iv hasil dan pembahasan 4.1 pengaruh penambahan...

14
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci Hasil pengukuran daya ikat air naget kelinci dengan tiga perlakuan penambahan wortel, disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Nilai Rata-rata Daya Ikat Air Naget Kelinci dengan Berbagai Perlakuan Konsentrasi Wortel Ulangan Perlakuan P1 P2 P3 …………............. ……....(%)……… …………………. 1 54,89 55,96 57,52 2 55,66 54,87 59,46 3 57,69 55,06 59,55 4 53,01 55,87 57,83 5 55,20 54,65 55,83 6 55,61 56,38 56,09 Rata-rata 55,34 55,47 57,71 Keterangan : P1 = Penambahan Wortel 5% P2 = Penambahan Wortel 10% P3 = Penambahan Wortel 15% Berdasarkan Tabel 6. menunjukkan bahwa daya ikat air naget kelinci mengalami peningkatan dari setiap perlakuan penambahan wortel. Nilai rata-rata daya ikat air tertinggi yaitu sebesar 57,71% pada penambahan wortel 15% (P3), sedangkan terendah yaitu sebesar 55,34% pada penambahan wortel 5% (P1), selanjutnya untuk mengetahui apakah perlakuan berpengaruh nyata terhadap daya ikat air, maka dilakukan analisis sidik ragam (Lampiran 2). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa penggunaan wortel nyata berpengaruh (P<0,05) terhadap daya ikat air naget kelinci.

Upload: vankhanh

Post on 03-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

40

IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

Hasil pengukuran daya ikat air naget kelinci dengan tiga perlakuan

penambahan wortel, disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Nilai Rata-rata Daya Ikat Air Naget Kelinci dengan Berbagai

Perlakuan Konsentrasi Wortel

Ulangan Perlakuan

P1 P2 P3

…………............. ……....(%)……… ………………….

1 54,89 55,96 57,52

2 55,66 54,87 59,46

3 57,69 55,06 59,55

4 53,01 55,87 57,83

5 55,20 54,65 55,83

6 55,61 56,38 56,09

Rata-rata 55,34 55,47 57,71

Keterangan : P1 = Penambahan Wortel 5%

P2 = Penambahan Wortel 10%

P3 = Penambahan Wortel 15%

Berdasarkan Tabel 6. menunjukkan bahwa daya ikat air naget kelinci

mengalami peningkatan dari setiap perlakuan penambahan wortel. Nilai rata-rata

daya ikat air tertinggi yaitu sebesar 57,71% pada penambahan wortel 15% (P3),

sedangkan terendah yaitu sebesar 55,34% pada penambahan wortel 5% (P1),

selanjutnya untuk mengetahui apakah perlakuan berpengaruh nyata terhadap daya

ikat air, maka dilakukan analisis sidik ragam (Lampiran 2). Hasil analisis sidik

ragam menunjukkan bahwa penggunaan wortel nyata berpengaruh (P<0,05)

terhadap daya ikat air naget kelinci.

Page 2: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

41

Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dilakukan untuk mengetahui

pengaruh perbedaan antar perlakuan dilakukan, hasil signifikansinya di sajikan

pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Uji Multiple Range Test (DMRT) Berbagai Perlakuan

Konsentrasi Wortel dalam Adonan terhadap Daya Ikat Air Naget

Kelinci

Perlakuan Daya Ikat Air Signifikansi (0,05)

…………...%...............

P3 57,71 a

P2 55,47 b

P1 55,34 b

Keterangan: Huruf kecil yang tidak sama pada kolom signifikansi

menunjukkan berbeda nyata.

Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan bahwa daya ikat air naget kelinci pada

perlakuan wortel 15% yaitu (57,71) nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan

perlakuan wortel 5% yaitu (55,34) dan perlakuan wortel 10% yaitu (55,47),

sementara perlakuan wortel 10% yaitu (55,47) jika di bandingkan dengan perlakuan

wortel 5% yaitu (55,34) nyata tidak berbeda. Hal ini disebabkan rata-rata kadar air

pada naget kelinci konsentrasi wortel 10% (55,80%) dan 5% (55,65%) tidak jauh

berbeda, sedangkan pada konsentrasi wortel 15% (58,05%), dengan meningkatnya

penambahan wortel 15% kadar air yang dihasilkan lebih tinggi sehingga

mempengaruhi daya ikat air naget kelinci. Kadar air pada wortel sangat tinggi yaitu

sebesar 88,29/100 gram.

