah kebijakan 5 tahun ke depan (RPJMN)

Dokumen RPJMN (2015-2019) tidak mencerminkan nawacita yang menjadi janji Jokowi. Nawacita hanya mengisi buku 1 dan sebagain dalam buku 2. Namun dalam matriks rencana pembangunan untuk perlindungan buruh migran, nawacita tidak tercermin atau “hadirnya Negara dalam memberikan perlindungan bagi warga Negara yang bekerja di luar negeri” tidak secara elsplisit akan dilakukan baik melalui perbaikan kebijakan, reformasi birokrasi , menghapus industrialisasi penempatan buruh migran,dan peningkatan pelayanan bagi buruh migran.

Merah

7. Rapor Bidang Perlindungan Kebebasan Beragama

ukman Hakim Saifuddin (lahir di Jakarta, 25

November1962; umur 52 tahun) adalah Menteri

Agama Indonesia yang menjabat sejak 9 Juni2014 di

Kabinet Indonesia Bersatu II dan kembali menjadi menteri

di Kabinet Kerja sejak 27 Oktober 2014.[1] Ia pernah

menjadi anggota DPR RI periode 1999-2004, 2004-2009

dan 2009-2014 dari Partai Persatuan Pembangunan

mewakili Jawa Tengah.

Sejak dilantik menjadi Menteri Agama dalam Kabinet Kerja, Menteri Lukman

melakukan terobosan penting dalam mencitrakan kembali bahwa Kementerian

Agama bukan hanya untuk Agama Islam, tetapi untuk semua agama-agama yang

diakui oleh pemerintah. Statemen yang tegas terkait dengan kasus-kasus pelanggaran

hak-hak minoritas sering kita temui di media. Misalkan Menteri lukman langsung

angkat bicara dan menelpon pihak universitas Islam Negeri Araniri Aceh, ketika salah

satu Dosen, Rosnida Sari, dinonaktifkan karena dianggap melakukan pelanggaran

L

Page 27: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[27]

kode etik dengan mengajak mahasiswa berkunjung ke gereja, sebagai metode belajar

konstruksi gender dalam agama-agama.

Komitmen yang tinggi pada keberagaman belum terlihat dalam merespon kasus

pelanggaran HAM kelompok minoritas. Sampai saat ini, ratusan pengikut Shia dan

ahmadiyah masih tinggal di pengungsian dan Gereja GKI Yasmin masih belum

dibuka.Secara umum kami melihat, kinerja Menteri Agama sebagai berikut:

Penilaian Kinerja

Indikator Penilaian Fakta Nilai

PUG dalam Kebijakan Merespon masalah batas usia pernikahan dengan cara berdialog dengan tokoh-tokoh agama. Tindakan telah mengindikasikan keseriusan dalam merevisi undang-undang perkawinan yang banyak merugikan perempuan. Sayangnya Menteri Agama belum melakukan revisi menyeluruh yang menyangkut berbagai tema dalam UU Perkawinan Tahun 1974.

Kuning

PUG dalam Kelembagaan Tidak memperhatikan jumlah keterlibatan perempuan dalam pembahasan-pembahasan penting lembaga serta pengambilan keputusan. Misal, dalam pembahasan kurikulum pendidikan diniyah dan pesantren, tidak dihadirkan ustadzah-ustadzah/bu nyai. Dalam kementerian sendiri tidak ada penekanan terhadap PUG dalam di dalam struktur.

Merah

Komitmen perlindungan agama dan kepercayaan

Menyusun RUU Perlindungan Umat Beragama (menggantikan RUU Kerukunan Beragama) yang berisi perlindungan menjalankan ibadah bagi setiap penganut agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia. RUU memberi indikasi kesetaran terhadap agama yang belum resmi diakui dan aliran kepercayaan yang berkembang di Indonesia. Namun sampai sekarang RUU belum terdengar progress-nya. http://www.dw.de/menteri-agama-siapkan-ruu-kerukunan-beragama/a-18032794

Hijau

Page 28: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[28]

PUG dan toleransi dalam pendidikan di bawah kementerian

Sangat kurang kontrol terhadap buku ajar untuk sekolah-sekolah di bawah kementerian (madrasah). Terbukti dari adanya ilustrasi-ilustrasi di dalam buku yang mengarah pada kelompok agama yang berpandangan ekstrim. Kurangnya Kontrol sangat potensial menimbulkan intoleran di kalangan siswa-siswi madrasah. Selain itu perspektif gender belum terlihat jelas dalam kurikulum sekolah madrasah.

