iv. hasil dan pembahasan a. gambaran umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/bab iv oktober cetak.pdf73...

68
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Tinjauan Tentang Kota Bandar Lampung a. Kondisi Geografis Daerah Sebagai Ibu Kota Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung menjadi pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan kebudayaan. Kota Bandar Lampung juga merupakan pusat kegiatan perekonomian di Provinsi Lampung, karena terletak di wilayah yang strategis dan merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antar Pulau Jawa dan Sumatera sehingga secara ekonomis menguntungkan bagi pertumbuhan dan pengembangan, sebagai pusat perdagangan, industri dan wisata. Jika dilihat dari iklim, Kota Bandar Lampung memiliki iklim tropis basah yang mendapat pengaruh dari angin musim. Suhu udara maksimum ratarata 30,57 0 celcius, suhu minimum 25,34 0 celcius. Kelembaban relative maksimum rata-rata 89,34% dan minimum 72,29%, intensitas penyinaran rata-rata 0,25 jam, kecepatan angin rata- rata adalah 2,34 km/jam dan rata-rata evaporasi 3.95 mm/hari. Curah hujan bervariasi 67,22 mm pada Bulan September s/d 277,8 mm pada

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

71

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Tinjauan Tentang Kota Bandar Lampung

a. Kondisi Geografis Daerah

Sebagai Ibu Kota Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung menjadi

pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan

kebudayaan. Kota Bandar Lampung juga merupakan pusat kegiatan

perekonomian di Provinsi Lampung, karena terletak di wilayah yang

strategis dan merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antar

Pulau Jawa dan Sumatera sehingga secara ekonomis menguntungkan

bagi pertumbuhan dan pengembangan, sebagai pusat perdagangan,

industri dan wisata.

Jika dilihat dari iklim, Kota Bandar Lampung memiliki iklim tropis

basah yang mendapat pengaruh dari angin musim. Suhu udara

maksimum rata–rata 30,570 celcius, suhu minimum 25,34

0 celcius.

Kelembaban relative maksimum rata-rata 89,34% dan minimum

72,29%, intensitas penyinaran rata-rata 0,25 jam, kecepatan angin rata-

rata adalah 2,34 km/jam dan rata-rata evaporasi 3.95 mm/hari. Curah

hujan bervariasi 67,22 mm pada Bulan September s/d 277,8 mm pada

Page 2: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

72

Bulan Januari. Curah hujan yang tinggi (>100mm/bulan) terjadi selama

tujuh bulan mulai Bulan November s/d Bulan Mei dan musin kemarau

curah hujan <100 mm/bulan terjadi selama lima bulan mulai dari Bulan

Juni s/d Bulan Oktober.

b. Luas Wilayah dan Batas Administrasi Daerah

Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 197,22 km² atau 19.722

hektar. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor

12 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandar

Lampung Nomor 04 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembentukan

Kelurahan dan Kecamatan, Wilayah Administrasi Kota Bandar

Lampung terdiri dari 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan.

Tabel 2. Data Wilayah Administrasi Kota Bandar Lampung

No Kecamatan Luas Wilayah

(Km2)

Jumlah

Kelurahan

Jumlah

Lingkungan

Jumlah

RT

1. Teluk Betung Barat 11,02 5 14 98

2 Teluk Betung Timur 14,83 6 14 99

3 Teluk Betung Selatan 3,79 6 14 141

4 Bumi Waras 3,37 5 12 153

5 Panjang 15,75 8 20 227

6 Tanjung Karang Timur 2,03 5 11 109

7 Kedamaian 8,21 7 16 126

8 Teluk Betung Utara 4,33 6 12 161

9 Tanjung Karang Pusat 4,05 7 14 148

10 Enggal 3,49 6 13 199

11 Tanjung Karang Barat 14,99 7 16 130

12 Kemiling 24,24 9 20 240

13 Langkapura 6,12 5 11 73

14 Kedaton 4,79 7 16 136

15 Rajabasa 13,53 7 14 105

16 Tanjung Senang 10,63 5 11 105

17 Labuhan Ratu 7,79 6 12 91

18 Sukarame 14,75 6 13 117

19 Sukabumi 20,60 7 16 157

20 Wayhalim 5,35 6 16 184

Jumlah 197,22 126 285 2.719

Sumber : Kota Bandar Lampung dalam Angka Tahun 2013, BPS 2013 (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Bandar Lampung Tahun 2013)

Page 3: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

73

Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai

dengan 5030‟ Lintang Selatan dan 105

028‟ sampai dengan 105

037‟

Bujur Timur. Letak tersebut berada pada Teluk Lampung di ujung

selatan Pulau Sumatera. Secara administratif batas daerah Kota Bandar

Lampung adalah :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Cermin

Kabupaten Pesawaran dan Kecamatan Katibung Kabupaten

Lampung Selatan serta Teluk Lampung.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gedong Tataan dan

Padang Cermin Kabupaten Pesawaran.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang

Kabupaten Lampung Selatan.

2. Gambaran Umum Demografis Kota Bandar Lampung

Demografis Kota Bandar Lampung menggambarkan kondisi penduduk

Kota Bandar Lampung yang meliputi jumlah, komposisi, struktur dan

perkembangannya. Demografis Kota Bandar Lampung berguna untuk

menyusun perencanaan dan pembangunan disegala bidang seperti bidang

pendidikan, kesehatan dan bidang-bidang lainnya, selain itu kondisi

demografis Kota Bandar Lampung juga menjadi salah satu dasar dalam

menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh Pemeritah

Daerah Kota Bandar Lampung.

Page 4: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

74

Jumlah penduduk Kota Bandar Lampung tahun 2012 berdasarkan hasil

estimasi Sensus Penduduk 2010 tercatat sebesar 902.885 jiwa yang terdiri

dari 456.620 jiwa penduduk laki-laki dan 446.265 perempuan. Angka ini

menempatkan Kota Bandar Lampung di posisi 4 populasi terbesar di

Provinsi Lampung setelah Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur

dan Kabupaten Lampung Selatan. Perkembangan penduduk pada tahun

2012 juga menunjukkan peningkatan dengan membandingkan jumlah

penduduk pada tahun 2011 sebanyak 891.837 jiwa terlihat bahwa Laju

Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kota Bandar Lampung pada tahun 2012

mencapai 1.29%.

Perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan akan

menghasilkan suatu ukuran yang disebut Rasio Jenis Kelamin atau Sex

Ratio (SR). Pada tahun 2012, Sex Ratio menunjukkan angka 102,3 artinya

bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 102 penduduk laki-laki.

Rasio jenis kelamin penduduk Kota Bandar Lampung selama periode

2010–2012 menunjukkan angka diatas 100. Hal tersebut mengindikasikn

bahwa selama periode 2010-2012 proporsi penduduk laki-laki lebih tinggi

dibanding perempuan.

Kepadatan penduduk suatu daerah berkaitan dengan daya dukung daerah

tersebut, salah satunya memiliki akses fasilitas yang baik. Tiga Kecamatan

yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi adalah

Kecamatan Tanjung Karang Pusat (11.166 jiwa/km²), Kecamatan Teluk

Betung Selatan (9.031 jiwa/km²) dan Kecamatan Kedaton (8.244

Page 5: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

75

jiwa/km²). secara rata-rata, kepadatan penduduk Kota Bandar Lampung

tahun 2012 adalah sebesar 4.578 jiwa/km².

Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi akan sangat

mempempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja, semakin besar jumlah

penduduk usia kerja, maka otomatis jumlah angkatan kerja akan

bertambah, baik itu sebagai pekerja maupun sebagai pencari kerja. Sejarah

perkembangan bangsa-bangsa di dunia menunjukkan bahwa keunggulan

suatu bangsa dalam berbagai bidang tidak semata-mata tergantung pada

keunggulan sumber daya alam yang dimilikinya, melainkan oleh sumber

daya manusianya yang mampu mengolah dan memanfaatkan sumber daya

alam yang ada.

Semakin bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan sumber daya

manusia yang berkualitas dan ikut berperan serta dalam pembangunan juga

semakin selektif. Oleh sebab itu persaingan di bidang pendidikan juga

semakin meningkat, karena tingkat pendidikan memberikan cerminan

tentang kemampuan dan pengetahuan seseorang.

3. Kondisi Ekonomi Kota Bandar Lampung

Gambaran secara menyeluruh tentang kondisi perekonomian suatu daerah

dapat diperoleh dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Penghitungan PRDB menggunakan dua macam harga, yaitu PRDB atas

dasar harga berlaku dan PRDB atas dasar harga konstan. PRDB atas dasar

harga berlaku dapat digunakan untuk melihat struktur ekonomi. Selain itu

Page 6: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

76

indikator yang sangat popular yang dapat diturunkan dari pendapatan

regional atas dasar harga berlaku adalah pendapatan perkapita.

Pendapatan perkapita merupakan rata-rata pendapatan yang diterima

masing-masing penduduk, yang akan menggambarkan tingkat

kesejahteraan masyarakat. Sedangkan PRDB atas dasar daftar harga

konstan digunakan untuk melihat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan

ekonomi masing-masing sektor akan dapat memberikan gambaran untuk

mengukur sampai seberapa jauh keberhasilan pemerintah daerah dalam

meningkatkan kontribusinya dalam perekonomian daerahnya.

Struktur ekonomi digunakan untuk menunjukkan komposisi atau susunan

sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan

atau diandalkan mempunyai kedudukan paling atas dalam struktur tersebut

dan menjadi ciri khas dari suatu perekonomian. Sebagaimana perkotaan

lainnya. perekonomian Kota Bandar Lampung memiliki ciri khas yang

bertumpu pada sektor sekunder dan tersirer. Sektor sekunder mencakup

sektor industri, sektor listrik, gas dan air bersih, dan sektor bangunan.

Input sektor ini berasal dari sektor primer. Sedangkan sektor tersier

mencakup sektor perdagangan, hotel, rumah makan, sektor angkutan dan

komunikasi, sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

serta sektor jasa-jasa. Umumnya sektor ini inputnya berasal dari sektor

sekunder dan outputnya berupa service (jasa).

Page 7: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

77

Perekonomian Kota Bandar Lampung Tahun 2012 masih didominasi oleh

5 (sektor) kegiatan ekonomi yakni sektor industri pengolahan, sektor

pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa.

Hal ini terlihat dari kontribusi masing-masing sektor tersebut terhadap

pembentukan PRDB kota Bandar Lampung.

B. Tinjauan Tentang Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung

1. Pembentukan Organisasi dan SK Pembentukan

Organisasi atau Kelembagaan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar

Lampung dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 159 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Badan

Kepegawaian Daerah sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 ayat (1 dan 2)

“bahwa disetiap daerah dibentuk Badan Kepegawaian Daerah.”

Implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 159 Tahun 2000 diatur dalam

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 4 Tahun 2008, tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi

Pamong Praja Daerah Kota Bandar Lampung yang dipertegas dalam

Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 22 tahun 2008 tentang

perubahan atas Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 67 Tahun

2001 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah

Kota Bandar Lampung.

Page 8: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

78

2. Gambaran Singkat Tupoksi Organisasi

Berdasarkan Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 22 Tahun

2008, tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung, bahwa kedudukan Badan

Kepegawaian Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan,

merupakan unsur pendukung Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dalam hal

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pengelolaan dan

manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah yang dipimpin oleh seorang

Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Walikota melalui Sekretaris Daerah, mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Daerah dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah, penyampaian informasi kepegawaian daerah Kota

Bandar Lampung kepada Badan Kepegawaian Negara dan Badan

Kepegawaian Daerah Propinsi Lampung.

Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana di atas, Badan

Kepegawaian Daerah mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Peraturan perundang-undangan daerah di bidang

kepegawaian sesuai dengan norma standar dan prosedur yang

ditetapkan Pemerintah;

b. Perencanaan dan pengembangan Kepegawaian Daerah Kota;

c. Penyusunan Kebijakan Teknis Pengembangan Kepegawaian Daerah

Kota;

Page 9: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

79

d. Penyiapan dan Pelaksanaan Pengangkatan, Kenaikan Pangkat,

pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah Kota

sesuai dengan norma standar dan prosedur yang ditetapkan dengan

Peraturan Perundang-undangan;

e. Pelayanan Administrasi Kepegawaian dalam dan dari jabatan

sturuktural atau fungsional sesuai dengan norma dan prosedur yang

ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan;

f. Penyiapan Penetapan gaji, tunjangan dan kesejahteraaan Pegawai

Negeri Sipil Daerah Kota sesuai dengan norma, standar dan prosedur

yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan;

g. Penyelenggaraan Administrasi Pegawai Negeri Sipil Daerah Kota;

h. Pengelolaan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah Kota.

3. Gambaran Cakupan Kegiatan/Wilayah Pelayanan

Ruang Lingkup Badan Kepegawaian Daerah antara lain :

a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Kepegawaian Daerah serta

Pendidikan dan Pelatihan;

b. Pemberian dukungan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

dibidang Kepegawaian Daerah serta Pendidikan dan Pelatihan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Kepegawaian Daerah serta

Pendidikan dan Pelatihan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota dibidang

Kepegawaian Daerah;

e. Pelayanan Administratif.

Page 10: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

80

4. Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar

Lampung

Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung

terdiri dari :

1. Kepala Badan.

2. Sekretariat, membawahi :

a. Sub. Bagian Penyusunan Program, Monitoring dan Evaluasi;

b. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian;

c. Sub. Bagian Keuangan.

3. Bidang Pengadaan, Kepangkatan dan Penggajian Pegawai,

membawahi:

a. Sub. Bidang Pengadaan Pegawai;

b. Sub. Bidang Kepangkatan dan Penggajian Pegawai.

4. Bidang Mutasi dan Pengembangan Pegawai membawahi :

a. Sub. Bidang Mutasi Pegawai;

b. Sub Bidang Pengembangan Pegawai.

5. Bidang Pembinaan, Pemberhentian, Data dan Informasi Kepegawaian

membawah:

a. Sub.Bidang Pembinaan dan Pemberhentian Pegawai;

b. Sub Bidang Kesejahteraan, Data dan Informasi Kepegawaian.

6. Bidang Pendidikan dan Pelatihan, membawahi :

a. Sub.Bidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural;

b. Sub.Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional.

