its undergraduate 16015 chapter1 pdf

10
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengacu pada potensi sumber daya alam yang dimiliki, sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menetapkan visi pembangunannya yaitu “ mewujudkan Lombok Tengah menjadi daerah wisata bertaraf internasional”. Usaha Pemkab untuk mewujudkan visi dan konsep pun terbukti. Hal ini dibuktikan oleh adanya persetujuan aliran dana APBN untuk pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) di Desa Tanak Awu Lombok Tengah. Secara keseluruhan, luas lahan untuk Bandara Internasional Lombok sebesar 552 hektar atau dua kali lebih besar dari Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali.(Kompas, 29 Maret 2009). Dengan adanya Bandara Internasional Lombok dan pengembangan infrastruktur pendukung lainnya ini diharapkan dapat menjadi penunjang untuk pengembangan pariwisata Lombok Tengah dan pariwisata di Pulau Lombok dan secara umumnya juga untuk pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Akan terjadi peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di daerah sekitar Bandara Internasional Lombok. (link- webs.blogspot.com, 20 Juli 2009). Pembangunan Bandara Internasional Lombok ini memang belum terselesaikan secara keseluruhan, namun dampak-dampak yang terjadi sudah mulai terlihat dari awal mula peroyek pembangunan ini berjalan. Dengan adanya proyek ini, akan berdampak akan terjadi alih fungsi lahan pertanian yang luas. Dampak alih fungsi lahan pertanian secara langsung memang belum terlihat, namun gejala-gejala akan terjadi konversi sudah dapat dirasakan (harga lahan meningkat serta perubahan hak kepemilikan lahan). Adapun

Upload: mashudi-ali

Post on 24-Jul-2015

18 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ITS Undergraduate 16015 Chapter1 PDF

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengacu pada potensi sumber daya alam yang dimiliki, sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menetapkan visi pembangunannya yaitu “ mewujudkan Lombok Tengah menjadi daerah wisata bertaraf internasional”. Usaha Pemkab untuk mewujudkan visi dan konsep pun terbukti. Hal ini dibuktikan oleh adanya persetujuan aliran dana APBN untuk pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) di Desa Tanak Awu Lombok Tengah. Secara keseluruhan, luas lahan untuk Bandara Internasional Lombok sebesar 552 hektar atau dua kali lebih besar dari Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali.(Kompas, 29 Maret 2009). Dengan adanya Bandara Internasional Lombok dan pengembangan infrastruktur pendukung lainnya ini diharapkan dapat menjadi penunjang untuk pengembangan pariwisata Lombok Tengah dan pariwisata di Pulau Lombok dan secara umumnya juga untuk pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Akan terjadi peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di daerah sekitar Bandara Internasional Lombok. (link-webs.blogspot.com, 20 Juli 2009).

Pembangunan Bandara Internasional Lombok ini memang belum terselesaikan secara keseluruhan, namun dampak-dampak yang terjadi sudah mulai terlihat dari awal mula peroyek pembangunan ini berjalan. Dengan adanya proyek ini, akan berdampak akan terjadi alih fungsi lahan pertanian yang luas. Dampak alih fungsi lahan pertanian secara langsung memang belum terlihat, namun gejala-gejala akan terjadi konversi sudah dapat dirasakan (harga lahan meningkat serta perubahan hak kepemilikan lahan). Adapun

Page 2: ITS Undergraduate 16015 Chapter1 PDF

2

desa-desa yang mendapat dampak langsung dari pembangunan ini adalah Desa Penujak, Setanggor, Bonder, dan Batujai.(QB Headlines, Mei 2010).

Di Kabupaten Lombok Tengah sendiri, khususnya dalam kawasan sekitar bandara (Desa Penujak, Setanggor, Bonder, dan Batujai) dalam kurun waktu empat tahun (2001-2004) luas lahan sawah mengalami penurunan tiap tahunnya. Laju penurunan sebesar 2,58%. (DPTPH Kabupaten, 2006). Desa Penujak, Setanggor, Bonder, dan Batujai termasuk dalam Wilayah Pengembangan (WP) Lombok Tengan bagian Tengah. Kebijakan Pengembangan dalam WP ini adalah sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), mempertahankan wilayah Lombok Tengah sebagai kawasan pertanian dalam arti luas, dan mencegah alih fungsi lahan sawah dengan meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.(Revisi RTRW Kabupaten Lombok Tengah 2006-2026).

Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai rencana merupakan gejala umum yang sering terjadi pada kota-kota berkembang. Perubahan pemanfaatan lahan dari peruntukan yang direncanakan umumnya disebabkan oleh ketidaksesuaian antara pertimbangan yang mendasari arahan rencana dengan pertimbangan pelaku pasar (pihak pemilik lahan). (Zulkaidi, 1999).

Gejala perubahan penggunaan lahan akibat efek dari pembangunan Bandara Internasional Lombok ini sudah bisa dirasakan. Terbukti dengan harga lahan yang tinggi serta perpindahan hak yang telah dilakukan oleh pemilik lahan. Pemerintah juga menyarankan kepada semua pihak khususnya masyarakat sekitar pembangunan untuk selalu berkomunikasi oleh pihak pemerintah apabila terjadi sesautu yang dianggap merugikan, agar pemerintah dapat segera menangani masalah tersebut. (Suara Komunitas, Mei 2010). Namun pada

Page 3: ITS Undergraduate 16015 Chapter1 PDF

3

kenyataannya, para pemilik lahan pertanian yang ada di Lombok Tengah umumnya dan khususnya pada daerah-daerah sekitar Bandara Internasional Baru banyak yang mengabaikan kebijakan pemerintah demi keuntungan mereka sendiri dengan menjual lahan mereka kepada pihak lain karena para pihak-pihak tersebut menawarkan harga yang sangat tinggi kepada pemilik lahan. (QB Headlines, Mei 2010). Hal ini dapat menyebabkan semakin berkurangnya jumlah dan luas lahan pertanian. Di satu sisi pemerintah mengharapkan untuk mempertahankan lahan pertanian tersebut sebagai pengendali kegiatan Bandara Baru serta sebagai komuditas andalan daerah.

Namun preferensi tiap pihak dalam penggunaan lahan masih bertentangan, disatu sisi pemeritntah mengharapkan adanya pemeliharaan dan berupaya mempertahankan fungsi lahan pertanian karena dianggap sebagai komuditas andalan daerah dan sebagai pengendali kegiatan Bandara. Namun disisi lain, pemilik lahan menginginkan adanya suatu perubahan karena mereka beranggapan bisa mendapat keuntungan yang lebih besar apabila lahan mereka dirubah menjadi kegiatan perdaganan dan jasa. Begitu pula sebaliknya. (link-webs.blogspot.com, 20 Juli 2009)

Kedua pihak yang berkepentingan yang sering tidak sejalan ini perlu diserasikan untuk memperoleh arahan pemanfaatan lahan yang optimal, yaitu dengan mengakomodasi kebutuhan pasar (keinginan pemilik lahan) dengan meminimumkan dampak sampingan yang dapat merugikan kepentingan umum. Melihat hal ini, agar rencana pemanfaatan lahan lebih akomodatif dan dinamis terhadap perubahan, perlu dipahami faktor-faktor yang terlibat dalam perubahan pemanfaatan lahan. Dengan mempertimbangkan kepentingan pasar, aturan dan ketentuan teknis yang berlaku

Page 4: ITS Undergraduate 16015 Chapter1 PDF

4

dan diterapkan secara adil dan konsisten, serta mempertimbangkan kepentingan umum (Zulakidi, 1999).

Melihat hal tersebut, perlu adanya arahan mencegah terjadinya perubahan pemanfaatan lahan pertanian ke non-pertanian yang tidak sesuai harapan. Untuk itu, perlu adanya studi yang membahas tentang identifikasi gejala perubahan lahan dan penanganan konflik perubahan penggunaan lahan untuk mengkaji tipologi gejala perubahan lahan yang terjadi kawasan sekitar Bandara Internasional Lombok, yang selanjutnya akan digunakan sebagai langkah awal merumuskan arahan pengendaliannya.

