J' '..:

LEMBARAN DAERAH KABUPAT€N DAERAHTINGKAT ,II MAJALENGKA

... NOMOR : 10 TAHUN : 1999 SERI A

PERATURAN OAERAH KABUPATENOAERAHTINGKAT \IMAJALENGKA

NOMOR 11 TAHUN 1999.

TENTANG.

PAJAK REKLAME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II MAJALENGKA

Menimbang :

a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor18 Tahun 1997 tentang Pajak Oaerah danRetribusi Oaerah, maka P~raturan OaerahKabupaten Oaerah Tingkat II Majalengka Nomor 16Tahun 1986 tentang Pemungutan Pajak Reklame danPemberian Ijin Penyelenggaraan Reklame perludisesuaikan .

b. bahwa ••.•.~ .•.•.••.. 2

~~~-----~._-

tentang(Lembaran

Nomor 42.

- 2 -

b. bahwa untuk melaksanakan penyesuaiansebagaimana dimaksud huruf a .perlu mengaturkembali Pajak Reklame yang ditetapkan denganPe~aturan Oaerah~

Mengingat1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentarig

Pemerintahan Kabupaten Oalam Lingkungan JawaBarat ( 8erita Negara Republik Indonesiatanggal 8 Agustus 1950 ) ;

2.Undang-undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang 8adanPenyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran NegaraTahun 1997 Nomor 40. Tambahan Lembaran NegaraNomor ~684 ) ;

3. Undang-undang No~or 18 Tahun 1997 tentang PajakOaerah dan Retribusi Oaerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41.Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) ;

4. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997Penagihan Pajak dengan Surat. PaksaNegara Republik Indonesia Tahun 1997Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686)

5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentangPemerintahan Oaerah (Lembaran Negara Tahun 1999Nomor 60. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

6. Undang-undang ..... 003

- 3 -

6_ Undang-undang Nemer 25 Tahun 1999 tentangPerimbangan Keuangan Pemerinta~ Pusat danDaerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nemer 72~Tambahan Lembaran Negara Nomer 3848 ;

7_ Peraturan Pemerintah Nemer 19tentang Pajak Daerah ( Lembaran1997 Nemer 54~ Tambahan Lembaran3691 ) ;

tahunNegaraNegara

1997TahunNemer

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nemer 170 Tahun1977 tentang Pedeman Tata Cara Pungutan Pajak,Daerah ; ,

9. Keputusan Menteri Dalam1997 tentang PresedurDaerah tentang PajakDaerah;

Negeri Nemer 171 TahunPengesahan PeraturanDaerah dan Retribusi

iON Keputusan Menterj 'Dalam Negeri Nemer 1721997 tentang Kriteria Wajib P~jak yangMenyelenggarakan Pembukuan dan TataPembukuan

TahunWajibCara

11. Peraturan Daerah Kabupaten DaerahTingkat IIMajalengka Nemer 03/PD-DPRD/1976 tentang' TataCara Membuat Peraturan Daerah Kabupaten DaerahTingkat II Majalengka ;

12. PeraturanMajalengka

Daerah Kabupaten Daerah Tingkat IINemer 8 Tahun 1985 tentang

Penunjukan ........• _.".4

PenunjukanMelakukanPeraturanPidana.

- 4 -

Penyidik Pegawai Negeri Sipil YangPenyidikan Terhadap PelanggaranDaerah Yang Memuat Ketentuan

Dengan PersetujuanDewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Daerah Tingkat II Maja1engka

M EMU T U S K A N

Menetapkan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT IIMAJALENGKA TENTANG PAJAK REKLAME.

BAB IKETENTUAN UMUM .

Pasa1 1

Da1am Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah ada1ah Kabupaten Daerah Tingkat IIMaja1engka ;

b. Pemerintah Daerah ada1ah Pemerintah KabupatenDaerah Tingkat II Maja1engka ;

c. Kepa1a Daerah adalah Bupati Kepa1aTingkat II Maja1engka

Daerah

d. Dinas .•........... ~_5

- 5 -

d. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas PendapatanDaerah Kabupaten Daerah Tingkat II Majalengka :

e. Pajakadalahreklame

Reklame yang selanjutnyaPungutan daerah atas

disebut Pajakpenyelenggaraan

f. Reklame adalah benda, alat perbuatan atau mediayang menuntut bentuk susunan dan corak ragamnyauntuk. tujuan komersial, dipergunakan untukmemperkenalkan, menganjurkan atau memujika~suatu barang, jasa atau oring, ataupun untukmenarik perhatian umum kepada suatu barang,jasa atau orang yang ditempatkan atau yangdapat dilihat, dibaca, dan atau didengar darisuatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukanoleh Pemerintah :

g. Panggung/~okasi reklame adalah suatu. saranaatau tempat pemasangan satu.atau beberapa buahreklame.

h. Penyelenggara reklame adalah perorangan ataubadan hukum yan~ menyelenggarakan reklame baikuntuk dan atasnamanya sendiri atau untuk danatas nama pihak lain yang menjadi tang-gungannya :

i. Kawasan/zone adalah batasan-batasan wilayahtertentu sesuai dengan -pemanfaatan wilayahtersebut yang dapat digunakan untuk pemasanganreklame :

j. Nilai _ 6

- 6 -

j. Nilai jual objek Pajak Reklame adalahkeseluruhan pembayaran/ pengeluaran biaya yangdikeluarkan oleh pemilik dan atau penyelenggarareklame termasuk daIam hal ini adalahbiaya/harga beli bahan reklame, konstruksi,instalasi listrik, pembayaran/ongkos perakitan,pemancaran, peragaan, penayangan, pengecatanpemasangan dan "transportasi pengangkutan danlain sebagainya sampai dengan bangunan reklamerampung, dipancarkan, diperagakan, ditayangkandan atau terpasang di tempat yang telahdiijinkan

k. Nilai strategi 1Qkasi rek1ame ada1ah ukurannilai yang ditetapkan pada tiga lokasipemasangan rek1ame tersebut berdasarkankriteri kepadatan pemanfaatan tata ruang kotauntuk berbagai aspek kegiatan di bidang uiaha ;

I. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yangselanjutnya disingkat SPTPD ada1ah Surat yangdigunakan oleh Wajib Pajak untuk me1aporkanperhitungan dan pembayaran pajak yang terutangmenurut peraturan Perundang-undangan PerpajakanDaerah ;

m. Surat Setoran Pajak Daerah yang se1anjutnyadisingkat SSPD ada1ah Surat yang digunakan oIehWajib Pajak untuk me1akukan pembayaran ataupenyetoran Pajak yang terutang ke Kas Daerahatau ketempat lain yang ditetapkan oleh 8upatiKepa1a Daerah ;

n. Surat ..........•. _•.7

- 7 -

n. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang selanjutnyadisingkat SKPD adalah Surat Keputusan yangmenentukan besarnya jumlah pajak yang terutang;

o. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yangselanjutnya disingkat SKPDKB adalah suratkeputusan yang menentukan besarnya jumlah pajakyang terutang~ jumlah. kredit pajak~ jumlahkekurangan pembayaran pokok pajak~ besarnyasanksi administrasi~ dan jumlah yang masihharus dibayar ;

p. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang BayarTambahan yang selanjutnya disingkat SKPDKBTadalah surat keputusan yang menentukan tambahanatas jumlah pajak yang telah ditetapkan ;

q. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar~ yangselanjutnya disingkat SKPDL8~ adalah' suratkeputusan yang merientukan jumlah kelebiha~pembayaran pajak karena jumlah kredit pajaklebih besar dari pajak yang terutang atau tidakseharusnya terutang ;

r. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil~ yangselanjutnya disingkat SKPDN. adalah suratkeputusan yang menentukan jumlah ~ajak yangterutang sama besarnya dengan jumlah kreditpajak~ atau pajak tidak terutang dan tidak adakredit pajak ;

s. Surat .......•.....•. 8

- 8 -

s. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnyadisingkat STPD~ adalah surat untuk melakukantagihan pajak atau sanksi administrasi berupabunga dan atau denda ;

o. Kas Daerah adalah Bank yang ditetapkan olehKepala Daerah.