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 11: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

81

Gambar 4. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah

Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung

Berdasarkan : SK Walikota Bandar Lampung

No. 22 tahun 2008 Tanggal 11-02-2008

KABID

PENDIDIKAN

DAN

PELATIHAN

KASUBBID

DIKLAT

TEKNIS DAN

FUNGSIONAL

KASUBBID

DIKLAT

STRUKTURAL

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

KEPALA BADAN

S E K R E T A R I S

KASUBBAG PENYUSUNAN

PROGRAM, MONITORING, &

EVALUASI

KASUBBAG

KEUANGAN

KASUBBAG

UMUM & KEPEGAWAIAN

KABID PEMBINAAN,

PEMBERHENTIAN, DATA

& INFORMASI

KEPEGAWAIAN

KASUBBID PEMBINAAN DAN PEMBERHENTIAN

PEGAWAI

KASUBBID KESEJAHTERAAN,

DATA DAN INFORMASI

KEPEGAWAIAN

KABID MUTASI DAN

PENGEMBANGAN PEGAWAI

KASUBBID

PENGEMBANG

AN PEGAWAI

KASUBBID

MUTASI

PEGAWAI

KASUBBID KEPANGKATAN

DAN PENGGAJIAN

PEGAWAI

KASUBBID

PENGADAAN

PEGAWAI

KABID PENGADAAN,

PENGANGKATAN,

DAN PENGGAJIAN

PEGAWAI

Page 12: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

82

5. Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan fungsinya sebagai pengelola administrasi dan

manajemen kepegawaian pada Pemerintah Kota Bandar Lampung, Badan

Kepegawaian Daerah di dukung dengan komposisi Pegawai sebagai

berikut: (data per 31 Desember 2013) berjumlah 58 Pegawai yang terdiri

dari 54 Pegawai Negari Sipil dan 4 TKS, yang dapat diklasifikasikan

berdasarkan Golongan, jabatan, pendidikan, jenis kelamin, status

kepegawaian, dan usia sumber daya aparatur pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3. Rekap PNS Badan Kepegawaian Daerah berdasarkan Golongan

Sumber : Data Badan Kepegawaian Daerah Per 31 Desember 2013.

(Laporan Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah

Kota Bandar Lampung Tahun 2013)

Tabel 4. Rekap PNS Badan Kepegawaian Daerah berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah

1 Struktural 17

2 Staf 37

Jumlah 54

Sumber : Data Badan Kepegawaian Daerah Per 31 Desember 2013.

(Laporan Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah

Kota Bandar Lampung Tahun 2013)

Golongan a b c d Jumlah

I - - - - -

II 4 3 2 - 9

III 17 10 6 7 40

IV 3 1 1 - 5

Page 13: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

83

Tabel 5. Rekap PNS Badan Kepegawaian Daerah berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 S-3 -

2 S-2 12

3 S-1 32

4 D IV -

5 D III 2

6 D II -

7 D I -

8 SLTA 8

9 SLTP -

10 SD -

JUMLAH 54

Sumber : Data Badan Kepegawaian Daerah Per 31 Desember 2013.

(Laporan Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah

Kota Bandar Lampung Tahun 2013).

Tabel 6. Rekap PNS Badan Kepegawaian Daerah berdasarkan Usia

Sumber Daya Manusia (SDM)

No Usia Jumlah

1 50-56 5 PNS

2 40-49 14 PNS

3 30-39 25 PNS

4 20-29 10 PNS

Sumber : Data Badan Kepegawaian Daerah Per 31 Desember 2013.

(Laporan Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah

Kota Bandar Lampung Tahun 2013).

Tabel 7. Rekap Pegawai Negari Sipil BKD berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 31

2 Perempuan 23

Sumber : Data Badan Kepegawaian Daerah Per 31 Desember 2013.

(LAKIP Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung Tahun 2013).

Page 14: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

84

Tabel 8. Rekap PNS BKD berdasarkan Status Kepegawaian

No Status Kepegawaian Jumlah

1 PNS 54 PNS

2 CPNS CPNS

3 PHL -

4 TKS 4 Orang

Jumlah 58

Sumber : Data Badan Kepegawaian Daerah Per 31 Desember 2013.

(LAKIP Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung Tahun 2013).

Dengan komposisi pegawai sejumlah 58 personil, Badan Kepegawaian

Daerah melaksanakan pengelolaan Kepegawaian Pemerintah Kota Bandar

Lampung sebanyak 11.480 PNS.

C. Tinjauan Tentang Kartu Pegawai Elektronik (KPE)

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa:

“Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik adalah kartu Identitas Pegawai Negeri

Sipil yang memuat data Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya secara

elektronik, selanjutnya disebut Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE)”

Kartu Pegawai Negeri Sipil (KARPEG) yang saat ini berlaku belum dapat

dimanfaatkan untuk kemudahan dan pemberian pelayanan multiguna kepada

Pegawai Negeri Sipil (PNS), penerima pensiun dan keluarganya.

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun

2008 pasal 1 ayat 3 menyatakan bahwa :

“Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik Tambahan (KPE Tambahan) adalah

Kartu Identitas untuk suami/istri dan anak yang menjadi tanggunan Pegawai

Negeri Sipil atau penerima Pensiun sesuai dengan peraturan perundangan-

undangan.”

Page 15: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

85

Artinya setiap Pegawai Negari Sipil akan diberikan Kartu Pegawai yang

memuat data pegawai negeri sipil dan keluarganya secara elektronik. Kartu

Pegawai Elektronik sebagaimana dimaksud diatas adalah kartu identitas

Pegawai Negari Sipil dan penerima pensiun Pegawai Negari Sipil yang

berfungsi multiguna untuk pelayanan di bidang kepegawaian dan

pengendalian data kepegawaian. Pemberian Kartu Pegawai Negeri Sipil

Elektronik (KPE) dan Kartu Pegawai Elektronik tambahan bertujuan untuk

memudahkan pelayanan kepada Pegawai Negari Sipil dan penerima pensiun

Pegawai Negari Sipil dan keluarganya.

Terobosan yang dilakukan Badan Kepegawaian Negara merupakan bentuk

reformasi birokrasi dalam pendataan kepegawaian. Kartu Pegawai Elektronik

diharapkan dapat memangkas berbagai birokrasi yang akan mengurangi beban

Pegawai Negari Sipil dalam pengurusan administrasi kepegawaian dan

layanan yang diperoleh akan lebih transparan dan objektif.

Adapun dasar hukum yang melandasi Badan Kepegawaian Negara dalam

mengimplementasikan Kartu Pegawai Elektronik sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian Pasal 12 Ayat (2) yaitu mewujudkan Pegawai Negeri Sipil

yang profesional dan sejahtera serta memiliki misi yaitu

menyelenggarakan manajemen Pegawai Negeri Sipil berbasis kompetensi

untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang profesional dan sejahtera.

Page 16: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

86

b. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 Tahun 2007

tentang Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil dan Petunjuk pelaksanaan

konversi Nomor Induk Pegawai.

c. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 43 Tahun 2007

tentang Tata Cara Permintaan, Penetapan dan Penggunaan Nomor Identitas

Pegawai Negeri Sipil dan Pedoman pelaksanaan permintaan, penetapan

dan penggunaan Nomor Induk Pegawai.

d. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2008

tentang Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik dan Petunjuk pelaksanaan

penerbitan Kartu Pegawai Elektronik.

Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam menerbitkan Kartu Pegawai

Elektronik adalah untuk memudahkan pelayanan kepada Pegawai Negeri

Sipil, penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya, juga

membangun database Kartu Pegawai Elektronik yang memiliki tingkat

keotentikan dan indentifikasi yang tinggi sehingga menghasilkan data dan

informasi yang akurat, serta memberikan fasilitas multifungsi layanan kepada

Pegawai Negeri Sipil yang lebih efektif dan efesien melalui penggunaan

Kartu Pegawai Elektronik.

Pemberlakuan kartu identitas tunggal bagi Pegawai Negari Sipil merupakan

tindak lanjut Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Nomor 7

Tahun 2008 tentang Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik. Sebab, Kartu

Pegawai Negeri Sipil (KARPEG) yang dianggap belum dapat dimanfaatkan

untuk kemudahan dan pemberian pelayanan multiguna kepada Pegawai

Page 17: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

87

Negeri Sipil, penerima pensiun dan keluarganya. Berbagai kemudahan akses,

bisa dilakukan melalui kartu tersebut. Seperti, kartu kredit, ATM maupun

kartu Askes dan lain sebagainya.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun

2008 Pasal 7, 8 dan 9 adapun Fungsi dari Kartu Pegawai Negari Sipil

Elektonik, sebagai berikut:

1. Updating data Pegawai Negeri Sipil secara langsung melalui Anjungan

yang terdapat pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten/ Kota;

2. Pelayanan Kesehatan (ASKES);

3. Pelayanan Perumahan (TAPERUM);

4. Pelayanan TASPEN;

5. Tabungan Hari Tua (THT);

6. Pelayanan Pensiun;

7. Pelayanan Haji;

8. Kartu ATM dan Transaksi Perbankan.

Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) merupakan kartu identitas

pegawai sebagai pengganti dari Kartu Pegawai (Karpeg) yang ada sekarang

sebagai bukti diri seorang Pegawai Negari Sipil. Kartu Pegawai Elektronik

selain sebagai kartu identitas Pegawai Negari Sipil, dirancang secara khusus

dengan bentuk dan format berbeda yang dapat digunakan oleh Pegawai

Negari Sipil sebagai kartu belanja dan dompet elektronik. Kartu Pegawai

Elektronik ini telah di launching oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara pada tanggal 30 Mei 2006 di Jakarta bertepatan dengan ulang tahun

Page 18: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

88

Badan Kepegawaian Negara ke-58. Untuk persiapan pembuatan Kartu

Pegawai Elektronik, Badan Kepegawaian Negara telah mempersiapkan

pedoman pelaksanaan dan implementasinya akan dilakukan secara bertahap.

Di sisi lain juga dalam implementasinya Pencetakan Kartu Pegawai

Elektronik ini bertujuan untuk :

a. Mendapatkan data biometric fisik Pegawai Negeri Sipil yang akurat untuk

keperluan perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan Pegawai Negeri

Sipil.

b. Membangun database Kartu Pegawai Elektronik yang memiliki tingkat

keotentikan dan identifikasi yang tinggi sehingga menghasilkan data dan

informasi yang akurat.

c. Mewujudkan Data Kepegawaian yang mutakhir di Instansi Pusat maupun

Daerah yang terintegrasi secara nasional dalam sistem informasi

kepegawaian yang dapat diakses oleh Pegawai Negeri Sipil bersangkutan

melalui Anjungan Kartu Pegawai Elektronik

d. Memberikan fasilitas multifungsi layanan kepada Pegawai Negeri Sipil

yang lebih efektif dan efesien melalui penggunaan Kartu pegawai Negeri

Sipil Elektronik.

Disamping itu dalam pelaksanaan kegiatan Implementasi Kartu Pegawai

Negari Sipil Elektronik juga mendapatkan manfaat antara lain :

a. Mempermudah dalam pelaksanaan pembangunan platform elektronik yang

mendukung pelaksanaan e-Government sebagai media pencatatan,

Page 19: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

89

pengawasan dan kontrol serta dapat diintegrasikan dengan layanan sektor

yang lainnya.

b. Tersedianya informasi Pegawai Negari Sipil yang akurat untuk keperluan

perencanaan, pengembangan, kesejahteraan dan pengendalian Pegawai

Negari Sipil, dan informasi data kepegawaian Pegawai Negari Sipil dapat

diakses oleh Pegawai Negari Sipil bersangkutan melalui Kartu Pegawai

Elektronik dan Anjungan Kartu Pegawai Elektronik.

c. Tersedianya fasilitas layanan dalam rangka penanganan dan pengelolaan

Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) serta pengendalian data

Pegawai Negari Sipil.

d. Tersedianya acuan data Pegawai Negari Sipil bagi instansi dan pihak yang

terkait dalam rangka peningkatan layanan kepegawaian secara efektif,

efisien dan terpadu, seperti layanan pembayaran gaji, asuransi kesehatan,

tabungan pensiun, tabungan perumahan, dsb.

Gambar 5. Desain Kartu Pegawai Elektronik :

Page 20: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

90

Kartu Pegawai Elektronik dibuat dengan warna dasar kuning dalam bentuk

persegi panjang dengan ukuran sebagai berikut :

a. Panjang 85,60 mm;

b. Lebar 53,98 mm;

c. Tebal 0,7 mm.

Bagian depan Kartu Pegawai Elektronik berlatar belakang peta wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatasnya terdapat :

a. Gambar burung Garuda Pancasila;

b. Tulisan BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA;

c. Tulisan KARTU PEGAWAI NEGARI SIPIL ELEKTRONIK (KPE);

d. Microchip warna kuning emas;

e. Nama, NIP, dan foto pemilik Kartu Pegawai Elektronik;

f. Tempat dan tanggal ditetapkannya Kartu Pegawai Elektronik.

Microchip memuat data elektronik pemilik Kartu Pegawai Elektronik antara

lain : data kepegawaian, sidik jari, data keluarga, nama jabatan. Memory

Usage Kartu Pegawai Elektronik (Bytes) adalah:

a. Main Card for Pegawai Negari Sipil 9.015-14,08% (dari 64 Kb);

b. Additional Data for Spouses 6.378 – 9,96% (dari 64 Kb);

c. Additional Data for Children 6.362-9,94% (dari 64 Kb);

d. Biometric Data Picture & FP Aprox. 30 Kb atau 46% (dari 64 Kb).

Bagian Belakang Kartu Pegawai Elektronik memuat :

a. Logo dari pihak-pihak yang terkait program Kartu Pegawai Elektronik;

b. Magnetic Stripe (Swipe Contact);

Page 21: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

91

c. Pengumuman atau himbauan berkaitan dengan Kartu Pegawai Elektronik;

d. Tulisan BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (BKN), alamat, dan nomor

telepon.

Nomor Induk Pegawai adalah Nomor Identitas Pegawai Negari Sipil, sebagai

nomor pensiun, sebagai nomor asuransi sosial dan sebagai dasar penyusunan

tata usaha kepegawaian yang teratur. Nomor Induk Pegawai yang berlaku saat

ini menggunakan sembilan angka, dua angka pertama menunjukkan instansi

tempat bekerja, tujuh angka berikutnya menunjukkan nomor urut pegawai.

Jumlah digit yang hanya sembilan angka sudah tidak dapat dipertahankan lagi

dengan adanya tuntutan masyarakat dan berkembangnya ilmu pengetahuan

dan teknologi, karena nomor induk pegawai yang ada saat ini tidak dapat lagi

membedakan antara Pegawai Negari Sipil pusat dan Pegawai Negari Sipil

daerah.

