jadi jutawan dari budidaya albasia

16
Jadi Jutawan dari Budidaya Albasia oleh: baw666 Pengarang: Yosep Rusli Widadi ; MM ; AT Artikel ini akan menjelaskan keuntungan budidaya pohon Albasia dalam luasan 1 ha secara gamblang.Perhitungan ini menggunakan asumsi bahwa sistem budidaya yang dikembangkan adalah dengan sistem Intensifikasi Tinggi Dengan pola tanam intensif, maka diharapkan pertumbuhan diameter batang per tahun rata-rata bisa menemubus 7-10 Cm. Adapun perhitungan laba/ruginya adalah sebagai berikut; Asumsi-asumsi 1. Biaya Produksi per hektare per tahun Rp6 juta (Rp30 juta per ha per 5 tahun) 2. Jumlah pohon per ha 3.300 (dengan jarak tanam 1m X 3m) 3. Harga jual dalam bentuk kayu log per m3; a. Diameter 15 Cm, umur 3 tahun Rp.300 ribu (harga sekarang Rp600 ribu) b. Diameter 20 Cm, umur 4 tahun Rp.400 ribu (harga sekarang Rp700 ribu) c. Diameter 25 Cm, umur 5 tahun Rp.500 ribu (harga sekarang Rp800 ribu) 4. Pemenuhan Kubikasi a. Diameter 15 Cm memerlukan 4 pohon. b. Diameter 20 Cm memerlukan 3 pohon. c. Diameter 25 Cm memerlukan 2 pohon.

Upload: imamoto-kinu

Post on 14-Aug-2015

60 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Bisnis

TRANSCRIPT

Page 1: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

Jadi Jutawan dari Budidaya Albasiaoleh: baw666     Pengarang: Yosep Rusli Widadi; MM; AT

Artikel ini akan menjelaskan keuntungan budidaya pohon Albasia dalam luasan 1 ha secara gamblang.Perhitungan ini menggunakan asumsi bahwa sistem budidaya yang dikembangkan adalah dengan sistem Intensifikasi Tinggi

Dengan pola tanam intensif, maka diharapkan pertumbuhan diameter batang per tahun rata-rata bisa menemubus 7-10 Cm. Adapun perhitungan laba/ruginya adalah sebagai berikut;

Asumsi-asumsi

1. Biaya Produksi per hektare per tahun Rp6 juta (Rp30 juta per ha per 5 tahun)

2. Jumlah pohon per ha 3.300 (dengan jarak tanam 1m X 3m)

3. Harga jual dalam bentuk kayu log per m3;

a. Diameter 15 Cm, umur 3 tahun Rp.300 ribu (harga sekarang Rp600 ribu)

b. Diameter 20 Cm, umur 4 tahun Rp.400 ribu (harga sekarang Rp700 ribu)

c. Diameter 25 Cm, umur 5 tahun Rp.500 ribu (harga sekarang Rp800 ribu)

4. Pemenuhan Kubikasi

a. Diameter 15 Cm memerlukan 4 pohon.

b. Diameter 20 Cm memerlukan 3 pohon.

c. Diameter 25 Cm memerlukan 2 pohon.

5. Potential Lost 12%

I. Biaya Produksi

a. Penanaman albasia seluas 1 ha

1 ha X Rp 30 juta Rp 30.000.000

(Angka ini akan terus naik setiap tahun)

II. Pendapatan

a. Penjarangan tahap I (umur 3 tahun)

Diameter 15 Cm atau untuk mencapai 1m3 perlu 4 pohon

Page 2: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

Dipanen 660 pohon (20% dari pohon tertanam)

660 : 4 X 300.000 Rp 49.500.000

b. Penjarangan tahap II (umur 4 tahun)

Diameter 20 Cm atau untuk mencapai 1m3 perlu 3 pohon

Dipanen 660 pohon (20% dari pohon tertanam)

660 : 3 X 400.000 Rp 88.000.000

c. Panen Keseluruhan (umur 5 tahun)

Diameter 20 Cm atau untuk mencapai 1m3 perlu 2 pohon

Dipanen 1980 pohon (60% dari pohon tertanam)

1980 : 2 X 500.000 Rp 495.000.000

III. Laba/Rugi

a. Total Pendapatan (a+b+c) Rp 632.500.000

b. Potential lost 12% Rp 75.000.000

c. Biaya Produksi Rp 30.000.000

d. Keuntungan bersih Rp 527.500.000

CATATAN :

1. Asumsi harga yang kita pakai adalah harga pesimis (50% di bawah harga pasar yang sesungguhnya)

Jadi jika anda punya lahan tidur akan dibiarkan begitu saja, tidak tertatikah untuk menjadi jutawan sengon

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/2195845-jadi-jutawan-dari-budidaya-albasia/#ixzz2OioR7oX2

Menaggapi email Bpk. Ridwan tentang budidaya tanaman Albasia.

