its undergraduate 23300 4208100101 chapter1

6
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modernisai kebutuhan akan listrik adalah kebutuhan vital manusia pada malam dan siang hari, kerena dengan adanya energi listrik kegiatan manusia pada malam dan siang hari bisa terlaksana. Salah satunya adalah penerangan pada aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Sekarang ini energi listrik sebagian besar masih dihasilkan dari konversi energi mineral bumi yang bersifat tidak dapat diperbaharui dalam jangka waktu yang singkat dan menghasilkan polusi yang tidak baik untuk keseimbangan alam dan kesehatan. Sehingga penggunan energi alternatif menjadi hal baru dan sangat menantang untuk dilakukan penelitian lebih lanjut agar terjadinya subtitusi energi. Pengunaan energi alternatif sekarang maupun masa mendatang adalah hal yang ideal dimana energi mineral bumi yang setiap tahunnya mengalami penurunan persediaan. Dengan adanya energi alternatif masalah yang ditimbulkan karena minimnya energi mineral bumi dapat dipenuhi, hal ini juga mendukung kebijakan pemerintah yang tertera dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) PP No.5 Tahun 2006 tentang bagaimana menciptakan keamanan pasokan energi nasional secara berkelanjutan dan pemanfaatan energi secara efisien, serta terwujudnya bauran energi (energy mix) yang optimal pada tahun 2025. Salah satu energi alternative terbarukan yang mendapat perhartian dari kalangan peneliti adalah energi angin.

Upload: agusind

Post on 05-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

OKe

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era modernisai kebutuhan akan listrik adalah

kebutuhan vital manusia pada malam dan siang hari, kerena

dengan adanya energi listrik kegiatan manusia pada malam dan

siang hari bisa terlaksana. Salah satunya adalah penerangan pada

aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

Sekarang ini energi listrik sebagian besar masih dihasilkan

dari konversi energi mineral bumi yang bersifat tidak dapat

diperbaharui dalam jangka waktu yang singkat dan menghasilkan

polusi yang tidak baik untuk keseimbangan alam dan kesehatan.

Sehingga penggunan energi alternatif menjadi hal baru dan sangat

menantang untuk dilakukan penelitian lebih lanjut agar terjadinya

subtitusi energi.

Pengunaan energi alternatif sekarang maupun masa

mendatang adalah hal yang ideal dimana energi mineral bumi

yang setiap tahunnya mengalami penurunan persediaan. Dengan

adanya energi alternatif masalah yang ditimbulkan karena

minimnya energi mineral bumi dapat dipenuhi, hal ini juga

mendukung kebijakan pemerintah yang tertera dalam Kebijakan

Energi Nasional (KEN) PP No.5 Tahun 2006 tentang bagaimana

menciptakan keamanan pasokan energi nasional secara

berkelanjutan dan pemanfaatan energi secara efisien, serta

terwujudnya bauran energi (energy mix) yang optimal pada tahun

2025. Salah satu energi alternative terbarukan yang mendapat

perhartian dari kalangan peneliti adalah energi angin.

2

Indonesia, negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah

lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ±

80.791,42 Km juga memiliki kecepatan angin berkisar 5-12 knot

atau 9-22 km/jam merupakan wilayah potensial untuk

pengembangan pembanglit listrik tenaga angin, namun sayang

potensi ini nampaknya belum dilirik oleh pemerintah.

Perkembangan teknologi dalam dua dekade terakhir

menghasilkan turbin angin yang modular dan mudah dipasang.

Saat ini sebuah turbin angin modern 100 kali lebih kuat daripada

turbin dua dekade yang lalu dan ladang angin saat ini

menyediakan tenaga besar yang setara dengan pembangkit listrik

konvensional. Pada awal tahun 2004, pemasangan tenaga angin

secara global telah mencapai 40.300 MW sehingga tenaga yang

dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 19 juta

rumah tangga menengah di Eropa yang berarti sama dengan

mendekati 47 juta orang.

