j2p and p2j ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. apakah masih perlu (hanya) menulis...

106

Upload: phungkhuong

Post on 03-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 2: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 3: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 4: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 5: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 6: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 7: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 8: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 9: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 10: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 11: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 12: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 13: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 14: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 15: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 16: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 17: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 18: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 19: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 20: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 21: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 22: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 23: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 24: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 25: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 26: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 27: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 28: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 29: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 30: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 31: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 32: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 33: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 34: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 35: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 36: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 37: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 38: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 39: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 40: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 41: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 42: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 43: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 44: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 45: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 46: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 47: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 48: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 49: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 50: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 51: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 52: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 53: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 54: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 55: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 56: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 57: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 58: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 59: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 60: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 61: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 62: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 63: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 64: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 65: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 66: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 67: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 68: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 69: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 70: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 71: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 72: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 73: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 74: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 75: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 76: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 77: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 78: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 79: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 80: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 81: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 82: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 83: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 84: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 85: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 86: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 87: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 88: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 89: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 90: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 91: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 92: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 93: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 94: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 95: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 96: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 97: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 98: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 99: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 100: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 101: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 102: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 103: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 104: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 105: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis
Page 106: J2P and P2J Ver 1 dan prevalensinya di jalan tak kunjung menurun. Apakah masih perlu (hanya) menulis buku tentang benda tersebut? Namun, saya kira Sdr. Reza tidak pesimis saat menulis