angkasa pura 2

22
Lampiran Surat Keputusan DPP Sekarpura II NOMOR : KEP.01/RAKERNAS-SEKARPURA II/2007 TANGGAL: 15 MEI 2007 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Maksud dan Tujuan Peraturan Organisasi (PO) merupakan petunjuk pelaksana/petunjuk teknis dari Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART) dalam rangka mengatur jalannya organisasi, menyangkut tertib administrasi, fungsi, tugas, wewenang, tanggung jawab dan hirarki organisasi, sehingga tercapai tujuan organisasi secara optimal sesuai ketentuan yang berlaku. Pasal 2 Pengertian dan Istilah Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Perusahaan adalah PT (Persero) Angkasa Pura II. 2. Organisasi adalah Serikat Karyawan Angkasa Pura II (SEKARPURA II), yang merupakan organisasi di luar kedinasan yang penyelenggaraannya berlandaskan pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan yang berlaku. 3. Karyawan adalah pegawai/pekerja sebagaimana dimaksud pada peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan, yang mempunyai hubungan kerja dengan preusan, denga status Karyawan preusan, Karyawan diperbantukan atau Karyawan ditugaskan. 4. Anggota adalah Karyawan yang memenuhi syarat dan mendaftarkan diri menjadi anggota organisasi. 5. Pengurus adalah Anggota SEKARPURA II yang dipilih dan ditunjuk sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. 6. Dewan Penasehat Organisasi (DPO) adalah Kepengurusan di tingkat Pusat dan Cabang yang dapat memberikan pendapat konstruktif bagi Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Cabang baik diminta maupun tidak diminta. 7. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) adalah Kepengurusan Tingkat Pusat. 8. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) adalah Kepengurusan Tingkat Cabang. 9. Peraturan Organisasi adalah peraturan yang memuat tentang tata laksana organisasi untuk mendukung penerapan/pelaksanaan ketentuan yang tertuang dalam AD/ART SEKARPURA II hasil Munas. Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 1

Upload: yohana-fransiesca-sipahuttar

Post on 30-Jun-2015

646 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: angkasa pura 2

Lampiran Surat Keputusan DPP Sekarpura IINOMOR : KEP.01/RAKERNAS-SEKARPURA

II/2007TANGGAL: 15 MEI 2007

BAB IPENDAHULUAN

Pasal 1Maksud dan Tujuan

Peraturan Organisasi (PO) merupakan petunjuk pelaksana/petunjuk teknis dari Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART) dalam rangka mengatur jalannya organisasi, menyangkut tertib administrasi, fungsi, tugas, wewenang, tanggung jawab dan hirarki organisasi, sehingga tercapai tujuan organisasi secara optimal sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 2Pengertian dan Istilah

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Perusahaan adalah PT (Persero) Angkasa Pura II.2. Organisasi adalah Serikat Karyawan Angkasa Pura II (SEKARPURA II), yang

merupakan organisasi di luar kedinasan yang penyelenggaraannya berlandaskan pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan yang berlaku.

3. Karyawan adalah pegawai/pekerja sebagaimana dimaksud pada peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan, yang mempunyai hubungan kerja dengan preusan, denga status Karyawan preusan, Karyawan diperbantukan atau Karyawan ditugaskan.

4. Anggota adalah Karyawan yang memenuhi syarat dan mendaftarkan diri menjadi anggota organisasi.

5. Pengurus adalah Anggota SEKARPURA II yang dipilih dan ditunjuk sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

6. Dewan Penasehat Organisasi (DPO) adalah Kepengurusan di tingkat Pusat dan Cabang yang dapat memberikan pendapat konstruktif bagi Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Cabang baik diminta maupun tidak diminta.

7. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) adalah Kepengurusan Tingkat Pusat.8. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) adalah Kepengurusan Tingkat Cabang.9. Peraturan Organisasi adalah peraturan yang memuat tentang tata laksana

organisasi untuk mendukung penerapan/pelaksanaan ketentuan yang tertuang dalam AD/ART SEKARPURA II hasil Munas.

BAB IIPasal 3

Identitas

Organisasi memiliki identitas lambang (logo), semboyan, panji dan himne yang penggunaannya diatur sebagai berikut :

(1) Lambang (logo) organisasi dapat digunakan pada :

a. Kop surat dan buku agenda organisasi;b. Spanduk kegiatan organisasi;

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 1

Page 2: angkasa pura 2

c. Pin, Kaos, Topi dan asesoris lainnya dengan ketentuan design dan tulisan harus seijin DPP.

(2) Semboyan ”Maju dan Sejahtera Bersama Perusahaan” merupakan komitmen organisasi untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dengan tetap menjaga hubungan industrial yang harmonis dan kondusif.

(3) Panji organisasi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Anggaran Rumah Tangga, dibuat dengan ukuran : 90 cm x 135 cm dan digunakan/dikibarkan dalam ruangan pada penyelenggaraan kegiatan, sebagai berikut :

a. RAPIM, RAKERNAS, MUNAS/MUNASLUB dikibarkan panji DPP dan DPC;b. Kegiatan Organisasi Tingkat Nasional dikibarkan panji DPP;c. RAKERCAB, MUSCAB/MUSCABLUB dikibarkan Panji DPC;d. Kegiatan Organisasi Tingkat Cabang dikibarkan Panji DPC.

(4) Pembuatan lirik lagu/himne atau mars organisasi ditetapkan dalam suatu Keputusan Organisasi.

(5) Himne organisasi dinyanyikan pada acara resmi sebagaimana tersebut pada huruf c di atas, sepanjang himne organisasi belum dibuat maka dapat digantikan dengan lagu Bagimu Negeri.

Pasal 4Mekanisme Pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

(1) Penyusunan PKB dilaksanakan 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa berlakunya masa PKB.

(2) PKB sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan aspirasi dari DPC-DPC yang dirumuskan oleh tim perumus yang ditunjuk oleh DPP.

Pasal 5Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

(1) Sebelum dilakukan perundingan dengan pihak manajemen, DPP membentuk tim perunding yang terdiri dari unsur DPP dan DPC-DPC.