Untuk mengatasi masalah tersebut Badan Kepegawaian Negara telah

merancang Nomor Induk Pegawai baru dengan jumlah 18 digit, disusun tidak

lagi menunjukkan unit kerja dimana Pegawai Negari Sipil bekerja, tetapi

berdasarkan tahun bulan dan tanggal lahir pegawai yang bersangkutan serta

bulan dan tahun mulai masuk menjadi CPNS serta satu digit menunjukkan

jenis kelamin dan 3 digit terakhir menunjukkan angka urut pada saat dinagkat

menjadi PNS/CPNS. Sebagai contoh Pegawai Negari Sipil bernama Dedi

Saputra lahir di Bandar Lampung pada tanggal 27 November 1986 diangkat

menjadi CPNS bulan Pebruari 2009, dengan demikian penulisan nomor induk

pada kartu pegawainya menjadi 19861127 200902 1 002.

Page 22: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

92

Dengan kode Nomor Induk Pegawai yang baru ini nantinya Pegawai Negari

Sipil dimanapun bertugas nomor induknya menjadi unik dan diharapkan

dapat menjadi perekat dan pemersatu dalam semangat Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Selanjutnya Nomor Induk Pegawai ini akan menjadi

identitas Pegawai Negari Sipil yang kemudian dituangkan dalam Kartu

Pegawai Negeri Sipil Elektronik berfungsi multiguna sebagai pengganti Kartu

Pegawai yang telah ada.

Kartu Pegawai Elektronik merupakan terobosan untuk meningkatkan

pelayanan di bidang kepegawaian agar lebih efisien dan efektif, Pegawai

Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur negara bertugas memberikan

pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata tetapi

di sisi lain, layanan yang diterima oleh Pegawai Negari Sipil itu sendiri masih

sangat rendah. Kartu pegawai elektronik diharapkan dapat memangkas

berbagai Birokrasi yang akan mengurangi beban Pegawai Negari Sipil dalam

pengurusan administrasi kepegawaian dan layanan yang diperoleh akan lebih

transparan dan objektif. Badan Kepegawaian Negara mulai tahun 2005

mengkaji agar layanan kepada Pegawai Negari Sipil lebih transparan,

objektif, dan efisien. Tindak lanjut dari kajian itu adalah dengan

diterbitkannya Kartu Pegawai Elektronik.

Page 23: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

93

D. Hasil Pengumpulan Data

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan hasil pengumpulan data, kemudian

dilakukan pembahasan secara mendalam dengan cara mengaitkan data yang

telah diperoleh dengan teori-teori yang telah dicantumkan pada bab II. Dengan

demikian, diharapkan akan diperoleh titik temu yang bisa dijadikan jawaban

atas permasalahan yang terjadi dalam proses Evaluasi Kebijakan Pemerintah

Kota Bandar Lampung dalam Implementasi Kartu Pegawai Elektronik (KPE).

Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah snowball, dengan

demikian peneliti melakukan wawancara sampai tidak ada lagi informasi yang

beragam (data jenuh) terkait dengan masalah penelitian. Karena aspek yang

diteliti adalah aspek pelaksaaan program, maka peneliti melakukan banyak

wawancara terhadap pelaksana dimasing-masing bagian pada Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung, sedangkan wawancara terhadap

Pegawai Negeri Sipil dilakukan untuk mengetahui tentang pendapat dan

informasi tentang implementasi kebijakan Kartu Pegawai Elektronik pada

Kota Bandar Lampung.

Peneliti melakukan pengumpulan data berdasarkan fokus masalah yang telah

ditentukan sebelumnya. Ada tiga fokus masalah dalam penelitian ini, yaitu :

a. Aspek Implementor Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung

(aktor pelaksana kebijakan);

b. Aspek Pegawai Negeri Sipil pengguna Kartu Pegawai Elektronik;

c. Aspek Sumber Daya, Komunikasi dan Informasi.

Page 24: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

94

1. Aspek Implementator Kartu Pegawai Elektronik (Aktor Pelaksana

Kebijakan).

Sejak awal, yang menjadi Leading Sector terhadap pelaksanaan Kebijakan

Impementasi Kartu Pegawai Elektronik (KPE) adalah Badan Kepegawaian

Daerah (BKD) Kota Bandar Lampung. Setiap proses tahapan pelaksanaan

kebijakan, Badan Kepegawaian Daerah memiliki peranan dan fungsi

dalam mensosialisasikan Kartu Pegawai Elektronik kepada Pegawai

Negari Sipil Kota Bandar Lampung.

Setelah terbitnya Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7

Tahun 2008 tentang Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE),

Pemerintah Kota Bandar Lampung menandatanggani Memorandum Of

Understanding (MOU) dengan pihak Badan Kepegawian Negara dengan

Nomor 69/K/KS/VIII/2009 dan Nomor 800/1493/25/2009. Selanjutnya

Badan Kepegawaian Negara menunjuk Pihak ke-3 selaku rekanan yaitu

PT. Sucofindo untuk melakukan proses perekaman data pegawai.

Kemudian dilanjutkan dengan mencari pihak Perbankan yang akan diajak

kerja sama Layanan Perbankan dalam Otentikasi pembayaran Gaji

Pegawai Negari Sipil.

Proses Implementasi Kebijakan Kartu Pegawai Elektronik melibatkan

beberapa aktor implementasi (Implementor) antara lain : Badan

Kepegawaian Negara (BKN), Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota

Bandar Lampung, PT. Sucofindo, dan Pihak Perbankan (Bank Lampung,

Bank Nasional Indonesia, Bank Rakyat Indonesia), berikut hasil kerjanya:

Page 25: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

95

Tabel 9. Aktor Implementasi dan Hasil Kerjanya

No

Aktor

Implementasi

Kebijakan

Hasil Kerja

1. Badan

Kepegawaian

Negara

(BKN)

Menindaklanjuti Peraturan Kepala BKN Nomor 7

Tahun 2008, BKN mendelegasikan Implementasi

Kartu Pegawai Elektronik Badan Kepegawaian

Daerah Kota Bandar Lampung mendatangani

Memorandum Of Understanding (MOU) dengan

pihak Badan Kepegawian Negara dengan Nomor

69/K/KS/VIII/2009 dan Nomor

800/1493/25/2009.

Melakukan Koordinasi dengan BKD Kota Bandar

Lampung agar melakukan sosialisasi tentang

Kartu Pegawai Elektronik

BKN berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian

Daerah Kota Bandar Lampung untuk melakukan

proses implementasi dengan cara mengadakan

jadwal pengambilan data Pegawai Negari Sipil,

dalam hal ini Foto Pegawai Negari Sipil dan sidik

jari Pegawai Negari Sipil sebagai bahan untuk

pembuatan Kartu Pegawai Elektronik Pegawai

Negari Sipil.

BKN menunjuk Pihak ke-3 selaku rekanan yaitu

PT. Sucofindo untuk melakukan proses

perekaman data pegawai pada Pemerintah Kota

Bandar Lampung.

BKN berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian

Daerah Kota Bandar Lampung untuk mencari

pihak Perbankan yang akan diajak kerja sama

Layanan Perbankan dalam Otentikasi

pembayaran Gaji Pegawai Negari Sipil.

Page 26: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

96

BKN Melakukan Pencetakan Kartu Pegawai

Elektronik dari hasil perekaman data Pegawai

Negari Sipil.

BKN melakukan koordinasi dengan Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung

terkait kendala apa saja yang terjadi dalam

implementasi Kartu Pegawai Elektronik seperti

Kartu Pegawai Elektronik yang gagal terbit,

Kartu Pegawai Elektronik dengan kesalahan

penulisan Nama, NIP, Photo, dan Kartu Pegawai

Elektronik hilang. Untuk selanjutnya

menjadwalkan perekaman data ulang.

2. Badan

Kepegawaian

Daerah

(BKD) Kota

Bandar

Lampung

BKD mempersiapkan proses penadatanganan

Memorandum Of Understanding (MOU) dengan

pihak Badan Kepegawian Negara dengan

Pemerintah Kota Bandar Lampung dengan

Nomor 69/K/KS/VIII/2009 dan Nomor

800/1493/25/2009.

BKD melakukan sosialisasi tentang Kartu

Pegawai Elektronik kepada Pegawai Negari Sipil

Pemerintah Kota Bandar Lampung.

BKD berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian

Negara terkait proses implementasi Kartu

Pegawai Elektronik dengan melakukan

Perekaman data Pegawai Negari Sipil, dalam hal

ini Foto Pegawai Negari Sipil dan sidik jari

Pegawai Negari Sipil sebagai bahan untuk

pembuatan Kartu Pegawai Elektronik Pegawai

Negari Sipil.

BKD berkoordinasi dengan PT. Sucofindo selaku

rekanan BKN dalam melakukan proses

perekaman data pegawai pada Pemerintah Kota

Page 27: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

97

Bandar Lampung.

BKD melakukan kerja sama dengan Pihak

Perbankan yang akan diajak kerja sama dalam

Layanan Perbankan dalam Otentikasi

pembayaran Gaji Pegawai Negari Sipil. (Bank

Lampung, Bank Nasional Indonesia, Bank

Rakyat Indonesia)

BKD Melakukan Pendistribusian Kartu Pegawai

Elektronik dari Badan Kepegawaian Negara yang

sudah selesi dicetak.

BKD melakukan pendataan Kartu Pegawai

Elektronik Pegawai Negari Sipil yang terdapat

kesalahan penulisan Nama, NIP, Photo, dan

Kartu Pegawai Elektronik hilang untuk

selanjutnya menjadwalkan perekaman data ulang.

3. PT.

Sucofindo

PT. Sucofindo melakukan koordinsi dengan

Badan Kepegawaian Negara terkait Jadwal

perekaman data pegawai pada Pemerintah Kota

Bandar Lampung.

PT. Sucofindo melakukan koordinasi dengan

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar

Lampung terkait Teknis perekaman data pegawai

Negeri Sipil pada Pemerintah Kota Bandar

Lampung.

PT. Sucofindo menyerahkan data Pegawai

Negari Sipil Kota Bandar Lampung kepada

Badan Kepegawaian Negara sebagai bahan dasar

pembuatan Kartu Pegawai Elektronik.

PT. Sucofindo melakukan koordinsi dengan

Badan Kepegawaian Negara terkait adanya

kesalahan penulisan Nama, NIP, Photo, dan

Kartu Pegawai Elektronik hilang bagi Pegawai

Page 28: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

98

Negari Sipil Kota Bandar Lampung untuk

selanjutnya menjadwalkan perekaman data ulang.

PT. Sucofindo melakukan koordinsi dengan

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar

Lampung terkait Teknis perekaman data pegawai

yang terdapat kesalahan penulisan Nama, NIP,

Photo, dan Kartu Pegawai Elektronik hilang bagi

Pegawai Negari Sipil Kota Bandar Lampung.

4. Pihak

Perbankan

(Bank

Lampung,

Bank

Nasional

Indonesia,

Bank Rakyat

Indonesia)

Pihak Perbankan menanggapi tawaran kerja sama

yang diajukan oleh Pemerintah Kota Bandar

Lampung dalam Layanan Perbankan dalam

Otentikasi pembayaran Gaji Pegawai Negari

Sipil. (Bank Lampung, Bank Nasional Indonesia,

Bank Rakyat Indonesia)

Bank Lampung bersurat Kepada Pemerintah Kota

Bandar Lampung, dengan Nomor Surat 136/DIR-

2/II/2011 Prihal : Mohon Realisasi MOU tentang

Kartu Pegawai Elektronik.

Bank Nasional Indonesia bersurat Kepada

Pemerintah Kota Bandar Lampung, dengan

Nomor Surat TKR/5/0117. Prihal : Penawaran

Kerja Sama Kartu Pegawai Elektronik bagi

Pegawai Negari Sipil

Bank Rakyat Indonesia bersurat Kepada

Pemerintah Kota Bandar Lampung, dengan

Nomor Surat B.34/KC-IV/OPS/01/2010. Prihal :

Penawaran Kerja Sama Payroll dan Kartu

Pegawai Elektronik.

(Sumber : Analisi Peneliti, 2014)

Page 29: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

99

a. Wawancara langsung kepada pihak-pihak terkait, baik itu dari Pihak

Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Badan Kepegawaian Daerah

(BKD) Kota Bandar Lampung dimana tujuan dari wawancara ini

adalah menggali informasi tentang Kartu Pegawai Elektronik lebih

detail mengenai Pengetahuan pelaksana/implementor dalam

memahami Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7

Tahun 2008. seperti tujuan diberlakukannya Kartu Pegawai Elektronik

yang diutarakan oleh Bapak Muhammad Umar selaku Kepala Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Kartu Pegawai Elektronik untuk Pegawai Negeri Sipil merupakan

kebijakan dari Pusat, dalam hal ini Badan Kepegawaian Negara.

Fungsi utamanya adalah sebagai Kartu Identitas Pegawai Negeri

Sipil penganti Kartu Pegawai yang dipandang sudah ketinggalan

jaman.”

Hal ini senada juga diungkapkan oleh Ibu Siti Supiah selaku

Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Apabila kita merujuk kepada Peraturan Kepala Badan

Kepegawaian Negara nomor 7 Tahun 2008 Kartu Pegawai

Elektronik berfungsi Multiguna untuk pelayanan dibidang

kepegawaian dan pengendalian data kepegawaian selain itu Kartu

Pegawai Elektronik berfungsi sebagai pengganti Kartu Pegawai

(KARPEG) yang selama ini berfungsi sebagai Kartu Identitas

Pegawai Negeri Sipil (PNS).”

Diperkuat dengan pendapat Ibu Rining Sri Hastuti selaku Kapala

Bidang Kesejahteraan, Data dan Informasi Kepegawaian Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Fungsi utama dari Kartu Pegawai Elektronik adalah sebagai

pengganti dari Kartu Pegawai (Karpeg), sebagai Kartu Identitas

Pegawai Negeri Sipil, disamping itu memang Kartu Pegawai

Elektronik mempunyai fungsi perbankan dimana setiap awal bulan

gaji Pegawai Negari Sipil langsung masuk ke rekening yang

bersangkutan.”

Page 30: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

100

Sementara Ibu Fariana selaku Kasubbag Penyusunan Program,

Monitoring, dan Evaluasi Badan Kepegawaian Daerah Kota

Bandar Lampung berpendapat bahwa :

“Kartu Pegawai Elektronik berfungsi Multiguna untuk pelayanan

dibidang kepegawaian dan pengendalian data kepegawaian.