Hasil ini menunjukkan bahwa daya ikat air mengalami peningkatan sejalan

dengan bertambahnya konsentrasi wortel, hal ini diduga kandungan serat pada

wortel. Peningkatan daya ikat air yang nyata pada konsentrasi wortel 15% karena

dengan semakin banyaknya konsentrasi wortel yang ditambahkan dapat

Page 3: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

42

meningkatkan kadar serat pangan sehingga berperan dalam mengikat air sehingga

kemampuan penyerapan air menjadi lebih baik.

Serat wortel ini akan mengikat air dalam matriks naget sehingga akan

mengurangi kehilangan air. Hal ini sejalan dengan pendapat Wirjatmadi dkk,

(2002), bahwa serat yang larut dalam air cenderung bercampur dengan air

membentuk jaringan gel atau jaringan pekat. Jaringan pekat dalam penelitian ini

yaitu dengan ditambahkannya bahan pengisi yaitu tepung meizena. Hasil penelitian

ini sesuai dengan Evawati dan Irawan (2014), yang menyatakan penambahan 15%

wortel pada naget menghasilkan nilai serat terbaik, sehingga kemampuan

penyerapan air menjadi lebih baik.

Bahan pengisi dalam proses gelatinisasi dapat mengikat lebih banyak air,

sedangkan air dapat membantu melarutkan garam dan meningkatkan jumlah protein

yang terekstrak sehingga produk yang dihasilkan akan menjadi lebih berisi dan

bertekstur, selain itu bahan pengisi dalam pembuatan naget kelinci juga berfungsi

untuk meningkatkan stabilitas emulsi, meningkatkan daya ikat air, meningkatkan

flavour, mengurangi pengerutan selama pemasakan, dan dapat meningkatkan

karakteristik irisan produk. Selain itu dengan ditambahkannya bahan pengisi dapat

menambah kokoh dan kopak pada naget kelinci. Sesuai dengan pendapat

(Fitriadenti, 2011) bahwa kandungan pati yang menyebabkan gel yang terbentuk

pada saat pemanasan juga akan menimbulkan produk yang kokoh dan kompak.

Untuk mengetahui perlakuan yang paling optimal terhadap daya ikat air

naget kelinci dilakukan uji polinomial orthogonal. Hasil dari uji polinomial

orthogonal disajikan pada Ilustrasi 5.

Page 4: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

43

Ilustrasi 5. Grafik Polinomial Orthogonal Daya Ikat Air

Hasilnya menunjukkan bahwa pada daya ikat air mengikuti pola regresi

linear dengan persamaan Y= 0.2369x + 53.81 dengan R2 = 0.7882. Hal ini

menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi wortel untuk setiap perlakuan diikuti

oleh peningkatan kadar air naget kelinci, sesuai dengan pendapat Ghozali, (2012)

jika nilai yang mendekati 1 berarti variable-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variable-variabel

dependen. Koefisien determinasi penelitian ini diperoleh hasil 79% yang artinya

daya ikat air naget kelinci sebesar 79% dipengaruhi oleh konsentrasi wortel dan

sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti bahan utama dan bahan tambahan.

Kandungan serat dan kadar air pada wortel sangat tinggi sehingga daya

mengikat air pada naget kelinci tinggi dan baik pula, sesuai dengan pendapat Huber

dkk, (2003) bahwa wortel mempunyai sifat daya ikat air yang tinggi dan sangat

baik, karena ikatan airnya sangat kuat, serat wortel akan mengikat air dalam matrik

naget sehingga akan mengurangi kehilangan air, semakin tinggi penambahan

wortel, kandungan serat pada naget kelinci yang dihasilkan semakin tinggi dan daya

ikat air juga tinggi sehingga sangat baik jika dikonsumsi terutama penderita

kolesterol darah dan gula darah, karena naget kelinci rendah akan kolesterol. Sesuai

Y = 0.2369x + 53.81R² = 0.7882

54.5

55

55.5

56

56.5

57

57.5

58

0 5 10 15 20

Day

a Ik

at A

ir

(%)

Persentase wortel

Page 5: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

44

dengan pendapat Kasim (2004) bahwa makanan berserat tinggi mampu

menurunkan kolesterol darah dan gula darah.