(2) Pelaksanaan perundingan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya PKB yang berlaku.

(3) Dalam hal terjadi keterlambatan penyusunan PKB yang diakibatkan oleh pihak manajemen, hendaknya DPP melakukan upaya percepatan perundingan.

Pasal 6Kedudukan

(1) Organisasi Tingkat Pusat berkedudukan tetap di Kantor Pusat PT (Persero) Angkasa Pura II, sedangkan Organisasi Tingkat Cabang (DPC) berkedudukan di setiap Kantor Cabang dan Kantor Pusat PT (Persero) Angkasa Pura II, sebagai berikut :a. DPC Kantor Pusat PT (Persero) Angkasa Pura II – Tangerang;b.DPC Kantor Cabang Utama Bandar Udara Soekarno-Hatta – Tangerang;c.DPC Kantor Cabang Bandar Udara Halim Perdanakusuma - Jakarta;d.DPC Kantor Cabang Bandar Udara Polonia – Medan;e.DPC Kantor Cabang Bandar Udara Supadio – Pontianak;f. DPC Kantor Cabang Bandar Udara S.M. Badaruddin II – Palembang;g.DPC Kantor Cabang Bandar Udara ST. Syarif Kasim II – Pekanbaru;

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 2

Page 3: angkasa pura 2

h.DPC Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Minangkabau – Padang;i. DPC Kantor Cabang Bandar Udara ST. Isakandar Muda – Banda Aceh;j. DPC Kantor Cabang Bandar Udara Husein Sastranegara – Bandung;k.DPC Kantor Cabang Bandar Udara Kijang – Tanjung Pinang;l. DPC Kantor Cabang Bandar Udara Sultan Thaha – Jambi;m. DPC Kantor Cabang Bandar Udara Depati Amir – Pangkal Pinang.

(2) Kantor Sekretariat DPP berkedudukan di Kantor Pusat PT (Persero) Angkasa Pura II, Kantor Sekretariat DPC berkedudukan di Kantor Pusat PT (Persero) Angkasa Pura II dan setiap Bandara Cabang yang dikelola Perusahaan sebagaimana tersebut pada ayat (1) Pasal ini.

Pasal 7Fasilitas

(1) Pengadaan fasilitas didukung oleh Perusahaan, dengan lokasi ruangan beserta kelengkapannya berada dalam gedung permanen milik Perusahaan yang posisinya mudah dijangkau oleh anggota serta pemasangan papan nama organisasi diusahakan agar dipasang sejajar dan seukuran dengan papan nama Perusahaan.

(2) Bantuan/dukungan pendanaan untuk kegiatan organisasi seperti Munas, Rapim, Rakernas atau Muscab, Rakercab dan atau kegiatan lainnya (rutin) dapat dimintakan ke Perusahaan dengan cara mengajukan/mengusulkan melalui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

BAB IIISTRUKTUR ORGANISASI

Pasal 8Struktur Organisasi

(1) Struktur Organisasi dibuat mengacu pada Anggaran Dasar Organisasi serta memperhatikan hasil pembentukan pengurus harian oleh formatur pada saat Munas/Munaslub untuk Tingkat Pusat (DPP) dan Muscab/Muscablub untuk Tingkat Cabang (DPC);

(2) Struktur Organisasi Tingkat Pusat dibuat dengan sekurang-kurangnya, sebagai berikut :

(3) Struktur Organisasi Tingkat Cabang dibuat dengan sekurang-kurangnya, sebagai berikut :

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007

KETUAUMUM

PARAKETUA

SEKRETARISUMUM

BENDAHARAUMUM

3

Page 4: angkasa pura 2

(4) Struktur sebagaimana ayat (2) dan (3) Pasal ini, dapat dilengkapi dengan organ/ struktur kepengurusan lainnya sesuai unsur pengurus DPH yang dibentuk oleh formatur dan rapat pleno pembentukan Departemen/Seksi kegiatan.

(5) Dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi, struktur organisasi dapat dievaluasi melalui Rapat Pleno.

BAB IVFUNGSI, TUGAS, WEWENANG SERTA TANGGUNG JAWAB

Pasal 9Fungsi, Tugas, Wewenang dan Tanggung jawab

(1) Fungsi, tugas, wewenang dan tanggungjawab pengurus Tingkat Pusat (DPP), diatur sebagai berikut :

KETUA UMUM

1. FUNGSI

Menggerakkan, mengembangkan dan mempertahankan eksistensi Organisasi dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang baik, serta mengambil keputusan dan kebijakan secara musyawarah dan mufakat.

2. TUGASa. Memimpin organisasi dengan menerapkan prinsip-prinsip

manajemen yang baik;b. Menyelenggarakan Munas, Munaslub atau Rakernas sesuai

ketentuan yang berlaku; c. Mengupayakan penyelesaian masalah hubungan industrial

(advokasi) sesuai ketentuan dan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku;

d. Menggalang integrasi, konsolidasi anggota dengan berkoordinasi atau komunikasi secara impersonalistik;

e. Mensosialisasikan hasil Munas, Rakernas dan PKB serta kebijakan penting lainnya;

f. Menjalin hubungan dengan Direksi/Manajemen Kantor Pusat PT (Persero) Angkasa Pura II atau organisasi lain di Tingkat Pusat;

g. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan anggota.

3. WEWENANG a. Menetapkan keputusan atau kebijakan umum organisasi yang

didasari atas musyawarah dan mufakat;Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007

KETUADPC

WAKIL KETUADPC

SEKRETARISDPC

BENDAHARADPC

4

Page 5: angkasa pura 2

b. Menunjuk pengurus untuk mendukung pelaksanaan/penyelenggaraan organisasi;

c. Menandatangani PKB atau perjanjian lainnya dan atau surat-surat dengan klasifikasi penting yang menyangkut kepentingan organisasi;

d. Bertindak sebagai salah satu ordonatur DPP;e. Mengangkat dan memberhentikan pengurus di luar DPH dan DPO

melalui Rapat Pleno.