I. PENYEMAIAN BENIH

langkah pertama adalah menyiapkan media yaitu polybag ukuran 10 x 15 cm, isi polybag tersebut dengan tanah yang sudah di haluskan

Page 3: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

rendam biji dengan air hangat agak panas sampai air dingin dengan sendirinya selama 12 jam, bilas air rendaman dengan air bersih, saring lalu tiriskan kurang lebih selama 24 jam dengan ditutup kain basah

setelah biji mulai berkecambah, pindahkanbenih ke polubag yang sudah di siapkan(sebelum melakukan pemindahan polybag harus di siram basah dahulu)

setelah dipindah, 10 hari pertama penyiraman setiap pagi dan sore, selanjutnya setiap sore

bila ada yang mati, perlu dilakukan penanaman ulang secepatnya pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 20 hari, caranya dengan mencampur

5 sendok makanpupuk npk dengan 10 liter air(siramkan untuk 1000 tanaman) setelah meresap ke tanah segera lakukan pembilasan dengan air bersih semprotkan pestisida setiap 2 minggu sekali, (pegasus ditambah sedikit pupuk daun)

benih berumur 3 bulan siap di pindah ke lahan

II PEMINDAHAN KE LAHAN

Siapkan lubang tanam dengan jarak 2 x 2 m biarkan terkena panas sekitar 10 hari campur tanah galian dengan pupuk kandang dan sedikit tsp tupup kembali lubang tersebut dengan tanah yang sudah dicampur tadi tanam bibit albasia pada lubang tanam tersebut beri ajir tiap batang pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 15 hari, kedua ketika berumur

1 bulan,,,selanjutnya 3 bulan sekali kalau ada hama semprotkan pestisida secukupnya. sebelum tanaman albasia besar dan rimbun, bisa juga di tanami tanaman yang tidak

menjulang tinggi( kacang tanah, kedelai)

III KEGUNAAN ALBASIA

sebagai bahan pembuatan kertas sebagai bahan bangunan sebagai bahan pembuatan plywood

Teknik Budidaya Sengon (Albasia)

Page 4: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

Tanaman Sengon (Albazia Falcataria), merupakan tanaman yang termasuk dalam famili Mimosaceae, yaitu keluarga petai–petaian. Di Indonesia sendiri, sengon memiliki beberapa nama daerah, seperti misalnya di Jawa: jeunjing, jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon sabrang atau sengon laut (jawa), di Maluku: sikat (Banda), seja (Ambon), tawa (Ternate), serta gosui (Tidore).

Bagian tanaman sengon yang terpenting adalah kayunya karena mempunyai nilai ekonomi tinggi. Pohon sengon dapat mencapai ketinggian sekitar 30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70–80 cm. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV – V. Bentuk batang bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas.

Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya.

Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.

Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur.

Dengan sifat-sifat kelebihan yang dimiliki sengon, maka banyak pohon sengon ditanam ditepi kawasan yang mudah terkena erosi dan menjadi salah satu kebijakan pemerintah melalui DEPHUTBUN untuk menggalakan ‘Sengonisasi’ di sekitar daerah aliran sungai (DAS) di Jawa, Bali dan Sumatra.

Page 5: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga.

Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 – 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin.

Habitat Pohon Sengon

Tanah

Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7.

Iklim

Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C.

Curah Hujan

Curah hujan mempunyai beberapa fungsi untuk tanaman, diantaranya sebagai pelarut zat nutrisi, pembentuk gula dan pati, sarana transpor hara dalam tanaman, pertumbuhan sel dan pembentukan enzim, dan menjaga stabilitas suhu. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm.

Kelembaban

Kelembaban juga mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi setiap tanaman terhadap kelembaban tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.

Keragaman Manfaat dan Penggunaan Kayu sengon

Pohon sengon merupakan pohon yang serba guna. Dari mulai daun hingga perakarannya dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan.

Page 6: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

Daun

Daun Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau, dfan kambingmenyukai daun sengon tersebut.

Perakaran

Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan openyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.

Kayu

Bagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, papan penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri korek api, pensil, papan partikel, bahan baku industri pulp kertas dll.

Teknik Budidaya Pohon Sengon

Pembibitan Tanaman Sengon

a) Benih

Pada umumnya tanaman sengon diperbanyak dengan bijinya. Biji sengon yang dijadikan benih harus terjamin mutunya. Benih yang baik adalah benih yang berasal dari induk tanaman sengon yang memiliki sifat-sifat genetik yang baik, bentuk fisiknya tegak lurus dan tegar, tidak menjadi inang dari hama ataupun penyakit. Ciri-ciri penampakan benih sengon yang baik sebagai berikut :

Kulit bersih berwarna coklat tua Ukuran benih maksimum Tenggelam dalam air ketika benih direndam, dan Bentuk benih masih utuh.