4.2 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Susut Masak Naget Kelinci

Hasil pengukuran susut masak naget kelinci dengan tiga perlakuan

konsentrasi penambahan wortel, disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Nilai Rata-rata Susut Masak Naget Kelinci dengan Berbagai

Perlakuan Konsentrasi Wortel

Ulangan Perlakuan

P1 P2 P3

…………............. ............(%)……. ………………….

1 2,01 1,60 2,47

2 1,67 2,19 0,90

3 2,29 1,92 2,79

4 2,03 2,28 2,43

5 2,35 1,63 0,63

6 2,25 2,21 1,51

Rata-rata 2,10 1,97 1,79

Berdasarkan data Tabel 8. dapat dijelaskan bahwa susut masak naget kelinci

menurun dengan meningkatnya penambahan wortel. Nilai susut masak terendah

diperoleh pada perlakuan wortel 15% (P3) yaitu 1,79%, diikuti dengan perlakuan

wortel 10% (P2) yaitu 1,97% dan perlakuan wortel 5% (P1) yaitu 2,10%.

Hasil analisis sidik ragam untuk mengetahui sejauh mana pengaruh

penambahan wortel terhadap susut masak pada naget kelinci, dapat dilihat pada

Lampiran 3. Hasil yang diperoleh bahwa susut masak naget kelinci tidak nyata

berpengaruh (P>0,05) pada setiap perlakuan. Penambahan konsentrasi wortel pada

naget kelinci dengan semakin tinggi memiliki susut masak yang rendah karena

kemampuan serat pada wortel mengikat matrik pada naget sehingga cairan nutrisi

yang hilangpun lebih rendah.

Page 6: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

45

Hasil analisis ragam dan uji polinomial orthogonal (Lampiran 3)

menunjukkan bahwa tingkat penggunaan wortel tidak nyata berpengaruh (P>0.05)

terhadap susut masak naget kelinci yang dihasilkan, hal ini disebabkan susut masak

dipengaruhi oleh waktu dan suhu pemasakan, sesuai dengan pendapat Lawrie

(2003) bahwa faktor yang mempengaruhi susut masak yaitu waktu dan suhu

pemasakan, banyak membrane seluler, banyak keluar air, degradasi protein, dan

kemampuan daging mengikat air, pH, panjang sakromer serabut otot, ukuran otot,

ukuran dan berat sampel daging serta penampang daging.

Susut masak naget kelinci hasil penelitian yaitu 1,79% (P3), 1,97% (P2) dan

2,10% (P1) masih dalam kisaran normal sesuai dengan pendapat Soeparno (2009),

bahwa umumnya nilai susut masak antara 1,5-54%. Pengukusan naget kelinci pada

suhu 1000C selama 45 menit menyebabkan terdegradasinya protein dalam adonan

naget. Kandungan protein wortel yang sedikit yaitu sebesar 0.93% membuat nilai

susut masak tidak berbeda jauh antar perlakuan dan jarak antar konsentrasi wortel

yang tidak terlalu jauh tidak mampu menurunkan kualitas susut masak secara

signifikan terhadap naget kelinci. Meningkatnya kadar protein akan meningkatkan

daya ikat air dan menurunkan susut masak (Jajang, dkk., 2011).

Susut masak yang rendah mempunyai kualitas yang relatif baik

dibandingkan dengan susut masak yang besar, karena resiko kehilangan nutrisi

selama pemasakan akan lebih sedikit, selain itu merupakan indikator nilai nutrisi

naget yang berhubungan dengan kadar air daging, yaitu banyaknya air yang terikat

didalam dan di antara otot serta serta kadar air pada wortel dengan berbagai

konsentrasi sehingga daya ikat air yang rendah akan mengakibatkan nilai susut

masak yang tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat Soeparno (2009), bahwa daging

dengan susut masak yang lebih rendah mempunyai kualitas yang relatif lebih baik

Page 7: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

46

daripada daging dengan susut masak lebih besar, karena kehilangan nutrisi selama

pemasakan akan lebih sedikit sehingga naget kelinci dengan susut masak rendah

akan mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan dengan naget kelinci memiliki

susut masak tinggi.

4.3 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Keempukan Naget Kelinci

Hasil pengukuran keempukan naget kelinci dengan tiga perlakuan

penambahan wortel, disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Nilai Rata-rata Keempukan Naget Kelinci dengan Berbagai

Perlakuan Konsentrasi Wortel

Ulangan Perlakuan

P1 P2 P3

…………............. (mm/g/10 detik) ………………….