4. TANGGUNG JAWABa. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan organisasi;b. Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan

program kerja pada Rakenas;c. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban

kepengurusan dan keuangan organisasi pada Munas/Munaslub.

PARA KETUA

1. FUNGSI

Mendukung upaya Ketua Umum dalam penggerakan dan pengembangan serta mempertahankan eksistensi organisasi, berkoordinasi dengan pengurus bidang atau departemen/seksi kegiatan yang dipercayakan oleh Ketua Umum.

2. TUGASa. Memimpin departemen/seksi sesuai bidang kegiatan yang

dipercayakan organisasi;b. Membantu Ketua Umum dalam upaya :

Merealisasikan program kerja organisasi; Mengadakan pendekatan dengan instansi terkait atau organisasi

lain dalam kepentingan pengembangan dan peningkatan organisasi;

Pembinaan organisasi dan peningkatan kinerja DPC-DPC; Pembuatan peraturan organisasi dan pemberian bantuan hukum

(advokasi); Menginformasikan/mensosialisasikan hasil Munas/Munaslub,

Rakernas dan PKB dan atau kebijakan penting lainnya serta melakukan penelitian dan pengembangan terkait dengan usaha menjaga kelangsungan perusahaan;

Penggalangan sosial dan peningkatan kesejahteraan anggota; Evaluasi peraturan perusahaan dan pelaksanaan PKB;

b. Menjalankan tugas Ketua Umum pada saat Ketua Umum berhalangan sementara, dapat menggantikan tugas Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan tetap sampai ditentukannya secara definitif dalam Keputusan Munas/Munaslub;

c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Umum;

3. WEWENANG a. Merencanakan dan melaksanakan program kegiatan sesuai bidang

yang dipercayakan organisasi; b. Menggantikan tugas Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan

tetap;c. Mengadakan rapat koordinasi dan memberikan tugas kepada

anggota departemen/seksi-seksi yang berada dalam kewenangannya;

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 5

Page 6: angkasa pura 2

d. Menandatangani surat dengan perihal sesuai bidang kegiatannya atau surat dengan klasifikasi penting apabila Ketua Umum berhalangan sementara;

e. Mengajukan usul dan saran kepada Ketua Umum guna menunjang proses pengambilan keputusan;

4. TANGGUNG JAWABa. Memimpin departemen/seksi sesuai bidang kegiatan yang menjadi

tanggungjawabnya;b. Melaporkan pelaksanaan program kegiatan sesuai bidang yang

menjadi tanggungjawanya kepada Ketua Umum; c. Melaporkan pelaksanaan sosialisasi hasil Munas/Munaslub, Rakernas

dan PKB dan atau kebijakan penting lainnya;d. Menyiapkan konsep laporan pelaksanaan program kerja dan laporan

pertanggung jawaban kepengurusan (Rakernas & Munas/Munaslub);

e. Bertanggung jawab terhadap hal-hal lain terkait dengan pelaksanaan tugasnya.

SEKRETARIS UMUM

1. FUNGSI

Mendukung upaya Ketua Umum dan para Ketua dalam penyelenggaraan organisasi, dengan mengorganisasikan dan mengadministrasikan pelaksanaan program kegiatan organisasi.

2. TUGASa. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan administrasi dan

kesekretariatan serta tugas kehumasan DPP; b. Membantu Ketua Umum dan para Ketua dalam penyiapan konsep

penyelenggaraan organisasi;c. Menginformasikan/mensosialisasikan hasil Munas/Munaslub,

Rakernas dan PKB dan atau kebijakan penting lainnya;d. Menyiapkan konsep laporan perkembangan pelaksanaan program

kerja dan laporan pertanggungjawaban kepengurusan (Rakenas & Munas/Munaslub);

e. Menyiapkan konsep keputusan atau kebijakan umum organisasi;f. Mengorganisir usulan kegiatan dari para pengurus organisasi;g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Umum;

3. WEWENANG a. Mengatur pelaksanaan kegiatan kesekretariatan dan kehumasan

DPP; b. Menandatangani PKB, perjanjian lainnya atau surat penting yang

menyangkut kepentingan organisasi;c. Menandatangani surat keluar yang bersifat intern maupun ekstern

bersama-sama Ketua Umum atau dengan para Ketua;d. Bertindak sebagai salah satu ordonatur DPP; e. Mengajukan usul dan saran kepada Ketua Umum guna menunjang

proses pengambilan keputusan.

4. TANGGUNG JAWABa. Pelaksanaan kegiatan administrasi dan kesekretariatan serta tugas

kehumasan DPP; b. Penyiapan konsep penyelenggaraan organisasi;c. Melaporkan pelaksanaan sosialisasi hasil Munas/Munaslub,

Rakernas dan PKB dan atau kebijakan penting lainnya;

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 6

Page 7: angkasa pura 2

d. Penyiapan konsep laporan perkembangan pelaksanaan program kerja dan laporan pertanggungjawaban kepengurusan (Rakenas & Munas/Munaslub);

e. Penyiapan konsep keputusan atau kebijakan umum organisasi;f. Proses usulan kegiatan dari para pengurus organisasi;g. Bertanggung jawab terhadap hal-hal lain terkait dengan

pelaksanaan tugasnya.

BENDAHARA UMUM

1. FUNGSI

Mendukung upaya Ketua Umum dalam menggerakan, mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi dengan menganggarkan dan mengadministrasikan keuangan organisasi.

2. TUGAS a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan administrasi dan

keuangan DPP;b. Membantu Ketua Umum dan para Ketua dalam penyiapan

anggaran kegiatan organisasi;c. Menyiapkan dan mengajukan usulan anggaran kegiatan organisasi

ke Manajemen;d. Menyiapkan konsep laporan pelaksanaan program kerja dan

laporan pertanggungjawaban kepengurusan terkait dengan keuangan DPP (Rakenas & Munas/Munaslub);

e. Mengorganisir usulan biaya penyelenggaraan kegiatan dari para pengurus organisasi;

f. Membuat laporan keuangan DPP secara periodik;g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Umum;

3. WEWENANG a. Mengatur pelaksanaan kegiatan administrasi dan keuangan DPP; b. Menandatangani surat yang berkaitan dengan keuangan DPP;c. Bertindak sebagai salah satu ordonatur DPP; d. Mengajukan usul dan saran kepada Ketua Umum guna menunjang

proses pengambilan keputusan.