1.2 Rumusan Masalah

Keberadaan Bandara Internasional Lombok ternyata berpengaruh besar pada wilayah sekitarnya. Beberapa kawasan di Kabupaten Lombok Tengah khususnya di sekitar pembangunan Bandara Internasional Lombok telah teridentifikasi akan mengalami perubahan pasca pembangunan Bandara Internasional Lombok dalam hal penggunaan lahan, terbukti dengan adanya gejala-gejala perubahan lahan yang timbul, serta konflik yang terjadi akibat ketidaksesuaian rencana peruntukan lahan dengan keinginan pelaku (pemilik lahan). Dampak ini perlu dikendalikan agar terjadi keselarasan antara keinginan pelaku (pemilik lahan) dengan rencana peruntukan lahan. Sehingga menghasilkan pembangunan yang sesuai harapan dan optimal serta mendukung kegiatan Bandara Lombok Baru kedepannya. Dalam upaya memberikan arahan pengendalian alih fungsi lahan di kawasan sekitar pembangunan Bandara Internasional Lombok, maka disusunlah pertanyaan penelitian yaitu bagaimana preferensi pemerintah dan pemilik lahan terhadap alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian pasca pembangunan Bandara Internasional Lombok?

Page 5: ITS Undergraduate 16015 Chapter1 PDF

5

1.3 Tujuan dan Sasaran

Tujuan penelitian ini adalah memberikan arahan pengendalian alih fungsi lahan di Kabupaten Lombok Tengah akibat pembangunan Bandara Internasional Lombok. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang dilakukan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi gejala perubahan lahan pada desa-desa sekitar Bandara Internasional Lombok (BIL).

2. Menganalisis preferensi Pemerintah Daerah (Pemda) dan pemilik lahan pertanian terhadap perubahan penggunaan lahan pasca pembangunan Bandara Internasional Lombok.

3. Merumuskan tipologi perubahan lahan pertanian ke non pertanian pasca pembangunan Bandara Internasional Lombok.

4. Merumuskan arahan pengendalian perubahan pemanfaatan lahan berdasarkan persepsi dan preferensi kedua pihak.

1.4 Ruang Lingkup

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah kawasan sekitar pembangunan Bandara Internasional Lombok yang terkena dampak langsung pembangunan. Yaitu Desa Penujak, Setanggor, Bonder, dan Batujai, dimana batas administrasi Lombok Tengah adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Puyung, Desa Sukarara (Kecamatan Jonggat) Sebelah Timur : Desa Lajut, Desa Tanakawu (Kecamatan Praya Tengah) Sebelah Selatan : Desa Mangkung, Desa Kateng (Kecamatan Praya Barat) Sebelah Barat : Desa Pandan Indah, Darek, Pelambik (Kec.Praya Barat Daya)

Page 6: ITS Undergraduate 16015 Chapter1 PDF

6

1.4.2 Ruang Lingkup Pembahasan

Penelitian dilakukan dalam lingkup mikro (secara sosial ekonomi pada rumah tangga) dengan jenis perubahan yang dibahas adalah gejala perubahan fungsi lahan (use) terhadap perubahan harga dan nilai lahan, hak kepemilikan lahan, serta status perizinan dari lahan tersebut. Penentuan kasus penyimpangan diambil berdasarkan karakteristik kawasan (desa-desa) yang berbeda satu dengan yang lainnya. Acuan untuk mengidentifikasi terjadinya perubahan adalah gejala perubahan peruntukan lahan, yaitu suatu pemanfaatan baru atas lahan yang berbeda dengan pemanfaatan lahan sebelumnya.

Kajian preferensi pihak-pihak terkait yang dikaitkan untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pemanfaatan lahan. Kemudian faktor-faktor ini dikaitkan lagi dengan potensi kawasan dan keinginan yang mendorong individu untuk mengalihfungsikan lahannya. Pihak tersebut yaitu pemerintah dan pemilik lahan (investor dikatagorikan sebagai pemilik lahan).