Pelayanan Kepegawaian tersebut antara lain : Asuransi kesehatan,

Pensiun, Tabungan Hari Tua, Tabungan Perumahan serta untuk

menggantikan Kartu Pegawai (karpeg) sebagai Kartu Identitas

Pegawai (ID).”

Hal senada juga diungkapkan Bapak Muzani Ali selaku Kasubbag

Umum Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Tujuan utama diberlakukannya Kartu Pegawai Elektronik adalah

perubahan dari Kartu Pegawai (KARPEG) ke Kartu Pegawai

Elektronik, artinya menggunakan teknologi informasi dalam

bentuk Kartu Pegawai Elektronik dalam pelayanan dibidang

kepegawaian, selain itu juga perubahan pola pembayaran gaji

Pegawai Negeri Sipil melalui layanan perbankan.”

Bapak Rahmat Sutomo selaku Kepala Seksi Verifikasi dan

Distribusi Kartu Pegawai Elaktronik (KPE) Badan Kepegawaian

Negara dari Badan Kepegawaian Negara, Menegaskan:

“Kartu Pegawai Elektronik adalah Kartu Identitas Pegawai Negeri

Sipil dan keluarganya yang memuat data secara elektronik. Tujuan

utamanya berfungsi Multiguna untuk pelayanan dibidang

kepegawaian dan pengendalian data kepegawaian.”

b. Persoalan teknik administratif, pelaksanaan Kartu Pegawai Elektronik

harus mengacu pada Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara

Nomor 7 Tahun 2008 tentang Kartu Pegawai Elektronik. Pelaksanaan

Implementasi Kartu Pegawai Elektronik haruslah sesuai dengan

prosedur yang berlaku. Kemampuan dan ketepatan pelaksana/

implementor dalam melaksanakan prosedur administratif (Peraturan

Kepala Badan Kepegawaian Negara No.7 Tahun 2008). Hal ini terlihat

Page 31: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

101

dari pendapat beberapa responden seperti Bapak Muhammad Umar

selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Badan Kepegawaian Daerah sebagai SKPD yang bertanggung

jawab dalam Implementasi Kartu Pegawai Elektronik selalu

berupaya untuk memenuhi segala prosedur administratif sesuai

dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, selain itu Badan

Kepegawaian Daerah selalu berkoordinasi dengan Badan

Kepegawaian Negara terkait Juklak dan Juklis yang harus diikuti

dalam implementasi Kartu Pegawai Elektronik dalam hal ini

merujuk pada Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara

Nomor 7 tahun 2008 tentang Kartu Pegawai Elektronik”

Hal ini senada juga diungkapkan oleh Ibu Siti Supiah selaku

Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Badan Kepegawaian Daerah selalu berkoordinasi dengan Badan

Kepegawaian Negara dengan cara mengirimkan staf untuk

melakukan Perjalanan Dinas (SPPD) berkoordinasi dengan Badan

Kepegawaian Negara terkait prosedur administratif sesuai dengan

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 tahun

2008 tentang Kartu Pegawai Elektronik.”

Menurut Ibu Rining Sri Hastuti selaku Kapala Bidang

Kesejahteraan, Data dan Informasi Kepegawaian Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

”Proses Implementasi Badan Kepegawaian Daerah selalu

menunjuk kepada Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara

Nomor 7 tahun 2008. Selain itu Badan Kepegawaian Daerah selalu

berkoordinasi tentang Juklak dan Juklis kepada Badan

Kepegawaian Negara di Jakarta.”

Sementara Ibu Fariana selaku Kasubbag Penyusunan Program,

Monitoring, dan Evaluasi Badan Kepegawaian Daerah Kota

Bandar Lampung berpendapat bahwa :

“Badan Kepegawaian Daerah selaku leading sector dalam

implementasi Kartu Pegawai Elektronik di Pemerintah Kota

Bandar Lampung telah melaksanakan prosedur administratif sesuai

dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7

tahun 2008 tentang Kartu Pegawai Elektronik. Dalam hal ini saya

Page 32: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

102

selaku Kasubag Penyusunan Program, Monitoring dan Evaluasi

langsung ke Badan Kepegawaian Negara untuk melakukan

koordinasi tentang pelaksanaan tahapan Implementasi Kartu

Pegawai Elektronik di Kota Bandar Lampung.”

Sedangkan menurut Bapak Muzani Ali selaku Kasubbag Umum

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Badan Kepegawaian Daerah selalu berkoordinasi dengan Badan

Kepegawaian Negara (BKN) di Jakarta terkait Prosedur

Administrasi yang sesuai dengan peraturan kepala Badan

Kepegawaian Negara Nomor 7 tahun 2008 tentang Kartu Pegawai

Elektronik.”

Bapak Rahmat Sutomo selaku Kepala Seksi Verifikasi dan

Distribusi Kartu Pegawai Elaktronik (KPE) Badan Kepegawaian

Negara, Menegaskan:

“Segala peraturan atau prosedur administratif sudah kami

laksanakan.”

Proses Implementasi Kartu Pegawai Elektronik di Lingkungan

Pemerintah Kota Bandar Lampung, kerja sama yang dilakukan dengan

pihak Rekanan yang ditunjuk oleh Badan Kepegawaian Negara yaitu

PT. Sucofindo bukan tanpa hambatan, menurut wawancara yang

penulis lakukan, beberapa responden mengungkapkan kekecewaan

terhadap Scofindo yang bertanggungjawab dalam pemfotoan Pegawai

Negari Sipil juga sulitnya berkerjasama dengan pihak Instansi yang

lain seperti Dinas Pendidikan, seperti yang di utarakan Ibu Rining Sri

Hastuti selaku Kapala Bidang Kesejahteraan, Data dan Informasi

Kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Kendala yang dihadapi terutama yang saya temui antara lain

kurang cakapnya pihak ke-3 dalam hal ini PT. Sucofindo sehingga

menimbulkan antrian panjang dalam pemfotoan”

Page 33: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

103

Sementara menurut Bapak Muzani Ali selaku Kasubbag Umum

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Yang selama ini saya rasakan kendala yang dihadapi Badan

Kepegawaian Daerah antara lain seperti sulitnya berkoordinasi

dengan dinas pendidikan terkait informasi tentang Kartu Pegawai

Elektronik sehingga banyak Pegawai Negari Sipil pengguna Kartu

Pegawai Elektronik terutama Pegawai Negari Sipil guru yang

tertinggal informasi Kartu Pegawai Elektronik.”

Sementara menurut Ibu Fariana selaku Kasubbag Penyusunan

Program, Monitoring, Dan Evaluasi Badan Kepegawaian Daerah

Kota Bandar Lampung:

“Masih banyaknya Pegawai Negari Sipil dilingkungan pemerintah

kota Bandar Lampung yang belum memiliki Kartu Pegawai

Elektronik sejumlah + 1500 Pegawai Negari Sipil,disamping itu

Badan Kepegawaian Negara belum memberikan jadwal untuk

pemfotoan ulang bagi Pegawai Negari Sipil kota Bandar

Lampung,terlepas dari itu semua Kartu Pegawai Elektronik kota

Bandar lampung belum menunjuk pihak ke-3 dalam hal layanan

perbankan/pembayaran gaji Pegawai Negari Sipil.”

Selain itu Ibu Siti Supiah selaku Sekretaris Badan Kepegawaian

Daerah Kota Bandar Lampung menjelaskan :

“Kendala yang kami hadapi adalah belum adanya jadwal yang pasti

untuk pemphotoan ulang Kartu Pegawai Elektronik di Pemerintah

Kota Bandar Lampung pada tahun 2014 ini, sehingga nasib Kartu

Pegawai Elektronik +1500 Pegawai Negari Sipil belum jelas untuk

memiliki Kartu Pegawai Elektronik tahun ini.”

Pelaksanaan Implementasi Kartu Pegawai Elektronik di Pemerintah

Daerah Kota Bandar Lampung harus tetap diawasi dan selalu

berkoordinasi dengan Pihak Badan Koordinasi Negara (BKN),

sehingga peran Badan Kepegawaian Negara sebagai pencetus dan

penggagas Kartu Pegawai Elektronik menjadi terasa, seperti yang

Page 34: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

104

diungkapkan Bapak Muhammad Umar selaku Kepala Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Berperan dalam memberikan arahan-arahan dan petunjuk yang

diberikan terkait teknis implementasi Kartu Pegawai Elektronik,

Badan Kepegawaian Negara adalah tempat kami mencari solusi

terkait kendala-kendala yang kami hadapi. Selain itu Badan

Kepegawaian Daerah Kota aktif melakukan Koordinasi dengan

melakukan Perjalanan Dinas (SKPD) ke Badan Kepegawaian

Negara untuk melaporkan secara periodik sejauh mana

perkembangan dan kemajuan serta kendala yang dihadapi dalam

implementasi Kartu Pegawai Elektronik. Berbagai kendala yang

kami hadapi saat proses implementasi selalu kami konsultasikan

kepada pihak Badan Kepegawaian Negara, misalnya saja terkait

penunjukan layanan perbankan dalam otentikasi pembayaran gaji

setelah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara, Pihak

Badan Kepegawaian Negara menyerahkan otoritas untuk

penunjukan Pihak ke-3 kepada Pemerintah Kota Bandar

Lampung.”

Sementara itu Ibu Siti Supiah selaku Sekretaris Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung mengatakan:

“Peranan Badan Kepegawaian Negara sangat besar, ini terkait

dengan arahan-arahan dan petunjuk yang diberikan terkait teknis

implementasi Kartu Pegawai Elektronik, selain itu Badan

Kepegawaian Daerah Kota aktif melakukan Koordinasi dengan

melakukan Perjalanan Dinas (SKPD) ke Badan Kepegawaian

Negara untuk melaporkan secara periodik sejauhmana

perkembangan dan kemajuan serta kendala yang dihadapi dalam

implementasi Kartu Pegawai Elektronik. Pihak Badan

Kepegawaian Negara menyerahkan Otoritas untuk penunjukan

Pihak ke-3 kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung, tinggal

bagaimana kemauan dari Pucuk Pimpinan (Walikota), dalam hal

ini kami selaku bawahan menunggu apa kebijakan dari Atasan.”

Menurut Ibu Rining Sri Hastuti selaku Kapala Bidang

Kesejahteraan, Data dan Informasi Kepegawaian Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Ya Badan Kepegawaian Negara selalu memberikan arahan-

arahan tentang hal-hal apa saja yang harus dilakukan dalam

implementasi Kartu Pegawai Elektronik. dalam hal penunjukan

pihak ke-3 Badan Kepegawaian Negara menyerahkan sepenuhnya

Page 35: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

105

otorisasi penunjukan pihak ke-3 Layanan Perbankan kepada

Pemerintah Kota Bandar lampung dalam hal ini Walikota Bandar

Lampung”

Sementara menurut Ibu Fariana selaku Kasubbag Penyusunan

Program, Monitoring, dan Evaluasi Badan Kepegawaian Daerah

Kota Bandar Lampung:

“Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung selalu

berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara di Jakarta.

Badan Kepegawaian Negara berperan memberikan arahan– arahan

pada hal apa saja yang harus dilakukan Badan Kepegawaian

Daerah kota terkait Implementasi Kartu Pegawai Elektronik. Badan

Kepegawaian Negara juga berperan aktif dengan melakukan

kunjungan ke Kota Bandar Lampung. Saya langsung berkoordinasi

dengan melakukan Perjalanan Dinas ke Jakarta. Pihak Badan

Kepegawaian Negara menyerahkan sepenuhnya otoritas

penunjukan pihak ke-3 kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung,

hal ini karena pihak Badan Kepegawaian Negara tidak ada dasar

untuk memaksakan Layanan Perbankan harus dilakukan oleh bank

tertentu.”

Lainnya hal nya menurut Bapak Muzani Ali selaku Kasubbag

Umum Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Saya agak kurang memahami bagaimana proses koordinasi

dengan pihak Badan Kepegawaian Negara, mungkin untuk lebih

detailnya bisa anda tanyakan kepada KASUBAG Penyusunan

Program Monitoring dan Evaluasi Badan Kepegawaian Daerah

karena disini saya selaku KASUBAG Umum kurang terlibat jauh.

Badan Kepegawaian Negara rutin melakukan kunjungan kerja ke

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung utuk melihat

sejauh mana proses pemfotoan Kartu Pegawai Elektronik

berlangsung.”

c. Selanjutnya dalam upaya memfungsikan Kartu Pegawai Elektronik

dalam otentikasi layanan perbankan, Pemerintah Kota Bandar

Lampung melakukan Sosialisasi dan kerja sama dengan berbagai pihak

perbankan, antara lain Bank Lanpung, BNI, dan BRI. Berikut hasil

wawancara penulis yang mendeskripsikan bagaimana proses kerjasama

Page 36: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

106

antara Pemerintah Kota Bandar Lampung dan kendala yang dihadapi,

seperti yang Bapak Muhammad Umar selaku Kepala Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung utarakan:

“Perekaman data Kartu Pegawai Elektronik pertama kali dilakukan

pada tahun 2009. Ada 3 Bank yang menjalin kerjasama dengan

Pemerintah Kota Bandar Lampung menjalin tiga bank yaitu Bank

Lampung, BNI dan BRI untuk mengaktifkan Layanan Perbankan

pada Kartu Pegawai Elektronik. Setelah itu Pemerintah Kota

Bandar Lampung merespons dengan merencanakan Sosialisasi

tentang Rencana Penerapan Kartu Pegawai Elektronik dalam

Otentikasi Pembayaran Gaji bertempat di Gedung Sumergow

Pemerintah Kota Bandar Lampung. Pemerintah Kota Bandar

Lampung selalu berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi

Lampung terkait Penerapan Kartu Pegawai Elektronik dalam

Otentikasi Pembayaran Gaji. Pihak Provinsi Lampung melalui

Surat Gubernur Nomor 800/3201/II.12/2009 merekomendasikan

Bank Pemerintah Daerah (Bank Lampung) untuk otentikasi

pembayaran gaji, tetapi kami masih melihat bagaimana kesiapan

Bank Pemerintah Daerah (Bank Lampung) untuk melakukan

otentikasi layanan perbankan bagi Pegawai Negari Sipil Kota

Bandar Lampung, kita sama-sama mengetahiu bagaimana

kemampuan BPD, misalnya saja jumlah ATM yang dimiliki oleh

Bank Lampung, jangan sampai tiba saatnya pembayaran gaji, awal

bulan, justru terhambat dengan terjadinya antrian panjang di ATM

Bank Lampung yang dikarenakan terbatasnya ATM yang dimiliki

Bank Lampung. Kita berharap kebijakan ini bisa mempermudah

layanan kepegawaian bagi Pegawai Negari Sipil dalam

pembayaran gaji Pegawai Negari Sipil bukan justru menimbulkan

masalah baru.”

Sementara itu Ibu Siti Supiah selaku Sekretaris Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung menjelaskan:

“Kota Bandar Lampung belum melakukan kerja sama dengan

Pihak Ke-3 terkait dengan pemfungsian Kartu Pegawai Elektronik

yaitu Fungsi Perbankan. Pada Tahun 2010 memang ada tawaran

dari pihak Bank Lampung, BNI dan BRI untuk menfungsikan

Layanan Perbankan Kartu Pegawai Elektronik, tetapi itu terhenti

semenjak adanya pergantian walikota dari Bapak Edi Sutrisno

kepada Bapak Herman H.N. setelah itu Badan Kepegawaian

Daerah diperintahkan untuk membagikan Kartu Pegawai

Elektronik kepada seluruh Pegawai Negari Sipil yang ada di

Lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung. Pihak ke-3

memberikan respon positif terkait rencana kerjasama untuk

Page 37: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

107

memfungsikan layanan perbankan Kartu Pegawai Elektronik, hal

ini bisa dilihat dari Surat Penawaran Kerja Sama yang diajukan

oleh pihak ke-3 kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung terkait

layanan Kartu Pegawai Elektronik.”

Menurut Ibu Rining Sri Hastuti selaku Kapala Bidang

Kesejahteraan, Data dan Informasi Kepegawaian Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Ada 3 bank yang telah mengajukan penawaran kerja sama layanan

perbankan antara lain bank Lampung, BNI dan BRI, bahkan Bank

Lampung sudah melakukan expose di gedung tapis menyatakan

kesiapannya, selanjutnya proses ini terhenti ketika terjadi

pergantian Walikota ke Bapak Herman HN. Pihak ke-3 sudah

menyatakan kesanggupannya dalam memenuhi Layanan Perbankan

tetapi pihak Pemerintah Kota belum ingin melaksanakannya.”

Ibu Fariana selaku Kasubbag Penyusunan Program, Monitoring,

dan Evaluasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung

Ibu Fariana menjelaskan:

“Kartu Pegawai Elektronik pertama kali dilakukan perekaman data

pada tanggal 12-23 Oktober 2009. Badan Kepegawaian Daerah

selaku perwakilan dari Pemerintah Kota Bandar Lampung menjalin

kerjasama dengan tiga bank yaitu Bank Lampung, BNI dan BRI

untuk mengaktifkan Layanan Perbankan pada Kartu Pegawai

Elektronik. Sudah ada 3 Surat Permohonan yang intinya mengajak

Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk berkerja sama dalam

peng-aktifan Layanan Perbankan, yang pertama dari Bank

Lampung tertanggal 18 November, Perihal Mohon

Penandatangganan Surat Perjanjian Kerja sama tentang Kartu

Pegawai Elektronik, kedua dari Bank Rakyat Indonesia (BRI)

tertanggal 5 Januari tahun 2010 perihal Penawaran Kerjasama

Payroll dan Kartu Pegawai Elektronik (KPE). Ketiga dari Bank

Nasional Indonesia (BNI) tertanggal 15 Januari tahun 2010 perihal

Penawaran Kerjasama Kartu Pegawai Elektronik (KPE) bagi

Pegawai Negari Sipil. Setelah itu Pemerintah Kota Bandar

Lampung merespons dengan merencanakan Sosialisasi tentang

Rencana Penerapan Kartu Pegawai Elektronik dalam Otentikasi

Pembayaran Gaji melalui Nota Dinas Kepala Badan Kepegawaian

Daerah tertanggal 14 Januari 2010. Akan tetapi semenjak

pergantian Walikota ke Bapak Herman H.N proses ini terhenti.

Badan Kepegawaian Daerah sudah melakukan telaah staf ke

Walikota Bandar Lampung untuk segera melakukan kerjasama

Page 38: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

108

dengan pihak ke-3 terkait fungsi Kartu Pegawai Elektronik dan

hasilnya Badan Kepegawaian Daerah diperintahkan untuk

membagikan Kartu Pegawai Elektronik kepada seluruh Pegawai

Negari Sipil tanpa adaya layanan perbankan dalam Kartu Pegawai

Elektronik. Pihak ke-3 menyambut dengan tangan terbuka apabila

Pemerintah Kota Bandar Lampung ingin memfungsikan Layanan

Perbankan Kartu Pegawai Elektronik bahkan Bank Lampung, BNI

dan BRI sudah menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan

Layanan Perbankan Kartu Pegawai Elektronik.”

Sementara itu Bapak Rahmat Sutomo selaku Kepala Seksi

Verifikasi dan Distribusi Kartu Pegawai Elaktronik (KPE) Badan

Kepegawaian Negara dari Badan Kepegawaian Negara,

menyatakan :

“Kota Bandar Lampung memang belum memfungsikan layanan

Kartu Pegawai Elektronik, misalnya saja Layanan Gaji atau

perbankan dan kesehatan. Sudah beberapa kali Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung berkoordinasi tentang

ini, tetapi memang kewenangan Badan Kepegawaian Negara hanya

sebatas itu, tidak ada ketentuan yang bisa memaksa semua layanan

Kartu Pegawai Elektronik untuk diterapkan. Semua tergantung dari

kebijakan pimpinan (Walikota). Jika memang kebijakan dari

pimpinan (Walikota) ingin menerapkan Kartu Pegawai Elektronik

hanya sebagai Kartu Identitas Pegawai Negeri Sipil, Badan

Kepegawaian Negara tidak bias berbuat banyak, hanya sebatas

menyarankan untuk memanfaatkan layanan perbankan untuk

meningkatkan layanan di bidang kepegawaian.”

2. Aspek Pegawai Negeri Sipil Pengguna Kartu Pegawai Elektronik.

Secara keseluruhan Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian

Daerah Kota Bandar Lampung berjumlah 58 Pegawai, yang terdiri dari 54

Pegawai Negari Sipil dan 4 TKS, melaksanakan fungsinya sebagai

pengelola administrasi dan manajemen Kepegawaian sejumlah 11.480

Pegawai Negari Sipil. Jumlah Pegawai Negari Sipil Kota Bandar Lampung

yang sudah menerima Kartu Pegawai Elektronik sejumlah 9.361 Pegawai

Negari Sipil. Distribusi Kartu Pegawai Elektronik sudah dilakukan secara

Page 39: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

109

bertahap sejak tahun 2010 kepada seluruh Pegawai Negari Sipil yang ada

dilingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung.

Pegawai Negeri Sipil yang ada dilingkungan Pemerintah Kota Bandar

Lampung memiliki Responsivitas yang tinggi dalam mendukung

Implementasi Kebijakan Konversi Kartu Pegawai menjadi Kartu Pegawai

Elektronik dengan berpartisipasi aktif dalam proses perekaman data

Pegawai Negeri Sipil sebagai bahan dasar utama pembuatan Kartu

Pegawai Elektronik oleh Badan Kepegawaian Negara. Pegawai Negeri

Sipil yang ada dilingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung telah

mengetahui apa dan fungsi dari Kartu Pegawai Elektronik hasil sosialisasi

yang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung yang

akan dipergunakan untuk :

1. Updating data Pegawai Negeri Sipil secara langsung melalui Anjungan

yang terdapat pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota;

2. Pelayanan Kesehatan (ASKES);

3. Pelayanan Perumahan (TAPERUM);

4. Pelayanan TASPEN;

5. Tabungan Hari Tua (THT);

6. Pelayanan Pensiun;

7. Pelayanan Haji;

8. Kartu ATM; dan

9. Transaksi Perbankan.

Berikut akan disampaikan Tabel tingkat pemahaman Pegawai Negeri Sipil

di Lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung tentang KPE.

Page 40: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

110

Tabel 10. Fungsi Kartu Pegawai Elektronik dalam Pemahaman Pegawai

Negari Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung.

No Pegawai Negari Sipil Pemahaman

1. Sri Rohatinah

(Golongan II)

Sebagai Kartu Identitas Pegawai Negeri

Sipil.

Rio Jayana Putra

(Golongan III/a)

Sebagai Kartu Identitas dari Pegawai

Negari Sipil, dikemudian hari akan dapat

di jadikan ATM (Kartu) yang berguna

untuk pengambilan gaji. Dimungkinkan

untuk menjadi Kartu Multi Fungsi yaitu

sebagai Kartu Identitas, Kartu ATM,

Kartu Asuransi (ASKES). Media

penyimpanan/Database informasi

kepegawaian.

Fitra Handayani,

S.E., M.M.

(Golongan III/b)

Sebagai Kartu Identitas Pegawai Negari

Sipil.

(Sumber : Analisi Peneliti, 2014)

a. Responsivitas Pegawai Negeri Sipil dalam implementasi Kartu

Pegawai Elektronik (KPE) cukup tinggi. Bahkan Pegawai Negeri Sipil

di Lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung telah mengetahui

apa dan fungsi dari Kartu Pegawai Elektronik, selain itu mereka

mendukung diberlakukannya Kartu Pegawai Elektronik terhadap

seluruh Pegawai Negeri Sipil seperti yang di ungkapkan Sri Rohatinah:

“Ya, tentu saja saya sebagai Pegawai Negari Sipil Kota Bandar

Lampung saya wajib dan mendukung semua kebijakan yang dibuat

Pemerintah Kota Bandar Lampung.”

Page 41: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

111

Dan juga diperkuat oleh pernyataan Rio Jayana Putra :

“Sangat setuju dengan adanya Kartu Pegawai Elektronik, namun

tidak turut mendukung pada implementasinya, karena tidak

diikutsertakan dalam kegiatan tersebut.”

Hal Serupa diungkapkan Fitra Handayani :

“Ya mendukung.”

Sebagian besar Pegawai Negari Sipil telah mengetahui apa itu Kartu

Pegawai Elektronik (KPE) dan kegunaannya, seperti yang dinyatakan

oleh salah seorang Pegawai Negari Sipil yang kami wawancara yaitu

Sri Rohatinah :

“Setahu saya Kartu Pegawai Elektronik pengganti KARPEG,

KARIS dan KARSU dan sebagai kartu Identitas Pegawai Negeri

Sipil.”

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Rio Jayana Putra :

“Sudah mengetahui Kartu Pegawai Elektronik dan kegunaan Kartu

Pegawai Elektronik adalah sebagai Kartu Identitas Pegawai Negari

Sipil, dikemudian hari akan dapat dijadikan ATM (Kartu) yang

berguna untuk pengambilan Gaji serta dimungkinkan untuk

menjadi Kartu Multifungsi yaitu sebagai Kartu Identitas, Kartu

ATM, Kartu Asuransi(ASKES).”

Kemudian, Fitra Handayani, menguatkan dengan pernyataannya :

“Sudah, sebagai Kartu Identitas Pegawai Negeri Sipil dan sebagai

Kartu Identitas Pegawai Negari Sipil.”

b. Bukan hanya mendukung program implementasi Kartu Pegawai

Elektronik oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung,

Pegawai Negeri Sipil juga antusias dalam mensukseskan kebijakan

implemntasi Kartu Pegawai Elektronik serta mengikuti kesesuaian

prosedur managerial dalam implementasi Kartu Pegawai Elektronik,

seperti yang diutarakan oleh Ibu Sri Rohatinah :

Page 42: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

112

“Melakukan foto Kartu Pegawai Elektronik di bagian Humas

Pemerintah Kota Bandar Lampung dengan membawa fotocopy SK

pangkat terakhir.”

Sedangkan Fitra Handayani ikut serta dalam mensukseskan

program Kartu Pegawai Elektronik dengan menyatakan :

“Melakukan foto Kartu Pegawai Elektronik di bagian Humas

Pemda Kota Bandar Lampung dengan membawa fotocopy SK

pangkat terakhir.”

Pelaksanaan Implementasi Kartu Pegawai Elektronik sebagai

pengganti dari KARPEG belum banyak dirasakan manfaatnya oleh

sebagian besar Pegawai Negari Sipil, seperti yang telah di utarakan

oleh Sri Rohatinah :

“Setahu saya belum terasa manfaatnya.”

Hal senada juga di utarakan Rio Jaya Putra :

“Belum terlaksana.”

Sementara itu Fitra Handaani mengungkapkan :

“Tingkat pelaksanaan masih rendah.”

c. Tingkat kelayakan Kartu Pegawai Elektronik sebagai salah satu upaya

dalam meningkatkan Layanan dibidang Kepegawaian belum memiliki

efek yang signifikan, namun bila sebagai pengganti KARPEG hal itu

sudah cukup memadai seperti yang di tuturkan oleh Sri Rohatinah :

“Saya rasa Kartu Pegawai Elektronik masih layak sebagai

pengganti Kartu Pegawai.”

Hal ini di perkuat oleh pendapat yang di ungkapan oleh Fitra

Handayani :

“Sudah cukup layak apabila penggunaan kartu sudah difungsikan

secara maksimal”

Page 43: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

113

Dalam pelaksanaannya, Implementasi Kartu Pegawai Elektronik di

Lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung memiliki banyak

sekali kekurangan, oleh karenanya Pegawai Negari Sipil memberikan

saran kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung yang mungkin dapat

meningkatkan layanan Kartu Pegawai Elektronik, seperti yang

diutarakan oleh Ibu Sri Rohatinah:

“Menurut saya, bagi teman-teman yang belum memiliki kartu

Kartu Pegawai Elektronik untuk segera melakukan pemotoan Kartu

Pegawai Elektronik”

Hal ini di perkuat oleh pendapat Rio Jayana Putra :

“Pemerataan pendistribusian Kartu Pegawai Elektronik ke seluruh

Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Bandar Lampung,

menyediakan MOU dengan Bank uyang ditunjuk untuk segera

tercapainya fungsi dari Kartu Pegawai Elektronik tersebut”

Juga diperkuat oleh pernyataan Fitra Handayani :

“Menyediakan sarana dan prasarana pendorong layanan Kartu

Pegawai Elektronik”

3. Aspek Sumber Daya Komunikasi dan Informasi.

Menurut Van Meter dan van Horn (1974:465) dalam Widodo (2001:201),

Sumber daya kebijakan (Policy Resources) harus juga tersedia dalam rangka

untuk memperlancar administrasi suatu kebijakan. Aspek yang ditelaah

dalam sumber daya mencakup nilai efisiensi yaitu bagaimana suatu proses

pelaksanaan program kebijakan dapat menghasilkan output dan outcome

yang maksimal hanya dengan menggunakan sumber daya yang minimal.