4. TANGGUNG JAWABa. Bertanggung jawab atas keuangan DPP;b. Penyediaan anggaran penyelenggaraan kegiatan organisasi;c. Melaporkan keuangan DPP;d. Menyiapkan konsep laporan pelaksanaan program kerja dan

laporan pertanggungjawaban kepengurusan terkait dengan keuangan DPP (Rakenas & Munas/Munaslub);

e. Bertanggung jawab terhadap hal-hal lain terkait dengan pelaksanaan tugasnya.

(2) Dalam hal struktur organisasi (DPP/DPC) dibuat lebih besar, seperti : Sekretaris I, II dan Bendahara I, II maka fungsi, tugas, wewenang dan tanggungjawabnya mengikuti pengurus yang ada di atasnya.

(3) Fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab pengurus Departemen/Seksi-seksi, fungsinya sebagai pelaksana kegiatan, bertugas membantu para Ketua/wakil Ketua sesuai bidang kegiatannya, wewenangnya menyampaikan usulan dan saran serta bertanggungjawab kepada para Ketua/wakil Ketua.

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 7

Page 8: angkasa pura 2

(4) Fungsi, tugas, wewenang dan tanggungjawab pengurus sebagaimana dimaksud Pasal ini menjadi acuan penyusunan peraturan organisasi di Tingkat Cabang.

Pasal 10Hirarki Organisasi

(1) Hirarki organisasi ditetapkan berdasarkan tingkat dan kewenangannya.

(2) DPP sebagai ordinasi berada pada Tingkat Pusat memiliki wewenang membuat keputusan atau kebijakan bersifat umum, sedangkan DPC sebagai sub ordinasi berada pada Tingkat Cabang berwewenang melaksanakan keputusan atau kebijakan yang ditetapkan oleh DPP membuat dan menetapkan keputusan atau kebijakan yang bersifat intern (lokal).

(3) Keputusan atau kebijakan yang dibuat oleh DPC harus mengacu pada keputusan atau kebijakan umum yang ditetapkan oleh DPP.

BAB VKEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 11Keanggotaan

(1) Keanggotaan organisasi bersifat stelsel aktif, adalah keanggotaan yang didasarkan atas kesadaran dan keinginan karyawan sendiri menjadi anggota organisasi melalui mekanisme pendaftaran, dengan cara mengisi formulir pendaftaran yang disiapkan oleh pengurus DPC.

(2) Dalam hal terjadi pemutasian yang dikarenakan tugas atau kedinasan dari suatu cabang ke cabang lain, pengurus DPC asal membuat surat pelepasan anggota yang ditujukan kepada pengurus DPC penerima dengan tembusan ke DPP. Selanjutnya anggota yang bersangkutan harus melaporkan diri kepada DPC penerima.

(3) Syarat menjadi anggota biasa ditetapkan sebagai berikut :a. Tercatat sebagai karyawan aktif/masih bekerja di Perusahaan;b. Mengisi dan menandatangani formulir pendaftaran anggota;c. Mentaati AD/ART, PKB dan Peraturan lainnya yang berlaku dalam

Organisasi;d. Menjaga nama baik Organisasi dan Perusahaan;e. Bersedia membayar iuran anggota; f. Tidak sedang menjadi anggota atau pengurus serikat pekerja lainnya di

dalam Perusahaan;g. Tidak sedang menjadi anggota atau pengurus organisasi terlarang yang

ditetapkan Pemerintah RI;h. Tidak membawa aspirasi politiknya ke dalam Organisasi; i. Tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara 4 (empat) tahun atau

lebih dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

(4) Tata cara penerimaan anggota diatur disebagai berikut :

a. Anggota Biasa :

1. Karyawan/calon anggota mengisi formulir pendaftaran (disiapkan oleh Sekretariat DPC), selanjutnya data calon anggota diverifikasi

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 8

Page 9: angkasa pura 2

oleh pengurus DPC sesuai persyaratan anggota, bila disetujui formulir pendaftaran tandatangani Pengurus yang membidangi Organisasi dan stempel DPC setempat dan bila tidak disetujui maka pendaftaran dinyatakan batal;

2. Pendaftaran yang telah disetujui oleh Pengurus DPC, segera diusulkan kepada DPP guna penetapan atau pengesahan keanggotaan yang bersangkutan, proses pendaftaran sebagaimana tersebut paling lama dilakukan 14 (empat belas) hari sejak diterimanya formulir pendaftaran;

3. Pengurus DPP yang membidangi organisasi mencatat dan memberikan nomor keanggotaan serta mengesahkan keanggotaan yang bersangkutan dengan menerbitkan surat pengesahaan yang ditandatangani oleh Pengurus DPP, paling lama dilakukan 14 (empat) hari sejak diterima surat pengusulan dari Pengurus DPC.

b. Anggota Luar Biasa :

1. Anggota Luar Biasa diberikan kepada pihak manajemen (pemberi kerja) yang karena komitmen dan dukungannya terhadap pengembangan organisasi yang ditunjukkan dalam surat resmi dari Organisasi;

2. Komitmen dan dukungan sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) di atas, dievaluasi oleh Pengurus DPP yang membidangi organisasi dan selanjutnya dibawa dalam forum RAKERNAS untuk pengangkatannya;

3. Anggota Luar Biasa dapat diberikan kepada pihak manajemen (pemberi kerja) Tingkat Pusat maupun Cabang.

c. Anggota Kehormatan :

1. Anggota Kehormatan diberikan kepada pihak di luar Perusahaan yang karena komitmennya terhadap pengembangan organisasi selama 3 (tiga) tahun berturut-turut yang ditunjukkan dalam surat resmi dari Organisasi;

2. Anggota Luar Biasa dapat diberikan kepada pihak di luar Perusahaan yang berada di Tingkat Pusat maupun Cabang.

3. Komitmen sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) di atas, dievaluasi oleh Pengurus DPP yang membidangi organisasi dan selanjutnya dibawa dalam forum Munas/Munaslub untuk pengangkatannya.