BAB IINAMA~ OBYEK DAN SUBYEK PAJAK

Pasal 2

(~) Dengan nama Pajak Reklame dipungut Pajak atassetiap penyelenggaraan Reklame

(2) Obyek Pajak adalah semuaReklame.

penyelenggaraan

(3) Penyelenggaraan reklame sebagaimana dimaksudpada ayat (2) meliputi :

a. Reklame Papan/Billboard/Megatron ;b. Reklame Kain ;c. Reklame Melekat ( stiker ) ;d. Reklame Selebaran ~e. Reklame Berjalan~ termasuk pada kendaraan ;f. Reklame Udara ;g. Reklame Suara ;h. Reklame Film/Slide ;i. Reklame Peragaan.

Pasal3 .•.•••....... 9

- 9 -Pasal 3

Dikecualikan dari obyek pajak adalah

a. Penyelenggaraan Reklame oleh Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah ;

b. Penyelenggaraan reklame melalui Televisi,Radio,Warta Harian ;

c. Penyelenggaraan reklame lainnya yang menurutketentuan tidak dikenakan pajak.

Pasal 4

(1) Subyek Pajak adalah orang pribadi atau badanyang menyelenggarakan atau memesan Reklame.

(2) Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badanyang menyelenggarakan Reklame.

BAB IIIDASAR PENGENAAN DAN TARIF PAJAK

Pasal 5

(1) Dasar Pengenaan Pajak adalah NilaiReklame.

Sewa

(2) Nilai Sewa Reklame sebagaimana dimaksud padaayat (1) dihitung dengan menjumIahkan nilaiStrategis dan Nilai Jual Objek Pajak Reklame.

(3) Hasil perhitungan Nilai Sewasebagaimana dimaksud pada ayat (2)

Reklamedinyatakan

dalam _ ._10

- 10 -

dalam bentuk tabel dan ditetapkanKeputusan Kepala DaerahN

Pasal 6

dengan

Tarif Pajak ditetapkan $ebesar 25 % ( dua puluhlima persen )N

BAB IVWILAYAH PEMUNGUTAN DAN CAR A

PENGHITUNGAN PAJAKPasal 7

(1) Pajak yang terutang dipungut diDaerahN

Wilayah

(2) Besarnya Pajak terutang dihitung dengan caramengalikan tarif pajak sebagaimana dimaksudpasal 6 dengan dasar pengenaan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5"

BAB VMASA'PAJAK, SAATPAJAK TERUTANG DAN

SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAHPasal 8

Masa Pajak adalah jangka waktu tertentu yanglamanya ditetapkan oleh Kepala Daerah sebagaidasar untuk menghitung besarnya pajak terutangN

.Pasal 9. "NN""NNN""_N"NN11

- 12 -

waktu paling lama 30 {tiga puluh) hart sejakSKPO diterima, dikenakan sanksi administrasiberupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulandan ditagih dengan menerbitkan STPO.

Pasal 13.

(1.) Wajib Pajak yang membayar sendiri, SPTPOsebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1)digunakan untuk menghitung, memperhitungkandan menetapkan pajak sendiri yang terutang.

(2) Oalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saatterutangnya pajak,' Kepala Oaerah dapatmenerbitkan

a. SKPOKB ;b. SKPOKBT ;c. SKPON.

(3) SKPOKB sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf a diterbitkan :a. Apabila berdasarkan hasil peme~iksaan atau

keterangan lain pajak yang terutang tidakatau kurang dibayar, dikenakan sanksiadministrasi berupa bun~a sebesar 2 % (duapersen) sebulan dihitung dari pajak yangkurang atau terlambat dibayar untuk jangkawaktu paling lama 24 (dua puluh empat)bulan dihitung sejak saat terutangnyapajak.

b. Apabila ......•..... 13

- 11 -

Pasal 9

Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya satutahun takwim kecuali bila wajib pajak menggunakantahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim.

pasal 10

Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saatpemasangan Reklame.

Pasal 11

(1) Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPTPD.

(2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusdiisi dengan.jelas. benar dan lengkap S'ertaditandatangani oleh Wajib Pajak atau Kuasanya.

(3) Bentuk. isi dan tata cara penglslan SPTPDditetapkan oleh Kepala Daerah.