Merah

Pollitical will terhadap kekerasan terhadap perempuan dalam konflik berbasis agama

Perhatian khusus terhadap perempuan dalam agama sangat kurang, bahkan belum pernah disinggung. Padahal perempuan sering menjadi korban kekerasan karena interpretasi agama. Mengindikasikan kurangnya perspektif perlindungan terhadap perempuan. Sinergi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak minim.

Kuning

Produk Hukum dan Kebijakan yang non diskriminatif

Belum ada progress berarti, terutama pada UU perkawinan yang banyak merugikan perempuan. Jaminan kebebasan beragama baru disusun dalam RUU dan belum selesai. Tindakan khusus terhadap sengketa yang berkaitan dengan kebebasan beribadah, misalnya pada GKI Yasmin tidak dilakukan. Terlihat kesan tidak adanya kekuatan dalam menindak kabupaten tertentu yang menghalang-halangi kebebasan beragama di daerahnya.

Merah

Komitmen Kebebasan Beragama

Komitmen sudah ada, namun belum terbukti sampai RUU Perlindungan Umat Beragama disahkan menjadi UU. Perspektif perlindungan terhadap perempuan dalam beragama atau konflik berbasis agama sangat kurang.

Kuning

Page 29: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[29]

8. Rapor Bidang Perempuan dan Politik

ohana Yambise, Menteri Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak, adalah menteri pertama dari Papua. Perempuan

pertama menyandang gelar profesor di Papua dipercaya bisa memdorong akses keadilan pada perempuan Papua dan indonesia. Presiden Jokowi telah berusaha memenuhi janjinya dalam Nawacita untuk mewujudkan

keterwakilan sekurang-kurangnya 30% perempuan dalam posisi pengambilan keputusan, dari sisi kuantitas dan substansi. Pemenuhan janji tersebut terlihat dari dipilihnya 8 menteri perempuan atau 28% dari seluruh jumlah menteri yang ada. Secara kuantitas, ini jumlah dan prosentasi tertinggi sepanjang ada kabinet di Indonesia. Namun dari sisi substansi dan kinerja, dari 8 menteri perempuan, baru 4 menteri perempuan yang menunjukkan kinerja yang baik dan memiliki keberpihakkan terhadap perempuan. Mereka adalah : Menteri Luar Negeri, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan dan Menteri Kelautan dab Perikanan. Sedang 4 menteru lainnya, belum menunjukkan kinerja dan keberpihakannya pada perempuan kepada masyarakat. Mereka adalah: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri kehutanan dan Lingkungan Hidup, Menteri BUMN dan Menteri Koordinator Pembangunan SDM. Ke 4 Menteri ini belum menunjukkan kiprahnya ke publik, selama 100 hari pertama ini. Selain itu Presiden juga menunjuk 1 perempuan dari 3 anggota Wantimpres. Namun hingga kini, kiprah anggota wantimpres ini belum terlihat?

Kendati telah menunjuk 8 menteri perempuan dalam kabinet kerja, dan 1 orang perempuan dari 7 anggota wantimpres, namun dalam posisi-posisi strategis lainnya, Presiden cenderung menciptakan dominasi laki-laki dalam penunjukan personil untuk tim yang membantunya seperti staf khusus presiden dan tim 9 penasihat kasus KPK vs Polri.