Sumber-sumber penting dalam implementasi kebijakan yang dimaksud

antara lain mencakup :

Page 44: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

114

a. Staf. Dalam konteks ini, setiap staf harus memiliki keahlian dan

kemampuan untuk melaksanakn tugas, anjuran, perintah dari atasan

(pimpinan). Dalam konteks pelaksanaan implementasi Kartu Pegawai

Elektronik, jumlah staf yang dipekerjakan untuk menangani Kartu

Pegawai Elektronik sebanyak 4 orang, 1 orang Kassubbag Umum, 1

orang Kasubbag Monitoring dan Evaluasi, dan seorang Sekretaris. Disini

terlihat bahwa sudah ada upaya ke arah efisiensi, diharapkan akan

tercapai kinerja yang baik dari pelaksana tersebut dan tidak terjadi

pemborosan sumber daya.

b. Dana. Diperlukan untuk membiayai operasionlisasi implementasi

kebijaksanaan, dalam konteks Implementasi Kartu Pegawai Elektronik di

Kota Bandar Lampung, Pemerintah Kota Bandar Lampung mendukung

Implementasi Kartu Pegawai Elektronik dengan menganggarkan dalam

APBD tahun berjalan dari tahun 2008 – 2014 ini, yang terinci dalam

Dokumen Perencanaan dan Anggaran (DPA) Badan Kepegawaian

Daerah Kota Bandar Lampung.

c. Informasi. Informasi yang cukup dan relevan tentang bagaimana cara

mengimplementasikan suatu kebijakan atau kesanggupan dari berbagai

pihak yang terlibat dalam implementasi kebijakan tersebut. Hal tersebut

dimaksudkan agar pelaksana tidak melakukan suatu kesalahan dalam

menginterpretasikan tentang cara bagaimana mengimplementsikan

kebijakan tersebut. Informasi ini penting sebagai sandaran bagi orang-

orang yang terlibat dalam implementasi agar mereka mau melaksanakan

dan mematuhi apa yang telah menjadi tugas dan tanggungjawabnya.

Page 45: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

115

Informasi terkait pelaksanaan kebijakan Implementasi Kartu Pegawai

Elektronik di Kota Bandar Lampung dapat dikatakan sudah baik, karena

sudah ada komunikasi dan interaksi yang efektif antara pihak Badan

Kepegawaian Negara (BKN) dengan pelaksana kebijakan yaitu Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung. Hal ini dibuktikan dengan

adanya koordinasi dengan melakukan Perjalanan Dinas (SKPD) ke

Badan Kepegawaian Negara terkait dengan arahan-arahan dan petunjuk

yang diberikan terkait teknis implementasi Kartu Pegawai Elektronik

serta untuk melaporkan secara periodik sejauhmana perkembangan dan

kemajuan serta kendala yang dihadapi dalam implementasi Kartu

Pegawai Elektronik selain itu Badan Kepegawaian Negara juga berperan

aktif dengan melakukan kunjungan ke Kota Bandar Lampung. Untuk

mengefektifkan penyebaran informasi Kartu Pegawai Elektronik Badan

Kepegawaian Daerah membuka Loket Pelayanan Kartu Pegawai

Elektronik yang bisa di akses pada jam–jam kerja. Pegawai Negari Sipil

yang membutuhkan informasi tentang Kartu Pegawai Elektronik bisa

memanfaatkannya.

Page 46: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

116

Tabel 11. Evaluasi Sumber Daya Komunikasi dan Informasi.

No Sumber daya Pelaksanaan

1. Sumber Daya

Anggaran

Pemerintah Kota Bandar Lampung mendukung

implementasi Kartu Pegawai Elektronik dengan

menganggarkan dalam APBD tahun berjalan

dari tahun 2008 – 2014 ini, yang terinci dalam

DPA Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar

Lampung.

2. Sumber Daya

Manusia

(PNS)

Sumber Daya Manusia (PNS) BKD sudah

memahami Tuposi-nya. Selain itu dalam proses

perekaman data pegawai dilakukan oleh pihak

ke-3 yaitu PT. Sucofindo.

Sumber Daya Manusia (PNS) BKD memiliki

kemampuan dalam implementasi Kartu Pegawai

Elektronik. Pegawai Negari Sipil BKD sudah

didukung oleh sebagian besar lulusan S1 sampai

S2.

3. Sumber Daya

Teknologi

(Komputer)

Secara teknis BKD Kota Bandar Lampung

mengkoordinasikan kepada seluruh SKPD

melalui Surat Edaran Walikota terkait jadwal

perekaman data Pegawai Negari Sipil.

Selanjutnya BKD menyiapkan lokasi untuk

perekaman data Pegawai Negari Sipil oleh

pihak Ke-3 (rekanan) dalam hal ini PT.

Page 47: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

117

Sucofindo dengan mengunakan Teknologi yang

memadai.

4. Sumber

komunikasi

dan Informasi

(Frekwensi

Sosialisasi

Kartu

Pegawai

Elektronik

kepada PNS)

Melalui Rapat Koordinasi (RAKOR)

Kepegawaian yang dihadiri oleh Kepala Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Kota

Bandar Lampung. Selain itu dengan membuka

Loket Pelayanan Informasi Kartu Pegawai

Elektronik pada Badan Kepegawaian Daerah

Kota Bandar Lampung.

Surat Edaran, Loket Pelayanan Informasi Kartu

Pegawai Elektronik.

(Sumber : Analisi Peneliti, 2014)

a. Mensukseskan program Kartu Pegawai Elektronik diperlukan

sosialisasi program kepada seluruh Pegawai Negari Sipil, terutama

media, cara berkomunikasi yang tepat guna, hal ini di „amini‟ oleh

Bapak Muhammad Umar selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah

Kota Bandar Lampung:

“Sosialisasi kami lakukan melalui Rapat Koordinasi (RAKOR)

Kepegawaian di Gedung Sumergow dan dengan membuka Loket

Pelayanan Informasi Kartu Pegawai Elektronik pada Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung.”

Diperkuat dengan pernyataan Ibu Siti Supiah selaku Sekretaris

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Media yang digunakan untuk sosialisasi Kartu Pegawai Elektronik

adalah Melakukan Rapat Koordinasi (RAKOR) Kepegawaian di

Gedung Sumergow pada tahun 2009 & 2010 mensosialisasikan

Kartu Pegawai Elektronik keseluruh Kepala SKPD.”

Page 48: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

118

Pendapat ibu Siti Supiah diperkuat oleh pendapat Ibu Rining Sri

Hastuti selaku Kapala Bidang Kesejahteraan, Data dan Informasi

Kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Rapat Koordinasi Kepegawaian,Surat edaran dan Loket pelayanan

Kartu Pegawai Elektronik”

Menurut Ibu Fariana selaku Kasubbag Penyusunan Program,

Monitoring, dan Evaluasi Badan Kepegawaian Daerah Kota

Bandar Lampung :

“Melalui kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) kepegawaian serta

melalui surat kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) terkait jadwal pemfotoan Kartu Pegawai Elektronik dan

melalui Loket Pelayanan Informasi Kartu Pegawai Elektronik yang

ada di Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar lampung.”

Sementara Bapak Muzani Ali selaku Kasubbag Umum Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung: berpendapat :

“iya sudah ,ini kita lakukan melalui surat yang kita kirim melalui

satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada dilingkungan

pemerintah kota Bandar Lampung”

Dalam mengimplementasikan Kartu Pegawai Elektronik terdapat

kendala-kendala teknik dilapangan yang dihadapi seperti

ketidak‟professional‟an pihak ke-3 dalam hal Ini adalah pihak PT.

Sucofindo, seperti yang diutarakan Bapak Muhammad Umar selaku

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Kendala teknis yang kami hadapi adalah alat atau perlengkapan

yang disediakan oleh PT. Sucofindo untuk merekam data pegawai

sering terjadi error atau kerusakan yang menyebabkan terjadinya

antrian panjang dalam proses perekaman data Pegawai Negari

Sipil.”

Page 49: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

119

Dipertegas oleh Ibu Siti Supiah selaku Sekretaris Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Ya,yang kami rasakan adalah Kurang profesionalnya pihak ke-3

atau rekanan yang di tunjuk Badan Kepegawaian Negara, dalam

hal ini pihak PT. Sucofindo. Terbatasnya personal sehingga

membuat proses pemfotoan Kartu Pegawai Elektronik menjadi

sedikit terhambat (Antrian Panjang).”

Sementara Ibu Rining Sri Hastuti selaku Kapala Bidang

Kesejahteraan, Data dan Informasi Kepegawaian Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung: berpendapat :

“Masih banyak Pegawai Negari Sipil yang kurang informasi terkait

Kartu Pegawai Elektronik”

Hal senada juga di ungkapkan Ibu Fariana selaku Kasubbag

Penyusunan Program, Monitoring, Dan Evaluasi Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Secara teknis pihak rekanan yaitu PT. Sucofindo kurang

professional dalam menjalankan tugasnya, sehingga menimbulkan

protes dan complain dari Pegawai Negari Sipil yang melakukan

pemfotoan Kartu Pegawai Elektronik. Dalam pelaksanaan

pemfotoan Kartu Pegawai Elektronik,kesiapan teknis (teknologi)

disiapkan oleh rekanan Badan Kepegawaian Daerah yaitu PT

Scopindo, Badan Kepegawaian Daerah hanya menyiapkan

tempat/lokasi dan undangan pemfotoan bagi Pegawai Negari

Sipil.”

Bapak Bapak Muzani Ali selaku Kasubbag Umum Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung: sependapat dengan

Ibu Siti Supiah :

“Ya yang saya rasakan adalah kurang profesional nya pihak

skofindo yang menjadi rekanan Badan Kepegawaian Daerah dalam

implementasi Kartu Pegawai Elektronik di kota Bandar Lampung”

Page 50: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

120

b. Terkait implementasi Kartu Pegawai Elektronik pada Pemerintah Kota

Bandar Lampung, untuk mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan

kemudahan akses informasi tentang Kartu Pegawai Elektronik bagi

Pegawai Negeri Sipil. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak

Muhammad Umar selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota

Bandar Lampung:

“Staf Badan Kepegawaian Daerah siap memberikan penjelasan

informasi tentang Kartu Pegawai Elektronik pada Loket Pelayanan

Infomasi. Pada jam-jam kerja banyak Pegawai Negari Sipil yang

memanfaatkan Loket Pelayanan Informasi Kepegawaian dengan

menanyakan terkait jadwal pemfotoan, kehilangan Kartu Pegawai

Elektronik dan kesalahan penulisan NIP dan Nama Kartu Pegawai

Elektronik.”

Selanjutnya Ibu Siti Supiah selaku Sekretaris Badan Kepegawaian

Daerah Kota Bandar Lampung memaparkan:

“Badan Kepegawaian Daerah membuka Loket Pelayanan Infomasi

Kartu Pegawai Elektronik. Banyak Pegawai Negari Sipil yang

menanyakan terkait jadwal pemfotoan, kehilangan Kartu Pegawai

Elektronik dan kesalahan penulisan NIP dan Nama Kartu Pegawai

Elektronik ke Loket Pelayanan Kartu Pegawai Elektronik.”

Sementara Ibu Rining Sri Hastuti selaku Kapala Bidang

Kesejahteraan, Data dan Informasi Kepegawaian Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung berpendapat:

“Badan Kepegawaian Daerah menyediakan Loket Pelayanan

Infomasi Kartu Pegawai Elektronik. Beberapa Pegawai Negari

Sipil setiap harinya menanyakan Informasi Kartu Pegawai

Elektronik, semisal kapan jadwal pemfotoan Kartu Pegawai

Elektronik.”

Page 51: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

121

Hal senada juga diungkapkan Ibu Fariana selaku Kasubbag

Penyusunan Program, Monitoring, dan Evaluasi Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Badan Kepegawaian Daerah menyiapkan loket pelayanan

infomasi tentang Kartu Pegawai Elektronik. Banyak Pegawai

Negari Sipil yang memanfaatkannya misalnya saja menanyakan

kapan jadwal foto Kartu Pegawai Elektronik, selanjutnya juga ada

yang menanyakan bagaimana apabila ada kesalahan penulisan

Nama dan NIP dalam Kartu Pegawai Elektronik.”

Sementara Bapak Muzani Ali selaku Kasubbag Umum Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:berpendapat :

“Badan Kepegawaian Daerah menyediakan loket pelayanan

infomasi Kartu Pegawai Elektronik. Banyak Pegawai Negari Sipil

menanyakan informasi tentang Kartu Pegawai Elektronik ke Badan

Kepegawaian Daerah.”

c. Fokus masalah pada aspek Sumber Daya Manusia (PNS) dalam

mengimplementasikan Kartu Pegawai Elektronik, Sarana dan

Prasarana dalam hal ini Sumber Daya Perangkat Teknologi seperti

komputer dan alat pemfotoan, persoalan keuangan/biaya operasional,

seperti yang diungkapkan oleh Bapak Muhammad Umar selaku Kepala

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Sudah mendukung, baik dalam Sumber Daya Manusia (PNS) dan

didukung sumber daya teknologi yang canggih. Sumber Daya

Manusia (PNS) Badan Kepegawaian Daerah sudah memahami

Tuposi-nya. Selain itu dalam proses perekaman data pegawai

dilakukan oleh pihak ke-3 yaitu PT. Sucofindo.”

Senada dengan yang diungkapkan oleh Ibu Siti Supiah selaku

Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

Page 52: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

122

“Ya tentu saja sudah cukup, Badan Kepegawaian Daerah memiliki

Sumber Daya Manusia (PNS) yang cakap dan didukung sumber

daya teknologi yang canggih. Sumber Daya Manusia (PNS) Badan

Kepegawaian Daerah memiliki kemampuan dalam implementasi

Kartu Pegawai Elektronik. Pegawai Negari Sipil Badan

Kepegawaian Daerah sudah didukung oleh sebagian besar lulusan

S1 sampai S2.”