BAB VITATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENETAPAN PAJAK

Pasal 12

(1) Berdasarkan SPTPD sebagaimana dimaksud11 ayat (1) Kepala Daerah menetapkanterutang dengan menerbitkan SKPD.

(2) Apabila SKPD sebagaimana dimaksud pada(1) tidak atau kurang dibayar setelah

pasalPajak

ayatlewat

waktu ...••..•.............12

- 13 -

b. Apabila SPTPD tidak disampaikan dalamjangka waktu yang ditentukan dan telahditegur secara tertulis~dikenakan sanksiadministrasi berupa bunga 2 % ( dua persen)sebulan ' di hitung dari pajak yang kurangatau terlambat dibayar untuk jangka waktupaling lama 24 (dua puluh empat) bulandihitung sejak saat terutangnya pajak.

c. Apabila kewajiban mengisi SPTPD tidakdipenuhi~ pajak yang terutang dihitungsecara jabatan. dan dikenakan sanksiadministrasi berupa kenaikan sebesar 25 %(dua puluh lima persen) dari pokok pajakditambah sanksi administrasi berupa bunga2 % ( dua persen) sebulan dihi~ung daripajak yang kurang atauterlambat dibayaruntuk jangka waktu paling lama 24 (duapuluh empat) bulan dihitung sejak saatterutangnya pajak.

(4) SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b diterbitkan apabila ditemukan databaru atau data yang semula belum terungkapyang menyebabkan penambahan jumlah pajak yangterutang~ akan dikenakan sanksi administrasiberupa kenaikan sebesar 100 % (seratus persen)dari jumlah kekurangan pajak tersebut.

(5) SKPDN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufc diterbitkan apabila jumlah pajak yang

- 14 -

terutang sama besarnya dengan jumlah kreditpajak atau pajak tidak terutang dan tidak adakredit pajak.

(6) Apabila kewajiban membayar pajak terutangdalam SKPDKB dan SKPDKBT sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a dan b tidak atau tidaksepenuhnya dibayar dalam jangka waktu yangtelah ditentukan, ditagih dengan menerbitkanSTPD ditambah dengan sanksi administrasiberupa bunga 2 % (dua persen) sebulan.

BAB VIITATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 14

(1) Pembayaran pajak dilakukan di Kas Daerah atautempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerahsesuai waktu yahg ditentukan dalam SPTPD,SKPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD.

(2) Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempatlain yang ditunjuk, hasil penerimaan pajakharus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya1 x 24 jam atau dalam waktu yang ditentukanoleh Kepala Daerah.

(3) Pembayaran pajak .sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) dilakukan denganmenggunakan SSPD.

- 15 -

Pasal 15

(1) Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligusatau lunas.

(2) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuankepada Wajib Pajak untuk mengangsur pajakterutang dalam kurun waktu tertentu, setelahmemenuhi persyaratan yang ditentukan.

(3) Angsuran pembayaran pajak sebagaimana dimaksudpada ayat (2), harus dilakukan secara teraturdan berturut-turut dengan dikenakah bunga 2 %(dua persen) sebulan dari jumlah pajak yangbelum atau kurang dibayar.

(4) Kepala Daerah dapat memberikan persetuj.uankepada wajib pajak untuk menunda pembayaranpajak sampai batas waktu yang ditentukansetelah memenuhi persyaratan yang ditentukandengan dikenakan bunga 2 % (dua persen)sebulan dari jumlah pajak yang belum ataukurang dibayar.

(5) Persyaratan untuk dapat mengangsurdan menundapembayaran serta tata cara pembayaran angsurandan penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dan ayat (4) ditetapkan oleh KepalaDaerah.