Disamping itu, dalam proses legislasi nasional, presiden belum dapat mengarahkan semua menteri yang membantunya, untuk memperjuangkan keterwakilan sekurang-kurangnya 30% perempuan dalam posisi pengambilan keputusan. Hal ini terlibat dari proses dan hasil revisi UU No 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3). Meski Mahkamah Konstitusi telah memutuskan agar jaminan keterwakilan perempuan dalam posisi pimpinan alat kelengkapan dewan, namun hasilnya revisi UU MD3 tidak mengatur jaminan keterwakilan perempuan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai leading sektor pemberdayaan perempuan, masih terfokus pada penataan internal dan lebih banyak melakukan perjalanan ke bagian timur Indonesia. Sementara momentum pelaksanaan UU Desa

Y

Page 30: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[30]

belum mampu membuat Kementerian ini berbenah untuk mendorongkan program-program memperkuat partisipasi perempuan di level desa. Komitmen politik Menteri Yohana juga tidak terbaca dalam RPJMN dimana PUG seharusnya mematok indiaktor pencapaian Kesetaraan dan Keadilan Gender yang tinggi, mengingat proses PUG sudah berjalan sejak tahun 2000. Apalagi dalam mewujudkan sekurang-kurangnya 30% keterwakilan perempuan untuk 5 tahun ke depan juga tidak ada kejelasan. Hal ini dapat dilihat dari dokumen RPJMN. Tidak ada satupun program yang menjadi perwujudan dari komitmen presiden untuk mewujudkan keterwakilan perempuan, dalam RPJMN sebagaimana dijanjikan dalam Nawa Cita. Kenyataan ini menunjukkan ketidakjelasan pelaksanaan pemberdayaan peran dan kedudukan perempuan dalam lima tahun ke depan. Penilaian Kineja

Indikator Fakta Nilai

Komitmen PUG dalam kelembagaan

• PUG belum menjadi wacana publik semua kementerian. ini terlihat dalam RPJMN 2015-2019 dimana indikator gender sangat minimalis

• Meskipun saat ini kita memiliki 8 menteri perempuan, tetapi komitmen PUG dalam kementerian perikanan dan kelautan, Kementerian Luar Negeri, KEmenterian lingkungan hidup, dan kementerian BUMN masih diangkat kurang. Isu perempuan masih dikotak pada KPPPA, Kementerian KEsehatan, dan Kementerian Sosial

Kuning kemerahan

Komitmen politik dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan

• Secara keseluruhan belum ada prioritas pada penghapusan kekerasan terhadap perempuan

• Presiden memberikan wacana merakyatkan peringatan hari Ibu, tetapi belum terlihat statemen politik penghapusan KTP dan juga upaya perlindungan perempuan

Merah

Page 31: Jakarta, 3 Febuari 2015 - · PDF fileseksualitas dan menolak diversitas dalam keluarga. Ini sangat nyata bahwa pemerintah belum menaruh perhatian khusus pada isu perempuan. Komitmen

Rapor 100 Hari Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam Bidang PerempuanIndonesia

[31]

Indikator Fakta Nilai

Komitmen pada Keterwakilan Perempuan

• 8 Menteri Perempuan dalam Kabinet Jokowi adalah capaian maksimal, tapi belum mampu mendorongkan PUG ke dalam kementerian lembaga

• 30 persen quota belum maksimal dalam tim Watimpres, dimana 1 perempuan saja dipilih, dan tidak ada perempuan dalam 8 tim independen yang dipili presiden untuk penuntasan kasus KPK dan Polri

• MK telah menyetujui partisipasi perempuan dalam UU MD3, tetapi komitmen presiden kurang kuat untuk mendorongkan isu ini. Bahkan hampir tidak terdengar statmen politik tentang partisipasi perempuan

Merah

Produk hukum dan kebijakan terkait dengan perempuan dan politik

RPJMN tidak terlihat komitmenya dalam mendorongkan partisipasi perempuan lima tahun ke depan. Ini karena penurunan nilai-nilai Nawacita tidak sampai detil pada indikator

• KPPPA juga tidak memiliki manufer baru untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan, padahal kta memiliki UU Partisipasi dan UU MD3, UU Desa yang kesemuanya merupakan peluang besar untuk mendorong partisipasi politik

Merah