Pasal 12Pemberhentian Anggota

(1) Pemberhentian anggota dilakukan, apabila :a.Meninggal dunia;b. Mengundurkan diri secara tertulis;c.Mengalami Pemutusan Hubungan Kerja;d. Melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan organisasi.

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 9

Page 10: angkasa pura 2

(2) Pemberhentian anggota sebagaimana tersebut pada ayat (1) ditetapkan dalam Rapat Pleno Pengurus DPC;

(3) Pemberhentian anggota dilaporkan Pengurus DPC setempat kepada Pengurus DPP guna pembatalan legalitas keanggotaan yang bersangkutan.

Pasal 13Kepengurusan

(1) Unsur Kepengurusan organisasi meliputi :a. Dewan Penasehat Organisasi (DPO);b. Dewan Pimpinan Pusat (DPP);c. Dewan Pimpinan Cabang (DPC).

(2) Dewan Penasehat Organisasi (DPO) merupakan usur kepengurusan organisasi pada Tingkat Pusat atau Cabang, dibentuk oleh formatur atas usulan Pengurus Harian DPP untuk Tingkat Pusat pada saat Munas/Munaslub, sedangkan Tingkat Cabang pada saat Muscab/Muscablub. Ketua DPO dipilih secara musyawarah oleh anggota DPO yang berjumlah 5 (lima) orang.

(3) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) merupakan usur kepengurusan organisasi pada tingkat Pusat dipimpin oleh seorang Ketua Umum hasil pemilihan dalam Munas/Munaslub.

(4) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) merupakan unsur kepengurusan organisasi pada tingkat Cabang yang dipimpin oleh seorang Ketua hasil pemilihan dalam Muscab/Muscablub.

(5) Dewan Pengurus Harian (DPH) DPP adalah unsur kepengurusan organisasi pada Tingkat Pusat, terdiri dari Ketua umum, para Ketua, Para Sekretaris dan Bendahara yang dibentuk/ditunjuk oleh formatur pada saat Munas/Munaslub.

(6) Dewan Pengurus Harian (DPH) DPC adalah unsur kepengurusan organisasi pada Tingkat Cabang, terdiri dari Ketua, para Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara yang dibentuk/ditunjuk oleh formatur pada saat Muscab/Muscablub.

(7) Pengurus Pleno DPP adalah pengurus organisasi lengkap pada Tingkat Pusat

yang terdiri dari DPH dan pengurus departemen yang dibentuk sesuai kebutuhan organisasi, pengurus pleno dibentuk selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah penyelenggaraan Munas/Munaslub dan ditetapkan dalam Surat Keputusan DPP yang tembusannya disampaikan kepada Manajemen Kantor Pusat, Disnakertrans setempat dan seluruh DPC.

(8) Pengurus Pleno DPC adalah pengurus organisasi lengkap pada Tingkat Cabang yang terdiri dari DPH dan pengurus lainnya yang dibentuk sesuai kebutuhan organisasi, pengurus pleno dibentuk selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah penyelenggaraan Muscab/Muscablub dan ditetapkan dalam Surat Keputusan DPC yang tembusannya disampaikan kepada Ketua Umum DPP, Manajemen dan Disnakertrans setempat.

(9) Dengan maksud agar tidak terjadi kontradiksi kepentingan (conflict of interest) dan untuk menjaga obyektivitas dalam pengambilan Keputusan organisasi, maka anggota yang menjadi pejabat satu tingkat di bawah Direksi pada tingkat Pusat atau satu tingkat di bawah Kepala Cabang untuk Tingkat Cabang yang membidangi SDM, keuangan dan personalia tidak boleh menjadi pengurus organisasi;

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 10

Page 11: angkasa pura 2

Pasal 14Pergantian Antar Waktu

(1) Pergantian antar waktu pengurus organisasi dilaksanakan apabila terjadi jabatan lowong dalam kepengurusan organisasi.

(2) Jabatan lowong terjadi apabila pengurus yang bersangkutan berhalangan tetap dan kemudian dinyatakan tidak dapat menjalankan Kegiatan.

(3) Penunjukan dan pengisian jabatan lowong antar waktu untuk Ketua Umum digantikan sementara oleh Ketua I sampai dengan diadakannya Munas/Munaslub, untuk Ketua DPC digantikan sementara oleh Ketua I/Wakil Ketua sampai dengan diadakannya Muscab/Muscablub.

(4) Penunjukan dan pengisian jabatan lowong antar waktu untuk DPH di luar Ketua Umum digantikan berdasarkan hasil rapat DPH.

(5) Penunjukan pengisian jabatan lowong antar waktu untuk pengurus Pleno tidak termasuk DPH digantikan sesuai hasil rapat pleno.

BAB VIPENYELENGGARAAN MUNAS/MUNASLUB, RAKERNAS, RAPIM

DANMUSCAB/MUSCABLUB, RAKERCAB

Pasal 15Penyelenggaraan Munas/Munaslub, Rakernas, Rapim

(1) Munas dilakukan pada akhir masa kepengurusan DPP, diselenggarakan oleh Panitia yang dibentuk oleh DPP melalui mekanisme rapat pleno, sedangkan Munaslub dilakukan apabila diperlukan dengan ketentuan diusulkan oleh lebih dari 50% DPC-DPC.

(2) Rakernas dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam masa kepengurusan DPP, diselenggarakan oleh Panitia yang dibentuk oleh DPP melalui mekanisme rapat pleno.

(3) Rapim dapat dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam masa kepengurusan DPP, diselenggarakan oleh Panitia yang dibentuk oleh DPP melalui mekanisme rapat pleno.

