jahe

Upload: eko-persia-nurhidayat

Post on 22-Jul-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

34 Siti Aisyah dan Buletin Teknik Pertanian Vol. 16, No. 1, 2011: 34-36 Dedi Surachman: Teknik sterilisasi rimpang jahe sebagai bahan perbanyakan tanaman jahe sehat

TEKNIK STERILISASI RIMPANG JAHE SEBAGAI BAHAN PERBANYAKAN TANAMAN JAHE SEHAT SECARA IN VITRO Siti Aisyah dan Dedi SurachmanTeknisi Litkayasa Lanjutan pada Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Jalan Tentara Pelajar No. 3, Bogor 16111, Telp. (0251) 8321879, Faks. (0251) 8327010 E-mail: [email protected]

ahe (Zingiber officinale) adalah tanaman rimpang yang banyak digunakan sebagai rempah-rempah dan obat. Rasa pedas pada rimpang jahe disebabkan oleh senyawa keton, yaitu zingeron (Anonim 2010a). Jahe memiliki khasiat antara lain menurunkan tekanan darah dan membantu pencernaan. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, mencegah mual, dan membuat lambung menjadi nyaman. Jahe juga mengandung antioksidan yang bermanfaat menetralkan efek merusak dari radikal bebas yang ada di dalam tubuh (Koswara 2010). Kendala utama dalam budi daya jahe adalah penyakit layu yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum (Rostiana 2007). Di lapangan, kegagalan panen akibat serangan penyakit layu bakteri mencapai 60%. Oleh karena itu, diperlukan teknologi perbanyakan jahe yang efektif, salah satunya melalui penyediaan benih sehat secara in vitro (kultur jaringan). Perbanyakan tanaman secara in vitro bertujuan untuk memperoleh bahan tanaman steril yang akan digunakan untuk perbanyakan benih. Oleh karena itu, diperlukan proses sterilisasi yang tepat untuk mematikan mikroorganisme yang terdapat pada eksplan sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. Keberhasilan sterilisasi dipengaruhi oleh sumber eksplan (tanaman), seperti tanaman herba atau berkayu, dan kondisi lingkungan (musim hujan atau kemarau). Sterilisasi pada tanaman jahe meliputi beberapa tahap dengan menggunakan berbagai sterilan, antara lain tipol, antracol, marshal, agrept, dan bayclin. Air mengalir seperti air ledeng merupakan sarana pendukung penting pada proses sterilisasi tanaman. Ada tiga kategori strelisasi, yaitu sterilisasi ringan, sedang, dan berat. Pada sterilisasi ringan, eksplan direndam dalam cairan pemutih pakaian 20% selama 10 menit, lalu dibilas dengan air steril. Selanjutnya, eksplan direndam dalam cairan pemutih pakaian 15% selama 10 menit dan dibilas dengan air steril. Terakhir, eksplan direndam dalam cairan pemutih pakaian 10% selama 10 menit, lalu dibilas dengan air steril tiga kali. Untuk sterilisasi sedang, eksplan direndam dalam HgCl2 0,1-0,5 mg/l selama 7 menit, lalu dibilas dengan air steril. Setelah itu, eksplan direndam dalam cairan

J

pemutih pakaian 15% selama 10 menit, lalu dibilas dengan air steril. Terakhir, eksplan direndam dalam cairan pemutih pakaian 10% selama 10 menit, kemudian dibilas dengan air steril tiga kali. Pada sterilisasi keras, eksplan direndam dalam larutan HgCl2 0,1-0,5 mg/l selama 10 menit, lalu dibilas dengan air steril. Selanjutnya, eksplan direndam dalam alkohol 90% selama 15 menit, lalu bilas dengan air steril. Terakhir, eksplan direndam dalam cairan pemutih pakaian 20% selama 10 menit kemudian dibilas dengan air steril tiga kali (Anonim 2010b). Rimpang jahe yang diambil dari lapangan berpeluang besar terkontaminasi mikroorganisme sehingga perlu disterilisasi. Waktu dan bahan sterilan menentukan keberhasilan sterilisasi. Waktu sterilisasi dan bahan sterilan yang tepat dapat menjadi acuan dalam sterilisasi rimpang jahe pada penelitian selanjutnya. Percobaan bertujuan memperoleh teknik sterilisasi benih jahe yang tepat dan efektif pada perbanyakan benih secara in vitro.

BAHAN DAN METODE Percobaan dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro), Bogor, pada Februari sampai Mei 2009. Bahan dan Alat Bahan tanaman yang digunakan adalah rimpang jahe yang sudah bertunas dengan panjang tunas 0,5-1,0 cm. Sebagai sterilan, digunakan karbosulfan 11g/l, propineb 70%, dan streptomisin 20%. Alat yang digunakan adalah pisau, erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur, dan gelas piala.