Pasal 16 16

- 16 -

Pasal 16

(X) Setiap pembayaran pajak sebagaimana dimaksuddalam Pasal 15 diberikan tanda buktipembayaran dan dicatat dalam buku penerimaan"

(2) Bentuk~ Jenis~ lsi. Ukuran tanda buktipembayaran dan buku penerimaan pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1)~ ditetapkanoleh Kepaia Daerah"

BAB VIIITATA CARA PENAGIHAN PAJAK

Pasal 17

(1) Surat Teguran atau Surat Peringatan atausurat lain yang sejenis sebagai awal tindakanpelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7(tujuh) hari sejak saat jatuh tempopembayaran"

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelahtanggal Surat Teguran atau Surat Peringatanatau surat lain yang sejenis~ Wajib Pajakharus melunasi pajak yang terutang"

(3) Surat Teguran~ Surat Peringatan ataulain yang sejenis sebagaimana dimaksudayat (1) dikeluarksn oleh Pejabat"

suratpads

Pasal 18 """""""""""""017

- 17 -

Pasal 18

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayartidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana.ditentukan dalam Surat Teguran atau SuratPeringatan atau Surat lain, yang sejenis,jumlah pajak yang harus dibayar ditagih denganSurat Paksa.

(2) Pejabat menerbitkan Surat Paksa segera setelahlewat 21 ( dua pul~h satu ) ha~i sejak tanggalSurat Teguran atau Surat Peringatan atau suratlain yang sejenis.

Pasal 19Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasidalam jangka waktu 2 x 24 jam sesudah tanggalpemberitahuan Surat Paksa~ Pejabat yang berwenangsegera menerbitkan Surat Perintah MelaksanakanPenyitaan.

Pasal 20

Setelah dilakukan penyitaan dan Wajib Pajak belumjuga melunasi utang pajaknya. setelah lewat 10(sepuluh) hari sejaktanggal pelaksanaan SuratPerintah Melaksanakan Penyitaan.Pejab~t yangberwenang mengajukan permintaan penetapan tanggalpelelangan kepada Kantor Lelang Negara.

Pasal 21 ......•.•..•.. 18

- 18 -

Pasal 21

Setelah Kantor Lelang Negara menetapkan haritanggal, jam dan tempat pelaksanaan lelang, JuruSita memberitahukan dengan segera secara tertuliskepada Wajib Pajak.

Pasal 22

Bentuk, jenis dan isi formulir yang dipergunakanuntuk pelaksanaan penagihan pajak daerahditetapkan oleh Kepala Daerah.

BAB IXPENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN PAJAK

Pasal 23

(1) Kepala Daerah berdasarkan permohonan WajibPajak dapat memberikan pengurangan, keringanandan pembebasan pajak.

(2) Tata cara pemberi~n pengurangan, keringanandan pembebasan pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1), ditetapkan oleh Kepala Daerah.

TATA CARAKETETAPAN

BAB XPEMBETULAN, PEMBATALAN,DAN PENGHAPUSAN ATAU

SANKSI ADMIN!STRASIPasal 24

PENGURANGANPENGURANGAN

(1) Kepala Daerah karena jabatanpermohonan Wajib Pajak dapat :

atau atas

a. membetulkan ..•..... 19

- .19 -

a. membetulkan SKPD atau SKPDKBT atau SKPDKBTatau STPD yang dalam penerbitannya terdapatkesalahan tulis~ kesalahan hitung dan ata~kekelituan dalam penerapan peraturanperundang-undangan perpajakan daerah ;

b. membatalkan atau mengurangkanpajak yang tidak benar ;

ketetapan

(2)

c. mengurangkan atau menghapuskan sanksiadministrasi berupa bunga~ denda dankenaikan pajak yang terutang dalam halsanksi tersebut dikenakan karena kekhilafanWajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.

Permohonan pembetula~~ pembataIan~ penguranganketetapan dan penghapusan atau pengurangansanksi administrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBTdan STPD sebagaimana dimaksud pada ayat (.1)harus disampaikgn secara tertulis oleh WajibPajak kepada Kepaia Daerah~ atau Pejabat.selambat-Iambatnya 30 (tiga puluh) hari sejaktanggal di..terima SKpD. SKPDKB, SKPDKBT atauSTPD dengan memberikan alasan yang jelas •.

Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjukpaJing lama 3 (tiga) .bulan sejak suratpermohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diterima, sudah harus memberikan keputusan.

(4) Apabiia setelah Iewat waktu 3 (tiga) bulan

- 20 -

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) KepalaDaerah atau Pejabat yang ditunjuk tidakmemberikan keputusan, permohonan pembetulan,pembatalan, penguranganketetapan danpenghapusan atau pengurangan sanksiadministrasi dianggap dikabulkan.