1 39,60 55,80 68,40

2 39,60 60,00 45,20

3 43,60 49,80 40,20

4 32,40 33,60 45,40

5 31,60 35,20 47,20

6 51,00 45,80 40,00

Rata-rata 39,63 46,70 47,73

Dari data Tabel 9. diketahui bahwa nilai rata-rata keempukan mengalami

peningkatan dengan meningkatnya konsentrasi wortel berturut-turut diperoleh pada

perlakuan wortel 5% (P1) yaitu 39,63 mm/g/10 detik, perlakuan wortel 10% (P2)

yaitu 46,70 mm/g/10 detik, dan perlakuan wortel 15% (P3) yaitu 46,33 mm/g/10

detik.

Hasil analisis ragam dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh

penambahan wortel terhadap keempukan naget kelinci (Lampiran 4). Hasil yang

diperoleh menunjukkan bahwa keempukan naget kelinci tidak nyata berpengaruh

(P>0,05) suhu yang digunakan tinggi yaitu sebesar 1000C dengan waktu 45 menit

Page 8: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

47

pada saat pengukusan dan penggorengan dengan suhu 1700C selama 5 menit

sehingga dapat mengurangi kandungan air yang terdapat pada naget kelinci

sehingga keempukan tidak nyata berbeda. Menurut Soeparno (2005) pada

prinsipnya pemasakan dapat meningkatkan atau menurunkan keempukan daging,

dan kedua pengaruh pemasakan ini tergantung waktu atau temperatur. Hal yang

menyebabkan tidak berpengaruhnya penambahan wortel terhadap keempukan

naget kelinci ini diduga karena pemasakan.

Uji polinomial orthogonal dilakukan untuk mengetahui perlakuan yang

paling optimal terhadap keempukan naget kelinci (Lampiran 4). Hasilnya

menunjukkan bahwa tingkat penggunaan wortel tidak nyata berpengaruh (P>0,05)

terhadap keempukan naget kelinci yang dihasilkan. Peningkatan konsentrasi wortel

tidak diikuti oleh peningkatan keempukan yang nyata karena pada saat pengukusan

dan penggorengan naget kelinci terjadi kerusakan dan perubahan struktur protein

otot terutama pada aktin dan myosin. sehingga menyebabkan penurunan

kemampuan protein otot dan meningkatkan keempukan pada daging sesuai dengan

pendapat (Bouton, dkk., 1971) bahwa keempukan dipengaruhi oleh struktur otot

seperti protein myofibrillar dan jaringan ikat dan proses pemasakan.

4.4 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Tingkat Akseptabilitas pada

Naget Kelinci

4.4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Warna Naget Kelinci

Pengujian tingkat akseptabilitas pengaruh perlakuan terhadap warna naget

kelinci (Lampiran 5) diperlihatkan bahwa penambahan konsentrasi wortel tidak

nyata berpengaruh (P>0,05) terhadap warna pada naget kelinci (Lampiran 10). Hal

ini menunjukkan bahwa warna naget dengan penambahan wortel sampai

Page 9: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

48

konsentrasi 15% pada pembuatan naget kelinci memberikan respon warna yang

sama karena penggunaan takaran wortel yang persentasenya sedikit sehingga tidak

berpengaruh terhadap warna naget kelinci. Selain itu juga terjadi reaksi

karamelisasi pada saat penggorengan sehingga warna yang dihasilkan sama.

Morreira (1999) menyatakan bahwa metode penggorengan deep fat frying

merupakan proses pemasakan makanan dengan menggunakan kontak langsung

dengan minyak panas, dalam cara ini terjadi perpindahan panas dan massa.

Perpindahan panas selama penggorengan berjalan cepat karena seluruh permukaan

bahan berinteraksi langsung dengan minyak goreng sehingga akan menghasilkan

penampakan produk yang seragam.

Menurut Winarno (2008) warna merupakan hal penting bagi makanan, baik

yang sudah diolah maupun yang tidak diolah. Secara visual faktor warna tampil

lebih dulu dan kadang-kadang sangat menentukan sebelum mempertimbangkan

faktor lain.

4.4.2 Pengaruh Perlakuan terhadap Rasa Naget Kelinci

Pengujian tingkat akseptabilitas pengaruh perlakuan terhadap rasa naget

kelinci (Lampiran 6) diperlihatkan bahwa penambahan konsentrasi wortel tidak

nyata berpengaruh (P>0,05) terhadap rasa pada naget kelinci. Hal ini menunjukkan

bahwa naget dengan penambahan wortel sampai konsentrasi 15% memberikan

respon yang sama.