Prosedur Kerja Percobaan menggunakan dua kombinasi perlakuan, yaitu bahan sterilan dan lama sterilisasi (20, 40, 60, 90, dan 110

Siti Aisyah dan Dedi Surachman: Teknik sterilisasi rimpang jahe sebagai bahan perbanyakan tanaman jahe sehat

35

menit). Diagram alir prosedur kerja sterilisasi benih (rimpang) jahe disajikan pada Gambar 1. 1. Mata tunas dipisahkan dari rimpang, kemudian dibersihkan dari kulitnya, dicuci dengan tipol selama 5 menit, lalu dibilas dengan air mengalir selama 15 menit. 2. Rimpang yang telah bersih dimasukkan ke dalam larutan karbosulfan 0,02% selama 20, 40, 60, 90, atau 110 menit. Selanjutnya, mata tunas dicuci dengan akuades dan dimasukkan ke dalam larutan propineb 70% selama 90 menit. 3. Mata tunas (eksplan) disterilkan dalam laminar air fow. Caranya, eksplan ditaruh dalam botol steril lalu diberi alkohol 3-5 menit sambil digoyang-goyang. Selanjutnya, eksplan dibilas dengan akuades steril, ditambahkan larutan HgCl 2 0,2% (2 g/l) selama 2-5 menit, digoyanggoyang kemudian dibilas dengan akuades steril. 4. Eksplan lalu dipindahkan ke dalam larutan kloroks 20% selama 5-10 menit sambil digoyang-goyang, kemudian dibilas dengan akuades tiga kali. Selanjutnya, mata tunas dimasukkan ke dalam larutan streptomisin 20% selama 90 menit, lalu dibilas dengan akuades steril 3 kali.

5. Bagian eksplan yang telah memutih dibuang, selanjutnya eksplan dipindahkan ke dalam cawan petri steril. 6. Eksplan dirapikan dan dikecilkan, kemudian ditanam. Parameter yang diamati dan diukur adalah persentase kontaminasi dalam media, dilakukan dengan cara mengamati lamanya sterilisasi yang dibutuhkan untuk sterilisasi dengan dosis sterilan yang digunakan. Persentase kontaminasi setelah sterilisasi diamati dengan menghitung jumlah sampel terkontaminasi dibagi jumlah sampel lalu dikalikan 100%.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sterilan streptomisin 20% dengan konsentrasi 0,2% dan waktu sterilisasi 90 menit paling efektif mengurangi tingkat kontaminasi media tanam, dengan tingkat kontaminasi 35%, diikuti karbosulfan 11 g/l, waktu sterilisasi 90 menit (40%) dan propineb 70% waktu sterilisasi 90 menit (45%). Penggunaan karbosulfan 11 g/1 dengan konsentrasi 0,02% dengan waktu sterilisasi 20 dan 110 menit, serta propineb 70% konsentrasi 0,2% dengan waktu sterilisasi 100 menit, serta streptomisin 20% waktu sterilisasi 110 menit tidak efektif menekan tingkat kontaminasi media (Tabel 1). Aplikasi sterilan karbosulfan 11 g/l konsentrasi 0,02% dengan waktu sterilisasi 90 menit menurunkan tingkat

Rimpang jahe bertunast

Dicucit

Diambil tunasnyat

Direndam dalam larutan tipol 15 menitt

Tabel 1. Persentase kontaminasi dalam media tanam dengan tiga jenis sterilan dengan dosis dan lama sterilisasi yang berbeda, Balittro, Bogor, 2009 Bahan sterilan Karbosulfan 11 g/l Konsentrasi (%) 0,02 Waktu sterilisasi (menit) 20 40 60 90 110 20 40 60 90 110 20 40 60 90 110 Kontaminasi media tanam (%) 100 90 80 40 100 90 80 70 45 100 90 80 70 35 100

Dibilas dengan air mengalir 15 menitt

Direndam dalam larutan karbosulfan 0,02%t

Dicuci dengan akuadest

Propineb 70%

0,20

Direndam dalam larutan propineb 70%, 90 menitt

Disterilkan dalam laminar air flow

Streptomisin 20%

0,20

Gambar 1. Diagram alir prosedur kerja sterilisasi benih jahe untuk kultur jaringan, Balittro, Bogor, 2010

36

Siti Aisyah dan Dedi Surachman: Teknik sterilisasi rimpang jahe sebagai bahan perbanyakan tanaman jahe sehat

kontaminasi menjadi 40%. Penggunaan propineb 70% konsentrasi 0,2% selama 90 menit menurunkan kontaminasi menjadi 45% dan aplikasi streptomisin 20% konsentrasi 0,2% selama 90 menit menghasilkan kontaminasi terendah, yaitu 35%. Hasil tersebut menunjukkan, ketiga jenis sterilan dapat digunakan dalam sterilisasi mata tunas jahe untuk dikulturkan secara in vitro.

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sitti Fatimah Syahid yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2010a. Cara sterilisasi tanaman eksplan kultur. http:// eshaflora.blogspot.com/2010/02/cara-sterilisasi-tanamaneksplan-kultur.html. [29 April 2010]. Anonim. 2010b. Jahe. http://id.wikipedia.org/wiki/Jahe. [29 April 2010]. Koswara. 2010. Jahe, rimpang dengan sejuta khasiat. http:// www.ebookpangan.com/artikel/jahe, rimpang, dengan berbagai, khasiat. [29 April 2010]. Rostiana, O. 2007. Peluang pengembangan bahan tanaman jahe unggul untuk penanggulangan penyakit layu bakteri. Edisi Khusus Balittro XIX(2): 77-100.

KESIMPULAN DAN SARAN Sterilan streptomisin 20% konsentrasi 0,2% dengan waktu sterilisasi 90 menit; karbosulfan 11 g/l konsentrasi 0,02% dengan waktu sterilisasi 90 menit, dan propineb 70% konsentrasi 0,2% dengan waktu 90 menit paling efektif menekan tingkat kontaminasi media tanam dalam kultur in vitro rimpang jahe. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menurunkan tingkat kontaminasi hingga 0%.