Dalam 15 tahun terakhir ini, seiring meningkatnya

pasar, tenaga angin memperlihatkan menurunnya biaya produksi

hingga 50%. Saat ini di wilayah yang anginnya maksimum,

tenaga angin mampu menyaingi PLTU batu bara teknologi baru

dan di beberapa lokasi dapat menandingi pembangkit listrik

tenaga gas alam.

Selama beberapa tahun terakhir pemasangan kapasitas

angin meningkat melebihi 30%. Hal tersebut membuat target

untuk menjadikan tenaga angin mampu memenuhi kebutuhan

energi dunia hingga 12 persen pada tahun 2020 menjadi

realistis. Di saat bersamaan hal tersebut juga akan membuka

kesempatan terbukanya lapangan pekerjaan hingga dua juta dan

mengurangi emisi CO2 hingga 10.700 juta ton.

Berkat terus meningkatnya ukuran dan kapasitas rata-rata

turbin, pada tahun 2020 biaya pembangkit listrik tenaga angin

pada wilayah yang menunjang akan turun hingga 2.45 sen per

3

KWh- lebih murah 36 persen dari biaya pada tahun 2003 yang

mencapai 3.79 euro/KWh. Sambungan kabel listrik tidak

termasuk dalam biaya ini.

Sumber angin dunia sangat besar dan menyebar dengan

baik di semua kawasan dan negara. Menggunakan teknologi saat

ini, tenaga angin diperkirakan dapat menyediakan 53.000

Terawat/jam setiap tahunnya. Yang berarti dua kali lebih besar

dari proyeksi permintaan energi pada tahun 2020-meninggalkan

tempat yang penting untuk tumbuhnya industri bahkan dalam 1

dekade kedepan. Amerika Serikat sendiri mempunyai potensi

angin yang cukup untuk menyediakan pasokan kebutuhan

energinya bahkan tiga kali lebih besar daripada kebutuhannya.

(www.greenpeace.org)

1.2 Rumusan Masalah

Keterbatasan sumber daya mineral yang dikarenakan

ketersediannya berkurang setiap tahunnya membuat pemerintah

mensiasatinya dengan diversifikasi energi yang tertera pada PP

No 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, sehingga

dengan adanya diversifikasi energi pemanfaatan energi angin bisa

dikembangkan untuk memberi solusi krisis energi.

Detail permasalahan yang akan dianalisa dalam tugas akhir

ini adalah :

1. Bagaimana besar daya yang akan dihasilkan turbin angin

dengan mengunakan pendekatan matematis?(yang disesuaikan

dengan beban penerangan bongkar muat.)

2. Berapa jumlah baterei yang dibutuhkan sebagai

cadangan/penyimpan energi listrik?

3. Bagaimana perancangan wiring diagram yang sesuai dengan

penggunaan turbin angin dan baterai sebagai penghasil energi

listrik?

4. Bagaimana desain layout peletekan turbin angin?

4

1.3 Batasan Masalah

Batasan permasalahan yang digunakan dalam penulisan

tugas akhir ini adalah :

1. Dalam tugas akhir ini, tidak mendisain turbin angin tetapi

menggunakan turbin yang sudah ada dipasaran.

2. Menggunakan data keceptan angin dalam durasi satu tahun.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Mengetahui besar suplai listrik dari turbin sesuai dengan

kondisi angin.

2. Mengetahui jumlah turbin yang akan digunakan untuk

memenuhi kebutuhan penerangan bongkar muat.

3. Mengetahui jumlah batrei yang digunakan sebagai cadangan

listrik.

4. Mendapatkan rancangan wiring diagram dan layout

peletakan turbin angin dari sistem yang akan diinstalasi.

1.5 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Peran serta mempersiapkan dan mengaplikasikan energi

alternatif yaitu energi angin sebagai usaha untuk mengurangi

pemakaian energi mineral bumi yang ketersediaanya sudah

terbatas,

2. Membantu kebijakan pemerintah yang tertera dalam

Kebijakan Energi Nasional (KEN) PP No.5 Tahun 2006 dan

5

3. Sebagai alternatif demi memenuhi kebutuhan listrik untuk

kebutuhan penerangan bongkar muat pelabuhan gresik.

6

“Halaman Ini Sengaja Dikosongkan”