Rasa pada naget kelinci diantaranya dipengaruhi oleh bahan daging yang

ditambahkan, cara pemasakan terutama tingginya suhu dan lama pemasakan, serta

bumbu. Presentase dari setiap bumbu yang digunakan dalam setiap perlakuan sama

sehingga rasa yang dihasilkanpun sama. Bumbu ikut berperan penting dalam

Page 10: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

49

pembentukan rasa naget kelinci. Hal ini sejalan dengan pernyataan Buckle, dkk.,

(1985) bahwa bumbu yang ditambahkan berperan dalam pembentukan flavour yang

diperkuat oleh adanya pemasakan. Diikuti pula oleh pendapat Soeparno (2005),

rasa daging masak banyak ditentukan oleh prekursor yang larut dalam air dan

lemak, selain itu proses pengolahan dan lama penyimpanan serta lama dan

temperatur pemasakan juga dapat mempengaruhi rasa pada naget.

Rasa pada bahan makanan ditimbulkan oleh senyawa-senyawa volatile

kompleks. Sedangkan wortel mengandung bahan-bahan volatile dalam jumlah

sedikit sehingga tidak berpengaruh terhadap rasa naget. Sejalan dengan penelitian

Arief Abadi (2004), mengenai penambahan kombinasi wortel dan minyak jagung

pada sosis daging sapi terhadap rasa yang dihasilkan oleh sosis daging sapi tidak

berpengaruh disebabkan wortel yang ditambahkan tidak mempunyai rasa khas yang

cukup tajam yang dapat mempengaruhi rasa naget kelinci keseluruhan.

4.4.3 Pengaruh Perlakuan terhadap Aroma Naget Kelinci

Pengujian tingkat akseptabilitas pengaruh perlakuan terhadap aroma naget

kelinci (Lampiran 7) hasilnya diperlihatkan bahwa penambahan wortel

memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap aroma naget kelinci. Kemudian

diuji lanjut dengan uji Man-Whitney untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan,

hasilnya tercantum pada Tabel 10.

Tabel 10. Pengaruh Perlakuan terhadap Aroma Naget Kelinci

Perlakuan Rata-rata Ranking Skala Hedonik Signifikansi

(0,05)

P3 24,18 Suka a

P2 28,43 Suka a

P1 38,90 Agak suka b

Keterangan: Huruf kecil yang tidak sama pada kolom signifikansi

menunjukkan berbeda nyata.

Page 11: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

50

Tabel 10. menunjukkan bahwa tingkat kesukaan aroma naget kelinci tinggi

pada perlakuan penambahan konsentrasi wortel 15% (P3) tidak berbeda nyata

dengan pada perlakuan penambahan konsentrasi wortel 10% (P2), tetapi berbeda

nyata dengan penambahan konsentrasi wortel 5% (P1). Hal ini disebabkan karena

perlakuan konsentrasi wortel 5% (P1) memiliki presentasi wortel sedikit sehingga

tidak memiliki aroma yang khas yang disukai oleh panelis tetapi pada penambahan

konsentrasi wortel 10% (P2) dan 15% (P3) mulai memberikan aroma wortel pada

naget kelinci sehingga disukai oleh panelis.

Perlakuan konsentrasi wortel 10% (P2) dan 15% (P3) dengan 5% (P1)

memberikan aroma yang berbeda karena aroma pada bahan makanan lebih banyak

ditimbulkan oleh senyawa-senyawa volatil kompleks yang berasal dari bahan utama

dan banyaknya bahan tambahan. Hal ini sesuai dengan pendapat Widodo (2008)

aroma atau bau merupakan sifat sensori yang pada umumnya menentukan kelezatan

makanan. Tanggapan terhadap sifat sensori aroma biasanya diasosiasikan volatil

kompleks yang berasal dari bumbu-bumbu yang ditambahkan.

Pembuatan naget kelinci ditambah presentasi wortel memberi pengaruh

pada aroma naget kelinci yang dapat diterima oleh panelis, dengan bertambah

banyak konsentrasi wortel yang ditambahkan sangat mempengaruhi cita rasa khas

pada naget kelinci, selain itu juga bau atau aroma yang khas daging kelinci tertutup

oleh senyawa volatile yang terdapat pada wortel.