BAB XIKEBERATAN DAN BANDING

Pasal 25

(1) wajib Pajak dapat mengajuk~n keberatan hanyakepada Kepala Daerah atau Pejabat atas suatu:

aM SKPD ;b. SKPDKB ;c. SKPDKBT ;d. SKPDLB ;e. SKPDN ;f. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak

ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

(2) Permohonan keberatan sebagaimana dimaksud ayat(1) harus disampaikan secara tertulis dalambahasa Indonesia paling lama 3 (tiga) bulansejak tanggal SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, SKPDLBdan SKPDN diterima oleh wajib pajak, kecualiapabila .Wajib Pajak dapat menunjukan bahwajangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karenakeadaan diluar kekuasaannya.

(3) Kepala ...•......•• 21

- 21 -

(3) Kepala Daerah atau Pejabat dalam jangka waktupaling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggalsurat permohonan keberatan sebagaimanadimaksud pads ayat (2) diterima, sudah.memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 12 (dua belas)bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)Kepala Daerah atau Pejabat tidak memberikankeputusan, permohonan keberatan dianggapdikabulkan.

(5) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud padaayat (1) tidak menunda kewajiban membayarpajak.

Pasal 26

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan banding kepadaBadan Penyelesaian Sengketa Pajak dalam"jangkawaktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanyakeputusan keberatan.

(2) Pengajuanayat (1)pajak.

banding sebagaimana dimaksud padatidak menunda kewajiban membayar

Pasal 27

Apabila pengajuan keberatan sebagaimanadalam pasal 25 atau banding sebagaimana

dimaksuddimaksud

da1am ............•.... 22

- 22 -

dalam Pasal 26 dikabulkan sebagianseluruhnya, kelebihan pembayarandikembalikan dengan ditambah imbalan bunga2 % (dua persen) sebulan untuk paling lamapuluh empat) bulan.

ataupajak

sebesar24 (dua

BAB XIIPENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

Pasal 28

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajak kepadaKepalaDaerah atau Pejabat.

(2) Kepala .Daerah atau Pejabat yang berwenangdalam jangka waktu paling lama 12 (dua balas)bulan sejak diterimanya permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (2) dilampaui Kepala Daerah atau Pejabatyang berwenang tidak memberikan keputusan,permohonan penge~balian kelebihan pembayaranpajak dianggap dikabulkan dan SKPDLB harusditerbitkan dalam waktu paling lama 1 (satu)bulan.

(4) Apabilalainnya,

Wajib Pajakkelebihan

mempunyai utangpembayaran

pajakpajak

- 23 -

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) langsungdiperhitungkan untuk me1unasi terlebih dahu1uutang pajak dimaksud.

(5) Pengemba1ian ke1ebihan pembayaran pajakdi1akukan da1am waktu paling lama 2 (dua)bulan sejak diterbitkannya SKPOLB denganmenerbitkan Surat Perintah Membayar KelebihanPajak (SPMKP).

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaranpajak di1akukan setelah lewat waktu 2 (dua)bulan sejak diterbitkannya SKPOLB, KepalaOaerah atau Pejabat memberikan imbalan bungasebesar 2 % (dua persen) sebu1an atasketerlambatan pembayaran kelebihan paja~.

Pasal 29

Apabila kelebihan pembayaran pajak diperhitungkandengan utang pajak lainnya, sebagaimana dimaksuddalam pasal 28 ayat (4), pembayaran di1akukandengan cara pemindah bukuan dan bukti pemindahbukuan juga berlaku sebagai bukti pembayaran.

BAB XIIIK A D A L U A R S A

Pasal 30

(1) Hak untuk melakukan penagihan pajak kadaluarsasetelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun

pajak,pidana

- 24 -

terhitung sejak saat terutangnyakecuali wajib pajak melakukan tindakdibidang perpajakan Oaerah.

(2) Kadaluarsa penagihan pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tertangguh apabila :

a. Oiterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa.

b. Ada pengakuan utang pajak dari wajib pajakbaik langsung maupun tidak langsung.