Ibu Rining Sri Hastuti selaku Kapala Bidang Kesejahteraan, Data

dan Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Daerah Kota

Bandar Lampung mengatakan:

“iya tentu saja baik SDM dalam hal ini Pegawai Negari Sipil dan

teknologinya. SDM yang ada di Badan Kepegawaian Daerah sudah

cukup baik karena didukung oleh lulusan S1 dan S2.”

Hal Senada juga diungkapkan oleh Ibu Fariana selaku Kasubbag

Penyusunan Program, Monitoring, dan Evaluasi Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Iya sudah cukup untuk mengimplementasikan Kartu Pegawai

Elektronik,lagi pula Badan Kepegawaian Daerah hanya

menyiapkan tempat dan undangan untuk pelaksanaan pemfotoan

Kartu Pegawai Elektronik,terkait dengan SDM,Staff Badan

Kepegawaian Daerah sudah cukup menguasai teknologi informasi

(computer). Staff Badan Kepegawaian Daerah sudah didukung

lulusan S1 dan S2. ”

Hal ini juga diperkuat dengan pendapat Bapak Muzani Ali selaku

Kasubbag Umum Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar

Lampung:

“Ya kalau menurut saya sudah cukup.Sumber daya yang ada di

Badan Kepegawaian Daerah baik itu manusianya maupun

teknologi nya sudah cukup memadai. Sumber Daya Manusia (PNS)

di Badan Kepegawaian Daerah sudah di dukung oleh lulusan

perguruan tinggi sampai dengan lulusan Magister atau S2.”

Page 53: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

123

Sedangkan Bapak Rahmat Sutomo selaku Kepala Seksi Verifikasi

dan Distribusi Kartu Pegawai Elaktronik (KPE) Badan

Kepegawaian Negara, mengatakan :

“Iya sudah. Kota Bandar Lampung tentu saja kami pandang

mampu mengimplementasikan Kartu Pegawai Elektronik. Badan

Kepegawaian Negara dalam proses implementasi Kartu Pegawai

Elektronik menunjuk pihak ke-3 sebagai rekanan dalam melakukan

perekaman data Pegawai Negari Sipil seluruh Indonesia.”

Sementara untuk menunjang dan mendukung program implementasi

Kartu Pegawai Elektronik pada peerintah kota Bandar Lampung ,hal

yang tidak kalah penting dan pokok adalah kesiapan dana sebagai

modal dasar program Kartu Pegawai Elektronik, untuk itu pemerintah

kota Bandar Lampung telah menganggarkan dana seperti yang di

ungkapkan oleh Bapak Muhammad Umar selaku Kepala Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

“Implementasi Kartu Pegawai Elektronik di Lingkungan

Pemerintah Kota Bandar Lampung dianggarkan dalam DPA Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung yang berinduk pada

APBD Pemerintah Kota Bandar Lampung.”

Ibu Siti Supiah selaku Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota

Bandar Lampung menerangkan bahwa :

“Pemerintah Kota Bandar Lampung mendukung implementasi

Kartu Pegawai Elektronik dengan menganggarkan dalam APBD

tahun berjalan dari tahun 2008 – 2014 ini, yang terinci dalam DPA

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung.”

Menurut Ibu Rining Sri Hastuti selaku Kapala Bidang

Kesejahteraan, Data dan Informasi Kepegawaian Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung:

Page 54: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

124

“Sudah dianggarkan pada DPA Badan Kepegawaian Daerah kota

tiap tahunnnya”

Sementara menurut Ibu Fariana selaku Kasubbag Penyusunan

Program, Monitoring, dan Evaluasi Badan Kepegawaian Daerah

Kota Bandar Lampung:

“Terkait dengan alokasi sumber dana selama ini pemerintah

menganggarkan melalui APBD kota Bandar lampung yang

dibebankan pada dokumen perencanaan dan anggaran (DPA)

badan kepegawaian daerah tiap tahunnnya.”

Hal ini diperkuat oleh pendapat Bapak Muzani Ali selaku

Kasubbag Umum Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar

Lampung:

“iya sudah sejauh ini sudah dianggarkan dalam DPA pada

kepegawaian daerah tiap tahunnnya”

E. Pembahasan

Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan satu demi satu menurut fokus

masalah yang telah ditentukan pada awal penelitian berdasarkan teori-teori

evaluasi kebijakan publik. Peneliti terlebih dahulu mengikuti tahapan-tahapan

dalam melakukan evaluasi kebijakan diantaranya adalah menetapkan indikator

pencapaian tujuan dan sasaran program. Setelah itu akan dilakukan klasifikasi

terhadap fokus masalah penelitian dalam Implementasi Kartu Pegawai

Elektronik di Kota Bandar Lampung dengan menggunakan data hasil reduksi

yang dirangkum dalam tabulasi analisis.

Page 55: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

125

Program Implementasi Kartu Pegawai Elektronik merupakan salah satu

kebijakan pemerintah dalam mengganti Kartu Pegawai Negeri Sipil sesuai

dengan Keputusan Kepala Badan Kepegwaian Negara Nomor 7 tahun 2008,

dimana tujuan utama bukan hanya mengganti Kartu Pegawai yang telah lama

tetapi juga merupakan penggabungan Multifungsi kartu dan transaksi

perbankan, dalam hal ini adalah transfer gaji, asuransi kesehatan.

Ketika sebuah program diimplementasikan, maka akan mulai terlihat baik atau

tidaknya proses implementasi tersebut. Dengan demikian, untuk menilai

ketepatan, manfaat dan efektifitas hasil kebijakan yang diimplementasikan

tersebut diperlukan aktifitas evaluasi kebijakan.

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2008

menyatakan bahwa tujuan dari Kartu Pegawai Elektronik (KPE) adalah

menggantikan fungi Kartu Pegawai (KARPEG) menjadi Kartu Pegawai

Elektronik, dimana seluruh fungsi kartu pegawai dan transaksi perbankan akan

dijadikan satu dengan kartu pegawai termasuk asuransi dan tabungan pensiun.

Sasaran dari Program Kartu Pegawai Elektronik ini adalah seluruh Pegawai

Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung tanpa

terkecuali. Untuk menetapkan indikator pencapaian tujuan dan sasaran,

apakah implementasi Kartu Pegawai Elektronik sudah mencapai target penulis

akan membuatkan tabel pengukuran indikator pencapaian tujuan dan sasaran

implementasi Kartu Pegawai Elektronik pada Pemerintah Kota Bandar

Lampung.

Page 56: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

126

Tabel 12.Identifikasi Tujuan dan Sasaran Program serta Penetapan

Indikator Pencapaian Tujuan dan Sasaran Implementasi

Kartu Pegawai Elektronik

Tujuan

Program

Indikator Tujuan

Program

Sasaran

Program

Indikator Sasaran

Program

Konversi

Kartu

Pegawai

(KARPEG)

dengan

Kartu

Pegawai

Elektronik

(KPE)

a. Terkonversinya

sedikitnya 90%

Kartu Pegawai

(KARPEG) menuju

Kartu Pegawai

Elektronik (KPE)

bagi Pegawai Negeri

Sipil dilingkungan

Pemerintah Kota

Bandar Lampung

b. Adanya Kerja sama

dengan pihak ke-3

(rekanan) dalam hal

ini adalah PT.

Sucofindo, dalam hal

perekaman data PNS

c. Adanya Kerja sama

dengan pihak

Perbankan antara

lain BNI, BRI dan

Bank Lampung

dalam Otentikasi

layanan Perbankan

(Gaji)

d. Tersedianya Loket

Pelayanan Informasi

dan Kartu Pegawai

Elektronik.

Terpenuhinya

Kartu Pegawai

Elektronik

sekitar 9.361

Pegawai

Negeri Sipil

dengan seluruh

fungsi KPE

dapat

digunakan

secara

multifungsi.

a. Belum

dilakukannya

pendaftaran

sekitar 1.500

pegawai negeri

sipil (PNS) (yang

belum memiliki

KPE)

b. Tidak

profesioanal nya

pihak ke-3

(Skofindo) dalam

melakukan

pemfotoan

c. Fungsi dari KPE

hanya sebagai

“pengganti” dari

KARPEG

d. Tertundanya

program KPE

disebabkan

penggantian

walikota

(Sumber : Analisis Peneliti, 2014)

Tahap Berikutya dalam melakukan evaluasi adalah analisis terhadap

masalah. Pada tahap ini akan diinventarisir berbagai permasalahan terkait

dengan pelaksanaan implementasi Kartu Pegawai Elektronik pada

Pemerintah Kota Bandar Lampung. Berdasarkan data yang diperoleh

Page 57: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

127

peneliti, persoalan-persoalan yang muncul dalam pelaksaaan implemetasi

Kartu Pegawai Elektronik (KPE) di Pemerintah Kota Bandar Lampung

antara lain :

1. Tuntutan dari Pegawai Negeri Sipil yang belum memiliki Kartu Pegawai

Elektronik.

2. Fungsi dari Kartu Pegawai Elektronik hanya sebatas sebagai Konversi

dari Kartu Pegawai Negeri Sipil (KARPEG).

3. Kerjasama “real” dengan pihak Bank Pemerintah Daerah (BPD) yaitu

Bank Lampung belum terlaksana dalam hal Otentikasi Layanan

Perbankan.

Permasalahan-permasalahan tersebut akan dideskripsikan sesuai dengan

fokus masalah penelitian yang berdasar pada pertanyaan-pertanyaan pada

rumusan masalah penelitian,yaitu :

1. Apakah Implementasi Kartu Pegawai Elektronik telah mengarah pada

seluruh Pegawai Negeri Sipil Kota Bandar Lampung?

2. Apakah Badan Kepegawaian Daerah selaku wakil Badan Kepegawaian

Negara didaerah telah menjalankan program/kebijakan secara prosedur?

3. Sumber daya apa saja yang telah dikeluarkan dalam melaksanakan

program tersebut?

Berikut akan dimulai proses analisis terhadap masalah yang berkembang

pada pelaksanaan Program Implementasi Kartu Pegawai Elektronik pada

Kota Bandar Lampung. Pemerintah Kota Bandar Lampung terdapat 11.480

Pegawai Negari Sipil dan sampai saat ini yang terdaftar dan memiliki Kartu

Page 58: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

128

pegawai elektronik adalah sebanyak 9.361 Pegawai Negari Sipil sedangkan

yang belum mendaftar dan memiliki kartu pegawai elektronik adalah

sebanyak 2.119 Pegawai Negari Sipil. Sementara itu dalam pelaksanaannya

pihak Badan Kepegawaian Daerah selalu melakukan koordinasi dengan

pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam melaksanakan

implementasi, apakah itu sesuai prosedur atau tidak serta meminta arahan-

arahan Badan Kepegawaian Negara tentang bagaimana melaksanakan

implementasi Kartu Pegawai Elektronik di Lingkungan Pemerintah Kota

Bandar Lampung, selain itu Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar

Lampung sering meminta pendapat dan masukan dari Pemerintah Kota lain

seperti Metro tentang pelaksanaan Kartu Pegawai Elektronik, dalam

pelaksanaannya sumber daya yang dimiliki Badan Kepegawaian Daerah

dalam mengimplementasikan Kartu Pegawai Elektronik sudah sangat cukup,

mengingat semua Sumber Daya Manusia (PNS) di Badan Kepegawaian

Daerah adalah lulusan sarjana S1 dan S2 yang berkompeten dibidangnya

bukan hanya itu Badan Kepegawaian Daerah juga memiliki peralatan

komunikasi dan teknologi yang cukup memadai.

1. Tuntutan dari Pegawai Negeri Sipil yang belum memiliki Kartu

Pegawai Elektronik.

Sosialisasi terkait dengan Implementasi Kartu Pegawai Elektronik

dilakukan melalui Rapat Koordinasi (RAKOR) Kepegawaian yang

dihadiri oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Kota

Bandar Lampung. Selanjutnya mengirimkan Surat Edaran Walikota

Page 59: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

129

untuk menghadiri proses perekaman data Pegawai Negeri Sipil sebagai

bahan untuk pembuatan Kartu Pegawai Elektronik.

Hasil observasi, peneliti menemukan bahwa proses sosialisasi yang

dilakukan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung dalam

Implementasi Kartu Pegawai Elektronik kurang maksimal. Sosialisasi

yang dilakukan cenderung bersifat seremonial, sosialisasi hanya dihadiri

oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di lingkungan

Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung, Kepala SKPD yang sudah

mendapatkan sosialisasi tentang Kartu Pegawai Elektronik tidak

meneruskan informasi yang didapat kepada seluruh bawahannya. Hal ini

menyebabkan banyak Pegawai Negeri Sipil yang tidak mengetahui

jadwal perekaman data Pegawai Negari Sipil guna pembuatan Kartu

Pegawai Elektronik. Fenomena ini merupakan salah satu sinyal yang

menunjukan bahwa kurang maksimalnya proses sosialisasi yang

dilakukan oleh Implementor yang menyebabkan banyaknya Pegawai

Negeri Sipil yang tidak melakukan proses perekaman data sehingga tidak

bisa memiliki Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik.

Total Pegawai Negeri Sipil yang ada di Lingkungan Pemerintah Kota

Bandar Lampung sejumlah 11.480 Pegawai Negari Sipil baru sejumlah

9.361 Pegawai Negeri Sipil yang memiliki Kartu Pegawai Elektronik,

ada sekitar ± 2.000 Pegawai Negari Sipil yang belum memiliki Kartu

Pegawai Elektronik, Pegawai Negari Sipil yang belum melakukan

perekaman data, Pegawai Negari Sipil yang baru diangkat menjadi Calon

Page 60: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

130

Pegawai Negari Sipil, Pegawai Negari Sipil pindahan dari luar Kota

Bandar Lampung, Pegawai Negari Sipil yang Kartu Pegawai

Elektroniknya terjadi kesalahan penulisan Nama, NIP, dan Photo, dan

Pegawai Negari Sipil yang Kartu Pegawai Elektronik -nya hilang).

Dalam perkembangannya, semakin banyak Pegawai Negeri Sipil yang

menuntut agar bisa melakukan perekaman data guna pembuatan Kartu

Pegawai Elektronik, hal ini disikapi oleh Badan Kepegawaian Daerah

dengan mendata Pegawai Negari Sipil yang belum memiliki Kartu

Pegawai Elektronik dan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian

Negara agar bisa secepatnya melakukan perekaman data Pegawai Negari

Sipil.

2. Fungsi dari Kartu Pegawai Elektronik hanya sebatas sebagai

Konversi dari Kartu Pegawai Negeri Sipil (KARPEG).