Tipologi perubahan lahan merupakan sintesis tingkat kerentanan perubahan lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan lahan. Berdasarkan tipologi-tipologi yang terbentuk dapat diketahui kecenderungan perubahan lahan yang terjadi di Kabupaten Lombok Tengah pasca pembangunan BIL. Tipologi-tipologi tersebut membentuk pola perubahan lahan, dimana kajian pola perubahan pemanfaatan lahan mencakup : proses perubahan, sebaran lokasi dan tingkat perubahan lahan, yang selanjutnya akan digunakan untuk merumuskan arahan pengendalian. 1.4.3 Ruang Lingkup Substansi

Lingkup subtansi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari teori-teori tentang pengertian lahan, tata guna lahan, nilai lahan dan pengaruhnya, perubahan lahan, dan

Page 7: ITS Undergraduate 16015 Chapter1 PDF

7

faktor penyebabnya, pola penggunanaan lahan, perubahan lahan pertanian dan faktor penyebabnya, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), serta teori tentang pengendalian perubahan pemanfaatan lahan. 1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritik Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam

pembangunan keilmuwan khususnya dalam Prodi PWK, dimana informasi mengenai alih fungsi lahan yang mencakup karakteristik, fakor-faktor yang mempengaruhi, serta pola alih fungsi lahan dapat dimanfaatkan sebagai pendukung dalam perumusan pengendalian alih fungsi lahan khususnya pada daerah yang mengalami perubahan maupun peningkatan akibat adanya pembangunan infrastruktur baru yang dapat mendongkrak seluruh aspek baik sosial, ekonomi, maupun Lingkungan.

1.5.2 Manfaat Praktik

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Memberikan masukan bagi Pemkab Lombok Tengah terkait pentingnya penanganan yang serius mengenai alih fungsi lahan akibat pembangunan BIL, agar visi dari Pemkab dapat diwujudkan dengan lancar.

b. Memberikan pemahaman kepada masyarakat atas pentingnya pembangunan BIL dan efek dari pembangunan BIL, sehingga dapat menarik masyarakat untuk dapat berpartisipasi di dalamnya.

Page 8: ITS Undergraduate 16015 Chapter1 PDF

8

1.7 Kerangka Pemikiran

Sumber: Penulis, 2010

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Feed back

Perkembangan Wilayah

Pertumbuhan ekonomi menuntut infrastruktur yang

memadai

Mewujudkan Visi,Misi Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah

Pembangunan Bandara Internasional Lombok

Terjadinya gejala perubahan peruntukan lahan

Pengaruh terhadap penggunaan lahan wilayah sekitarnya.

1. Mengidentifikasi gejala-gejala yang mempengaruhi perubahan lahan

2. Menghubungkan persepsi dan perspektif pemilik lahan dengan pemerintah dalam pengembangan lahan

3. Merumuskan tipologi perubahan lahan sekitar kawasan BIL. 4. Merumuskan arahan pengendalian perubahan pemanfaatan lahan

berdasarkan tipologi serta persepsi dan perspektif dari kedua pihak.

Arahan pengendalian perubahan penggunaan lahan pertainan ke non-pertanian pasca pembangunan Bandara Internasional Lombok

Terjadinya konflik antara rencana tata ruang dengan keinginan pelaku pasar (pemilik lahan), sehingga perlu adanya suatu penanganan yang dapat mengakomodasi kedua kebutuhan tersebut.

Latar

Belakang

Masalah

Temuan

studi

Page 9: ITS Undergraduate 16015 Chapter1 PDF

9

1.8 Sistematika Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian ini selanjutnya akan diuraikan menurut sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang pengambilan studi, rumusan permasalahan yang ada, tujuan dan sasaran penelitian, ruang lingkup pembahasan untuk membatasi penelitian yang akan dibahas, manfaat penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika dari penulisan penelitian ini. Bab II Tinjauan Pustaka

Berisi tentang tinjauan teori tentang tata guna lahan secara umu, faktor-faktor gejala perubahan lahan, persepsi dan preferensi, hubungan tata guna serta pengendalian perubahan lahan yang selanjutnya akan dijadikan dasar dalam penentuan variabel penelitian. Bab III Metodologi Berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, metode pengumpulan data, metode pengambilan sampel, metode analisa, tahapan penelitian dan desain survey. Bab IV Hasil dan Pembahasan

Berisi tentang gambaran umum wilayah penelitian, selain itu bab ini juga memuat hasil pengamatan atau pengumpulan data dan infomasi lapangan, serta pengolahan data dan informasi tersebut. Bab V Kesimpulan dan Saran

Merupakan bab terakhir yang berisi tentang elaborasi dan rincian kesimpulan, rekomendasi, serta saran untuk kajian lanjutan.

Page 10: ITS Undergraduate 16015 Chapter1 PDF

10

“Halaman ini sengaja dikosongkan”