BAB XIVKETENTUAN PIOANA

Pasal 31

(1)

(2)

Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidakmenyampaikan SPTPO atau mengisi dengan tidakbenar atau tidak lengkap atau melampirkanketerangan yang tidak benar sehingga merugikankeuangan Oaerah dapat dipidana dengan pidanakurungan paling lama 1 (satu) tahun dan ataudenda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajakyang terutang.

Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak\menyampaikan SPTPO atau mengisi dengan tidak

benar atau tidak lengkap atau melampirkanketerangan yang tidak benar sehingga merugikankeuangan daerah dapat dipidana dengan pidanapenjara paling lama 2 (dua) tahun dan ataudenda paling banyak 4 (empat) kali jumlahpajak yang terutang.

Pasal 32 ....••....•... 25

- 25 -

Pasal 32

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31tidak dituntut setelah melampaui jangka waktu 10(sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak atauberakhirnya Masa Pajak atau berakhirnya BagianTahun pajak atau berakhirnya Tahun Pajak.

BAB XVPENYIDIK~\NPasal 33

(1) Pejabat Pegawai Negeri. Sipil tertentudilingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenangkhusus sebagai penyidik untuk melakukan .penyidikan tindak pidana di bidang perpajakandaerah sebagaimana dimaksuddalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum AcaraPidana.

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalaha. menerima. mencari, mengumpulkan dan

meneliti keterangan atau laporan berkenaandengan tindak pidana di.bidang perpajakandaerah agar keterangan atau laporantersebut menjadi lengkap dan jelas :

b. rneneliti,keter'a.ngan

mencarirnengenai

danorang

mE-;:Jngumpulkanpribadi atau

badan ~•.. "..._.__ .._..26

- 26 -

badan tentang kebenaran perbuatandilakukaA sehubungan dengan tindakperpajakan daerah tersebut ;

yangpidana

c. menerima keterangan dan bahan bukti dariorang pribadi atau badan sehubungan dengantindak pidana di bidang perpajakan daerah ;

d. memeriksa buku-buku~ catatan-catatan dandokumen-dokumen lain berkenaan dengantindak pidana di bidang perpajakan daerah ;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkanbahan bukti pembukuan~ pencatatan dan

.dokumen-dokumen lain~ serta melakukanpenyitaan terhadap bahan bukti tersebut ;

f. memi nta ban-tuan tenaga ahl i dalampelaksanaan tugas penyidikan tindakdi bidang perpajakan daerah ;

rangkapidana

g. menyuruh berhenti, melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung danmemeriksa identitas orang dan atau dokumenyang dibawa sebagaimana pada huruf e ;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengantindak pidana perpajakan daerah ;

i. memanggil orangketerang~nnya dantersangka atau saksi ;

untukdiperiksa

didengarsebagai

j. menghentikan 27

- 27 -

j. menghentikan penyidikan ;

k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk.kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah menurut hukum yangdapat dipertanggung jawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyelidikan kepadaPenuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yangdiatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981tentang Hukum Acara Pidana.

BAB XVI.KETENTUAN PENUTUP

Pasal 34

Pelaksanann Peraturan Daerah ini ditetapkan olehKepaia Daerah.

Pasal .35

Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah ini, makaPeraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat IIMajalengka Nomor 16 Tahun 1986 tentang PungutanPajak Reklame dan Pemberian Ijin PenyelenggaraanReklame dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 36

Aga r .~....•...•.••..... 28Paraturan Daerah Inl mulai berlakudiundangkan.

pada tanggal

- 28 -

Agar supaya setiap orang dapatmemerintahkan Peraturan Daerahpenempatannya dalam Lembaran Daerah.

mengetahui,ini dengan

Ditetapkan diPad a TanggalBUPATI KEPALA

M A J A

: Majalengka.: 22 Ju 1i 1999

DAERAH TINGKAT IILEN G K A

Cap T.t.d

Hi. TUTTY HAYATI ANWAR IS. H.

Diundangk~ndalam Lembaran Daerah Kabupaten.Majalengka tanggal 29 Juli 1999 Nomor 10 Seri A.

)

DHL._~'OFYAN SAFARI HAMIMPembina Tingkat INIP. 010 054 107