Salah satu faktor penting yang pertimbangan konsumen dalam memilih

produk makanan adalah aroma. Sesuai dengan pendapat Winarno (1997)

menyatakan bahwa dalam banyak hal kelezatan makanan ditentukan oleh aroma

atau bau dari makanan tersebut. Aroma yang menggugah selera akan menjadi

parameter yang baik bagi konsumen untuk memilih produk tersebut.

Page 12: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

51

Bau atau aroma merupakan sifat sensori yang paling sulit untuk

diklasifikasikan dan dijelaskan karena ragamnya yang begitu besar. Tanggapan

terhadap sifat sensori bau dan aroma biasanya diasosiasikan dengan bau produk

atau senyawa tertentu yang sudah umum dikenal seperti bau vanilla, asam butirat

dan sebagainya. Penciuman bau atau aroma dapat dilakukan terhadap produk secara

langsung (Dwi Setyaningsih dkk, 2010).

4.4.4 Pengaruh Perlakuan terhadap Keempukan Naget Kelinci

Pengujian tingkat akseptabilitas pengaruh perlakuan terhadap keempukan

naget kelinci (Lampiran 8). Hasilnya diperlihatkan bahwa penambahan konsentrasi

wortel berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap keempukan pada naget kelinci.

Keempukan subjektif naget dengan penambahan wortel pada pembuatan naget

kelinci memberikan respon yang sama karena rentang wortel yang hanya 5%.

Sedangkan persentase daging yang ditambahkan pada masing-masing perlakuan

sama, sesuai dengan pendapat Iqbal (2016) yang menyatakan persentase daging

yang sama tidak berpengaruh terhadap keempukan naget ayam.

Kesan keempukan subjektif pada naget kelinci ditentukan oleh panelis

karena tergantung pada respon dan sensori diantara individu pada saat mengunyah,

sesuai dengan pendapat Lawrie (2003) kesan keempukan pada naget kelinci secara

keseluruhan meliputi tekstur dan melibatkan beberapa aspek diantaranya mudah

atau tidaknya gigi berpenetrasi awal ke dalam naget, mudah atau tidaknya dikunyah

menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, dan jumlah residu yang tertinggal

setelah dikunyah

Page 13: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

52

4.4.5 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Penerimaan Naget Kelinci

Pengujian tingkat akseptabilitas pengaruh perlakuan terhadap total

penerimaan naget kelinci diuji menggunakan statistik Kruskal-Wallis. Dari hasil

analisis statistik Kruskal-Wallis (Lampiran 9) diperlihatkan bahwa penambahan

wortel memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap total penerimaan pada

naget kelinci. Data tersebut kemudian diuji lanjut dengan uji Man-Whitney untuk

mengetahui perbedaan antar perlakuan.

Tabel 11. Pengaruh Perlakuan terhadap Total Penerimaan Naget Kelinci

Perlakuan Rata-rata Ranking Skala Hedonik Signifikansi

(0,05)

P3 27,60 Suka a

P2 25,85 Suka a

P1 38,05 Agak suka b

Keterangan: Huruf kecil yang tidak sama pada kolom signifikansi

menunjukkan berbeda nyata.

Tabel 11. menunjukkan bahwa penilaian secara subjektif yang dilakukan

oleh panelis terhadap total penerimaan naget kelinci memberikan tanggapan dan

kesan yang berbeda. Total penerimaan naget kelinci pada perlakuan penambahan

konsentrasi wortel 15% (P3) tidak berbeda nyata dengan total penerimaan pada

perlakuan penambahan konsentrasi wortel 10% (P2), tetapi keduanya berbeda nyata

dengan penambahan konsentrasi wortel 5% (P1). Hal ini disebabkan karena

perlakuan konsentrasi wortel 5% memiliki presentasi wortel yang sedikit sehingga

agak disukai oleh panelis karena wortel tidak memiliki rasa yang khas sehingga

takaran wortel yang sedikit tidak memberikan senyawa volatile yang begitu khas.

Menurut Hendrick, dkk. 1994; Ali, dkk., (2011), Sayuran juga dapat dijadikan filler,

binder, pengganti lemak dan sumber serat makanan dan antioksidan alami di sistem

perdagingan.

Page 14: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Penambahan …media.unpad.ac.id/thesis/200110/2014/200110140118_4_5743.pdf · 4.1 Pengaruh Penambahan Wortel terhadap Daya Ikat Air Naget Kelinci

53

Dari data yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian akseptabilitas panelis

dari segi total penerimaan menunjukkan bahwa penambahan wortel mempengaruhi

total penerimaan naget kelinci yang dihasilkan.