(4) Munas/Munaslub dan Rakernas diselenggarakan dengan mekanisme perwakilan, dengan agenda sebagai berikut :a) Agenda pokok Munas/Munaslub sekurang-kurangnya yaitu :

1) Laporan Pertanggungjawaban Kepengurusan;2) Perubahan/Penetapan AD/ART; 3) Pemilihan Ketua Umum dan Pengukuhan Dewan

Pengurus Harian DPP.b) Agenda Pokok Rakernas sekurang-kurangnya yaitu :

1) Laporan Perkembangan Pelaksanaan Progam Kerja2) Penyusunan Draft PKB;3) Evaluasi/rekomendasi penyelenggaraan organisasi.

c) Agenda Pokok Rapim sekurang-kurangnya yaitu :1) Evaluasi kinerja organisasi;

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 11

Page 12: angkasa pura 2

2) Konsolidasi Organisasi;3) Membahas perkembangan organisasi dan mengambil kebijakan-

kebijakan strategis yang dianggap perlu.

(4) Penentuan alokasi kuota peserta dengan hak suara dalam Munas/Munaslub atau Rakernas/Rapim, mempertimbangkan unsur populasi anggota dan jumlah komisi yang dibentuk sesuai agenda sidang, disusun sebagai berikut :

a. Kategori populasi anggota atau pengurus untuk DPC :1. Kategori I : (Jumlah Anggota: 10 – 460 Orang).2. Kategori II : (Jumlah Anggota: 461 – 910 Orang).3. Kategori III : (Jumlah Anggota: lebih dari 911 Orang).

b. Dalam rangka mengakomodir berbagai kepentingan (Teknis, Biaya penyelenggaraan) maka kuota peserta ditetapkan sebagai berikut :

1) Munas/Munaslub : a) DPP : 3 peserta yang punya hak suara;b) DPC dengan Kategori I : 3 peserta yang punya hak suara;c) DPC dengan Kategori II : 6 peserta yang punya hak suara;d) DPC dengan Kategori III : 9 peserta yang punya hak suara.

2) Rakernas/Rapima) DPP : 2 peserta yang punya hak suara;b) DPC dengan Kategori I : 2 peserta yang punya hak suara;c) DPC dengan Kategori II : 2 peserta yang punya hak suara;d) DPC dengan Kategori III : 2 peserta yang punya hak suara.

(5) Penambahan dan atau pengurangan jumlah peserta dengan hak suara pada Munas/Munaslub atau Rakernas/Rapim atau Muscab/Muscablub atau Rakercab dapat dilakukan sesuai dengan pendanaan yang diberikan oleh Manajemen.

(6) Terhadap DPC-DPC yang mengirimkan anggotanya melebihi kuota yang ditetapkan, maka status kepesertaannya menjadi peninjau Munas/Munaslub, Rakernas atau Rapim dengan ketentuan dibiayai sendiri oleh DPC yang bersangkutan dan peserta tersebut tidak memiliki hak suara.

Pasal 16Penyelenggaraan Muscab/Muscablub, Rakercab

(1) Muscab dilakukan pada akhir masa kepengurusan DPC, diselenggarakan oleh Panitia dan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa tugas kepengurusan berakhir, sedangkan Mucablub dilakukan apabila diperlukan.

(2) Sehubungan seluruh Kantor Cabang PT (Persero) Angkasa Pura II telah didirikan DPC dan untuk keseragaman masa kepengurusan serta penghematan biaya, maka kepada para pengurus DPC untuk menyesuaikan masa tugas kepengurusan yang berakhir 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaan Munas.

(3) Rakercab dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam masa kepengurusan DPC yaitu 3 (tiga) tahun, diselenggarakan oleh Panitia yang dibentuk oleh DPC.

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 12

Page 13: angkasa pura 2

(4) Muscab/Muscablub dan Rakercab diselenggarakan dengan mekanisme perwakilan, dengan Agenda pokok Muscab/Muscablub sekurang-kurangnya yaitu :1) Laporan Pertanggungjawaban Kepengurusan;2) Penyusunan draft Perubahan AD/ART; 3) Pemilihan Ketua DPC dan Pengukuhan Dewan Pengurus Harian DPC.

Sedangkan Agenda Pokok Rakercab sekurang-kuranya yaitu :1) Laporan Perkembangan Pelaksanaan Progam Kerja2) Penyusunan Draft PKB;3) Evaluasi/rekomendasi penyelenggaraan organisasi.

(5) Alokasi kuota peserta dengan hak suara dalam Muscab/Muscablub atau Rakercab, ditentukan berdasarkan Unit Kerja setingkat Dinas dan jumlah komisi, diwakili oleh sedikitnya 1 (satu) peserta dengan hak suara dalam Sidang Komisi.

(6) Penambahan dan atau pengurangan jumlah peserta dengan hak suara pada Munas/Munaslub atau Rakernas dan Muscab/Muscablub atau Rakercab dapat dilakukan sesuai dengan pendanaan yang diberikan oleh Manajemen.

(7) DPC-DPC yang akan menyelenggarakan Muscab/Muscablub atau Rakercab harus melaporkan dan mengundang pengurus DPP guna pengesahan hasil dan atau pengesahan kepengurusan DPH.

BAB VIIRAPAT PENGURUS DAN

PELAKSANAAN ADMINISTRASI ORGANISASI

Pasal 17Jenis Rapat Pengurus

(1) Rapat Pengurus terdiri dari :1. Rapat Umum;2. Rapat Koordinasi;3. Rapat Pleno;4. Rapat Pleno diperluas;5. Rapat Terbatas6. Rapat Pimpinan (Rapim).

(2) Rapat Umum adalah rapat yang diselenggarakan dan dihadiri oleh Pengurus Pleno, membahas hal-hal lain yang bersifat umum.

(3) Rapat Koordinasi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Para ketua/Wakil Ketua dan dihadiri oleh anggota Departemen/Seksi, membahas masalah teknis pelaksanaan atau evaluasi kegiatan organisasi.

(4) Rapat Pleno adalah rapat konsolidasi pengurus yang diselenggarakan dan dihadiri oleh Pengurus Pleno, dilaksanakan secara periodik minimal setiap 3 (tiga) bulan sekali membahas program kerja, evaluasi pelaksanaan kegiatan atau permasalahan yang dihadapi oleh Organisasi tetapi tidak termasuk masalah pengisian jabatan lowong antar waktu untuk Ketua Umum DPP, Ketua DPC, DPO atau BPH.

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 13

Page 14: angkasa pura 2

(5) Rapat Pleno Diperluas adalah rapat yang diselenggarakan dan dihadiri oleh Pengurus Pleno dengan mengundang Pengurus LKS Bipartit, perwakilan DPC atau pihak manajemen satu tingkat di bawah Direksi/satu tingkat di bawah Kepala Cabang, membahas masalah yang menyangkut hubungan industrial atau program peduli terhadap perusahaan.

(6) Rapat Terbatas adalah rapat mendadak yang diinisiasi oleh Ketua Umum atau para Ketua dihadiri oleh Pengurus yang jumlahnya terbatas (DPH), membahas hal-hal yang bersifat mendesak, rapat ini dapat dilakukan pada Tingkat Cabang (DPC).

(7) Rapim adalah rapat yang diselenggarakan dan dihadiri oleh Pengurus Pleno DPP, Ketua dan Sekretaris DPC atau yang mewakili, membahas konsep Kebijakan Organisasi dan masalah lain yang dianggap penting dan mendesak, sehingga dipandang perlu adanya kesepakatan yang bersifat nasional.

Pasal 18Tehnis Penyelenggaraan Rapat Pengurus

(1) Dalam rangka tertibnya penyelenggaran rapat, secara tehnis penyelenggaraan rapat pengurus diatur sebagai berikut :

a. Agar penyelenggaraan rapat mencapai hasil yang optimal dan memiliki legitimasi, maka penyelenggaraan harus menenuhi kuorum, yang dimaksud kuorum adalah rapat minimal dihadiri oleh 50%+1 dari jumlah peserta rapat yang diundang;

b. Apabila rapat belum memenuhi kuorum, maka rapat harus ditunda, penundaan dapat dilaksanakan selama 15 (lima belas) menit dan maksimal penundaan dilakukan 2 (dua) kali, dan apabila penundaan sudah dilakukan 2 (dua) namun peserta rapat memenuhi kourum maka rapat harus dibatalkan;

c. Ketentuan sebagaimana huruf a dan b diatas dikecualikan untuk Rapat Terbatas.

(2) Setiap penyelenggaraan rapat harus di buatkan daftar hadir dan risalah rapat;

(3) Apabila dipandang perlu, peserta rapat dapat diberikan konsumsi dengan terlebih dahulu mengajukan anggaran ke Bendahara.

Pasal 19Rapat Dengan Pihak Manajemen

(1) Guna keterpaduan sikap dan bahasa dalam mengikuti/menghadiri undangan rapat dengan manajemen, pelaksanaannya diatur sebagai berikut :

a. Pengurus yang akan hadir rapat dengan Manajemen Tingkat Pusat adalah DPH atau perwakilan pengurus yang membidangi kegiatan yang telah mendapat persetujuan dari Ketua Umum atau Sekretaris Umum, untuk Tingkat Cabang (DPC) berlaku sama;

b. Sebelum mengikuti/menghadiri rapat pengurus sebagaimana huruf a di atas disarankan untuk mengadakan Rapat Terbatas;

c. Apabila permasalahan yang akan dibahas merupakan masalah hubungan industrial, dimungkinkan untuk mengikutsertakan pengurus DPC setempat atau menghadirkan Pengurus DPP ke Cabang.

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 14

Page 15: angkasa pura 2

d. Pendapat yang dikemukan dalam rapat perpegang pada hasil Rapat Terbatas atau pendapat yang pertama disampaikan oleh pengurus yang mengawali/ menyampaikan pendapat.

e. Apabila terjadi ketidak-sepahaman antar pengurus yang mewakili rapat, diharuskan meminta waktu (Time Out) untuk konsolidasi/menyatukan pendapat;

(2) Pengurus SEKARPURA II tidak diijinkan menghadiri rapat dengan manajemen yang terkait dengan organisasi Sekarpura II seorang diri, kecuali atas seijin Ketua Umum DPP atau Ketua DPC.

Pasal 20Pelaksanaan Administrasi Organisasi

(1) Pelaksanaan administrasi organisasi mengacu tata cara penulisan surat organisasi pada umumnya yang terdiri dari kepala surat, isi surat dan penutup surat, sebagai berikut :a. Kepala Surat :

1. Kop surat;2. Tempat kedudukan, tanggal, bulan dan tahun;3. Nomor Surat, Klasifikasi, Lampiran dan Perihal;4. Alamat yang dituju.

b. Isi Surat :1. Pendahuluan;2. Uraian/Maksud;3. Kalimat Penutup.

c. Penutup Surat terdiri dari :1. Identitas asal surat (DPP, DPC);2. Nama Jabatan;3. Tanda Tangan;4. Nama Terang;5. Cap Jabatan/Stempel Organisasi;6. Petunjuk untuk tembusan, jika dianggap perlu.

(2) Untuk bentuk-bentuk Tulisan Surat Organisasi yang merupakan produk hukum, susunannya diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3) Kewenangan Penandatanganan Tulisan Surat Organisasi, diatur sebagai berikut :1. Penandatanganan Tulisan Dinas dilakukan oleh Ketua Umum dan

Sekretaris Umum.2. Unsur-unsur penandatanganan terdiri dari :

a. Nama Jabatan (ditulis dengan huruf besar);b. Tanda Tangan;c. Nama orang yang menandatangani Tulisan Dinas

(ditulis dengan huruf besar)d. Cap jabatan/stempel organisasi

(4) Bila tulisan Surat organisasi ditandatangani oleh selain Ketua Umum atau sekretaris Umum, unsur-unsurnya terdiri dari :1. Nama Pejabat untuk siapa tulisan Surat organisasi dibuat;2. Tanda Tangan;3. Nama pejabat yang menandatangani Tulisan Surat Organisasi,

ditulis dengan huruf besar;4. Cap Jabatan/Stempel Organisasi.

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 15

Page 16: angkasa pura 2

(5) Penandatanganan Tulisan Surat Organisasi atas nama Ketua Umum dan atau Sekretaris Umum dapat dilakukan apabila telah diberi kuasa oleh yang bertanggungjawab. Ketua yang menandatangani Tulisan Surat Organisasi dapat mempertanggungjawabkan isi Tulisan Surat Organisasi yang ditandatangani kepada pemberi kuasa, namun tanggung jawab akhir tetap ditangan Ketua Umum, dengan ketentuan :a. Surat yang ditandatangani bukan merupakan suatu

kebijaksanaan baru yang belum diputuskan rapat pleno;b. Surat tersebut merupakan Surat rutin yang memang menjadi

tugas dan tanggung jawab Ketua yang bersangkutan;c. Surat tersebut tidak akan menimbulkan konsekwensi hukum

maupun keuangan yang merugikan organisasi;

(6) Penandatanganan Tulisan Surat Organisasi dilakukan dengan tinta hitam atau biru.

(7) Wewenang penandatanganan Surat Organisasi di tingkat cabang mengikuti ketentuan dan aturan yang berlaku di Dewan Pimpinan Pusat.

BAB VIIIPENYELESAIAN KELUH KESAH DAN MOSI TIDAK PERCAYA

Pasal 21PENYELESAIAN KELUH KESAH

(1) Masalah ketenagakerjaan diselesaikan dengan menjunjung tinggi azas kekeluargaan dan prinsip-prinsip musyawarah mufakat, dengan memperhatikan kesetaraan kepentingan pihak-pihak yang mempunyai hubungan dalam proses produksi, yaitu karyawan, perusahaan dan pemerintah.

(2) Apabila terjadi keluh kesah karyawan, maka sedapat mungkin diselesaikan dengan seadil-adilnya secara musyawarah, dan apabila terjadi perselisihan ketenagakerjaan yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka persoalan tersebut diselesaikan bersama-sama secara Bipartit.

(3) Setiap keluh kesah dan pengaduan karyawan yang menyangkut pekerjaannya terlebih dahulu disampaikan dan diselesaikan oleh atasan karyawan yang bersangkutan.

(4) Jika permasalahan tersebut pada ayat (1) tidak terselesaikan, maka permasalahan tersebut dapat ke tingkat yang lebih tinggi, dan apabila hal tersebut tidak mendapatkan penyelesaian maka karyawan dapat meneruskan dan melimpahkannya kepada Serikat Karyawan.

(5) Apabila setelah dirundingkan tidak menghasilkan kata mufakat, maka perbedaan tersebut dapat dianggap sebagai perselisihan ketenagakerjaan dan untuk penyelesaiannya mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6) Selama permasalahan belum terselesaikan, maka kedua belah pihak wajib menjaga supaya kegiatan operasional perusahaan berlangsung dengan aman dan lancar.

Pasal 22Mosi Tidak Percaya

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 16

Page 17: angkasa pura 2

(1) Anggota dapat mengajukan mosi tidak percaya kepada pengurus DPP/DPC, dan dapat ditindaklanjuti dengan Munaslub/Muscablub apabila disertai data-data yang valid dan mendapatkan dukungan 50 % lebih DPC-DPC untuk kepengurusan DPP dan untuk kepengurusan DPC harus mendapatkan dukungan 50 % lebih anggota DPC atas persetujuan DPP.

(2) Mosi tidak percaya diajukan kepada DPC untuk dikoordinasikan dengan DPP.

BAB IXPENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 23

(1) Pengambilan keputusan tertinggi pada tingkat pusat dilakukan dalam Munas/Munaslub dan keputusan tertinggi pada tingkat Cabang dilakukan dalam Muscab/Muscablub, pengambilan keputusan tersebut dilakukan melalui perwakilan.

(2) Hirarki pengambilan keputusan di tingkat Pusat dan Cabang adalah sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Pasal 21.

(3) Dasar pengambilan keputusan adalah musyawarah mufakat, dan apabila dalam musyawarah tidak mencapai mufakat pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara voting.

(4) Hasil voting sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini merupakan keputusan yang syah dan harus dihormati.

BAB XPENGELOLAAN KEUANGAN

Pasal 24

(1) Keuangan organisasi berasal dari iuran anggota dan usaha-usaha lain yang syah dan tidak mengikat.

(2) Jumlah iuran anggota yang disetor oleh anggota, seperempatnya di setorkan ke Kas DPP melalui rekening yang telah ditetapkan.

(3) Iuran yang dihimpun oleh Bendahara dan disimpan disalah satu Bank Milik Pemerintah dengan ordonatur ditunjuk oleh BPH DPC untuk tingkat Cabang dan ordonatur pada tingkat Pusat (DPP) ditetapkan Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.

(4) Setiap kegiatan organisasi yang memerlukan/menggunakan biaya harus dibuatkan proposal yang perincian biayanya ditandatangani oleh ketua dan bendahara.

(5) Penerimaan dan pengeluaran keuangan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan norma pengelolaan keuangan yang berlaku.

(6) Untuk tingkat DPP keuangan organisasi wajib dibuatkan laporan secara periodik setiap 6 (enam) bulan oleh DPP kepada DPC dan untuk tingkat DPC

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 17

Page 18: angkasa pura 2

keuangan organisasi wajib dibuatkan laporan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan kepada anggota.

(7) Mekanisme pengeluaran keuangan diatur sebagai berikut :a) Pada tingkat DPP ordonaturnya : Ketua Umum dan Bendahara Umum;b) Pada tingkat DPC ordonaturnya : Ketua dan Bendahara.

BAB XIP E N U T U P

Pasal 25

(1) Apabila dikemudian hari terdapat perubahan baik penambahan maupun pengurangan dalam rangka penyempurnaan peraturan oraganisasi, maka perubahan dimaksud harus ditetapkan dalam Surat Keputusan DPP.

(2) Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

a.n. PIMPINAN RAKERNAS TAHUN 2007 KETUA UMUM

TEGUH SUWARSO

SEKRETARIS UMUM

SUDIBYO

Peraturan Organisasi SEKARPURA II-2007 18