Selain penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan daya hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya dengan mengupas benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar, maka daya tumbuhnya tinggi.

Page 7: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

b) Kebutuhan Benih

Jumlah benih sengon yang dibutuhkan untuk luas lahan yang hendak ditanami dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan sederhana berikut :

Luas kebun penanaman sengon 1 hektar (panjang= 100 m dan lebar= 100 m) Jarak tanam 3 x 2 meter Satu lubang satu benih sengon Satu kilogram benih berisi 40.000 butir Daya tumbuh 60 % Tingkat kematian selama di persemaian 15 %

Dengan demikian jumlah benih = 100 / 3 x 100/2 x 1 = 1.667 butir. Namun dengan memperhitungkan daya tumbuh dan tingkat kematiannnya, maka secara matematis dibutuhkan 3.705 butir. Sedangkan operasionalnya, untuk kebun seluas satu hektar dengan jarak tanam 3 x 2 meter dibutuhkan benih sengon kira-kira 92,62 gram, atau dibulatkan menjadi 100 gram.

c) Perlakuan benih

Sehubungan dengan biji sengon memiliki kulit yang liat dan tebal serta segera berkecambah apabila dalam keadaan lembab, maka sebelum benih disemaikan , sebaiknya dilakukan treatment guna membangun perkecambahan benih tersebut, yaitu : Benih direndam dalam air panas mendidih (80 C) selama 15 – 30 menit. Setelah itu, benih direndam kembali dalam air dingin sekitar 24 jam, lalu ditiriskan. untuk selanjutnya benih siap untuk disemaikan.

d) Pemilihan Lokasi Persemaian

Keberhasilan persemaian benih sengon ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa persyaratan memilih tempat persemaian sebagai berikut :

Lokasi persemaian dipilih tempat yang datar atau dengan derajat kemiringan maksimum 5% Diupayakan memilih lokasi yang memiliki sumber air yang mudah diperoleh sepanjang

musim ( dekat dengan mata air, dekat sungai atau dekat persawahan). Kondisi tanahnya gembur dan subur, tidak berbatu/kerikil, tidak mengandunh tanah liat. Berdekatan dengan kebun penanaman dan jalan angkutan, guna menghindari kerusakan

bibit pada waktu pengangkutan.

Untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah besar perlu dibangun persemaian yang didukung dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai, antara lain bangunan persemaian, sarana dan prasarana pendukung, sarana produksi tanaman dll. Selain itu ditunjang dengan ilmu pengetahuan yang cukup diandalkan.

Page 8: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

Langkah-Langkah Penyemaian Benih Sengon

Terlepas dari kegiatan pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung maka langkah-langkah penyemaian benih dapat dibagi benjadi tahap – tahap kegiatan sebagai berikut:

a) Penaburan

Kegiatan penaburan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah yang maksimal dan menghasilkan kecambah yang sehat. Kualitas kecambah ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit tanaman, kecambah yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula dan hal ini akan dapat membentuk tegakan yang berkualitas.

Bahan dan alat yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penaburan adalah sebagai berikut :

Benih Bedeng tabur/bedeng kecambah Media Tabur, campuran pasir dengan tanah 1 : 1 Peralatan penyiraman Tersedianya air yang cukupdan sebagainya.

Teknik pelaksanaan, bedeng tabur dibuat dari bahan kayu/bambu dengan atap rumbia dengan ukuran bak tabur 5 x 1 m ukuran tinggi naungan depan 75 cm belakang 50 cm.. kemudian bedeng tabur disi dengan media tabur setebal 10 cm , usahakan agar media tabur ini bebas dari kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya penyakit pada kecambah.

Penaburan benih pada media tabur dilakukan setelah benih mendapat perlakuan guna mempercepat proses berkecambah dan memperoleh prosen kecambah yang maksimal. Penaburaan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari untuk menghindari terjadinya penguapan yang berlebihan.

Penaburan ini ditempatkan pada larikan yang sudah dibuat sebelumnya, ukuran larikan tabur ini berjara 5 cm antar larikan dengan kedalaman kira – kira 2,0 cm. Usahakan benih tidak saling tumpang tindih agar pertumbuhan kecambah tidak bertumpuk. Setelah kecambah berumur 7 – 10 hari maka kecambah siap untuk dilakukan penyapihan.

b) Penyapihan Bibit

Langkah-langkah kegiatan penyapihan bibit antara lain adalah :

Siapkan kantong plastik ukuran 10 x 20 cm, dan dilubangi kecil-kecil sekitar 2 – 4 lubang pada bagian sisi-sisinya.

Masukkan media tanam yang berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi.

Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plasitk setinggi ¾ bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah.

Page 9: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

Kantong plastik yang telah berisi anakan, diletakkan dibawah para-para yang diberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat terik matahari.

Pada masa pertumbuhan anakan semai sampai pada saat kondisi bibit layak untuk ditanam di lapangan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensif.

c) Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian adalah sebagai berikut :

Penyiraman

Penyiraman yang optimum akan memberikan pertumbuhan yang optimum pada semai / bibit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari maupun siang hari dengan menggunakan nozle. Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat dilakukan lebih banyak dari keadaan normal, yaitu pada saat bibit baru dipindah dari naungan ke areal terbuka dan hari yang panas.

Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan menggunakan larutan “gir”. Adapun pembuatan larutan “gir” adalah sebagai berikut :

Siapkan drum bekas dan separuh volumenya diisi pupuk kandang. Tambahkan air sampai volumenya ¾ bagian. Tambahkan 15 kg TSP, lalu diaduk rata. Tambahkan 500 gr pupuk SUPERNASA. Biarkan selama seminggu dan setelah itu digunakan untuk pemupukan. Dosis pemupukan sebanyak 2 sendok makan per 2 minggu, pada umur 6 bulan, ketika

tingginya 70 – 125 cm, bibit siap dipindahkan ke kebun.

Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya.

Penyiangan

Penyiangan terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan bila perlu dibantu dengan alat pencungkil, namun dilakukan hati –hati agar jangan sampai akar bibit terganggu.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa hama yang biasa menyerang bibit adalah semut, tikus rayap, dan cacing, sedangkan yang tergolong penyakit ialah kerusakan bibit yang disebabkan oleh cendawan.

Page 10: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

Untuk mengatasi serangan cendawan atau jamur pada tanaman bibit sengon bisa diantisipasi pada saat awal pembenihan. Caranya dengan menggunakan GLIO. GLIO merupakan produk pengendali hama & penyakit tanaman dari PT. Natural Nusantara.

Natural GLIO mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman, mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh

Natural GLIO, mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.

Natural GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan Natural GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.

Petunjuk Aplikasi :

1. 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang/kompos 25-50 kg, diamkan kurang lebih 1 minggu dalam kondisi lembab, baru kemudian digunakan sebagai pupuk dasar.

2. Untuk tanaman yang sudah terinfeksi penyakit, jika terjadi gejala serangan pathogen, maka 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang atau kompos 2-3 kg lalu diamkan kurang lebih 1 minggu baru digunakan. Dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.

Seleksi bibit

Kegiatan seleksi bibit merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum bibit dimutasikan kelapangan, maksudnya yaitu mengelompokan bibit yang baik dari bibit yang kurang baik pertumbuhannya. Bibit yang baik merupakan prioritas pertama yang bisa dimutasikan kelapangan untuk ditanam sedangkan bibit yang kurang baik pertumbuhannya dilakukan pemeliharaan yang lebih intensip guna memacu pertumbuhan bibit sehingga diharapkan pada saat waktu tanam tiba kondisi bibit mempunyai kualitas yang merata.

Penyiapan Lahan Budidaya Sengon

Penyiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu atau komponen lain dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara pelaksanaan penyipan lahan digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik dan manual. Jenis kegiatannya terbagi menjadi dua tahap:

1. Pembersihan lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang tumbuh tanaman.

2. Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).

Page 11: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

Penanaman Sengon

Jenis kegiatan yang dilakukan berupa :

Pembuatan dan pemasangan ajir tanam : Ajir dapat dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 – 1 m, lebar 1 – 1,5 cm. Pemasangangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit harus ditanam, dengan demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan jarak tanam yang digunakan.

Pembuatan lobang tanam. Lobang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang.

Pengangkutan bibit, ada dua macam pengangkutan bibit yaitu pengankuatan bibit dari lokasi persemaian ketempat penampungan bibit sementara di lapangan (lokasi penanaman), dan pengangkutan bibit dari tempat penampungan sementara ke tempat penanaman.

Penanaman bibit, pelaksanaan kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati – hati agar bibit tidak rusak dan penempatan bibit pada lobang tanam harus tepat ditengah-tengah serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.

Pemeliharaan Tanaman Sengon

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan :

Penyulaman, yaitu penggantian tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan yang intensif.

Penyiangan. Pada dasarnya kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengancara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal. Disamping itu tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya. Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.

Pendangiran. Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanman.

Pemangkasan. Melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).

Penjarangan. Penjarangan dillakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada akhir daur. Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem “untu walang” (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman.

Page 12: Jadi Jutawan Dari Budidaya Albasia

Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan prekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang ada.