Pada dasarnya proses Implementasi Kartu Pegawai Elektronik pada

Pemerintah Kota Bandar Lampung tidak menemui kendala yang berarti,

setelah menandatanggani Memorandum Of Understanding (MOU)

dengan pihak Badan Kepegawian Negara pada tahun 2009, Badan

Kepegawaian Negara menunjuk Pihak ke-3 selaku rekanan yaitu PT.

Sucofindo untuk melakukan proses perekaman data pegawai. Pada akhir

2010 Kartu Pegawai Elektronik sudah selesai dicetak dan siap untuk

didistribusikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang ada di Lingkungan

Pemerintah Kota Bandar Lampung, tetapi tidak memiliki kejelasan dalam

penunjukan rekanan Pihak ke-3 dalam hal ini Otentikasi Layanan

Perbankan dalam pembayaran gaji Pegawai Negari Sipil. Hasil observasi,

Page 61: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

131

peneliti menemukan hal diluar kemampuan Implementor dalam

Implementasi Kartu Pegawai Elektronik yaitu faktor pergantian Walikota

ke Bapak Herman H.N yang menyebabkan proses ini terhenti. Badan

Kepegawaian Daerah sudah melakukan Telaah Staf ke Walikota Bandar

Lampung untuk segera melakukan kerjasama dengan pihak ke-3 terkait

fungsi Kartu Pegawai Elektronik dan hasilnya Badan Kepegawaian

Daerah diperintahkan untuk membagikan Kartu Pegawai Elektronik

kepada seluruh Pegawai Negari Sipil tanpa adaya layanan perbankan

dalam Kartu Pegawai Elektronik.

Saat ini, ditahun 2014 masih ada +2.000 Pegawai Negeri Sipil yang ada

di lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung yang belum memiliki

Kartu Pegawai Elektronik, dan hal ini yang sedang diusahakan agar di

tahun ini juga Pemerintah Kota Bandar Lampung memiliki jadwal yang

pasti untuk perekaman data Pegawai Negeri Sipil sebagai bahan

pembuatan Kartu Pegawai Elektronik oleh Badan Kepegawaian Negera.

3. Kerjasama “real” dengan pihak Bank Pemerintah Daerah (BPD)

yaitu Bank Lampung belum terlaksana dalam hal Otentikasi

Layanan Perbankan.

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung selaku perwakilan

dari Pemerintah Kota Bandar Lampung menjalin kerjasama dengan tiga

bank yaitu Bank Lampung, Bank Nasional Indonesia dan Bank Republik

Indonesia untuk mengaktifkan Layanan Perbankan pada Kartu Pegawai

Elektronik. Sudah ada 3 Surat Permohonan yang intinya mengajak

Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk berkerja sama dalam peng-

aktifan Layanan Perbankan, yang pertama dari Bank Lampung tertanggal

Page 62: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

132

18 November, Perihal Mohon Penandatangganan Surat Perjanjian Kerja

sama tentang Kartu Pegawai Elektronik, kedua dari Bank Rakyat

Indonesia (BRI) tertanggal 5 Januari tahun 2010 perihal Penawaran

Kerjasama Payroll dan Kartu Pegawai Elektronik (KPE). Ketiga dari

Bank Nasional Indonesia (BNI) tertanggal 15 Januari tahun 2010 perihal

Penawaran Kerjasama Kartu Pegawai Elektronik (KPE) bagi Pegawai

Negari Sipil.

4. Deskripsi dan Standarisasi Kegiatan

Sesuai dengan peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7

tahun 2008 tentang Implementasi Kartu Pegawai Elektronik, maka

Pemerintah Kota Bandar Lampung sebagai salah satu pelaksana

melakukan tahapan-tahapan dan standarisasi kegiatan dalam

mewujudkan dan mensukseskan Implementasi Kebijakan Kartu Pegawai

Elektronik pada seluruh Pegawai Negeri Sipil yang ada di Lingkungan

Pemerintah Kota Bandar Lampung tanpa terkecuali.

Standar-standar tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 13. Standarisasi Kegiatan dalam pelaksanaan program KPE

No Standar Standarisasi Kegiatan

1 Administratif - Berkoordinasi dengan Badan Kepegawian

Negara dengan cara mengirimkan staf untuk

melakukan Perjalanan Dinas (SPPD) guna

berkoordinasi dengan Badan Kepegawian

Negara terkait prosedur administratif

implementasi Kartu Pegawai Elektronik.

- Mensosialisasikan Kartu Pegawai Elektronik

dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kepegawaian

yang dihadiri oleh Kepala Satuan Kerja

Page 63: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

133

Perangkat Daerah (SKPD) se- Kota Bandar

Lampung.

- Memberikan informasi Kepada seluruh

Pegawai Negeri Sipil dengan Media

Komunikasi seperti Surat Edaran dan Loket

Pelayanan Informasi Kartu Pegawai Elektronik

pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar

Lampung.

- Perekaman data PNS yang berfungsi sebagai

bahan pembuatan Kartu Pegawai Elektronik

dengan membawa Fotocopy SK Terakhir dan

KTP PNS.

2 Kerjasama

dengan Pihak

Rekanan

- Melakukan kerjasama dengan pihak Perbankan

seperti Bank Lampung, BRI, BNI untuk

memfungsikan Kartu Pegawai Elektronik

sebagai Layanan Perbankan (sarana transfer

uang) dan otentikasi pembayaran gaji Pegawai

Negeri Sipil.

- Menunjuk Pihak PT. Sucofindo sebagai pihak

yang bertanggung jawab dalam melakukan

perekaman data Pegawai Negeri Sipil (Nama,

NIP, Foto dan Sidik jari Pegawai Negeri Sipil).

- Komunikasi yang intensif dengan pihak

rekanan.

3 Manajemen

Sumber Daya

- Standar pengelolaan sumber daya adalah

dengan cara melakukan kalkulasi yang matang

agar diperoleh output yang maksimal dari

pemanfaatan biaya operasional yang telah

dianggarkan.

- Standar manajemen sumber daya fisik, terkait

dengan hal tersebut adalah efisiensi

pemanfaatan fasilitas, sarana dan prasarana

serta peralatan untuk mengimplementasikan

KPE.

(Sumber : Analisis Peneliti, 2014)

Page 64: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

134

Setelah melakukan standarisasi dan menetapkan berbagai indikator untuk

mempermudah melakukan pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan pengukuran terhadap kinerja Program Implementasi

Kebijakan Kartu Pegawai Elektronik (KPE) di lingkungan Pemerintah

Kota Bandar Lampung yang akan dilihat secara menyeluruh melalui

mekanisme prosedural.

Pada segi pencapaian tujuan dan ketepatan sasaran, akan diukur dengan

melihat indikator-indikator yang telah dirumuskan pada tabel 12 di

halaman 126. Dari keempat item yang dijadikan indikator tujuan

program, ada satu indikator yang belum terpenuhi dalam pelaksanaan

Program Implementasi Kebijakan Kartu Pegawai Elektronik (KPE) di

lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung yaitu Adanya Kerja sama

dengan pihak Perbankan antara lain BNI, BRI dan Bank Lampung dalam

Otentikasi layanan Perbankan (Gaji). Indikator tersebut tidak terpenuhi

sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan Program Implementasi Kebijakan

Konversi Kartu Pegawai (Karpeg) menuju Kartu Pegawai Elektronik

(KPE) di lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung belum tercapai

secara sempurna.

Berdasarkan dimensi Fungsional, fungsi Kartu Pegawai Elektronik hanya

sebatas sebagai “Pengganti” dalam artian secara fisik menggantikan

Kartu Pegawai (KARPEG) namun fungsi sebenarnya yang diharapkan

sebagai kartu multiguna, selain sebagai kartu Identitas Pegawai Negeri

Sipil diharapkan memberi manfaat untuk kemudahan pemberian layanan

Page 65: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

135

kepegawaian. Fungsi perbankan belum terlaksana, Pegawai Negeri Sipil

masih saja menerima gaji secara tunai setiap awal bulan melalui

Bendahara Gaji Satuan Kerja Perangkat Daerah, pembayaran dana

pensiunan masih belum terintegrasi secara maksimal dalam Kartu

Pegawai Elektronik, hal ini disebabkan oleh proses “alih kekuasaan”

yakni penggantian Walikota Bandar Lampung yang sebelumnya dijabat

oleh Bapak Edi Sutrisno yang digantikan oleh Bapak Herman H.N

memberikan dampak yang signifikan, progress Kartu Pegawai Elektronik

menjadi terhenti yaitu fungsi utama kerjasama dengan perbankan

menjadi mandek.

Mekamisme prosedural yang dijalankan pada proses pelaksanaan

Implementasi Kebijakan Kartu Pegawai Elektronik (KPE) di lingkungan

Pemerintah Kota Bandar Lampung belum memenuhi standar

sempurnanya suatu kebijakan. Apabila dikomparasikan dengan standar

yang telah ditentukan maka akan terlihat bahwa perhatian implementor

terhadap aspek prosedural masih perlu dibenahi. Hal-hal yang bersifat

prosedural memang sering kali hanya sebagai syarat formalitas

berjalannya sebuah program kebijakan, tetapi persoalan yang dianggap

sepele justru kadangkala menjadi penghambat kelancaran berjalannya

sebuah kebijakan.

Page 66: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

136

Mekanisme prosedural terkait dengan standar administrtif, dimana proses

sosialisasi yang dilakukan cenderung bersifat seremonial, sosialisasi

hanya dihadiri oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di

lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung, padahal

seharusnya sosialisasi tentang Kartu Pegawai Elektronik harus menggena

kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil yang akan menggunakan Kartu

Pegawai Elektronik. Kepala SKPD yang sudah mendapatkan sosialisasi

tentang Kartu Pegawai Elektronik tidak meneruskan informasi yang

didapat kepada seluruh bawahannya, terkait dengan Jadwal Perkaman

data Pegawai Negari Sipil. Hasil observasi peneliti menemukan hal ini

terjadi pada Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan yang notabene

memilliki jumah Pegawai Negeri Sipil yang banyak.

Keterlibatan Stakeholders dalam hal ini pihak Perbankan dalam

Implementasi Kartu Pegawai Elektronik di Kota Bandar Lampung

mutlak diperlukan demi keberhasilan suatu program. Pihak Perbankan

dalam implementasi Kartu Pegawai Elektronik adalah Bank Lampung,

Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Nasional Indonesia (BNI) yang akan

diajak kerjasama untuk memfungsikan Kartu Pegawai Elektronik sebagai

Layanan Perbankan dan otentikasi pembayaran gaji Pegawai Negeri

Sipil terhenti dikarenakan pergantian Walikota.

Kegagalan kerja sama yang dijalin oleh Pemerintah Kota Bandar

Lampung dengan Pihak Perbankan tentu saja membuat kebijakan yang

ingin diimplementasikan tidak akan mampu berjalan dengan maksimal.

Page 67: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

137

Hasil observasi, peneliti menemukan hal diluar kemampuan Implementor

dalam Implementasi Kartu Pegawai Elektronik yaitu faktor pergantian

Walikota ke Bapak Herman H.N yang menyebabkan proses ini terhenti.

Badan Kepegawaian Daerah sudah melakukan telaah staf ke Walikota

Bandar Lampung untuk segera melakukan kerjasama dengan pihak ke-3

terkait fungsi Kartu Pegawai Elektronik dan hasilnya Badan

Kepegawaian Daerah diperintahkan untuk membagikan Kartu Pegawai

Elektronik kepada seluruh Pegawai Negari Sipil tanpa adaya layanan

perbankan dalam Kartu Pegawai Elektronik.

Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung selaku perwakilan

dari Pemerintah Kota Bandar Lampung menjalin kerjasama dengan tiga

bank yaitu Bank Lampung, BNI dan BRI untuk mengaktifkan Layanan

Perbankan pada Kartu Pegawai Elektronik. Sudah ada 3 Surat

Permohonan yang intinya mengajak Pemerintah Kota Bandar Lampung

untuk berkerja sama mengaktifan Layanan Perbankan, yang pertama dari

Bank Lampung tertanggal 18 November 2010, Perihal Mohon

Penandatangganan Surat Perjanjian Kerja sama tentang Kartu Pegawai

Elektronik, kedua dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) tertanggal 5 Januari

tahun 2010 perihal Penawaran Kerjasama Payroll dan Kartu Pegawai

Elektronik (KPE).

Ketiga dari Bank Nasional Indonesia (BNI) tertanggal 15 Januari tahun

2010 perihal Penawaran Kerjasama Kartu Pegawai Elektronik (KPE)

bagi Pegawai Negari Sipil. Adanya Surat Edaran Gubernur Nomor :

Page 68: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum …digilib.unila.ac.id/5085/17/BAB IV Oktober Cetak.pdf73 Secara Geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020‟ sampai dengan 5030‟

138

800/3201/II.12/2009 tertanggal 30 desember 2009 prihal Implementasi

Kartu Pegawai Elektronik dalam Pointer 2 merekomendasikan

Implemntasi/Penerapan Kartu Pegawai Elektronik bagi Pegawai Negari

Sipil dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten/Kota

se-Provinsi Lampung untuk melakukan kerjasama dengan Pihak Bank

Pemerinta Daerah (BPD) dalam hal ini Bank Lampung untuk Otentikasi

Pembayaran Gaji membuat pihak Bank Lampung terdepan dalam

membuat kerja sama dengan Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam

Otentikasi Pembayaran Gaji Pegawai Negari Sipil.

Hasil observasi, peneliti menemukan kurangnya kemampuan dari Bank

Pemerintah Daerah (BPD) dalam hal ini Bank Lampung dalam Otentikasi

Pembayaran Gaji Pegawai Negari Sipil, hal ini bisa dilihat dari jumlah

Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang Bank Lampung miliki, jelas tidak

sebanding dengan jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Bandar

Lampung sejumlah 11.480 Pegawai Negari Sipil. Hal ini tentu saja

berpotensi menimbulkan masalah baru bagi Pegawai Negari Sipil Kota

Bandar Lampung dalam hal pembayaran gaji. Pada saat pembayaran gaji

diawal bulan, Pegawai Negari Sipil bisa memenuhi ATM Bank Lampung

untuk menarik uang gaji, dengan jumlah ATM Bank Lampung yang

terbatas tentu saja bisa membuat antrian yang panjang. Kita berharap

kebijakan ini bisa mempermudah layanan kepegawaian bagi Pegawai

Negari Sipil dalam pembayaran gaji Pegawai Negari Sipil bukan justru

menimbulkan masalah baru.