izin mendirikan bangunan bandar udara...

5
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 8 TAHUN 2020 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BANDAR UDARA JENDERAL AHMAD YANI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 215 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara, pembangunan bandar udara dilaksanakan setelah memperoleh izin mendirikan bangunan bandar udara dari Menteri Perhubungan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Izin Mendirikan Bangunan Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang Provinsi Jawa Tengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lernbar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956);

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BANDAR UDARA ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_8_TAHUN...Surat Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor AP.I.9095/TK. 10/2019/DU-B

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 8 TAHUN 2020

TENTANG

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BANDAR UDARA JENDERAL AHMAD YANI

SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 215 Undang-Undang Nomor

1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Pasal 19

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang

Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Bandar Udara, pembangunan bandar udara

dilaksanakan setelah memperoleh izin mendirikan

bangunan bandar udara dari Menteri Perhubungan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

Keputusan Menteri Perhubungan tentang Izin

Mendirikan Bangunan Bandar Udara Jenderal Ahmad

Yani Semarang Provinsi Jawa Tengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Penerbangan (Lernbar Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4956);

Page 2: IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BANDAR UDARA ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_8_TAHUN...Surat Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor AP.I.9095/TK. 10/2019/DU-B

- 2 -

3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang

Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 5295);

4. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);

5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 87 Tahun

2016 tentang Tata Cara dan Prosedur Pemberian Izin

Mendirikan Bangunan Bandar Udara dan Persetujuan

Pengembangan Bandar Udara (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 1031);

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 83 Tahun

2017 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan

Sipil Bagian 139 (Manual of Standard CASR - Part 139)

Volume I Bandar Udara (Aerodrome) (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1295);

8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun

2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 1756);

9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 93 Tahun

2014 tentang Rencana Induk Bandar Udara Ahmad

Yani Semarang Provinsi Jawa Tengah;

10. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 02.51.09

Tahun 2014 tentang Izin Lingkungan Kegiatan

Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad

Yani, Kota Semarang;

Page 3: IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BANDAR UDARA ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_8_TAHUN...Surat Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor AP.I.9095/TK. 10/2019/DU-B

- 3 -

Memperhatikan :

Menetapkan

PERTAMA

KEDUA

KETIGA

1. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor

AU. 106/0296/DRJU.DBU-2019 tanggal 10 Desember

2019 perihal Izin Mendirikan Bangunan Bandar Udara

Jenderal Ahmad Yani di Kotamadya Semarang Provinsi

Jawa Tengah;

2. Surat Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero)

Nomor AP.I.9095/TK. 10/2019/DU-B tanggal 31

Oktober 2019 perihal Permohonan Izin Mendirikan

Bangunan Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani

Semarang Provinsi Jawa Tengah;

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG IZIN

MENDIRIKAN BANGUNAN BANDAR UDARA JENDERAL

AHMAD YANI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH.

Memberikan Izin Mendirikan Bangunan Bandar Udara

Jenderal Ahmad Yani Semarang Provinsi Jawa Tengah

kepada Penyelenggara Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani,

yaitu PT. Angkasa Pura I (Persero).

Pelaksanaan pembangunan Bandar Udara sebagaimana

dimaksud dalam Diktum PERTAMA dilakukan dengan

bertahap sesuai dengan Rencana Induk Bandar Udara

Jenderal Ahmad Yani.

Dalam melaksanakan Pembangunan Bandar Udara,

pemegang keputusan pembangunan diwajibkan:

a. menaati peraturan perundang-undangan di bidang

keselamatan, keamanan penerbangan, perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup;

b. bertanggung jawab terhadap dampak yang timbul

dalam pelaksanaan pembangunan Bandar Udara yang

bersangkutan;

c. menaati peraturan dan ketentuan daerah setempat,

serta menghormati adat istiadat daerah setempat;

Page 4: IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BANDAR UDARA ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_8_TAHUN...Surat Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor AP.I.9095/TK. 10/2019/DU-B

- 4 -

KEEMPAT

KELIMA

d. melaksanakan pekerjaan pembangunan Bandar Udara

sesuai dengan jadwal dan tahapan

pembangunan/pengembangan dalam Rencana Induk

Bandar Udara;

e. mulai melaksanakan pekerjaan secara nyata paling

lambat 1 (satu) tahun sejak Izin Mendirikan Bangunan

Bandar Udara ditetapkan;

f. melaporkan pelaksanaan kegiatan pembangunan

bandar udara secara berkala 6 (enam) bulan kepada

Menteri, Gubernur, dan/atau Bupati/Walikota sesuai

dengan kewenangannya; dan

g. melaporkan hasil pembangunan bandar udara kepada

Menteri setelah selesainya pembangunan bandar

udara.

Izin mendirikan bangunan bandar udara sebagaimana

dimaksud dalam Diktum PERTAMA dapat dicabut apabila:

a. tidak melaksanakan pekerjaan pembangunan dalam

jangka waktu 1 (satu) tahun setelah izin mendirikan

bangunan Bandar Udara diberikan;

b. tidak dapat menyelesaikan pembangunan bandar udara

umum dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak keputusan

pelaksanaan pembangunan diberikan; dan/atau

c. melanggar kewajiban atau larangan sebagaimana diatur

dalam keputusan ini dan ketentuan peraturan perundang-

undangan di bidang penerbangan.

: Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan

pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

ketentuan dalam Keputusan Menteri ini.

Page 5: IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BANDAR UDARA ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_8_TAHUN...Surat Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor AP.I.9095/TK. 10/2019/DU-B

- 5-

i

KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 16 Januari 2020

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;

2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;

3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman;

4. Menteri Keuangan;

5. Menteri Dalam Negeri;

6. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;

7. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

8. Menteri Badan Usaha Milik Negara;

9. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas;

10. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;

11. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

12. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perhubungan

Udara, dan para Kabadan di lingkungan Kementerian Perhubungan;

13. Gubernur Jawa Tengah;

14. Walikota Semarang;

15. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah;

16. Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi

Penerbangan Indonesia (LPPNPI);

17. Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero).